SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
PARASITOLOGI II
Kelompok 4
1. Kevin Deowian 1713453031
2. Puti Edel Weista 1713453032
3. Ferina Indahsari 1713453033
4. Risky Messyana 1713453034
5. Asri Widya Ariani 1713453035
6. Fenie Rezkawati 1713453036
7. Indri Dwi Ramadani 1713453037
8. Mila Damayanti 1713453038
9. Sindi Neta Nia 1713453039
10. Rizky Adji Pangestu 1713453040
SIPHONAP
TERA
1.
Ctenocephalides
cannis (kutu
anjing)
5.
Echidnophaga
4.Xenopsylla
cheopsis (kutu
tikus)
3. Pulex irritan
(pinjal manusia)
2.
Ctenocephalides
felis (kutu
kucing),
 Siphonaptera adalah serangga lateral, bersayap, dan holometabola. Terdapat
hampir 2.575 spesies.
 Semua spesies parasit dalam tahap dewasa memiliki mulut yang dirancang
untuk menusuk dan mengisap, sisir dirancang hampir di seluruh tubuh mereka
dan kaki, serta kaki dirancang untuk melompat.
 Ordo Siphonoptera mempunyai ciri-ciri tidak bersayap, termasuk
endopterygota, bermata tunggal, metamorfosisnya sempurna, dan
mempunyai alat mulut menusuk dan menghisap.
 Contohnya adalah Ctenocephalus cannis (kutu anjing), Ctenocephalus felis
(kutu kucing), Pulex irritan (pinjal manusia), Xenopsylla cheopsis (kutu tikus),
Echidnophaga.
 Pinjal masuk ke dalam ordo Siphonaptera yang pada mulanya dikenal
sebagai ordo Aphniptera.
 Ordo Siphonaptera terdiri atas tiga super famili yaitu Pulicoidea, Copysyllodea
dan Ceratophylloidea.
 Ketiga super famili ini terbagi menjadi Sembilan famili yaitu Pulicidae,
Rophalopsyllidae, Hystrichopsyllidae, Pyglopsyllidae, Stephanocircidae,
Macropsyllidae, Ischnopsyllidae dan Ceratophillidae.
 Pinjal betina tidak memiliki rambut
pendek di belakang lekuk antenna.
 Kaki belakang dari sub spesies ini terdiri
dari enam ruas dorsal dan
manubriumnya tidak melebar di apical
 Pinjal merupakan insekta yang tidak
memiliki sayap dengan tubuh berbentuk
pipih bilateral dengan panjang 1,5-4,0
mm, yang jantan biasanya lebih kecil
dari yang betina. Kedua jenis kelamin
yang dewasa menghisap darah.Pinjal
mempunyai kritin yang tebal.Tiga
segmen thoraks dikenal sebagai
pronotum, mesonotum dan metanotum
(metathoraks).Segmen yang terakhir
tersebut berkembang, baik untuk
menunjang kaki belakang yang
mendorong pinjal tersebut saat
meloncat.Di belakang pronotum pada
beberapa jenis terdapat sebaris duri
yang kuat berbentuk sisir, yaitu
ktenedium pronotal.Sedangkan tepat
diatas alat mulut pada beberapa jenis
terdapat sebaris duri kuat berbentuk
sisir lainnya, yaitu ktenedium genal.Duri-
duri tersebut sangat berguna untuk
membedakan jenis pinjal.
Pinjal betina mempunyai sebuah spermateka seperti kantung dekat ujung
posterior abdomen sebagai tempat untuk menyimpan sperma, dan yang
jantan mempunyai alat seperti per melengkung , yaitu aedagus atau penis
berkitin di lokasi yang sama. Kedua jenis kelamin memiliki struktur seperti
jarum kasur yang terletak di sebelah dorsal , yaitu pigidium pada tergit yang
kesembilan. Fungsinya tidak diketahui, tetapi barangkali sebagai alat
sensorik.
Mulut pinjal bertipe penghisap dengan tiga silet penusuk (epifaring dan stilet
maksila). Pinjal memiliki antenna yang pendek, terdiri atas tiga ruas yang
tersembunyi ke dalam lekuk kepala (Susanti, 2001)
Tempat kesukaan pinjal menggigit pada tubuh manusia
Jenis ektoparasit lebih suka menggigit
bagian tubuh yang berbeda pada manusia
• Kutu
Menggigit pada kepala
•Pinjal
Menggigit sepanjang lambung, pinggang,
bahu, paha dan betis kaki.
•Kepinding (kutu busuk)
Menggigit tangan, pipi, leher dan kaki.
Ctenocephalides felis
Klasifikasi Ctenocephalus felis adalah sebagai berikut :
 Golongan : Animalia
 Phylum : Arthropoda
 Kelas : Insekta
 Ordo : Siphonaptera
 Family : Pulicidae
 Genus : Ctenocephalidae
 Spesies : Ctenocephalides felis
Ctenocephalides felis
Kutu jenis ini memiliki ciri-ciri
 tidak bersayap,
 memiliki tungkai panjang, dan
 koksa-koksa sangat besar,
 Tubuh gepeng di sebelah lateral dilengkapi banyak duri yang mengarah ke belakang dan
rambut keras,
 Sungut pendek dan terletak dalam lekuk-lekuk di dalam kepala,
 Bagian mulut tipe penghisap dengan 3 stilet penusuk,
 Metamorfosis sempurna (telur-larva-pupa-imago),
 Telur tidak berperekat, abdomen terdiri dari 10 ruas, Larva tidak bertungkai kecil, dan
keputihan, Memiliki 2 ktinidia baik genal maupun prenatal.
 Perbedaan antara jantan dan betina dapat dilihat dari struktur tubuhnya, yaitu jika jantan
pada ujung posterior bentuknya seperti tombak yang mengarah ke atas dan antenna lebih
