SlideShare a Scribd company logo
OLEH
Apt. Rustam T. S.Si., M.Kes
 Merupakan terpenoid lipid yang dikenal
dengan empat cincin kerangka dasar karbon
yang menyatu.
 Fungsinya merupakan obat untuk mengatasi
peradangan pada tubuh
 Sejak lama orang telah mengetahui bahwa batu empedu
terdiri sebagian besar dari alkohol yang berwujud kristal putih
yang disebut kolesterol.
HO
A B
C D
kolesterol.
• Molekul kolesterol terdiri atas tiga lingkar enam (A, B, C)
yang tersusun seperti dalam fenantren dan sebuah lingkar
lima (D).
• Hidrokarbon tetrasiklik jenuh, yang terdiri atas 17 atom
karbon dan tersusun seperti sistem lingkar demikian disebut
1,2-siklopentanoperhidrofenantren.
1,2-siklopentanoperhidrofenantren.
• Kerangka karbon seperti ini, banyak ditemukan dalam
senyawa-senyawa bahan alam yang tergolong steroid.
 Kerangka dasar karbon steroid adalah sebagai berikut :
R3
R2
R1
 Steroid memiliki inti siklopentanoperhidropenantren;
 1 molekul fenantren yang terhidrogenasi
 1 cincin siklopentano
fenantren
perhidrofenantren
siklopentanoperhidrofenantren
siklopentano
 Kerangka dasar karbon steroid adalah sebagai berikut :
 Perbedaan structural pada steroid-steroid alam bergantung
pada beberapa factor ;
1. panjang rantai karbon R1
R1
R2
R3
H
C-19 (Androstan)
C-21 (Pregnan)
C-24 (Kolan)
C-27 (Kolestan)
C-28 (Ergostan)
C-29 (Stigmastan)
C-18 (Estran)
O
O
C-23 (Kardanolida)
O
O
C-27 (Spirostan)
2. gugus fungsi yang terdapat pada inti, R1, R2 dan R3
 Membedakan senyawa-senyawa dalam satu kelompok
HO HO
HO
HO
kolesterol ergosterol
-sitosterol stigmasterol
 Membedakan senyawa-senyawa dalam satu kelompok
Asam kolat Asam deoksikolat
Asam litokolat Asam senodeoksikolat
COOH
HO OH
OH
COOH
HO H
OH
COOH
HO H
H
COOH
HO OH
H
COOH
H H
H
Asam kolanat
 Kerangka dasar karbon steroid adalah sebagai berikut :
 Perbedaan structural pada steroid-steroid alam bergantung
pada beberapa factor ;
1. panjang rantai karbon R1
R1
R2
R3
2. gugus fungsi yang terdapat pada inti, R1, R2 dan R3
3. konfigurasi dari pusat-pusat asimetris pada kerangka dasar
karbon.
A B
C D
CH3
H
H
H
CH3 R
H
B
C D
CH3
H
H
CH3 R
H
A
H
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 12
13
14
15 16
17
A/B trans (deret 5) A/B cis (deret 5)
• Dengan menggunakan model molekul akan segera terlihat bahwa
molekul steroid relatif datar (planar)
• Berdasarkan hal ini, atom atau gugus yang terikat pada inti molekul
dapat dibedakan atas dua jenis yaitu atom / gugus berkonfigurasi 
dan atom atau gugus berkonfigurasi 
 Variasi konformasi :
1. A/B trans atau A/B cis ini melahirkan senyawa deret 5 atau 5
2. B/C trans
3. C/D trans atau C/D cis (umumnya C/D trans) deret 14 atau 14.
 Sebagaimana senyawa organik lainnya, tata nama sistematik dari
steroid (menurut IUPAC), didasarkan pada struktur dari hidrokarbon
steroid tertentu.
• Nama hidrokarbon steroid itu ditambahi awalan atau akhiran yang
menunjukkan jenis substituen. Sedangkan posisi substituen itu
ditunjukkan oleh nomor atom karbon dimana substituen itu terikat.
