SlideShare a Scribd company logo
Penyediaan Kebutuhan Gizi Seimbang
Harian dalam Keluarga
Melalui Pengembangan
Produk Pangan Lokal Padat Gizi
Sebagai upaya pencegahan stunting
PEMBERDAYAAN KELOMPOK MASYARAKAT DI KAMPUNG KB
DALAM RANGKA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
TINGKAT PROVINSI ACEH
TAHUN 2024
OLEH
JUNAIDI,SST,M.Kes
(KETUA DPD-PERSAGI ACEH)
2
• RIWAYAT PENDIDIKAN
NAMA : JUNAIDI,SST,M.KES
TEMPAT TANGGAL LAHIR : ACEH,25 JULI 1968
ALAMAT : Gampoeng Ajun Kec.Peukan Bada Kab.Aceh Besar
PROFESI : DOSEN SERTIFIKASI NASIONAL POLTEKKES ACEH
ORGANISASI : 1. Ketua DPD PERSAGI ACEH
2. Ketua Komwil Forum Tempe Indonesia (FTI)
3. Pembina KNTI A.Besar
MOTTO :
MENCARI UNTUK BERBAGI..... TAK MENGEJAR POSISI
NAMUN SELALU BEUPAYA UNTUK BERFUNGSI
DALAM MEMBANGUN GENERASI NENEGERI....
3
NO. TINGKAT NAMA
PENDIDIKAN
JURUSAN TAHUN LULUS TEMPAT
1. D-I SPAG Banda Aceh D.I Gizi 1988 Banda Aceh
2. D-III Akademi Gizi
Depkes RI Jakarta
Gizi 1995 Jakarta
3. D-IV D-IV Gizi
UNIBRAW
Gizi 2000 Malang
Jatim
4. S.2 S-2 FK- UGM Gizi dan
Kesehatan
Keluarga
2004 DI Yogjakarta
RIWAYAT PENDIDIKAN
PROGRAM :
PEMBERDAYAAN KELOMPOK MASYARAKAT DI KAMPUNG KB
DALAM RANGKA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Tujuan Program :
1. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan komitmen
stakholder dan mitra kerja tentang program Bangga Kencana
2. Meningkatkan koordinasi dan konsolidasi Program Bangga
Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting pada stakholder dan
mitra kerja ditingkat Provinsi, dan Kabupaten/kota.
3. Mengupdate Program dan Kebijakan Program Bangga Kencana
Terbitnya Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022
tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung
Keluarga Berkualitas
Terbentuknya Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) melalui
sebuah pendekatan berbasis partisipasi masyarakat di
Kampung KB. Pembentukan DASHAT tersebut sebagai upaya :
Pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting
melalui pemanfaatan sumber daya lokal
yang dapat dipadukan dengan sumber daya/
kontribusi dari mitra lainnya.
Penyediaan Kebutuhan Gizi Seimbang Harian
dalam Keluarga Melalui Pengembangan
Produk Pangan Lokal Padat Gizi
Sebagai upaya pencegahan stunting
PERLU PEMAHAMAN DAN KETRAMPILAN SECARA BERSAMA
SEMUA MITRA KERJA
(OPDKB-PERSAGI-PKK) Serta Sektor Terkait
UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM
Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)
melalui sebuah pendekatan berbasis partisipasi masyarakat
sebagai upaya :
Pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko
stunting melalui pemanfaatan sumber daya lokal
TUJUAN PEMBELAJARAN :
A. Memahami Interaksi Produk Pangan Lokal Padat Gizi
dengan Stunting
B. Memahami Pangan Lokal
C. Memahami Produk Pangan Lokal Padat Gizi
D. Memahami Tahapan Pengembangan Produk Pangan Lokal
Padat Gizi
E. Mampu Menciptakan Produk Pangan Lokal Padat Gizi
F. Mampu Menyajikan Produk Pangan Lokal Padat Gizi
G. Mampu Mengevaluasi Dampak Pemberian Produk Pangan
Lokal Padat Gizi
Pengertian, Penyebab dan
Akibat dari Stunting
8
Terdapat beberapa definisi stunting dari berbagai sumber, seperti definisi
berikut ini :
• Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai Persentase anak‐anak
usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus dua (stunting
sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari
standar pertumbuhan anak keluaran WHO.
• Menurut WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang
dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan didefinisikan
terhambat gizinya jika tinggi badan mereka terhadap usia lebih dari dua
deviasi standar di bawah median standar pertumbuhan anak WHO.
Stunting menurut Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang
Percepatan Penurunan Stunting adalah Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi
berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada
di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
 KESIMPULAN : STUNTING ADALAH :
 Gangguan pertumbuhan (Panjang atau tinggi badannya berada di
bawah standar (SD <-2) ( Tidak sesuai dengan umurnya)
(Pengukuran Antropometri)
 Penyebab :
 Kekurangan gizi kronis (AKS)
STUNTING
FAKTOR
LANGSUNG
1. ASUPAN MAKANAN
2. PENYAKIT INFEKSI
FAKTOR
TIDAK
LANGSUNG
• Terbatas Pangan
• Rendah Mutu Keslink
• Rendah Pola Asuh
• Eknonomi
• Sosial Budaya
B. BAYI DAN BALITA
 BBLR
 PBLR
 ANEMIA
 KEK
 BALITA GIZI BURUK-KURANG
 BALITA BGM
 Gangguan pertumbuhan Fisik
 Gangguan Mental dan intelektual
 Menghambat perkembangan kognitif
 Prestasi dan Proudkutivitas Rendah
 Meningkat PTM saat dewasa.
 Menjadi beban bagi kehidupan
selanjutnya
 Menjadi beban bagi keluarga dan
Negara dan Bangsa
PRILAKU
KELUARGA
SALAH
PRILAKU
KELUARGA
SALAH
MASALAH GIZI (IBU HAMIL – BALITA)
A. IBU HAMIL :
 ANEMIA
 KEK
 PENYEKIT
10
PEMBERIAN
MAKANAN TAMBAHAN
KEPADA IBU MENYUSUI
KEPADA IBU HAMIL
KEPADA BALITA
MP-ASI KEPADA BAYI
(>6Bulan)
PROGRAM
INTERVENSI
PROGRAM INTERVENSI GIZI
DALAM UPAYAPENURUNANANGKASTUNTING BALITA
PENURUNAN
DAN
PENCEGAHAN
STUNTING
EDUKASI
GIZI
PEMENUHAN ASUPAN
ZIAT GIZI
PERUBAHAN
PERILAKU GIZI
Penyediaan Kebutuhan Gizi
Seimbang Harian Keluarga
Melalui Pengembangan
Produk Pangan Lokal Padat
Gizi Sebagai upaya
pencegahan stunting
7
TUJUAN
CEGAH
STUNTING
BAYI BALITA
 BBL NORMAL
 PBLNORMAL
 TIDAK ANEMIA
 TIDAK KEK
 GIZI NORMAL
 TIDAK BGM
PRODUK PANGAN :
 Makanan Tambahan
Pemberian Makanan
Tambahan
 Ibu Hamil (KEK /AGB)
 Ibu Menyusui (KEK /AGB
Tujuan penataan gizi selama hamil adalah :
1.Menyiapkan cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin dan mineral
serta cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta plasenta
2.Menyiapkan makanan padat kalori untuk membentuk lebih banyak jaringan tubuh
bukan lemak
3.Menyiapkan makanan yang cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan
berat baku selma hamil
4.perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan
mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman
dan berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental baik
5.Memperoleh zat gizi yang cukup untuk menyusui serta merawat bayi
6.Untuk mengurangi dan menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan seperti mual dan
muntah-muntah
7.Membantu pengobatan penyakit yang menyulitkan selama hamil seperti
DM,Obesitas,gizi kurang,dll
Syarat :
 Pangan Lokal
 Padat Gizi
Program Pengembangan Produk Pangan
Untuk ROGRAM INTERVENSI GIZI Cegah Stunting
