Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan kesehatan jiwa komunitas. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, kategori pelayanan kesehatan jiwa, serta program dan aktivitas keperawatan kesehatan jiwa komunitas yang mencakup pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
2. KESEHATAN JIWA
Kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga
individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, daoat
mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan
mampumemberikan kontribusi untuk komunitasnya
1/26/2023 2
3. MENTAL HEALTH
Kesehatan jiwa tidak hanya bebas dari
gangguan jiwa, namun
sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang
ditunjukkan dengan keseimbangan dan
hidup yang produktif
4. Orang Dengan Masalah Kejiwaan
(ODMK)
Orang Dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ)
orang yang
mempunyai
masalah fisik,
mental, sosial,
pertumbuhan dan
perkembangan,
dan/atau kualitas
hidup sehingga
memiliki risiko
mengalami
gangguan jiwa
orang yang mengalami
gangguan dalam pikiran,
perilaku, dan perasaan yang
termanifestasi dalam bentuk
sekumpulan gejala dan/atau
perubahan perilaku yang
bermakna, serta dapat
menimbulkan penderitaan
dan hambatan dalam
menjalankan fungsi orang
sebagai manusia.
promotif
Promotif
preventif
Preventif
KURATIF
REHABILITATIF
26/01/2023 4
KATEGORI KESEHATAN JIWA
SESEORANG
5. MASALAH KESEHATAN JIWA
DI INDONESIA
NO GANGGUAN JIWA PREVALENSI
Riskesdas
2013
Riskesdas
2018
PASUNG
(Riskesdas
2018)
1 ODGJ Berat 0.17% 0.17% 14.3%
2 ODGJ Ringan (GME) 6.0% 6.7‰ 14%
ODGJ 2018
TERTINGGI NO 1 : BALI : 11.1 ‰
KEDUA : JOGYA : 10.4 ‰
KETIGA : NTB : 9.6 ‰
ODGJ 2018
Jambi : 6.6 ‰
8. TARGET PELAYANAN
KESEHATAN JIWA
1. SEHAT JIWA TETAP SEHAT
2. RISIKO GANGGUAN JIWA JADI SEHAT JIWA
3. GANGGUAN JIWA (ODGJ Berat & Ringan) JADI
MANDIRI DAN PRODUKTIF
INDONESIA SEHAT JIWA
9. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN JIWA
(UU KESWA N0 18 TAHUN 2014, PASAL 4)
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
1/26/2023 9
10. FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN JIWA
(UU KESWA NO 18 TAHUN 2014, PASAL 48)
Puskesmas dan jejaring, klinik pratama, dan praktik
dokter dengan kompetensi pelayanan Kesehatan Jiwa
Rumah sakit umum
Rumah sakit jiwa
Rumah perawatan
1/26/2023 10
11. 1/26/2023 11
Levels of Care & Intervention
Self and family care
Informal and formal community care/support
outside the health sector
Mental health care
through primary health care services
Community mental health services
(outpatient/outreach)
Mental hospital
Psychiatric service at
general hospital/clinics
1
2
3
4
5
6
low
low
high
high
Quantity of services needed
Costs
Frequency
of need
(Maramis A, 2005; adapted from van Ommeren, 2005)
12. PELAYANAN
KESEHATAN JIWA MASYARAKAT (KESWAMAS)
DINAS KESEHATAN PROVINSI DAN RSJ
DINAS KESEHATAN (Kab/Kota)
PUSKESMAS (Kecamatan)
KELOMPOK FORMAL & INFORMAL (Kecamatan sd
RT)
INDIVIDUAL & KELUARGA
26/01/2023 12
