Dokumen tersebut membahas teori perkembangan kognitif anak menurut Jean Piaget. Piaget berpendapat bahwa terdapat tahapan perkembangan kognitif anak yaitu tahap sensorimotor (0-2 tahun) dan terdiri dari 6 periode. Pada setiap periode terjadi perkembangan skema kognitif anak melalui proses asimilasi dan akomodasi terhadap lingkungan.
2. Pengertian Kognitif
Secara umum kognitif diartikan potensi
intelektual yang terdiri dari tahapan :
pengetahuan (knowledge), pemahaman
(comprehention), penerapan (aplication), analisa
(analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi
(evaluation). Kognitif berarti persoalan yang
menyangkut kemampuan untuk
mengembangkan kemampuan rasional (akal).
Kognitif lebih menekankan bagaimana proses
atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan
aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Oleh
sebab itu kognitif lebih menekankan pada aspek
kemampuan perilaku yang diwujudkan dengan
cara kemampuan merespons terhadap stimulus
yang datang kepada dirinya.
3. Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu
teori yang menjelaskan bagaimana anak beradaptasi
dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-
kejadian sekitarnya, mempelajari ciri-ciri dan fungsi
dari objek-objek . Piaget memandang bahwa anak
memainkan peran aktif dalam menyusun
pengetahuannya mengenai realitas. Anak tidak pasif
menerima informasi. Walaupun proses berfikir dalam
konsepsi anak mengenai realitas telah dimodifikasi
oleh pengalaman dengan dunia sekitarnya, namun
anak juga berperan aktif dalam menginterpretasikan
informasi yang ia peroleh melalui pengalaman, serta
dalam mengadaptasikannya pada pengetahuan dan
konsepsi mengenai dunia yang telah ia punya.
Perkembangan Kognitif Piaget
4. Tiga hal penting dalam Teori Kognitif
Jean Peaget
Struktur
Piaget memandang ada hubungan fungsional antara tindakan fisik, tindakan
mental dan perkembangan logis anak-anak. Tindakan (action) menuju pada
operasi-operasi dan operasi-operasi menuju pada perkembangan struktur-
struktur
Isi
Merupakan pola perilaku anak yang khas yang tercermin pada respons yang
diberikannya terhadap berbagai masalah atau situasi yang dihadapinya
Fungsi
Adalah cara yang digunakan organisme untuk membuat kemajuan intelektual.
Menurut Piaget perkembangan intelektual didasarkan pada fungsi yaitu
organisasi dan adaptasi
5. Konsep Teori Kognitif Jean
Pieget
Perkembangan Kognitif: perubahan-perubahan gradual dan berurutan dengan mana
proses-proses mental menjadi semakin kompleks dan canggih.
Skema: Skema: pola-pola mental yang memandu perilaku
Adaptasi: proses penyesuaian skema-skema sebagai respons terhadap lingkungan
dengan menggunakan asimilasi.
Asimilasi: penginterpretasian pengalaman-pengalaman baru dalam hubungannya
dengan skema-skema yang ada.
Akomodasi: pemodifikasian skema-skema yang ada untuk mencocokkan dengan situasi-
situasi baru.
Ekuilibrasi: proses pemulihan keseimbangan antara pemahaman saat ini dan
pengalaman-pengalaman baru.
Konstruktivisme: Teori-teori perkembangan kognitif yang menekankan pada peran aktif
pembelajaran dalam membangun pemahaman mereka sendiri tentang realitas.
6. Tahap Perkembangan Menurut
Jean Peaget
Tahap sensorimotor : umur 0 – 2 tahun.
(Ciri pokok perkembangannya anak mengalami dunianya
melalui gerak dan inderanya serta mempelajari
permanensi obyek).
Tahap paling awal perkembangan kognitif terjadi pada
waktu bayi lahir sampai sekitar berumur 2 tahun. Tahap ini
disebut tahap sensorimotor oleh Piaget. Pada tahap
sensorimotor, intelegensi anak lebih didasarkan pada
tindakan inderawi anak terhadap lingkungannya (seperti
melihat, meraba, menjamak, mendengar, membau),
gagasan mengenai benda sangat berkaitan dengan
konsep anak tentang ruang dan waktu yang juga belum
terakomodasi dengan baik, struktur ruang dan waktu
belum jelas dan masih terpotong-potong, belum dapat
disistematisir dan diurutkan dengan logis.
7. Periode 1 : Refleks (umur 0 – 1 bulan)
Periode paling awal tahap sensorimotor adalah
periode refleks. Ini berkembang sejak bayi lahir
sampai sekitar berumur 1 bulan. Pada periode ini,
tingkah laku bayi bersifat refleks, spontan, tidak
disengaja, dan tidak terbedakan. Tindakan seorang
bayi didasarkan pada adanya rangsangan dari luar
yang ditanggapi secara refleks.
Periode 2 : Kebiasaan (umur 1 – 4 bulan)
Pada periode perkembangan ini, bayi mulai
membentuk kebiasan-kebiasaan pertama. Kebiasaan
dibuat dengan mencoba-coba dan mengulang-
ngulang suatu tindakan. Pada periode ini, seorang bayi
mulai membedakan benda-benda di dekatnya,
koordinasi tindakan bayi mulai berkembang dengan
penggunaan mata dan telinga, mulai mengikuti benda
yang bergerak dengan matanya, menggerakkan
kepala ke sumber suara yang ia dengar. Suara dan
penglihatan bekerja bersama.
8. Periode 3 : Reproduksi kejadian yang menarik (umur 4
– 8 bulan)
Pada periode ini, seorang tingkah laku bayi semakin
berorientasi pada objek dan kejadian di luar tubuhnya
sendiri, menciptakan kembali kejadian-kejadian yang
menarik baginya. Ia mencoba menghadirkan dan
mengulang kembali peristiwa yang menyenangkan
diri (reaksi sirkuler sekunder).
Periode 4 : Koordinasi Skemata (umur 8 – 12 bulan)
Pada periode ini, seorang bayi mulai mempunyai
kemampuan untuk menyatukan tingkah laku yang
sebelumnya telah diperoleh untuk mencapai tujuan
tertentu, membentuk konsep tentang tetapnya
(permanensi) suatu benda.
9. Periode 5 : Eksperimen (umur 12 – 18 bulan)
Unsur pokok pada periode ini adalah mulainya anak
mengembangkan cara-cara baru untuk mencapai
tujuan dengan cara mencoba-coba (eksperimen) bila
dihadapkan pada suatu persoalan yang tidak
dipecahkan dengan skema yang ada, anak akan mulai
mencoba-coba dengan Trial and Error untuk
menemukan cara yang baru guna memecahkan
persoalan tersebut atau dengan kata lain ia mencoba
mengembangkan skema yang baru, anak lebih
mengamati benda-benda di sekitarnya dan
mengamati bagaimana benda-benda di sekitarnya
bertingkah laku dalam situasi yang baru, tingkah anak
ini menjadi intelegensi sewaktu ia menemukan
kemampuan untuk memecahkan persoalan yang
baru, konsep anak akan benda mulai maju dan
lengkap.
10. Periode Refresentasi (umur 18 – 24 bulan)
Periode ini adalah periode terakhir pada tahap
intelegensi sensorimotor. Seorang anak sudah mulai
berfikir melalui perbuatan (gerak), perkembangan fisik
yang dapat diamati adalah gerak-gerak refleks sampai
ia dapat berjalan dan bicara, belajar mengkoordinasi
akal dan geraknya, cenderung intuitif egosentris, tidak
rasional dan tidak logis