PEMBERIAN
MAKANAN KEPADA
BAYI DAN BALITA
9
TUJUAN
Program Pengembangan Produk Pangan
Untuk ROGRAM INTERVENSI GIZI Cegah Stunting
CEGAH
STUNTING
BAYI BALITA
 BBL NORMAL
 PBLNORMAL
 TIDAK ANEMIA
 TIDAK KEK
 GIZI NORMAL
 TIDAK BGM
1.Memberikan makanan untuk memenuhi Asupan zat gizi
Seimbang
2.Memberikan makanan untuk mendukung pertumbuhan
3.Memberikan Makanan sesuai dengan usia (Porsi,Bentuk,dan
Frekuensi)
4.Memberikan makanan sebagai bentuk edukasi
5.Makanan yang bervariasi dan Menarik
6.Makanan yang mudah cerna dan tidak merangsang
7.Berikan SUSU untu Balita
8.Memberikan makanan satu persatu (Makanan Tunggal)
9.dll
PRODUK PANGAN :
 Makanan Tambahan
 MP-ASI
Syarat :
 Pangan Lokal
 Padat Gizi
PEMBAGIAN JADWAL MAKAN KELUARGA
3 Kali Makan Utama (Pagi-Siang dan Malam)
2 Kali Makan Selingan (Jam 10 dan Jam 16.30)
PEMBAGIAN PORSI MAKAN KELUARGA
Pagi :30%
Siang : 30%
dan Malam : 30%
Selingan.I : 5%
Selingan.II : 5%
STANDAR PORSI MAKAN IBU HAMIL
STANDAR PORSI MAKAN IBU HAMIL
KECUKUPAN GIZI
IBU MENYUSUI
STANDAR PORSI MAKAN IBU MENYUSUI
Konsep
Pengembangan Produk Pangan Lokal Padat Gizi
PRODUK PANGAN LOKAL
Dalam Penurunan Stunting
PRODUK PANGAN LOKAL
PRODUK PANGAN LOKAL
Pangan adalah semua yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan, baik yang
diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman untuk konsumsi manusia sehari-hari.
Pangan lokal adalah makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh
masyarakat setempat sesuai dengan potensi sumber daya dan
kearifan lokal. Dengan kata lain, pangan lokal merupakan
konsumsi sumber pangan yang berasal dan dibudidayakan dari
wilayah setempat.
Pemanfaatan pangan Lokal ini merupakan salah satu pilar
‘Ketahanan Pangan' yang mengacu kepada penggunaan pangan
oleh rumah tangga dan kemampuan tubuh seseorang untuk
menyerap dan menggunakan zat gizi dari dalam bahan pangan,
sehingga diharapkan dengan pemanfaatan pangan yang baik dapat
mencapai ketahanan pangan di setiap keluarga yang menunjukkan
kondisi terpenuhinya pangan baik dari jumlah, mutu, keberagaman,
zat gizi, dan keterjangkauannya supaya setiap keluarga dapat hidup
sehat, bergizi, aktif, dan produktif.
Tujuan dilaksanakan Pengolahan Makanan dari pangan lokal yaitu:
1) Menyediakan bahan makanan untuk mengatur proses dalam tubuh
2) Mendukung pelaksanaan jenis makanan dalam menumbuhkan sikap dan
prilaku untuk mengkonsusmi jajanan lokal yang dimulai sejak usia dini.
3) Membiasakan makanan yang sehat dan menjaga pola hidup bersih sejak
dini, serta berperilaku yanga baik dilingkungan setempat.
4) Mendorong pembangunan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan hasil
pertanian lokal atau pangan lokal yang akan diproduk dan dijadikan
sebagai makanan tambahan.
5) Mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan
pendidikan anak dengan memperhatikan kondisi gizi dan kesehatanya,
dengan demikian apabilah pemerintah lepas tangan dalam membantu
penyedian kebutuhan masyarakat
Pengolahan pangan yang dilakukan dari awal bahan mentah hingga siap
dimakan diharapkan dapat meningkatkan cita rasa dan kecernaan bahan,
serta menambah pengetahuan keluarga tentang variasi olahan makanan
yang dapat dibuat dari berbagai bahan pangan lokal dan manfaat kesehatan
di dalamnya sehingga dengan adanya booklet ini, setiap keluarga dapat
mencoba berbagai variasi makanan dari bahan pangan lokal yang mudah
didapat di daerah setempat.
Pengembangan Produk Pangan : Suatu Strategi atau Cara dalam
Menciptakan Produk Pangan Baru atau Modifikasi dalam upaya
menghasilkan Makanan atau Minuman untuk beberapa tujuan :
1. Memberikan nilai maksimal bagi konsumen (Kandungan Zat Gizi)
2. Meningkatkan nilai jual
3. Memenangkan Persaingan Bisnis
4. Menambah nilai Tampilan (Merek,Kemasan,Ukuran,dll)
5. Meningkatkan konsumen (Penerima dan Daya Terima)
6. Meningkatkan Jumah Konsumne
7. yang dilakukan dari awal bahan mentah hingga siap dimakan diharapkan
dapat meningkatkan cita rasa dan kecernaan bahan, serta menambah
pengetahuan keluarga tentang variasi olahan makanan yang dapat dibuat
dari berbagai bahan pangan lokal dan manfaat kesehatan di dalamnya
sehingga dengan adanya booklet ini, setiap keluarga dapat
mencoba berbagai variasi makanan dari bahan pangan lokal yang mudah
didapat di daerah setempat.
LEMBAGA /INSTANSI (Memiliki EKSISTENSI)
TUJUAN: • Keuntungan tinggi (Bonafid dan Soocial)
• Pertumbuhan tinggi (Target dan Cakupan)
PENGEMBANGAN PRODUK PANGAN
(INOVASI – KREATIFITAS)
(Makanan Tambahan-MPASI,Produk pangan lainnya)
Gambar 1.1 Tujuan Pengembangan Produk Pangan
A. Pengembangan Produk Pangan
1. Produk Pangan Baru
2. Produk Pangan Modifikasi
3. Produk Lama dengan Penambahan Manfaat
2 Pandangan terkait Produk Pangan :
a. Produsen :
mendefinisikan produk fungsional dasar (basic functional product)
yang telah ditambahkan pengemasan, estetika, merek, harga dan
iklan, sebagai produk Pengembangan Produk Pangan
b. Konsumen menggambarkan :
Produk sebagai kumpulan manfaat, yang berhubungan dengan
atribut berwujud dan tak berwujud dari kebutuhan, keinginan, dan
perilaku mereka.
Pengembangan Produk pangan, harus didasarkan pada :
1. VISI (Menjadikan Generasi Indonesia Unggul)
2. MISI (Menyediakan Makanan Sehat Bergizi Seimbang Pangan
Lokal)
3. TUJUAN (Menurunkan jumlah Angka Stunting)
Pertimbangan Konsumen Menerima dan Konsumsi Produk Pangan :
1. Kesan Produk secara Fisik Kesan pertama yang diperoleh oleh
konsumen atas produk yang dicari untuk dibeli adalah fungsi
produk, desain produk, dan penampilan produk. (PRODUK HARUS
MENARIK)
2. Kemasan Produk yang digunakan oleh suatu produk dapat
meningkatkan kesan konsumen akan suatu produk. (KEMASAN
BAGUS)
3. Merek dagang yang diberikan terhadap produk dibuat yang dapat
memberikan kesan mendalam produk (NAMA TERKESAN)
4. Label dimaksudkan untuk memberi informasi berkenaan dengan
produk (KANDUNGAN ZAT GIZI ATAU MANFAAT)
5. Pelayanan atau Kemudahan yang ditawarkan atau dimiliki oleh
suatu produk dapat merupakan nilai lebih yang menarik konsumen
(DIANTAR- DIBAGI DENGAN BAIK)
6. Harga atau Biaya untuk memperoleh Produk (Bantuan?)
7. Adanya Pelayanan Purna Marketing (ADANYA Konseling
dan Edukasi Gizi)
Produk Pangan Lokal Padat Gizi adalah :
Sekumpulan atau Susunan beberapa Pangan Lokal yang telah
diproses Pengolahan menjadi Makanan mengandung zat gizi tinggi
dan dalam porsi atau volume kecil yang siap untuk yang
dikonsumsi :
Makanan Keluarga :
Makanan Utama, Makanan Selingan, Minuman, Snack