13. PROGRAM KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
Keperawatan kesehatan jiwa masyarakat
untuk:
Tim Kesehatan Jiwa Masyarakat di Kabupaten/Kota
Puskesmas
Tokoh Masyarakat
Perawatan mandiri Individu dan keluarga
1/26/2023 13
14. PROBLEMS:
• Physical
• Psychological
• Social
• Culture
• Spiritual
OVERVIEW
RECOVERY
CMHN
NURSE
• Concept of community mental
health nursing
• Comprehensive nursing Care
• Mental health nursing proces
15. COMMUNITY MENTAL HEALTH
NURSING (CMHN)
Komprehensif
Kompleks
Berkelanjutan
Holistic
Fokus pada komunitas
Healthy Mental
Prone to stress
Rehabilitation
17. COMPREHENSIVE NURSING CARE
PREVENTION
PRIMARY TERTIARY
SECONDARY
Promosi
kesehatan &
Pencegahan
sakit jiwa
Deteksi dini
masalah
psikososial &
Gangguan jiwa
Promosi
fungsi,
sosialisasi &
mencegah
kekambuhan
Mencegah sakit jiwa,
menjaga &
meningkatkan sehat
jiwa
Mengurangi
kejadian gangguan
jiwa
Mengurangi
disabilitas karena
gangguan jiwa
18. PENCEGAHAN PRIMER
FOKUS :
Peningkatan kesehatan dan pencegahan gangguan jiwa
TUJUAN :
Mencegah terjadinya Gangguan Jiwa, mempertahankan &
meningkatkan kesehatan jiwa
TARGET :
Anggota Masyarakat yg sehat Jiwa dan belum mengalami
gangguan jiwa sesuai kelompok umur (anak, remaja, dewasa dan
usia lanjut)
NS. RETTY OCTI SYAFRINI, M.KEP, SP.KEP.J
14
19. AKTIVITAS PENCEGAHAN
PRIMER
1. Program Pendidikan Kesehatan, program stimulasi
perkembangan, program sosialisasi, manajemen stres,
persiapan menjadi orang tua
2. Program Dukungan Sosial
3. Program Pencegahan dan Penyalahgunaan obat
4. Program Pencegahan Bunuh Diri
NS. RETTY OCTI SYAFRINI, M.KEP, SP.KEP.J
15
20. PENDIDIKAN KESEHATAN
Pada orang tua
- Pendidikan menjadi orang tua
- Perkembangan anak sesuai dengan usia
- Memantau dan menstimulasi perkembangan
- Mensosialisasikan
Cara mengatasi stres
- Stres pekerjaan
- Stres perkawinan
- Stres sekolah
- Stres pasca bencana
NS. RETTY OCTI SYAFRINI, M.KEP, SP.KEP.J
21. PROGRAM DUKUNGAN SOSIAL
Diberikan pada anak yatim piatu, kehilangan
pasangan, kehilangan pekerjaan, kehilangan
rumah/tempat tinggal, yang semua mungkin
akibat bencana alam.
Kegiatanya :
- Memberikan informasi cara mengatasi
kehilangan
- Menggerakkan dukungan masyarakat utk
menjadi orang tua asuh
- Melatih keterampilan
- Mencari dan mendapatkan dukungan
pemerintah dan LSM
NS. RETTY OCTI SYAFRINI, M.KEP, SP.KEP.J
22. PROGRAM PENYALAHGUNAAN
OBAT
Sering digunakan sebagai KOPING untuk mengatasi masalah.
KEGIATAN :
1. Pendidikan kesehatan melatih koping positif
mengatasi stres
2. Latihan asertif yaitu mengungkapkan
keinginan dan perasaan tanpa menyakiti
orang lain
3. Latihan afirmasi dgn menggunakan aspek-
aspek positif yang ada pada diri seseorang
NS. RETTY OCTI SYAFRINI, M.KEP, SP.KEP.J
23. PROGRAM PENCEGAHAN
BUNUH DIRI
Bunuh diri merupakan salah satu cara penyelesaian oleh individu
yang mengalami keputusasaan.
KEGIATAN
1. Memberikan informasi utk meningkatkan kesadaran masyarakat
ttg tanda-tanda bunuh diri.
