SlideShare a Scribd company logo
PATOFISIOLOGI
SISTEM ENDOKRIN (II)
By :
ROSLIANA DEWI, SKp., MH.Kes.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Program Study S1 Keperawatan
https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
3. TIROID
a. Pembentukan, penyimpanan & pelepasan hormon :
 Kelenjar tiroid mensekresi 3 jenis hormon :

Tiroksin (T4).

Triiodotironin (T3).

Kalsitonin.
 TSH mengikat reseptor → terjadinya sintesis & sekresi
tiroglobulin yg mengandung asam amino tirosin.
 Iodium → dibawa aliran darah dlm bentuk ion iodida (I ‾) →
menuju kelenjar tiroid.
 Molekul iodium bereaksi dgn tirosin membentuk molekul
monoiodotirosin dan diiodotirosin.

2 molekul diiodotirosin membentuk T4.

1 molekul monoiodotirosin & 1 molekul diiodotirosin membentuk T3.
 Sejumlah besar T3 & T4 disimpan dlm bentuk tiroglobulin selama
berminggu2 dan akan dilepaskan dibawah pengaruh TSH.
HIPERTIROIDISME
A. PENGERTIAN
Adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yg merupakan
akibat dari produksi hormon tiroid yg berlebihan.
A. ETIOLOGI
Penyakit Grave.
Tiroiditis.
Syok emosional & stress.
Efek setelah penyinaran kelenjar tiroid.
Penghancuran jaringan tiroid oleh tumor.
Pemberian hormon tiroid yg berlebihan utk mengobati hipotiroid.
Penggunaan hormon tiroid yg berlangsung lama tanpa
pemantauan yg ketat.
LANJUTAN……
C. MANIFESTASI KLINIK :
1. Tirotoksikosis :
a. Kegelisahan
b. Hipereksitabel.
c. Iritabel dan terus merasa
khawatir.
d. Tdk dpt duduk diam.
e. Palpitasi.
f. Denyut nadi abnormal
cepat.
g. Tidak tahan panas dan
terus berkeringat secara tdk
lazim.
h. Flushing
i. Tremor pada tangan
j. Eksoftalmos
2. Tanda-tanda lainnnya :
a. Peningkatan selera makan &
konsumsi makanan.
b. Penurunan BB yg progresif.
c. Kelelahan yg abnormal.
d. Amenore & perubahan
defekasi.
e. Frekuensi nadi berkisar
antara 90 – 160x/mnt
f. Dekompensasi jantung.
g. Osteoporosis & fraktur.
h. Hipertropi dan gagal jantung.
LANJUTAN……
D. PATOFISIOLOGI
Gangguan Autoimun Inflamasi
Gangguan Hormon Tiroid
Berlebihan
Penyakit Grave Tiroiditis
Stimulasi abnormal kelenjar tiroid
Hipertiroidisme
Tirotoksikosis
1. Iritabel
2. Palpitasi
3. Gelisah
4. Terus khawatir
5. Nadi cepat (90-160 x/mnt)
6. Tidak tahan panas
7. Flushing
8. Eksoptalmos
9. Penurunan BB progresif
10. Peningkatan selera&konsumsi makan
11. Kelemahan otot abnormal
12. Amenorea
13. Konstipasi/diare
14. Hipertropi dan gagal jantung
Gejala
LANJUTAN……
F. PENATALAKSANAAN
1. FARMAKOLOGI
Tujuan :
a. Menghambat stadium pelepasan hormon.
b. Mengurangi jumlah jaringan tiroid.
Pemberian obat dilakukan sampai mencapai keadaan eutiroid.
Obat yg diberikan adalah propiltiourasil (Propacil, PTU) atau metimazol
(Tapazol).
Obat2an antitiroid memerlukan waktu beberapa mg seblm gejala mereda dan
selama waktu itu dpt ditentukan dosis pemeliharaan yg diikuti penghentian
penggunaan obat secara bertahap.
Perlu dievaluasi tindak lanjut seperti febris, ruam, urtikaria, agranulositosis dan
trombositopenia.
Kontraindikasi : penggunaan obat nasal dekongestan dan wanita hamil.
Hormon tiroid kadang dpt diberikan bersama obat antitiroid.
Obat antitiroid dpt digunakan bersama senyawa kalium iodida, larutan lugol utk
mempersiapkan pasien dlm menghadapi pembedahan/operasi.
LANJUTAN……
2. RADIASI
Tujuan : Menghancurkan sel-sel tiroid yg berlebihan.
Isotop radio aktif iodium akan terkonsentrasi dlm kelenjar tiroid
dan menghancurkan sel-sel tiroid tanpa membahayakan
jaringan lain.
Selama beberapa mg/bln, sel-sel tiroid yg terpajan iodium
radioaktif akan dihancurkan shg terjadi penurunan status
hipertiroid dan akan timbul keadaan hipotiroid.
Tindakan penjagaan keamanan radiasi hrs diikuti.
Setelah pengobatan, pasien dipantau ketat sampai capai
eutirod dlm 3 – 4 mg.
Dianjurkan pada wanita pasca reproduktif dan penyakit goiter
toksik yg menyebar.
Kontraindikasi : wanita hamil dan ibu menyusui.
LANJUTAN……
3. OPERASI
Tujuan : Mengangkat jaringan tiroid sekitar 5/6 bagian kelenjar
tiroid.
Dilakukan pada situasi khusus, misal pada wanita hamil, yg
alergi obat antitiroid, pasien goiter yg tdk mampu menelan obat
antitiroid.
Seblm operasi diberikan obat antitiroid & preparat beta
adrenergik diberikan sampai tanda2 hipertiroid menghilang (4 –
6 mg).
LANJUTAN……
G. KEKAMBUHAN
Efek samping ke-3 terapi : hipertiroid rekuren dan
hipotiroid permanen.
Sesudah pengobatan antitirod, kekambuhan ± 45% dlm 1
tahun dan ± 75% dlm 5 tahun, apabila penghentian seblm
selesai terapi maka kekambuhan ± 6 bln kemudian.