Makanan Program Gizi :
(Makanan Tambahan, Makanan Pendamping ASI, Snack Sehat
Bergizi)
Tujuan Makanan Tambahan atau MP-ASI Pangan Lokal Padat Gizi :
 Memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lain (zat gizi makro dan
zat gizi mikro) pada anak balita
 yang kurang terpenuhi dari Air Susu Ibu (ASI) atau makanan
utama yang diberikan sehari-hari
 kepada bayi/anak balita
 Memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi (makro dan mikro) pada
ibu hamil
 Memperbaiki status gizi bayi/anak balita dan ibu hamil
 Mendukung pertumbuhan janin dan gizi ibu hamil selama hamil
dan perkembangan bayi/anak balita yang optimal
Sasaran PMT Pangan Lokal Padat Gizi :
 Anak baduta
 Anak balita, (Kurang berat badan, kurus dan stunting)
 Ibu Menyusui KEK
 Ibu hamil KEK dan Anemia
Syarat MT atau MP-ASI Pangan Lokal Padat Gizi :
 Komposisi Gizi seimbang: Memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi
tertentu yang kurang
 tersedia dari makanan utama, yaitu makanan yang kaya energi,
protein dan mikronutrien (terutama zat besi, zink, kalsium,
vitamin A, vitamin C dan fosfat)
 Aman: Tidak mengandung zat aditif atau bahan kimia yang
membahayakan
 Padat Gizi: Menggunakan bahan makanan dengan kualitas dan
kuantias gizi yang baik dan porsi kecil
 Beragam : Mengutamakan bahan makanan lokal yang tersedia dan
mudah diperoleh
 Mudah dicerna: Mudah dicerna oleh sasaran khusus seperti bayi
dan balita
 Pengolahan dan penyajian:
1). Tidak mengandung bumbu yang tajam dan merangsang,
2). Disajikan pada suhu yang sesuai,
3). Memperhatikan hiegine dan sanitasi yang baik,
4). Memperhatikan cara pengolahan makanan yang baik
 Diterima: Dapat diterima oleh konsumen dengan baik
Bentuk PMT-Lokal:
 Pangan lokal (kue-kue, bubur dan bentuk lainnya yang sesuai)
 Modifikasi dari berbagai jenis makanan lokal dengan penyesuaian
komposisi dan bentuk
Mekanisme penyusunan menu MT atau MP-ASI Pangan Lokal Padat
Gizi :
Penyusunan/Pengembangan menu MT berbasis pangan lokal dapat
dilakukan melalui 3 cara, yaitu:
1. Penyusunan menu PMT dapat dilakukan dengan mengadopsi menu
makanan lokal yang sudah ada (jika sudah sesuai dengan
persyaratan MT Lokal, yaitu komposisi zat gizi makro
dan mikro, beragam, padat gizi, bahan-bahan mudah didapatkan dan
mudah dalam pengolahan
dan daya terima baik)
2. Penyusunan menu MT lokal dengan melakukan modifikasi dari
menu makanan lokal yang ada sehingga memenuhi persyaratan
sebagai MT, modifikasi dapat dilakukan dengan menambah bahan
pangan tertentu atau mengganti dengan bahan pangan yang lebih
kaya nilai gizinya, atau modifikasi pengolahan sehingga dapat
dikonsusmi sesuai dengan sasaran bumil atau balita.
3. Penyusunan menu MT baru dengan memanfaatkan potensi pangan
lokal yang tersedia (pengembangan menu baru) dengan mengacu
pada perinsip-prinsip persyaratan MT.
Tahapan pengembangan MT atau MP-ASI Pangan Lokal Padat Gizi :
Untuk Menu MT yang diadopsi dari makanan lokal yang sudah ada
1. Identifikasi Menu makanan lokal yang potensi dijadikan MT
2. Pastikan Menu makanan dari hasil identifikasi dapat dijadikan
sebagai MT Bumil atau Balita
3. Lakukan identifikasi bahan pangan yang digunakan dalam
makanan tersebut (bahan utama dan
tambahan), pastikan bahan yang digunakan aman, nilai gizi tinggi
(energi, protein, zat besi dan
zink)
4. Analisis cara pengolahan dan tahapannya (pastikan tahapan
pengolahan menerapkan prinsip2
personal hygine dan sanitasi.
5. Analisis komposisi nilai gizi per sajian atau per porsi
6. Lakukan uji coba jika memungkinkan
7. Photo makanan lokal yang sudah siap di konsumsi (sajian per
porsi)
MODIFIKASI MENU dari makanan lokal :
1. Identifikasi Menu makanan lokal yang potensi dimodifikasi
menjadi PMT Bumil atau Balita
2. Lakukan identifikasi bahan pangan yang digunakan dalam
makanan tersebut (bahan utama dan
3. Analisis komposisi gizi menu makanan lokal sebelum dimodifikasi
dan cara pengolahannya.
4. Lakukan modifikasi terhadap menu makanan lokal (bahan, cara
pengolahan dan lainya)
sehingga layak dijadikan PMT-lokal untuk ibu hamil atau balita.
5. Analisis cara pengolahan dan tahapannya (pastikan tahapan
pengolahan menerapkan prinsip2
personal hygine dan sanitasi.
6. Analisis komposisi nilai gizi per sajian atau per porsi setelah
dimodifikasi
7. Lakukan uji coba jika memungkinkan
8. Photo makanan lokal yang sudah siap di konsumsi (sajian per
porsi)
MODIFIKASI PMT dalam Bentuk MENU BARU :
1. Lakukan pengembangan menu PMT baru
2. Diskripsikan Bahan, dan cara pengolahannya (pastikan tahapan
pengolahan menerapkan
prinsip2 personal hygine dan sanitasi).
3. Analisis komposisi gizi dari menu PMT yang dikembangkan per
sajian porsi.
4. Lakukan uji coba jika memungkinkan
5. Photo makanan lokal yang sudah siap dikonsumsi
FORMAT PENULISAN MENU MAKANAN BALITA
 NAMA MENU
 BAHAN MAKANAN
 CARA MENGOLLAH
 KANDUNGAN ENERGI DAN ZAT GIZI
 HARGA MENU ((Per Porsi)
 Catatan Penting atau Keterangan
 Pola menu seimbang
 Aspek warna menu seimbang
 Tekstur dan konsistensi
 Rasa dan aroma
 Ukuran dan bentuk potongan
 Suhu
 Popularitas
 Penyajian menarik
 Tenaga dan Waktu
Merancang Produk Pangan Lokal Padat Gizi
Pangan Lokal
 Pilih bahan makanan dengan kualitas yang
baik
 Penyimpanan bahan makanan dalam kondisi
bersih sesuai dengan tempat dan scara yang
tepat
 Menyiapkan serta mengolah bahan makanan
dengan cara yang benar dan gunakan alat
yang sesuai dan bersih
 Penyajian makanan menggunakan tempat
yang sesuai, bersih, menarik dan aman
Pengolahan
Makanan
Tambahan
Pilih bahan
makanan segar
Menyimpan kembali
makanan yang
matang
Masak sampai
benar-benar
matang
Persiapan memasak
Penyimpanan BM
mentah yang sesuai
sebelum digunakan
 Teknik penyajian makanan yaitu cara
membuat makanan yang dihidangkan tampil
seragam dan terlihat menarik.
 Pengaturan makanan dapat dilakukan
dengan mengatur komposisi dari bentuk,
tekstur, dan warnanya.
 Penyajian makanan harus dilakukan sesuai dengan
jenis makanan. Makanan panas mesti diletakkan
dalam wadah yang sesuai untuk makanan panas,
demikian juga untuk makanan dingin.
 Makanan yang diolah segera, harus juga segera
disajikan sesaat setelah diolah, terutama untuk
makanan yang harus dihidangkan panas.
 Gunakan wadah yang sesuai
 Sebagai media edukasi
MARI KITA BANGKIT BERSAMA
UNTUK MENCEGAH DAN MENURUNKAN STUNTING
MELALUI PEMBERIAN MAKANAN
PANGAN LOKAL PADAT GIZI
BAGI SELURUH ANGGOTA KELUARGA
TERIMAKASIH ATAS SEGALA PERHATIAN
MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN

More Related Content

Similar to Materi BKKBN -Pangan Lokal aaaaaaaaaaaaa

Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikelNasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
Lalu Anwar
 
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-12221 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
candijayaamerta
 
stunting.ppt
stunting.pptstunting.ppt
stunting.ppt
Budi953659
 
PB 1_Bimtek KPM.pptx
PB 1_Bimtek KPM.pptxPB 1_Bimtek KPM.pptx
PB 1_Bimtek KPM.pptx
Stevanny6
 
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptxSTUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
abdulthaleb44
 
Materi Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptx
Materi Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptxMateri Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptx
Materi Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptx
ErwinLantoni
 
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan KesehatanGizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
AdisDena
 
PERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptx
PERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptxPERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptx
PERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptx
RendyPerdanaSamosir
 
230579389-phbs-ppt.pptx
230579389-phbs-ppt.pptx230579389-phbs-ppt.pptx
230579389-phbs-ppt.pptx
NoveraDenita1
 
Phbs dan-kia
Phbs dan-kiaPhbs dan-kia
Phbs dan-kia
Agus Purnama
 
PERAN KADER SURVEILANS GIZI.ppt
PERAN KADER SURVEILANS GIZI.pptPERAN KADER SURVEILANS GIZI.ppt
PERAN KADER SURVEILANS GIZI.ppt
HanifGhiyatsRamadhan
 
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docxpdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
sukraini
 
materi stunting BKKBN.pdf
materi stunting BKKBN.pdfmateri stunting BKKBN.pdf
materi stunting BKKBN.pdf
nora612723
 
KONVERGENSI STUNTING.pptx
KONVERGENSI STUNTING.pptxKONVERGENSI STUNTING.pptx
KONVERGENSI STUNTING.pptx
RahmatBuludawa2
 
pertemuan pertama tentang gizi kesehatan masyarakat
pertemuan pertama tentang gizi kesehatan masyarakatpertemuan pertama tentang gizi kesehatan masyarakat
pertemuan pertama tentang gizi kesehatan masyarakat
RahmayaniSKMMKes
 
1. Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptx
1. Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptx1. Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptx
1. Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptx
dery39
 
MATERI PENYULUHAN.pptx
MATERI PENYULUHAN.pptxMATERI PENYULUHAN.pptx
MATERI PENYULUHAN.pptx
janjun6
 
Standar kantin sehat sekolah
Standar kantin sehat sekolahStandar kantin sehat sekolah
Standar kantin sehat sekolah
Yola DJ
 
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptxBKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
ErisaRiriRizal
 

Similar to Materi BKKBN -Pangan Lokal aaaaaaaaaaaaa (20)

Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikelNasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
 
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-12221 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
 
stunting.ppt
stunting.pptstunting.ppt
stunting.ppt
 
PB 1_Bimtek KPM.pptx
PB 1_Bimtek KPM.pptxPB 1_Bimtek KPM.pptx
PB 1_Bimtek KPM.pptx
 
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptxSTUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
 
Materi Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptx
Materi Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptxMateri Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptx
Materi Rembuk Stunting untuk perbaikan gizi.pptx
 
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan KesehatanGizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
 
PERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptx
PERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptxPERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptx
PERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptx
 
230579389-phbs-ppt.pptx
230579389-phbs-ppt.pptx230579389-phbs-ppt.pptx
230579389-phbs-ppt.pptx
 
Phbs dan-kia
Phbs dan-kiaPhbs dan-kia
Phbs dan-kia
 
PERAN KADER SURVEILANS GIZI.ppt
PERAN KADER SURVEILANS GIZI.pptPERAN KADER SURVEILANS GIZI.ppt
PERAN KADER SURVEILANS GIZI.ppt
 
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docxpdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
 
Ppg
PpgPpg
Ppg
 
materi stunting BKKBN.pdf
materi stunting BKKBN.pdfmateri stunting BKKBN.pdf
materi stunting BKKBN.pdf
 
KONVERGENSI STUNTING.pptx
KONVERGENSI STUNTING.pptxKONVERGENSI STUNTING.pptx
KONVERGENSI STUNTING.pptx
 
pertemuan pertama tentang gizi kesehatan masyarakat
pertemuan pertama tentang gizi kesehatan masyarakatpertemuan pertama tentang gizi kesehatan masyarakat
pertemuan pertama tentang gizi kesehatan masyarakat
 
1. Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptx
1. Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptx1. Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptx
1. Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptx
 
MATERI PENYULUHAN.pptx
MATERI PENYULUHAN.pptxMATERI PENYULUHAN.pptx
MATERI PENYULUHAN.pptx
 
Standar kantin sehat sekolah
Standar kantin sehat sekolahStandar kantin sehat sekolah
Standar kantin sehat sekolah
 
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptxBKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
 

Recently uploaded

Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 

Recently uploaded (20)

Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 

Materi BKKBN -Pangan Lokal aaaaaaaaaaaaa

  • 1. Penyediaan Kebutuhan Gizi Seimbang Harian dalam Keluarga Melalui Pengembangan Produk Pangan Lokal Padat Gizi Sebagai upaya pencegahan stunting PEMBERDAYAAN KELOMPOK MASYARAKAT DI KAMPUNG KB DALAM RANGKA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING TINGKAT PROVINSI ACEH TAHUN 2024 OLEH JUNAIDI,SST,M.Kes (KETUA DPD-PERSAGI ACEH)
  • 2. 2 • RIWAYAT PENDIDIKAN NAMA : JUNAIDI,SST,M.KES TEMPAT TANGGAL LAHIR : ACEH,25 JULI 1968 ALAMAT : Gampoeng Ajun Kec.Peukan Bada Kab.Aceh Besar PROFESI : DOSEN SERTIFIKASI NASIONAL POLTEKKES ACEH ORGANISASI : 1. Ketua DPD PERSAGI ACEH 2. Ketua Komwil Forum Tempe Indonesia (FTI) 3. Pembina KNTI A.Besar MOTTO : MENCARI UNTUK BERBAGI..... TAK MENGEJAR POSISI NAMUN SELALU BEUPAYA UNTUK BERFUNGSI DALAM MEMBANGUN GENERASI NENEGERI....
  • 3. 3 NO. TINGKAT NAMA PENDIDIKAN JURUSAN TAHUN LULUS TEMPAT 1. D-I SPAG Banda Aceh D.I Gizi 1988 Banda Aceh 2. D-III Akademi Gizi Depkes RI Jakarta Gizi 1995 Jakarta 3. D-IV D-IV Gizi UNIBRAW Gizi 2000 Malang Jatim 4. S.2 S-2 FK- UGM Gizi dan Kesehatan Keluarga 2004 DI Yogjakarta RIWAYAT PENDIDIKAN
  • 4. PROGRAM : PEMBERDAYAAN KELOMPOK MASYARAKAT DI KAMPUNG KB DALAM RANGKA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING Tujuan Program : 1. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan komitmen stakholder dan mitra kerja tentang program Bangga Kencana 2. Meningkatkan koordinasi dan konsolidasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting pada stakholder dan mitra kerja ditingkat Provinsi, dan Kabupaten/kota. 3. Mengupdate Program dan Kebijakan Program Bangga Kencana Terbitnya Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas Terbentuknya Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) melalui sebuah pendekatan berbasis partisipasi masyarakat di Kampung KB. Pembentukan DASHAT tersebut sebagai upaya : Pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting melalui pemanfaatan sumber daya lokal yang dapat dipadukan dengan sumber daya/ kontribusi dari mitra lainnya.
  • 5. Penyediaan Kebutuhan Gizi Seimbang Harian dalam Keluarga Melalui Pengembangan Produk Pangan Lokal Padat Gizi Sebagai upaya pencegahan stunting PERLU PEMAHAMAN DAN KETRAMPILAN SECARA BERSAMA SEMUA MITRA KERJA (OPDKB-PERSAGI-PKK) Serta Sektor Terkait UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) melalui sebuah pendekatan berbasis partisipasi masyarakat sebagai upaya : Pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting melalui pemanfaatan sumber daya lokal
  • 6. TUJUAN PEMBELAJARAN : A. Memahami Interaksi Produk Pangan Lokal Padat Gizi dengan Stunting B. Memahami Pangan Lokal C. Memahami Produk Pangan Lokal Padat Gizi D. Memahami Tahapan Pengembangan Produk Pangan Lokal Padat Gizi E. Mampu Menciptakan Produk Pangan Lokal Padat Gizi F. Mampu Menyajikan Produk Pangan Lokal Padat Gizi G. Mampu Mengevaluasi Dampak Pemberian Produk Pangan Lokal Padat Gizi
  • 8. 8 Terdapat beberapa definisi stunting dari berbagai sumber, seperti definisi berikut ini : • Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai Persentase anak‐anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus dua (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO. • Menurut WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan didefinisikan terhambat gizinya jika tinggi badan mereka terhadap usia lebih dari dua deviasi standar di bawah median standar pertumbuhan anak WHO. Stunting menurut Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting adalah Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.  KESIMPULAN : STUNTING ADALAH :  Gangguan pertumbuhan (Panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar (SD <-2) ( Tidak sesuai dengan umurnya) (Pengukuran Antropometri)  Penyebab :  Kekurangan gizi kronis (AKS)
  • 9. STUNTING FAKTOR LANGSUNG 1. ASUPAN MAKANAN 2. PENYAKIT INFEKSI FAKTOR TIDAK LANGSUNG • Terbatas Pangan • Rendah Mutu Keslink • Rendah Pola Asuh • Eknonomi • Sosial Budaya B. BAYI DAN BALITA  BBLR  PBLR  ANEMIA  KEK  BALITA GIZI BURUK-KURANG  BALITA BGM  Gangguan pertumbuhan Fisik  Gangguan Mental dan intelektual  Menghambat perkembangan kognitif  Prestasi dan Proudkutivitas Rendah  Meningkat PTM saat dewasa.  Menjadi beban bagi kehidupan selanjutnya  Menjadi beban bagi keluarga dan Negara dan Bangsa PRILAKU KELUARGA SALAH PRILAKU KELUARGA SALAH MASALAH GIZI (IBU HAMIL – BALITA) A. IBU HAMIL :  ANEMIA  KEK  PENYEKIT
  • 10. 10
  • 11. PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN KEPADA IBU MENYUSUI KEPADA IBU HAMIL KEPADA BALITA MP-ASI KEPADA BAYI (>6Bulan) PROGRAM INTERVENSI PROGRAM INTERVENSI GIZI DALAM UPAYAPENURUNANANGKASTUNTING BALITA PENURUNAN DAN PENCEGAHAN STUNTING EDUKASI GIZI PEMENUHAN ASUPAN ZIAT GIZI PERUBAHAN PERILAKU GIZI Penyediaan Kebutuhan Gizi Seimbang Harian Keluarga Melalui Pengembangan Produk Pangan Lokal Padat Gizi Sebagai upaya pencegahan stunting
  • 12. 7 TUJUAN CEGAH STUNTING BAYI BALITA  BBL NORMAL  PBLNORMAL  TIDAK ANEMIA  TIDAK KEK  GIZI NORMAL  TIDAK BGM PRODUK PANGAN :  Makanan Tambahan Pemberian Makanan Tambahan  Ibu Hamil (KEK /AGB)  Ibu Menyusui (KEK /AGB Tujuan penataan gizi selama hamil adalah : 1.Menyiapkan cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin dan mineral serta cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta plasenta 2.Menyiapkan makanan padat kalori untuk membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak 3.Menyiapkan makanan yang cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selma hamil 4.perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental baik 5.Memperoleh zat gizi yang cukup untuk menyusui serta merawat bayi 6.Untuk mengurangi dan menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan seperti mual dan muntah-muntah 7.Membantu pengobatan penyakit yang menyulitkan selama hamil seperti DM,Obesitas,gizi kurang,dll Syarat :  Pangan Lokal  Padat Gizi Program Pengembangan Produk Pangan Untuk ROGRAM INTERVENSI GIZI Cegah Stunting
