1. IDENTITAS MATA KULIAH
Program Studi : S-1 PGSD
Kode Mata Kuliah : MKDU4221
Nama Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam
Jumlah sks : 3 SKS
Nama Mahasiswa & NIM : Rizki Mulyana (857386733)
Nama Pengembang : Dr. H. Ijen Zainal Abidin, M, Ag.
Judul Materi : Modul 2 (Hakikat Manusia)
2. SUB – SUB POKOK
PEMBAHASAN
Definisi Hakikat Manusia
Proses Penciptaan Manusia
Mekanisme Manusia
Manusia Makhluk Mulia
Kesempurnaan Manusia
Potensi atau Wawasan Manusia
Ilmu dan Agama
Tugas Manusia
3. Definisi Hakikat Manusia
Pada hakikatnya manusia adalah salah satu dari makhluk yang diciptakan Allah. Namun manusia
memiliki kedudukan yang paling mulia dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Hakikat manusia adalah sifat dan karakteristik yang melekat pada setiap individu manusia.
Manusia memiliki kemampuan untuk berpikir, merasakan, dan bertindak secara sadar. Mereka
juga memiliki kebebasan untuk membuat pilihan dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Hakikat manusia juga melibatkan aspek sosial, emosional, spiritual, dan fisik. Manusia adalah
makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dan hubungan dengan orang lain. Selain itu,
manusia juga memiliki keinginan untuk mencari makna dan tujuan dalam hidup mereka.
4. Proses Penciptaan Manusia
Manuisa adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang bersifat lahir (syahadah) dan ghaib (non fisik), Allah berfirman Dalam
(Q.S. Al - Mu’minuun : 23 ayat 12-14)
ۚ ٍْنيِط ْنِم ٍةَلٰلُس ْنِم َانَسْنِ ْ
اْل َانْقَلَخ ْدَقَل َو
ۖ ٍْنيِكَّم ٍ
ارَرَق ْيِف ًةَفْطُن ُهٰنْلَعَج َّمُث
ْقَلَخَف ًةَغْضُم َةَقَلَعْال َانْقَلَخَف ًةَقَلَع َةَفْطُّنال َانْقَلَخ َّمُث
ْحَل َمٰظِعْال َان ْوَسَكَف اًمٰظِع َةَغْضُمْال َان
َّمُث اًم
َََۗرخٰا اًقَْلخ ُهٰنَْأشْنَا
ََْۗنيِقِلَاخْال ُنَسْحَا ُ ه
ّٰللا َكَارَبَتَف
Artinya : “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami
menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu
yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang
(berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.“
5. Setelah menciptakan manusia, Allah SWT menghembuskan ruh ke dalam tubuh manusia yang
telah diciptakan. Ruh ini memberikan kehidupan dan kesadaran kepada manusia. Allah
berfirman dalam (Q.S As-Sajdah : 32 ayat 7-9)
ِ ۡ
اْل َقَۡلخ َاَدَب َو ٗهَقَلَخ ٍء َۡىش َّلُك َنَس ۡ
حَا ۡۤۡىِذَّال
ٍۚنۡيِط ۡ
نِم ِانَسۡن
٧
ۡ
نِم ٗهَلَۡسن َلَعَج َّمُث
ٍۚنۡيِهَّم ٍءٓاَّم ۡ
نِم ٍةَلٰلُس
٨
َو ٖه ِح ۡ
وُّر ۡ
نِم ِهۡيِف َخَفَن َو ُهٮ هوَس َّمُث
َصۡبَ ۡ
اْل َو َع ۡمَّسال ُمُكَل َلَعَج
َار
َن ۡ
وُرُكۡشَت اَّم ً
ًلۡيِلَق ؕ َةَدِٕـــۡفَ ۡ
اْل َو
Artinya : “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang
hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam
(tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, (tetapi) sedikit
sekali dari kamu yang bersyukur.”
6. Manusia telah diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk lain dengan akal pikiran. Dengan akal dan
pikirannya itu, manusia bisa menguasai dan menjelajahi bumi dan alam raya. Allah Berfirman
Dalam ( Q.S Ali-Imran : 3 ayat 190-191).
