Dokumen tersebut membahas tiga perspektif untuk memahami abnormalitas yaitu pendekatan biologis, psikologis, dan sosial serta memberikan contoh kasus Albert Ellis yang mengembangkan teori kognitif rasional-emotif berdasarkan pengalamannya sendiri mengatasi ketakutan berkenalan dengan perempuan.
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
Psikologi klinis 1 pertemuan 5
1. Psikologi Klinis 1
(Pertemuan 5)
Kuliahkita.com
Pengajar:
Edo Sebastian Jaya, M.Psi
Retha Arjadi, M.Psi
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
2. Perspektif abnormalitas masa kini
• Masalah kejiwaan atau abnormalitas pada
masa kini dapat dijelaskan oleh tiga
pendekatan besar:
– Biologis
– Psikologis
– Sosial dan interpersonal
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
3. Contoh kasus: Albert Ellis – latar
belakang
• Albert Elis adalah seorang psikolog
terkenal yang mengembangkan teori
kognitif untuk masalah emosi: rational-emotive
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
theory
• Dalam psikoterapi berdasarkan teori
rational-emotive, psikolog menantang
ketidakrasionalan pola pikirnya klien untuk
merubahnya agar menjadi lebih rasional
4. Contoh kasus: Albert Ellis –
pengalaman pribadi
• Saat berusia 19 tahun, Albert selalu takut
untuk memulai percakapan dengan
perempuan
• Ia sering melihat perempuan yang ia
senangi dan sebenarnya ingin berbicara
untuk berkenalan dengan mereka
• Tetapi, ia selalu saja menemukan alasan
untuk tidak perlu bicara dengan mereka
karena takut ditolak
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
5. Contoh kasus: Albert Ellis –
pengalaman pribadi
• Untuk mengatasi rasa takut dan malunya, ia
menterapi dirinya sendiri:
– Ia pergi ke sebuah taman dan berjanji pada
dirinya sendiri kalau ia bertemu dengan
perempuan yang cukup menarik hingga usia 35
tahun, ia akan duduk di sebelahnya dan memulai
percakapan dalam waktu 1 menit dengan
perempuan tersebut.
– Ia duduk di sebelah 130 perempuan yang sesuai
dengan kriterianya, 30 dari mereka langsung
pergi saat ia duduk di sebelahnya. Tapi, 100 dari
mereka menanggapinya dan ngobrol dengannya.
Hanya 1 dari mereka yang lanjut ke kencan.
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
6. Contoh kasus: Albert Ellis –
pengalaman pribadi
• Menurut teori behaviorisme, tiadanya
reward harusnya membuat Albert
menghentikan upayanya
• Tapi, Albert sadar bahwa tidak ada
perempuan yang muntah, memanggil
polisi dan ia juga tidak meninggal.
• Oleh karena itu, Albert sadar bahwa bicara
dengan perempuan itu tidak apa-apa.
• Dari sinilah muncul terapi rational-emotive
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
7. Pembahasan kasus Albert Ellis
• Pendekatan biologis: Albert memiliki gejala
kecemasan karena memiliki genetik untuk
kecemasan dan ketidakseimbangan biokimia
• Pendekatan psikologis: Albert memiliki pola
pikir irasional mengenai perempuan,
sehingga muncullah emosi takut/cemas untuk
bicara dengan perempuan
• Pendekatan sosial dan interpersonal: Albert
memiliki lingkungan sosial yang buruk,
sehingga membuatnya khawatir pada
perempuan
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
8. Pendekatan biologis
• Kasus Phineas Gage:
– Seorang laki berusia 25 tahun mengalami cedera
otak karena kepalanya tertusuk sebuah batang
logam dari pipi kiri hingga tembus keluar kepala.
Dalam beberapa menit, ia bangun dan sadar
kembali.
– Setelah kecelakaan, ia mengalami perubahan
kepribadian yang permanen:
• Sopan sering ngomong kasar dan jadi kasar, tidak
sabar
• Stabil & tenang impulsif
• Setia kawan tidak peduli dengan sesama
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
9. Pendekatan biologis: Apa yang dapat
kita pelajari dari kasus Phineas Gage?