• Untuk maksud ini, penomoran atom karbon dalam molekul steroid
adalah sebagai berikut :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14 15
16
17
18
19
R
A B
C D
CH3
CH3 R
1
2
3 4
5
6
7
8
9
10
11 12
13
14
15 16
17
18
19
• Berdasarkan struktur umum steroid di atas, maka jenis-jenis
hidrokarbon induk dari steroid adalah sebagai berikut :
Nama Jumlah atom C Jenis rantai samping (R)
Androstan C19 H
Pregnan C21 CH2CH3
Kolan C24 CH(CH3)(CH2)2CH3
Kolestan C27 CH(CH3)(CH2)3CH(CH3)2
Ergostan C28 CH(CH3)(CH2)2CH(CH3)CH(CH3)2
Stigmastan C29 CH(CH3)(CH2)2CH(C2H5)CH(CH3)2
Hidrokarbon induk yang lain adalah :
O O
O
O
20
21
22
23
20
21
22
23 24
25
26
27
Estran (C-18) Kardanolida (C-23) Spirostan (C-27)
• Dalam nama sistematik steroid, konfigurasi atom C-5 harus
ditunjukkan oleh awalan 5 atau 5, kecuali bila atom itu berikatan
rangkap.
• Dalam pemberian nama steroid, jenis substituen ditunjukkan
sebagaimana lazimnya berlaku, yakni memberikan awalan atau
akhiran pada nama hidrokarbon induk.
• Posisi dari substituen harus ditunjukkan oleh nomor dari atom karbon
dimana ia terikat.
• Konfigurasi dari substituen ditunjukkan pula dengan huruf-huruf 
atau  (bila diketahui) atau  (bila tidak diketahui).
Contoh :
CH3
CH2CH3
H
H
CH3
CH3
H
CH3
HO
5, 14, 17 -Pregnan 5 -Kolest-8(14)-en-3-ol
CH3
H
CH3
HO
OH
O
CH3
CH3
HO
Kolest-5-en-3-ol
3, 15 -dihidroksi-5-
androstan-17-on
CH3
H
CH3
HO
CH3
HO
OH
OH
COOH
O
Asam 3, 7, 12 -
trihidroksi- 5-kolan-24-at
3-hidroksiestran-1,3,5(10)-
trien-17-on
CH3
CH3
CH3
O
C=O
OH
O
CH2OH
CH3
O OH
17-Hidroksiandrost-4-en-3-on 17, 21-dihidroksipregn-4-en-
3,11,20-trion
• Steroid dapat dikelompokkan berdasarkan efek fisiologis-
nya, sehingga kita mengenal kelompok :
– Sterol
– Asam-asam Empedu
– Hormon Steroid
– Ecdison
– Vitamin D ?
 Steroid-steroid alam, diturunkan lewat sederetan transformasi
kimia dari dua senyawa induk yaitu lanosterol dan sikloartenol.
 Tahap awal biosintesis adalah umum untuk semua senyawa
steroid alam yang berlangsung dari asam asetat sampai lanosterol
(sikloartenol) melalui asam mevalonat dan skualen.
 Secara umum telah dikenali bahwa semua steroid pada hewan
bersumber dari lanosterol, sedangkan sikloartenol adalah
precursor dari steroid-steroid yang terdapat pada tumbuh-
tumbuhan.
 Dasar deduksi ini bersandarkan pada tiga fakta yaitu :
1. Penggabungan sikloartenol menjadi fitosteroid
2. Jumlah yang besar dari sikloartenol ditemukan pada tumbuhan
dan jarang ditemukan lanosterol pada tumbuhan
3. Ketidakmampuan hati menggunakan sikloartenol dari pada
lanosterol untuk mensintesis kolesterol dan turunan-turunan
steroid yang lain.
 Sterol-sterol alam memiliki kerangka ; kolestan, ergostan atau
stigmastan.
Kolestan (C-27)
Ergostan (C-28)
Stigmastan (C-29)
 Sterol-sterol ini biasanya membawa gugus hidroksil pada posisi 3
dan ikatan rangkap dua pada posisi 5(6)
HO
Kolesterol
HO
Sitosterol
HO
Stigmasterol
HO
Ergosterol
1. zoosterol (dari hewan khususnya vertebrata);
 Bergantung pada sumbernya, sterol-sterol alam dikelompokan
