2. A. Perspektif dan Falsafah Keperawatan Jiwa
1. Falsafah Keperawatan Jiwa
Individu memiliki harkat dan martabat sehingga masing-masing individu perlu
dihargai. Tujuan individu meliputi tumbuh,sehat,otonomi dan aktualisasi diri. Masing-
masing individu tersebut berpotensi untuk berubah, oleh kita tahu bahwa manusia
ialah mahkluk holistik yang mempunyai kebutuhan dasar yang sama. Semua individu
perilakunya bermakna, perilaku individu tersebut meliputi : persepsi,pikiran,perasaan
dan tindakan.
2. Pengertian Keperawatan Jiwa
Keperawatan jiwa merupakan proses interpersonal yang berupaya untuk
meningkatkan dan mempertahankan fungsi yang terintegrasi. Keperawatan jiwa
merupakan bidang spesialisasi praktik keperawatan yg menerapkan teori perilaku
manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai
kiatnya (ANA).
3. B. Model-Model Keperawatan Jiwa
Model Psikoanalisa
Model Interpersonal
Model Eksistensi
Model Komunikasi
Model Keperawatan
4. C. Ruang Lingkup Keperawatan Jiwa
1. Pencegahan primer
Pencegahan primer ialah intervensi biologi, social, psikologis yang bertujuan meningkatkan kesehatan
dan kesejahtraan, menurunkan insiden penyakit dimasyarakat dengan mengubah factor-faktor penyebab
sebelum membahayakan. Pengkajian kebutuhan mau tindakan keperawatan preventif termasuk
identifikasi :
1) Faktor resiko yang apabila ada pada diri seseorang membuatnya lebih cendrung mengalami gangguan
2) Faktor pelindung yang meningkatkan respos individu terhadap stress
3) Populasi target individu yang rentan meengalami gangguan jiwa yang mumgkin menunjukkan respon
koping maladaptive terhadap stressor spesifik atau factor resiko.
2. Pencegahan sukunder
Pencegahan sukunder termasuk menurunkan prevalensi gangguan. Aktiviras pencegahan sukunder
meliputi penemuan kasus dini, skrining, dan pengobatan efektif yang cepat. Intervebsi krisis ialah suatu
modalitas yang terapi pencegahan sukunder yang penting.
5. Next…
3. Pencegahan Tersier
Aktivitas pencegahan tersier mencoba untuk mengurangi beratnya gangguan dan disabilitas
yang berkaitan.
4. Rehabilitasi
Ialah proses yang memungkinkan individu untuk kembali ketingkat fungsi setinggi mungkin.
Rehabilitasi jiwa berkembang dari kebutuhan untuk menciptakan kesempatan bagi individu
yang didiagnosis mengalami gangguan jiwa berat, agar bisa hidup, belajar dan bekerja
dilingkungan masyarakat yang mereka pilih. Rehabilitasi mengajukan bahwa penderita
gangguan jiwa harus dianggap sama seperti individu yang mengalami disabilatasi. Sama
seperti disabilitasi yang mengalami gangguan fisik, individu yang mengalami disabilitas jiwa
membutuhkan pelayanan dalam rentang yang luas, sering kali dalam waktu yang lama.
Rehabilitasi jiwa memanfaatkan pendekatan berpusat pada individu, manusia ke manusia yang
berbeda dengan model pelayanan medis tradisioanal.
6. D. Trend dan Isu Keperawatan Jiwa
Trend dan Isu dalam keperawatan jiwa ialah kasus-kasus yang sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting. Kasus-kasus tersebut
bisa dianggap ancaman atau tantangan yang mau berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional maupun
global. Secara umum ada beberapa tren penting yang menjadi perhatian dalam keperawatan jiwa di antaranya ialah sebagai berikut :
Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi
Trend peningkatan kasus kesehatan jiwa
Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa
Kecenderungan situasi di era global
Globalisasi dan perubahan orientasi sehat
Kecenderungan penyakit jiwa
Meningkatnya post traumatik sindrom
Meningkatnya kasus psikososial
Trend bunuh diri pada anak
Kasus AIDS & NAPZA
Pattern of parenting
Perspektif life span history
Kekerasan
Kasus ekonomi & kemiskinan
7. E. Definisi Trend dan Issu
1. Definisi Trend
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren
juga dapat di definisikan salah satu gambar ataupun informasi yang terjadi pada
saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan masayarakat.