• Perilaku, sifat, dan perasaan orang dapat
berubah bila terjadi perubahan pada otak
(cedera otak misalnya)
• Maka:
– perubahan pada otak = perubahan pada perilaku,
sifat, dan perasaan
• Oleh karena itu, perilaku, sifat, dan perasaan
berakar di otak
• Lebih lanjut lagi, maka:
– merubah otak (entah dengan obat atau operasi) =
merubah perilaku, sifat, dan perasaan
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
10. Pendekatan biologis: abnormalitas
struktur otak
• Structural abnormalities in the brain
• Structural abnormalities dapat disebabkan
oleh kecelakaan atau penyakit (seperti
stroke) yang merusak lokasi otak tertentu
• Lokasi rusak berbeda di otak akan
menunjukkan gejala psikologis yang
berbeda
• Contoh: Broca’s aphasia dan Wernicke’s
aphasia
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
11. Pendekatan biologis
• Disordered biochemistry
• Neurotransmitters: biokimia yang
menfasilitasi transportasi signal di otak
• Masalah kejiwaan disebabkan oleh
neurotransmitters yang terlalu banyak
(atau terlalu sedikit)
• Contoh kasus: serotonin theory of
depression, dopamine theory of
schizophrenia
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
12. Pendekatan biologis: faktor genetik
• Semakin banyak faktor genetik yang
dimiliki oleh seseorang, maka semakin
rentan orang tersebut untuk mengalami
masalah kejiwaan
• Penemuan faktor genetik didasari oleh
family history studies, twin studies,
adoption studies, dan jaman sekarang:
genetic studies (contoh: genome
association studies)
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
13. Pendekatan biologis: faktor genetik
• Contoh kasus: faktor genetik untuk
skizofrenia
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
(Tandon et al., 2008)
14. Pendekatan psikologis
• Pendekatan psikologis dalam memahami
abnormalitas secara umum terbagi
menjadi 3 pendekatan:
– Pendekatan psikodinamik
• Tokoh penting: Sigmund Freud
– Pendekatan behaviorisme
• Tokoh penting: Ivan Pavlov, Brian Skinner, Albert
Bandura
– Pendekatan kognitif
• Tokoh penting: Aaron Beck, Albert Ellis
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
15. Pendekatan psikologis:
psikodinamik
• Pendekatan psikodinamik fokus pada konflik
alam bawah sadar yang menyebabkan
kecemasan dan menghasilkan perilaku
maladaptif
• Freud menganggap bahwa konflik ini mncul
karena dorongan libido dari id bertubrukan
dengan dorongan dari ego dan superego
• Menurut psikodinamik, orang menangani
konflik tersebut secara berbeda-beda
tergantung dengan defense mechanism
mereka
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
16. Pendekatan psikologis:
psikodinamik
• Id, ego, dan superego
seringkali digambarkan
sebagai fenomena
gunung es
• Alam bawah sadar jauh
lebih besar daripada apa
yang terlihat di
kesadaran
• Hanya ego dan super-ego
Kesadaran
Bawah sadar
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
yang muncul di
kes(hattpd:/a/urpaloand.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/59/Id_ego_superego.jpg)
17. Pendekatan psikologis:
psikodinamik
• Id: dorongan di alam bawah sadar, penuh
dengan libido dan dorongan seksual (seperti:
dorongan untuk makan, seks)
• Ego: menyeimbangkan dorongan id dan
tuntutan superego agar sesuai dengan
tuntutan realita
• Superego: internalisasi dari aturan budaya
dan norma sosial
• Perilaku muncul berdasarkan bagaimana Ego
menyelesaikan konflik tuntutan berlawanan
antara Id dan Superego
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
18. Pendekatan psikologis:
psikodinamik - defense mechanism
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
Defense
mechanism
Definisi Contoh
Regression Kembali ke perilaku periode
perkembangan sebelumnya
untuk mencegah kecemasan
dan memenuhi kebutuhan
saat itu
Perempuan yang
ditinggalkan oleh
pasangannya meringkuk
di kursi goyang dan
menghisap jempol
Denial Menolak untuk
mempersepsikan atau
menerima realita
Suami yang ditinggalkan
oleh istrinya (meninggal)
menolak kepergian
istrinya dan mencarinya
Displacement Mengekspresikan perasaan
yang tidak baik pada
seseorang atau sesuatu di
luar target asli perasaan
tersebut
Perempuan yang marah
pada anaknya
menendang anjing
19. Pendekatan psikologis:
psikodinamik - defense mechanism
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
Defense
mechanism
Definisi Contoh
Rationalization Membuat motif yang dapat
diterima untuk menjelaskan
perilaku yang tidak baik
Seorang tentara yang
membunuh warga
negara yang tidak
bersalah
merasionalisasikan
tindakannya kalau ia
hanya mengikuti perintah
Intellectualization Menggunakan persepktif yang
dingin dan berjarak pada
suatu hal yang sebenarnya
penuh dengan perasaan yang
tidak nyaman
Seorang dokter IGD
