1. Psikologi Klinis 1
(Pertemuan 2)
Kuliahkita.com
Pengajar:
Edo Sebastian Jaya, M.Psi
Retha Arjadi, M.Psi
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
2. Perspektif sejarah abnormalitas
• Pembahasan mengenai abnormalitas atau
gila dapat ditemukan sepanjang sejarah
manusia.
• Secara umum, pembahasan ini bisa
dibedakan menjadi tiga:
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
– Biologis
– Supernatural
– Psikologis
3. 3 pendekatan teori abnormalitas
sepanjang sejarah
• Pendekatan biologis: perilaku abnormal itu setara
dengan penyakit fisik yang disebabkan oleh suatu
disfungsi di tubuh. Cara menyembuhkannya adalah
menghilangkan disfungsi tersebut.
• Pendekatan supernatural: perilaku abnormal
disebabkan oleh intervensi ilahi, santet, kesurupan
setan, dan dosa. Untuk mengatasinya, seseorang
perlu melakukan ritual relijius, mengaku dosa, atau
‘membayar utang’.
• Pendekatan psikologis: perilaku abnormal disebabkan
oleh berbagai trauma, seperti meninggalnya orang
terdekat atau sering stres.
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
4. Pengaruh pendekatan teori
abnormalitas
• Teori-teori abnormalitas tersebut
mempengaruhi bagaimana masyarakat
menganggap orang yang memiliki perilaku
abnormal (’gila’).
• Orang ‘gila’ yang dianggap masyarakat
disebabkan oleh ‘dosa’ akan diberikan
perlakuan yang berbeda dengan orang
‘gila’ yang dikarenakan oleh‘sakit fisik’
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
5. Perubahan perspektif dalam
memandang abnormalitas
• Sepanjang sejarah, umat manusia
memandang abnormalitas dengan
berbeda-beda
• Dalam kuliah ini, kita akan bahas
bagaimana perspektif abnormalitas
berubah dalam sejarah
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
6. Sejarah
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
• Teori jaman purba:
– Jaman batu
– Jaman Tiongkok kuno
– Jaman Mesir, Yunani dan Romawi kuno
• Teori jaman abad pertengahan:
– Tukang sihir
– Kesurupan massal (psychic epidemic)
– Asylum: pengurungan
• Teori modern:
– Biologi
– Psikoanalisis
– Behaviorisme
– Kognitivisme
7. Abnormalitas pada jaman purba:
Jaman batu
• Ahli sejarah berspekulasi bahwa orang jaman
purba memiliki teori abnormalitas
• Orang yang berperilaku abnormal dianggap
kerasukan roh jahat
• Untuk menyembuhkannya, roh jahat perlu
dikeluarkan dari tubuh orang tersebut
• Dukun atau healers akan
menyembuhkannya.
• Caranya adalah dengan mendoakan,
mengucap mantra, atau memukuli tubuh
orang tersebut (agar roh jahatnya pergi)
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
8. Abnormalitas pada jaman purba:
Jaman Tiongkok kuno
• Pengobatan Tiongkok kuno menganggap
bahwa badan manusia terdiri dari energi
positif (yang) dan negatif (ying)
• Manusia menjadi sehat bila terdapat
keseimbangan energi positif dan negatif
• Bila tidak seimbang, maka sakit fisik maupun
mental bisa terjadi
• Contohnya: orang yang mengalami kegilaan
bersemangat disebabkan oleh energi positif
yang berlebihan
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
9. Abnormalitas pada jaman purba: Jaman
Mesir, Yunani dan Romawi kuno
• Jaman Mesir kuno: abnormalitas pada
perempuan (misalnya: perempuan yang
mencintai ranjangnya, ia tidak bangun dan
tidak merapihkannya) disebabkan oleh “rahim
yang mengembara”
• Menurut mereka, rahim dapat lepas dan
pindah-pindah dalam badan seseorang dan
mengganggu fungsi organ lainnya
• Teori ini juga diyakini oleh orang Yunani kuno
dan menamakannya “hysteria”
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
10. Abnormalitas pada jaman purba: Jaman
Mesir, Yunani dan Romawi kuno
• Fenomena supernatural juga memegang peranan
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
