SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
www.den.go.id 
Kondisi Ke-energian Nasional dan 
Tantangan yang Dihadapi 
Makassar, 7 Agustus 2014 
Oleh: 
Syamsir Abduh 
Anggota Dewan Energi Nasional Republik Indonesia
Energi dan Kehidupan 
 Dalam kehidupan modern, energi sudah tidak dapat dipisahkan dari 
kehidupan sehari-hari. 
 Berbagai aktifitas manusia sangat tergantung terhadap ketersediaan sumber 
daya energi, yaitu untuk keperluan transportasi, mendukung administrasi 
perkantoran, penerangan, perhotelan, mendukung keperluan pendidikan, 
mendukung jalannya administrasi pemerintahan, penggerak mesin-mesin di 
industri, dan pemenuhan bahan baku industri. 
Berbagai aktifitas kehidupan dengan ketersediaan energi
Sumber Daya Energi 
• Minyak 
• Gas 
• Batubara 
• Nuklir 
Sumber Daya Energi 
Tak Terbarukan (Non 
Renewable Energy) 
• Air (Hydro) 
• Panas Bumi 
(Geothermal) 
• Matahari (Solar) 
• Bio fuel 
• Bio mass 
• Energi Laut 
• Angin 
Sumber Daya Energi 
Terbarukan 
(Renewable Energy) 
Kesejahteraan 
Umat manusia 
Ketahanan 
energi, 
keberlanjutan, 
kemanaan 
lingkungan dan 
pertimbangan 
ekonomis
Peran Energi-Ketahanan Energi
Indikator Ketahanan Energi 
• Tersedia dengan cukup untuk kurun waktu 
tertentu 
• Harga terjangkau oleh kemampuan 
masyarakat 
• Tahan/Tidak mudah terpengaruh oleh 
gejolak lokal, regional maupun 
internasional, 
• Memiliki kemandirian di dalam 
pengelolaan, meliputi, managemen, 
teknologi, transportasi dan 
pendistribusion, 
• Memiliki kemampuan finansial setiap 
keadaan 
• Memiliki sarana infratsruktur yang cukup 
Ketahanan 
Energi
Apakah Indonesia Telah Memiliki Kemandirian 
dan Ketahanan Energi 
• Apakah Indonesia sudah memiliki kemandirian 
Energi??? 
• Undang Undang dasar 45 
• Undang Undang Migas 
• Undang Undang Minerba 
• Undang Undang Ketenaganukliran 
• Undang Undang Energi 
• Undang Undang ketenagalistrikan 
• Dan peraturan peraturan pendukungnya 
• dll 
KEMANDIRAN 
MENGURANGI 
KETERGANTUNGAN 
TERHADAP ASING: 
• Produksi/explorasi 
dan ekploitasi 
• Teknolgi dan 
peralatan, 
pengolahan 
• Peralatan 
pembangkitan/produk 
si 
• Finansial dan 
permodalan 
• Transportasi energi 
• Jaminan pasokan 
Telah didukung oleh berbagai 
perundang undangan dan 
peraturan
PENILAIAN DUNIA INTERNASIONAL TERHADAP 
KETAHANAN ENERGI INDONESIA 
Hasil Energy Sustainability Index Rankings oleh WEC: 
Indonesia menempati urutan 60 (tahun 2012), melorot 
dari urutan 47 (tahun 2011) dan urutan 29 (tahun 2010). 
• Variable : 
• Energy Resource Availability 
• Conventional and unconventional hydrocarbon 
resources, renewable resources (wind, solar, biofuels) 
• Accessibility Barriers : Barriers (geopolitical, 
financial and human constraints, fiscal regimes, and 
need for major infrastructure and technology 
deployment) to explore and develop available 
resources. 
• Environmental Acceptability : environmental 
and safety concerns 
• Investment Cost Affordability : consumers 
being able to afford energy services, capital and 
operating cost structures for developing various 
energy 
• sources 
World Energy Council 
Negara Ranking 
Kanada 1 
Swedia 2 
Denmark 3 
Zimbabwe 4 
Kolombia 5 
….. 
Jepang 7 
Australia 25 
USA 27 
Filipina 52 
Thailand 58 
Indonesia 60
Bagaimana Kondisi Keenergian Indonesia 
 Sumber Daya Energi nasional: 
Minyak, batubara, gas dimanfaatkan untuk : 
- Devisa (di ekport): untuk membiayai 
pembangunan dan mendapatkan devisa 
berupa valuta asing. 
- Kebutuhan dalam negeri, untuk industri, 
listrik nasional, transportasi, dan kebutuhan 
lain.
Kondisi Keenergian Nasional 
With the total of 159 MTOE (Million Ton of Oil Equivalent) atau 
setara 159 juta Ton Minyak
Kondisi Keenergian Nasional 
Gap 
Gap 
Produksi minyak dan 
kebutuhan 
Produksi Gas dan kebutuhan 
Produksi batubara dan kebutuhan 
Negara exportir batubara 
Indonesia
15 Negara Terbesar Pengkonsumsi Minyak 
Negara Oil : di dalam organisasi Juta barrel/hari Cadangan terbukti (milyar barrel) 
Konsumsi produksi Import/export 
USA 18,555 11,109 -7,444 26,54 1,74 % 
China 10,277 4,416 -5,860 25,58 1,68 % 
Jepang 4,715 0,135 -4,579 0,04 0,0 % 
India 3,622 0,990 -2,631 5,48 0,36 % 
Rusia 3,195 10,396 +7,201 80 4,54 % 
Saudi Arabia 2,861 11,725 +8,864 267,91 17,56 % 
Brazil 2,807 2,651 -0,155 13,15 0,86 % 
German 2,388 0,169 -2,218 0,25 0,02 % 
Korea Selatan 2,301 0,061 -2,301 0 0.0 
Kanada 2,287 3,856 +1,569 173,11 11,34 % 
Meksiko 2,144 2,936 +791,84 10,26 0,67 % 
Prancis 1,740 0,072 -1,667 0,09 0,01 % 
Iran 1,709 3,589 +1,879 154,58 10.13 % 
UK 1,503 1,008 -494 3,12 0,20 % 
Indonesia 1,384 0,974 -0,409 4,03 0,26 % 
Total cadangan dunia (milyar barrel) 1.526
15 Negara Terbesar Pengkonsumsi Minyak dan Gas 
Negara Gas: Millyar cubic feet Cadangan terbukti (trillion 
Konsumsi produksi Import/export cubic feet) 
USA 25.502 24.063 -1.516 334.07 5% 
China 5.151 3.827 -994 124.20 2% 
Jepang 4.387 115.59 -4.313 0.74 0% 
India 2.075 1.426 -578.81 43.83 1% 
Rusia 17.803 23.775 +6.314 1.688 26% 
Saudi Arabia 3.644 3.644 0.00 287.84 4% 
Brazil 1.031 601 -455.56 13.97 0% 
German 2.905 434.34 -2,464 4,41 0% 
Korea 
1.752 15,43 -1,670 0,19 
Selatan 
0% 
Kanada 3.144 5.054 +2.012 68.17 1% 
Meksiko 1.952 1.905 -608 17.22 0% 
Prancis 1.503 17,94 -1.473 0,38 0% 
Iran 5.415 5.360 -54,39 1.187 18% 
UK 2.757 1.447 -1.311 8,69 0% 
Indonesia 1.327 2.692 +1.365 108.40 2%
8 Negara pengekspor gas terbesar (IEA 2013) 
Negara Gas: Millyar cubic feet Cadangan terbukti 
Konsumsi produksi Import/export (trillion cubic feet) 
Rusia 17.803 23.775 +6.314 1.688 25% 
Norway 113,29 4.052 +3.435 73,10 1% 
Qatar 689,70 4.705 +4.015 890 13% 
Kanada 3.144 5.054 +2.012 68.17 1% 
Netherlan 
2.852 1.610 +1.353 43.44 
d 
1% 
Aljajair 1.085 2.922 +1.836 159 2% 
Idonesia 1.327 2.692 +1.365 108.40 2% 
Malaysia 1.081 2.179 +1.098 83 1% 
Total cadangan Gas dunia(Trilliun Cubic feet) 6.845
7 Negara Pengkonsumsi dan Produsen Batubara 
Negara Batubara: Juta Ton 
Konsumsi produksi Import/export 
Indonesia 75,785 452,132 +341 
Australia 124 475 +313 
Rusia 275 387 +112 
USA 890 1.016 +93,723 
Columbia 5,123 98 +89 
China 3.976 3.991 -174 
Malaysia 25,632 3,133 -23,4 
Eksportir terbesar 
Produsen dan 
Konsumen terbesar
Infrastruktur Kelistrikan 
Wilayah/ 
Nasional 
Kapaitas 
Pembangkit 
(MW)(*) 
Energi Terjual 
(TWH) (*) 
Jumlah Penduduk 
(juta)(**) 
Listrik Per capita 
(Kwh/capita) 
Sumatra 5.328 23,016 50,631 455 
Jawa 
24.471 
117,593 136,611 861 
Bali 3,223 3,891 829 
Kalimantan 1.459 5,829 13,778 499 
Sulawesi 1.325 5,638 17,372 338 
Maluku 198 0,541 2,572 211 
Papua 270 0,827 3,594 230 
NTB 142 0,837 4,500 186 
NTT 58 0,486 4,648 104 
Jumlah 33.251 157,99 237,649 664
Infrastruktur Kelistrikan Nasional 
No. INDIKATOR INDONESIA JEPANG CHINA 
1 Populasi (ribu jiwa) 241.134 127.360 1.344.130 
2 GDP (juta US$) 846.832 5.867.154 7.318.499 
3 GDP/Kapita (Ribu US$) 3.512 46.067 5.445 
4 Konsumsi Energi Final (juta TOE) 119,2 334,7 2.613 
5 
Kebutuhan Energi/Kapita 
(TOE/Kapita) 
0,5 2,6 1,94 
6 Kapasitas Pembangkit (GW) PLN 34,5 287 1.073 
7 
Konsumsi Listrik/Kapita 
(kwh/kapita) 
655,2 8.746 3.488 
8 Share EBT dalam Energi Mix 4,05% 16%
Infrastruktur Kelistrikan Nasional dan Asean 2012 
No. Negara 
Penduduk 
(Juta Jiwa) 
Pembangkitan 
energi 
(Miliar kWh) 
GDP/ 
Kapita 
Kapasitas 
Pembagkit 
GW 
(kWh/Kapita) 
1 
Brunei 
Darussalam 
0.41 3 54,400 0,76 8.507 
2 Singapura 5.35 45 48,500 10,49 8.404 
3 Malaysia 29.18 129,1 14,200 28,40 4.4246 
4 Thailand 67.09 155 7,900 48,5 2.316 
5 Vietnam 91.52 98 2,500 22,06 1.073 
6 Indonesia 237,64 162 3,500 35,33 680 
7 Filipina 103.77 67 3,100 647 
8 Kamboja 14.95 2 1,800 164 
9 Myanmar 54.58 6 1,100 
40 
(2014) 
110
BAGAIMANA KEBIJAKAN 
ENERGI NASIONAL (KEN) 
MENUJU 2050
Organisasi Dewan Energi Nasional
TUGAS DEWAN ENERGI NASIONAL 
Visi DEN 
Merancang dan Merumuskan 
Kebijakan Energi Nasional (KEN) 
KEN meliputi antara lain : 
A. Ketersediaan Energi untuk Kebutuhan Nasional 
B. Prioritas Pengembangan Energi 
C. Pemanfaatan Sumber Daya Energi Nasional,dan 
D. Cadangan Penyangga Energi Nasional. 
Menetapkan Rencana Umum 
Energi Nasional (RUEN) 
Menetapkan Langkah-langkah 
Penanggulangan Kondisi Krisis dan 
Darurat Energi 
Mengawasi Pelaksanaan Kebijakan 
Bidang Energi yang Bersifat Lintas 
Sektor 
Mewujudkan 
Kemandirin dan Ketahanan 
Energi Guna Mendukung 
Pembangunan Nasional 
Berkelanjutan 
D 
E 
N
Paradigma Baru Penyusunan Kebijakan Energi 
Nasional berbasis UU. No 30, 2007 
Dewan 
Energi 
Nasional 
Telah disetujui pariurna DPR tanggal 
Pemerintah/ 
Presiden 
DPR 
Menyusun 
Kebijakan Energi 