ۡيَّال ِف َ
ًلِت ۡ
اخ َو ِ
ض ۡ
رَ ۡ
اْل َو ِت ٰ
و ٰمَّسال ِقَۡلخ ۡىِف َّنِا
اَبۡلَ ۡ
اْل ىِلوُ ِ
ْل ٍتٰيٰ َ
ْل ِ
ارَهَّنال َو ِل
ِب
ُج ىٰلَع َّو ًاد ۡ
وُعُق َّو اًماَيِق َ ه
ّٰللا َن ۡ
وُرُكۡذَي َنۡيِذَّال
ال ِقَۡلخ ۡىِف َن ۡ
وُرَّكَفَتَي َو ۡمِهِب ۡ
وُن
ِت ٰ
و ٰمَّس
َف ََكن ٰحۡبُس ۚ ً
ًلِاطَب اَذٰه َتۡقَلَخ اَم َانَّبَر ۚ ِ
ض ۡ
رَ ۡ
اْل َو
ِ
ارَّنال َابَذَع َانِق
Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau
menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”
7. Allah Berfirman Dalam ( Q.S Qaaf : 50 ayat 16 )
ٖهِب ُسِوۡس َوُت اَم ُمَلَۡعن َو َانَسۡنِ ۡ
اْل َانۡقَلَخ ۡدَقَل َو
ۡ
نِم ِهۡيَلِا ُبَرۡقَا ُن ۡ
َحن َو ۚ
ۚۖ ٗهُسَۡفن
ِلۡبَح
ِدۡي ِ
ر َوۡال
Artinya : “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”
Allah Berfirman Dalam ( Q.S At-Tiin : 95 ayat 4 )
ۡيِوۡقَت ِنَس ۡ
حَا ۡۤۡىِف َانَسۡنِ ۡ
اْل َانۡقَلَخ ۡدَقَل
ٍم
Artinya : “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,”
8. Mekanisme Manusia
Mekanisme manusia merujuk pada berbagai proses dan fungsi Kedua mekanisme yang terdapat pada manusia,
yaitu mekanisme biologi dan mekanisme kejiwaan.
Mekanisme Biologi, meliputi anggota badan, khususnya jantung sebagai pusat hidup.
Mekanisme Kejiawaan (akal), sebagai pusat adalah otak atau akal sebagai pusat kendalinya.
kelengkapan manusia tidak hanya dari wujud dan fisiknya saja, akan tetapi juga dari kenyataan non fisik yang
justru tidak dimiliki oleh makhluk lain. Seperti ruh dan jiwa yang memerankan adanya proses berpikir, merasa,
bersikap dan berserah diri serta mengabdi yang merupakan mekanisme kejiawaan manusia sebagai makhluk
Allah. Allah berfirman dalam (Q.S Al-Mu’min : 40 ayat 35)
ٮٰتَا ٍنٰطۡلُس ِ
رَۡيغِب ِ ه
ّٰللا ِتٰيٰا ۡۤۡىِف َن ۡ
وُلِداَجُي َنۡيِذَّلۨا
َنۡيِذَّال َدۡنِع َو ِ ه
ّٰللا َدۡنِع اًتۡقَم َـرُبَك ؕ ۡمُه
ُعَبۡطَي َكِلٰذَك ؕا ۡ
وُنَمٰا
ٍ
َّاربَج ٍ
رِبَكَتُم ِبۡلَق ِلُك ىٰلَع ُ ه
ّٰللا
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada
mereka. Sangat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah
mengunci hati setiap orang yang sombong dan berlaku sewenang-wenang.”
9. Manusia Makhluk Mulia
Manusia dianggap sebagai makhluk yang paling mulia di antara semua makhluk ciptaan Allah.
Hal ini didasarkan pada beberapa alasan.
1. Manusia diciptakan oleh Allah dengan tangan-Nya sendiri dan diberikan ruh-Nya.
2. Manusia dianugerahi akal dan kemampuan berpikir yang kompleks.
3. Manusia diberikan tanggung jawab sebagai khalifah (pengelola) di bumi.
4. Manusia memiliki potensi untuk berkembang dan mencapai kesempurnaan.
10. Kesempurnaan manusia
Manusia tidak sempurna secara mutlak. Kita semua memiliki kelemahan, keterbatasan, dan
kesalahan. Namun, sebagai manusia, kita memiliki potensi untuk terus belajar, berkembang,
dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kita dapat mencapai kesempurnaan dalam arti
mencapai potensi terbaik kita dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam bidang
akademik, profesi, sosial, atau spiritual. Namun, penting untuk diingat bahwa kesempurnaan
adalah tujuan yang tidak realistis dan tidak pernah sepenuhnya tercapai. Yang terpenting
adalah kita berusaha untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri dan menerima kelemahan
kita sebagai bagian dari kehidupan yang manusiawi. Seperti Sabda Rasul yang diriwatnyakan
oleh “Ahmad Baihaqi dan Hakim”
“Innama buits-tu liutammima makaarimal akhlaaq”
Artinya : “ Sesungguhnya aku ( Muhammad) diutus untuk menyempurnakan akhlak budi
pekeerti”
11. Potensi atau Wawasan Manusia
Manusia memiliki potensi yang luar biasa dan wawasan yang luas. Potensi manusia yang bisa
dikembangkan mencakup, Kognitif, Afektif dan Psikomotorik
Wawasan Kognitif
Wawasan Kognitif adalah kemampuan untuk mengenal, mengetahui, menganalisis, menyusun,
menyimpulkan, dan merumuskan.