menjadi :
2. phytosterol (dari tumbuhan);
3. mycosterol (fungi);
4. marine sterol (organisme laut, invertebrate terutama sponge).
Ad. 1. Zoosterol
 Cholesterol adalah jenis zoosterol yang ada dalam jaringan
hewan dalam jumlah antara 0,05 – 5%.
 Pada otak manusia kolesterol sekitar 17% dari berat padat.
 Biosintesis cholesterol telah dipelajari pada hati tikus,
termasuk fraksi subselulernya, seperti pada mikrosom hepatic
dan juga dengan preparasi enzim.
 Cholesterol muncul dari lanosterol, yang berbeda hanya pada
hilangnya gugus metil pada C4 dan C14; ikatan rangkap dua pada
posisi 5(6) bukan pada 8(9) dan jenuhnya rantai samping isooktil
 Transformasi dalam konversi lanosterol menjadi kolesterol,
diawali dengan hidrogenasi ikatan rangkap rantai samping.
1. Hidrogenasi ini sangat bervariasi :
 dalam beberapa kasus hidrogenasi terjadi diawal reaksi, sedangkan
pada otak manusia contohnya, hidrogenasi ini pada akhir tahapan
 Hidrogen yang masuk pada C24 muncul dari medium, sedangkan hidrogen
yang masuk pada C25 berasal dari NADPH.
 Stereokimia dari adisi ini adalah cis
 Kehilangan gugus metil dari lanosterol umumnya berlangung dalam
tahapan 14-metil pertama-tama dieliminasi, kemudian 4-metil ,
akhirnya 4-metil.
 Gugus-gugus metil dieliminasi setelah dioksidasi sampai tingkat aldehid
untuk metil 14, dan asam karboksilat pada metil 4, sehingga dilepaskan
asam formiat dan karbon dioksida.
 Oksidasi berlangsung secara bertahap (metil – alcohol 1o – aldehid – asam
karboksilat) dikatalisis seluruhnya oleh microsomal oksigenase.
 Dekarboksilasi akan berlangsung bila ada gugus keton tetangga berada
pada posisi  dari titik serangan . Jadi gugus OH pada C3 dioksidasi
menjadi karbonil dan direduksi menjadi alcohol selama proses demetilasi.
2. Tahap selanjutnya adalah tahap demetilasi.
 Intermediate (2) tidak pernah diisolasi, menggambarkan bahwa
deformilasi berlangsung bersamaan dengan hilangnya ion hidrida dari
posisi C15.
 Reduksi dari diena (3) menjadi (4) berlangsung oleh serangan sebuah
proton dari medium pada posisi 15 dan ion hidrida dari NADPH pada
posisi 14, dengan adisi trans.
 Atom hidrogen pertama yang hilang dalam isomerisasi (9) menjadi (10),
dimana reaksinya adalah prototropik dan berlangsung pertukaran proton
dengan medium.
 Pembentukan diena (11) menyebabkan kehilangan dua proton ekstra
melalui suatu proses yang memerlukan oksigen.
3. Tahap Isomerisasi
5. Tahap Hidrogenasi
 Reduksi akhir dari ikatan rangkap 7(8) dalam diena (11) dipengaruhi oleh
NADPH, yang menstranfer sebuah ion hidrida ke dalam posisi 7,
sedangkan hydrogen  muncul dari medium.
4. Tahap Dehidrogenasi
 Usaha untuk mendemonstrasikan proses hidroksilasi-dehidrasi tidak
berhasil. Oleh karena itu, diduga bahwa dehidrogenasi langsung oleh
molekul oksigen, diaktivasi secara enzimatik.
HO
HO
H H
HO
CHO
H H
H
HO
H H
HO
H H
H
H
HO
COOH
H H
H
H
Lanosterol
(1)
(2)
(3)
(4) (5)
HO
COOH
H H
H
H
O
H H
H
H
HO
H H
H
H
COOH
O
H H
H
H
HO
H H
H
H
HO
H H
H
H
H
(5) (6)
(7)
(8)
(9) (10)

