PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
Model Pembelajaran AUD hope this will bw manfaat aamiin :)
this is my first presentation that i have upload in my new account
i'm newbie, please guide me and be good friends, thanks :)
kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang berbeda dari sebelumnya, baik berupa gagasan atau karya nyata dengan menggabung-gabungkan unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
Model Pembelajaran AUD hope this will bw manfaat aamiin :)
this is my first presentation that i have upload in my new account
i'm newbie, please guide me and be good friends, thanks :)
kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang berbeda dari sebelumnya, baik berupa gagasan atau karya nyata dengan menggabung-gabungkan unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
PPT ini berisi pengantar untuk mengenal tentang siapa anak usia dini, batasan anak dalam UU Perlindungan Anak, masa penting dalam rentangan usia dini, satuan lembaga PAUD, pentingnya PAUD, tujuan PAUD, dan prinsip PAUD
PPT ini berisi tentang pengenalan terhadap beberapa tokoh perintis awal penyelenggaraan PAUD seperti: Pestalozzi, Froebel, Maria Montessori, WH Kilpatrick dan Helen Parkhust
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
A Latar Belakang
Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama, akan tetapi pada dasarnya keduanya berbeda. Meskipun memiliki hubungan yang saling terkait, keduanya dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Dalam ilmu psikologi yang menjadi objek di dalamnya adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (sebagai perilakunya). Pada hakikatnya perkembangan adalah suatu perubahan psikologis atau mental yang dialami oleh suatu individu dalam proses menuju kedewasaan. Selain itu faktor lingkunganpun sangatlah berpengaruh terhadap perilaku perkembangan atau perilaku seorang anak karena dengan itulah baik buruknya seseorang dapat ditentukan oleh bawaan atau lingkungan tersebut.
PPT ini berisi pengantar untuk mengenal tentang siapa anak usia dini, batasan anak dalam UU Perlindungan Anak, masa penting dalam rentangan usia dini, satuan lembaga PAUD, pentingnya PAUD, tujuan PAUD, dan prinsip PAUD
PPT ini berisi tentang pengenalan terhadap beberapa tokoh perintis awal penyelenggaraan PAUD seperti: Pestalozzi, Froebel, Maria Montessori, WH Kilpatrick dan Helen Parkhust
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
A Latar Belakang
Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama, akan tetapi pada dasarnya keduanya berbeda. Meskipun memiliki hubungan yang saling terkait, keduanya dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Dalam ilmu psikologi yang menjadi objek di dalamnya adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (sebagai perilakunya). Pada hakikatnya perkembangan adalah suatu perubahan psikologis atau mental yang dialami oleh suatu individu dalam proses menuju kedewasaan. Selain itu faktor lingkunganpun sangatlah berpengaruh terhadap perilaku perkembangan atau perilaku seorang anak karena dengan itulah baik buruknya seseorang dapat ditentukan oleh bawaan atau lingkungan tersebut.
Mendeskripsikan tentang apa itu sentra, pertimbangan dalam memilih sentra, peran guru dalam sentra, jenis sentra, alur penyusunan rencana pembelajaran sentra
Mendeskripsikan tentang definisi kurikulum untuk anak usia dini, landasan pengembangan kurikulum AUD, konten bidang pengembangan kurikulum AUD, jenis kurikulum AUD
PPT ini menjelaskan tentang perkembangan bayi (0-1 tahun) atau biasa disebut dengan periode infant,penjelasan tentang proses kelahiran, gerak refleks, dan perkembangan lainnya . .
PPT ini mencakup pembahasan tentang perkembangan anak usia 3-4 tahun ditinjau dari beberapa aspek perkembangan, seperti: fisik, bahasa, sosial emosional dan kognitif.
PPT ini berisi penjelasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, ciri perkembangan, kematangan, dimensi perkembangan, karakteristik perkembangan anak , faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
PPT ini berisi tentang pengertian komunikasi efektif, cara berkomunikasi dengan anak yang tepat dan melibatkan pengasuhan yang efektif, faktor penghambat komunikasi, faktor penentu keberhasilan komunikasi, dan cara berkomunikasi secara tertulis di sekolah
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PPT Pengembangan Kognitif AUD
1. Azizah Muis, S.Pd, M.Pd
Pengembangan Kognitif AUD
PG Pendidikan Anak Usia Dini - Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
2. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini membahas tentang teori dan praktik
dari dimensi perkembangan kognitif anak usia 0-8
tahun dengan menitikberatkan pada perencanaan dan
stimulasi yang terintegrasi dari sains, matematika, dan
pengetahuan sosial.