panjang, sedangkan tubuh betina berakhir bulat dan antenna nya lebih pendek dari jantan.
Ctenocephalides felis
Telur akan menetas 2-10 hari
menjadi larva yang makan darah
kering (yang dikeluarkan pinjal
dewasa), feses, bahan organik
lainnya. Larva juga membuat pupa
dengan menyilih 2 kali.Stadium larva
berlangsung 1-24 minggu. Pupa
dapat hidup selama 1 minggu sampai
1 tahun tergantung faktor
lingkungan.Pinjal ini dapat sebagai
hospes intermedier dari Dypillidium
caninum, dan menyebabkan gatal
dan iritasi pada tubuh hospes
(kucing).
Kutu kucing hidup di sarang dan tempat beristirahat dari host mereka
ketika mereka tidak makan, dan tuan rumah mereka ketika mereka makan.
Mereka hidup di hampir semua jenis habitat, selama itu hangat dan lembab
cukup untuk mempromosikan pembangunan. (Roberts dan Janovy, 2000).
Hewan ini ditemukan di daerah yang beriklim tropis, terestrial biomes, seperti
padang pasir atau gundukan, savana atau padang rumput, kaparal, hutan hujan,
hutan belukar, perkotaan, pinggiran kota, serta pertanian
Ctenocephalides cannis
Klasifikasi
 Golongan : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Kelas : Insekta
 Ordo : Siphonaptera
 Family : Pulicidae
 Genus : Ctenocephalides
 Spesies : Ctenocephalides canis
Ctenocephalides cannis
 Tidak bersayap, memiliki tungkai panjang, dan koksa-koksa sangat besar,
 Tubuh gepeng di sebelah lateral dilengkapi banyak duri yang mengarah
ke belakang dan rambut keras,
 Sungut pendek dan terletak dalam lekuk-lekuk di dalam kepala,
 Bagian mulut tipe penghisap dengan 3 stilet penusuk,
 Metamorfosis sempurna (telur-larva-pupa-imago), Telur tidak berperekat,
abdomen terdiri dari 10 ruas,
 Larva tidak bertungkai kecil, dan keputihan,.
 Perbedaan antara jantan dan betina dapat dilihat dari struktur tubuhnya,
yaitu jika jantan pada ujung posterior bentuknya seperti tombak yang
mengarah ke atas dan antenna lebih panjang, sedangkan tubuh betina
berakhir bulat dan antenna nya lebih pendek dari jantan.Kutu dewasa
berwarna hitam kecoklatan, tapi tampak hitam kemerahan setelah makan
darah.Kutu dewasa panjangnya 3-4mm. Memiliki baik ctenidia genal dan
pronatal, memiliki mata, pada koksa kaki ke-2 (mesopleuron) ditemukan
batang pleural (batang meral).
Morfologi
Ctenocephalides cannis
Under microscopeCtenocephalides cannis
Female(top)& male(below)
Head front
Female
Male
 Ada empat tahap utama dari siklus hidup kutu: telur, larva, pupa dan dewasa.
 Dibutuhkan sekitar 30 sampai 40 hari untuk kutu anjing dalam mengerami telur menjadi
telur yang sempurna,meskipun ada beberapa kasus yang menunjukkan siklus ini
berlangsung selama satu tahun.
 Kutu betina mulai bertelur dalam waktu 2 hari makan darah pertamanya. Telur yang putih
dan kecil (0.5mm) tetapi yang terlihat dengan mata telanjang.Telur diletakkan pada rambut,
bulu atau dalam habitat hospesnya, mereka kemudian jatuh ke tempat-tempat seperti
tempat tidur, karpet atau perabot.
 Beberapa kutu meletakkan 3-18 telur sekaligus di dalam tubuh anjing tersebut,hal ini
berpotensi memperbanyak telur hingga 500 telur selama beberapa bulan. Telur menetas
dalam 1-12 hari setelah disimpan kemudian memproduksi larva seperti cacing yang tidak
memiliki kaki dan tidak ada mata.
.
Siklus Hidup
 Larva berwarna putih dan 1,5-5mm panjang dengan pelindung dari bulu tipis. Mereka jarang tinggal di tubuh inang mereka, kemudian
mereka segera mencari daerah tertutup seperti tempat tidur hewan peliharaan , serat karpet dan retakan pada lantai di mana mereka
mencari makanan sementara menghindari cahaya.
 Larva memakan berbagai bahan organik termasuk kulit-kulit yang terjatuh, kotoran hewan dan kotoran dewasa (terdiri dari darah ).
Larva memungkinkan untuk mengganti kulit mereka untuk tumbuh dan berubah menjadi kepompong sutra selama 5-15 hari.Sisa larva
sebagai pre-pupa selama 3 hari sebelum molting lagi untuk membentuk pupa Pupa mengembangkan dalam kokon dari lima hari
sampai lima minggu.
 Dalam kondisi normal, bentuk dewasa siap untuk muncul setelah kira-kira 2 minggu tetapi pada temperatur yang lebih tinggi perubahan
akan lebih cepat. Mereka kadang-kadang tetap tinggal di kolon sampai getaran atau kebisingan dirasakan (yang mengindikasikan
keberadaan manusia atau binatang) yang berarti - karena tidak ada gerakan bentuk dewasa dapat tinggal di kokon sampai dengan 6
bulan.
 Kutu dewasa, tidak bersayap, ukuran 2-8mm panjang dan lateral dikompresi. Mereka tercakup dalam bulu dan sisir yang membantu