More Related Content

Similar to BIOSENTESIS STEROID I.pptx

Ppt fitokimia - STEROID
Ppt fitokimia - STEROIDPpt fitokimia - STEROID
Ppt fitokimia - STEROID
ALLKuliah
 
Steroid_Kimia_Bahan_Alam.pptx
Steroid_Kimia_Bahan_Alam.pptxSteroid_Kimia_Bahan_Alam.pptx
Steroid_Kimia_Bahan_Alam.pptx
muhamadfauzi903061
 
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptxPertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
ValentinaYesiFebrian
 
1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf
1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf
1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf
2lOlll57Nanda
 
09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptx
09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptx09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptx
09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptx
AinurRofiah13
 
Alkana kimor kelompok 3
Alkana kimor kelompok 3Alkana kimor kelompok 3
Alkana kimor kelompok 3
ibnuali9
 
10.-Karbohidrat.pptx
10.-Karbohidrat.pptx10.-Karbohidrat.pptx
10.-Karbohidrat.pptx
ssuser6993da1
 
Chemistry 3
Chemistry 3Chemistry 3
Chemistry 3
Elshalvince
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
Febrian Hsc
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
Febrian Hsc
 
Kimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptx
Kimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptxKimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptx
Kimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptx
DickaNugraha
 
asam lemak.pptx
asam lemak.pptxasam lemak.pptx
asam lemak.pptx
bungapfpolitala
 
Kelompok 5 kimia XII TKJ 1
Kelompok 5 kimia XII TKJ 1Kelompok 5 kimia XII TKJ 1
Kelompok 5 kimia XII TKJ 1
Nur RahMi
 
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Bab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptxBab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptx
DekaMuliya1
 
Exploring Micro-universe of Cell.pptx
Exploring Micro-universe of Cell.pptxExploring Micro-universe of Cell.pptx
Exploring Micro-universe of Cell.pptx
KaizoAoiFuuma
 

Similar to BIOSENTESIS STEROID I.pptx (20)

Ppt fitokimia - STEROID
Ppt fitokimia - STEROIDPpt fitokimia - STEROID
Ppt fitokimia - STEROID
 
Steroid_Kimia_Bahan_Alam.pptx
Steroid_Kimia_Bahan_Alam.pptxSteroid_Kimia_Bahan_Alam.pptx
Steroid_Kimia_Bahan_Alam.pptx
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 
Haloalkana
HaloalkanaHaloalkana
Haloalkana
 
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptxPertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
 
1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf
1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf
1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf
 
09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptx
09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptx09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptx
09. PPT Kimia XII - MAKROMOLEKUL.pptx
 
Alkana kimor kelompok 3
Alkana kimor kelompok 3Alkana kimor kelompok 3
Alkana kimor kelompok 3
 
10.-Karbohidrat.pptx
10.-Karbohidrat.pptx10.-Karbohidrat.pptx
10.-Karbohidrat.pptx
 
Chemistry 3
Chemistry 3Chemistry 3
Chemistry 3
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
Kimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptx
Kimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptxKimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptx
Kimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptx
 
asam lemak.pptx
asam lemak.pptxasam lemak.pptx
asam lemak.pptx
 
Kelompok 5 kimia XII TKJ 1
Kelompok 5 kimia XII TKJ 1Kelompok 5 kimia XII TKJ 1
Kelompok 5 kimia XII TKJ 1
 
Lipida,
Lipida,Lipida,
Lipida,
 
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
 
Bab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptxBab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptx
 