azizah-paud-unj
4. Definisi Kognitif
Kemampuan berfikir secara abstrak (Terman)
Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan (Colvin)
Teknik untuk memproses informasi yang disediakan oleh
indera. (Hunt)
Kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk mencipta
karya (Gardner)
Intelektual + pengetahuan (Henmann)
Proses berpikir, kemampuan individu untuk
menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu
kejadian atau peristiwa.
azizah-paud-unj
5. Arti Kognisi (lanjt)
Kognisi
Pengetahuan yang luas, daya nalar,
kreativitas, kemampuan bahasa dan
daya ingat.
Proses Kognisi
Persepsi, ingatan, pikiran, simbol,
penalaran, problem solving.
azizah-paud-unj
6. Triachic of Intelligence(Robert Stenberg)
Kognitif adalah kemampuan mental yang menunjukkan tingkah
laku kognitif.
• Contextual Intellegence
Mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan
mengubah lingkungan untuk mengoptimalkan peluang dan
memecahkan masalah.
• Experiental Intellegence
Mampu merumuskan ide-ide baru dan mengkombinasikan
fakta-fakta yang tidak berhubungan serta mampu mengatasi
masalah baru secara otomatis.
• Componential Intellegence
Mampu berpikir abstrak, memproses informasi dan
menentukan kebutuhan apa yang akan diperoleh.
azizah-paud-unj
7. Aspek Kognitif
AlferdBinet
Konsentrasi(direction)
Kemampuan memusatkan pikiran pada suatu masalah
yang dipecahkan.
Adaptasi(adaptation)
Kemampuan mengadakan penyesuaian terhadap
masalah yang dihadapi
SikapKritis(critism)
Kemampuan mengadakan kritik dan belajar dari
kesalahan yang dilakukan.
azizah-paud-unj
8. Model Struktur Intelektual (Guilford)
Operasi (proses)
Proses pemikiran yang berlangsung yang terdiri dari 5
komponen (kognisi, ingatan, berpikir konvergen, berpikir
divergen, penilaian)
Content (materi)
Materi yang digunakan untuk berpikir, terdiri dari 4 komponen
(figural, simbolik, semantik, behavioral)
Produk
Hasil dari proses tertentu yang diterapkan pada materi
tertentu, terdiri dari 6 komponen (unit, kelas, hubungan,
sistem, transformasi, implikasi)
azizah-paud-unj
9. Komponen Kognitif (Sternberg)
Metakomponen
Perencana, pengambil keputusan dalam pemecahan masalah.
Penampilan
Pelaksana keputusan dari metakomponen
Pencapaian
Pencari informasi baru
Ingatan
Pengingat informasi
Alih Terap
Pemindah informasi dari satu situasi ke situasi lain
azizah-paud-unj
10. Ciri Anak Berbakat Kognitif (Renzulli)
Mudah menangkap materi
Ingatan baik
Kosa kata luas
Penalaran tajam
Konsentrasi baik
Menguasai banyak hal
tentang banyak topik
Sering membaca
Ungkapan diri lancar dan
jelas
Cepat memecahkan soal
Pengamat yang cermat
Cepat menemukan
kekeliruan dalam kesalahan
Daya abstraksi tinggi
Sibuk menangani berbagai
macam hal
Mampu membaca pada usia
lebih muda
Senang mempelajari kamus,
ensiklopedi.
azizah-paud-unj
11. Pentingnya Pengembangan Kognitif
Pengembangan daya persepsi berdasarkan apa yang dilihat,
disimak, dirasakan sehingga memiliki pemahaman utuh.
Melatih ingatan terhadap semua peristiwa dan kejadian yang
pernah dialami.
Mengembangkan pemikiran dalam menghubungkan satu
peristiwa dengan peristiwa lainnya.
Memahami berbagai simbol yang tersebar di dunia sekitar.
Menalar secara alamiah dan proses ilmiah
Memecahkan persoalan hidup
azizah-paud-unj
12. Ciri Perbuatan Cerdas!
Mampu memecahkan masalah baru yang lebih tinggi
daripada tingkatan perkembangannya.
Melakukan sesuatu yang sesuai dengan tujuan, praktis,
dan ekonomis.