Wawasan Afektif
Wawasan Afektif adalah kemampuan untuk mempertajam kepekaan rasa keindahan,
kekaguman, keterharuan, penghalusan budi, kecenderungan pada yang baik, keengganan pada
yang negatif.
Wawasan Psikomotorik
Wawasan Psikomotorik kaitanya dengan skill atau keterampilan.
12. Ilmu dan Agama
Ilmu
Ilmu adalah seperangkat rumusan, pengembangan pengetahuan yang dilakukan secara objektif,
sistematis, baik dengan pendekatan deduktif maupun induktif yang dimanfaatkan untuk
keselamatan, kebahagiaan manusia yang berasal dari Allah, dan sampaikan kepada manusia
melalui penemuan hasil pemikiran para ahli ilmuwan atau scientis.
Pendekatan deduktif,
Pendekatan deduktif adalah pendekatan dalam penalaran yang dimulai dengan pernyataan
umum menggunakan logika.
Pendekatan induktif
Pendekatan induktif adalah pendekatan dalam penalaran yang dimulai dengan pengamatan atau
data spesifik dimulai dengan mengumpulkan data atau tentang suatu fenomena atau kejadian.
13. Agama
Agama adalah seperangkat itikad, keyakinan, undang-undang, peraturan, bimbingan dan
pelayanan yang digunakan untuk keselamatan dan kebahagiaan manusia di dunia dan
akhirat, yang diwahyukan oleh Allah melalui para rasulnya.
Agama secara intrinsik, merupakan pedoman yang bersumber pada nilai-nilai universal
yang bebas dari kekeliruan, bersifat mutlak. Sedangkan ilmu yang dirumuskan manusia
tidak sepi dari kemungkinan adanya kekeliruan dan sebab itu terbuka untuk diteliti ulang.
Sekarang kita melihat adanya dua macam ilmu, pertama ilmu yang dirumuskan oleh para
ahli yang mempunyai kemungkinan perubahan tidak mutlak, kedua ilmu Tuhan yang
bersifat mutlak seperti halnya ad-diin. Hakikatnya ilmu dan agama merupakan pedoman
hidup bagi manusia, seperti dua muka uang dari satu mata uang.
14. Allah berfirman dalam (Q.S Ali-Imran : 3 ayat 83)
َم َمَلۡسَا ۡۤٗهَل َو َن ۡ
وُغۡبَي ِ ه
ّٰللا ِنۡيِد َرَۡيغَفَا
َّو اًع ۡ
وَط ِ
ض ۡ
رَ ۡ
اْل َو ِت ٰ
و ٰمَّسال ىِف ۡ
ن
اًه ۡ
رَك
َن ۡ
وُعَج ۡ
رُي ِهۡيَلِا َّو
Artinya : “Maka apakah mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal kepada-
nyalah berserah diri apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa, dan
hanya kepada-Nya mereka dikembalikan”
15. Tugas Manusia
Tugas manusia memiliki beberapa aspek yang meliputi hubungan dengan Allah SWT, hubungan
dengan sesama manusia, dan hubungan dengan alam sekitar, diantaranya :
1. Bahwa kita sebagai kaum muslimin meyakini sepenuhnya bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah
yang Maha Esa yang tidak beranak dan tidak diperanakan dan tidak pula ada sekutu baginya.
Allah berfirman dalam (Q.S Al-Ikhlas : 112 ayat 1-4)
ۚ ٌدَحَا ُ ه
ّٰللا َوُه ۡ
لُق
١
ۚ ُدَمَّصال ُ ه َ
ّٰللا
٢
ۙ ۡدَل ۡ
وُي ۡمَل َو ۙ ۡدِلَي ۡمَل
٣
َا ا ًوُفُك ٗهَّل ۡ
نُكَي ۡمَل َو
ٌدَح
Artinya : Katakanlah "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah tuhan yang bergantung
kepadanya segala sesuatu. Tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang
pun yang setara dengan Dia."
16. 2. Bahwa manusia sebagai hamba Allah untuk menjadi “khalifah Fil Ardl” diberi kemampuan
untuk membedakan yang baik dan yang buruk dengan merajuk kepada ajaran agamanya
sehingga dapat melakukan penyerahan diri sepenuhnya mencapai Keridlaan Allah.
