Kuliah membahas perbandingan perawatan gangguan kejiwaan di Amerika dan Indonesia. Di Amerika, ada deinstitusionalisasi yang menutup rumah sakit jiwa dan beralih ke pelayanan komunitas, namun ini tidak berjalan dengan baik. Sistem asuransi kesehatan 'managed care' memonitor pasien tetapi seringkali tidak mencakup kesehatan mental. Di Indonesia, UU Kesehatan Jiwa 2014 melindungi hak pasien dan melarang tindakan tidak manusiawi
1. Psikologi Klinis 1
(Pertemuan 3)
Kuliahkita.com
Pengajar:
Edo Sebastian Jaya, M.Psi
Retha Arjadi, M.Psi
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
2. Perawatan masalah kesehatan jiwa
masa kini di Amerika dan Indonesia
• Pada kuliah ini, kita akan membahas
mengenai perawatan masalah kesehatan
mental masa kini di Amerika dan Indonesia:
• Amerika: Deinstitusionalisasi dan Managed
care
• Indonesia:
– peran UU Kesehatan Jiwa 2014
– Rumah Sakit Jiwa,
– peran psikiater praktek,
– peran psikolog praktek,
– peran asuransi
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
3. Deinstitusionalisasi di Amerika
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
• Latar belakang:
– Pada abad ke-20, muncul obat-obatan yang
dapat mengurangi gejala abnormalitas: terutama
obat phenothiazines untuk mengatasi skizofrenia
– Berbagai tipe psikoterapi juga mulai muncul yang
dapat mengatasi berbagai masalah psikologis
– Walaupun obat-obatan dan psikoterapi tersedia,
tetapi masih banyak masalah dalam
penerapannya (delivery) ke masyarakat banyak
4. Deinstitusionalisasi di Amerika
• Pada tahun 1960, gerakan hak pasien
(patient’s right movement) mulai muncul:
– Pasien gangguan jiwa (dianggap) akan lebih
sembuh atau nyaman bila diintegrasikan
kembalikan lingkungan mereka kembali dengan
dukungan fasilitas pengobatan di lingkungan
mereka proses deinstitusionalisasi
– Pasien masih tetap perlu dirawat terus, tetapi di
lingkungan dekat mereka (bukan di RS yang
sifatnya lebih impersonal dan jauh)
• Alhasil, hampir 90% ‘dibebaskan’ oleh
‘kurungan’ di RSJ dan merasakan kebebasan
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
5. Deinstitusionalisasi di Amerika:
masalah yang muncul
• Dengan adanya gerakan deinstitusionalisasi,
ratusan RSJ di AS ditutup dan digantikan
oleh community mental-health center (serupa
dengan konsep Puskesmas)
• Tetapi, Puskesmas yang dibangun tidak
cukup banyak untuk ribuan pasien dan tidak
diberikan dana yang cukup
• Sehingga, banyak pasien tinggal di panti
perawatan, tinggal di jalan atau ditangkap
polisi dan berakhir di penjara
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
6. Managed care di Amerika
• Di AS, mayoritas orang membeli asuransi
kesehatan (swasta)
• Sistem asuransi tersebut mengalami sebuah
revolusi di abad ke 20
• Managed care menjadi cara utama untuk
memberikan pelayanan kesehatan
• Managed care adalah sekumpulan metode
untuk memberikan pelayanan kesehatan dari
sekedar pengecekan kesehatan sederhana
hingga seluruh pelayanan kesehatan yang
memungkinkan
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
7. Managed care di Amerika
• Tujuan managed care adalah agar pemberi
pelayanan kesehatan berkoordinasi untuk
mengatasi masalah kesehatan saat itu dan
mencegah munculnya masalah kesehatan
• Seringkali, pemberi pelayanan kesehatan
diberikan sejumlah kuota uang setiap pasien
pada setiap bulan, dan mereka harus
memikirkan bagaimana caranya memberikan
pelayanan terbaik kepada pasiennya dengan
uang tersebut
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
8. Managed care di Amerika
• Sistem managed care menguntungkan bagi orang
dengan masalah kejiwaan (ODMK) karena
pelayan kesehatan akan proaktif untuk
memastikan bahwa orang tersebut dapat
mengakses pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan kebutuhannya (misalnya: psikiatri,
psikolog, atau panti rehab)
• Selain itu, pelayan kesehatan primer akan
memastikan bahwa ODMK terus mendapatkan
perawatan
• Hal ini sangat menguntungkan sebagian besar
ODMK yang kebanyakan butuh perawatan jangka
panjang
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
9. Managed care di Amerika
• Namun, kesehatan jiwa seringkali bukan
merupakan bagian dari asuransi
• Andaikan bagian dari asuransipun, seringkali
hanya meng-cover beberapa malam di RSJ,
beberapa obat-obatan dan seringkali tidak
meng-cover psikoterapi
• Selain itu, ada banyak orang yang tidak
mampu memberi asuransi kesehatan, atau
tidak bekerja, atau tempat kerjanya tidak
memberikan asuransi kesehatan
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
10. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
• Indonesia:
– Peran UU Kesehatan Jiwa 2014
– peran Rumah Sakit Jiwa,
– peran psikiater praktek,
– peran psikolog praktek,
– peran asuransi
11. UU Kesehatan Jiwa 2014
• Dengan adanya UU Kesehatan Jiwa, maka ditetapkanlah:
– Setiap orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) dan orang
dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) memilliki hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa
– Diagnosis dapat diberikan oleh dokter umum, psikolog, atau
