SlideShare a Scribd company logo
DASAR-DASAR
FARMAKOLOGI
SEJARAH PERKEMBANGAN OBAT
SASARAN KULIAH


Setelah mengikuti kuliah ini
diharapkan mahasiswa akan mampu
◦ Menjelaskan makna lambang Ular dan
cawan sbg symbol dunia farmasi
◦ Menjelaskan perkembangan pengobatan
sejak awal hingga era isolasi bahan aktif
dan era bioteknologi
Sejarah Penggunaan Obat
Awalnya obat digunakan secara empirik dari
tumbuhan, berdasar pengalaman
 Manusia telah menggunakan obat untuk
menyembuhkan penyakit yang di derita. Oleh
karena, hakekat dari suatu penyakit belum diketahui.
Sehingga manusia pada zaman tersebut mencari
sebab musabab penyakit itu pada keadaan sekitar.
Jadi dengan demikian pengobatan di pada zaman
dahulu di dasarkan atas kepercayaan tentang roh-roh
halus dan kekuatan-kekuatan lainnya.
 Obat yang bertindak sebagai penyembuh diambil dari
lingkungan sekitarnya yang diambil dari ilham yang
diterima dari dukun-dukun penyembuh. Pengetahuan
ini selanjutnya berjalan secara turun temurun dan
penuh rahasia.







Dengan makin bertambahnya pengetahuan
manusia tentang obat-obatan, maka pemilihan
obat berdasarkan pada perkiraan, bagaimana dari
tubuh manusia yang sakit untuk mengembalikan
kelainan sakit ini.
Maka dicarilah bahan-bahan obat yang mirip
dengan bagian tubuh yang sakit. Misalnya tubuh
yang mengalami sakit yang berhubungan dengan
darah, maka dicarilah bahan-bahan obat yang
berasal dari tumbuh-tumbuhanyang mempunyai
warna yang mirip darah.
Sehingga penggunaan obat dengan cara yang
demikian disebut signatura.
Sejarah Penggunaan Obat





Awalnya obat digunakan secara empirik
dari tumbuhan, berdasar pengalaman
1541-1493 SM (Paracelsus)
berpendapat : utk membuat obat perlu
pengetahuan kadungan zat aktifnya.
Mk dibuat obat dari zat y telah diketahui
bhn aktifnya
Hippocrates (459-370 SM) “bapak
kedokteran” dalam praktek
pengobatannya telah menggunakan
lebih dari 200 jenis tumbuhan


Claudius Galen (200-129 SM)
menghubungkan penyembuhan penyakit
dengan teori kerja obat yang merupakan
bidang ilmu farmakologi.



Ibnu Sina (980-1037) menulis beberapa
buku
◦ metode pengumpulan dan penyimpanan
tumbuhan obat
◦ cara pembuatan sediaan obat seperti
pil, supositoria, sirup
◦ menggabungkan pengetahuan pengobatan dari
berbagai negara yaitu
Yunani, India, Persia, dan Arab untuk
menghasilkan pengobatan yang lebih baik
Johann Jakob Wepfer (1620-1695)
berhasil melakukan verifikasi efek
farmakologi dan toksikologi obat pada
hewan percobaan.
 Percobaan pada hewan merupakan uji
praklinik yang sampai sekarang
merupakan persyaratan sebelum obat
diuji–coba secara klinik pada manusia.

Institut Farmakologi pertama didirikan pada
th 1847 oleh Rudolf Buchheim (1820-1879) di
Universitas Dorpat (Estonia).
 Selanjutnya Oswald Schiedeberg (18381921) bersama dengan pakar disiplin ilmu
lain menghasilkan konsep fundamental
dalam kerja obat meliputi reseptor
obat, hubungan struktur dengan aktivitas dan
toksisitas selektif.
 Konsep tersebut juga diperkuat oleh T. Frazer
(1852-1921) di Scotlandia, J. Langley (18521925) di Inggris dan P. Ehrlich (1854-1915) di
Jerman





Sampai akhir abad 19, obat merupakan
produk organik atau anorganik dari
tumbuhan yang dikeringkan atau
segar, bahan hewan atau mineral yang
aktif dalam penyembuhan penyakit tetapi
dapat juga menimbulkan efek toksik bila
dosisnya terlalu tinggi atau pada kondisi
tertentu dari penderita
Untuk menjamin tersedianya obat agar
tidak tergantung kepada musim maka
tumbuhan obat diawetkan dengan
pengeringan
Contoh tumbuhan yang dikeringkan
pada saat itu adalah getah Papaver
somniferum (opium mentah), yang sering
dikaitkan dengan obat penyebab
ketergantungan dan ketagihan.
 Dengan mengekstraksi getah tanaman
tersebut dihasilkan berbagai senyawa
yaitu morfin, kodein, narkotin
(noskapin), papaverin dll. yang ternyata
memiliki efek yang berbeda satu sama
lain walaupun dari sumber yang sama.