Nasional 
Persetujuan 
Dinyatakan dalam 
Peraturan Pemerintah 
KEN 
Kebijakan Energi 
Nasional 2050 
Disahkan oleh DEN 
Pelaksanaan diawasi 
oleh DEN 
Dijabarkan di 
Dalam RUEN 
28 januari 2014
Paradigma Baru Pengelolaan Energi : 
Kedudukan KEN-RUEN dan RUED 
UU No. 30/2007 Tentang 
Energi 
KEBIJAKAN ENERGI 
NASIONAL (KEN) 
RUEN 
Melibatkan 
berbagai stake 
holders: PT, 
Industri, 
masyarakat 
menyusun RUEN, 
RUED 
Periode Transisi 
Ketahanan/Ke 
mandirian 
RUED Disusun oleh pemerintah dan 
RUKN 
Provinsi 
ditetapkan oleh DEN 
RUED Kabupaten RUPTL 
/Kota 
menuju 
Energi 
UU No. 30/2009 Tentang 
Ketenagalistrikan
Kebijakan Energi Nasional 
Kebijakan Utama 
A. Ketersediaan Energi Untuk Kebutuhan Nasional 
B. Perioritas Pengembangan Energi 
C. Pemanfaatan Sumber Daya Energi, 
D. CadanganEnergiNasional 
Kebijakan Pendukung 
A. Konservasi dan Diversifikasi Energi, 
B. Lingkungan dan Keselamatan, 
C. Harga, Subsidi dan Insentif Energi, 
D. Infrastruktur, Akses Masyarakat dan Industri Energi, 
E. Penelitian dan Pengembangan Energi, dan 
F. Kelembagaan
PENJELASAN ATAS ARAH 
ARAH KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL 
a. Kebijakan Ketersediaan Energi 
mengatur jaminan pasokan energi nasional, melalui peningkatan cadangan terbukti energi 
fosil, rasionalisasi ekspor gas dan batubara, optimalisasi sistem produksi, transportasi dan 
distribusi energi; 
b. Kebijakan Prioritas Penyediaan Energi 
mengatur penggunaan energi terbarukan, meminimalkan minyak bumi, mengoptimalkan gas 
bumi dan energi baru, batubara sebagai andalan dan pengaman pasokan energi nasional, dan 
pemanfaatan energi nuklir untuk mendukung keamanan pasokan energi nasional dalam skala 
besar dengan mempertimbangkan faktor keamanan secara ketat; 
c. Kebijakan Pemanfaatan Sumber Daya Energi Nasional 
mengatur tentang pemanfaatan sumber daya energi berdasarkan pertimbangan kapasitas; 
keberlanjutan, keekonomian, dan dampak lingkungan hidup; 
d. Kebijakan Cadangan Energi Nasional 
mengatur tentang jaminan ketahanan energi nasional guna mengatasi terjadinya kondisi krisis 
dan darurat energi baik yang disebabkan oleh alam ataupun stabilitas kondisi geopolitik 
dunia; 
e. Kebijakan Konservasi dan Diversifikasi 
mengatur tentang pemanfaatan sumber daya energi dengan tetap menjaga konservasi 
sumberdaya energi, meningkatkan kualitas nilai dan keaneragaman sumber daya energi;
f. Kebijakan Lingkungan dan Keselamatan 
Lanjutan...... 
mengatur keselarasan pengelolaan energi nasional dengan arah pembangunan nasional 
berkelanjutan, pelestarian sumbedaya alam, dan pengendalian lingkungan; 
g. Kebijakan Harga, Subsidi dan Insentif Energi 
mengatur tentang harga, subsidi dan insentif energi dalam rangka menjamin penyediaan dan 
pengusahaan energi dengan tetap memperhatikan kemampuan masyarakat; 
h. Kebijakan Infrastruktur dan Industri Energi 
mengatur peningkatan infrastruktur energi dan mendorong penguatan industri energi nasional; 
i. Kebijakan Penelitian dan Pengembangan Energi 
mengatur peran Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Badan Usaha dalam meningkatkan 
penelitian, pengembangan dan penerapan teknologi energi sampai tahap komersial; 
j. Kebijakan Kelembagaan dan Pendanaan 
mengatur penguatan sistem kelembagaan dan birokrasi dalam pengelolaan energi oleh 
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya;
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
Proyeksi Kebutuhan Energi Nasional menuju tahun 2050 
2010 
2025 
2040 
2050 
Tahun 
Kebutuhan energi 
(MTOE) 
Proyeksi kebutuhan sampai tahun 2050: 
memperhatikan: 
Jumlah penduduk 
Pertumbuhan ekonomi 
Gdp percapita pada tahun tersebut 
159 
380-450 
740-920 
980-1240 
Minyak bumi 
Gas bumi, 
Batubara, 
EBT
Proyeksi Kebutuhan Energi Nasional 
URAIAN SATUAN 
TAHUN PROYEKSI 
2010 2015 2020 2025 2030 2040 2050 
KONSUMSI ENERGI PRIMER 
Skenario Tinggi [BAU] Juta TOE 159 225 330 450 590 920 1240 
Skenario Rendah [Efisien] Juta TOE 159 215 290 380 480 740 980 
Per Kapita Skenario Tinggi [BAU] TOE 0.7 0.9 1.3 1.7 2.1 3.1 4.0 
Per Kapita Skenario Rendah [Efisien] TOE 0.7 0.9 1.1 1.4 1.7 2.5 3.2 
Pertumbuhan Rata-rata [Efisien] % 4.5 6.2 6.2 5.6 4.8 4.4 2.8 
ELASTISITAS 0.71 0.8 0.8 0.7 0.6 0.6 0.5 
KONSERVASI ENERGI PRIMER % 0 4.7 12.1 18.4 18.6 19.6 21.0
Proyeksi Kebutuhan Sektor Ketenagalistrikan 
URAIAN SATUAN 
TAHUN PROYEKSI 
2010 2015 2020 2025 2030 2040 2050 
KONSUMSI LISTRIK 
Skenario Tinggi [BAU] TWh 148 245 397 628 933 1680 2710 
SkenarioRendah [Efisien] TWh 148 208 341 511 733 1330 2100 
Per Kapita Skenario Tinggi [BAU] kWh 620 980 1521 2316 3332 5619 8827 
Per Kapita Skenario Rendah [Efisien] kWh 620 832 1308 1886 2618 4448 6840 
Pertumbuhan Rata-rata [Efisien] % 7 7.1 10.4 8.4 7.5 6.1 4.7 
ELASTISITAS 1.06 0.89 1.30 1.05 1.00 0.9 0.7 
KAPASITAS PEMBANGKIT 
Skenario Tinggi [BAU] GW 35 58 92 145 203 340 550 
Skenario Rendah [Efisien] GW 35 49 79 115 159 270 430 
UTILISASI RATA-RATA TAHUNAN 
Skenario Tinggi [BAU] Hours 4722 4731 4791 4805 5065 5435 5420 
Skenario Rendah [Efisien] Hours 4722 4754 4834 4977 5157 5468 5470
BAURAN ENERGI 
(Energy mix) 
2015 2020 2025 2030 2040 2050 
Energi Total (total) 215 290 380 480 740 980 
Minyak (oil) 84 93 95 106 155 196 
Gas (Gas) 47 64 84 110 178 235 
Batubara (Coal) 62 84 114 144 200 245 
Total EBT (new and 
22 49 87 120 207 304 
renewable energy) 
Biomassa Biofuel (Bio 
fuel) 
6 9 18 22 44 76 
Biomassa Sampah 
(Waste) 
4 7 19 25 52 63 
Panas Bumi (geothermal) 9 23 27 31 36 57 
Energi air (hydro) 2 5 10 12 13 20 
Energi Laut (tidal wave) 0 0 0 1 2 4 
Energi Surya (solar pv) 0 0 0 1 11 17 
ET Lainnya (Angin) (wind 
0 0 0 0 1 1 
and others) 
Energi Baru (Nuklir, CBM 
dan lainnya) (nuclear, 
cbm, others( 
0 5 12 27 48 67
BAURAN ENERGI 
(Energy mix) 
2015 2020 2025 2030 2040 2050 
Energi Total (total) 215 290 380 480 740 980 
Minyak (Oil) 39% 32% 25% 22% 21% 20% 
Gas (Gas) 22% 22% 22% 23% 24% 24% 
Batubara (Coal) 29% 29% 30% 30% 27% 25% 
Total EBT (total new and 
10% 17% 23% 25% 28% 31% 
renwable) 
Biomassa Biofuel (Bio fuel) 2.8% 3.1% 4.7% 4.5% 5.9% 7.8% 
Biomassa Sampah (Bio 
2.0% 2.3% 5.1% 5.3% 7.0% 6.4% 
mass) 
Panas Bumi (geothermal) 4.3% 8.1% 7.1% 6.5% 4.9% 5.8% 
Energi air (hydro) 0.9% 1.7% 2.7% 2.6% 1.8% 2.0% 
Energi Laut (tidal wave) 0.0% 0.1% 0.1% 0.2% 0.3% 0.4% 
Energi Surya (solar pv) 0.0% 0.1% 0.1% 0.3% 1.5% 1.7% 
ET Lainnya (Angin) (wind 
and others) 
0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.1% 0.1% 
Energi Baru (Nuklir, CBM 
dan lainnya) (nuclear, cbm 
others) 
0.0% 1.6% 3.2% 5.6% 6.5% 6.8%
Proyeksi Kebutuhan Minyak, Gas dan Batubara 
BAURAN ENERGI 2015 2020 2025 2030 2040 2050 
Energi Total (MTOE) 215 290 380 480 740 980 
Minyak (oil) 
share 39% 32% 25% 22% 21% 20% 
Volume (MTOE) 84 93 95 106 155 196 
Volume (M Barrel)) 622 688 703 784 1147 1450 
Gas 
share 22% 22% 22% 23% 24% 24% 
Volume (MTOE) 47 64 84 110 178 235 
Volume (TCF) 1,84 2,51 3,29 4,31 6,98 9,21 
Batubara 
share 29% 29% 30% 30% 27% 25% 
Volume (MTOE) 62 84 114 144 200 245 
Volume (M Ton)) 186 252 342 432 600 735
Energi dan Nilai Tambah Nasional 
Menghasilkan multiplier 
efect ekonomi 
Mengashilkan pajak, 
Menghasilkan barang 
barang yang mengurangi 
ketergantungan terhadap 
import dan kemungkinan 
peluang eksport. 
Bila sumber daya energi tersedia dengan cukup, misalnya batubara dan gas dapat dipergunakan 
untuk pembangkit litsrik. Adanya pemabngkit listrik akan mendorong tumbuhnya industri yang 
menyerap tenaga kerja dan menghasilkan produk produk yang memberi nilai tambah. Bila sumber 
daya energi tidak tersedia, maka penciptaan laangan kerja yang mendorong substitusi teknologi 
dan nilai tambah tidak akan terjadi
ENERGI, INFRASTRUKTUR, TEKNOLOGI, LITBANG & 
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 
ENERGY 
SUPPLY 
ENERGY 
TRANSFORMATION 
•Refining 
•Power Plant 
• Industry 
• Transportation 
• Commercial 
• Household 
Tanpa dukungan penelitian dan pengembangan 
(R&D) maka penyediaan pertumbuhan kebutuhan 
energi akan terganggu sehingga pembangunan 
berkelanjutan tidak akan tercapai 
ENERGY 
DEMAND 
• Renewable 
• Oil 
•Gas 
• Coal 
INFRASTRUCTURE TECHNOLOGY 
34
Energi dan Penciptaan Lapangan Kerja 
Muncul perkantoran 
modern, hotel, kantor 
pemerintah, area wisata 
Tumbuh Industri yang 
memberikan multiplier efect 
ekonomi dan nilai tambah 
lebih baik
KONTRIBUSI ENERGI/LISTRIK DI SEKTOR INDUSTRI 
Energi Fosil 
dan 
Non Fosil: 
kelistrikan 
Syarat Infrastruktur Listrik 
Kontribusi Energi Listrik (5-15)% Cukup, Handal, Berkualitas 
SWASTA (85-95)% 
PRODUKSI 
PENGOLAHAN 
Sumber daya Alam 1 
