Disampaikan dalam Acara,
SEMINAR NASIONAL DIVERSIFIKASI PANGAN
Selasa, 24 Agustus 2010 Pukul 10.30 s/d 13.00 wib
IPB International Convention Center, Bogor
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)memiliki keragaman produk pangan lokal yang sangat berperan dalam mendukung pariwisata daerah. Beberapa teknik Pengolahan dapat diterapkan untuk meningkatkan mutu dan memperpanjang masa simpan produk pangan/kuliner tersebut, antara lain dengan menerapkan teknik sterilisasi.
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)memiliki keragaman produk pangan lokal yang sangat berperan dalam mendukung pariwisata daerah. Beberapa teknik Pengolahan dapat diterapkan untuk meningkatkan mutu dan memperpanjang masa simpan produk pangan/kuliner tersebut, antara lain dengan menerapkan teknik sterilisasi.
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi pengertian dari model pembelajaran., tujuan dari model pembelajaran. serta macam-macam model pembelajaran beserta langkah-langkahnya.
Disampaikan dalam Acara,
SARASEHAN NASIONAL ANTROPOLOGI 2010
Rabu, 21 Juli 2010 Pukul 09.00 s/d 13.00 wib
Wisma Industri, Kementerian Perindustrian
Jl. Raya Puncak Km 84, Cisarua Bogor
Dipresentasikan pada:
“Diskusi Ketahanan Pangan”
Oleh LISUMA (Lingkar Studi Mahasiswa)
Kamis, 27 September 2012, Pukul 18.00-20.00
Jln Wijaya Timur Jakarta
disampaikan dalam rangka diskusi tentang blak-blakan soal ketahanan pangan di Indonesia, Rabu 3 Pebruari 2010 di Auditorium Adyana, Wisma Antara lt2, Jl Medan Merdeka Selatan 17 Jakarta
Dipresentasikan pada:Simposium Pangan dalam Rangka Ulang Tahun Provinsi Banten, Gebyar Kampus ITI, dan kegiatan PATPI Jakarta 10 Oktober 2012, Pukul 13.15-15.15 WIB Gedung G Kampus Institut Teknologi Indonesia Serpong
Indonesia mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani,disamping itu juga jumlah lahan pertanian dan perkebunan hampir 2/3 luas tanah negeri ini sehingga indonesia didapok sebagai negara agraris,dengan 2 musim yang ada di Indonesia yakni musim hujan dan musim kemarau maka pertanian dinegeri ini berpotensi mengalami 3 kali masa panen (2 kali panen padi ,1 kali penen polowijo).
Proyeksi perkembangan industri pangan nasional & pengaruhnya thd konsumsi berasF W
dipresentasikan pada diskusi dan analisis kebijakan pangan dan pertanian Kementerian Perekonomian, mengupas tuntas rencana dan strategi untuk mencapai ketahanan pangan nasional melalui komoditi beras, Rabu 16 Nopember gedung Olveh , jalan Jalan Jembatan Baru no 50, Pinangsia, Jakarta Barat
disampaikan dalam acara: Seminar STIE ST Pignatelli Surakarta, Selasa 29 Maret 2016, pk 13.00-16.00. Gedung Aula STIE St Pignatelli Jl. Duwet no.1 Karangasem, Laweyan, Surakarta
Logistik Pangan Nasional dengan Pendekatan SpasialF W
Dipresentasikan pada:
FGD Bank Indonesia
Jumat 22 Januari 2016, pukul 14.00 s.d. selesai
Di Ruang Rapat Departemen Regional II ( Jawa)
Gedung Tipikal lt 12. Kompleks Perkantoran Bank Indonesia
Jln. MH Thamrin no 2 Jakarta Pusat
Advancing Impacts not Numbers, @lliance, vol 20 number 4 December 2015F W
SDGS are becoming, buzzwords, I have been asked whether philanthropy institutions should participate in SDGs. I believe the philanthropy community should engage in any global initiative relevant to its work that contributes to the shared goal of creating a just and prosperous society.
Over the past year, spurred by the work of the SDG Philanthropy Platform, philanthropy has emerged as more active stakeholder in global conversation around the Post-2015 Development Agenda and Sustainable Development Goals. As a result, solid groundwork has been laid for philanthropic organisations to co-create transformative solutions to achieveing the SDGs.