Dosis tumbuhan kering dalam
pengobatan ternyata sangat bervariasi
tergantung pada tempat asal
tumbuhan, waktu panen, kondisi dan
lama penyimpanan.
 Untuk menghindari variasi
dosis, F.W.Sertuerner (1783-1841) pada
th 1804 mempelopori isolasi zat aktif dan
memurnikannya dan secara terpisah
dilakukan sintesis secara kimia.
 Sejak itu berkembang obat sintetik untuk
berbagai jenis penyakit

Perkembangan Obat Natural
Diawali penemuan ekstrak
Efedrin, Marijuana, dan
Opium, fermentasi alkohol dan minyak
Cod Liver.
 Bagian tanaman yg diekstrak :
daun, buah, kulit
kayu, akar, akar, bunga dan getah.
 Terapi natural dg bhn alam / herbal
diawali dg pengamatan efek alkohol
pd manusia

Morfin didapat dari getah bunga opium
(Papaver somniferum)
 Marijuana didapat dari tanaman
Cannabis sativa.
 Atropin dari Atropa Belladona
 Ergotamin dan ergometrin dari jamur
Claviceps purpurea (zat patogen pd
arak gandum)
 Reserpin dari Rauwolfia serpentina








Abad VI : mulai dikenal penggunaan obat
Kolkhisin (pirai, gouth). Sediaan awal
sirup, rebusan, lalu berkembang mjd bentuk
tintur
Abad XVI : tembakau, kopi dan teh mulai
dikenal di Eropa
Abad XVII : ditemukan ekstrak
ipecacuanha, strikhnin, quinin, dan nitrit oksid
Abad XVIII : ditemukan ekstrak
digitalis, atropin
Abad XIX : mulai digunakan Aspirin dan
gliseril trinitrat pd pengobatan. Dan mulailah
era isolasi bahan aktif dilakukan
(Morfin, Strikhnin, Quinin, Kodein, dan
Kokain)


Awal abad XX ; perkembangan pesat
obat sintetik
◦ Sintektik
narkotik, hormon, insulin, antibiotik, antiko
nvulsan, psikotropika, ant kanker.
◦ Ditemukan sumber obat tdk hanya dari
tanaman, juga dari sumber lain :
jamur, bakteri
Akhir Abad XX : peptida manusia
dapat diekstraksi dari kultur mikroba.
 Awal abad XXI : ditemukan terapi gen.
Dimulailah era bioteknologi
 Saat ini : dikembangkan produk
protein endogen dan
peptida, duplikasi protein, manipulasi
genetik mikroba dan manusia.

Pengembangan Obat Baru




Diawali dengan sintesis atau isolasi dari berbagai
sumber :
◦ tanaman (glikosida jantung untuk mengobati lemah
jantung),
◦ jaringan hewan (heparin untuk mencegah pembekuan
darah),
◦ kultur mikroba (penisilin G sebagai antibiotik pertama),
◦ urin manusia (choriogonadotropin)
◦ dan dengan teknik bioteknologi dihasilkan human
insulin untuk menangani penyakit diabetes.
Dengan mempelajari hubungan struktur obat dan
aktivitasnya maka pencarian zat baru lebih terarah dan
memunculkan ilmu baru yaitu kimia medisinal dan
farmakologi molekular.
Uji Pra Klinik dan Uji Klinik









Uji yang harus ditempuh oleh calon obat
adalah ji praklinik dan uji klinik.
Uji praklinik merupakan persyaratan uji
untuk calon obat.
Dari uji ini diperoleh informasi tentang
efikasi (efek farmakologi), profil
farmakokinetik dan toksisitas calon obat.
Pada mulanya yang dilakukan adalah
pengujian ikatan obat pada reseptor
dengan kultur sel terisolasi atau organ
terisolasi.
Selanjutnya dipandang perlu menguji
pada hewan utuh.
Hewan yang baku digunakan adalah
galur tertentu dari
mencit, tikus, kelinci, marmot, hamster
, anjing atau beberapa uji
menggunakan primata.
 Hanya dengan menggunakan hewan
utuh dapat diketahui apakah obat
menimbulkan efek toksik pada dosis
pengobatan atau aman.