Sumber daya Alam 2 
Sumber daya Alam 3 
Produk 
Nilai Tambah 
Salary 
Tax 
Tax 
Multiplier 
PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA 
Teknologi SDM 
Added Value 
Transformasi 
Brainware & Skill 
Teknologi 
Listrik Tidak Cukup dan tidak 
handal dan kualitas jelek ??, 
NOTHING
Sektor Ketenagalistrikan 
PLTG 
PLTA 
SALURAN UDARA 
TEGANGAN TINGGI ( SUTT ) 
SALURAN UDARA 
TEGANGAN RENDAH ( SUTR ) 
GARDU 
HUBUNG 
(GH) 
RUMAH TANGGA 
PUBLIK 
KOMERSIAL 
SALURAN UDARA 
TEGANGAN MENENGAH 
( SUTM ) 
GARDU INDUK (GI) 
PUSAT 
PEMBANGKI 
T 
PLTU/PLTD 
PLTU 
BATUBARA 
PLTP 
(PANAS BUMI) 
INDUSTRI 
SISTEM PEMBANGKITAN GRID TRANSMISI GRID DISTRIBUSI 
BBM 
GAS 
BATU-BARA 
PANAS 
BUMI 
HIDRO 
1 
2 
0 
3 
2012 2025 2050 
Kapasitas (GW) 34,5 115 430 
Investment 1 G equiv to 2 B U$ = 160 B U$ = 600 BU$ 
Teknologi/R&D 
SDM 47.976 (tenaga yang 
ada di PT PLN- 2012). 
120.000 orang 600.000 orang
REALISASI KAPASITAS TERPASANG PEMBANGKIT 
TENAGA LISTRIK (MW) 2004-2014 
26,734 
27,241 
29,688 
30,853 
31,462 
31,958 
33,983 
39,898 
45,253 
47,382 
51,214 
60,000 
50,000 
40,000 
30,000 
20,000 
10,000 
- 
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 
MW 
*) Perkiraan realisasi kapasitas terpasang pada akhir tahun 2014 
*) 
38
KAPASITAS DAYA TERPASANG KELISTRIKAN 
NASIONAL 
E L E C T R I C I T Y F O R A B E T T E R L I F E 
39 
Daya terpasang Pembangkit Listrik s.d. Desember 2013 
BATUBARA GAS BBM AIR PANAS BUMI LAINNYA TOTAL 
20.0 
18.0 
16.0 
14.0 
12.0 
10.0 
8.0 
6.0 
4.0 
2.0 
- 
IPP 5.02 1.22 0.07 1.20 0.06 0.01 7.59 
SEWA 0.16 0.79 2.71 0.00 - - 3.66 
PLN 17.32 12.06 3.00 3.51 0.57 0.00 36.46 
TOTAL 22.50 14.07 5.78 4.72 0.63 0.02 47.71 
GW 
DAYA TERPASANG S.D DESEMBER2013 
SUMBER: PLN, 2014
KONSUMSI TENAGA LISTRIK (TWh) 2004-2014 
100 107 113 
121 
129 134 
147 
158 
174 
188 
208 
250 
200 
150 
100 
50 
0 
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 
TWh 
*) Perkiraan realisasi kapasitas terpasang pada akhir tahun 2014 
*) 
40
RASIO ELEKTRIFIKASI (%) 2004-2014 
60 62 63 64.3 65.1 65.79 67.15 
72.95 
76.56 
80.51 82.5 
90 
80 
70 
60 
50 
40 
30 
20 
10 
0 
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 
% 
*) Perkiraan realisasi kapasitas terpasang pada akhir tahun 2014 
*) 
41
NAD 
89,77 
% 
RASIO ELEKTRIFIKASI PER PROVINSI 2013 
Sumut 
87,10% 
Sumbar 
80,23% 
Riau 
80,39% 
Sumsel 
70,54.% 
Bengkulu 
77,86% 
Babel 
96,88% 
Lampung 
76,73% 
Jakarta 
99,39% 
Banten 
90,21% 
Jabar 
79,95% 
Jateng 
86,17% 
Jambi 
74,60% 
DIY 
80,26% 
Bali 
77,82% 
Jatim 
78,91% 
NTB 
63,66% 
NTT 
54,36% 
Kalbar 
94,57% 
Kalsel 
80,96% 
Kaltim 
79,80% 
Sulut 
81,32% 
Sulteng 
70,17% 
Sulsel 
80,65% 
Malut 
87,20% 
Maluku 
77,88% 
Category : 
> 60 % 
41 - 60 % 
Papua 
36,09% 
20 - 40 % 
Sulbar 
67,27% 
Kepri 
75,29% 
Sultra 
62,35% 
Papua Barat 
64,35% 
Kalteng 
64,50% 
Gorontalo 
67,17% 
42
ENERGY MIX PADA PEMBANGKIT LISTRIK 2008 S.D 2014 
ENERGI 
PRIMER 
2008 2010 2011 2012 APBN-P 
2008 2009 2010 2011 
2012 
APBN-P 
2013 
Realisas 
i s.d. 
Okt. 
2013 
RAPBN 
2014 
BBM *) 36% 25% 22% 22,95% 14,97% 10,87% 12,60% 9,70% 
Gas 17% 25% 25% 21,00% 23,41% 22,45% 23,46% 22,02% 
Batubara 35% 39% 38% 44,06% 50,27% 55,15% 51,54% 57,24% 
Hydro 9% 8% 12% 6,80% 6,39% 6,40% 7,8% 6,09% 
Panas Bumi 3% 3% 3% 5,13% 4,85% 4,60% 4,51% 4,43% 
EBT Lainnya 0% 0% 0% 0,07% 0,11% 0,52% 0,09% 0,52% 
*) pada tahun 2014, penggunaan BBM termasuk biodiesel 20% 
2013 
APB 
N 
2014 
2009 
43
Bagaimana RUEN 
(RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL) 
RENCANA AKSI IMPLEMENTASI KEN
Paradigma Baru Pengelolaan Energi: 
Kedudukan KEN-RUEN dan RUED 
UU No. 30/2007 Tentang 
Energi 
KEBIJAKAN ENERGI 
NASIONAL (KEN) 
RUEN 
Melibatkan 
berbagai stake 
holders: PT, 
Industri, 
masyarakat 
menyusun RUEN, 
RUED 
Periode Transisi 
Ketahanan/Ke 
mandirian 
RUED Disusun oleh pemerintah dan 
RUKN 
Provinsi 
ditetapkan oleh DEN 
RUED Kabupaten RUPTL 
/Kota 
menuju 
Energi 
UU No. 30/2009 Tentang 
Ketenagalistrikan
2015 : 22 
MTOE 
2020 : 49 
MTOE 
2025 : 87 
MTOE 
2040 : 207 
MTOE 
2050 : 304 
MTOE 
RUEN : Penyediaan EBT 
1. Kontribusi masing masing jenis EBT, volume 
2. Lokasi penyediaan EBT 
3. Pemanfaatan EBT 
4. Pemecahan masalah lahan 
5. Teknologi, industri 
6. Peran pemerintah pusat dan daerah 
7. Harga EBT, apakah subsidi atau ikut 
mekanisme pasar 
8. Institusi yang bertanggung jawab 
9. Bagaimana koordinasi 
10. dll 
Hidro, panas bumi, energi matahari, 
biofuel, biomass, energi laut, angin, 
dll
Kondisi Ke-Energian Nasional dan Tantangan yang 
dihadapi 
1) Tata kelola energi saat ini belum memberi nilai tambah ekonomi optimal, dan masih 
berorientasi ekspor; 
2) Penggunaan energi di berbagai sektor masih belum efisien; 
3) Kecenderungan meningkatnya ketergantungan terhadap energi fosil yang belum dapat 
diimbangi secara memadai oleh peningkatan penyediaannya, sementara pemanfaatan 
energi non-fosil masih relatif kecil; 
4) Keterbatasan infrastruktur yang menghambat proses distribusi energi dari sumber-sumber 
energi ke pengguna menyebabkanadanya kesenjangan di dalam penyediaan 
energi; 
5) Masih rendahnya tingkat investasi yang diakibatkan oleh resiko investasi di sektor energi 
yang masih tinggi; 
6) Harga energi yang belum berada pada nilai keekonomian dan kurang tepatnya penerapan 
subsidi pada beberapa jenis energi, menyebabkan terhambatnya pengembangan 
berbagai jenis energi alternatif baru dan terbarukan yang berdampak terhadap 
keterbatasan finansial pembangunan infrastruktur energi;
Lanjutan...... 
7) Rendahnya penguasaan teknologi di sektor energi dan lemahnya keberpihakkan 
terhadap produk teknologi nasional menyebabkan ketergantungan yang tinggi terhadap 
teknologi impor; 
8) Masih rendahnya akses masyarakat terhadap energi (infrastruktur listrik masih belum 
baik, infrsatruktur gas juga masih belum baik); 
9) Pengelolaan energi yang belum sepenuhnya menerapkan prinsip berkelanjutan; 
10) Keterbatasan anggaran, dan kemampuan SDM dan capaian pengembangan energi yang 
hampir jalan di tempat; 
11) Arah riset pengembangan sektor energi belum terencana dan terintegrasi secara baik 
dan banyak hasil riset yang tidak bisa mendukung arah pengembangan enegi; 
12) Infrastruktur kelistrikan nasional yang masih belum baik (kehandalan sistem rendah) 
belum mampu mendukung transformasi nilai tambah optimal, dan tata kelolanya yang 
belum efisien; 
13) Pengembangan infrastruktur energi nasional belum didukung oleh industri komponen 
nasional yang kuat dan sangat tergantung pada komponen impor; 
14) Indonesia belum memiliki cadangan penyangga dan cadangan strategis energi nasional.
Langkah Strategis 
1. Mendorong Percepatan 
penyelesaian RUEN, RUED sebagai 
acuan implementasi KEN 
2. Penataan Ekspor Gas dan 
batubara dan orientasi untuk 
domestik 
3. Percepatan pembangunan 
infrastruktur listrik dan Migas 
dan mendorong pemanfaatan 
teknologi dalam negeri. 
4. Percepat akses masyarakat 
terhadap energi (kususnya 
listrik dan Gas) 
5. Pengurangan Subsidi secara 
bertahap (listrik dan BBM) 
dan manfaatkannya untuk 
akselerasi infratruktur 
6. Penguatan industri domestik 
pendukung infrastruktur energi dan 
peningkatan nilai tambah. 
7. Mendorong percepatan pemanfaatan 
biofuel dengan mengalihkan subsidi 
import BBM 
8. Percepatan pengembangan 
EBT (panel surya, geothermal hydro 
9. Menorong Penguatan Penelitian dan 
pengembangan 
10. Meningkatkan cadangan terbukti untuk 
energi fosil, 
11. Mendorong segera terealisasinya 
adanya cadanga penyangga dan 
cadangan strategis Nasional, 
12. Meningkatkan Fungsi Pengawasan Implementasi KEN, RUEN dan RUED 
Untuk Jangka Menengah dan Jangka Panjang,
Kesimpulan 
1. Energi mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis untuk 
pencapaian tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan dalam 
pembangunan berkelanjutan serta pendorong pertumbuhan 
perekonomian. 
2. Energi merupakan suatu ukuran tingkat kemakmuran bangsa. Bangsa 
yang maju dan sejahtera dapat diindikasikan dengan penggunaan 
energi/kapita yang tinggi. Oleh karena itu, sebagai konsekuensi dari 
pembangunan ekonomi dan juga kenaikan jumlah penduduk, maka 
kebutuhan energi nasional akan meningkat dengan pesat di masa 
mendatang. 
3. Kebijakan Energi Nasional (2050) yang komprehensif dapat merupakan 
pedoman yang memberikan arah pengelolaan energi nasional ke 
depan. 
4. Berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan 
energi nasional, antara lain : perlunya paradigma baru, keterbatasan 
infrastruktur energi, dll (lengkapnya lihat 14 butir diatas).
Thank You 
www.den.go.id