penting, seperti:
• Hukuman dari Tuhan (Yahudi)
– Cara mengatasi abnormalitas: mengaku dosa pada
Tuhan dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi
(dalam Islam, fenomena yang serupa dinamakan
Istighfar)
• Hukuman dari dewa-dewa (Yunani dan Romawi
kuno)
– Cara mengatasi abnormalitas: ritual relijius
menggunakan musik suling
11. Abnormalitas pada jaman purba: Jaman
Mesir, Yunani dan Romawi kuno
• Dokter Yunani kuno banyak yang menolak
interpretasi supernatural dari abnormalitas
dan melihatnya dari sudut pandang
biologis
• Mereka menanganinya dengan cara:
– Membuat pasien berdarah (karena
pandangan bahwa abnormalitas disebabkan
oleh kebanyakan darah)
– Menyuruh pasien istirahat, rileksasi, merubah
pola makan
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
12. Abnormalitas pada jaman purba: Jaman
Mesir, Yunani dan Romawi kuno
• Perlakuan masyarakat pada orang ‘gila’ di
jaman purba:
– Saudara orang gila tersebut perlu menjaganya
agar tetap di rumah
– Negara tidak mengurus mereka dan tidak ada
institusi atau rumah sakit untuk mereka
– Negara dan saudara dapat mengambil hak-hak
orang gila, barang-barang kepemilikian orang
gila.
– Orang gila tidak dapat menikah atau memiliki
barang
– Masyarakat umum takut pada orang gila dan
orang gila seringkali dikucilkan atau bahkan
dirajam
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
13. Abnormalitas pada abad
pertengahan
• Abad pertengahan (sekitar tahun 400-
1400) seringkali digambarkan sebagai
jaman yang penuh dengan
keterbelakangan
• Tukang sihir, sihir, setan, dan penjelasan
supernatural lainnya mendominasi pola
pikir orang Eropa pada jaman ini
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
14. Abnormalitas pada abad
pertengahan: Sihir – latar belakang
• Latar belakang: sejak awal abad 11,
kekuasaan gereja di Eropa semakin
melemah karena munculnya pemberontakan
yang diakibatkan oleh ketidaksetaraan
ekonomi dan politik pada saat itu
• Gereja menginterpretasikan pemberontakan
ini sebagai penistaan pada agama dan
pemujaan setan
• Oleh karena itu, gereja memulai gerakan
Inquisition untuk melawan heretics
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
15. Abnormalitas pada abad
pertengahan: Sihir – gerakan
inquisition
• Gerakan inquisition ini meluas ke pemburuan
tukang sihir (dukun) atau pemuja setan
• Tukang sihir atau pemuja setan yang
ditangkap gereja mengaku bahwa mereka
berkomunikasi dengan setan atau terbang di
punggung binatang
• Mereka mungkin sebenarnya mengalami
waham (kepercayaan irasional) atau
halusinasi (pengalaman perseptual yang
tidak nyata)
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
16. Abnormalitas pada abad
pertengahan: Kesurupan massal
• Fenomena kesurupan massal sering ditemui pada
abad pertengahan dan tetap ada hingga sekarang
• Kesurupan massal adalah suatu fenomena
dimana sekumpulan orang mulai melakukan
beberapa perilaku yang tidak umum (karena
alasan psikologis)
• Contoh fenomena kesurupan massal pada abad
pertengahan: tarian massal selama 4 bulan pada
tahun 1374 di Jerman yang dilaporkan oleh
pendeta Peter dari Herental, seorang pendeta
menari hingga meninggal pada feast of Saint Vitus
di Schaffhausen pada tahun 1428
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
17. Abnormalitas pada abad
pertengahan: Kesurupan massal
• Kesurupan massal juga terjadi pada jaman
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
modern
• Pada 8 Februari 1991 di Rhode Island (Amerika
Serikat), 17 siswa dan 4 guru mengalami gejala
keracunan gas dan dibawa ke rumah sakit
terdekat. Di RS, mereka diperiksa dan tidak
ditemukan tanda keracunan gas di darah mereka.