mereka untuk menempel pada host dan memiliki antena yang dapat mendeteksi dihembuskannya karbon dioksida dari hewan.
 Antena mereka juga sensitif terhadap panas, getaran, bayangan dan perubahan arus udara.Semua kutu bergantung pada darah untuk
nutrisi mereka tetapi mampu hidup dalam waktu yang lama tanpa makan, biasanya sekitar 2 bulan.
 Dalam kondisi yang menguntungkan dan disertai dengan sumber t makanan (darah) yang memadai, kutu dapat hidup sampai satu
tahun.
 Golongan : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Kelas : Insekta
 Ordo : Siphonaptera
 Family : Pulicidae
 Genus : Xenopsylla
 Spesies : Xenopsylla cheopsis
Xenopsylla cheopsis
• Kutu pada tikus tidak memiliki sisir genal atau pronotal. Karakteristik ini dapat
digunakan untuk membedakan kutu tikus oriental dari kutu kucing, kutu anjing,dan
kutulainnya.
• Tubuh kutu adalah hanya sekitar sepersepuluh dari satu inci panjang (sekitar 2,5 mm).
• Kutu memilki dua fungsi, yaitu untuk menyemprotkan air liur atau sebagian darah
dicerna ke dalam gigitan dan untuk menyedot darah dari tuan rumah. Proses ini
memancarkan secara mekanis patogen yang dapat menyebabkan penyakit kutu mungkin.
Kutu menghela napas bau karbon dioksida dari manusia dan hewan dan melompat dengan
cepat ke sumber untuk memberi makan pada host yang baru ditemukan. kutu adalah
bersayap sehingga tidak bisa terbang, tapi bisa lompat jauh dengan bantuan kaki kuat
kecil. Sebuah kaki kutu terdiri dari empat bagian.Bagian yang paling dekat dengan tubuh
adalah coxa tersebut.Berikutnya adalah femur, tibia dan tarsus.
Morfologi
 Siklus Hidup
Tahap Telur
Seekor kutu betina dapat bertelur 50 telur per hari di hewan peliharaan anda. Telurnya tidak lengket, mereka
mudah jatuh dari hewan peliharaan anda dan menetas dalam dua atau lima hari. Seekor betina dapat bertelur
sekitar 1.500 telur di dalam hidupnya.
Tahap Larva
Setelah menetas, larva akan menghindar dari sinar ke daerah yang gelap sekitar rumah anda dan makan dari
kotoran kutu loncat ( darah kering yang dikeluarkan dari kutu loncat). Larva akan tumbuh, ganti kulit dua kali dan
membuat kempongpong dimana mereka tumbuh menjadi pupae.
Tahap Pupa
Lama tahap ini rata-rata 8 sampai 9 hari. Tergantung dari kondisi cuaca, ledakan populasi biasanya terjadi 5
sampai 6 minggu setelah cuaca mulai hangat.Pupa tahap yang paling tahan dalam lingkungan dan dapat terus tidak
aktif sampai satu tahun.Tahap Dewasa Kutu loncat dewasa keluar dari kepompong nya waktu mereka merasa
hangat, getaran dan karbon dioksida yang menandakan ada host di sekitarnya. Setelah mereka loncat ke host, kutu
dewasa akan kawin dan memulai siklus baru. Siklus keseluruhnya dapat dipendek secepatnya sampai 3-4 minggu.
Xenopsylla cheopis (Oriental Rat Flea)
 Habitat
Xenopsylla cheopis biasanya mendiami habitat tropis dan subtropis, meskipun telah
dilaporkan dalam zona sedang juga. Cheopis Xenopsylla jarang ditemukan di tempat
yang dingin karena membutuhkan iklim / tropis subtropis untuk menjadi kepompong.Kutu
yang lazim di kota-kota besar banyak. Spesies Rattus biasanya ditemukan dalam sistem
saluran pembuangan kota dan habitat terkait manusia adalah host yang sangat baik
untuk cheopis X.. Pelabuhan laut dan daerah tikus-penuh lainnya juga habitat umum
untuk cheopis X..
Kutu adalah parasit nidiculous, mereka tinggal di sarang tuan rumah. Pakaian, tempat
tidur dan sofa membuat rumah sempurna untuk banyak dari kutu. Kutu hanya
melampirkan menjadi tuan rumah sementara mereka sedang menghisap darah; di lain
waktu mereka bebas-hidup di sarang tuan rumah. (Brown, 1975; James dan Harwood,
1969)
 GENUS PULEX
Morfologi, Klasifikasi, Siklus Hidup, Habitat dan Penyakit yang ditularkan oleh Pulex irritans. Pulex irritans, disebut juga “human
flea” atau pinjal orang. Pulex irritans dikenal sebagai pinjal pada beberapa hospes yaitu: babi, anjing, anjing liar dan sebagainya.
Morfologi
Tidak memiliki sayap, sebagian besar tidak bermata, bentuk tubuh yang pipih dorsoventral, bagian mulut disesuaikan untuk
menusuk-isap atau untuk mengunyah, dan memiliki enam tungkai atau kaki yang kokoh dengan kuku yang besar pada ujung
tarsus yang bersama dengan tonjolan tibia berguna untuk merayap dan memegangi bulu atau rambut inangnya. Tidak memiliki
baik ktenidia genal dan pronatal ktenidia, dahinya membentuk kurva (membulat).Umumnya menginfestasi manusia, tetapi dapat
menginfestasi, ayam, babi, anjing, kucing dan tikus.

