Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan penyakit Meniere yang meliputi epidemiologi, etiologi, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Beberapa penatalaksanaan yang disebutkan antara lain pengaturan gaya hidup dan diet, penggunaan diuretik, betahistin, kortikosteroid oral atau intratimpanik, serta gentamisin intratimpanik.

1. PENATALAKSANAAN PENYAKIT MENIERE
Oleh :
M. Arif Sudianto Utama, dr
Pembimbing :
Dr. Nyilo Purnami, dr.,Sp.T.H.T.K.L (K), FICS
DEPT/ SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK
BEDAH KEPALA & LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA-RSUD Dr. SOETOMO
SURABAYA
2016
Tinjauan Pustaka
1

2. PENYAKIT MENIERE
SINDROM
A
VERTIGO TINITUS TELINGA RASA
PENUH
GGN
PENDENGARAN
FLUKTUATIF
PENDAHULUAN
2
Vrabec JT, 2010; Bott R, 2014; Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, et al 2015

3. Struktur anatomi
telinga dalam
3
Hidrops
Endolimf
Penyebab
multifaktorialLabirin
Kanalis semisirkularis
Koklea
Modalitas terapi
Melville DC, 2014; Tyrrell JS, Whinney DJD, Ukoumunne OC, Fleming LE, Osborne NJ, 2015

4. 4
Banyak ditemukan pada :
• Kulit putih
• Usia dekade > empat atau lima tahun
• Dominasi perempuan
Pendekatan diagnosis :
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Diagnosis penunjang
Vrabec JT, 2010; Melville DC, 2014
Melville DC, 2014. Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015

5. 5
Konservatif Invasif
Rehabilitasi
Vestibular
Pendekatan terapi :
Melville DC, 2014. Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015

6. • Menjelaskan informasi penatalaksanaan
penyakit Meniere yang sesuai & dapat
diterapkan
• Sehingga dapat segera ditangani &
menurunkan angka komplikasi
TUJUAN
6

7. EPIDEMIOLOGI
• Perkiraan insiden penyakit Meniere ini sangat
bervariasi.
• AS: prevalensi sekitar 200/100.000 populasi
• Negara skandinavia : insiden 430/1.000.000
populasiInggris sekitar 56/100.000 populasi.
• Jepang : prevalensi sekitar 21-36/100.000
populasi
7
Johnson J, Lalwani AK, 2012; Melville DC, 2014

8. • Insiden tertinggi : dekade ke-6 (usia 60-70 thn)
• Teori multifaktorial  pergeseran puncak insiden
meningkat beberapa tahun terakhir
• Perbandingan laki-laki & perempuan 1,3:1
• 2.6% s/d 12% kasus terkait faktor keluarga (rata-rata
7%)
8
Vrabec JT, 2010; Melville DC, 2014

9. 9
ETIOLOGI
Hidrops
Endolimfatik
Genetik
Infeksi
Vaskular
Diet
Autonom
Endokrin
Alergi
Vertigo episodik
Gangguan pendengaran
fluktuatif
Tinitus
Telinga tearasa
penuh
Autoimun
Dhingra PL, Dhingra S, 2014

10. Patofisiologi
10
PATOFISIOLOGI
A
B
C
Gambar 2. (A) dan (B) histologi normal membran endolimf, (C)
peregangan membran Reisnerr pada penyakit Meniere
Dhingra PL, Dhingra S, 2014

11. 11
• Kantung endolimfatik lebih kecil, epitel tubular
kurang absorptif & perisakular fibrosis meningkat
• Penyumbatan : aliran endolimf, sinus endolimfatik,
utrikulus, sakulus & duktus reunien longitudinal
• Penimbunan cairan endolimf
• Pelebaran apeks hingga meluas ke bagian tengah, &
basal koklea
• Labirin membran akan menegang & ruptur
• Kebocoran endolimf
Crane BT, Schessel DA, Nedzelski J, Minor LB, 2010; Johnson J,
Lalwani AK, 2012; Dhingra PL, Dhingra S, 2014; Melville DC, 2014

12. 12
Komposisi cairan ini
akan berubah
Tabel 1. Komposisi normal cairan telinga dalam
Dhingra PL, Dhingra S, 2014
Crane BT, Schessel DA, Nedzelski J, Minor LB, 2010; Johnson
J, Lalwani AK; 2012; Dhingra PL, Dhingra S; 2014