yang terganggu dengan
derita pasiennya diskusi
dengan rekannya hanya
dari segi aspek teknik
pengobatan
Projection Menaruh dorongan atau
keinginan pribadi yang tidak
baik pada orang lain
Seorang suami yang
tertarik dengan rekan
kerjanya menuduh
20. Pendekatan psikologis:
psikodinamik - defense mechanism
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
Defense
mechanism
Definisi Contoh
Reaction formation Mengambil sikap dan perilaku
yang berlawanan dengan
kepribadian asli
Seorang laki yang tidak
dapat menerima
homoseksualitas
menjadi sangat
homofobik
Identification Mengambil ide, nilai, dan
kecenderungan seseorang
yang superior agar
meningkatkan gengsi/harga
diri
Tahanan yang
mengambil sikap sipir
penjara pada tahanan
lain
Sublimation Menerjemahkan keinginan
dan kebutuhan pada perilaku
yang bisa diterima di
lingkungan sosial
Seorang remaja dengan
dorongan agresifitas
yang tinggi berlatih
menjadi petinju
21. Pendekatan psikologis:
behaviorisme
• Pendekatan behaviorisme fokus pada
ganjaran dan hukuman di lingkungan
individu, hal ini membentuk dan
memelihara perilaku abnormal
• Teori behaviorisme penting:
– Classical conditioning
– Operant conditioning
– Observational learning
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
22. Pendekatan psikologis:
behaviorisme – classical
conditioning
• Prinsip classical conditioning menyatakan bahwa
“perilaku merupakan reaksi dari sebuah pemicu
(stimulus) di lingkungan dan reaksi tersebut bisa
dipasangkan dengan pemicu yang berbeda-beda”
• Misalnya:
• Kamu yang sedang tidak enak badan memakan
sebuah masakan yang belum pernah kamu jumpai
(misalnya: rujak), kamu menganggap bahwa rujak
tersebut rasanya tidak enak. Bulan depan kamu
sudah sembuh dan diajak teman untuk kembali
makan rujak yang sama, lalu kamu menolak
karena eneg dan merasa rujak tersebut tidak
enak.
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
23. Pendekatan psikologis:
behaviorisme – operant conditioning
• Operant conditioning adalah suatu tipe
belajar dimana perilaku seseorang
dimodifikasi oleh konsekuensi dari
lingkungan, bila diberikan:
– Reward, maka perilaku tersebut akan makin
sering dilakukan
– Punishment, maka perilaku tersebut akan makin
jarang dilakukan
• Teori ini dipelopori oleh penelitian
eksperimennya Brian F. Skinner
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
24. Pendekatan psikologis:
behaviorisme – observational
learning
• Observational learning adalah suatu tipe belajar
yang terjadi karena melihat tindakan orang lain
• Artinya, seseorang dapat belajar mengikuti
tindakan orang lain yang ia saksikan
• Teori ini dipicu oleh hasil eksperimen Bobo Doll
oleh Albert Bandura: anak yang menyaksikan
seorang dewasa yang bermain dengan Bobo Doll
dengan agresif maka akan bermain dengan Bobo
Doll secara agresif juga (sedangkan anak yang
menyaksikan seorang dewasa yang bermain
dengan Bobo Doll dengan tidak agresif akan
bermain dengan Bobo Doll dengan tidak agresif
juga)
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
25. Pendekatan sosial dan interpersonal
• Pendekatan sosial dan interpersonal
menekankan pentingnya pengaruh
lingkungan, dengan kata lain, pengaruh
faktor diluar individu itu sendiri
• Terdapat tiga pendekatan penting:
– Teori interpersonal
– Family systems theories
– Social structural theories
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
26. Pendekatan sosial dan
interpersonal: teori interpersonal
• Teori interpersonal menyatakan bahwa
anak mengembangkan konsep diri dan
orang lain melalui pola attachment dan
hubungannya dengan early caregivers
• Berdasarkan attachment dan hubungan
dengan early caregiver, seseorang
nantinya akan mengembangkan perilaku
adaptif (atau maladaptif)
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
27. Pendekatan sosial dan
interpersonal: teori family system
• Teori family system menyatakan bahwa
psikopatologi yang muncul pada
seseorang diakibatkan oleh pola interaksi
yang salah dalam suatu keluarga, yang
memunculkan dan memelihara perilaku
abnormal
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
28. Pendekatan sosial dan
interpersonal: teori social structural
• Teori social structural menyatakan bahwa
masyarakat membuat beberapa orang
sangat stres dan sub-kultur dapat
memilhara cara maladaptif untuk
menangani stres tersebut
• Budaya juga memiliki aturan implisit dan
eksplisit untuk tipe perilaku abnormal
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
29. Upaya integrasi: vulnerability stress-model
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
Vulnerability
(kerentanan)
• Faktor biologis
(genetik, biokimia,
otak abnormal)
• Faktor sosial
(pengasuhan
maladaptif, stres
kronis, dll.)