Klasifikasi
Klasifikasi Pulex irritans adalah sebagai berikut :
 · Golongan : Animalia
 · Filum : Arthropoda
 · Kelas : Insekta
 · Ordo : Siphonaptera
 · Family : Pulicidae
 · Genus : Pulex
 · Spesies : Pulex irritans
Pulex irritans
Pulex irritans
Abdomen of female Head side
Female Male
Under microscope
Pulex irritans
 Siklus Hidup
Metamorfosis sempurna, pinjal dewasa dapat hidup 58 hari tanpa makan dan 234 hari bila
dapat makan. Pinjal betina bertelur berukurannya kecil berbentuk ovoid, berwarna keputihan
dengan panjang 0,5 mm berjumlah 3 – 18 butir setiap hari (sejumlah 448 selama hidupnya,
biasanya diletakkan dicelah kandang atau tubuh hospes definitif (tetapi pada umumnya
sebelum menetas akan jatuh. Dari dalam telur akan keluar larva berbentuk seperti cacing
bergerak aktif untuk mencari makan berupa bahan-bahan organik atau darah yang mengering.
Larva terdiri dari 14 segmen yang ditutupi oleh bulu-bulu. Larva akan mengalami ekdisis
(menyilih) selama 3 kali dan pergantian kulit yang terakhir terjadi di dalam kokon. Didalam
kokon yang biasanya tertutup oleh partikel kotoran, terbentuk pupa yang berwarna keputihan
dan akhirnya terbentuk pinjal dewasa.Sampai terbentuknya kokon itu diperrlukan waktu 14-21
hari, lalu menjadi dewasa.Pinjal bisa hidup selama 1 – 2 tahun dan tahan hidup tanpa
menghisap darah selama 6 minggu.
Habitat
Pulex irritans mempunyai habitat di berbagai jenis hewan,
termasuk manusia.
 GENUS ECHIDNOPHAGA
Klasifikasi
 Golongan : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Kelas : Insekta
 Ordo : Siphonaptera
 Family : Pulicidae
 Ordo: Siphonaptera
 Genus: Echidnophaga
 Spesies : Echidnophaga gallinacea
Echidnophaga gallinacea
 Morfologi
Echidnophaga gallinacea dewasa memiliki panjang sekitar 1,5 sampai 4 mm dan
bagian lateral rata. Echidnophaga gallinacea berwarna coklat tua, bersayap dan
memiliki mulut yang membantu dalam menusuk kulit dan menghisap darah dari host.
Ada bagian genal maupun pronotal. Kutu dewasa memiliki kepala yang datar,tajam
tetapi miring (tidak melengkung atau membulat).
Telur memiliki panjang sekitar 0,5 mm. Telur dari Echidnophaga
gallinacean berbentuk lonjong berwarna putih mutiara dan oval. Betina yang nonfertil
memproduksi telur yang subur seperti yang Echidnophaga
gallinacean betina lainnya.
Larva mempunyai panjang sekitar 6 mm.Larva adalah belatung mirip dengan
cacing,berwarna kuning / krem dan memiliki segmen tiga belas dengan bulu pada
setiap segmen.
 Siklus Hidup
Perkawinan terjadi sebelum kedua jenis kelamin melompat di sekitar tanaman
bebas.Siklus hidup spesies ini mirip dengan yang irritans Pulex, kecuali pembuahan.
Dimana betina tetap melekat pada host dan bertelur dalam borok yang telah terbentuk.
Larva kemudian jatuh dan memakan sampah organik, termasuk kotoran dari kutu
dewasa. Setelah beberapa minggu larva akan berubah menjadi kepompong, kemudian
tertutup debu dan kotoran, di mana mereka menjadi kepompong. Kepompong dapat
berubah menjadi kutu dewasa dalam beberapa hari, minggu atau bahkan berbulan-bulan
tergantung pada kondisi lingkungan.Kutu dewasa muncul mencari inang, kawin dan
betina melekat pada host untuk menghasilkan generasi baru.Siklus hidup membutuhkan
waktu sekitar 30-60 hari.
Habitat
Habitat dari Echidnophaga, yaitu burung, tikus, kelinci, anjing, kucing, kuda dan kadang-
kadang manusia.
S E K I A N
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlm
Pemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlmPemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlm
Pemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlm
materipptgc
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
Irwin Septian
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
Mulkan Fadhli
 