More Related Content

What's hot

Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)
Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)
Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)
Verena Puspawardani
 
Potensi energi jabar
Potensi energi jabarPotensi energi jabar
Potensi energi jabar
Andri Perdana
 
Hemat listrik untuk bumi kita power point
Hemat listrik untuk bumi kita power pointHemat listrik untuk bumi kita power point
Hemat listrik untuk bumi kita power point
Diana Putri
 
3 geothermal (pge)
3   geothermal (pge) 3   geothermal (pge)
3 geothermal (pge)
shlhrp
 
Ti 17 sawarni h univ djuanda
Ti 17 sawarni h univ djuandaTi 17 sawarni h univ djuanda
Ti 17 sawarni h univ djuanda
Sawarni H
 

What's hot (20)

Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)
Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)
Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)
 
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...
 
Peran Metrologi dalam Kebijakan Energi Nasional
Peran Metrologi dalam Kebijakan Energi NasionalPeran Metrologi dalam Kebijakan Energi Nasional
Peran Metrologi dalam Kebijakan Energi Nasional
 
1 kebijakan nasional_tentang_efisiensi_energi-arif_heru_kuncoro-esdm
1 kebijakan nasional_tentang_efisiensi_energi-arif_heru_kuncoro-esdm1 kebijakan nasional_tentang_efisiensi_energi-arif_heru_kuncoro-esdm
1 kebijakan nasional_tentang_efisiensi_energi-arif_heru_kuncoro-esdm
 
Kebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energiKebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energi
 
Energi Terbarukan Kemendagri 09/2015
Energi Terbarukan Kemendagri 09/2015Energi Terbarukan Kemendagri 09/2015
Energi Terbarukan Kemendagri 09/2015
 
Upea Dr Menteri Esdm
Upea Dr Menteri EsdmUpea Dr Menteri Esdm
Upea Dr Menteri Esdm
 
Smart grid den syamsir abduh-25112014
Smart grid den syamsir abduh-25112014Smart grid den syamsir abduh-25112014
Smart grid den syamsir abduh-25112014
 
1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi arif heru kuncoro - esdm
1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi   arif heru kuncoro - esdm1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi   arif heru kuncoro - esdm
1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi arif heru kuncoro - esdm
 
Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016
Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016
Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016
 
Ken 02052015 surabaya-its
Ken  02052015 surabaya-itsKen  02052015 surabaya-its
Ken 02052015 surabaya-its
 
Hemat energi edisi_2015_1
Hemat energi edisi_2015_1Hemat energi edisi_2015_1
Hemat energi edisi_2015_1
 
Ken sosialisasi kelembagaan 28042015-lombok-ntb
Ken sosialisasi kelembagaan  28042015-lombok-ntbKen sosialisasi kelembagaan  28042015-lombok-ntb
Ken sosialisasi kelembagaan 28042015-lombok-ntb
 
Potensi energi jabar
Potensi energi jabarPotensi energi jabar
Potensi energi jabar
 
Hemat listrik untuk bumi kita power point
Hemat listrik untuk bumi kita power pointHemat listrik untuk bumi kita power point
Hemat listrik untuk bumi kita power point
 
Migas energi berkeadilan untuk bangsa
Migas   energi berkeadilan untuk bangsaMigas   energi berkeadilan untuk bangsa
Migas energi berkeadilan untuk bangsa
 
Sos dak 2012 listrik perdesaan
Sos dak 2012   listrik perdesaanSos dak 2012   listrik perdesaan
Sos dak 2012 listrik perdesaan
 
3 geothermal (pge)
3   geothermal (pge) 3   geothermal (pge)
3 geothermal (pge)
 
Ti 17 sawarni h univ djuanda
Ti 17 sawarni h univ djuandaTi 17 sawarni h univ djuanda
Ti 17 sawarni h univ djuanda
 
Buku 3 : Geothermal capital overview
Buku 3 : Geothermal  capital overviewBuku 3 : Geothermal  capital overview
Buku 3 : Geothermal capital overview
 

Viewers also liked

“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
Ir. Zakaria, M.M
 
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
Ir. Zakaria, M.M
 

Viewers also liked (8)

“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
 
Kebiasaan makan praktikum 11
Kebiasaan makan praktikum 11Kebiasaan makan praktikum 11
Kebiasaan makan praktikum 11
 
Perubahan perilaku konsumsi pangan masyarakat
Perubahan perilaku konsumsi pangan masyarakatPerubahan perilaku konsumsi pangan masyarakat
Perubahan perilaku konsumsi pangan masyarakat
 
kompleksitas penguatan ketahanan pangan
kompleksitas penguatan ketahanan pangankompleksitas penguatan ketahanan pangan
kompleksitas penguatan ketahanan pangan
 
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
 
Tugas ekopang2 kelompok 4
Tugas ekopang2 kelompok 4Tugas ekopang2 kelompok 4
Tugas ekopang2 kelompok 4
 
Laporan industri batubara indonesia 2014.
Laporan industri batubara indonesia 2014.Laporan industri batubara indonesia 2014.
Laporan industri batubara indonesia 2014.
 