Penelitian toksisitas merupakan cara
potensial untuk mengevaluasi :
• Toksisitas yang berhubungan
dengan pemberian obat akut atau
kronis
• Kerusakan genetik
(genotoksisitas, mutagenisitas)
• Pertumbuhan tumor (onkogenisitas
atau karsinogenisitas)
• Kejadian cacat waktu lahir
(teratogenisitas)


Selain toksisitasnya, uji pada hewan
dapat mempelajari :
◦ sifat farmakokinetik obat meliputi
absorpsi, distribusi, metabolisme dan
eliminasi obat.





Semua hasil pengamatan pada hewan
menentukan apakah dapat diteruskan
dengan uji pada manusia.
Ahli farmakologi bekerja sama dengan
ahli teknologi farmasi dalam pembuatan
formula obat, menghasilkan bentukbentuk sediaan obat yang akan diuji
pada manusia.
Uji Klinik
Setelah calon obat dinyatakan
mempunyai kemanfaatan dan aman
pada hewan percobaan maka
selanjutnya diuji pada manusia (uji
klinik).
 Uji pada manusia harus diteliti dulu
kelayakannya oleh komite etik
mengikuti Deklarasi Helsinki.

Uji Klinik
Fase I , calon obat diuji pada sukarelawan sehat
untuk mengetahui apakah sifat yang diamati pada
hewan percobaan juga terlihat pada manusia.
Pada fase ini ditentukan hubungan dosis dengan
efek yang ditimbulkannya dan profil farmakokinetik
obat pada manusia.
 Fase II, calon obat diuji pada pasien
tertentu, diamati efikasi pada penyakit yang
diobati. Yang diharapkan dari obat adalah
mempunyai efek yang potensial dengan efek
samping rendah atau tidak toksik. Pada fase ini
mulai dilakukan pengembangan dan uji stabilitas
bentuk sediaan obat.

Uji Klinik




Fase III melibatkan kelompok besar pasien, di
sini obat baru dibandingkan efek dan
keamanannya terhadap obat pembanding
yang sudah diketahui .
Setelah calon obat dapat dibuktikan
berkhasiat sekurang-kurangnya sama dengan
obat yang sudah ada dan menunjukkan
keamanan bagi si pemakai maka obat baru
diizinkan untuk diproduksi oleh industri
sebagai legal drug dan dipasarkan dengan
nama dagang tertentu serta dapat diresepkan
oleh dokter.
Uji Klinik
Fase IV, setelah obat dipasarkan masih
dilakukan studi pasca pemasaran (post
marketing surveillance) yang diamati pada
pasien dengan berbagai kondisi, berbagai
usia dan ras.
 Studi ini dilakukan dalam jangka waktu lama
untuk melihat nilai terapeutik dan
pengalaman jangka panjang dalam
menggunakan obat.
 Setelah hasil studi fase IV dievaluasi masih
memungkinkan obat ditarik dari perdagangan
jika membahayakan

Uji Klinik


contoh obat yg ditarik
◦ Cerivastatin suatu obat antihiperkolesterolemia
yang dapat merusak ginjal,
◦ Entero-vioform (kliokuinol) suatu obat antidisentri
amuba yang pada orang Jepang menyebabkan
kelumpuhan pada otot mata (SMON disease),
◦ Fenil propanol amin yang sering terdapat pada
obat flu harus diturunkan dosisnya dari 25 mg
menjadi tidak lebih dari 15 mg karena dapat
meningkatkan tekanan darah dan kontraksi
jantung yang membahayakan pada pasien yang
sebelumnya sudah mengidap penyakit jantung
atau tekanan darah tinggi


Contoh :
◦ Talidomid dinyatakan tidak aman untuk
wanita hamil karena dapat menyebabkan
kecacatan pada janin,
◦ Troglitazon suatu obat antidiabetes di
Amerika Serikat ditarik karena merusak
hati .
Penutup


Pengetahuan ttg terapi obat
berkembang pesat sejalan dengen
pengetahuan tentang fungsi
organ, ilmu anatomi, fisiologi, kimia
(organik dan biokimia)
Wassalam