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris TrichiuraAscaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
rika ferlianti
 
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamukMorfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
riski albughari
 

What's hot (20)

Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
Anoplura
AnopluraAnoplura
Anoplura
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis
Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensisParasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis
Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urin
 
Pemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlm
Pemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlmPemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlm
Pemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlm
 
Modul parasito mansonella ozzardi
Modul parasito mansonella ozzardiModul parasito mansonella ozzardi
Modul parasito mansonella ozzardi
 
Pulex irritans
Pulex irritansPulex irritans
Pulex irritans
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 
Mengenal apa itu Zoonosis
Mengenal apa itu Zoonosis Mengenal apa itu Zoonosis
Mengenal apa itu Zoonosis
 
Cimex lectularius
Cimex lectulariusCimex lectularius
Cimex lectularius
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
 
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris TrichiuraAscaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Giardia Lamblia
Giardia LambliaGiardia Lamblia
Giardia Lamblia
 
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamukMorfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
 

Similar to PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU

Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxInsekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
AnonymouscdLyeXKB
 
Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopis
Novi Fachrunnisa
 
Mansonia bonneae and Xenopsylla cheopis
Mansonia bonneae and Xenopsylla cheopisMansonia bonneae and Xenopsylla cheopis
Mansonia bonneae and Xenopsylla cheopis
Aini Alwee
 
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIAKLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
Firdika Arini
 

Similar to PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU (20)

Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxInsekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
 
PPT EKTO (REVISI) (1).pptx
PPT  EKTO (REVISI) (1).pptxPPT  EKTO (REVISI) (1).pptx
PPT EKTO (REVISI) (1).pptx
 
KALAJENGKING
KALAJENGKINGKALAJENGKING
KALAJENGKING
 
Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopis
 
Biologi 2
Biologi 2Biologi 2
Biologi 2
 
Biologi 2
Biologi 2Biologi 2
Biologi 2
 
Mansonia bonneae and Xenopsylla cheopis
Mansonia bonneae and Xenopsylla cheopisMansonia bonneae and Xenopsylla cheopis
Mansonia bonneae and Xenopsylla cheopis
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Annelida dan molusca
Annelida dan moluscaAnnelida dan molusca
Annelida dan molusca
 
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIAKLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Arthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitArthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakit
 
Hewan mamalia
Hewan mamaliaHewan mamalia
Hewan mamalia
 
KELELAWAR.ppt.pptx
KELELAWAR.ppt.pptxKELELAWAR.ppt.pptx
KELELAWAR.ppt.pptx
 
Insecta class.pptx
Insecta class.pptxInsecta class.pptx
Insecta class.pptx
 
Kalajengking
Kalajengking Kalajengking
Kalajengking
 
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMAKingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
 

More from Riskymessyana99 (7)

PPT immunoserologi - Antibodi
PPT immunoserologi - AntibodiPPT immunoserologi - Antibodi
PPT immunoserologi - Antibodi
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
 
PPT Hematologi - PT ( Protrombin)
PPT Hematologi - PT ( Protrombin)PPT Hematologi - PT ( Protrombin)
PPT Hematologi - PT ( Protrombin)
 
PPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsiPPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsi
 
PPT Kimia Air - PEMERIKSAAN AIR DANAU
PPT Kimia Air - PEMERIKSAAN AIR DANAUPPT Kimia Air - PEMERIKSAAN AIR DANAU
PPT Kimia Air - PEMERIKSAAN AIR DANAU
 
Manajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETY
Manajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETYManajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETY
Manajemen Laboratorium - DENAH BIOSAFETY
 
Kimia Amami - Analisa garam konsumsi
Kimia Amami - Analisa garam konsumsiKimia Amami - Analisa garam konsumsi
Kimia Amami - Analisa garam konsumsi
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 

PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU

  • 1. PARASITOLOGI II Kelompok 4 1. Kevin Deowian 1713453031 2. Puti Edel Weista 1713453032 3. Ferina Indahsari 1713453033 4. Risky Messyana 1713453034 5. Asri Widya Ariani 1713453035 6. Fenie Rezkawati 1713453036 7. Indri Dwi Ramadani 1713453037 8. Mila Damayanti 1713453038 9. Sindi Neta Nia 1713453039 10. Rizky Adji Pangestu 1713453040
  • 2. SIPHONAP TERA 1. Ctenocephalides cannis (kutu anjing) 5. Echidnophaga 4.Xenopsylla cheopsis (kutu tikus) 3. Pulex irritan (pinjal manusia) 2. Ctenocephalides felis (kutu kucing),
  • 3.  Siphonaptera adalah serangga lateral, bersayap, dan holometabola. Terdapat hampir 2.575 spesies.  Semua spesies parasit dalam tahap dewasa memiliki mulut yang dirancang untuk menusuk dan mengisap, sisir dirancang hampir di seluruh tubuh mereka dan kaki, serta kaki dirancang untuk melompat.  Ordo Siphonoptera mempunyai ciri-ciri tidak bersayap, termasuk endopterygota, bermata tunggal, metamorfosisnya sempurna, dan mempunyai alat mulut menusuk dan menghisap.  Contohnya adalah Ctenocephalus cannis (kutu anjing), Ctenocephalus felis (kutu kucing), Pulex irritan (pinjal manusia), Xenopsylla cheopsis (kutu tikus), Echidnophaga.
  • 4.  Pinjal masuk ke dalam ordo Siphonaptera yang pada mulanya dikenal sebagai ordo Aphniptera.  Ordo Siphonaptera terdiri atas tiga super famili yaitu Pulicoidea, Copysyllodea dan Ceratophylloidea.  Ketiga super famili ini terbagi menjadi Sembilan famili yaitu Pulicidae, Rophalopsyllidae, Hystrichopsyllidae, Pyglopsyllidae, Stephanocircidae, Macropsyllidae, Ischnopsyllidae dan Ceratophillidae.
  • 5.  Pinjal betina tidak memiliki rambut pendek di belakang lekuk antenna.  Kaki belakang dari sub spesies ini terdiri dari enam ruas dorsal dan manubriumnya tidak melebar di apical  Pinjal merupakan insekta yang tidak memiliki sayap dengan tubuh berbentuk pipih bilateral dengan panjang 1,5-4,0 mm, yang jantan biasanya lebih kecil dari yang betina. Kedua jenis kelamin yang dewasa menghisap darah.Pinjal mempunyai kritin yang tebal.Tiga segmen thoraks dikenal sebagai pronotum, mesonotum dan metanotum (metathoraks).Segmen yang terakhir tersebut berkembang, baik untuk menunjang kaki belakang yang mendorong pinjal tersebut saat meloncat.Di belakang pronotum pada beberapa jenis terdapat sebaris duri yang kuat berbentuk sisir, yaitu ktenedium pronotal.Sedangkan tepat diatas alat mulut pada beberapa jenis terdapat sebaris duri kuat berbentuk sisir lainnya, yaitu ktenedium genal.Duri- duri tersebut sangat berguna untuk membedakan jenis pinjal.
  • 6. Pinjal betina mempunyai sebuah spermateka seperti kantung dekat ujung posterior abdomen sebagai tempat untuk menyimpan sperma, dan yang jantan mempunyai alat seperti per melengkung , yaitu aedagus atau penis berkitin di lokasi yang sama. Kedua jenis kelamin memiliki struktur seperti jarum kasur yang terletak di sebelah dorsal , yaitu pigidium pada tergit yang kesembilan. Fungsinya tidak diketahui, tetapi barangkali sebagai alat sensorik. Mulut pinjal bertipe penghisap dengan tiga silet penusuk (epifaring dan stilet maksila). Pinjal memiliki antenna yang pendek, terdiri atas tiga ruas yang tersembunyi ke dalam lekuk kepala (Susanti, 2001)
  • 7.
  • 8. Tempat kesukaan pinjal menggigit pada tubuh manusia Jenis ektoparasit lebih suka menggigit bagian tubuh yang berbeda pada manusia • Kutu Menggigit pada kepala •Pinjal Menggigit sepanjang lambung, pinggang, bahu, paha dan betis kaki. •Kepinding (kutu busuk) Menggigit tangan, pipi, leher dan kaki.
  • 10. Klasifikasi Ctenocephalus felis adalah sebagai berikut :  Golongan : Animalia  Phylum : Arthropoda  Kelas : Insekta  Ordo : Siphonaptera  Family : Pulicidae  Genus : Ctenocephalidae  Spesies : Ctenocephalides felis Ctenocephalides felis
  • 11. Kutu jenis ini memiliki ciri-ciri  tidak bersayap,  memiliki tungkai panjang, dan  koksa-koksa sangat besar,  Tubuh gepeng di sebelah lateral dilengkapi banyak duri yang mengarah ke belakang dan rambut keras,  Sungut pendek dan terletak dalam lekuk-lekuk di dalam kepala,  Bagian mulut tipe penghisap dengan 3 stilet penusuk,  Metamorfosis sempurna (telur-larva-pupa-imago),  Telur tidak berperekat, abdomen terdiri dari 10 ruas, Larva tidak bertungkai kecil, dan keputihan, Memiliki 2 ktinidia baik genal maupun prenatal.  Perbedaan antara jantan dan betina dapat dilihat dari struktur tubuhnya, yaitu jika jantan pada ujung posterior bentuknya seperti tombak yang mengarah ke atas dan antenna lebih panjang, sedangkan tubuh betina berakhir bulat dan antenna nya lebih pendek dari jantan.
  • 13. Telur akan menetas 2-10 hari menjadi larva yang makan darah kering (yang dikeluarkan pinjal dewasa), feses, bahan organik lainnya. Larva juga membuat pupa dengan menyilih 2 kali.Stadium larva berlangsung 1-24 minggu. Pupa dapat hidup selama 1 minggu sampai 1 tahun tergantung faktor lingkungan.Pinjal ini dapat sebagai hospes intermedier dari Dypillidium caninum, dan menyebabkan gatal dan iritasi pada tubuh hospes (kucing).