Mampu menyelesaikan masalah yang mengandung
kesulitan satu tingkat di atasnya.
Menggunakan kemampuan abstraksi.
Menggunakan tingkat konsentrasi yang tinggi.
azizah-paud-unj
16. Pengembangan Visual
• Mengenali benda sehari-hari
• Membandingkan benda-benda dari yang
sederhana menuju ke yang kompleks
• Mengetahui benda dari ukuran, bentuk atau
warna
• Mengetahui adanya benda yang hilang apabila
ditunjukkan sebuah gambar yang janggal
• Menyusun potongan teka-teki mulai dari yang
sederhana sampai yang rumit
• Mengenali tulisan namanya sendiri
• Mengenali huruf dan angka
azizah-paud-unj
17. Pengembangan Auditori
Mendengarkan atau menirukan bunyi yang didengar
sehari-hari
Menderngarkan nyanyian atau syair dengan baik
Mengungkapkan kembali cerita sederhaa
Menebak lagu atau apresiasi musik
Mengikuti ritmik dengan bertepuk
Menyebutkan nama-nama hari dan bulan
Mengetahui asal suara
Mengetahui nama benda yang dibunyikan
azizah-paud-unj
18. Pengembangan Aritmatika
• Mengenali dan membilang angka
• Menyebut urutan bilangan
• Menghitung benda
• Mengenali himpunan dengan nilai bilangan
berbeda
• Memberi nilai bilangan pada suatu himpunan
benda
• Menghubungkan konsep bilangan dengan
lambang bilangan
• Menggunakan konsep waktu dengan jam
• Mengurutkan benda berdasarkan ukuran
azizah-paud-unj
19. Pengembangan
Kinestetik
Pengembangan Taktil
• Kemampuan yang
berhubungan dengan
kelancaran gerakan
tubuh yang
mempengaruhi
perkembangan kognitif
• Mengembangkan
kesadaran akan indera
sentuhan
• Mengembangkan
kesadaran berbagai
tekstur
• Mengembangkan kosa
kata untuk
mendeskripsikan tekstur
azizah-paud-unj
20. Pengembangan Geometri
• Memilih benda menurut warna, bentuk dan ukuran
• Mencocokkan benda menurut benda, warna, ukuran
• Membandingkan benda
• Mengukur benda secara sederhana
• Mengerti dan menggunakan bahasa tentag ukuran
• Menyebut benda yang sesuai dengan bentuk geometri
• Meniru pola
azizah-paud-unj
21. Pengembangan Sains
Permulaan
Mengeksplorasi berbagai
media yang ada di sekitar
Mengadakan berbagai
percobaan sederhana
Mengkomunikasikan apa
yang telah diamati dan
diteliti
azizah-paud-unj
23. Jean Piaget
azizah-paud-unj
1920, Jean Piaget (1896 - 1980) bekerja pada Binet
Institute. Job des-nya adalah mengembangkan versi
pertanyaan dalam bahasa Inggris ke dalam bahasa
Prancis. Piaget sangat tertarik dengan alasan yang
salah yang diberikan oleh anak-anak yang sangat
dibutuhkan dalam berfikir logis.
Piaget adalah psikolog pertama yang membuat
pstudi secara sistematis tentang perkembangan
kognitif.
Kontribusi Piaget: teori perkembangan kognitif
dengan studi terhadap kognitif anak secara teliti,
dan seperangkat tes yang sederhana namun mampu
mengungkap kemampuan kognitif yang beragam.
24. Teori Perkembangan Kognitif
azizah-paud-unj
Menfokuskan pada anak, daripada pembelajaran secara
keseluruhan.
Berfokus pada perkembangan, daripada pembelajaran itu
sendiri, sehingga tidak mengacu pada infromasi
pembelajaran atau perilaku spesifik.
Mengusulkan tahapan perkembangan yang memiliki ciri-ciri
tersendiri, ditandai dengan perbedaan kualitatif, daripada pada
peningkatan secara gradual dalam angka dan kompleksitas
perilaku, konsep, dan ide.
Goal dari teori ini adalah menjelaskan mekanisme dan proses
dimulai dari infant, lalu anak dan berkembangan menjadi
individu yang dapat bernalar dan berpikir menggunakan
hipotesis.