More Related Content

What's hot

Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
Dokter Tekno
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
Kopertis Wilayah I
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
Surya Amal
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
Nesha Mutiara
 
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
fatmanurhaliza24
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
Nur Fadillah
 
Reseptor obat wahyu
Reseptor obat wahyuReseptor obat wahyu
Reseptor obat wahyu
Asti Haryani
 
Slide Presentasi Tablet
Slide Presentasi TabletSlide Presentasi Tablet
Slide Presentasi Tablet
Agnes Puspita
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosis
panal1
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
Surya Amal
 
TABLET
TABLETTABLET
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
'ekka' Siie Ceweggh Cancerr
 
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comEkskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Cholid Maradanger
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Elvarinna Permata
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
Surya Amal
 

What's hot (20)

Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
GRANULASI BASAH
GRANULASI BASAHGRANULASI BASAH
GRANULASI BASAH
 
Emulsi (7)
Emulsi (7)Emulsi (7)
Emulsi (7)
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
 
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
Reseptor obat wahyu
Reseptor obat wahyuReseptor obat wahyu
Reseptor obat wahyu
 
Slide Presentasi Tablet
Slide Presentasi TabletSlide Presentasi Tablet
Slide Presentasi Tablet
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosis
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Tanin
TaninTanin
Tanin
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comEkskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
 
Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 

Viewers also liked

Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
Chafa Nick
 
Sejarah kefarmasian
Sejarah kefarmasianSejarah kefarmasian
Sejarah kefarmasian
Raida Widyani
 
Rpp 10 (uh 2)
Rpp 10 (uh 2)Rpp 10 (uh 2)
Rpp 10 (uh 2)
Arjuna Ahmadi
 
Obat Bahan Alam
Obat Bahan AlamObat Bahan Alam
Obat Bahan Alam
Zolla Verbianti
 
Obat bahan alam indonesia
Obat bahan alam indonesiaObat bahan alam indonesia
Obat bahan alam indonesia
Akfar ikifa
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Guide_Consulting
 
Hukum kesehatan
Hukum kesehatanHukum kesehatan
Hukum kesehatan
syafril satrio
 
Pedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosPedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosroywidhie
 
Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)
Yusuf Himawan
 
Konsep etik
Konsep etikKonsep etik
Konsep etik
octo zulkarnain
 
Identifikasi obat
Identifikasi obatIdentifikasi obat
Identifikasi obat
Widodo Caco
 
Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)
ilmi nur hafizah
 
Kode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatanKode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatanKANDA IZUL
 
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)hardione
 

Viewers also liked (20)

Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
 
Sejarah kefarmasian
Sejarah kefarmasianSejarah kefarmasian
Sejarah kefarmasian
 
Rpp 10 (uh 2)
Rpp 10 (uh 2)Rpp 10 (uh 2)
Rpp 10 (uh 2)
 
Obat Bahan Alam
Obat Bahan AlamObat Bahan Alam
Obat Bahan Alam
 
Obat bahan alam indonesia
Obat bahan alam indonesiaObat bahan alam indonesia
Obat bahan alam indonesia
 
Biofarmasi
BiofarmasiBiofarmasi
Biofarmasi
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Hukum kesehatan
Hukum kesehatanHukum kesehatan
Hukum kesehatan
 
Hukum kesehatan
Hukum kesehatanHukum kesehatan
Hukum kesehatan
 
Pedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosPedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitos
 
Pengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbalPengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbal
 
Hukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidananHukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidanan
 
Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)
 
Konsep etik
Konsep etikKonsep etik
Konsep etik
 
Patient safety (apoteker wajib baca)
Patient safety (apoteker wajib baca)Patient safety (apoteker wajib baca)
Patient safety (apoteker wajib baca)
 
Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi
Farmakognosi
 
Identifikasi obat
Identifikasi obatIdentifikasi obat
Identifikasi obat
 
Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)
 
Kode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatanKode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatan
 
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
 

Similar to Sejarah perkembangan obat

pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxpertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
AzraAnbu
 
Farmakologi
Farmakologi Farmakologi
Farmakologi
Dokter Tekno
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi DasarFarmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
Sainal Edi Kamal
 
Modul Farmakologi 1-15.pdf
Modul Farmakologi 1-15.pdfModul Farmakologi 1-15.pdf
Modul Farmakologi 1-15.pdf
LastryNatalia
 
konsep farmakologi-biomedik 1.presentptx
konsep farmakologi-biomedik 1.presentptxkonsep farmakologi-biomedik 1.presentptx
konsep farmakologi-biomedik 1.presentptx
lenarainy13
 
Farmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obat
Farmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obatFarmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obat
Farmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obat
IbanevBlo
 
Farmakologi.pptx
Farmakologi.pptxFarmakologi.pptx
Farmakologi.pptx
destriRani
 
farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)
Stikes BTH Tasikmalaya
 
C20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar FarmakologiC20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar Farmakologi
Catatan Medis
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisional
ShesanthiCitrariana
 
Pendahuluan farmakognosi
Pendahuluan farmakognosiPendahuluan farmakognosi
Pendahuluan farmakognosi
Sapan Nada
 
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptxKonsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
tiiiinnaa14
 
1. sejarah kefarmasian.pptx
1. sejarah kefarmasian.pptx1. sejarah kefarmasian.pptx
1. sejarah kefarmasian.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
PadmaNingsih
 
PPT study.pptx
PPT study.pptxPPT study.pptx
PPT study.pptx
TitaFani
 
Perkembangan Ilmu Farmakologi Sebelum Masehi sampai zaman Modern dan Farmakol...
Perkembangan Ilmu Farmakologi Sebelum Masehi sampai zaman Modern dan Farmakol...Perkembangan Ilmu Farmakologi Sebelum Masehi sampai zaman Modern dan Farmakol...
Perkembangan Ilmu Farmakologi Sebelum Masehi sampai zaman Modern dan Farmakol...
PujiAstuti659191
 
1. KONSEP DASAR DAN PRINSIP FARMAKOLOGI.pptx
1. KONSEP DASAR DAN PRINSIP FARMAKOLOGI.pptx1. KONSEP DASAR DAN PRINSIP FARMAKOLOGI.pptx
1. KONSEP DASAR DAN PRINSIP FARMAKOLOGI.pptx
sarirahmadhani4
 

Similar to Sejarah perkembangan obat (20)

pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxpertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
 
Farmakologi
Farmakologi Farmakologi
Farmakologi
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi DasarFarmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
Modul Farmakologi 1-15.pdf
Modul Farmakologi 1-15.pdfModul Farmakologi 1-15.pdf
Modul Farmakologi 1-15.pdf
 
konsep farmakologi-biomedik 1.presentptx
konsep farmakologi-biomedik 1.presentptxkonsep farmakologi-biomedik 1.presentptx
konsep farmakologi-biomedik 1.presentptx
 
Farmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obat
Farmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obatFarmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obat
Farmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obat
 
Farmakologi.pptx
Farmakologi.pptxFarmakologi.pptx
Farmakologi.pptx
 
Penggolongan obat
Penggolongan obatPenggolongan obat
Penggolongan obat
 
farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)
 
C20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar FarmakologiC20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar Farmakologi
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisional
 
Pendahuluan farmakognosi
Pendahuluan farmakognosiPendahuluan farmakognosi
Pendahuluan farmakognosi
 
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptxKonsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
 
1. sejarah kefarmasian.pptx
1. sejarah kefarmasian.pptx1. sejarah kefarmasian.pptx
1. sejarah kefarmasian.pptx
 
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
 
Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA
 
PPT study.pptx
PPT study.pptxPPT study.pptx
PPT study.pptx
 
Farmakologi dasar AKPER PEMKAB MUNA
Farmakologi dasar  AKPER PEMKAB MUNA Farmakologi dasar  AKPER PEMKAB MUNA
Farmakologi dasar AKPER PEMKAB MUNA
 
Perkembangan Ilmu Farmakologi Sebelum Masehi sampai zaman Modern dan Farmakol...
Perkembangan Ilmu Farmakologi Sebelum Masehi sampai zaman Modern dan Farmakol...Perkembangan Ilmu Farmakologi Sebelum Masehi sampai zaman Modern dan Farmakol...
Perkembangan Ilmu Farmakologi Sebelum Masehi sampai zaman Modern dan Farmakol...
 