Sesudah radiasi, kekambuhan 26% dlm 1 tahun dan ± 90
– 100% dlm 5 tahun, terjadi hipotiroid ± 28% dlm 1 tahun.
Sesudah operasi, kekambuhan ± 19% dlm 18 bulan dan
terjadi hipotiroid ± 25% dlm 18 bulan.
LANJUTAN……
E. EVALUASI DIAGNOSTIK
1. T4 Serum ( N=4,5 – 11,5µg/dl).
2. T3 Serum (N=70 – 220 µg/dl).
3. Test ambilan resin (Nilai ambilan T3 normal
adalah 25% hingga 35%).
4. Test TSH.
5. Test Thyrotropin relasing hormone.
6. Test tiroglobulin.
7. Ambilan iodium radioaktif.
HIPOTIROIDISME
A. PENGERTIAN
Adalah suatu keadaan yg ditandai dgn terjadinya hipofungsi
tiroid yg berjalan lambat dan diikuti oleh gejala2 kegagalan
tiroid.
A. ETIOLOGI
 Tiroiditis.
 Riwayat hipertiroid yg diterapi.
 Atropi kelenjar krn proses menua.
 Radiasi pada daerah kepala dan leher.
LANJUTAN……
C. MANIFESTASI KLINIK
 Gejala dini :
1. Kelelahan ekstrim.
2. Kerontokan rambut, kuku rapuh serta kulit
kering.
3. Keluhan rasa baal.
4. Kadang2 suara parau.
5. Menorhagia/amenorea.
6. Hilang libido.
LANJUTAN……
 Hipotiroid berat :
1. Suhu tubuh&frek. Nadi subnormal.
2. Peningkatan BB tanpa peningkatan asupan makanan.
3. Kulit menebal.
4. Rambut menipis&rontok.
5. Wajah tampak tanpa ekspresi dan mirip topeng.
6. Pasien mengeluh rasa dingin meski dilingkungan hangat.
7. Mulanya mudah tersinggung dan merasa lemah, selanjutnya
respon emosional berkurang, proses mental tumpul dan tampak
apatis.
8. Pasien sering mengeluh konstipasi
9. Kenaikan kadar kolesterol serum, aterosklerosis, penyakit
jantung koroner dan fungsi ventrikel kiri yg jelek.
10. Mengalami hipotermi.
LANJUTAN……
 Koma Mikedema
1. Stadium paling ekstrim dan berat.
2. Pasien hipotermia dan tidak sadarkan diri.
3. Respirasi pasien terdepresi shg timbul
hipoventilasi alveolar, retensi CO2 progresif
dan koma.
4. Semua gejala ini disertai kolaps
kardiovaskuler dan syok.
LANJUTAN……
D. PATOFISIOLOGI
Radiasi pd
leher&kepala
Tiroiditis Atropi kel.tiroid
krn penuaan
Riwayat hipertiroid yg
diterapi
Penurunan fungsi metabolik
(defisiensi T3 & T4)
Hipotiroidisme
1. Kelelahan ekstrim
2. Kerontokan rambut
3. Kuku rapuh
4. Kulit kering
5. Keluhan rasa baal
6. Hilang libido
7. Kadang2 suara parau
8. Suhu tubuh&frek nadi abnormal
9. Peningkatan BB tanpa
peningkatan asupan makanan
10. Kulit menebal
11. Wajah tanpa emosi&mirip topeng
Gejala
Koma Mikedema
LANJUTAN……
E. PENATALAKSANAAN
 Tujuan memulihkan metabolisme pasien kembali pada
keadaan metabolik normal dgn cara mengganti hormon yg
hilang.
 Pada koma mikedema penatalaksanaannya mencakup
pemeliharaan berbagai fungsi vital.
 Hindari penggunaan panas eksternal (bantal pemanas).
 Pantau tingkat saturasi O2.
 Pada hipoglikemia, berikan infus larutan glukosa pekat.
 Bila sampai koma mikedema, maka hormon tiroid diberikan
IV sampai keadaan pulih kembali, kemudian dilanjutkan
terapi hormon tiroid peroral.
 Pemantauan dilakukan selama pelaksanaan terapi tiroid krn
adanya interaksi hormon tiroid dgn obat-obatan.
4. PARATIROID
a. Efek fisiologis hormon paratiroid (PTH) :
1. Mengendalikan keseimbangan kalsium & fosfat dlm tubuh.
2. Meningkatkan kadar kalsium darah melalui 3 mekanisme :
 Menstimulasi aktivitas osteoklas shg menyebabkan
pengeluaran kalsium dari tulang ke cairan ekstraseluler.
 Secara tidak langsung meningkatkan absorpsi kalsium di
intestinal & mengurangi kehilangan kalsium dlm feses. Juga
berfungsi mengaktivasi vit.D utk mengabsorpsi kalsium dari
makanan.
 Menstimulasi reabsorpsi kalsium pada tubulus ginjal shg
menurunkan kehilangan ion kalsium dlm urin &
meningkatkan kadar kalsium darah.
Lanjutan…..
b. Pengaturan sekresi hormon paratiroid (PTH):
 Melalui sistem pengendalian umpan balik dan konsentrasi ion
kalsium dlm darah :
 Penurunan kadar kalsium darah menyebabkan peningkatan
sekresi PTH.
 Peningkatan kadar kalsium darah menyebabkan penurunan
sekresi PTH.
c. PTH berantagonis dgn kalsitonin :
 PTH meningkatkan kalsium darah.
 Kalsitonin menurunkan kalsium darah.
 Kalsitonin dilepaskan jika kadar kalsium darah sangat tinggi.
 Kalsitonin menghambat PTH terhadap resorpsi kalsium dari tulang
& stimulasi aktivitas osteoklas yg menyebabkan ambilan kalsium
dari tulang.
HIPERPARATIROIDISME
A. PENGERTIAN
Adalah produksi berlebihan hormon paratiroidAdalah produksi berlebihan hormon paratiroid
oleh kelenjar paratiroid ditandai denganoleh kelenjar paratiroid ditandai dengan
dekalsifikasi tulang dan terbentuknya batudekalsifikasi tulang dan terbentuknya batu
ginjal yang mengandung kalsium.ginjal yang mengandung kalsium.
A. ETIOLOGI