25. Komponen Dasar dalam Teori Piaget
azizah-paud-unj
Skema bangunan dasar pengetahuan
Proses yang merupakan transisi yang
memungkinkan dari satu tahapan ke tahapan yang
lain (asimilasi, akomodasi, dan equilibrium)
Tahapan perkembangan kognitif (sensori motor,
pra operasional, operasional konkret dan
operasional formal)
26. Skema
azizah-paud-unj
Piaget menyebut skema sebagai bangunan dasar perilaku
intelegen – suatu cara untuk mengorganisasikan pengetahuan.
Penting juga menganggap skema sebagai “unit” dari
pengetahuan, yang masing-masing berhubungan dengan objek,
tindakan, dan konsep teori yang abstrak.
Ketika keberadaan skema mampu menjelaskan tentang apa
yang mereka fahami tentang dunianya, hal ini dinyatakan
sebagai equilibrium, keadaan kognitif yang seimbang.
Skema dapat didefinisikan sebagai seperangkat representasi
mental dari dunia, yang kita dunakan baik untuk memahami
maupun merespon situasi. Asumsi adalah apa yang kita simpan
dalam representasi mental dan akan kita aplikasikan ketika
dibutuhkan.
27. Asimilasi dan Akomodasi
azizah-paud-unj
Piaget memandang bahwa perkembangan kognitif
adalah proses adaptasi (penyesuaian) terhadap
dunia.
Hal ini akan terjadi melalui:
Assimilasi– diaplikasikan ketika menggunakan
skema yang ada terhadap situasi yang baru.
Accommodation – terjadi ketika skema yang ada
(pengetahuan) dibutuhkan untuk mengubahnya
menjadi suatu informasi yang baru.
31. Tahapan Perkembangan Kognitif
(Piaget)
Tahap sensori motorik (0-2 thn)
Tahap pra-operasional (2-7 thn)
Tahap operasional konkret (7-11 thn)
Tahap operasional formal (11 thn+)
azizah-paud-unj
Perkembangan kognitif merupakan proses mental dalam
reorganisasi yang progresif sebagai hasil dari
kematangan dan pengalaman.
32. Tahapan Perkembangan Kognitif
azizah-paud-unj
Tahap
Perkembangan
Ciri Utama Studi
Sensori motor
(0-2 thn)
Permanensi Objek Blanket & Ball
Study
Pra-operasional
(2-7 th)
Egisentrisme Three Mountain
Operasional
Konkret
(7-11 th)
Konservasi Conservation of
Number
Operasional Formal
(11+)
Memanipulasi ide
di “kepala” (berfikir
abstrak)
Pendulum Task
33. Sensori Motor (0-2 tahun) -1
Sub Tahapan Karakteristik Alat Bantu Strategi Pengasuh
Refleks
Sederhana
(0-1 bln)
Refleks ketika
baru lahir
Alat dasar
koordinasi sensasi
dan aksi adalah
melalui perilaku
refleksif, seperti
mencari,
menghisap, yang
dimiliki sejak
kelahiran.
Kasur yg scr visual
menarik dan adanya
dinding yang dekat dg
tempat tidur, benda-
benda dekat tempat
tidur, musik, nyanyian,
pembicaraan, bunyi
lonceng.
Kenakan pakaian yang
tidak ketat, tempat tidur
yang rapi, bentuk
lingkungan yang
meningkatkan perhatian
selama bayi terjaga.
azizah-paud-unj
34. Sensori Motor (0-2 tahun) - 2
Sub Tahapan Karakteristik Alat Bantu Strategi Pengasuh
Reaksi Sirkular
Primer 1/
Kebiasaan
pertama
(1-4 bln)
Gerakan
sederhana
yang
merupakan
kebiasaan,
hanya terbatas
pada reaksi
dari lingkungan
pada situasi
tertentu.
Wajah dan suara,
mainan bermusik,
mainan bergerak,
benda yang dapat
digenggam dan aman
masuk ke mulut.
Buat perubahan
lingkungan, bawa bayi
berjalan, pegang bayi,
tempatkan bayi di
tempat tidur, amati,
catat perubahan,
bunyikan mainan,
tempatkan benda pada
jangkauan bayi, beri
waktu untuk
pengulangan perilaku.
azizah-paud-unj
35. Sensori Motor (0-2 tahun) -3
Sub Tahapan Karakteristik Alat Bantu Strategi Pengasuh
Reaksi Sirkuler
Primer 2
(4-8 bulan)
Gerakan
berulang-ulang,
bertujuan
mendapatkan
efek
menyenangkan
bagi anak dan
dunia sekitarnya.