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
psikiater
– Pelayanan kesehatan jiwa dapat diakses di :
• Fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas, klinik pratama, praktek
dokter dengan kompetensi kesehatan jiwa, rumah sakit umum,rumah
sakit jiwa, rumah perawatan)
• Fasilitas pelayanan berbasis masyarakat (praktik psikolog, pekerja
sosial, panti sosial, pusat kesejahteraan sosial, pusat rehabilitasi sosial,
rumah perlindungan sosial, pesantren/institusi berbasis keagamaan,
rumah singgah, dan lembaga kesejahteraan sosial
– Pemasungan, penelantaran, dan kekerasan pada ODMK dan
ODGJ dapat dikenakan pasal pidana sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
12. UU Kesehatan Jiwa 2014
• Pemasungan dan kegiatan tidak
manusiawi lainnya pada ODMK dan ODGJ
dilarang oleh UU ini, maka kejadian
seperti ini tidak akan legal lagi:
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
13. UU Kesehatan Jiwa 2014 dan
Rumah Sakit Jiwa
• Setiap pemerintah propinsi wajib
mendirikan paling sedikit 1 Rumah Sakit
Jiwa
• RSJ wajib menyediakan jumlah tempat
tidur paling sedikit 10% untuk pasien
narkoba
• RSJ wajib mengadakan ruangan khusus
untuk anak, wanita, dan lanjut usia, dan
adanya pemisahan ruangan untuk jenis
kelamin
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
14. Peran Rumah Sakit Jiwa di
Indonesia
• Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dapat
memberikan pelayanan kesehatan jiwa
berupa:
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
– Diagnosis
– Rawat inap
– Rawat jalan
• Kadang juga tersedia pelayanan:
– Detoksifikasi, Rehabilitasi, dan One-Stop-Service
HIV/AIDS
– Terapi kejang listrik (electro convulsive therapy –
ECT)
15. Peran psikiater praktek di Indonesia
• Psikiater praktek di RS dan juga di luar RS
(seperti: di tempat praktek pribadi)
• Pada tempat praktek pribadi, psikiater
umumnya melakukan diagnosis dan
meresepkan obat
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
16. Peran psikolog praktek di Indonesia
• Psikolog belum banyak yang praktek di
RS, lebih banyak di biro psikolog
• Psikolog praktek dapat melakukan
diagnosis, psikoterapi, atau asesmen
(seperti tes IQ)
• Setiap pertemuannya (sesi) umumnya
berlangsung selama 50 menit
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
17. Masalah psikolog praktek di
Indonesia
• Masalah biaya seringkali menjadi
hambatan utama psikolog dalam melayani
kliennya, seringkali psikolog butuh lebih
banyak pertemuan untuk membantu
masalah klien
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
18. Peran asuransi dalam kesehatan
jiwa
• Tidak banyak asuransi yang memberikan
perlindungan kesehatan jiwa
• Contoh asuransi yang memberikan
pelindungan kesehatan jiwa adalah: BPJS
• Dalam BPJS, orang dapat menerima obat
psikiatri dan dirawat inap psikiatri dengan
murah di RS tertentu
• Walaupun detil pelaksanannya masih tidak
begitu jelas
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
19. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
SELESAI
Psikologi Klinis 1 – Pertemuan 3
Oleh:
Edo Sebastian Jaya, M.Psi., Psikolog
Retha Arjadi, M.Psi., Psikolog
Bahan utama:
Nolen-Hoeksema, S. (2007). Abnormal Psychology (5th). New York: McGraw-
Hill.
Editor's Notes
UU Kesehatan Jiwa 2014 bisa diakses di alamat ini: http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_uu/UU%20No.%2018%20Th%202014%20ttg%20Kesehatan%20Jiwa.pdf
Berita tentang UU Kesehatan Jiwa: http://nasional.kompas.com/read/2014/07/08/1427341/UU.Kesehatan.Jiwa.Disahkan.Politisi.Cantik.Ini.Nyebur.ke.Kolam.DPR
Website tersebut bisa diakses di sini:http://lightbox.time.com/2013/09/03/disorder-indonesias-mental-health-facilities-by-andrea-star-reese/#1
Reportase ini menceritakan kondisi mengenaskan yang dialami oleh banyak ODMK dan ODGJ di Indonesia selama ini (dan kemungkinan besar, sampai sekarang).
UU Kesehatan Jiwa 2014 bisa diakses di alamat ini: http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_uu/UU%20No.%2018%20Th%202014%20ttg%20Kesehatan%20Jiwa.pdf
Berita tentang UU Kesehatan Jiwa: http://nasional.kompas.com/read/2014/07/08/1427341/UU.Kesehatan.Jiwa.Disahkan.Politisi.Cantik.Ini.Nyebur.ke.Kolam.DPR
Fun fact: Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor (dahulu RSJ Bogor) adalah RSJ tertua di Indonesia. Masihkah ingat Emil Kraepelin yang membuat klasifikasi gangguan jiwa? Ia sempat melakukan penelitian di RS ini!
Bacaan tambahan: profesi psikolog di Indonesia tunduk oleh AD/ART Himpunan Psikologi Indonesia yang dapat diakses di sini: http://himpsi.or.id/index.php/organisasi/ad-art
Bacaan tambahan: profesi psikolog di Indonesia tunduk oleh AD/ART Himpunan Psikologi Indonesia yang dapat diakses di sini: http://himpsi.or.id/index.php/organisasi/ad-art
Buku saku FAQ BPJS: http://www.itjen.depkes.go.id/public/upload/unit/pusat/files/BUKU%20SAKU%20FAQ%20BPJS.pdf
Dokumen tarif BPJS untuk pemberi pelayan kesehatan jiwa: http://www.depkes.go.id/resources/download/peraturan/pmk-59-thn-2014-ttg-standar-tarif-jkn.pdf