Hiperparatiroid primerHiperparatiroid primer

Hiperparatiroid sekunderHiperparatiroid sekunder
LANJUTAN……
C. MANIFESTASI KLINIK :
 Gejala apatis.Gejala apatis.
 Mudah lelah.Mudah lelah.
 Kelemahan otot.Kelemahan otot.
 Mual dan muntah.Mual dan muntah.
 Konstipasi.Konstipasi.
 Hipertensi.Hipertensi.
 Aritmia jantung.Aritmia jantung.
 Mudah tersinggung &Mudah tersinggung &
neurosis.neurosis.
 Pembentukkan batuPembentukkan batu
ginjal.ginjal.
 Kerusakkan ginjal.Kerusakkan ginjal.
 Nyeri skeletal & nyeriNyeri skeletal & nyeri
tekan.tekan.
 Fraktur & deformitasFraktur & deformitas
tulang.tulang.
 Ulkus peptikum.Ulkus peptikum.
 Pankreatitis.Pankreatitis.
LANJUTAN……
E. EVALUASI DIAGNOSTIK
 Pemeriksaan radioimmunoassayPemeriksaan radioimmunoassay
 Pemeriksaan kadar kalsium serumPemeriksaan kadar kalsium serum

Kalsium serum = 8-11mg/100mlKalsium serum = 8-11mg/100ml
 Pemeriksaan sinar XPemeriksaan sinar X
 USGUSG
 MRIMRI
 EKGEKG
LANJUTAN……
F. PENATALAKSANAAN
 Tindakan bedah untuk mengangkat jaringanTindakan bedah untuk mengangkat jaringan
paratiroid yang abnormal.paratiroid yang abnormal.
 Anjurkan untuk minum sebanyak 2000 ml cairanAnjurkan untuk minum sebanyak 2000 ml cairan
atau lebih untuk mencegah terbentuknya batuatau lebih untuk mencegah terbentuknya batu
ginjal.ginjal.
 Hindari terjadinya dehidrasi.Hindari terjadinya dehidrasi.
 Mobilisasi.Mobilisasi.
 Diet.Diet.
 Obat-obatan.Obat-obatan.
HIPOPARATIROIDISME
A. PENGERTIAN
Adalah produksi yang kurang dari hormon paratiroid
oleh kelenjar paratiroid.
A. ETIOLOGI
 Kelenjar paratiroid terangkat saat tiroidektomi.
 Paratiroidektomi.
 Diseksi radikal leher.
 Atropi kelenjar paratiroid.
LANJUTAN……
C. PATOFISIOLOGI
Tiroidektomi Paratiroidektomi Diseksi radikal leher Atropi kelenjar paratiroid
Hipoparatiroid
Hiperpospatemia Hipokalsemia
•Tetanus laten
•Tetanus nyata
•Ansietas
•Depresi
•Perubahan EKG
•Hipotensi
LANJUTAN……
D. EVALUASI DIAGNOSTIK
 Tanda trousseau positif. ( adanya spasme karpal
pada jari2 tangan stlh dilakukan pembendungan tek
darah pada lengan selama 3 menit).
 Tanda chvostek positif. ( adanya spasme pada mulut,
hidung dan mata, saat dilakukan pengetukan secara
tiba2 di depan kelenjar parotis dan diarea anterior
telinga).
 Pemeriksaan laboratorium.

Bila kalsium < 5 mg/dl dapat terjadi tetani.
 Pemeriksaan sinar-X
LANJUTAN……
E. MANIFESTASI KLINIK
 Tanda trousseau positif.
 Tanda chvostek positif.
 Kesemutan pada bibir dan tangan.
 Rambut kering, kuku rapuh, kulit kering.
 Aritmia jantung, gagal jantung.
 Tetani (kejang otot) trakea menyebabkan kesulitan
bernapas.
 Cepat marah, demensia dan halusinasi
 Kesadaran menurun.
LANJUTAN……
D. PENATALAKSANAAN
 Tujuan :
Menaikkan kadar kalsium serum , menghilangkan gejala
hipoparatiroid serta hipokalsemia.
 Bila hipokalsemia & tetanus pasca tiroidektomi berikan kalsium
glukonas intravena.
 Bila hipoparathormon akut & tetanus berikan preparat
parathormon parenteral (pantau alergi).
 Pasien dgn hipokalsemia memerlukan lingkungan yg bebas suara
bising, cahaya terang atau gerakan mendadak.
 Bila ada gangguan pernapasan lakukan trakeostomi atau ventilasi
mekanis, serta obat-obatan bronkodilator.
 Diet tinggi kalsium, rendah fosfor.
 Berikan preparat vitamin D.
5. PULAU2 LANGERHANS PANKREAS
a. Ada 4 jenis sel penghasil hormon :
 Sel Alfa : mensekresi glukagon → meningkatkan
kadar gula darah.
 Sel Beta : mensekresi insulin → menurunkan kadar
gula darah.
 Sel Delta : mensekresi somatostatin →
menghambat sekresi glukagon & insulin.
 Sel F : mensekresi polipeptida pankreas → fungsi
blm jelas, hormon ini dilepaskan setelah makan.
DIABETES MELLITUS
Mrpkan sekelompok heterogen yg ditandai oleh kenaikan
glukosa dlm darah atau hiperglikemia.
Pada DM, kemampuan tubuh utk bereaksi terhdp insulin
dpt menurun atau pankreas dpt menghentikan sama
sekali produksi insulin.
KLASIFIKASI DIABETES
 Tipe I : Diabetes Melitus tergantung insulin (insulin
dependent diabetes mellitus (IDDM)).
 Tipe II : Diabetes Melitus tidak tergantung insulin
(non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM)).
ETIOLOGI
 Tipe I :
 Faktor2 genetik (mewarisi suatu predisposisi /
kecenderungan genetik kearah terjadinya DM tipe I).
 Faktor2 imunologi (suatu respons otoimun).
 Faktor2 lingkungan (infeksi virus atau toksik).
 Tipe II
 Usia (resistensi cenderung meningkat diatas 65 thn).
 Obesitas.
 Riwayat kelg.
 Kelompok etnik.
PATOFISIOLOGI TIPE I
Sel beta hancur
oleh proses
autoimun
hiperglikemia
glukosuria
Diuresis osmotik
poliuri polidipsia polifagia
Ketoasidosis diabetik
PATOFISIOLOGI TIPE II
Resistensi insulin Gang. sekresi insulin
Insulin tdk efektif utk
menstimulasi pengambilan
glukosa oleh jaringan
Sel beta tdk mampu imbangi keb
insulin
DM Tipe II
Sindrom hiperglikemik
hiperosmoler non ketotik
Kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia,
luka lama sembuh, infeksi, pandangan
kabur
EVALUASI DIAGNOSTIK
1. Glukosa plasma sewaktu/random : > 200 mg/dl.
2. Glukosa plasma puasa : > 140 mg/dl.
3. Glukosa plasma dari sampel yg diambil 2 jam kemudian
sesudah mengkonsumsi 75 g karbohidrat ( 2 jam pp) : >
200 mg/dl.
PENATALAKSANAAN
 Diet
 Prinsip umum : diet dan pengendalian BB
mrpk dasar dari penatalaksanaan diabetes
 Perencanaan makan :
1. Pengendalian asupan kalori total utk capai/pertahankan BB yg
sesuai & pengendalian kadar glukosa darah
2. Penggunaan serat makanan dpt memperbaiki kadar glukosa
darah shg kebutuhan insulin dari luar dpt dikurangi
3. Dianjurkan menggunakan bahan pemanis dgn jumlah yg tdk
berlebihan.
4. Dianjurkan membaca label makanan “sehat” terutama utk
makanan camilan.
5. Penyuluhan tentang diet DM.
Lanjutan……
 Latihan
 Latihan dpt menurunkan glukosa dgn meningkatkan pengambilan
glukosa oleh otot, memperbaiki pemakaian insulin, menambah
laju metabolisme, menurunkan BB, mengurangi stress dan
mempertahankan kesegaran tubuh, mengubah kadar lemak darah
yaitu meningkatkan HDL-kolesterol dan menurunkan kolesterol
total&trigliserida.
 DM dgn glukosa > 250 mg/dl & adanya keton dlm urin tdk boleh
melakukan latihan seblm pemeriksaan keton urin hasilnya
negatif& glukosa normal.
 Utk menghindari komplikasi hipoglikemia pasca latihan maka
pasien hrs mengkonsumsi makanan camilan pd akhir latihan.
 Latihan yg dilakukan teratur lebih dianjurkan daripada latihan
sporadik.
 Lamanya periode latihan ditingkatkan secara bertahap.
Lanjutan…..
 Pemantauan glukosa & keton
 Pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri.
 Frekuensi pemantauan mandiri kadar glukosa sebanyak 2 – 4 x
sehari, biasanya dilakukan sebelum makan dan pada saat akan
tidur malam.
 Klien yg tdk memakai insulin diperbolehkan mengukur minimal 2 –
3 x perminggu.
Lanjutan…..
 Terapi insulin
 Pada DM tipe II, insulin mungkin diperlukan sbg terapi jangka
panjang utk mengendalikan glukosa jika diet & obat hipoglikemia
oral tdk berhasil mengontrolnya.
 Dosis insulin yg diperlukan klien ditentukan oleh kadar glukosa
dlm darah.