Benda yang
menarik
perhatian,
mainan, bola
Perhatikan gerakan yang
diulang-ulang, sediakan
alat bantu yang
memudahkan
pengulangan, tempatkan
benda-benda di dekat
bayi supaya mudah
diraih, ulangi tindakan
(tersenyum, membuka
mulut)
azizah-paud-unj
36. Sensori Motor (0-2 tahun) -4
Sub Tahapan Karakteristik Alat Bantu Strategi Pengasuh
Koordinasi
Reaksi
Sirkuler
Sekunder (8-
12 bulan)
Gerakan bertujuan,
dilakukan atas dasar
adanya aksi yang
mendahului/
kesengajaan dan
terkoordinasi.
Mainan, benda-
benda yang
menarik secara
visual.
Tempatkan benda-
benda dekat bayi,
mainkan lalu
sembunyikan boneka di
bawah selimut,
tempatkan balok di
belakang Anda,.
Perkenalkan mainan
baru, beri waktu untuk
bermain.
azizah-paud-unj
37. Sensori Motor (0-2 tahun) -5
Sub Tahapan Karakteristik Alat Bantu Strategi Pengasuh
Reaksi Sirkular
Tersier,
kesenangan akan
sesuatu yang
baru, dan
keingintahuan
(12-18 bln)
Penjelajahan
benda-benda
baru atas
dasar tingkah
laku yang
mereka
lakukan
dengan cara
mereka
sendiri.
Selimut, kertas,
mainan, sendok,
boneka, mainan
air, benda dengan
ukuran berbeda.
Permainan petak
umpet, puji bayi,
amati permainan
bayi dengan air,
bertanya tapi jangan
beri tahu
jawabannya, biarkan
bayi bermain sendiri.
azizah-paud-unj
38. Sensori Motor (0-2 tahun) -6
Sub Tahapan Karakteristik Alat Bantu Strategi Pengasuh
Internalisasi
Skema
(18-24 bln)
Adanya
gambaran
mental
terhadap
objek yang
menghilang
dan kejadian
di masa lalu.
Benda yang
menarik
perhatian,
mainan, bola
Beri anak waktu mencari
pemecahan masalah,
berpikir mengamati benda.
Amati tingkah laku dan
identifikasi gagasan yang
tampaknya penting bagi
anak, izinkan melakukan
permainan yang berbeda,
beri mainan yang
mendorong anak berpura-
pura.
azizah-paud-unj
40. Tahapan Pra-operasional
azizah-paud-unj
Sub Tahap Fungsi Simbolis (2-4 th)
Anak mengembangkan kemampuan untuk
membayangkan secara mental suatu objek yang tidak
ada.
Sub Tahap Pemikiran Intuitif (4-7 thn)
Anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin
tahu jawaban atas semua bentuk pertanyaan.
Disebut intuitif karena anak tampaknya begitu yakin
dengan pengetahuan dan pemahaman mereka, tetapi
belum sadar bagaimana mereka tahu apa yang
mereka ketahui.
41. Egosentris
Animistis
Ketidakmampuan anak
untuk membedakan
antara perspektif
seseorang dengan
perspektif orang lain.
• Anak memandang bahwa
benda-benda yang tidak
bergerak memiliki
kehidupan yang sama
dengan dirinya.
azizah-paud-unj
43. Transduktif
Lack of Conservation
• Penalaran yang
melibatkan kombinasi
fakta-fakta yang saling
tidak berhubungan.
• Anak yakin bahwa
perubahan dalam
jumlah terjadi saat
bentuk dari benda
diubah dan diambil
atau diatur kembali
penempatannya,
meskipun tidak ada
yang ditambah atau
diambil.
azizah-paud-unj
44. Irreversibility Centration
• Anak tidak mampu
membalikkan secara
mental serangkaian
kejadian, transformasi
atau langkah-langkah
penalaran.