13. Diagnosis
Gejala klinis
• Anamnesis :
– Dua/lebih serangan episodik vertigo (± 20 mnt-1
jam)
– Penurunan pendengaran fluktuatif
– Tinitus konstan/berulang sebelum atau selama
serangan vertigo
– Telinga terasa penuh
13
DIAGNOSIS
Crane BT, Schessel DA, Nedzelski J, Minor LB, 2010; Tyrrell JS,
Whinney DJD, Ukoumunne OC, Fleming LE, Osborne NJ, 2014

14. • Pemeriksaan fisik:
– Tes Romberg (berdiri di kedua kaki dengan mata
tertutup)
– Tes Unteberger’s stepping (berjalan pada titik
tertentu dengan mata tertutup)
14
Mungkin hanya menunjukkan gangguan
keseimbangan sedang
Adams ME, Heidenreich KD, Kileny PR, 2010; Tyrrell JS, Whinney
DJD, Ukoumunne OC, Fleming LE, Osborne NJ; 2015

15. • Selama serangan  nistagmus horizontal
• Otoskopi  normal
• Tes garpu tala :
– Tuli sensorineural
– Tes Weber : lateralisasi ke telinga sehat
– Tes Rinne  positif
15
Adams ME, Heidenreich KD, Kileny PR, 2010; Tyrrell JS, Whinney DJD,
Ukoumunne OC, Fleming LE, Osborne NJ; 2015

16. Pemeriksaan penunjang :
o Audiometripaling banyak digunakan
Gambar 3. SNHL fluktuatif & ganggauan pendengaran nada rendah
16
Adams ME, Heidenreich KD, Kileny PR, 2010; Dhingra PL, Dhingra S, 2014;
Tyrrell JS, Whinney DJD, Ukoumunne OC, Fleming LE, Osborne NJ; 2015

17. 17
oTes vestibular dan fungsi keseimbangan:
• Tes kalori
• Elektronistagmografi (ENG)
• Tes gliserin
Adams ME, Heidenreich KD, Kileny PR, 2010; Dhingra PL, Dhingra S, 2014;
Tyrrell JS, Whinney DJD, Ukoumunne OC, Fleming LE, Osborne NJ; 2015

18. Fungsi :
 Menilai fungsi labirin, menentukan sisi lesi
 Menentukan gangguan keseimbangan sentral/
perifer
 Menunjukkan penurunan fungsi telinga yang sakit
(rangsang panas maupun dingin)
18
• Tes kalori
Tes Vestibulas & Fungsi Keseimbangan…..
Crane BT, Schessel DA, Nedzelski J, Minor LB, 2010;
Adams ME, Heidenreich KD, Kileny PR, 2010

19.  Air hangat (44⁰c) : deviasi mata ke arah berlawanan
dari telinga yang dialiri nistagmus ke arah telinga
yang dialiri
 Air dingin (30⁰c) : deviasi mata ke arah telinga yang
dialiri nistagmus mata ke arah berlawanan
19
COWS
(Cold Opposite Warm Same)
Johnson J, Lalwani AK, 2012; Dhingra PL, Dhingra S, 2014; Mckinnis LN, et al. 2014

20. 20
– Untuk memonitor gerakan bola mata
– Interpretasi :
 Jarum galvanometer bergerak sesuai gerak
bola mata
• Elektronistagmografi (ENG)
Tes Vestibulas & Fungsi Keseimbangan…..
Adams ME, Heidenreich KD, Kileny PR, 2010; Melville DC, 2014;

21. – Menentukan prognosis tindakan operatif pada
pembuatan shunt hidrops (+) maka operasi diduga
akan berhasil
– Protokol : pasien diberi minum gliserin 1,2ml/kgBB
setelah tes audiogram  audiogram 2 jam kembali
& bandingkan  perbaikan sekitar 10dB.
21
• Tes gliserin
Tes Vestibulas & Fungsi Keseimbangan…..
Bott R, 2014; Dhingra PL, Dhingra S, 2014

22. – Untuk mengetahui patologis hidrops endolimf
– Menunjukkan rekaman aktivitas elektrik
secara sinkron oleh koklea & N. Auditori
– Cukup invasif sehingga sudah jarang dilakukan
 menusukkan jarum elektroda
22
• Elektrokokleografi (ECOG):
Adams ME, Heidenreich KD, Kileny PR, 2010; Melville DC, 2014