Trend adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta.
Beberapa contoh trend pada kesehatan jiwa, antara lain :
Penggunaan Narkoba bagi generasi muda
8. Contoh trend pada kesehatan jiwa, antara lain :
Penggunaan Narkoba bagi generasi muda
Banyak alasan mengapa narkoba diantaranya agar dapat diterima oleh
lingkungan, mengurangi stres, mengurangi kecemasan, agar bebas dari
murung, mengurangi keletihan, dan mengatasi masalah pribadi. Akan tetapi,
terlepas dari semua itu, remaja memakai narkoba karena narkoba
membuatnya merasa nikmat, enak, dan nyaman pada awal pemakaian.
Alasan remaja memakai narkoba dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Anticipatory beliefs
Relieving beliefs
Facilitative atau permissive beliefs
9. Mengapa Remaja Menyalahgunakan Narkoba ?
Budaya Mencari Kenikmatan Sesaat (Hedonistik)
Kepribadian Remaja
Tekanan Kelompok Sebaya
Keterasingan Remaja
Stres
Rasa Tidak Aman dan Penilaian Diri Rendah
10. Rehabilitasi dari pengguna Napza :
Rehabilitasi Medis
Dalam tahap ini ada beberapa program yang dilaksanakan yaitu :
1. Program Terapi Rumatan Metadone (PTRM)
2. Terapi Complementer
Rehabilitasi Non Medis
Ada beberapa program terapi non medis yang ditawarkan yaitu :
1. Therapeutic Community (TC)
2. Criminon
Tahapan Rehabilitasi After Care
11. 2. Definisi Issu
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa
mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, social, politik, hokum, pembanguanan nasional,
bencana alam, hari kiamat, kematian ataupun tentang krisis.
Issu adalah suatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktanya atau buktinya.
Beberapa contoh issu dalam keperawatan jiwa di antaranya, yaitu :
Menjadikan kesehatan jiwa sebagai prioritas global dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan
jiwa melalui advokasi dan aksi masyarakatPerkembangan teknologi digital membuat dunia terasa
semakin sempit, informasi dari berbagai belahan dunia mampu di akses dalam waktu yang sangat
cepat, perkembangan pengetahuan, perkembangan terapi menjadi sebuah media perubahan dalam
proses penatalaksanaan gangguan jiwa, berdasarkan isu diatas maka advokasi dan aksi masyarakat
menjadi salah satu langkah awal untuk menekan penderita gangguan jiwa di indonesia pada
khususnya dan dunia pada umumnya.
12. Pemasungan penderita gangguan jiwa
Pemasungan penderita gangguan jiwa adalah tindakan masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa
(biasanya yang berat) dengan cara dikurung, dirantai kakinya dimasukan kedalam balok kayu dan lain-
lain sehingga kebebasannya menjadi hilang. Pasung merupakan salah satu perlakuan yang merampas
kebebasan dan kesempatan mereka untuk mendapat perawatan yang memadai dan sekaligus juga
mengabaikan martabat mereka sebagai manusia. Di Indonesia, kata pasung mengacu kepada
pengekangan fisik atau pengurungan terhadap pelaku kejahatan, orang-orang dengan gangguan jiwa
dan yang melakukan tindak kekerasan yang dianggap berbahaya (Broch, 2001, dalam Minas & Diatri,
2008). Pengekangan fisik terhadap individu dengan gangguan jiwa mempunyai riwayat yang panjang
dan memilukan.