1. KONSEP DASAR DAN PRINSIP FARMAKOLOGI.pptx
1. KONSEP DASAR DAN PRINSIP FARMAKOLOGI.pptx1. KONSEP DASAR DAN PRINSIP FARMAKOLOGI.pptx
1. KONSEP DASAR DAN PRINSIP FARMAKOLOGI.pptx
 

More from Nina Vianti

More from Nina Vianti (8)

P1 2 fix
P1  2 fixP1  2 fix
P1 2 fix
 
P 3 fix
P 3 fixP 3 fix
P 3 fix
 
P 4 lap res
P 4 lap resP 4 lap res
P 4 lap res
 
P2 k3
P2 k3P2 k3
P2 k3
 
Apd
ApdApd
Apd
 
Herbisida (2)
Herbisida (2)Herbisida (2)
Herbisida (2)
 
2 insektisida
2 insektisida2 insektisida
2 insektisida
 
Antihipertensi
AntihipertensiAntihipertensi
Antihipertensi
 

Sejarah perkembangan obat

  • 2. SASARAN KULIAH  Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa akan mampu ◦ Menjelaskan makna lambang Ular dan cawan sbg symbol dunia farmasi ◦ Menjelaskan perkembangan pengobatan sejak awal hingga era isolasi bahan aktif dan era bioteknologi
  • 3.
  • 4. Sejarah Penggunaan Obat Awalnya obat digunakan secara empirik dari tumbuhan, berdasar pengalaman  Manusia telah menggunakan obat untuk menyembuhkan penyakit yang di derita. Oleh karena, hakekat dari suatu penyakit belum diketahui. Sehingga manusia pada zaman tersebut mencari sebab musabab penyakit itu pada keadaan sekitar. Jadi dengan demikian pengobatan di pada zaman dahulu di dasarkan atas kepercayaan tentang roh-roh halus dan kekuatan-kekuatan lainnya.  Obat yang bertindak sebagai penyembuh diambil dari lingkungan sekitarnya yang diambil dari ilham yang diterima dari dukun-dukun penyembuh. Pengetahuan ini selanjutnya berjalan secara turun temurun dan penuh rahasia. 
  • 5.    Dengan makin bertambahnya pengetahuan manusia tentang obat-obatan, maka pemilihan obat berdasarkan pada perkiraan, bagaimana dari tubuh manusia yang sakit untuk mengembalikan kelainan sakit ini. Maka dicarilah bahan-bahan obat yang mirip dengan bagian tubuh yang sakit. Misalnya tubuh yang mengalami sakit yang berhubungan dengan darah, maka dicarilah bahan-bahan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhanyang mempunyai warna yang mirip darah. Sehingga penggunaan obat dengan cara yang demikian disebut signatura.
  • 6. Sejarah Penggunaan Obat    Awalnya obat digunakan secara empirik dari tumbuhan, berdasar pengalaman 1541-1493 SM (Paracelsus) berpendapat : utk membuat obat perlu pengetahuan kadungan zat aktifnya. Mk dibuat obat dari zat y telah diketahui bhn aktifnya Hippocrates (459-370 SM) “bapak kedokteran” dalam praktek pengobatannya telah menggunakan lebih dari 200 jenis tumbuhan
  • 7.  Claudius Galen (200-129 SM) menghubungkan penyembuhan penyakit dengan teori kerja obat yang merupakan bidang ilmu farmakologi.  Ibnu Sina (980-1037) menulis beberapa buku ◦ metode pengumpulan dan penyimpanan tumbuhan obat ◦ cara pembuatan sediaan obat seperti pil, supositoria, sirup ◦ menggabungkan pengetahuan pengobatan dari berbagai negara yaitu Yunani, India, Persia, dan Arab untuk menghasilkan pengobatan yang lebih baik
  • 8. Johann Jakob Wepfer (1620-1695) berhasil melakukan verifikasi efek farmakologi dan toksikologi obat pada hewan percobaan.  Percobaan pada hewan merupakan uji praklinik yang sampai sekarang merupakan persyaratan sebelum obat diuji–coba secara klinik pada manusia. 
  • 9. Institut Farmakologi pertama didirikan pada th 1847 oleh Rudolf Buchheim (1820-1879) di Universitas Dorpat (Estonia).  Selanjutnya Oswald Schiedeberg (18381921) bersama dengan pakar disiplin ilmu lain menghasilkan konsep fundamental dalam kerja obat meliputi reseptor obat, hubungan struktur dengan aktivitas dan toksisitas selektif.  Konsep tersebut juga diperkuat oleh T. Frazer (1852-1921) di Scotlandia, J. Langley (18521925) di Inggris dan P. Ehrlich (1854-1915) di Jerman 