10 Manajemen Energi Listrik
10 Manajemen Energi Listrik10 Manajemen Energi Listrik
10 Manajemen Energi Listrik
 

Similar to Den syamsir abduh 07082014-unhas

0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
RositaTrijata
 
0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacell
0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacell0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacell
0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacell
dwikristanto21
 
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalIsu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Mahammad Khadafi
 
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdfy = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
ekosudarmanto4
 
Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...
Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...
Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...
nurasifah
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
tamihakim
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
GbpGugun
 

Similar to Den syamsir abduh 07082014-unhas (20)

Ken forum koordinasi 15042015
Ken forum koordinasi  15042015Ken forum koordinasi  15042015
Ken forum koordinasi 15042015
 
Panel viii rakornas 2019 - esdm
Panel viii  rakornas 2019 - esdmPanel viii  rakornas 2019 - esdm
Panel viii rakornas 2019 - esdm
 
220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf
220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf
220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf
 
Pengembangan Panas Bumi Indonesia
Pengembangan Panas Bumi IndonesiaPengembangan Panas Bumi Indonesia
Pengembangan Panas Bumi Indonesia
 
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan DaerahStatistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
 
Biodiesel, Kebijakan dan Prospek - Peluang & Tantangan Pengembangan Bioenergi...
Biodiesel, Kebijakan dan Prospek - Peluang & Tantangan Pengembangan Bioenergi...Biodiesel, Kebijakan dan Prospek - Peluang & Tantangan Pengembangan Bioenergi...
Biodiesel, Kebijakan dan Prospek - Peluang & Tantangan Pengembangan Bioenergi...
 
PRESENTASI Indonesia investment week
PRESENTASI Indonesia investment weekPRESENTASI Indonesia investment week
PRESENTASI Indonesia investment week
 
presentasi makin.ppt
presentasi makin.pptpresentasi makin.ppt
presentasi makin.ppt
 
PRESENTASI DIR. IHHP PADA RAKER IA SEMARANG.ppt
PRESENTASI DIR. IHHP PADA RAKER IA SEMARANG.pptPRESENTASI DIR. IHHP PADA RAKER IA SEMARANG.ppt
PRESENTASI DIR. IHHP PADA RAKER IA SEMARANG.ppt
 
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
 
0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacell
0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacell0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacell
0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacell
 
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan DaerahStatistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
 
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalIsu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
 
6.-Pak-Hendro-Semnas_Medan_industri-Hijau_2022.pptx
6.-Pak-Hendro-Semnas_Medan_industri-Hijau_2022.pptx6.-Pak-Hendro-Semnas_Medan_industri-Hijau_2022.pptx
6.-Pak-Hendro-Semnas_Medan_industri-Hijau_2022.pptx
 
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdfy = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
 
Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...
Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...
Peran Warga Negara Dalam Mendukung Upaya Pemenuhan Kebutuhan Listrik Bangsa I...
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
 
Kemandirian pangan sesudah MEA
Kemandirian pangan sesudah MEAKemandirian pangan sesudah MEA
Kemandirian pangan sesudah MEA
 
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
 

More from University of Trisakti, Jakarta-Indonesia

More from University of Trisakti, Jakarta-Indonesia (20)

Syamsir abduh.new cv 2020
Syamsir abduh.new cv 2020Syamsir abduh.new cv 2020
Syamsir abduh.new cv 2020
 
Standar buku penerbitan-syamsir abduh-10062014
Standar buku penerbitan-syamsir abduh-10062014Standar buku penerbitan-syamsir abduh-10062014
Standar buku penerbitan-syamsir abduh-10062014
 
Deklarasi-Masyarakat Pegiat Energi Biomassa Hutan Indonesia (MAPEBHI)
Deklarasi-Masyarakat Pegiat Energi Biomassa Hutan Indonesia (MAPEBHI) Deklarasi-Masyarakat Pegiat Energi Biomassa Hutan Indonesia (MAPEBHI)
Deklarasi-Masyarakat Pegiat Energi Biomassa Hutan Indonesia (MAPEBHI)
 
Syamsir Abduh-Strategi teknologi-2003
Syamsir Abduh-Strategi teknologi-2003Syamsir Abduh-Strategi teknologi-2003
Syamsir Abduh-Strategi teknologi-2003
 
Syamsir Abduh-Tariff pricing-2000
Syamsir Abduh-Tariff pricing-2000Syamsir Abduh-Tariff pricing-2000
Syamsir Abduh-Tariff pricing-2000
 
Syamsir Abduh-Teknik after laying-2004
Syamsir Abduh-Teknik after laying-2004Syamsir Abduh-Teknik after laying-2004
Syamsir Abduh-Teknik after laying-2004
 
Syamsir Abduh-Sambaran petir-2002
Syamsir Abduh-Sambaran petir-2002Syamsir Abduh-Sambaran petir-2002
Syamsir Abduh-Sambaran petir-2002
 
Syamsir Abduh-Proteksi petir-2003
Syamsir Abduh-Proteksi petir-2003Syamsir Abduh-Proteksi petir-2003
Syamsir Abduh-Proteksi petir-2003
 
Syamsir Abduh-Pricing on electricity-2001
Syamsir Abduh-Pricing on electricity-2001Syamsir Abduh-Pricing on electricity-2001
Syamsir Abduh-Pricing on electricity-2001
 
Syamsir Abduh-Pricing on commercial-2003
Syamsir Abduh-Pricing on commercial-2003Syamsir Abduh-Pricing on commercial-2003
Syamsir Abduh-Pricing on commercial-2003
 
Syamsir Abduh-Pricing on commercial-2003
Syamsir Abduh-Pricing on commercial-2003Syamsir Abduh-Pricing on commercial-2003
Syamsir Abduh-Pricing on commercial-2003
 
Syamsir Abduh-Pricing model-2004
Syamsir Abduh-Pricing model-2004Syamsir Abduh-Pricing model-2004
Syamsir Abduh-Pricing model-2004
 
Syamsir Abduh-Petir-2003
Syamsir Abduh-Petir-2003Syamsir Abduh-Petir-2003
Syamsir Abduh-Petir-2003
 
Syamsir Abduh-Pembangkit-2003
Syamsir Abduh-Pembangkit-2003Syamsir Abduh-Pembangkit-2003
Syamsir Abduh-Pembangkit-2003
 
Syamsir Abduh-Pasar listrik kompetesi-2003
Syamsir Abduh-Pasar listrik kompetesi-2003Syamsir Abduh-Pasar listrik kompetesi-2003
Syamsir Abduh-Pasar listrik kompetesi-2003
 
Syamsir Abduh-Medan listrik petir-2002
Syamsir Abduh-Medan listrik petir-2002Syamsir Abduh-Medan listrik petir-2002
Syamsir Abduh-Medan listrik petir-2002
 
Syamsir Abduh-Integrated power-2007
Syamsir Abduh-Integrated power-2007Syamsir Abduh-Integrated power-2007
Syamsir Abduh-Integrated power-2007
 
Syamsir Abduh-GTO CSC-2002
Syamsir Abduh-GTO CSC-2002Syamsir Abduh-GTO CSC-2002
Syamsir Abduh-GTO CSC-2002
 
Syamsir Abduh-Grounding abduh-2004
Syamsir Abduh-Grounding abduh-2004Syamsir Abduh-Grounding abduh-2004
Syamsir Abduh-Grounding abduh-2004
 
Syamsir Abduh-Energi ombak-2001
Syamsir Abduh-Energi ombak-2001Syamsir Abduh-Energi ombak-2001
Syamsir Abduh-Energi ombak-2001
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