Makromolekul
MakromolekulMakromolekul
Makromolekul
 
Exploring Micro-universe of Cell.pptx
Exploring Micro-universe of Cell.pptxExploring Micro-universe of Cell.pptx
Exploring Micro-universe of Cell.pptx
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 

BIOSENTESIS STEROID I.pptx

  • 1. OLEH Apt. Rustam T. S.Si., M.Kes
  • 2.  Merupakan terpenoid lipid yang dikenal dengan empat cincin kerangka dasar karbon yang menyatu.  Fungsinya merupakan obat untuk mengatasi peradangan pada tubuh
  • 3.  Sejak lama orang telah mengetahui bahwa batu empedu terdiri sebagian besar dari alkohol yang berwujud kristal putih yang disebut kolesterol. HO A B C D kolesterol. • Molekul kolesterol terdiri atas tiga lingkar enam (A, B, C) yang tersusun seperti dalam fenantren dan sebuah lingkar lima (D).
  • 4. • Hidrokarbon tetrasiklik jenuh, yang terdiri atas 17 atom karbon dan tersusun seperti sistem lingkar demikian disebut 1,2-siklopentanoperhidrofenantren. 1,2-siklopentanoperhidrofenantren. • Kerangka karbon seperti ini, banyak ditemukan dalam senyawa-senyawa bahan alam yang tergolong steroid.  Kerangka dasar karbon steroid adalah sebagai berikut : R3 R2 R1
  • 5.  Steroid memiliki inti siklopentanoperhidropenantren;  1 molekul fenantren yang terhidrogenasi  1 cincin siklopentano fenantren perhidrofenantren siklopentanoperhidrofenantren siklopentano
  • 6.  Kerangka dasar karbon steroid adalah sebagai berikut :  Perbedaan structural pada steroid-steroid alam bergantung pada beberapa factor ; 1. panjang rantai karbon R1 R1 R2 R3 H C-19 (Androstan) C-21 (Pregnan) C-24 (Kolan) C-27 (Kolestan) C-28 (Ergostan) C-29 (Stigmastan) C-18 (Estran) O O C-23 (Kardanolida) O O C-27 (Spirostan) 2. gugus fungsi yang terdapat pada inti, R1, R2 dan R3
  • 7.  Membedakan senyawa-senyawa dalam satu kelompok HO HO HO HO kolesterol ergosterol -sitosterol stigmasterol
  • 8.  Membedakan senyawa-senyawa dalam satu kelompok Asam kolat Asam deoksikolat Asam litokolat Asam senodeoksikolat COOH HO OH OH COOH HO H OH COOH HO H H COOH HO OH H COOH H H H Asam kolanat
  • 9.  Kerangka dasar karbon steroid adalah sebagai berikut :  Perbedaan structural pada steroid-steroid alam bergantung pada beberapa factor ; 1. panjang rantai karbon R1 R1 R2 R3 2. gugus fungsi yang terdapat pada inti, R1, R2 dan R3 3. konfigurasi dari pusat-pusat asimetris pada kerangka dasar karbon.
  • 10. A B C D CH3 H H H CH3 R H B C D CH3 H H CH3 R H A H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 A/B trans (deret 5) A/B cis (deret 5) • Dengan menggunakan model molekul akan segera terlihat bahwa molekul steroid relatif datar (planar) • Berdasarkan hal ini, atom atau gugus yang terikat pada inti molekul dapat dibedakan atas dua jenis yaitu atom / gugus berkonfigurasi  dan atom atau gugus berkonfigurasi   Variasi konformasi : 1. A/B trans atau A/B cis ini melahirkan senyawa deret 5 atau 5 2. B/C trans 3. C/D trans atau C/D cis (umumnya C/D trans) deret 14 atau 14.