  • 10.   Sampai akhir abad 19, obat merupakan produk organik atau anorganik dari tumbuhan yang dikeringkan atau segar, bahan hewan atau mineral yang aktif dalam penyembuhan penyakit tetapi dapat juga menimbulkan efek toksik bila dosisnya terlalu tinggi atau pada kondisi tertentu dari penderita Untuk menjamin tersedianya obat agar tidak tergantung kepada musim maka tumbuhan obat diawetkan dengan pengeringan
  • 11. Contoh tumbuhan yang dikeringkan pada saat itu adalah getah Papaver somniferum (opium mentah), yang sering dikaitkan dengan obat penyebab ketergantungan dan ketagihan.  Dengan mengekstraksi getah tanaman tersebut dihasilkan berbagai senyawa yaitu morfin, kodein, narkotin (noskapin), papaverin dll. yang ternyata memiliki efek yang berbeda satu sama lain walaupun dari sumber yang sama. 
  • 12. Dosis tumbuhan kering dalam pengobatan ternyata sangat bervariasi tergantung pada tempat asal tumbuhan, waktu panen, kondisi dan lama penyimpanan.  Untuk menghindari variasi dosis, F.W.Sertuerner (1783-1841) pada th 1804 mempelopori isolasi zat aktif dan memurnikannya dan secara terpisah dilakukan sintesis secara kimia.  Sejak itu berkembang obat sintetik untuk berbagai jenis penyakit 
  • 13. Perkembangan Obat Natural Diawali penemuan ekstrak Efedrin, Marijuana, dan Opium, fermentasi alkohol dan minyak Cod Liver.  Bagian tanaman yg diekstrak : daun, buah, kulit kayu, akar, akar, bunga dan getah.  Terapi natural dg bhn alam / herbal diawali dg pengamatan efek alkohol pd manusia 
  • 14. Morfin didapat dari getah bunga opium (Papaver somniferum)  Marijuana didapat dari tanaman Cannabis sativa.  Atropin dari Atropa Belladona  Ergotamin dan ergometrin dari jamur Claviceps purpurea (zat patogen pd arak gandum)  Reserpin dari Rauwolfia serpentina 
  • 15.      Abad VI : mulai dikenal penggunaan obat Kolkhisin (pirai, gouth). Sediaan awal sirup, rebusan, lalu berkembang mjd bentuk tintur Abad XVI : tembakau, kopi dan teh mulai dikenal di Eropa Abad XVII : ditemukan ekstrak ipecacuanha, strikhnin, quinin, dan nitrit oksid Abad XVIII : ditemukan ekstrak digitalis, atropin Abad XIX : mulai digunakan Aspirin dan gliseril trinitrat pd pengobatan. Dan mulailah era isolasi bahan aktif dilakukan (Morfin, Strikhnin, Quinin, Kodein, dan Kokain)
  • 16.  Awal abad XX ; perkembangan pesat obat sintetik ◦ Sintektik narkotik, hormon, insulin, antibiotik, antiko nvulsan, psikotropika, ant kanker. ◦ Ditemukan sumber obat tdk hanya dari tanaman, juga dari sumber lain : jamur, bakteri
  • 17. Akhir Abad XX : peptida manusia dapat diekstraksi dari kultur mikroba.  Awal abad XXI : ditemukan terapi gen. Dimulailah era bioteknologi  Saat ini : dikembangkan produk protein endogen dan peptida, duplikasi protein, manipulasi genetik mikroba dan manusia. 
  • 18. Pengembangan Obat Baru   Diawali dengan sintesis atau isolasi dari berbagai sumber : ◦ tanaman (glikosida jantung untuk mengobati lemah jantung), ◦ jaringan hewan (heparin untuk mencegah pembekuan darah), ◦ kultur mikroba (penisilin G sebagai antibiotik pertama), ◦ urin manusia (choriogonadotropin) ◦ dan dengan teknik bioteknologi dihasilkan human insulin untuk menangani penyakit diabetes. Dengan mempelajari hubungan struktur obat dan aktivitasnya maka pencarian zat baru lebih terarah dan memunculkan ilmu baru yaitu kimia medisinal dan farmakologi molekular.
  • 19. Uji Pra Klinik dan Uji Klinik      Uji yang harus ditempuh oleh calon obat adalah ji praklinik dan uji klinik. Uji praklinik merupakan persyaratan uji untuk calon obat. Dari uji ini diperoleh informasi tentang efikasi (efek farmakologi), profil farmakokinetik dan toksisitas calon obat. Pada mulanya yang dilakukan adalah pengujian ikatan obat pada reseptor dengan kultur sel terisolasi atau organ terisolasi. Selanjutnya dipandang perlu menguji pada hewan utuh.