Den syamsir abduh 07082014-unhas

  • 1. www.den.go.id Kondisi Ke-energian Nasional dan Tantangan yang Dihadapi Makassar, 7 Agustus 2014 Oleh: Syamsir Abduh Anggota Dewan Energi Nasional Republik Indonesia
  • 2. Energi dan Kehidupan  Dalam kehidupan modern, energi sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.  Berbagai aktifitas manusia sangat tergantung terhadap ketersediaan sumber daya energi, yaitu untuk keperluan transportasi, mendukung administrasi perkantoran, penerangan, perhotelan, mendukung keperluan pendidikan, mendukung jalannya administrasi pemerintahan, penggerak mesin-mesin di industri, dan pemenuhan bahan baku industri. Berbagai aktifitas kehidupan dengan ketersediaan energi
  • 3. Sumber Daya Energi • Minyak • Gas • Batubara • Nuklir Sumber Daya Energi Tak Terbarukan (Non Renewable Energy) • Air (Hydro) • Panas Bumi (Geothermal) • Matahari (Solar) • Bio fuel • Bio mass • Energi Laut • Angin Sumber Daya Energi Terbarukan (Renewable Energy) Kesejahteraan Umat manusia Ketahanan energi, keberlanjutan, kemanaan lingkungan dan pertimbangan ekonomis
  • 5. Indikator Ketahanan Energi • Tersedia dengan cukup untuk kurun waktu tertentu • Harga terjangkau oleh kemampuan masyarakat • Tahan/Tidak mudah terpengaruh oleh gejolak lokal, regional maupun internasional, • Memiliki kemandirian di dalam pengelolaan, meliputi, managemen, teknologi, transportasi dan pendistribusion, • Memiliki kemampuan finansial setiap keadaan • Memiliki sarana infratsruktur yang cukup Ketahanan Energi
  • 6. Apakah Indonesia Telah Memiliki Kemandirian dan Ketahanan Energi • Apakah Indonesia sudah memiliki kemandirian Energi??? • Undang Undang dasar 45 • Undang Undang Migas • Undang Undang Minerba • Undang Undang Ketenaganukliran • Undang Undang Energi • Undang Undang ketenagalistrikan • Dan peraturan peraturan pendukungnya • dll KEMANDIRAN MENGURANGI KETERGANTUNGAN TERHADAP ASING: • Produksi/explorasi dan ekploitasi • Teknolgi dan peralatan, pengolahan • Peralatan pembangkitan/produk si • Finansial dan permodalan • Transportasi energi • Jaminan pasokan Telah didukung oleh berbagai perundang undangan dan peraturan
  • 7. PENILAIAN DUNIA INTERNASIONAL TERHADAP KETAHANAN ENERGI INDONESIA Hasil Energy Sustainability Index Rankings oleh WEC: Indonesia menempati urutan 60 (tahun 2012), melorot dari urutan 47 (tahun 2011) dan urutan 29 (tahun 2010). • Variable : • Energy Resource Availability • Conventional and unconventional hydrocarbon resources, renewable resources (wind, solar, biofuels) • Accessibility Barriers : Barriers (geopolitical, financial and human constraints, fiscal regimes, and need for major infrastructure and technology deployment) to explore and develop available resources. • Environmental Acceptability : environmental and safety concerns • Investment Cost Affordability : consumers being able to afford energy services, capital and operating cost structures for developing various energy • sources World Energy Council Negara Ranking Kanada 1 Swedia 2 Denmark 3 Zimbabwe 4 Kolombia 5 ….. Jepang 7 Australia 25 USA 27 Filipina 52 Thailand 58 Indonesia 60
  • 8. Bagaimana Kondisi Keenergian Indonesia  Sumber Daya Energi nasional: Minyak, batubara, gas dimanfaatkan untuk : - Devisa (di ekport): untuk membiayai pembangunan dan mendapatkan devisa berupa valuta asing. - Kebutuhan dalam negeri, untuk industri, listrik nasional, transportasi, dan kebutuhan lain.
  • 9. Kondisi Keenergian Nasional With the total of 159 MTOE (Million Ton of Oil Equivalent) atau setara 159 juta Ton Minyak
  • 10. Kondisi Keenergian Nasional Gap Gap Produksi minyak dan kebutuhan Produksi Gas dan kebutuhan Produksi batubara dan kebutuhan Negara exportir batubara Indonesia
  • 11. 15 Negara Terbesar Pengkonsumsi Minyak Negara Oil : di dalam organisasi Juta barrel/hari Cadangan terbukti (milyar barrel) Konsumsi produksi Import/export USA 18,555 11,109 -7,444 26,54 1,74 % China 10,277 4,416 -5,860 25,58 1,68 % Jepang 4,715 0,135 -4,579 0,04 0,0 % India 3,622 0,990 -2,631 5,48 0,36 % Rusia 3,195 10,396 +7,201 80 4,54 % Saudi Arabia 2,861 11,725 +8,864 267,91 17,56 % Brazil 2,807 2,651 -0,155 13,15 0,86 % German 2,388 0,169 -2,218 0,25 0,02 % Korea Selatan 2,301 0,061 -2,301 0 0.0 Kanada 2,287 3,856 +1,569 173,11 11,34 % Meksiko 2,144 2,936 +791,84 10,26 0,67 % Prancis 1,740 0,072 -1,667 0,09 0,01 % Iran 1,709 3,589 +1,879 154,58 10.13 % UK 1,503 1,008 -494 3,12 0,20 % Indonesia 1,384 0,974 -0,409 4,03 0,26 % Total cadangan dunia (milyar barrel) 1.526
  • 12. 15 Negara Terbesar Pengkonsumsi Minyak dan Gas Negara Gas: Millyar cubic feet Cadangan terbukti (trillion Konsumsi produksi Import/export cubic feet) USA 25.502 24.063 -1.516 334.07 5% China 5.151 3.827 -994 124.20 2% Jepang 4.387 115.59 -4.313 0.74 0% India 2.075 1.426 -578.81 43.83 1% Rusia 17.803 23.775 +6.314 1.688 26% Saudi Arabia 3.644 3.644 0.00 287.84 4% Brazil 1.031 601 -455.56 13.97 0% German 2.905 434.34 -2,464 4,41 0% Korea 1.752 15,43 -1,670 0,19 Selatan 0% Kanada 3.144 5.054 +2.012 68.17 1% Meksiko 1.952 1.905 -608 17.22 0% Prancis 1.503 17,94 -1.473 0,38 0% Iran 5.415 5.360 -54,39 1.187 18% UK 2.757 1.447 -1.311 8,69 0% Indonesia 1.327 2.692 +1.365 108.40 2%
  • 13. 8 Negara pengekspor gas terbesar (IEA 2013) Negara Gas: Millyar cubic feet Cadangan terbukti Konsumsi produksi Import/export (trillion cubic feet) Rusia 17.803 23.775 +6.314 1.688 25% Norway 113,29 4.052 +3.435 73,10 1% Qatar 689,70 4.705 +4.015 890 13% Kanada 3.144 5.054 +2.012 68.17 1% Netherlan 2.852 1.610 +1.353 43.44 d 1% Aljajair 1.085 2.922 +1.836 159 2% Idonesia 1.327 2.692 +1.365 108.40 2% Malaysia 1.081 2.179 +1.098 83 1% Total cadangan Gas dunia(Trilliun Cubic feet) 6.845
  • 14. 7 Negara Pengkonsumsi dan Produsen Batubara Negara Batubara: Juta Ton Konsumsi produksi Import/export Indonesia 75,785 452,132 +341 Australia 124 475 +313 Rusia 275 387 +112 USA 890 1.016 +93,723 Columbia 5,123 98 +89 China 3.976 3.991 -174 Malaysia 25,632 3,133 -23,4 Eksportir terbesar Produsen dan Konsumen terbesar
  • 15. Infrastruktur Kelistrikan Wilayah/ Nasional Kapaitas Pembangkit (MW)(*) Energi Terjual (TWH) (*) Jumlah Penduduk (juta)(**) Listrik Per capita (Kwh/capita) Sumatra 5.328 23,016 50,631 455 Jawa 24.471 117,593 136,611 861 Bali 3,223 3,891 829 Kalimantan 1.459 5,829 13,778 499 Sulawesi 1.325 5,638 17,372 338 Maluku 198 0,541 2,572 211 Papua 270 0,827 3,594 230 NTB 142 0,837 4,500 186 NTT 58 0,486 4,648 104 Jumlah 33.251 157,99 237,649 664
  • 16. Infrastruktur Kelistrikan Nasional No. INDIKATOR INDONESIA JEPANG CHINA 1 Populasi (ribu jiwa) 241.134 127.360 1.344.130 2 GDP (juta US$) 846.832 5.867.154 7.318.499 3 GDP/Kapita (Ribu US$) 3.512 46.067 5.445 4 Konsumsi Energi Final (juta TOE) 119,2 334,7 2.613 5 Kebutuhan Energi/Kapita (TOE/Kapita) 0,5 2,6 1,94 6 Kapasitas Pembangkit (GW) PLN 34,5 287 1.073 7 Konsumsi Listrik/Kapita (kwh/kapita) 655,2 8.746 3.488 8 Share EBT dalam Energi Mix 4,05% 16%
  • 17. Infrastruktur Kelistrikan Nasional dan Asean 2012 No. Negara Penduduk (Juta Jiwa) Pembangkitan energi (Miliar kWh) GDP/ Kapita Kapasitas Pembagkit GW (kWh/Kapita) 1 Brunei Darussalam 0.41 3 54,400 0,76 8.507 2 Singapura 5.35 45 48,500 10,49 8.404 3 Malaysia 29.18 129,1 14,200 28,40 4.4246 4 Thailand 67.09 155 7,900 48,5 2.316 5 Vietnam 91.52 98 2,500 22,06 1.073 6 Indonesia 237,64 162 3,500 35,33 680 7 Filipina 103.77 67 3,100 647 8 Kamboja 14.95 2 1,800 164 9 Myanmar 54.58 6 1,100 40 (2014) 110
  • 18. BAGAIMANA KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL (KEN) MENUJU 2050
  • 20. TUGAS DEWAN ENERGI NASIONAL Visi DEN Merancang dan Merumuskan Kebijakan Energi Nasional (KEN) KEN meliputi antara lain : A. Ketersediaan Energi untuk Kebutuhan Nasional B. Prioritas Pengembangan Energi C. Pemanfaatan Sumber Daya Energi Nasional,dan D. Cadangan Penyangga Energi Nasional. Menetapkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) Menetapkan Langkah-langkah Penanggulangan Kondisi Krisis dan Darurat Energi Mengawasi Pelaksanaan Kebijakan Bidang Energi yang Bersifat Lintas Sektor Mewujudkan Kemandirin dan Ketahanan Energi Guna Mendukung Pembangunan Nasional Berkelanjutan D E N
  • 21. Paradigma Baru Penyusunan Kebijakan Energi Nasional berbasis UU. No 30, 2007 Dewan Energi Nasional Telah disetujui pariurna DPR tanggal Pemerintah/ Presiden DPR Menyusun Kebijakan Energi Nasional Persetujuan Dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah KEN Kebijakan Energi Nasional 2050 Disahkan oleh DEN Pelaksanaan diawasi oleh DEN Dijabarkan di Dalam RUEN 28 januari 2014