  • 14.
  • 15. Kutu kucing hidup di sarang dan tempat beristirahat dari host mereka ketika mereka tidak makan, dan tuan rumah mereka ketika mereka makan. Mereka hidup di hampir semua jenis habitat, selama itu hangat dan lembab cukup untuk mempromosikan pembangunan. (Roberts dan Janovy, 2000). Hewan ini ditemukan di daerah yang beriklim tropis, terestrial biomes, seperti padang pasir atau gundukan, savana atau padang rumput, kaparal, hutan hujan, hutan belukar, perkotaan, pinggiran kota, serta pertanian
  • 17. Klasifikasi  Golongan : Animalia  Filum : Arthropoda  Kelas : Insekta  Ordo : Siphonaptera  Family : Pulicidae  Genus : Ctenocephalides  Spesies : Ctenocephalides canis Ctenocephalides cannis
  • 18.  Tidak bersayap, memiliki tungkai panjang, dan koksa-koksa sangat besar,  Tubuh gepeng di sebelah lateral dilengkapi banyak duri yang mengarah ke belakang dan rambut keras,  Sungut pendek dan terletak dalam lekuk-lekuk di dalam kepala,  Bagian mulut tipe penghisap dengan 3 stilet penusuk,  Metamorfosis sempurna (telur-larva-pupa-imago), Telur tidak berperekat, abdomen terdiri dari 10 ruas,  Larva tidak bertungkai kecil, dan keputihan,.  Perbedaan antara jantan dan betina dapat dilihat dari struktur tubuhnya, yaitu jika jantan pada ujung posterior bentuknya seperti tombak yang mengarah ke atas dan antenna lebih panjang, sedangkan tubuh betina berakhir bulat dan antenna nya lebih pendek dari jantan.Kutu dewasa berwarna hitam kecoklatan, tapi tampak hitam kemerahan setelah makan darah.Kutu dewasa panjangnya 3-4mm. Memiliki baik ctenidia genal dan pronatal, memiliki mata, pada koksa kaki ke-2 (mesopleuron) ditemukan batang pleural (batang meral). Morfologi
  • 23.
  • 24.  Ada empat tahap utama dari siklus hidup kutu: telur, larva, pupa dan dewasa.  Dibutuhkan sekitar 30 sampai 40 hari untuk kutu anjing dalam mengerami telur menjadi telur yang sempurna,meskipun ada beberapa kasus yang menunjukkan siklus ini berlangsung selama satu tahun.  Kutu betina mulai bertelur dalam waktu 2 hari makan darah pertamanya. Telur yang putih dan kecil (0.5mm) tetapi yang terlihat dengan mata telanjang.Telur diletakkan pada rambut, bulu atau dalam habitat hospesnya, mereka kemudian jatuh ke tempat-tempat seperti tempat tidur, karpet atau perabot.  Beberapa kutu meletakkan 3-18 telur sekaligus di dalam tubuh anjing tersebut,hal ini berpotensi memperbanyak telur hingga 500 telur selama beberapa bulan. Telur menetas dalam 1-12 hari setelah disimpan kemudian memproduksi larva seperti cacing yang tidak memiliki kaki dan tidak ada mata. . Siklus Hidup
  • 25.  Larva berwarna putih dan 1,5-5mm panjang dengan pelindung dari bulu tipis. Mereka jarang tinggal di tubuh inang mereka, kemudian mereka segera mencari daerah tertutup seperti tempat tidur hewan peliharaan , serat karpet dan retakan pada lantai di mana mereka mencari makanan sementara menghindari cahaya.  Larva memakan berbagai bahan organik termasuk kulit-kulit yang terjatuh, kotoran hewan dan kotoran dewasa (terdiri dari darah ). Larva memungkinkan untuk mengganti kulit mereka untuk tumbuh dan berubah menjadi kepompong sutra selama 5-15 hari.Sisa larva sebagai pre-pupa selama 3 hari sebelum molting lagi untuk membentuk pupa Pupa mengembangkan dalam kokon dari lima hari sampai lima minggu.  Dalam kondisi normal, bentuk dewasa siap untuk muncul setelah kira-kira 2 minggu tetapi pada temperatur yang lebih tinggi perubahan akan lebih cepat. Mereka kadang-kadang tetap tinggal di kolon sampai getaran atau kebisingan dirasakan (yang mengindikasikan keberadaan manusia atau binatang) yang berarti - karena tidak ada gerakan bentuk dewasa dapat tinggal di kokon sampai dengan 6 bulan.  Kutu dewasa, tidak bersayap, ukuran 2-8mm panjang dan lateral dikompresi. Mereka tercakup dalam bulu dan sisir yang membantu mereka untuk menempel pada host dan memiliki antena yang dapat mendeteksi dihembuskannya karbon dioksida dari hewan.  Antena mereka juga sensitif terhadap panas, getaran, bayangan dan perubahan arus udara.Semua kutu bergantung pada darah untuk nutrisi mereka tetapi mampu hidup dalam waktu yang lama tanpa makan, biasanya sekitar 2 bulan.  Dalam kondisi yang menguntungkan dan disertai dengan sumber t makanan (darah) yang memadai, kutu dapat hidup sampai satu tahun.
  • 26.
  • 27.
  • 28.  Golongan : Animalia  Filum : Arthropoda  Kelas : Insekta  Ordo : Siphonaptera  Family : Pulicidae  Genus : Xenopsylla  Spesies : Xenopsylla cheopsis Xenopsylla cheopsis