23. MRI
• Diperlukan bila ada kecurigaan neuroma akustik
atau tumor otak lain
Laboratorium
• Tidak ada yang spesifik
• Jika dicurigai penyebabnya adalah alergi/infeksi
• Infeksi : kultur darah, kultur urin & pemeriksan
cairan serebro spinal
23
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Bott R, 2014; Melville DC, 2014
Johnson J, Lalwani AK, 2012; Dhingra PL, Dhingra S, 2014

24. 24
PENATALAKSANAAN
Gambar 4. Alur penatalaksanaan penyakit Meniere
Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP; 2015

25. 25
Diuretik/betahistin dll.
Pompa Meniett
Operasi Kantung Endolimfatik
Injeksi Intratimpanik
Neurektomi Vestibular
Labirintektomi
PENATALAKSANAAN….
Pengaturan diet
Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015

26. • Mengendalikan gaya hidup, hindari :
– Kafein, MSG, coklat, alkohol, nikotin
– Batasi makanan : tinggi kolesterol/trigliserida,
tinggi karbohidrat & terlalu manis
– Jauhi stres membantu proses perbaikan &
mengurangi gejala
– Diet rendah garam: < 2gr  membantu
menurunkan tekanan endolimfatik
26
PENATALAKSANAAN….
Greenberg SL, Nedzelski JM, 2010; Hospital SD, Street O, Street O, Infirmary BR, 2011;
Dhingra PL, Dhingra S, 2014; Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015

27. FARMAKOLOGI ORAL
27
Diuretik, betahistin, benzodiazepin, anti emetik
 untuk mengontrol serangan vertigo akut (Lini
pertama)
• Diuretik :
– Mengubah konsentrasi elektrolit cairan endolimf,
menurunkan volume & tekanan
– Jenis paling sering digunakan : tiazid
Weinreich HM, Agrawal Y, 2014; Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015
Khan BH, Ahmed Z, Khan RA, 2011; Kirtane MV, Souza CE, Sanna M,
Devaiah AK, 2013; Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015

28. • Betahistin :
– Merupakan H1 agonis & H3 antagonis 
meningkatkan aliran darah ke stria vaskularis
– Mengurangi aktifitas nukleus vestibular melalui
pelepasan neurotransmitter
– Dosis 48mg/hari
28
Djelilovic VJ, 2012; Tyrrell JS, Whinney DJD, Ukoumunne OC, Fleming LE,
Osborne NJ, 2014 ; Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015
FARMAKOLOGI ORAL…..

29. • Kortikosteroid oral :
–Berefek terhadap sistem imun, sifat
mineralokortikoid
–Contoh dosis : prednison 1mg/kg/hari
selama 10 hari
29
• Benzodiazepine :
‒ Sebagai supresan vestibular
‒ Bekerja di sentral H1 antagonis
‒ Standar dosis oral : 2-5mg (3 x 1)
Greenberg SL, Nedzelski JM, 2010; Hospital SD, Street O, Street O, Infirmary BR,
2011; Tyrrell JS, Whinney DJD, Ukoumunne OC, Fleming LE, Osborne NJ, 2014
Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015

30. 30
Intratimpanik Farmakoterapi
• Injeksi melalui absorbsi round window
• Menghindari efek samping sistemik
Gambar 5. Gentamisin atau steroid intratimpanik
Watson GJ, Nelson C, Irving RM, 2015; Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015

31. • Pasien yang gagal terapi lini pertama
• Efek antiinflamasi
• Efek mineralokortikoid --> lebih kuat pada
telinga dalam, meningkatkan transporter
natrium dari kanalis semisirkularis 3X lipat
• Dosis tunggal 4mg
31
Kortikosteroid intratimpanik
Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015; Ren H, Yin T, Lu Y, Kong W, Ren J, 2015

32. Kortikosteroid intratimpanik…..
• Prosedur :
– MT di anestesi lokal dengan krim lidokain &
prilocaine 2,5%
– Obat di suntikkan inferior sampai ruang telinga
tengah penuh (~0,4 ml)
– Telinga yang disuntikkan menghadap atas 20-30
menit
• Kontraindikasi : penyakit telinga tengah aktif,
kelainan anatomi
32
Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015; Watson GJ,
Nelson C, Irving RM, 2015; Ren H, Yin T, Lu Y, Kong W, Ren J, 2015

33. Gentamisin intratimpanik
• Antibiotik bersifat vestibulotoksik &
kokleotoksik
• Menyebabkan hipofungsi vestibular
• Mekanisme :
– Secara irreversibel masuk rambut sel satu arah 
akumulasi
– Mengganggu sinyal & fungsi sel-sel rambut
vestibular
33
Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015;
Watson GJ, Nelson C, Irving RM, 2015