  • 22. Paradigma Baru Pengelolaan Energi : Kedudukan KEN-RUEN dan RUED UU No. 30/2007 Tentang Energi KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL (KEN) RUEN Melibatkan berbagai stake holders: PT, Industri, masyarakat menyusun RUEN, RUED Periode Transisi Ketahanan/Ke mandirian RUED Disusun oleh pemerintah dan RUKN Provinsi ditetapkan oleh DEN RUED Kabupaten RUPTL /Kota menuju Energi UU No. 30/2009 Tentang Ketenagalistrikan
  • 23. Kebijakan Energi Nasional Kebijakan Utama A. Ketersediaan Energi Untuk Kebutuhan Nasional B. Perioritas Pengembangan Energi C. Pemanfaatan Sumber Daya Energi, D. CadanganEnergiNasional Kebijakan Pendukung A. Konservasi dan Diversifikasi Energi, B. Lingkungan dan Keselamatan, C. Harga, Subsidi dan Insentif Energi, D. Infrastruktur, Akses Masyarakat dan Industri Energi, E. Penelitian dan Pengembangan Energi, dan F. Kelembagaan
  • 24. PENJELASAN ATAS ARAH ARAH KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL a. Kebijakan Ketersediaan Energi mengatur jaminan pasokan energi nasional, melalui peningkatan cadangan terbukti energi fosil, rasionalisasi ekspor gas dan batubara, optimalisasi sistem produksi, transportasi dan distribusi energi; b. Kebijakan Prioritas Penyediaan Energi mengatur penggunaan energi terbarukan, meminimalkan minyak bumi, mengoptimalkan gas bumi dan energi baru, batubara sebagai andalan dan pengaman pasokan energi nasional, dan pemanfaatan energi nuklir untuk mendukung keamanan pasokan energi nasional dalam skala besar dengan mempertimbangkan faktor keamanan secara ketat; c. Kebijakan Pemanfaatan Sumber Daya Energi Nasional mengatur tentang pemanfaatan sumber daya energi berdasarkan pertimbangan kapasitas; keberlanjutan, keekonomian, dan dampak lingkungan hidup; d. Kebijakan Cadangan Energi Nasional mengatur tentang jaminan ketahanan energi nasional guna mengatasi terjadinya kondisi krisis dan darurat energi baik yang disebabkan oleh alam ataupun stabilitas kondisi geopolitik dunia; e. Kebijakan Konservasi dan Diversifikasi mengatur tentang pemanfaatan sumber daya energi dengan tetap menjaga konservasi sumberdaya energi, meningkatkan kualitas nilai dan keaneragaman sumber daya energi;
  • 25. f. Kebijakan Lingkungan dan Keselamatan Lanjutan...... mengatur keselarasan pengelolaan energi nasional dengan arah pembangunan nasional berkelanjutan, pelestarian sumbedaya alam, dan pengendalian lingkungan; g. Kebijakan Harga, Subsidi dan Insentif Energi mengatur tentang harga, subsidi dan insentif energi dalam rangka menjamin penyediaan dan pengusahaan energi dengan tetap memperhatikan kemampuan masyarakat; h. Kebijakan Infrastruktur dan Industri Energi mengatur peningkatan infrastruktur energi dan mendorong penguatan industri energi nasional; i. Kebijakan Penelitian dan Pengembangan Energi mengatur peran Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Badan Usaha dalam meningkatkan penelitian, pengembangan dan penerapan teknologi energi sampai tahap komersial; j. Kebijakan Kelembagaan dan Pendanaan mengatur penguatan sistem kelembagaan dan birokrasi dalam pengelolaan energi oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya;
  • 27. Proyeksi Kebutuhan Energi Nasional menuju tahun 2050 2010 2025 2040 2050 Tahun Kebutuhan energi (MTOE) Proyeksi kebutuhan sampai tahun 2050: memperhatikan: Jumlah penduduk Pertumbuhan ekonomi Gdp percapita pada tahun tersebut 159 380-450 740-920 980-1240 Minyak bumi Gas bumi, Batubara, EBT
  • 28. Proyeksi Kebutuhan Energi Nasional URAIAN SATUAN TAHUN PROYEKSI 2010 2015 2020 2025 2030 2040 2050 KONSUMSI ENERGI PRIMER Skenario Tinggi [BAU] Juta TOE 159 225 330 450 590 920 1240 Skenario Rendah [Efisien] Juta TOE 159 215 290 380 480 740 980 Per Kapita Skenario Tinggi [BAU] TOE 0.7 0.9 1.3 1.7 2.1 3.1 4.0 Per Kapita Skenario Rendah [Efisien] TOE 0.7 0.9 1.1 1.4 1.7 2.5 3.2 Pertumbuhan Rata-rata [Efisien] % 4.5 6.2 6.2 5.6 4.8 4.4 2.8 ELASTISITAS 0.71 0.8 0.8 0.7 0.6 0.6 0.5 KONSERVASI ENERGI PRIMER % 0 4.7 12.1 18.4 18.6 19.6 21.0
  • 29. Proyeksi Kebutuhan Sektor Ketenagalistrikan URAIAN SATUAN TAHUN PROYEKSI 2010 2015 2020 2025 2030 2040 2050 KONSUMSI LISTRIK Skenario Tinggi [BAU] TWh 148 245 397 628 933 1680 2710 SkenarioRendah [Efisien] TWh 148 208 341 511 733 1330 2100 Per Kapita Skenario Tinggi [BAU] kWh 620 980 1521 2316 3332 5619 8827 Per Kapita Skenario Rendah [Efisien] kWh 620 832 1308 1886 2618 4448 6840 Pertumbuhan Rata-rata [Efisien] % 7 7.1 10.4 8.4 7.5 6.1 4.7 ELASTISITAS 1.06 0.89 1.30 1.05 1.00 0.9 0.7 KAPASITAS PEMBANGKIT Skenario Tinggi [BAU] GW 35 58 92 145 203 340 550 Skenario Rendah [Efisien] GW 35 49 79 115 159 270 430 UTILISASI RATA-RATA TAHUNAN Skenario Tinggi [BAU] Hours 4722 4731 4791 4805 5065 5435 5420 Skenario Rendah [Efisien] Hours 4722 4754 4834 4977 5157 5468 5470
  • 30. BAURAN ENERGI (Energy mix) 2015 2020 2025 2030 2040 2050 Energi Total (total) 215 290 380 480 740 980 Minyak (oil) 84 93 95 106 155 196 Gas (Gas) 47 64 84 110 178 235 Batubara (Coal) 62 84 114 144 200 245 Total EBT (new and 22 49 87 120 207 304 renewable energy) Biomassa Biofuel (Bio fuel) 6 9 18 22 44 76 Biomassa Sampah (Waste) 4 7 19 25 52 63 Panas Bumi (geothermal) 9 23 27 31 36 57 Energi air (hydro) 2 5 10 12 13 20 Energi Laut (tidal wave) 0 0 0 1 2 4 Energi Surya (solar pv) 0 0 0 1 11 17 ET Lainnya (Angin) (wind 0 0 0 0 1 1 and others) Energi Baru (Nuklir, CBM dan lainnya) (nuclear, cbm, others( 0 5 12 27 48 67
  • 31. BAURAN ENERGI (Energy mix) 2015 2020 2025 2030 2040 2050 Energi Total (total) 215 290 380 480 740 980 Minyak (Oil) 39% 32% 25% 22% 21% 20% Gas (Gas) 22% 22% 22% 23% 24% 24% Batubara (Coal) 29% 29% 30% 30% 27% 25% Total EBT (total new and 10% 17% 23% 25% 28% 31% renwable) Biomassa Biofuel (Bio fuel) 2.8% 3.1% 4.7% 4.5% 5.9% 7.8% Biomassa Sampah (Bio 2.0% 2.3% 5.1% 5.3% 7.0% 6.4% mass) Panas Bumi (geothermal) 4.3% 8.1% 7.1% 6.5% 4.9% 5.8% Energi air (hydro) 0.9% 1.7% 2.7% 2.6% 1.8% 2.0% Energi Laut (tidal wave) 0.0% 0.1% 0.1% 0.2% 0.3% 0.4% Energi Surya (solar pv) 0.0% 0.1% 0.1% 0.3% 1.5% 1.7% ET Lainnya (Angin) (wind and others) 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.1% 0.1% Energi Baru (Nuklir, CBM dan lainnya) (nuclear, cbm others) 0.0% 1.6% 3.2% 5.6% 6.5% 6.8%
  • 32. Proyeksi Kebutuhan Minyak, Gas dan Batubara BAURAN ENERGI 2015 2020 2025 2030 2040 2050 Energi Total (MTOE) 215 290 380 480 740 980 Minyak (oil) share 39% 32% 25% 22% 21% 20% Volume (MTOE) 84 93 95 106 155 196 Volume (M Barrel)) 622 688 703 784 1147 1450 Gas share 22% 22% 22% 23% 24% 24% Volume (MTOE) 47 64 84 110 178 235 Volume (TCF) 1,84 2,51 3,29 4,31 6,98 9,21 Batubara share 29% 29% 30% 30% 27% 25% Volume (MTOE) 62 84 114 144 200 245 Volume (M Ton)) 186 252 342 432 600 735
  • 33. Energi dan Nilai Tambah Nasional Menghasilkan multiplier efect ekonomi Mengashilkan pajak, Menghasilkan barang barang yang mengurangi ketergantungan terhadap import dan kemungkinan peluang eksport. Bila sumber daya energi tersedia dengan cukup, misalnya batubara dan gas dapat dipergunakan untuk pembangkit litsrik. Adanya pemabngkit listrik akan mendorong tumbuhnya industri yang menyerap tenaga kerja dan menghasilkan produk produk yang memberi nilai tambah. Bila sumber daya energi tidak tersedia, maka penciptaan laangan kerja yang mendorong substitusi teknologi dan nilai tambah tidak akan terjadi
  • 34. ENERGI, INFRASTRUKTUR, TEKNOLOGI, LITBANG & PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ENERGY SUPPLY ENERGY TRANSFORMATION •Refining •Power Plant • Industry • Transportation • Commercial • Household Tanpa dukungan penelitian dan pengembangan (R&D) maka penyediaan pertumbuhan kebutuhan energi akan terganggu sehingga pembangunan berkelanjutan tidak akan tercapai ENERGY DEMAND • Renewable • Oil •Gas • Coal INFRASTRUCTURE TECHNOLOGY 34
  • 35. Energi dan Penciptaan Lapangan Kerja Muncul perkantoran modern, hotel, kantor pemerintah, area wisata Tumbuh Industri yang memberikan multiplier efect ekonomi dan nilai tambah lebih baik
