Dokumen tersebut membahas prospek usaha kecil dan menengah (UKM) dalam era perdagangan bebas, termasuk tantangan dan kelemahan yang dihadapi UKM seperti keterbatasan dalam inovasi, akses pasar, dan sumber daya manusia. Dokumen ini juga menjelaskan peran penting UKM dalam perekonomian Indonesia dan upaya pengembangan sektor UKM.
2. Prospek Ukm Dalam Perdagangan Bebas
• era perdagangan bebas dan globalisasi perekonomian dunia di satu
sisi akan menciptakan banyak kesempatan. namun disisi lain juga
menciptakan banyak tantangan yang apabila tidak dapat dihadapi
dengan baik akan menjelma sebagai ancaman.bentuk kesempatan
dan tantangan yang akan muncul tentu akan berbeda menurut jenis
kegiatan ekonomi yang berbeda.
3. Sifat Alami Keberadaan UKM
• Usaha kecil menengah yang ada diindonesia pada umumnya
didomisili oleh unit – unit tradisional. Usaha kecil dapat dibangun
melalui modal pribadi dan modal investor kecil, sehingga tidak perlu
menerapkan sistem organisasi yang rumit dan modern. Berbeda
degan usaha menengah dan usaha besar mereka butuh sistem
organisasi komplek modrn dan mahal. Usaha kecil menengah pada
umumnya hanya memproduksi sebagian kecil dari kebutuhan
masyarakat yang berpenghasilan menengah dan menengah ke
bawah.
4. Kemampun UKM
Dalam era perdagangan bebas dan globalisasi
perekonomian dunia terdapat tiga faktor kompetitif yang
akan menjadi dominan dalam menentukan bagus
tidaknya prospek dari suatu usaha antara lain:
1. Kemajuan
2. Penguasaan ilmu pengetahuan
3. Kualitas SDM yang tinggi (profesionalisme)
Sayangnya, ketiga faktor keunggulan kompetitif tersebut masih
merupakan kelemahan utama dari sebagian besar UKM (terutama
UK) di Indonesia.
5. Sifat Alami Dari Keberadaan UKM
• Relatif lebih baiknya UK dibadingkan UM atau UB dalam
menghadapi krisis ekonomi tahun 1998 tidak lepas dari sifat alami
dari keberadaan UK yang berbeda dengan sifat alami dari
keberadaan UM apalagi UB di Indonesia.
• Sifat alami yang berbeda ini sangat penting untuk dipahami agar
dapat mempredisikan masa depan UK atau UKM.
6. lanjut
• UK pada umumnya membuat barang-barang konsumsi sederhana
untuk kebutuhan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
Sebagian dari pengusaha kecil dan pekerjanya di Indonesia adalah
kelompok masyarakat berpandidikan randah (SD) dan kebanyakan
dari mereka menggunakan mesin serta alat produksi sederhana
atau implikasi dari mereka sendiri. UK sebenarnya tidak terlalu
tergantung pada fasilitas-fasilitas dari pemerintah termasuk skim-
skim kredit murah.
7. • Untuk mengetahui besarnya dampak dan proses terjadinya
dampak tersebut dari suatu gejolak ekonomi seperti krisis
tahun 1998 terhadap UK perlu dianalisis dari dua sisi :
– Penawaran
– Permintaan
8. Dari sisi penawaran
• pada saat krisis berlangsung banyak pengusaha-pengusaha kecil
terpaksa menutup usaha mereka karena mahalnya biaya pengadaan
bahan baku dan input lainnya terutama yang diimpor akibat
apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
• Namun, krisis ekonomi tahun 1998 memberi suatu dorongan positif
bagi pertumbuhan UK (dan mungkin hingga tingkat tertentu bagi
pertumbuhan UM) di Indonesia. Bagi banyak orang khususnya dari
kelompok masyarakat berpendapatan rendah atau penduduk
miskin UK berperan sebagai salah satu the last resort yang memberi
sumber pendapatan secukupnya atau penghasilan tambahan.
9. Dari Sisi Permintaan
• salah satu dampak negatif dari krisis ekonomi tahun 1998 yang
sangat nyata adalah merosotnya tingkat pendapatan riil masyarakat
per kapita. UK di Indonesia hingga saat ini tetap ada bahkan
jumlahnya terus bertambah walaupun mendapat persaingan ketat
dari UM, UB dan dari produk-produk M serta iklim berusaha yang
selama ini terlalu kondusif akibat kebijakan-kebijakan pemerintah
yang dalam prakteknya tidak terlalu “pro” UK.
• Pada umumnya produk-produk buatan UK adalah dari kategori
inferior yang harganya relatif murah daripada harga dari produk
sejenis buatan UM dan UB atau M. Struktur pasar output dualisme
ini yang membuat UK bisa bertahan dalam persaingan dengan UM,
UB dan produk-produk M.
10. Pengembangan UKM
• Sekalipun peran usaha menengah lebih rendah dibandingkan
dengan usaha kecil. Namun dengan memperhatikan posisi strategis
dan keunggulan yang dimilikinya, Usaha menengah layak untuk
didorong sebagai motor pengembangan UKM dalam persaingan
bebas. Hal ini karena potensi teknologi dan sumberdaya
manusianya jauh lebih tinggi dari pada usaha kecil.
11. Dalam Era Perdagangan Bebas
• dimana siklus produk relatif pendek dan sangat ditentukan oleh
selera konsumen, mengharuskan setiap pelaku bisnis memiliki akses
yang cukup terhadap pasar dan kemampuan inovasi produk, guna
meningkatkan daya saingnya. Justru hal inilah yang merupakan titik
lemah yang dimiliki oleh UKM pada umumnya. Disisi lain UKM
memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia baik
ditinjau dari segi jumlah usaha maupun dalam penciptaan lapangan
kerja.
12. Dalam Hal Ekspor
• UKM memiliki potensi untuk meningkatkan penerimaan ekspor.
Hanya saja potensi ini belum dimanfaatkan dengan optimal. Hanya
UKM yang bergerak di sektor industri tertentu saja yang sudah
melakukan ekspor.
• Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UKM selalu
digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan yang
penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan
rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik disektor
tradisional maupun modern. Peranan usaha kecil tersebut menjadi
bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan
pembangunan yang dikelola oleh dua departemen.
1. Departemen Perindustrian dan Perdagangan;
2. Departemen Koperasi dan UKM, namun demikian usaha
pengembangan yang telah dilaksanakan masih belum
memuaskan hasilnya,