  • 20. Hewan yang baku digunakan adalah galur tertentu dari mencit, tikus, kelinci, marmot, hamster , anjing atau beberapa uji menggunakan primata.  Hanya dengan menggunakan hewan utuh dapat diketahui apakah obat menimbulkan efek toksik pada dosis pengobatan atau aman. 
  • 21.  Penelitian toksisitas merupakan cara potensial untuk mengevaluasi : • Toksisitas yang berhubungan dengan pemberian obat akut atau kronis • Kerusakan genetik (genotoksisitas, mutagenisitas) • Pertumbuhan tumor (onkogenisitas atau karsinogenisitas) • Kejadian cacat waktu lahir (teratogenisitas)
  • 22.  Selain toksisitasnya, uji pada hewan dapat mempelajari : ◦ sifat farmakokinetik obat meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme dan eliminasi obat.   Semua hasil pengamatan pada hewan menentukan apakah dapat diteruskan dengan uji pada manusia. Ahli farmakologi bekerja sama dengan ahli teknologi farmasi dalam pembuatan formula obat, menghasilkan bentukbentuk sediaan obat yang akan diuji pada manusia.
  • 23. Uji Klinik Setelah calon obat dinyatakan mempunyai kemanfaatan dan aman pada hewan percobaan maka selanjutnya diuji pada manusia (uji klinik).  Uji pada manusia harus diteliti dulu kelayakannya oleh komite etik mengikuti Deklarasi Helsinki. 
  • 24. Uji Klinik Fase I , calon obat diuji pada sukarelawan sehat untuk mengetahui apakah sifat yang diamati pada hewan percobaan juga terlihat pada manusia. Pada fase ini ditentukan hubungan dosis dengan efek yang ditimbulkannya dan profil farmakokinetik obat pada manusia.  Fase II, calon obat diuji pada pasien tertentu, diamati efikasi pada penyakit yang diobati. Yang diharapkan dari obat adalah mempunyai efek yang potensial dengan efek samping rendah atau tidak toksik. Pada fase ini mulai dilakukan pengembangan dan uji stabilitas bentuk sediaan obat. 
  • 25. Uji Klinik   Fase III melibatkan kelompok besar pasien, di sini obat baru dibandingkan efek dan keamanannya terhadap obat pembanding yang sudah diketahui . Setelah calon obat dapat dibuktikan berkhasiat sekurang-kurangnya sama dengan obat yang sudah ada dan menunjukkan keamanan bagi si pemakai maka obat baru diizinkan untuk diproduksi oleh industri sebagai legal drug dan dipasarkan dengan nama dagang tertentu serta dapat diresepkan oleh dokter.
  • 26. Uji Klinik Fase IV, setelah obat dipasarkan masih dilakukan studi pasca pemasaran (post marketing surveillance) yang diamati pada pasien dengan berbagai kondisi, berbagai usia dan ras.  Studi ini dilakukan dalam jangka waktu lama untuk melihat nilai terapeutik dan pengalaman jangka panjang dalam menggunakan obat.  Setelah hasil studi fase IV dievaluasi masih memungkinkan obat ditarik dari perdagangan jika membahayakan 
  • 27. Uji Klinik  contoh obat yg ditarik ◦ Cerivastatin suatu obat antihiperkolesterolemia yang dapat merusak ginjal, ◦ Entero-vioform (kliokuinol) suatu obat antidisentri amuba yang pada orang Jepang menyebabkan kelumpuhan pada otot mata (SMON disease), ◦ Fenil propanol amin yang sering terdapat pada obat flu harus diturunkan dosisnya dari 25 mg menjadi tidak lebih dari 15 mg karena dapat meningkatkan tekanan darah dan kontraksi jantung yang membahayakan pada pasien yang sebelumnya sudah mengidap penyakit jantung atau tekanan darah tinggi
  • 28.  Contoh : ◦ Talidomid dinyatakan tidak aman untuk wanita hamil karena dapat menyebabkan kecacatan pada janin, ◦ Troglitazon suatu obat antidiabetes di Amerika Serikat ditarik karena merusak hati .
  • 29. Penutup  Pengetahuan ttg terapi obat berkembang pesat sejalan dengen pengetahuan tentang fungsi organ, ilmu anatomi, fisiologi, kimia (organik dan biokimia)