  • 36. KONTRIBUSI ENERGI/LISTRIK DI SEKTOR INDUSTRI Energi Fosil dan Non Fosil: kelistrikan Syarat Infrastruktur Listrik Kontribusi Energi Listrik (5-15)% Cukup, Handal, Berkualitas SWASTA (85-95)% PRODUKSI PENGOLAHAN Sumber daya Alam 1 Sumber daya Alam 2 Sumber daya Alam 3 Produk Nilai Tambah Salary Tax Tax Multiplier PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA Teknologi SDM Added Value Transformasi Brainware & Skill Teknologi Listrik Tidak Cukup dan tidak handal dan kualitas jelek ??, NOTHING
  • 37. Sektor Ketenagalistrikan PLTG PLTA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI ( SUTT ) SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH ( SUTR ) GARDU HUBUNG (GH) RUMAH TANGGA PUBLIK KOMERSIAL SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH ( SUTM ) GARDU INDUK (GI) PUSAT PEMBANGKI T PLTU/PLTD PLTU BATUBARA PLTP (PANAS BUMI) INDUSTRI SISTEM PEMBANGKITAN GRID TRANSMISI GRID DISTRIBUSI BBM GAS BATU-BARA PANAS BUMI HIDRO 1 2 0 3 2012 2025 2050 Kapasitas (GW) 34,5 115 430 Investment 1 G equiv to 2 B U$ = 160 B U$ = 600 BU$ Teknologi/R&D SDM 47.976 (tenaga yang ada di PT PLN- 2012). 120.000 orang 600.000 orang
  • 38. REALISASI KAPASITAS TERPASANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK (MW) 2004-2014 26,734 27,241 29,688 30,853 31,462 31,958 33,983 39,898 45,253 47,382 51,214 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 - 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 MW *) Perkiraan realisasi kapasitas terpasang pada akhir tahun 2014 *) 38
  • 39. KAPASITAS DAYA TERPASANG KELISTRIKAN NASIONAL E L E C T R I C I T Y F O R A B E T T E R L I F E 39 Daya terpasang Pembangkit Listrik s.d. Desember 2013 BATUBARA GAS BBM AIR PANAS BUMI LAINNYA TOTAL 20.0 18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 - IPP 5.02 1.22 0.07 1.20 0.06 0.01 7.59 SEWA 0.16 0.79 2.71 0.00 - - 3.66 PLN 17.32 12.06 3.00 3.51 0.57 0.00 36.46 TOTAL 22.50 14.07 5.78 4.72 0.63 0.02 47.71 GW DAYA TERPASANG S.D DESEMBER2013 SUMBER: PLN, 2014
  • 40. KONSUMSI TENAGA LISTRIK (TWh) 2004-2014 100 107 113 121 129 134 147 158 174 188 208 250 200 150 100 50 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 TWh *) Perkiraan realisasi kapasitas terpasang pada akhir tahun 2014 *) 40
  • 41. RASIO ELEKTRIFIKASI (%) 2004-2014 60 62 63 64.3 65.1 65.79 67.15 72.95 76.56 80.51 82.5 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 % *) Perkiraan realisasi kapasitas terpasang pada akhir tahun 2014 *) 41
  • 42. NAD 89,77 % RASIO ELEKTRIFIKASI PER PROVINSI 2013 Sumut 87,10% Sumbar 80,23% Riau 80,39% Sumsel 70,54.% Bengkulu 77,86% Babel 96,88% Lampung 76,73% Jakarta 99,39% Banten 90,21% Jabar 79,95% Jateng 86,17% Jambi 74,60% DIY 80,26% Bali 77,82% Jatim 78,91% NTB 63,66% NTT 54,36% Kalbar 94,57% Kalsel 80,96% Kaltim 79,80% Sulut 81,32% Sulteng 70,17% Sulsel 80,65% Malut 87,20% Maluku 77,88% Category : > 60 % 41 - 60 % Papua 36,09% 20 - 40 % Sulbar 67,27% Kepri 75,29% Sultra 62,35% Papua Barat 64,35% Kalteng 64,50% Gorontalo 67,17% 42
  • 43. ENERGY MIX PADA PEMBANGKIT LISTRIK 2008 S.D 2014 ENERGI PRIMER 2008 2010 2011 2012 APBN-P 2008 2009 2010 2011 2012 APBN-P 2013 Realisas i s.d. Okt. 2013 RAPBN 2014 BBM *) 36% 25% 22% 22,95% 14,97% 10,87% 12,60% 9,70% Gas 17% 25% 25% 21,00% 23,41% 22,45% 23,46% 22,02% Batubara 35% 39% 38% 44,06% 50,27% 55,15% 51,54% 57,24% Hydro 9% 8% 12% 6,80% 6,39% 6,40% 7,8% 6,09% Panas Bumi 3% 3% 3% 5,13% 4,85% 4,60% 4,51% 4,43% EBT Lainnya 0% 0% 0% 0,07% 0,11% 0,52% 0,09% 0,52% *) pada tahun 2014, penggunaan BBM termasuk biodiesel 20% 2013 APB N 2014 2009 43
  • 44. Bagaimana RUEN (RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL) RENCANA AKSI IMPLEMENTASI KEN
  • 45. Paradigma Baru Pengelolaan Energi: Kedudukan KEN-RUEN dan RUED UU No. 30/2007 Tentang Energi KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL (KEN) RUEN Melibatkan berbagai stake holders: PT, Industri, masyarakat menyusun RUEN, RUED Periode Transisi Ketahanan/Ke mandirian RUED Disusun oleh pemerintah dan RUKN Provinsi ditetapkan oleh DEN RUED Kabupaten RUPTL /Kota menuju Energi UU No. 30/2009 Tentang Ketenagalistrikan
  • 46. 2015 : 22 MTOE 2020 : 49 MTOE 2025 : 87 MTOE 2040 : 207 MTOE 2050 : 304 MTOE RUEN : Penyediaan EBT 1. Kontribusi masing masing jenis EBT, volume 2. Lokasi penyediaan EBT 3. Pemanfaatan EBT 4. Pemecahan masalah lahan 5. Teknologi, industri 6. Peran pemerintah pusat dan daerah 7. Harga EBT, apakah subsidi atau ikut mekanisme pasar 8. Institusi yang bertanggung jawab 9. Bagaimana koordinasi 10. dll Hidro, panas bumi, energi matahari, biofuel, biomass, energi laut, angin, dll
  • 47. Kondisi Ke-Energian Nasional dan Tantangan yang dihadapi 1) Tata kelola energi saat ini belum memberi nilai tambah ekonomi optimal, dan masih berorientasi ekspor; 2) Penggunaan energi di berbagai sektor masih belum efisien; 3) Kecenderungan meningkatnya ketergantungan terhadap energi fosil yang belum dapat diimbangi secara memadai oleh peningkatan penyediaannya, sementara pemanfaatan energi non-fosil masih relatif kecil; 4) Keterbatasan infrastruktur yang menghambat proses distribusi energi dari sumber-sumber energi ke pengguna menyebabkanadanya kesenjangan di dalam penyediaan energi; 5) Masih rendahnya tingkat investasi yang diakibatkan oleh resiko investasi di sektor energi yang masih tinggi; 6) Harga energi yang belum berada pada nilai keekonomian dan kurang tepatnya penerapan subsidi pada beberapa jenis energi, menyebabkan terhambatnya pengembangan berbagai jenis energi alternatif baru dan terbarukan yang berdampak terhadap keterbatasan finansial pembangunan infrastruktur energi;
  • 48. Lanjutan...... 7) Rendahnya penguasaan teknologi di sektor energi dan lemahnya keberpihakkan terhadap produk teknologi nasional menyebabkan ketergantungan yang tinggi terhadap teknologi impor; 8) Masih rendahnya akses masyarakat terhadap energi (infrastruktur listrik masih belum baik, infrsatruktur gas juga masih belum baik); 9) Pengelolaan energi yang belum sepenuhnya menerapkan prinsip berkelanjutan; 10) Keterbatasan anggaran, dan kemampuan SDM dan capaian pengembangan energi yang hampir jalan di tempat; 11) Arah riset pengembangan sektor energi belum terencana dan terintegrasi secara baik dan banyak hasil riset yang tidak bisa mendukung arah pengembangan enegi; 12) Infrastruktur kelistrikan nasional yang masih belum baik (kehandalan sistem rendah) belum mampu mendukung transformasi nilai tambah optimal, dan tata kelolanya yang belum efisien; 13) Pengembangan infrastruktur energi nasional belum didukung oleh industri komponen nasional yang kuat dan sangat tergantung pada komponen impor; 14) Indonesia belum memiliki cadangan penyangga dan cadangan strategis energi nasional.
  • 49. Langkah Strategis 1. Mendorong Percepatan penyelesaian RUEN, RUED sebagai acuan implementasi KEN 2. Penataan Ekspor Gas dan batubara dan orientasi untuk domestik 3. Percepatan pembangunan infrastruktur listrik dan Migas dan mendorong pemanfaatan teknologi dalam negeri. 4. Percepat akses masyarakat terhadap energi (kususnya listrik dan Gas) 5. Pengurangan Subsidi secara bertahap (listrik dan BBM) dan manfaatkannya untuk akselerasi infratruktur 6. Penguatan industri domestik pendukung infrastruktur energi dan peningkatan nilai tambah. 7. Mendorong percepatan pemanfaatan biofuel dengan mengalihkan subsidi import BBM 8. Percepatan pengembangan EBT (panel surya, geothermal hydro 9. Menorong Penguatan Penelitian dan pengembangan 10. Meningkatkan cadangan terbukti untuk energi fosil, 11. Mendorong segera terealisasinya adanya cadanga penyangga dan cadangan strategis Nasional, 12. Meningkatkan Fungsi Pengawasan Implementasi KEN, RUEN dan RUED Untuk Jangka Menengah dan Jangka Panjang,
  • 50. Kesimpulan 1. Energi mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis untuk pencapaian tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan serta pendorong pertumbuhan perekonomian. 2. Energi merupakan suatu ukuran tingkat kemakmuran bangsa. Bangsa yang maju dan sejahtera dapat diindikasikan dengan penggunaan energi/kapita yang tinggi. Oleh karena itu, sebagai konsekuensi dari pembangunan ekonomi dan juga kenaikan jumlah penduduk, maka kebutuhan energi nasional akan meningkat dengan pesat di masa mendatang. 3. Kebijakan Energi Nasional (2050) yang komprehensif dapat merupakan pedoman yang memberikan arah pengelolaan energi nasional ke depan. 4. Berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan energi nasional, antara lain : perlunya paradigma baru, keterbatasan infrastruktur energi, dll (lengkapnya lihat 14 butir diatas).