More Related Content

What's hot

Anatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanAnatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokan
Brenda Panjaitan
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
SofiaNofianti
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Fais PPT
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
Warnet Raha
 
Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroid
fikri asyura
 
Crohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratifCrohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratif
Alex Susanto
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Syscha Lumempouw
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
Fadel Muhammad Garishah
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
fikri asyura
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
ADam Raeyoo
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
AULIA SHARA
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Syscha Lumempouw
 
Konsensus insulin
Konsensus insulinKonsensus insulin
Konsensus insulin
dian dian
 

What's hot (20)

Anatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanAnatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokan
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
 
Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroid
 
Crohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratifCrohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratif
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
 
Hashimoto disease
Hashimoto diseaseHashimoto disease
Hashimoto disease
 
Konsensus insulin
Konsensus insulinKonsensus insulin
Konsensus insulin
 

Viewers also liked

Patofisiologi sistem endokrin i
Patofisiologi sistem endokrin iPatofisiologi sistem endokrin i
Patofisiologi sistem endokrin iDedi Kun
 
Patofisiologi kelainan endokrin
Patofisiologi kelainan endokrinPatofisiologi kelainan endokrin
Patofisiologi kelainan endokrinendokrin
 
Asuhan keperawatan pada penyakit paget
Asuhan keperawatan pada penyakit pagetAsuhan keperawatan pada penyakit paget
Asuhan keperawatan pada penyakit pagetOkta-Shi Sama
 
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidPpt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
ester linav
 
Kelainan sistem metabolik dan sistem endokrin
Kelainan sistem metabolik dan sistem endokrinKelainan sistem metabolik dan sistem endokrin
Kelainan sistem metabolik dan sistem endokrin
sri wahyuni
 
Asuhan keperawatan pada sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada sistem endokrinAsuhan keperawatan pada sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada sistem endokrinSujana Pkm
 
Fisiologi Kelenjar Tiroid
Fisiologi Kelenjar TiroidFisiologi Kelenjar Tiroid
Fisiologi Kelenjar Tiroidmozard
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
Nirma Syari Vutry
 
Diabetes Melitus
Diabetes MelitusDiabetes Melitus
Diabetes Melitus
Ayu Kristiningrum
 
fungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrinfungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrin
Ramadhani Rahayu
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeKANDA IZUL
 
Anatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafanAnatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafanFedi Nurrizall
 
Sistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi HormonSistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi Hormon
Najib_1824
 
Anatomi Fisiologi Pankreas
Anatomi Fisiologi PankreasAnatomi Fisiologi Pankreas
Anatomi Fisiologi Pankreas
Nila Prameswari
 

Viewers also liked (20)

Patofisiologi sistem endokrin i
Patofisiologi sistem endokrin iPatofisiologi sistem endokrin i
Patofisiologi sistem endokrin i
 
Patofisiologi kelainan endokrin
Patofisiologi kelainan endokrinPatofisiologi kelainan endokrin
Patofisiologi kelainan endokrin
 
Asuhan keperawatan pada penyakit paget
Asuhan keperawatan pada penyakit pagetAsuhan keperawatan pada penyakit paget
Asuhan keperawatan pada penyakit paget
 
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidPpt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
 
Askep hiperpituitari
Askep hiperpituitariAskep hiperpituitari
Askep hiperpituitari
 
Hipopituitarisme 1
Hipopituitarisme 1Hipopituitarisme 1
Hipopituitarisme 1
 
Kelainan sistem metabolik dan sistem endokrin
Kelainan sistem metabolik dan sistem endokrinKelainan sistem metabolik dan sistem endokrin
Kelainan sistem metabolik dan sistem endokrin
 
Askep hipopituitari
Askep hipopituitariAskep hipopituitari
Askep hipopituitari
 
Asuhan keperawatan pada sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada sistem endokrinAsuhan keperawatan pada sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada sistem endokrin
 
Fisiologi Kelenjar Tiroid
Fisiologi Kelenjar TiroidFisiologi Kelenjar Tiroid
Fisiologi Kelenjar Tiroid
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
 
Diabetes Melitus
Diabetes MelitusDiabetes Melitus
Diabetes Melitus
 
fungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrinfungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrin
 
Askep goiter
Askep goiterAskep goiter
Askep goiter
 
Sindrom metabolik dr anjang
Sindrom metabolik dr anjangSindrom metabolik dr anjang
Sindrom metabolik dr anjang
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Anatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafanAnatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafan
 
Sistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi HormonSistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi Hormon
 
Anatomi Fisiologi Pankreas
Anatomi Fisiologi PankreasAnatomi Fisiologi Pankreas
Anatomi Fisiologi Pankreas
 

Similar to Patofisiologi sistem endokrin 2

Kelainan tiroid
Kelainan tiroidKelainan tiroid
Kelainan tiroid
Ayu Rahma Putri
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidismedisgadis91
 
Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme
Imam Rizki
 
132046829 tiroid
132046829 tiroid132046829 tiroid
132046829 tiroid
Elvira Cesarena
 
Endokrin &amp; metabolik prof armen
Endokrin &amp; metabolik prof armenEndokrin &amp; metabolik prof armen
Endokrin &amp; metabolik prof armen
rinanurbani
 
132046829 tiroid-2
132046829 tiroid-2132046829 tiroid-2
132046829 tiroid-2
Elvira Cesarena
 
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme
nurfitrilandu
 
181683368 hormon-tiroid-dan-paratiroid-slide-ppt
181683368 hormon-tiroid-dan-paratiroid-slide-ppt181683368 hormon-tiroid-dan-paratiroid-slide-ppt
181683368 hormon-tiroid-dan-paratiroid-slide-ppt
Elvira Cesarena
 
