2. Kemiskinan
Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan
dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan
Garis kemiskinan atau batas kemiskinan
adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk
memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara. Dalam
praktiknya, pemahaman resmi atau umum masyarakat mengenai garis
kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan lebih tinggi di negara maju daripada
di negara sedang berkembang.
Hampir setiap masyarakat memiliki rakyat yang hidup dalam kemiskinan.
Garis kemiskinan berguna sebagai perangkat untuk mengukur rakyat miskin
dan mempertimbangkan pembaharuan sosio-ekonomi.
3. Penyebab terjadinya Kemiskinan
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
• penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan
sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin.
• penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan
pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah
anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan
keuangan keluarga.
• penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan
kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan
dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah
tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
• penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi
orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.
• penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan
merupakan hasil dari struktur sosial.
4. Dampak Kemiskinan
Dampak kemiskinan begitu bervariasi karena kondisi dan penyebab yang
berbeda memunculkan akibat yang berbeda juga.
• Pengangguran merupakan dampak dari kemiskinan.
• Kriminalitas merupakan dampak lain dari kemiskinan.
• Putusnya sekolah dan kesempatan pendidikan sudah pasti merupakan
dampak kemiskinan.
• Kesehatan sulit untuk didapatkan karena kurangnya pemenuhan gizi
sehari-hari akibat kemiskinan membuat rakyat miskin sulit menjaga
kesehatannya.
• Buruknya generasi penerus adalah dampak yang berbahaya akibat
kemiskinan.
5. Hubungan antara Pertumbuhan dan
Kesenjangan
Data dekade 1970an dan 1980an mengenai pertumbuhan ekonomi dan
distribusi di banyak Negara berkembang, terutama Negara-negara dengan
proses pembangunan ekonomi yang tinggi, seperti Indonesia, menunjukkan
seakan-akan ada korelasi positif antara laju pertumbuhan dan tingkat
kesenjangan ekonomi: semakin tinggi pertumbuhan PDB atau semakin besar
pendapatan per kapita semakin besar perbedaan antara kaum miskin dan
kaum kaya. Semakin besar ketimpangan distribusi pendapatan disebabkan
oleh pergeseran demografi, perubahan pasar buruh dan perubahan kebijakan
publik. Dalam perubahan pasar buruh, membesarnya kesenjangan
pendapatan dari kepala keluarga dan semakin besarnya pendapatan dari istri
dalam jumlah pendapatan keluarga merupakan dua faktor penyebab penting.
6. Indikator Kesenjangan Dan Kemiskinan
Indikator Kesenjangan
Ada sejumlah cara untuk mengukur tingkat kesenjangan dalam distribusi
pendapatan yang dibagi ke dalam dua kelompok pendekatan, yakni axiomatic
dan stochastic dominance. Yang sering digunakan dalam literatur adalah dari
kelompok pendekatan pertama dengan tiga alat ukur, yaitu the Generalized
Entropy(GE), ukuran Atkinson, dan Koefisien Gini. Yang paling sering dipakai
adalah koefisien gini.
Indikator Kemiskinan
Karena adanya perbedaan lokasi dan standar kebutuhan hidup batas garis
kemiskinan yang digunakan setiap negara berbeda-beda. Badan Pusat
Statistik (BPS) menggunakan batas miskin dari besarnya rupiah yang
dibelanjakan per kapita sebulan untuk memenuhi kebutuhan minimum
makanan dan bukan makanan (BPS, 1994). Untuk kebutuhan minimum
makanan digunakan patokan 2.100 kalori per hari. Sedangkan pengeluaran
kebutuhan minimum bukan makanan meliputi pengeluaran untuk
perumahan, sandang, serta aneka barang dan jasa.
7. Faktor Terjadinya Kemiskinan
1. Kemiskinan alamiah
Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang
terbatas,penggunaan teknologi yang rendah,dan bencana alam.
2. Kemiskinan buatan.
Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat
membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana
ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap
miskin
8. Faktor - faktor Penyebab Kemiskinan
• Tingkat pendidikan yang rendah
• Produktivitas tenaga kerja rendah
• Tingkat upah yang rendah
• Distribusi pendapatan yang tidak seimbang
• Kesempatan kerja yang sedikit
• Kwalitas sumber daya manusia masih rendah
• Penggunaan teknologi masih kurang
• Etos kerja dan motivasi pekerja yang rendah
• Kultur/budaya (tradisi)
• Politik yang belum stabil
9. Menurut Todaro (1997) Menyatakan Bahwa Variasi Kemiskinan
Dinegara Berkembang Disebabkan Oleh Beberapa Faktor, Yaitu:
• perbedaan geografis, jumlah penduduk dan tingkat pendapatan,
• perbedaan sejarah, sebagian dijajah oleh Negara yang berlainan,
• perbedaan kekayaan sumber daya alam dan kualitas sumber
daya manusianya
• perbedaan peranan sektor swasta dan negara,
• perbedaan struktur industri,
• perbedaan derajat ketergantungan pada kekuatan ekonomi dan politik
negara lain
• perbedaan pembagian kekuasaan, struktur politik dan kelembagaan dalam
negeri.
10. Penyebab Kemiskinan Di Negara INDONESIA
a) Laju Pertumbuhan Penduduk
b) Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran
c) Tingkat pendidikan yang rendah
d) Kurangnya perhatian dari pemerintah.
Belum meratanya program pembangunan,khususnya di
pedesaan, luar Pulau Jawa, daerah terpencil, dan daerah
perbatasan
Masih terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar.
Masih besarnya jumlah penduduk yang rentan untuk jatuh miskin,baik
karena guncangan ekonomi,bencana alam,dan juga akibat kurangnya
akses terhadap pelayanan dasar dan sosial.
Kondisi kemiskinan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga kebutuhan
pokok.
11. Strategi Oleh Pemerintah Dalam
Mengentaskan Kemiskinan:
• Jangka pendek yaitu membangun sector pertanian, usaha kecil dan
ekonomi pedesaan.
• Jangka menengah dan panjang mencakup:
- Pembangunan dan penguatan sektor swasta
- Kerjasama regional
- Manajemen APBN dan administrasi
- Desentralisasi
- Pendidikan dan kesehatan
- Penyediaan air bersih dan pembanguna perkotaan
- Pembagian tanah pertanian yang merata
12. Upaya Meperintah Rakyat Miskin Yang Ada
Dapat Tertanggulangi Sedikit Demi Sedikit.
• Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok.
• Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin.
• Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan
berbasis masyarakat
• Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar.
• Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi
masyarakat miskin.