4. GOLONGAN BUKAN RNA/ DNA VIRUS
1. HEPATITIS
2. VIRUS YANG MENYEBABKAN SAKIT PADA SSP DENGAN INFEKSI
LAMBAT.
GOLONGAN VIRUS YANG MENGANDUNG RNA / DNA : BEDSONIA
5. ENTERO VIRUS .
Terdapat pd banyak binatang , termasuk manusia, ternak, babi dan mencit.
Virus - virus dari manusia meliputi virus :
- Virus Polio tipe 1 – 3.
- Virus Coxsackie : - V. Coxsackie A , ada 23 tipe
- V. Coxsackie B, tipe 1 – 6.
- Virus Echo, 31 tipe
6. Dalam stadium berat menyebabkan kelumpuhan yg lemas krn kerusakan
sel – sel syaraf baik dalam sum – sum tulang punggung maupun
otak.
Dulu disbt “ Infantile paralysis “ menjangkiti anak – anak dibwh 5 Th.
Disbt jg “ Heine – Meidin “
Sifat :
- 1. Bisa diinaktifasi dgn ultra violet , pengeringan dgn
pemanasan 56 – 60 ˚ C selama 1 jam.
- 2. Dapat dibunuh dgn chlor .
- 3. Inaktifasi dgn formalin .
- 4. Mudah tumbuh pada seluruh biakan jaringan.
7. Antigenitasnya 3 macam :
1. Type 1 ( Tipe Brunhilde )
2. Type 2 ( Tipe lansing )
3. Type 3 ( Tipe Leon )
Ketiga tipe ada batas Cross proteksi
Tipe 1 paling ganas
Zat anti yg dibentuk dlm tubuh : Zat antinetralisasi, zat anti ikatan komplemen,
dan zat hemaglutinin.
8. Cara penularan :
Melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi
Droplet infection per- oral
Virus dapat ditemukan dalam hapus tenggorok dan tinja sebelum
gejala klinik pertamanya timbul .
Gejala Klinik ;
Masa tunas 1 – 3 mg , kadang – kadang sampai 5 mg.
Sifat infeksi :
- Inapparent infection
- Minor illnes
- Mayor llnes
9. Gejala klinik : Demam dgn diare, tenggorokan merah, sakit kepala , kaku kuduk ,
kelumpuhan yang terjadi pd penurunan demam .
Cara diagnosa :
1. Gejala klinik
2. Laboratorium : isolasi
- Sero – diagnostik
- Pemeriksaan liquor
10. Laboratorium :
a. Isolasi :
b. Bahan pemeriksaan berupa : Darah, Hapus tenggorok, tinja,
liquor.
c. Sero- dignostic.
d. Melihat kenaikan Zat anti netralisasi atau zat anti ikatan
komplemen yg ada pd serum penderita