Tiroid
TiroidTiroid
Tiroid
TiroidTiroid
Pretest Blok XV Sistem Endokrin TA 2015/2016
Pretest Blok XV Sistem Endokrin TA 2015/2016Pretest Blok XV Sistem Endokrin TA 2015/2016
Pretest Blok XV Sistem Endokrin TA 2015/2016
Mohammad Rizki
 
kelainan hormon tiroid
kelainan hormon tiroidkelainan hormon tiroid
kelainan hormon tiroid
Kampus-Sakinah
 
138213524-Penyakit-Jantung-Tiroid (1).pptx
138213524-Penyakit-Jantung-Tiroid (1).pptx138213524-Penyakit-Jantung-Tiroid (1).pptx
138213524-Penyakit-Jantung-Tiroid (1).pptx
nichosuryaputrautomo
 
Tiroid dan antitiroid
Tiroid dan antitiroid Tiroid dan antitiroid
Tiroid dan antitiroid
Fadhol Romdhoni
 
FARTER- GANGGUAN TIROID.pptx pembelajaran
FARTER- GANGGUAN TIROID.pptx pembelajaranFARTER- GANGGUAN TIROID.pptx pembelajaran
FARTER- GANGGUAN TIROID.pptx pembelajaran
anggunpalupi753
 

Similar to Patofisiologi sistem endokrin 2 (20)

Kelainan tiroid
Kelainan tiroidKelainan tiroid
Kelainan tiroid
 
Tiroid 1
Tiroid 1Tiroid 1
Tiroid 1
 
Tiroid ulang
Tiroid ulangTiroid ulang
Tiroid ulang
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme
 
Tiroid ulang
Tiroid ulangTiroid ulang
Tiroid ulang
 
Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme
 
132046829 tiroid
132046829 tiroid132046829 tiroid
132046829 tiroid
 
Endokrin &amp; metabolik prof armen
Endokrin &amp; metabolik prof armenEndokrin &amp; metabolik prof armen
Endokrin &amp; metabolik prof armen
 
132046829 tiroid-2
132046829 tiroid-2132046829 tiroid-2
132046829 tiroid-2
 
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme
 
181683368 hormon-tiroid-dan-paratiroid-slide-ppt
181683368 hormon-tiroid-dan-paratiroid-slide-ppt181683368 hormon-tiroid-dan-paratiroid-slide-ppt
181683368 hormon-tiroid-dan-paratiroid-slide-ppt
 
Tiroid
TiroidTiroid
Tiroid
 
Tiroid
TiroidTiroid
Tiroid
 
Pretest Blok XV Sistem Endokrin TA 2015/2016
Pretest Blok XV Sistem Endokrin TA 2015/2016Pretest Blok XV Sistem Endokrin TA 2015/2016
Pretest Blok XV Sistem Endokrin TA 2015/2016
 
kelainan hormon tiroid
kelainan hormon tiroidkelainan hormon tiroid
kelainan hormon tiroid
 
138213524-Penyakit-Jantung-Tiroid (1).pptx
138213524-Penyakit-Jantung-Tiroid (1).pptx138213524-Penyakit-Jantung-Tiroid (1).pptx
138213524-Penyakit-Jantung-Tiroid (1).pptx
 
Tiroid
TiroidTiroid
Tiroid
 
Tiroid dan antitiroid
Tiroid dan antitiroid Tiroid dan antitiroid
Tiroid dan antitiroid
 
FARTER- GANGGUAN TIROID.pptx pembelajaran
FARTER- GANGGUAN TIROID.pptx pembelajaranFARTER- GANGGUAN TIROID.pptx pembelajaran
FARTER- GANGGUAN TIROID.pptx pembelajaran
 

More from Dedi Kun

Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Virus sars di dunia
Virus sars di dunia
Dedi Kun
 
Kebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitKebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolit
Dedi Kun
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Dedi Kun
 
Kebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasKebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitas
Dedi Kun
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
Dedi Kun
 
KEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIKEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIDedi Kun
 
Training principles
Training principles Training principles
Training principles
Dedi Kun
 
Sports 6
Sports 6Sports 6
Sports 6
Dedi Kun
 
Sports 5
Sports 5Sports 5
Sports 5
Dedi Kun
 
Sports 4
Sports 4Sports 4
Sports 4
Dedi Kun
 
Sports 3
Sports 3Sports 3
Sports 3
Dedi Kun
 
Sport 2
Sport 2Sport 2
Sport 2
Dedi Kun
 
Soprts 1
Soprts 1Soprts 1
Soprts 1
Dedi Kun
 
Panduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalPanduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faal
Dedi Kun
 
Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan
Dedi Kun
 
Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf
Dedi Kun
 
Energy systems
Energy systems Energy systems
Energy systems
Dedi Kun
 
Autonomic nervous system
Autonomic nervous systemAutonomic nervous system
Autonomic nervous system
Dedi Kun
 
utonomic nervous system
utonomic nervous systemutonomic nervous system
utonomic nervous systemDedi Kun
 
Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nerves
Dedi Kun
 

More from Dedi Kun (20)

Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Virus sars di dunia
Virus sars di dunia
 
Kebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitKebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolit
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
 
Kebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasKebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitas
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
 
KEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIKEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASI
 
Training principles
Training principles Training principles
Training principles
 
Sports 6
Sports 6Sports 6
Sports 6
 
Sports 5
Sports 5Sports 5
Sports 5
 
Sports 4
Sports 4Sports 4
Sports 4
 
Sports 3
Sports 3Sports 3
Sports 3
 
Sport 2
Sport 2Sport 2
Sport 2
 
Soprts 1
Soprts 1Soprts 1
Soprts 1
 
Panduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalPanduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faal
 
Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan
 
Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf
 
Energy systems
Energy systems Energy systems
Energy systems
 
Autonomic nervous system
Autonomic nervous systemAutonomic nervous system
Autonomic nervous system
 
utonomic nervous system
utonomic nervous systemutonomic nervous system
utonomic nervous system
 
Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nerves
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 