  • 11.  Sebagaimana senyawa organik lainnya, tata nama sistematik dari steroid (menurut IUPAC), didasarkan pada struktur dari hidrokarbon steroid tertentu. • Nama hidrokarbon steroid itu ditambahi awalan atau akhiran yang menunjukkan jenis substituen. Sedangkan posisi substituen itu ditunjukkan oleh nomor atom karbon dimana substituen itu terikat. • Untuk maksud ini, penomoran atom karbon dalam molekul steroid adalah sebagai berikut : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 R A B C D CH3 CH3 R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
  • 12. • Berdasarkan struktur umum steroid di atas, maka jenis-jenis hidrokarbon induk dari steroid adalah sebagai berikut : Nama Jumlah atom C Jenis rantai samping (R) Androstan C19 H Pregnan C21 CH2CH3 Kolan C24 CH(CH3)(CH2)2CH3 Kolestan C27 CH(CH3)(CH2)3CH(CH3)2 Ergostan C28 CH(CH3)(CH2)2CH(CH3)CH(CH3)2 Stigmastan C29 CH(CH3)(CH2)2CH(C2H5)CH(CH3)2 Hidrokarbon induk yang lain adalah : O O O O 20 21 22 23 20 21 22 23 24 25 26 27 Estran (C-18) Kardanolida (C-23) Spirostan (C-27)
  • 13. • Dalam nama sistematik steroid, konfigurasi atom C-5 harus ditunjukkan oleh awalan 5 atau 5, kecuali bila atom itu berikatan rangkap. • Dalam pemberian nama steroid, jenis substituen ditunjukkan sebagaimana lazimnya berlaku, yakni memberikan awalan atau akhiran pada nama hidrokarbon induk. • Posisi dari substituen harus ditunjukkan oleh nomor dari atom karbon dimana ia terikat. • Konfigurasi dari substituen ditunjukkan pula dengan huruf-huruf  atau  (bila diketahui) atau  (bila tidak diketahui). Contoh : CH3 CH2CH3 H H CH3 CH3 H CH3 HO 5, 14, 17 -Pregnan 5 -Kolest-8(14)-en-3-ol
  • 14. CH3 H CH3 HO OH O CH3 CH3 HO Kolest-5-en-3-ol 3, 15 -dihidroksi-5- androstan-17-on CH3 H CH3 HO CH3 HO OH OH COOH O Asam 3, 7, 12 - trihidroksi- 5-kolan-24-at 3-hidroksiestran-1,3,5(10)- trien-17-on
  • 16. • Steroid dapat dikelompokkan berdasarkan efek fisiologis- nya, sehingga kita mengenal kelompok : – Sterol – Asam-asam Empedu – Hormon Steroid – Ecdison – Vitamin D ?
  • 17.  Steroid-steroid alam, diturunkan lewat sederetan transformasi kimia dari dua senyawa induk yaitu lanosterol dan sikloartenol.  Tahap awal biosintesis adalah umum untuk semua senyawa steroid alam yang berlangsung dari asam asetat sampai lanosterol (sikloartenol) melalui asam mevalonat dan skualen.
  • 18.
  • 19.
  • 20.  Secara umum telah dikenali bahwa semua steroid pada hewan bersumber dari lanosterol, sedangkan sikloartenol adalah precursor dari steroid-steroid yang terdapat pada tumbuh- tumbuhan.  Dasar deduksi ini bersandarkan pada tiga fakta yaitu : 1. Penggabungan sikloartenol menjadi fitosteroid 2. Jumlah yang besar dari sikloartenol ditemukan pada tumbuhan dan jarang ditemukan lanosterol pada tumbuhan 3. Ketidakmampuan hati menggunakan sikloartenol dari pada lanosterol untuk mensintesis kolesterol dan turunan-turunan steroid yang lain.
  • 21.  Sterol-sterol alam memiliki kerangka ; kolestan, ergostan atau stigmastan. Kolestan (C-27) Ergostan (C-28) Stigmastan (C-29)
  • 22.  Sterol-sterol ini biasanya membawa gugus hidroksil pada posisi 3 dan ikatan rangkap dua pada posisi 5(6) HO Kolesterol HO Sitosterol HO Stigmasterol HO Ergosterol