Dokter menyimpulkan bahwa terjadi kesurupan
massal (mass hysteria) yang diakibatkan oleh
ketakutan pada perang kimia pada jaman Perang
Teluk Persia
• Kasus kesurupan massal di Indonesia sering
ditemukan dan dilaporkan hingga sekarang
18. Abnormalitas pada abad
pertengahan: Asylum (pengurungan)
• Pada abad 12 di Eropa, rumah sakit umum
mulai memiliki ruangan atau fasilitas khusus
untuk orang dengan perilaku abnormal
• Ruangan atau fasilitas khusus tersebut tidak
lebih dari penjara
• Kondisi fasilitas tersebut sangatlah buruk dan
jauh dari manusiawi
• Beberapa dari tempat tersebut bahkan jadi
sangat terkenal karena kondisi buruknya
(seperti: Hospital of Saint Mary of Bethlemen
di London, seringkali disebut Bedlam)
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
19. Abnormalitas pada abad
pertengahan: Asylum (pengurungan)
• Kondisi buruk pengurungan disebabkan oleh
pemikiran medis saat itu yang sekarang kita ketahui
salah
• Benjamin Rush, salah seorang bapak psikiatri
Amerika, berteori bahwa perilaku abnormal
disebabkan oleh darah yang terlalu banyak di otak dan
memberikan resep terapi pendarahan (mengambil
darah yang banyak dari tubuh pasien)
• Untuk itu, walaupun teori supernatural sering dikaitkan
dengan perlakuan brutal dan tidak manusiawi pada
penderita gangguan jiwa, praktisi dan teori medis pada
jaman pertengahan dan beberapa abad selanjutnya
juga melakukan kesalahan yang sama
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
20. Teori abnormalitas modern: Biologi
• Teori abnormalitas modern dimulai dengan
klasifikasi gejala gangguan jiwa yang diprakarsai
oleh Emil Kraepelin (1896-1926)
• Penemuan bahwa ‘general paresis’ (penyakit yang
menyebabkan paralysis, gila, hingga kematian)
disebabkan oleh syphillis (penyakit karena virus)
juga sangat berkontribusi pada pendekatan
biologis gangguan jiwa
• Teori biologi jaman sekarang melihat perilaku
abnormal disebabkan oleh genetik, struktur otak
dan ketidakseimbangan biokimia dalam tubuh
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
21. Teori abnormalitas modern:
Psikoanalisis
• Landasan psikoanalisis dimulai dengan
karya Franz Anton Mesmer: gejala
abnormalitas dapat dihilangkan dengan
hipnosis
• Karya Mesmer dielaborasikan oleh Jean
Charcot, Sigmund Freud, dan Josef
Breuer
• Mereka menganggap bahwa
ketidaksadaran memegang peranan yang
penting dalam gejala abnormalitas
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
22. Teori abnormalitas modern:
Behaviorisme
• Pendekatan behaviorisme dimulai oleh
munculnya metode eksperimen untuk
meneliti efek reinforcement dan
punishment dalam menghasilkan perilaku
• Munculnya behaviorisme diawali oleh
laboratorium psikologi eksperimen
Wilhelm Wundt (1832-1920) di Leipzig,
Jerman
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
23. Teori abnormalitas modern:
Behaviorisme
• Setelah karya Wundt, muncul beberapa
karya fundamental dalam behaviorisme:
– Classical conditioning oleh Ivan Pavlov
– Classical conditioning dalam konteks
abnormalitas (seperti fobia) oleh John Watson
– Operant conditioning oleh Thorndike dan
Skinner
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
24. Teori abnormalitas modern:
Kognitivisme
• Kognitivisme dilatarbelakangi oleh
ketidakpuasan peneliti terhadap
behaviorisme yang tidak mau meneliti
pengaruh pola pikir orang pada perilaku
• Kognitivisme mempelajari bagaimana pola
pikir orang dapat mempengaruhi reaksi
emosi dan perilaku orang pada suatu
kejadian
• Tokoh utama kognitivisme dalam psikologi
abnormal adalah Albert Bandura, Albert Ellis,
dan Aaron Beck
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
25. Masalah stigma penderita masalah
jiwa di jaman modern
• Penderita masalah jiwa di jaman modern
seringkali mengalami stigma, yaitu: malu,
disalahkan, memiliki rahasia, kambing
hitam keluarga, isolasi sosial, pengucilan
sosial, diskriminasi, dan stereotipe
• Stereotip penderita masalah jiwa:
pembunuh gila (maniak), penuh libido,
kepribadian sedih, figures of fun,
dishonest excuse
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
26. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
SELESAI
Psikologi Klinis 1 – Pertemuan 2
Oleh:
Edo Sebastian Jaya, M.Psi., Psikolog
Retha Arjadi, M.Psi., Psikolog
Bahan utama:
Nolen-Hoeksema, S. (2007). Abnormal Psychology (5th). New York: McGraw-
Hill.