Patofisiologi sistem endokrin 2

  • 1. PATOFISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN (II) By : ROSLIANA DEWI, SKp., MH.Kes. SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI Program Study S1 Keperawatan https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
  • 2. 3. TIROID a. Pembentukan, penyimpanan & pelepasan hormon :  Kelenjar tiroid mensekresi 3 jenis hormon :  Tiroksin (T4).  Triiodotironin (T3).  Kalsitonin.  TSH mengikat reseptor → terjadinya sintesis & sekresi tiroglobulin yg mengandung asam amino tirosin.  Iodium → dibawa aliran darah dlm bentuk ion iodida (I ‾) → menuju kelenjar tiroid.  Molekul iodium bereaksi dgn tirosin membentuk molekul monoiodotirosin dan diiodotirosin.  2 molekul diiodotirosin membentuk T4.  1 molekul monoiodotirosin & 1 molekul diiodotirosin membentuk T3.  Sejumlah besar T3 & T4 disimpan dlm bentuk tiroglobulin selama berminggu2 dan akan dilepaskan dibawah pengaruh TSH.
  • 3. HIPERTIROIDISME A. PENGERTIAN Adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yg merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yg berlebihan. A. ETIOLOGI Penyakit Grave. Tiroiditis. Syok emosional & stress. Efek setelah penyinaran kelenjar tiroid. Penghancuran jaringan tiroid oleh tumor. Pemberian hormon tiroid yg berlebihan utk mengobati hipotiroid. Penggunaan hormon tiroid yg berlangsung lama tanpa pemantauan yg ketat.
  • 4. LANJUTAN…… C. MANIFESTASI KLINIK : 1. Tirotoksikosis : a. Kegelisahan b. Hipereksitabel. c. Iritabel dan terus merasa khawatir. d. Tdk dpt duduk diam. e. Palpitasi. f. Denyut nadi abnormal cepat. g. Tidak tahan panas dan terus berkeringat secara tdk lazim. h. Flushing i. Tremor pada tangan j. Eksoftalmos 2. Tanda-tanda lainnnya : a. Peningkatan selera makan & konsumsi makanan. b. Penurunan BB yg progresif. c. Kelelahan yg abnormal. d. Amenore & perubahan defekasi. e. Frekuensi nadi berkisar antara 90 – 160x/mnt f. Dekompensasi jantung. g. Osteoporosis & fraktur. h. Hipertropi dan gagal jantung.
  • 5. LANJUTAN…… D. PATOFISIOLOGI Gangguan Autoimun Inflamasi Gangguan Hormon Tiroid Berlebihan Penyakit Grave Tiroiditis Stimulasi abnormal kelenjar tiroid Hipertiroidisme Tirotoksikosis 1. Iritabel 2. Palpitasi 3. Gelisah 4. Terus khawatir 5. Nadi cepat (90-160 x/mnt) 6. Tidak tahan panas 7. Flushing 8. Eksoptalmos 9. Penurunan BB progresif 10. Peningkatan selera&konsumsi makan 11. Kelemahan otot abnormal 12. Amenorea 13. Konstipasi/diare 14. Hipertropi dan gagal jantung Gejala
  • 6. LANJUTAN…… F. PENATALAKSANAAN 1. FARMAKOLOGI Tujuan : a. Menghambat stadium pelepasan hormon. b. Mengurangi jumlah jaringan tiroid. Pemberian obat dilakukan sampai mencapai keadaan eutiroid. Obat yg diberikan adalah propiltiourasil (Propacil, PTU) atau metimazol (Tapazol). Obat2an antitiroid memerlukan waktu beberapa mg seblm gejala mereda dan selama waktu itu dpt ditentukan dosis pemeliharaan yg diikuti penghentian penggunaan obat secara bertahap. Perlu dievaluasi tindak lanjut seperti febris, ruam, urtikaria, agranulositosis dan trombositopenia. Kontraindikasi : penggunaan obat nasal dekongestan dan wanita hamil. Hormon tiroid kadang dpt diberikan bersama obat antitiroid. Obat antitiroid dpt digunakan bersama senyawa kalium iodida, larutan lugol utk mempersiapkan pasien dlm menghadapi pembedahan/operasi.
  • 7. LANJUTAN…… 2. RADIASI Tujuan : Menghancurkan sel-sel tiroid yg berlebihan. Isotop radio aktif iodium akan terkonsentrasi dlm kelenjar tiroid dan menghancurkan sel-sel tiroid tanpa membahayakan jaringan lain. Selama beberapa mg/bln, sel-sel tiroid yg terpajan iodium radioaktif akan dihancurkan shg terjadi penurunan status hipertiroid dan akan timbul keadaan hipotiroid. Tindakan penjagaan keamanan radiasi hrs diikuti. Setelah pengobatan, pasien dipantau ketat sampai capai eutirod dlm 3 – 4 mg. Dianjurkan pada wanita pasca reproduktif dan penyakit goiter toksik yg menyebar. Kontraindikasi : wanita hamil dan ibu menyusui.
  • 8. LANJUTAN…… 3. OPERASI Tujuan : Mengangkat jaringan tiroid sekitar 5/6 bagian kelenjar tiroid. Dilakukan pada situasi khusus, misal pada wanita hamil, yg alergi obat antitiroid, pasien goiter yg tdk mampu menelan obat antitiroid. Seblm operasi diberikan obat antitiroid & preparat beta adrenergik diberikan sampai tanda2 hipertiroid menghilang (4 – 6 mg).
  • 9. LANJUTAN…… G. KEKAMBUHAN Efek samping ke-3 terapi : hipertiroid rekuren dan hipotiroid permanen. Sesudah pengobatan antitirod, kekambuhan ± 45% dlm 1 tahun dan ± 75% dlm 5 tahun, apabila penghentian seblm selesai terapi maka kekambuhan ± 6 bln kemudian. Sesudah radiasi, kekambuhan 26% dlm 1 tahun dan ± 90 – 100% dlm 5 tahun, terjadi hipotiroid ± 28% dlm 1 tahun. Sesudah operasi, kekambuhan ± 19% dlm 18 bulan dan terjadi hipotiroid ± 25% dlm 18 bulan.
  • 10. LANJUTAN…… E. EVALUASI DIAGNOSTIK 1. T4 Serum ( N=4,5 – 11,5µg/dl). 2. T3 Serum (N=70 – 220 µg/dl). 3. Test ambilan resin (Nilai ambilan T3 normal adalah 25% hingga 35%). 4. Test TSH. 5. Test Thyrotropin relasing hormone. 6. Test tiroglobulin. 7. Ambilan iodium radioaktif.
  • 11. HIPOTIROIDISME A. PENGERTIAN Adalah suatu keadaan yg ditandai dgn terjadinya hipofungsi tiroid yg berjalan lambat dan diikuti oleh gejala2 kegagalan tiroid. A. ETIOLOGI  Tiroiditis.  Riwayat hipertiroid yg diterapi.  Atropi kelenjar krn proses menua.  Radiasi pada daerah kepala dan leher.