Peran Industri Pangan dalam Mendukung Ketahanan Pangan
Perubahan perilaku konsumsi pangan masyarakat
1. OLEH, FRANCISCUS WELIRANG Disampaikan dalam Acara, SEMINAR NASIONAL DIVERSIFIKASI PANGAN Selasa, 24 Agustus 2010 Pukul 10.30 s/d 13.00 wib IPB International Convention Center, Bogor PERUBAHAN PERILAKU KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT 1 FW/SD/VIII/2010/SP
2.
3.
4. SEGMENTASI PENDUDUK INDONESIA 4 FW/SD/VIII/2010/SP PENDUDUK DALAM MASA GOLDEN AGE MEMBUTUHKAN NUTRISI YANG TINGGI JUMLAH USIA PRODUKTIF TAHUN 2010 SEBANYAK 132.643 ORANG (56,81%) YANG UMUMNYA MASUK DALAM KELOMPOK EKONOMI MENENGAH KE BAWAH PENDUDUK LANSIA YANG MEMBUTUHAN HEALTH FOOD TAHUN 2010 SEBANYAK 40.057 ORANG (17,16%) 233,477 230,633 227,779 TOTAL 7,587 7,401 7,177 70+ 4,854 4,718 4,620 65 – 69 6,595 6,306 6,047 60 – 64 9,061 8,618 8,194 55 – 59 11,960 11,472 10,972 50 – 54 14,445 14,402 13,630 45- 49 16,517 16,165 15,183 40 – 44 18,343 18,042 17,726 35 – 39 19,728 19,508 19,312 30 – 34 20,914 20,783 20,580 25 – 29 20,958 20,970 20,983 20 – 24 21,738 21,591 21,457 15 – 19 19,789 20,182 20,584 10 – 14 20,261 20,182 20,101 5 – 9 20,728 20,652 20,582 0 - 4 2010 2009 2008 USIA DATA PENDUDUK INDONESIA MENURUT UMUR (X 1000) USIA PRODUKTIF LANSIA
5.
6.
7. MEGA TREND PANGAN DUNIA 7 KESEHATAN KESENANGAN KENYAMANAN ( MEMUDAHKAN HIDUP) Penampilan makanan yang menarik, segar, dan beraroma; Produk etnik Ketersediaan produk makanan segar sepanjang hari; Mereduksi lama waktu memasak (“siap saji”) Konsumsi Makanan Organik (kebutuhan tubuh) Pengembangan sumber makanan dan lumbung pangan FW/SD/VIII/2010/SP
8.
9.
10. PERUBAHAN KEBIASAAN MAKAN DAN DESAKAN WAKTU 10 Makan pagi Makan siang Makan malam Makan selingan Makan pagi Minum Tea Makan selingan Makan siang Minum Tea Makan malam Camilan/ “ ngemil” Camilan/ “ ngemil” Camilan/ “ ngemil” Camilan/ “ ngemil” Camilan/ “ ngemil” Camilan/ “ ngemil” Makan malam Pola makan tradisional Pola makan tradisi menuju pola konsumsi makan yang terfragmentasi Fragmentasi pola makan selanjutnya 05.00 07.00 09.00 11.00 13.00 15.00 17.00 19.00 21.00 Meningkatnya desakan waktu 23.00 FW/SD/VIII/2010/SP
11.
12. 12 FW/SD/VIII/2010/SP DIAGRAM PRODUK MAKANAN SAMBILAN Memposisikan (positioning) produk makanan sambilan Sajian yang ramah Faedah fungsional Motivasi konsumen Suasana segar/ reward Kebutuhan spesifik konsumen Nutrisi yang efisien Camilan performa Camilan serius Memposisikan Produk “ Sajian yang ramah” “ Camilan yang cukup menyehatkan” “ Camilan yang dapat mengganti kebutuhan makanan” “ Makanan bergizi ditengah aktivitas”
13.
14.
15.
16.
17.
18. SPEKTRUM KULINOLOGI & PERUBAHAN PERILAKU KONSUMSI 18 FW/SD/VIII/2010/SP ADDITIVE • ENZYME • FLAVOUR • VITAMIN • PROTEIN • MINERAL DLL TEKNIK POTONG • POTONG DAGING • POTONG IKAN • POTONG BUAH • POTONG SAYUR ANEKA MAKANAN PERUBAHAN PERILAKU KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT BAHAN PANGAN SYARAT : AMAN BERGIZI DIBUMBUI • REMPAH • BUMBU SIAP SAJI • BERANEKA DIOLAH • GORENG • REBUS • VITAMIN • KUKUS MEGA TREND • Sehat • kesenangan • Nyaman MARKETING • Antioxidants • Packaging / Premiumsation etc BUDAYA LOKAL KEBIJAKAN PEMERINTAH