  • 13. PEMBERIAN MAKANAN KEPADA BAYI DAN BALITA 9 TUJUAN Program Pengembangan Produk Pangan Untuk ROGRAM INTERVENSI GIZI Cegah Stunting CEGAH STUNTING BAYI BALITA  BBL NORMAL  PBLNORMAL  TIDAK ANEMIA  TIDAK KEK  GIZI NORMAL  TIDAK BGM 1.Memberikan makanan untuk memenuhi Asupan zat gizi Seimbang 2.Memberikan makanan untuk mendukung pertumbuhan 3.Memberikan Makanan sesuai dengan usia (Porsi,Bentuk,dan Frekuensi) 4.Memberikan makanan sebagai bentuk edukasi 5.Makanan yang bervariasi dan Menarik 6.Makanan yang mudah cerna dan tidak merangsang 7.Berikan SUSU untu Balita 8.Memberikan makanan satu persatu (Makanan Tunggal) 9.dll PRODUK PANGAN :  Makanan Tambahan  MP-ASI Syarat :  Pangan Lokal  Padat Gizi
  • 14.
  • 15.
  • 16. PEMBAGIAN JADWAL MAKAN KELUARGA 3 Kali Makan Utama (Pagi-Siang dan Malam) 2 Kali Makan Selingan (Jam 10 dan Jam 16.30) PEMBAGIAN PORSI MAKAN KELUARGA Pagi :30% Siang : 30% dan Malam : 30% Selingan.I : 5% Selingan.II : 5%
  • 17. STANDAR PORSI MAKAN IBU HAMIL STANDAR PORSI MAKAN IBU HAMIL
  • 18.
  • 19.
  • 21.
  • 22. STANDAR PORSI MAKAN IBU MENYUSUI
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 35. PRODUK PANGAN LOKAL Dalam Penurunan Stunting
  • 36.
  • 37.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45. Pangan adalah semua yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman untuk konsumsi manusia sehari-hari. Pangan lokal adalah makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai dengan potensi sumber daya dan kearifan lokal. Dengan kata lain, pangan lokal merupakan konsumsi sumber pangan yang berasal dan dibudidayakan dari wilayah setempat. Pemanfaatan pangan Lokal ini merupakan salah satu pilar ‘Ketahanan Pangan' yang mengacu kepada penggunaan pangan oleh rumah tangga dan kemampuan tubuh seseorang untuk menyerap dan menggunakan zat gizi dari dalam bahan pangan, sehingga diharapkan dengan pemanfaatan pangan yang baik dapat mencapai ketahanan pangan di setiap keluarga yang menunjukkan kondisi terpenuhinya pangan baik dari jumlah, mutu, keberagaman, zat gizi, dan keterjangkauannya supaya setiap keluarga dapat hidup sehat, bergizi, aktif, dan produktif.
  • 46. Tujuan dilaksanakan Pengolahan Makanan dari pangan lokal yaitu: 1) Menyediakan bahan makanan untuk mengatur proses dalam tubuh 2) Mendukung pelaksanaan jenis makanan dalam menumbuhkan sikap dan prilaku untuk mengkonsusmi jajanan lokal yang dimulai sejak usia dini. 3) Membiasakan makanan yang sehat dan menjaga pola hidup bersih sejak dini, serta berperilaku yanga baik dilingkungan setempat. 4) Mendorong pembangunan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan hasil pertanian lokal atau pangan lokal yang akan diproduk dan dijadikan sebagai makanan tambahan. 5) Mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan pendidikan anak dengan memperhatikan kondisi gizi dan kesehatanya, dengan demikian apabilah pemerintah lepas tangan dalam membantu penyedian kebutuhan masyarakat Pengolahan pangan yang dilakukan dari awal bahan mentah hingga siap dimakan diharapkan dapat meningkatkan cita rasa dan kecernaan bahan, serta menambah pengetahuan keluarga tentang variasi olahan makanan yang dapat dibuat dari berbagai bahan pangan lokal dan manfaat kesehatan di dalamnya sehingga dengan adanya booklet ini, setiap keluarga dapat mencoba berbagai variasi makanan dari bahan pangan lokal yang mudah didapat di daerah setempat.
  • 47. Pengembangan Produk Pangan : Suatu Strategi atau Cara dalam Menciptakan Produk Pangan Baru atau Modifikasi dalam upaya menghasilkan Makanan atau Minuman untuk beberapa tujuan : 1. Memberikan nilai maksimal bagi konsumen (Kandungan Zat Gizi) 2. Meningkatkan nilai jual 3. Memenangkan Persaingan Bisnis 4. Menambah nilai Tampilan (Merek,Kemasan,Ukuran,dll) 5. Meningkatkan konsumen (Penerima dan Daya Terima) 6. Meningkatkan Jumah Konsumne 7. yang dilakukan dari awal bahan mentah hingga siap dimakan diharapkan dapat meningkatkan cita rasa dan kecernaan bahan, serta menambah pengetahuan keluarga tentang variasi olahan makanan yang dapat dibuat dari berbagai bahan pangan lokal dan manfaat kesehatan di dalamnya sehingga dengan adanya booklet ini, setiap keluarga dapat mencoba berbagai variasi makanan dari bahan pangan lokal yang mudah didapat di daerah setempat. LEMBAGA /INSTANSI (Memiliki EKSISTENSI) TUJUAN: • Keuntungan tinggi (Bonafid dan Soocial) • Pertumbuhan tinggi (Target dan Cakupan) PENGEMBANGAN PRODUK PANGAN (INOVASI – KREATIFITAS) (Makanan Tambahan-MPASI,Produk pangan lainnya) Gambar 1.1 Tujuan Pengembangan Produk Pangan
  • 48. A. Pengembangan Produk Pangan 1. Produk Pangan Baru 2. Produk Pangan Modifikasi 3. Produk Lama dengan Penambahan Manfaat 2 Pandangan terkait Produk Pangan : a. Produsen : mendefinisikan produk fungsional dasar (basic functional product) yang telah ditambahkan pengemasan, estetika, merek, harga dan iklan, sebagai produk Pengembangan Produk Pangan b. Konsumen menggambarkan : Produk sebagai kumpulan manfaat, yang berhubungan dengan atribut berwujud dan tak berwujud dari kebutuhan, keinginan, dan perilaku mereka. Pengembangan Produk pangan, harus didasarkan pada : 1. VISI (Menjadikan Generasi Indonesia Unggul) 2. MISI (Menyediakan Makanan Sehat Bergizi Seimbang Pangan Lokal) 3. TUJUAN (Menurunkan jumlah Angka Stunting)
  • 49. Pertimbangan Konsumen Menerima dan Konsumsi Produk Pangan : 1. Kesan Produk secara Fisik Kesan pertama yang diperoleh oleh konsumen atas produk yang dicari untuk dibeli adalah fungsi produk, desain produk, dan penampilan produk. (PRODUK HARUS MENARIK) 2. Kemasan Produk yang digunakan oleh suatu produk dapat meningkatkan kesan konsumen akan suatu produk. (KEMASAN BAGUS) 3. Merek dagang yang diberikan terhadap produk dibuat yang dapat memberikan kesan mendalam produk (NAMA TERKESAN) 4. Label dimaksudkan untuk memberi informasi berkenaan dengan produk (KANDUNGAN ZAT GIZI ATAU MANFAAT) 5. Pelayanan atau Kemudahan yang ditawarkan atau dimiliki oleh suatu produk dapat merupakan nilai lebih yang menarik konsumen (DIANTAR- DIBAGI DENGAN BAIK) 6. Harga atau Biaya untuk memperoleh Produk (Bantuan?) 7. Adanya Pelayanan Purna Marketing (ADANYA Konseling dan Edukasi Gizi)
  • 50. Produk Pangan Lokal Padat Gizi adalah : Sekumpulan atau Susunan beberapa Pangan Lokal yang telah diproses Pengolahan menjadi Makanan mengandung zat gizi tinggi dan dalam porsi atau volume kecil yang siap untuk yang dikonsumsi : Makanan Keluarga : Makanan Utama, Makanan Selingan, Minuman, Snack Makanan Program Gizi : (Makanan Tambahan, Makanan Pendamping ASI, Snack Sehat Bergizi)