  • 12. LANJUTAN…… C. MANIFESTASI KLINIK  Gejala dini : 1. Kelelahan ekstrim. 2. Kerontokan rambut, kuku rapuh serta kulit kering. 3. Keluhan rasa baal. 4. Kadang2 suara parau. 5. Menorhagia/amenorea. 6. Hilang libido.
  • 13. LANJUTAN……  Hipotiroid berat : 1. Suhu tubuh&frek. Nadi subnormal. 2. Peningkatan BB tanpa peningkatan asupan makanan. 3. Kulit menebal. 4. Rambut menipis&rontok. 5. Wajah tampak tanpa ekspresi dan mirip topeng. 6. Pasien mengeluh rasa dingin meski dilingkungan hangat. 7. Mulanya mudah tersinggung dan merasa lemah, selanjutnya respon emosional berkurang, proses mental tumpul dan tampak apatis. 8. Pasien sering mengeluh konstipasi 9. Kenaikan kadar kolesterol serum, aterosklerosis, penyakit jantung koroner dan fungsi ventrikel kiri yg jelek. 10. Mengalami hipotermi.
  • 14. LANJUTAN……  Koma Mikedema 1. Stadium paling ekstrim dan berat. 2. Pasien hipotermia dan tidak sadarkan diri. 3. Respirasi pasien terdepresi shg timbul hipoventilasi alveolar, retensi CO2 progresif dan koma. 4. Semua gejala ini disertai kolaps kardiovaskuler dan syok.
  • 15. LANJUTAN…… D. PATOFISIOLOGI Radiasi pd leher&kepala Tiroiditis Atropi kel.tiroid krn penuaan Riwayat hipertiroid yg diterapi Penurunan fungsi metabolik (defisiensi T3 & T4) Hipotiroidisme 1. Kelelahan ekstrim 2. Kerontokan rambut 3. Kuku rapuh 4. Kulit kering 5. Keluhan rasa baal 6. Hilang libido 7. Kadang2 suara parau 8. Suhu tubuh&frek nadi abnormal 9. Peningkatan BB tanpa peningkatan asupan makanan 10. Kulit menebal 11. Wajah tanpa emosi&mirip topeng Gejala Koma Mikedema
  • 16. LANJUTAN…… E. PENATALAKSANAAN  Tujuan memulihkan metabolisme pasien kembali pada keadaan metabolik normal dgn cara mengganti hormon yg hilang.  Pada koma mikedema penatalaksanaannya mencakup pemeliharaan berbagai fungsi vital.  Hindari penggunaan panas eksternal (bantal pemanas).  Pantau tingkat saturasi O2.  Pada hipoglikemia, berikan infus larutan glukosa pekat.  Bila sampai koma mikedema, maka hormon tiroid diberikan IV sampai keadaan pulih kembali, kemudian dilanjutkan terapi hormon tiroid peroral.  Pemantauan dilakukan selama pelaksanaan terapi tiroid krn adanya interaksi hormon tiroid dgn obat-obatan.
  • 17. 4. PARATIROID a. Efek fisiologis hormon paratiroid (PTH) : 1. Mengendalikan keseimbangan kalsium & fosfat dlm tubuh. 2. Meningkatkan kadar kalsium darah melalui 3 mekanisme :  Menstimulasi aktivitas osteoklas shg menyebabkan pengeluaran kalsium dari tulang ke cairan ekstraseluler.  Secara tidak langsung meningkatkan absorpsi kalsium di intestinal & mengurangi kehilangan kalsium dlm feses. Juga berfungsi mengaktivasi vit.D utk mengabsorpsi kalsium dari makanan.  Menstimulasi reabsorpsi kalsium pada tubulus ginjal shg menurunkan kehilangan ion kalsium dlm urin & meningkatkan kadar kalsium darah.
  • 18. Lanjutan….. b. Pengaturan sekresi hormon paratiroid (PTH):  Melalui sistem pengendalian umpan balik dan konsentrasi ion kalsium dlm darah :  Penurunan kadar kalsium darah menyebabkan peningkatan sekresi PTH.  Peningkatan kadar kalsium darah menyebabkan penurunan sekresi PTH. c. PTH berantagonis dgn kalsitonin :  PTH meningkatkan kalsium darah.  Kalsitonin menurunkan kalsium darah.  Kalsitonin dilepaskan jika kadar kalsium darah sangat tinggi.  Kalsitonin menghambat PTH terhadap resorpsi kalsium dari tulang & stimulasi aktivitas osteoklas yg menyebabkan ambilan kalsium dari tulang.
  • 19. HIPERPARATIROIDISME A. PENGERTIAN Adalah produksi berlebihan hormon paratiroidAdalah produksi berlebihan hormon paratiroid oleh kelenjar paratiroid ditandai denganoleh kelenjar paratiroid ditandai dengan dekalsifikasi tulang dan terbentuknya batudekalsifikasi tulang dan terbentuknya batu ginjal yang mengandung kalsium.ginjal yang mengandung kalsium. A. ETIOLOGI  Hiperparatiroid primerHiperparatiroid primer  Hiperparatiroid sekunderHiperparatiroid sekunder
  • 20. LANJUTAN…… C. MANIFESTASI KLINIK :  Gejala apatis.Gejala apatis.  Mudah lelah.Mudah lelah.  Kelemahan otot.Kelemahan otot.  Mual dan muntah.Mual dan muntah.  Konstipasi.Konstipasi.  Hipertensi.Hipertensi.  Aritmia jantung.Aritmia jantung.  Mudah tersinggung &Mudah tersinggung & neurosis.neurosis.  Pembentukkan batuPembentukkan batu ginjal.ginjal.  Kerusakkan ginjal.Kerusakkan ginjal.  Nyeri skeletal & nyeriNyeri skeletal & nyeri tekan.tekan.  Fraktur & deformitasFraktur & deformitas tulang.tulang.  Ulkus peptikum.Ulkus peptikum.  Pankreatitis.Pankreatitis.
  • 21. LANJUTAN…… E. EVALUASI DIAGNOSTIK  Pemeriksaan radioimmunoassayPemeriksaan radioimmunoassay  Pemeriksaan kadar kalsium serumPemeriksaan kadar kalsium serum  Kalsium serum = 8-11mg/100mlKalsium serum = 8-11mg/100ml  Pemeriksaan sinar XPemeriksaan sinar X  USGUSG  MRIMRI  EKGEKG
  • 22. LANJUTAN…… F. PENATALAKSANAAN  Tindakan bedah untuk mengangkat jaringanTindakan bedah untuk mengangkat jaringan paratiroid yang abnormal.paratiroid yang abnormal.  Anjurkan untuk minum sebanyak 2000 ml cairanAnjurkan untuk minum sebanyak 2000 ml cairan atau lebih untuk mencegah terbentuknya batuatau lebih untuk mencegah terbentuknya batu ginjal.ginjal.  Hindari terjadinya dehidrasi.Hindari terjadinya dehidrasi.  Mobilisasi.Mobilisasi.  Diet.Diet.  Obat-obatan.Obat-obatan.
  • 23. HIPOPARATIROIDISME A. PENGERTIAN Adalah produksi yang kurang dari hormon paratiroid oleh kelenjar paratiroid. A. ETIOLOGI  Kelenjar paratiroid terangkat saat tiroidektomi.  Paratiroidektomi.  Diseksi radikal leher.  Atropi kelenjar paratiroid.