  • 23. 1. zoosterol (dari hewan khususnya vertebrata);  Bergantung pada sumbernya, sterol-sterol alam dikelompokan menjadi : 2. phytosterol (dari tumbuhan); 3. mycosterol (fungi); 4. marine sterol (organisme laut, invertebrate terutama sponge). Ad. 1. Zoosterol  Cholesterol adalah jenis zoosterol yang ada dalam jaringan hewan dalam jumlah antara 0,05 – 5%.  Pada otak manusia kolesterol sekitar 17% dari berat padat.  Biosintesis cholesterol telah dipelajari pada hati tikus, termasuk fraksi subselulernya, seperti pada mikrosom hepatic dan juga dengan preparasi enzim.
  • 24.  Cholesterol muncul dari lanosterol, yang berbeda hanya pada hilangnya gugus metil pada C4 dan C14; ikatan rangkap dua pada posisi 5(6) bukan pada 8(9) dan jenuhnya rantai samping isooktil  Transformasi dalam konversi lanosterol menjadi kolesterol, diawali dengan hidrogenasi ikatan rangkap rantai samping. 1. Hidrogenasi ini sangat bervariasi :  dalam beberapa kasus hidrogenasi terjadi diawal reaksi, sedangkan pada otak manusia contohnya, hidrogenasi ini pada akhir tahapan  Hidrogen yang masuk pada C24 muncul dari medium, sedangkan hidrogen yang masuk pada C25 berasal dari NADPH.  Stereokimia dari adisi ini adalah cis
  • 25.  Kehilangan gugus metil dari lanosterol umumnya berlangung dalam tahapan 14-metil pertama-tama dieliminasi, kemudian 4-metil , akhirnya 4-metil.  Gugus-gugus metil dieliminasi setelah dioksidasi sampai tingkat aldehid untuk metil 14, dan asam karboksilat pada metil 4, sehingga dilepaskan asam formiat dan karbon dioksida.  Oksidasi berlangsung secara bertahap (metil – alcohol 1o – aldehid – asam karboksilat) dikatalisis seluruhnya oleh microsomal oksigenase.  Dekarboksilasi akan berlangsung bila ada gugus keton tetangga berada pada posisi  dari titik serangan . Jadi gugus OH pada C3 dioksidasi menjadi karbonil dan direduksi menjadi alcohol selama proses demetilasi. 2. Tahap selanjutnya adalah tahap demetilasi.  Intermediate (2) tidak pernah diisolasi, menggambarkan bahwa deformilasi berlangsung bersamaan dengan hilangnya ion hidrida dari posisi C15.  Reduksi dari diena (3) menjadi (4) berlangsung oleh serangan sebuah proton dari medium pada posisi 15 dan ion hidrida dari NADPH pada posisi 14, dengan adisi trans.
  • 26.  Atom hidrogen pertama yang hilang dalam isomerisasi (9) menjadi (10), dimana reaksinya adalah prototropik dan berlangsung pertukaran proton dengan medium.  Pembentukan diena (11) menyebabkan kehilangan dua proton ekstra melalui suatu proses yang memerlukan oksigen. 3. Tahap Isomerisasi 5. Tahap Hidrogenasi  Reduksi akhir dari ikatan rangkap 7(8) dalam diena (11) dipengaruhi oleh NADPH, yang menstranfer sebuah ion hidrida ke dalam posisi 7, sedangkan hydrogen  muncul dari medium. 4. Tahap Dehidrogenasi  Usaha untuk mendemonstrasikan proses hidroksilasi-dehidrasi tidak berhasil. Oleh karena itu, diduga bahwa dehidrogenasi langsung oleh molekul oksigen, diaktivasi secara enzimatik.
  • 27. HO HO H H HO CHO H H H HO H H HO H H H H HO COOH H H H H Lanosterol (1) (2) (3) (4) (5)
  • 28. HO COOH H H H H O H H H H HO H H H H COOH O H H H H HO H H H H HO H H H H H (5) (6) (7) (8) (9) (10)