2. Menyediakan lingkungan utk mencegah bunuh diri
3. Melatih keterampilan koping
NS. RETTY OCTI SYAFRINI, M.KEP, SP.KEP.J
24. PENCEGAHAN SEKUNDER
FOKUS :
Deteksi dini masalah psikososial dan gangguan jiwa serta
penanganan dengan segera. (Lihat Buku panduan Deteksi Dini)
TUJUAN :
Mencegah dan menurunkan kejadian gangguan jiwa
TARGET :
Anggota masyarakat yg beresiko/gangguan jiwa &
memperlihatkan tanda-tanda masalah psikososial
NS. RETTY OCTI SYAFRINI, M.KEP, SP.KEP.J
20
25. AKTIVITAS PENCEGAHAN
SEKUNDER
1. Menemukan kasus sedini mungkin
2. Melakukan penjaringan kasus
3. Sosialisasi tentang gejala dini gangguan jiwa kepada
masyarakat
4. Memberikan perawatan dan pengobatan cepat pada kasus baru
5. Bekerjasama dengan perawat komunitas, dokter atau tenaga
kesehatan lain
NS. RETTY OCTI SYAFRINI, M.KEP, SP.KEP.J
21
26. 5. Melibatkan keluarga dalam pengobatan
6. Penanganan kasus bunuh diri dgn menempatkan pasien
di tempat yg aman
7. Menempatkan pasien di tempat yg aman sebelum
dirujuk
8. Melakukan terapi modalitas yaitu terapi keperawatan
jiwa.
9. Melakukan tindak lanjut dan rujukan kasus
NS. RETTY OCTI SYAFRINI, M.KEP, SP.KEP.J
22
27. PENCEGAHAN TERSIER
FOKUS :
Pelayanan keperawatan jiwa pd peningkatan fungsi dan
sosialisasi serta pencegahan kekambuhan pada pasien gangguan
jiwa
TUJUAN
Mengurangi kecacatan/ketidakmampuan akibat gangguan jiwa
dan pemulihan optimal
TARGET
Anggota masyarakat yg mengalami gangguan jiwa dan
pemulihan optimal
NS. RETTY OCTI SYAFRINI, M.KEP, SP.KEP.J
23
28. AKTIVITAS PENCEGAHAN
TERSIER
Program Dukungan Sosial
Dgn menggerakkan sumber daya masyarakat mis : sumber
pendidikan, dukungan masyarakat (tetangga, teman dekat,
tokoh masyarakat)
1. Pendidikan kesehatan ttg perilaku dan sikap
masyarakat thp penerimaan pasien gangguan jiwa
2. Pentingnya pemanfaatan pel. Kes dlm penanganan
pasien yg mengalami kekambuhan
NS. RETTY OCTI SYAFRINI, M.KEP, SP.KEP.J
24
29. Program rehabilitasi
dgn memberdayakan pasien dan keluarga hingga
mandiri dan produktif. Fokus pd kekuatan dan
kemampuan pasien dan keluarga dgn cara :
1. Meningkatkan kemampuan koping
2. Mengembangkan sistem pendukung dgn
memberdayakan
masyarakat
3. Menyediakan pelatihan kemampuan dan potensi yg
perlu
dikembangkan oleh pasien, keluarga dan masyarakat
4. Menyediakan lapangan kerja
5. Membantu pasien & keluarga merencanakan masa
depan pasien
NS. RETTY OCTI SYAFRINI, M.KEP, SP.KEP.J
25
30. Program Sosialisasi
1. Membuat tempat pertemuan utk sosialisasi
2. Mengembangkan keterampilan hidup
3. Program rekreasi sprti nobar, jalan santai
4. Kegiatan sosial dan keagamaan
Program Mencegah Stigma
Stigma merupakan anggapan keliru dr masyarakat terhadap
gangguan jiwa
1. Melakukan pendidikan kesehatan kpd masyarakat
2. Pendekatan kepada tokoh masyarakat atau pemuka agama
utk
mensosialisasikan kesehatan jiwa dan gangguan jiwa
NS. RETTY OCTI SYAFRINI, M.KEP, SP.KEP.J
26