1. Dokumen ini membahas tentang persamaan garis lurus dan grafiknya.
2. Terdapat penjelasan tentang kemiringan garis lurus, bentuk umum persamaan garis lurus, dan sifat-sifat persamaan garis lurus.
3. Diberikan contoh soal dan penyelesaiannya tentang menentukan gradien garis lurus dan grafik persamaannya.
Bahan Ajar Persamaan Kuadrat SMP Kelas IX Kurikulum 2013Yoollan MW
Bahan ajar ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam memahami cara menentukan akar kuadrat dengan menggunakan 3 cara, yakni: 1) Metode Pemfaktoran 2) Metode Kuadrat Sempurna dan 3) Rumus ABC/ Kuadratik
Bahan Ajar Persamaan Kuadrat SMP Kelas IX Kurikulum 2013Yoollan MW
Bahan ajar ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam memahami cara menentukan akar kuadrat dengan menggunakan 3 cara, yakni: 1) Metode Pemfaktoran 2) Metode Kuadrat Sempurna dan 3) Rumus ABC/ Kuadratik
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. B Y : R A N D I T A M P U B O L O N
PERSAMAAN GARIS LURUS
4. PETA KONSEP
Persamaan Garis
Lurus
Grafik Persamaan
Titik-titik
Koordinat
Dua titik
Koordinat
Kemiringan
Melalui titik (0,0)
dan (x1,y1)
Melalui titik
(x1,y1) dan (x2,y2)
Sifat-sifat
Persamaan
Dua Garis sejajar Dua garis tegak
lurus
Persamaan Garis Bentuk umum
Persamaan Garis
dengan
kemiringan m dan
melalui titik
(x1,y1)
5. Kata Kunci Kompetensi Dasar
Persamaan Garis
Lurus
Grafik
Kemiringan
Titik Potong
3.4 Menganalisis fungsi Linier
(sebagai persamaan garis
lurus) dan
menginterpresentasikan
grafiknya menggunakan
masalah kontekstual)
4.4 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan
dengan fungsi linier sebagai
persamaan garis lurus
Kata Kunci dan Kompetensi Dasar
6. NILAI SEKOLAH INDIKATOR
Senantiasa Bersukacita
Tekn Berdoa
Menentukan kemiringan
persamaan garis lurus (C4)
Menentukan bentuk
persamaan garis lurus
dengan kemiringan m dan
melalui titik (x, y) (C4)
Mengilustrasikan grafik
persamaan garis lurus (C4)
Mendesain grafik
persamaan garis lurus (P7)
7. 4.1
• Grafik persamaan Garis Lurus
4.2
• Menentukan Kemiringan persamaan Garis
Lurus
4.3
• Bentuk persamaan garis lurus dengan
kemiringan m dan Melalui titik (x1,y1)
4.4
• Sifat-sifat Persamaan Garis Lurus
MATERI PERSAMAN GARIS LURUS
16. Jika tangga dianggap
sebagai garis lurus maka
nilai kemiringan tangga
dapat ditentukan dengan
cara membandingkan
tinggi tembok yang dapat
dicapai ujung tangga
dengan jarak kaki tangga
dari tembok. Nilai
kemiringan tangga
tersebut disebut gradien.
17. Garis dengan persamaan y = mx memiliki gradien m
Garis dengan persamaan y = mx + c memiliki gradien m
Contoh :
y = 2x
Jadi, m = 2
Contoh :
y = 10x + 8
Jadi, m = 10
18. Bagaimana menentukan gradien garis
yang berbentuk ax + by = c melalui (0,0)
Sebelumnya ubahlah bentuk ax + by = c ke bentuk y = mx + c.
ax + by = c
by = - ax + c
y = - a/b x + c/b
Koefisien x menunjukkan gradien
Gradien garis ax + by = c adalah –a/b
19. Perhatikan gambar berikut ini !
Dari gambar disamping tampak bahwa
ruas garis AB melalui titik A (x1, y1 ) dan B (
x2, y2 ).
Sehingga perbandingan komponen y dan
komponen x ruas garis tersebut adalah
20. Kesimpulan (Review)
1. Gradien merupakan bilangan yang menyatakan
kecondongan suatu garis yang merupakan perbandingan
antara komponen y dan komponen x.
2. Garis dengan persamaan y = mx memiliki gradien m
3. Garis dengan persamaan y = mx + c memiliki gradien
m
4. Gradien garis dengan persamaan ax + by = c adalah –
a/b
5. Gradien garis yang melalui titik (x1, y1) dan ( x2, y2)
adalah
21. SOAL -1
Gradien garis yang melalui titik
(5 , -3) dan (3 , -8) adalah ...
a. 5/2
b. 2/5
c. -8/11
d. -11/8
22. Pembahasan :
Koordinat titiknya (5 , -3) dan (3 , -8)
maka gradiennya:
x1 = 5 , y1 = -3 , x2 = 3 , y2 = -8
y2 – y1 -8 – (-3)
m = ----------- m = -----------
x2 – x1 3 - 5
m = -5/-2 = 5/2
Jadi gradienya 5/2
23. SOAL – 2
Pernyataan dibawah ini yang benar
adalah ...
a. 3x – 6y + 10 = 0 bergradien 1/2
b. 6x – 3y – 10 = 0 bergradien 2
c. x + 4y + 5 = 0 bergradien 1/4
d. x – 4y + 5 = 0 bergradien 4
24. Pembahasan :
a. 3x – 6y + 10 = 0 bergradien -1/2
3x – 6y + 10 = 0 m = -3/-6 = ½ ( S)
b. 6x – 3y – 10 = 0 bergradien 2
6x – 3y – 10 = 0 m = -6/-3 = 2 ( B )
c. x + 4y + 5 = 0 bergradien 1/4
x + 4y + 5 = 0 m = -1/4 ( S)
d. x – 4y + 5 = 0 bergradien 4
x – 4y + 5 = 0 m = -1/-4 =1/4 ( S)
25. SOAL – 3
Gradien garis yang
persamaannya 3x – 6y + 5 = 0
adalah ...
a. - ½
b. ½
c. 2
d. -2
26. Pembahasan :
Gradien garis yang persamaannya :
3x – 6y + 5 = 0 :
m = -a/b a = 3 , b = -6
m = - 3/-6
m = ½
Jadi gradiennya = ½
27. SOAL – 4
Gradien garis yang melalui titik
A (0 , -4) dan B (6 , 5) adalah ...
a. 1/6
b. 1/4
c. 2/3
d. 3/2
28. Pembahasan :
Koordinat titiknya:A (0 , -4) dan B
(6 , 5):
x1 =-0 , y1 =-4 , x2 = 6 , y2 = 5
y2 – y1 5 – (-4)
m = ----------- m = -----------
x2 – x1 6 - 0
m = 9/6 = 3/2
Jadi gradienya adalah : 3/2.
29. Soal – 5
Gradien garis dengan
persamaan 4x – 2y + 8 =
0 adalah…
30. Soal – 6
Gradien garis dengan
persamaan 3x + 2y = 6
adalah…