34. Gentamisin intratimpanik…..
• Dosis tunggal 40mg dalam larutan 0,2ml
• Standar prosedur sama seperti pemberian
kortikosteroid intratimpanik
• Kontraindikasi : telinga dapat mendengar/ fungsi
keseimbangan baik & infeksi telinga tengah yang aktif
• Dapat dilakukan titrasi
34
Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015;
Watson GJ, Nelson C, Irving RM, 2015

35. Pembedahan
35
 Indikasi : terapi medikamentosa gagal
mengontrol vertigo & gejala memberat
• Operasi kantung endolimfatik
• Neurektomi vestibular
• Labirintektomi
Crane BT, Schessel DA, Nedzelski J, Minor LB, 2010

36. 36
• Operasi kantung endolimfatik :
– Tujuan : shunting, pengeringan, dekompresi
kantung  mencegah hidrops dengan
pengaliran endolimf
–Dianggap non-destruktif
Pembedahan…..
Crane BT, Schessel DA, Nedzelski J, Minor LB, 2010; Melville
DC, 2014; Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015

37. –Prosedur :
• Anestesi umum, insisi belakang telinga seperti
operasi mastoid
• Pemantauan n. VII
• Kantung endolimfatik diidentifikasi pada
posterior KSS posterior
• Memasukkan pipa (shunt) ke dalam kantung
endolimfatik untuk mengontrol tekanan
abnormal cairan
37
Pembedahan…..
Melville DC, 2014 ; Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015

38. • Neurektomi Vestibular :
– Pilihan operasi meredakan vertigo
– Mempertahankan fungsi pendengaran
– Pendekatan transkoklearis, translabirin,
retrolabirin & retrosigmoid
– Komplikasi : gangguan pendengaran, kelemahan n.
VII, kebocoran CSF, sakit kepala, defisit bicara &
bahasa
38
Pembedahan…..
Melville DC, 2014 ; Tyrrell JS, Whinney DJD, Ukoumunne OC, Fleming LE,
Osborne NJ, 2014; Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015

39. • Labirintektomi :
– Menghilangkan neuroepithelium dari 5 organ
vestibular  3 KSS, utrikulus & sakulus
– Pendengaran dikorbankan secara total pada
telinga sakit
– Indikasi : pasien dengan penurunan pendengaran
berat, tingkat pengenalan kata lemah & vertigo
berat
39
Pembedahan…..
Johnson J, Lalwani AK, 2012; Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015

40. ‒ Dilakukan pada kasus unilateral
‒ Kontraindikasi : telinga masih mendengar,
penurunan fungsi vestibular kontralateral
‒ Komplikasi : terkait dengan operasi mastoid
40
Pembedahan…..
Crane BT, Schessel DA, Nedzelski J, Minor LB, 2010; Sharon JD,
Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015

41. Alternatif terapi:
• Pompa Meniett
– Generator tekanan
udara
– Membutuhkan tabung
ventilasi membran
timpani
– Membantu redistribusi
endolimfatik
– Aman & ditoleransi baik
41
Gambar 6. Salah satu jenis alat generator tekanan udara telinga
Tyrrell JS, Whinney DJD, Ukoumunne OC, Fleming LE, Osborne
NJ, 2014; Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015

42. REHABILITASI
• Rehabilitasi vestibular  pasien vertigo
setelah perawatan medis/bedah yg masih
memiliki sisa gangguan keseimbangan.
• ABD :
– Untuk pasien gangguan pendengaran
– Butuh kepatuhan & edukasi lebih baik 
gangguan pendengaran bersifat fluktuatif
42
Mckinnis LN, et al. 2014; Sharon JD, Trevino C, Schubert MC, Carey JP, 2015

43. RINGKASAN
• Penyakit Meniere : kumpulan gejala yaitu
vertigo, tinitus, hilangnya pendengaran yang
fluktuatif, rasa penuh di telinga
• Penyebab pasti belum diketahui
kemungkinan a.l infeksi, alergi, faktor
autoimun, genetika sampai vaskular
• Patofisiologi : hidrops endolimf akibat
perubahan biokimiawi cairan endolimf &
perilimf
43

44. • Diagnosis : anamnesis, pemeriksaan fisik,
penunjang
• Penatalaksanaan :
– Terapi konservatif
– Invasif
– Rehabilitasi vestibular
Ringkasan...
44

45. Terima Kasih 45

46. 46