  • 51. Tujuan Makanan Tambahan atau MP-ASI Pangan Lokal Padat Gizi :  Memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lain (zat gizi makro dan zat gizi mikro) pada anak balita  yang kurang terpenuhi dari Air Susu Ibu (ASI) atau makanan utama yang diberikan sehari-hari  kepada bayi/anak balita  Memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi (makro dan mikro) pada ibu hamil  Memperbaiki status gizi bayi/anak balita dan ibu hamil  Mendukung pertumbuhan janin dan gizi ibu hamil selama hamil dan perkembangan bayi/anak balita yang optimal Sasaran PMT Pangan Lokal Padat Gizi :  Anak baduta  Anak balita, (Kurang berat badan, kurus dan stunting)  Ibu Menyusui KEK  Ibu hamil KEK dan Anemia
  • 52. Syarat MT atau MP-ASI Pangan Lokal Padat Gizi :  Komposisi Gizi seimbang: Memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi tertentu yang kurang  tersedia dari makanan utama, yaitu makanan yang kaya energi, protein dan mikronutrien (terutama zat besi, zink, kalsium, vitamin A, vitamin C dan fosfat)  Aman: Tidak mengandung zat aditif atau bahan kimia yang membahayakan  Padat Gizi: Menggunakan bahan makanan dengan kualitas dan kuantias gizi yang baik dan porsi kecil  Beragam : Mengutamakan bahan makanan lokal yang tersedia dan mudah diperoleh  Mudah dicerna: Mudah dicerna oleh sasaran khusus seperti bayi dan balita  Pengolahan dan penyajian: 1). Tidak mengandung bumbu yang tajam dan merangsang, 2). Disajikan pada suhu yang sesuai, 3). Memperhatikan hiegine dan sanitasi yang baik, 4). Memperhatikan cara pengolahan makanan yang baik  Diterima: Dapat diterima oleh konsumen dengan baik Bentuk PMT-Lokal:  Pangan lokal (kue-kue, bubur dan bentuk lainnya yang sesuai)  Modifikasi dari berbagai jenis makanan lokal dengan penyesuaian komposisi dan bentuk
  • 53. Mekanisme penyusunan menu MT atau MP-ASI Pangan Lokal Padat Gizi : Penyusunan/Pengembangan menu MT berbasis pangan lokal dapat dilakukan melalui 3 cara, yaitu: 1. Penyusunan menu PMT dapat dilakukan dengan mengadopsi menu makanan lokal yang sudah ada (jika sudah sesuai dengan persyaratan MT Lokal, yaitu komposisi zat gizi makro dan mikro, beragam, padat gizi, bahan-bahan mudah didapatkan dan mudah dalam pengolahan dan daya terima baik) 2. Penyusunan menu MT lokal dengan melakukan modifikasi dari menu makanan lokal yang ada sehingga memenuhi persyaratan sebagai MT, modifikasi dapat dilakukan dengan menambah bahan pangan tertentu atau mengganti dengan bahan pangan yang lebih kaya nilai gizinya, atau modifikasi pengolahan sehingga dapat dikonsusmi sesuai dengan sasaran bumil atau balita. 3. Penyusunan menu MT baru dengan memanfaatkan potensi pangan lokal yang tersedia (pengembangan menu baru) dengan mengacu pada perinsip-prinsip persyaratan MT.
  • 54. Tahapan pengembangan MT atau MP-ASI Pangan Lokal Padat Gizi : Untuk Menu MT yang diadopsi dari makanan lokal yang sudah ada 1. Identifikasi Menu makanan lokal yang potensi dijadikan MT 2. Pastikan Menu makanan dari hasil identifikasi dapat dijadikan sebagai MT Bumil atau Balita 3. Lakukan identifikasi bahan pangan yang digunakan dalam makanan tersebut (bahan utama dan tambahan), pastikan bahan yang digunakan aman, nilai gizi tinggi (energi, protein, zat besi dan zink) 4. Analisis cara pengolahan dan tahapannya (pastikan tahapan pengolahan menerapkan prinsip2 personal hygine dan sanitasi. 5. Analisis komposisi nilai gizi per sajian atau per porsi 6. Lakukan uji coba jika memungkinkan 7. Photo makanan lokal yang sudah siap di konsumsi (sajian per porsi) MODIFIKASI MENU dari makanan lokal : 1. Identifikasi Menu makanan lokal yang potensi dimodifikasi menjadi PMT Bumil atau Balita 2. Lakukan identifikasi bahan pangan yang digunakan dalam makanan tersebut (bahan utama dan
  • 55. 3. Analisis komposisi gizi menu makanan lokal sebelum dimodifikasi dan cara pengolahannya. 4. Lakukan modifikasi terhadap menu makanan lokal (bahan, cara pengolahan dan lainya) sehingga layak dijadikan PMT-lokal untuk ibu hamil atau balita. 5. Analisis cara pengolahan dan tahapannya (pastikan tahapan pengolahan menerapkan prinsip2 personal hygine dan sanitasi. 6. Analisis komposisi nilai gizi per sajian atau per porsi setelah dimodifikasi 7. Lakukan uji coba jika memungkinkan 8. Photo makanan lokal yang sudah siap di konsumsi (sajian per porsi) MODIFIKASI PMT dalam Bentuk MENU BARU : 1. Lakukan pengembangan menu PMT baru 2. Diskripsikan Bahan, dan cara pengolahannya (pastikan tahapan pengolahan menerapkan prinsip2 personal hygine dan sanitasi). 3. Analisis komposisi gizi dari menu PMT yang dikembangkan per sajian porsi. 4. Lakukan uji coba jika memungkinkan 5. Photo makanan lokal yang sudah siap dikonsumsi
  • 56. FORMAT PENULISAN MENU MAKANAN BALITA  NAMA MENU  BAHAN MAKANAN  CARA MENGOLLAH  KANDUNGAN ENERGI DAN ZAT GIZI  HARGA MENU ((Per Porsi)  Catatan Penting atau Keterangan
  • 57.
  • 58.  Pola menu seimbang  Aspek warna menu seimbang  Tekstur dan konsistensi  Rasa dan aroma  Ukuran dan bentuk potongan  Suhu  Popularitas  Penyajian menarik  Tenaga dan Waktu Merancang Produk Pangan Lokal Padat Gizi
  • 60.  Pilih bahan makanan dengan kualitas yang baik  Penyimpanan bahan makanan dalam kondisi bersih sesuai dengan tempat dan scara yang tepat  Menyiapkan serta mengolah bahan makanan dengan cara yang benar dan gunakan alat yang sesuai dan bersih  Penyajian makanan menggunakan tempat yang sesuai, bersih, menarik dan aman
  • 61. Pengolahan Makanan Tambahan Pilih bahan makanan segar Menyimpan kembali makanan yang matang Masak sampai benar-benar matang Persiapan memasak Penyimpanan BM mentah yang sesuai sebelum digunakan
  • 62.  Teknik penyajian makanan yaitu cara membuat makanan yang dihidangkan tampil seragam dan terlihat menarik.  Pengaturan makanan dapat dilakukan dengan mengatur komposisi dari bentuk, tekstur, dan warnanya.
  • 63.  Penyajian makanan harus dilakukan sesuai dengan jenis makanan. Makanan panas mesti diletakkan dalam wadah yang sesuai untuk makanan panas, demikian juga untuk makanan dingin.  Makanan yang diolah segera, harus juga segera disajikan sesaat setelah diolah, terutama untuk makanan yang harus dihidangkan panas.  Gunakan wadah yang sesuai  Sebagai media edukasi
  • 64. MARI KITA BANGKIT BERSAMA UNTUK MENCEGAH DAN MENURUNKAN STUNTING MELALUI PEMBERIAN MAKANAN PANGAN LOKAL PADAT GIZI BAGI SELURUH ANGGOTA KELUARGA TERIMAKASIH ATAS SEGALA PERHATIAN MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN

Editor's Notes

  1. 9
  2. 11
  3. 12
  4. 13