4. The Questions are..
Faktor Penyebab kegagalan
diversifikasi Pangan
Indikator Pemenuhan kebutuhan
Energi
Pengaruh kegagalan diversivikasi
pangan terhadap pemenuhan
kebutuhan energi RT Pedesaan
5. Faktor Penyebab Kegagalan Diversifikasi
Pangan
Persepsi mayarakat “kalau belum makan
nasi, belum makan”
Ketidakseimbangan antara pola konsumsi
dengan penyediaan pangan
Petani tidak menerapkan diversifikasi
usahatani. Hanya 37% petani dengan usaha
non-padi
Teknologi diversifikasi mengalami
stagnansi. Teknik penanaman selalu sama
dalam kurun 1995-2008.
6. Indikator Pemenuhan Kebutuhan Energi
Rata-rata konsumsi energi mencapai 2000 kkal/kap/hari
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) = 100
Kriteria menurut Departemen Kesehatan tahun1996 (PPKP BKP
2005), sebagai berikut:
a. TKE <70% : defisit berat (tidak tahan pangan)
b. TKE 70-79% : defisit tingkat sedang (tidak tahan pangan)
c. TKE 80-90% : defisit tingkat ringan (tidak tahan pangan)
d. TKE 90-119% : normal (tahan pangan)
e. TKE >120% : kelebihan/diatas AKE (tidak tahan pangan)
7. Kasus I: Pola Pangan Harapan Provinsi Maluku Utara
Tahun 2011
No Kelompok Pangan Nilai Kkal / hr
%
Konsumsi
% AKG Bobot
SKOR
AKG
SKOR
PPH
Skor
Maks
1 Padi-padian 699,49 41,22 31,80 0,5 15,90 20,61 25,0
2 Umbi-umbian 191,39 11,28 8,70 0,5 4,35 5,64 2,5
3 Pangan Hewani 131,96 7,78 6,00 2 12,00 15,55 24,0
4 Minyak dan Lemak 318,98 18,80 14,50 1 14,50 18,80 5
5
Buah/Biji
Berminyak (kelapa)
87,22 5,14 3,96 2 7,93 10,28 1
6 Kacang-kacangan 20,37 1,20 0,93 0,5 0,46 0,60 10
7 Gula 107,82 6,35 4,90 0,5 2,45 3,18 2,5
8 Sayur dan Buah 139,66 8,23 6,35 2 12,70 16,46 30
total 1696,89 100,00 77,13 9 70,28 91,12 100
Kontribusi masing-masing bahan makanan dalam
kelompoknya tidak merata atau masih didominasi oleh
bahan makanan tertentu (Bohari, 2013)
8. Kasus 2
Tingkat konsumsi energi di Kabupaten Nganjuk yaitu 1603.8
kkal/kap/hari 80.8% kategori tidak tahan pangan
9. Pengaruh Kegagalan Diversivikasi Pangan terhadap
Pemenuhan Kebutuhan Energi RT Pedesaan
Kenapa RUMAH TANGGA?
Rumah tangga sebagai unit perhatian TERPENTING
pemenuhan kebutuhan pangan nasional maupun
komunitas dan individu (Soemardja, 2006)
10. Pengaruh Kegagalan Diversivikasi Pangan terhadap
Pemenuhan Kebutuhan Energi RT Pedesaan
Tingginya proporsi
RT rawan pangan dan
gizi 25 % di kota
dan 37 % di desa
Masyarakat sangat
rawan pangan atau
kelaparan pangan
sebesar 2-4 %
Balita kurang gizi
sekitar 18 % hampir
di semua provinsi
12. • Mengubah persepsi masyarakat
dengan komunikasi, penyuluhan
partisipatif, memberikan contoh riil
Persepsi mayarakat “kalau
belum makan nasi, belum
makan”
• Membiasakan pola makan dengan
gizi seimbang dan beragam
Ketidakseimbangan antara
pola konsumsi dengan
penyediaan pangan
• Mendukung dan memfasilitasi petani
dalam menerapkan diversifikasi
usaha tani
Petani tidak menerapkan
diversifikasi usahatani.
• Bantuan dari pemerintah dalam
pengadaan teknologi pertanian
Teknologi diversifikasi
mengalami stagnansi