• Jika ada dua atau lebih
ciri dari dimensi fisik
suatu benda muncul
maka anak hanya
mampu memusatkan
pada satu ciri saja.
azizah-paud-unj
45. Single Clasification
Anak hanya dapat
menggolongkan
objek berdasarkan
satu sudut pandang
saja.
azizah-paud-unj
46. Pengajaran yang dapat mendukung
perkembangan kognitif anak …
azizah-paud-unj
Mendukung “the spontaneous research“ anak
Menggunakan metode aktif yang mensyaratkan re-
discovering atau re-constructing "truths”
Menggunakan pembelajaran yang kolaboratif, dan
juga aktivitas individual
Merencanakan situasi yang menghadirkan masalah
yang berguna, menciptakan disequilibrium pada
anak
47. Kekuatan Teori Piaget
azizah-paud-unj
Piaget mengubah bagaimana orang-orang
memandang dunia anak dan metodenya
dalam mempelajari anak. Piaget memberikan
banyak inspirasi banyak orang untuk
mengembangkan gagasannya.
Idenya dapat digunakan secara praktis
bagaimana kita memahami dan
berkomunikasi dengan anak, terutama dalam
dunia pendidikan (discovery learning).
48. Kelemahan Teori Piaget
azizah-paud-unj
Apakah tahapan perkembangan ini nyata? Vygotsky dan
Bruner tidak membahas tahapan seluruhnya namun lebih
menitikberatkan bahwa perkembangan itu
berkesinambungan.
Karena Piaget lebih berkonsentrasi pada tahapan
perkembangan kognitif secara universal dan kematangan
biologis, dia gagal mempertimbangkan efek setting sosial
dan budaya yang mungkin mempengaruhi perkembangan.
Metode Piaget (observasi dan wawancara) memungkinkan
terbukanya interpretasi yang bias dibandingkan dengan
mtode lainnya, dan subjektif.
Piaget menggunakan penelitian dengan sedikit partisipan-
pada studi awal dia hanya menyertakan anak-anaknya.
50. Lev S. Vygotsky
azizah-paud-unj
Vygotsky mengembangkan pendekatan sosio
kultural terhadap perkembangan kognitif.
Dia mengembangkan teorinya pada waktu yang
sama saat Piaget mulai mengembangkan teorinya
(1920-1930-an).
Dia meninggal pada usia 38 th sehingga teorinya
kurang lengkap meskipun banyak tulisannya sudah
diterjemahkan dari bahasa Rusia.
51. Teori Sosio Kultural Vygotsky
azizah-paud-unj
Pekerjaan Lev Vygotsky menjadi fondasi dari beberapa
penelitian dan teori dalam perkembangan kognitif
selama beberapa dekade setelahnya, utamanya lebih
dikenal sebagai Teori Perkembangan Sosial.
Teori Vygotsky menekankan pada peran interaksi
sosial yang fundamental dalam perkembangan
kognitif, dan dia percaya bahwa komunitas
mendapatkan peran sentral dalam proses
pembentukan makna.
52. Perbedaan Teori Vygotsky dengan Piaget
azizah-paud-unj
V lebih menekankan pada budaya akan mempengaruhi/
membentuk perkembangan kognitif – kontradiktif
dengan pandangan Piaget tentang tahapan universal dan
konten perkembangan.
V menempatkan secara apik penekanannya pada faktor-
faktor sosial yang memiliki kontribusi dalam
perkembangan kognitif (Piaget menkritik dan kurang
menghargai ini)
V menempatkan lebih banyak penekanan pada peran
dari bahasa dalam perkembangan kognitif; Piaget
mengkritiknya.
53. Pengaruh Sosial terhadap
Perkembangan Kognitif
azizah-paud-unj
V percaya bahwa anak memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi dan secara aktif terlibat dalam pembelajaran.
V lebih menekankan padakonstribusi sosial pada
proses perkembangan, sementara Piaget menekankan
pada self-initiated discovery.
Hal penting dalam belajar terjadi melalui interaksi
sosial dengan tutor yang terampil. Tutor akan menjadi
model perilaku dan menyediakan instruksi verbal bagi
anak.
V merujuk pada co-operative atau collaborative
dialogue.
59. Vygotsky dan Bahasa
Bahasa sangat bermakna ketika orang dewasa
menyampaikan informasi kepada anak.
Bahasa adalah alat yang sangat canggih dalam adaptasi
kognitif.
Vygotsky melihat "private speech" sebagai kegiatan yang
dilakukan oleh anak secara terencana dan strategi dalam
membantu perkembangannya. Bahasa sejatinya adalah
akselerator dari berpikir dan pemahaman.
