Dokumen tersebut membahas tentang hak anak untuk bermain, karakteristik bermain menurut perkembangan kognitif anak, jenis-jenis bermain, dan peran orang dewasa dalam bermain anak. Bermain penting bagi pengembangan anak karena memberikan manfaat untuk bahasa, kognitif, sosial, konsep diri, moral, emosi, dan motorik anak.

1. Azizah Muis

2. Psl 11
 Setiap anak berhak untuk
beristirahat dan memanfaatkan
waktu luang, bergaul dengan anak
yang sebaya, bermain, dan
berkreasi sesuai dengan minat,
bakat, dan tingkat kecerdasannya
demi pengembangan diri.
2

3. Apakah bermain?
Apakah semua anak di berbagai belahan
bumi juga bermain?
Mengapa bermain itu menyenangkan?
3

4. REFLEKSI
Apa yang Anda rasakan saat bermain?
Adakah tempat favorit Anda ketika
bermain?
Apakah Anda memainkan semua
permainan yang Anda inginkan?
4

5. BERMAIN
 Kesibukan yang dipilih sendiri
oleh anak sebagai bagian dari
usaha mencoba-coba dan
melatih diri.
 Suatu kegiatan yang
menyenangkan yang
dilaksanakan untuk
kepentingan kegiatan itu
sendiri
5

6. KARAKTERISTIK BERMAIN
Simbolik
Bermakna
Aktif
Menye-
nangkan
Sukarela
Episodic Aturan
6

7. Bahasa
Kognitif
Sosial
Konsep
Diri
Moral
Emosi
Fisik
Motorik
7

8. Onoccupied
Onlooker
Solitary Paralel
Asosiatif
Cooperative
8

9. 9
 Anak tidak peduli
dengan lingkungan
sekitar, acuh dengan
permainan teman.
 Anak hanya menjadi
penonton ketika
temannya bermain.
Onoccupied Onlooker

10. 10
 Anak asyik melakukan
kegiatan bermain
sendirian, dengan alat
ataupun tidak.
 Anak menggunakan
alat yang sama
dengan temannya,
mungkin meniru
kegiatan teman, tapi
belum berkomunikasi.
Solitary Paralel

11. 11
Anak mulai
bermain bersama,
bertukar alat,
bahan, dan
percakapan tapi
belum ada tujuan
yang direncanakan.
Anak bermain
bersama, ada
tujuan yang
direncanakan.
Asosiatif Cooperative

12. Bermain
Fungsional
Bermain
peran
Bermain
Konstruktif
Bermain
dengan
aturan
12

13. PIAGET MENDESKRIPSIKAN BERMAIN BERDASARKAN
TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF
Sensori motor
Pra-
operasional
Operasional
konkret
13

14.  Anak mengeksplorasi
lingkungan dengan panca
indera.
 Anak menampilkan gerakan
motorik kasar dan motorik
halus yang dilakukan berulang-
ulang.
 Anak main dengan benda
untuk membangun persepsi.
14

15.  Anak mulai berpura-pura
melakukan suatu aktivitas dan
menggunakan kata-kata untuk
menyampaikan makna nonliteral.
 Anak berfantasi dengan cara
mengekspresikan atau
merepresentasikan gagasan mereka
dengan gerakan-gerakan atau
dengan objek.
15

16. Bermain peran makro
• Anak memerankan secara
langsung tokoh yang dipilihnya
Bermain peran mikro
• Anak menjadi “dalang”
• Menggunakan peralatan yang
berukuran kecil untuk
dimainkan 16

17. PERSYARATAN PERMAINAN DRAMATIK
Anak
meniru
suatu
peran
Anak harus
bertahan
dengan tema
selama
beberapa menit
Anak
menggunakan
gerakan-gerakan
dan objek atau
representasi
imajinatif dari
objek atau
seseorang
Anak
harus
berinter
aksi
dengan
orang lain
Anak
harus
saling
bertukar
bahasa
verbal.
17

18.  Kegiatan bermain yang dilakukan
oleh anak untuk menciptakan
sesuatu yang berbeda dari bentuk
sebelumnya.
 Kegiatan bermain konstruktif
dimulai dari kegiatan bermain
menggunakan alat permainan yang
tidak terstuktur sampai ke yang
terstuktur.
18

19. 19
Aziz’s06
Anak mulai membuat
aturan dan beradaptasi
dengan aturan tersebut

20. 20
Densitas
Kedalaman &
keluasan
materi
bermain
Intensitas
Kecukupan
waktu
bermain

21. 21
TIDAK
LANGSUNG
LANGSUNG
Manager Fasilitator
Mediator
Pemain
Mengelola
waktu, tempat,
dan sumber
daya
Mengelola
keseimbangan
dan
menerjemahkan
permainan
Terlibat dalam
bermain paralel,
co-playing atau
tutor bermain
Continuum of Adult Roles in Play

22. REFERENSI
 Dockett, Sue, Marilyn Fleer. (2002). Play and
Pedagogy in Early Chidlhood: Bending the Rules,
Australia: Thomson.
 Rogers, Cosby S., Janet K. Sawyers. (1995). Play
in the Lives of Children, Washington DC:
National Association for the Education of Young
Children.
22