• Faktor psikologis
(konflik bawah sadar,
kemampuan
mengatasi masalah
yang buruk, pikiran
maladaptif, dll.)
Stress (stres)
• Pemicu biologis
(munculnya
penyakit, terpapar
zat berbahaya)
• Pemicu sosial
(kejadian
traumatis,
kehilangan orang
dekat)
• Pemicu psikologis
(merasa
kehilangan kontrol,
dikhianati)
Disorder
(masalah
atau
gangguan
kejiwaan)
30. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
SELESAI
Psikologi Klinis 1 – Pertemuan 5
Oleh:
Edo Sebastian Jaya, M.Psi., Psikolog
Retha Arjadi, M.Psi., Psikolog
Bahan utama:
Nolen-Hoeksema, S. (2007). Abnormal Psychology (5th). New York: McGraw-
Hill.
Editor's Notes
Untuk melihat gambar dan membaca detil kasus ini lebih lanjut, kunjungi: http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMicm031024
Wiki: https://en.wikipedia.org/wiki/Phineas_Gage
Untuk melihat gambar dan membaca detil kasus ini lebih lanjut, kunjungi: http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMicm031024
Baca lebih lanjut mengenai Broca´s dan Wernicke´s aphasia di sini: http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/LifeAfterStroke/RegainingIndependence/CommunicationChallenges/Types-of-Aphasia_UCM_310096_Article.jsp
Baca lebih lanjut mengenai:
Serotonin theory of depression: http://archpsyc.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=482548 (Wiki: https://en.wikipedia.org/wiki/Biology_of_depression )
Dopamine theory of schizophrenia: http://schizophreniabulletin.oxfordjournals.org/content/35/3/549.abstract (Wiki: https://en.wikipedia.org/wiki/Dopamine_hypothesis_of_schizophrenia )
Keterangan: Relative risk adalah probabilitas suatu penyakit (atau fenomena lain) terjadi di suatu kelompok yang mengalami/memiliki sesuatu dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengalami/memiliki sesuatu.
RR = 1 artinya probabilitas untuk terkena penyakit itu setara antara memiliki vs tidak memiliki sesuatu (misalnya: punya gen tertentu)
RR < 1 artinya probabilitas untuk terkena penyakit itu lebih kecil kalau memiliki sesuatu
RR > 1 artinya probabilitas untuk terkena penyakit itu lebih besar kalau memiliki sesuatu
Contoh interpretasi:
Memiliki saudara kembar monozygotic (dari sel telur yang sama, sehingga kesamaan genetik adalah 100%) yang terkena skizofrenia membuat seseorang lebih mungkin 50-70% kali lipat dibandingkan orang lain yang tidak memiliki hal tersebut (saudara kembar monozygotic yang terkena skizofrenia). Umumnya, kemungkinan orang terkena skizofrenia dapat dikatakan sekitar 1%, maka bila seseorang memiliki kedua orangtua yang terkena skizofrenia, kemungkinan orang tersebut untuk terkena skizofrenia adalah sekitar 40-60% (RR 40-60 x 1 persen).
Bacaan tambahan: Teori classical conditioning dipelopori oleh penelitian Ivan Pavlov pada anjingnya, bacalah lebih lanjut di sini: http://www3.niu.edu/acad/psych/Millis/History/2003/ClassicalConditioning.htm
Bahan interaktif eksperimen Pavlov: http://www.appsychology.com/Interactivelearning/Experiments/CCProj/cc.htm
Contoh soal classical dan operant conditioning: http://www.ar.cc.mn.us/biederman/courses/p1110/conditioning2.htm
Bacaan tambahan untuk teori operant conditioning: http://www3.niu.edu/acad/psych/Millis/History/2003/OperantConditioning.htm
Fun fact: debat Skinner vs Fromm : http://gcuonline.georgian.edu/field_ps432_40/skinner.htm
Bacaan tambahan: Teori observational learning dipelopori oleh penelitian Albert Bandura (https://www.princeton.edu/~achaney/tmve/wiki100k/docs/Observational_learning.html )
Bacalah Bobo Doll experiment di Wikipedia (wiki: http://en.wikipedia.org/wiki/Bobo_doll_experiment )
Video Bobo Doll experimetn: https://www.youtube.com/watch?v=hHHdovKHDNU
Bacaan tambahan family system theory: http://dss.mo.gov/cd/info/cwmanual/section7/ch1_33/sec7ch1.htm