Vygotsky mempercayai bahwa bahasa berkembang dari
interaksi sosial, untuk tujuan komunikasi. Selanjutnya,
kemampuan berbahasa menjadi terinternalisasi dalam
pikiran dan menjadi “inner speech”. Pemikiran adalah hasil
dari bahasa.azizah-paud-unj
61. Kerangka Teori
azizah-paud-unj
Teori ini diusulkan oleh Bruner,
dikembangkan berdasarkan teori Piaget
tentang perkembangan kognitif.
Asumsi dasarnya adalah pembelajar itu
aktif di dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran adalah hasil dari interaksi
dengan beragam konteks masalah
dimana para pembelajar mengkonstruksi
pengetahuan mereka sendiri.
62. Representasi
azizah-paud-unj
Cara untuk mengatur dan mengingat pengalaman
masa lalu dengan berbagai cara.
Ketika kita merepresentasikan sesuatu, kita akan:
Mengingat kembali dan memiliki imajinasi
dalam pikiran kita terhadap sesuatu atau
seseorang dari pengalaman sebelumnya dan
“memutar” kembali di dalam pikiran kita.
Membuat sesuatu “patokan” untuk sesuatu
yang tidak ada.
63. 3 Proses Representasi,
yang bekerja dengan cara yang saling berhubungan
Enactiva
Representasi pengalaman dengan “melakukan”.
Iconic
Representasi pengalaman melalui gambaran mental
dengan mengaitkannya pada “orang, kejadian atau
objek.” foto, gambar, buku.
Simbolik
Representasi sesuatu dengan simbol menggambar
dan melukis, menari, bermain peran, menulis, kegiatan
matematis.
azizah-paud-unj
64. Keseimbangan adalah Aspek yang Penting
dalam Perilaku Simbolik
azizah-paud-unj
A Question of Balance
Piaget dan Bruner sepakat bahwa “learning by doing”
sangat penting. Mencopy tidak bermanfaat tetapi
merekonstruksi pengalaman dengan cara sendiri
(melalui imitasi) sangat bermanfaat.
Kreatif, Berfikir dengan caranya
sendiri , menggunakan cara yang
personal, simbol idiosinkratik
Konvensi , Mencocokkan antara
budaya dengan harapan.
65. Piaget –
Representation is A Whole Network
azizah-paud-unj
IMITASI, tidak mengcopy orang lain, tetapi
merekonstruksi (imitasi) dengan caranya sendiri
IMAGE
Visual
Auditori
Taktil
Penciuman
Perabaan
Gerak
SIMBOL
Idiosinkretik
dan personal
Shared and
arbitary
convention
66. Bruner–
Representation is A Whole Network
azizah-paud-unj
ENACTIVA: LEARNING BY DOING
ICONIC
Image
SIMBOL
Menguasai
simbol seperti
angka, musik,
notasi, dan tarian
yang digunakan
pada budaya
67. Konsep kunci dipaparkan oleh
Glasersfeld (1992)
azizah-paud-unj
Setiap individu harus mengkonstruksi pengetahuan
Perhatian pengetahuan “opreasi konseptual” dari
pembelajar
Pengajaran adalah aktivitas sosial, tetapi belajar
adalah aktivitas individual.
Pengetahuan tidak disampaikan secara pasif, tetapi
secara personal dikonstruksi.
Pertama kali, pembelajar harus belajar dan
memahami sebelum mereka dapat berbagi kontruksi
pengetahuannya dengan orang lain.
(Refereed proceedings from Learning and Socio-cultural theory: Exploring
modern Vygotskian perspectives workshop, 2007, Wollongong University)
68. Sumber Bacaan
azizah-paud-unj
Bodrova, Elena and Deborah J. Leong. (1996). Tools of The Mind: The
Vygotskian Approach to Early Childhood Education, New Jersey:
Prentice Hall.
Bodrova , Elena and Deborah J. Leong, Scaffolding Emergent Writing in
the Zone of Proximal Development, An International Journal of Early
Reading and Writing, Literacy Teaching and Learning 1998, Volume 3.
Bruce, Tina. (1997). Early Childhood Education. England: Hodder &
Stoughton.
Cole, Michael, and James V. Wertsch, Beyond the Individual-Social
Antimony in Discussions of Piaget and Vygotsky, http//www.
Massey.ac.nz/alock/virtual/colevyg.htm
Singer, Dorothy G. and Tracey A. Reverson. (1996). A Piaget Primer:
How A Child Thinks, rev. ed, USA: A Plume Book.