  • 24. LANJUTAN…… C. PATOFISIOLOGI Tiroidektomi Paratiroidektomi Diseksi radikal leher Atropi kelenjar paratiroid Hipoparatiroid Hiperpospatemia Hipokalsemia •Tetanus laten •Tetanus nyata •Ansietas •Depresi •Perubahan EKG •Hipotensi
  • 25. LANJUTAN…… D. EVALUASI DIAGNOSTIK  Tanda trousseau positif. ( adanya spasme karpal pada jari2 tangan stlh dilakukan pembendungan tek darah pada lengan selama 3 menit).  Tanda chvostek positif. ( adanya spasme pada mulut, hidung dan mata, saat dilakukan pengetukan secara tiba2 di depan kelenjar parotis dan diarea anterior telinga).  Pemeriksaan laboratorium.  Bila kalsium < 5 mg/dl dapat terjadi tetani.  Pemeriksaan sinar-X
  • 26. LANJUTAN…… E. MANIFESTASI KLINIK  Tanda trousseau positif.  Tanda chvostek positif.  Kesemutan pada bibir dan tangan.  Rambut kering, kuku rapuh, kulit kering.  Aritmia jantung, gagal jantung.  Tetani (kejang otot) trakea menyebabkan kesulitan bernapas.  Cepat marah, demensia dan halusinasi  Kesadaran menurun.
  • 27. LANJUTAN…… D. PENATALAKSANAAN  Tujuan : Menaikkan kadar kalsium serum , menghilangkan gejala hipoparatiroid serta hipokalsemia.  Bila hipokalsemia & tetanus pasca tiroidektomi berikan kalsium glukonas intravena.  Bila hipoparathormon akut & tetanus berikan preparat parathormon parenteral (pantau alergi).  Pasien dgn hipokalsemia memerlukan lingkungan yg bebas suara bising, cahaya terang atau gerakan mendadak.  Bila ada gangguan pernapasan lakukan trakeostomi atau ventilasi mekanis, serta obat-obatan bronkodilator.  Diet tinggi kalsium, rendah fosfor.  Berikan preparat vitamin D.
  • 28. 5. PULAU2 LANGERHANS PANKREAS a. Ada 4 jenis sel penghasil hormon :  Sel Alfa : mensekresi glukagon → meningkatkan kadar gula darah.  Sel Beta : mensekresi insulin → menurunkan kadar gula darah.  Sel Delta : mensekresi somatostatin → menghambat sekresi glukagon & insulin.  Sel F : mensekresi polipeptida pankreas → fungsi blm jelas, hormon ini dilepaskan setelah makan.
  • 29. DIABETES MELLITUS Mrpkan sekelompok heterogen yg ditandai oleh kenaikan glukosa dlm darah atau hiperglikemia. Pada DM, kemampuan tubuh utk bereaksi terhdp insulin dpt menurun atau pankreas dpt menghentikan sama sekali produksi insulin.
  • 30. KLASIFIKASI DIABETES  Tipe I : Diabetes Melitus tergantung insulin (insulin dependent diabetes mellitus (IDDM)).  Tipe II : Diabetes Melitus tidak tergantung insulin (non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM)).
  • 31. ETIOLOGI  Tipe I :  Faktor2 genetik (mewarisi suatu predisposisi / kecenderungan genetik kearah terjadinya DM tipe I).  Faktor2 imunologi (suatu respons otoimun).  Faktor2 lingkungan (infeksi virus atau toksik).  Tipe II  Usia (resistensi cenderung meningkat diatas 65 thn).  Obesitas.  Riwayat kelg.  Kelompok etnik.
  • 32. PATOFISIOLOGI TIPE I Sel beta hancur oleh proses autoimun hiperglikemia glukosuria Diuresis osmotik poliuri polidipsia polifagia Ketoasidosis diabetik
  • 33. PATOFISIOLOGI TIPE II Resistensi insulin Gang. sekresi insulin Insulin tdk efektif utk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan Sel beta tdk mampu imbangi keb insulin DM Tipe II Sindrom hiperglikemik hiperosmoler non ketotik Kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia, luka lama sembuh, infeksi, pandangan kabur
  • 34. EVALUASI DIAGNOSTIK 1. Glukosa plasma sewaktu/random : > 200 mg/dl. 2. Glukosa plasma puasa : > 140 mg/dl. 3. Glukosa plasma dari sampel yg diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 g karbohidrat ( 2 jam pp) : > 200 mg/dl.
  • 35. PENATALAKSANAAN  Diet  Prinsip umum : diet dan pengendalian BB mrpk dasar dari penatalaksanaan diabetes  Perencanaan makan : 1. Pengendalian asupan kalori total utk capai/pertahankan BB yg sesuai & pengendalian kadar glukosa darah 2. Penggunaan serat makanan dpt memperbaiki kadar glukosa darah shg kebutuhan insulin dari luar dpt dikurangi 3. Dianjurkan menggunakan bahan pemanis dgn jumlah yg tdk berlebihan. 4. Dianjurkan membaca label makanan “sehat” terutama utk makanan camilan. 5. Penyuluhan tentang diet DM.
  • 36. Lanjutan……  Latihan  Latihan dpt menurunkan glukosa dgn meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot, memperbaiki pemakaian insulin, menambah laju metabolisme, menurunkan BB, mengurangi stress dan mempertahankan kesegaran tubuh, mengubah kadar lemak darah yaitu meningkatkan HDL-kolesterol dan menurunkan kolesterol total&trigliserida.  DM dgn glukosa > 250 mg/dl & adanya keton dlm urin tdk boleh melakukan latihan seblm pemeriksaan keton urin hasilnya negatif& glukosa normal.  Utk menghindari komplikasi hipoglikemia pasca latihan maka pasien hrs mengkonsumsi makanan camilan pd akhir latihan.  Latihan yg dilakukan teratur lebih dianjurkan daripada latihan sporadik.  Lamanya periode latihan ditingkatkan secara bertahap.
  • 37. Lanjutan…..  Pemantauan glukosa & keton  Pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri.  Frekuensi pemantauan mandiri kadar glukosa sebanyak 2 – 4 x sehari, biasanya dilakukan sebelum makan dan pada saat akan tidur malam.  Klien yg tdk memakai insulin diperbolehkan mengukur minimal 2 – 3 x perminggu.
  • 38. Lanjutan…..  Terapi insulin  Pada DM tipe II, insulin mungkin diperlukan sbg terapi jangka panjang utk mengendalikan glukosa jika diet & obat hipoglikemia oral tdk berhasil mengontrolnya.  Dosis insulin yg diperlukan klien ditentukan oleh kadar glukosa dlm darah.