Allah berfirman dalam (Q.S Asy-Syams : 91 ayat 8)
اَهٮ ٰ
وۡقَت َو اَهَر ۡ
وُجُف اَهَمَهۡلَاَف
Artinya : “maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kejahatan (kefasikan) dan
ketakwaannya,”
17. 3. Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah seperti tersebut,
Allah memberikan manusia suatu pedoman hidup yang terdiri dari sistem nilai dan norma,
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
4. Meskipun manusia sebagai makhluk Allah yang paling sempurna, makhluk yang
diperlengkapi dengan bagian-bagian fisiologis yang memungkinkan untuk bisa berpikir,
merasa, bersikap, dan berbuat. Ternyata mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang
disebabkan tidak adanya keseimbangan antara wawasan. Dalam proses membedakan yang
baik dan yang buruk manusia dibimbing oleh petunjuk Allah melalui para rasul dengan
menjelaskan pedoman tersebut dan mengajarkan umat untuk melaksanakannya.
18. 5. Dengan demikian dipandang dari proses kerasulan dan misinya sebagai pembawa risalah
Allah di muka bumi, maka misi ajaran yang dibawa para rasul merupakan pedoman hidup
disebut Diinul Islam.
6. Akhirnya diutus nabi Muhammad SAW. untuk membimbing, memberi contoh, dan
melaksanakan Islam bagi umatnya dalam satu masyarakat yang terorganisasikan di bawah
suatu Imamah yang berpusat pada diri Nabi Muhammad SAW.
Allah berfirman dalam (Q.S Adz-Dzaariyat : 51 ayat 56)
ۡ
ُودُبۡعَيِل َّ
ْلِا َ
سۡنِ ۡ
اْل َو َّن ِجۡال ُتۡقَلَخ اَم َو
ِن
Artinya : ”Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-
Ku.”
19. Hidup manusia sangat unik Apabila dibandingkan dengan makhluk lain, Sebab manusia
mempunyai otak dengan susunan saraf yang merespon rangsangan dari luar menjadi satu
konsep ide atau pikiran yang memiliki rasa, sedih, gembira dan sebagainya. Yang kemudian
dituangkan dalam bentuk perkataan maupun perbuatan apabila seseorang menghadapi sesuatu
peristiwa tertentu seperti halnya :
“Ucapkan astagfirullah sebagai ungkapan rasa menyesal.”
“Membaca Bismillah ketika mulai suatu pekerjaan.”
“Sujud syukur apabila kita memperoleh nikmat dari Allah.”
Oleh karena itu orang yang beragama atau orang yang beriman patut mensyukuri atas kelebihan
yang diberikan tuhan kepadanya.
Secara umum arti ibadah mencakup semua aspek kehidupan yang sesuai dengan ketentuan
Allah SWT, yang dilakukan secara ikhlas, oleh manusia atas perintah Allah SWT dan dicontohkan
oleh Rasulullah SAW.
Kemampuan manusia untuk menjabarkan tata nilai dan norma tersebut ke dalam perilaku
keseharian dilaksanakan melalui suatu pembentukan konsep yang terlincir, bertahap, dan
teratur, sehingga menghasilkan benda maupun konsep budaya tertentu yang dijiwai oleh nilai-
nilai agama, nilai agama yang dilaksanakan dalam bentuk muamalah dapat membentuk budaya
tertentu, kebudayaan antara lain.
20. 1. Nilai dan proses pembentukan tata nilai sebagai dasar pola perilaku (Proses pembentukan
tata nilai dimulai sejak masih kecil)
2. pembentukan konsepsi merupakan bagian intrinsik dari pola perilaku. (Konsepsi yang
positif dan sehat dapat mendorong perilaku yang baik, seperti sikap empati, kerja keras,
atau kejujuran.)
3. Pola perilaku yang terlihat dari seperangkat kegiatan dan interaksi maupun
pelembagaannya. (Pola perilaku mencerminkan cara individu atau kelompok berperilaku
secara konsisten dalam situasi tertentu.)
4. Hasil dari perilaku manusia baik yang berbentuk materi maupun yang berbentuk non materi
disebut juga sistem ekoteknik.
Perilaku manusia yang berbentuk materi, contohnya Penemuan dan pengembangan
teknologi baru seperti komputer, telepon, atau energi terbarukan.
Perilaku manusia yang berbentuk non-materi, contohnya Penyebaran nilai-nilai dan
budaya melalui tradisi, adat istiadat, atau agama.