Editor's Notes
Informasi lebih lanjut mengenai pandangan manusia terhadap abnormalitas pada jaman purba dan abad pertengahan: http://www3.niu.edu/acad/psych/Millis/History/mainsheet.htm
Bacaan lebih lanjut mengenai pandangan pengobatan Tiongkok tradisional pada abnormalitas: http://link.springer.com/chapter/10.1007/978-94-017-4986-2_6 dan http://archpsyc.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=491007
Bacaan lebih lanjut mengenai rahim yang mengembara: http://www.jstor.org/stable/3298478 atau wiki-nya: https://en.wikipedia.org/wiki/Wandering_womb
Bacaan menarik mengenai teori medis kuno: https://en.wikipedia.org/wiki/Category:Obsolete_medical_theories
Pertanyaan diskusi: Apa itu gila? Lebih tepatnya, seperti apakah gila yang dapat membuat seseorang kehilangan hak-haknya dan dikurung di rumah? Contoh kasus menarik tentang orang gila: https://en.wikipedia.org/wiki/Vincent_Gigante#Feigning_legal_insanity
Coba baca Wiki-nya untuk deskripsi kasus-kasus yang lebih lengkap dan banyak: https://en.wikipedia.org/wiki/Mass_hysteria
Kasus kesurupan massal terkenal masa kini: http://news.discovery.com/history/history-mass-hysteria-120206.htm
Kasus kesurupan massal di Indonesia:
http://regional.kompas.com/read/2013/04/25/1658274/Puluhan.Mahasiswi.di.Aceh.Kesurupan.Massal
http://regional.kompas.com/read/2014/04/27/1928047/Kesurupan.Massal.Warnai.Pembukaan.MTQ.di.Sulbar
Fakta menarik: Emil Kraepelin, dalam menyusun klasifikasi gangguan jiwanya, sempat melakukan penelitian di pulau Jawa (sekarang Bogor, dahulu Buitenzorg) dan mewawancarai pasien gangguan jiwa orang Eropa dan orang Jawa di pulau Jawa. Ia melaksanakan wawancaranya dengan bantuan 2 penerjemah! Satu penerjemah Jerman-Belanda, kemudian penerjemah Belanda-Jawa (baca: https://ww1.cpa-apc.org/Publications/Archives/CJP/2000/June/InReview3.asp ).
Penemuan general paresis dilandasi oleh penelitian Richard Kraft-Ebing, seorang dokter dari Wina.
Coba baca lebih lanjut mengenai classical conditioning dan operant conditioning di sini: https://explorable.com/classical-conditioning dan https://explorable.com/operant-conditioning
Kunjungilah website berikut untuk membaca lebih lanjut sumbangsih Albert Bandura (http://web.stanford.edu/dept/psychology/bandura/ ), Albert Ellis (http://rebtnetwork.org/whois.html ), dan Aaron Beck (http://www.med.upenn.edu/suicide/beck/biography.html ).
Fun fact: Aaron Beck sekarang berusia 91 tahun dan masih aktif bekerja!
Eksperimen Rosenhan: http://web.archive.org/web/20041117175255/http://web.cocc.edu/lminorevans/on_being_sane_in_insane_places.htm
Stigma penderita masalah jiwa dan cara mengatasinya: http://apt.rcpsych.org/content/6/1/65.full