  • 29. • Kutu pada tikus tidak memiliki sisir genal atau pronotal. Karakteristik ini dapat digunakan untuk membedakan kutu tikus oriental dari kutu kucing, kutu anjing,dan kutulainnya. • Tubuh kutu adalah hanya sekitar sepersepuluh dari satu inci panjang (sekitar 2,5 mm). • Kutu memilki dua fungsi, yaitu untuk menyemprotkan air liur atau sebagian darah dicerna ke dalam gigitan dan untuk menyedot darah dari tuan rumah. Proses ini memancarkan secara mekanis patogen yang dapat menyebabkan penyakit kutu mungkin. Kutu menghela napas bau karbon dioksida dari manusia dan hewan dan melompat dengan cepat ke sumber untuk memberi makan pada host yang baru ditemukan. kutu adalah bersayap sehingga tidak bisa terbang, tapi bisa lompat jauh dengan bantuan kaki kuat kecil. Sebuah kaki kutu terdiri dari empat bagian.Bagian yang paling dekat dengan tubuh adalah coxa tersebut.Berikutnya adalah femur, tibia dan tarsus. Morfologi
  • 30.  Siklus Hidup Tahap Telur Seekor kutu betina dapat bertelur 50 telur per hari di hewan peliharaan anda. Telurnya tidak lengket, mereka mudah jatuh dari hewan peliharaan anda dan menetas dalam dua atau lima hari. Seekor betina dapat bertelur sekitar 1.500 telur di dalam hidupnya. Tahap Larva Setelah menetas, larva akan menghindar dari sinar ke daerah yang gelap sekitar rumah anda dan makan dari kotoran kutu loncat ( darah kering yang dikeluarkan dari kutu loncat). Larva akan tumbuh, ganti kulit dua kali dan membuat kempongpong dimana mereka tumbuh menjadi pupae. Tahap Pupa Lama tahap ini rata-rata 8 sampai 9 hari. Tergantung dari kondisi cuaca, ledakan populasi biasanya terjadi 5 sampai 6 minggu setelah cuaca mulai hangat.Pupa tahap yang paling tahan dalam lingkungan dan dapat terus tidak aktif sampai satu tahun.Tahap Dewasa Kutu loncat dewasa keluar dari kepompong nya waktu mereka merasa hangat, getaran dan karbon dioksida yang menandakan ada host di sekitarnya. Setelah mereka loncat ke host, kutu dewasa akan kawin dan memulai siklus baru. Siklus keseluruhnya dapat dipendek secepatnya sampai 3-4 minggu.
  • 31.
  • 33.  Habitat Xenopsylla cheopis biasanya mendiami habitat tropis dan subtropis, meskipun telah dilaporkan dalam zona sedang juga. Cheopis Xenopsylla jarang ditemukan di tempat yang dingin karena membutuhkan iklim / tropis subtropis untuk menjadi kepompong.Kutu yang lazim di kota-kota besar banyak. Spesies Rattus biasanya ditemukan dalam sistem saluran pembuangan kota dan habitat terkait manusia adalah host yang sangat baik untuk cheopis X.. Pelabuhan laut dan daerah tikus-penuh lainnya juga habitat umum untuk cheopis X.. Kutu adalah parasit nidiculous, mereka tinggal di sarang tuan rumah. Pakaian, tempat tidur dan sofa membuat rumah sempurna untuk banyak dari kutu. Kutu hanya melampirkan menjadi tuan rumah sementara mereka sedang menghisap darah; di lain waktu mereka bebas-hidup di sarang tuan rumah. (Brown, 1975; James dan Harwood, 1969)
  • 34.  GENUS PULEX Morfologi, Klasifikasi, Siklus Hidup, Habitat dan Penyakit yang ditularkan oleh Pulex irritans. Pulex irritans, disebut juga “human flea” atau pinjal orang. Pulex irritans dikenal sebagai pinjal pada beberapa hospes yaitu: babi, anjing, anjing liar dan sebagainya. Morfologi Tidak memiliki sayap, sebagian besar tidak bermata, bentuk tubuh yang pipih dorsoventral, bagian mulut disesuaikan untuk menusuk-isap atau untuk mengunyah, dan memiliki enam tungkai atau kaki yang kokoh dengan kuku yang besar pada ujung tarsus yang bersama dengan tonjolan tibia berguna untuk merayap dan memegangi bulu atau rambut inangnya. Tidak memiliki baik ktenidia genal dan pronatal ktenidia, dahinya membentuk kurva (membulat).Umumnya menginfestasi manusia, tetapi dapat menginfestasi, ayam, babi, anjing, kucing dan tikus.
  • 35.  Klasifikasi Klasifikasi Pulex irritans adalah sebagai berikut :  · Golongan : Animalia  · Filum : Arthropoda  · Kelas : Insekta  · Ordo : Siphonaptera  · Family : Pulicidae  · Genus : Pulex  · Spesies : Pulex irritans Pulex irritans
  • 36. Pulex irritans Abdomen of female Head side Female Male Under microscope
  • 38.  Siklus Hidup Metamorfosis sempurna, pinjal dewasa dapat hidup 58 hari tanpa makan dan 234 hari bila dapat makan. Pinjal betina bertelur berukurannya kecil berbentuk ovoid, berwarna keputihan dengan panjang 0,5 mm berjumlah 3 – 18 butir setiap hari (sejumlah 448 selama hidupnya, biasanya diletakkan dicelah kandang atau tubuh hospes definitif (tetapi pada umumnya sebelum menetas akan jatuh. Dari dalam telur akan keluar larva berbentuk seperti cacing bergerak aktif untuk mencari makan berupa bahan-bahan organik atau darah yang mengering. Larva terdiri dari 14 segmen yang ditutupi oleh bulu-bulu. Larva akan mengalami ekdisis (menyilih) selama 3 kali dan pergantian kulit yang terakhir terjadi di dalam kokon. Didalam kokon yang biasanya tertutup oleh partikel kotoran, terbentuk pupa yang berwarna keputihan dan akhirnya terbentuk pinjal dewasa.Sampai terbentuknya kokon itu diperrlukan waktu 14-21 hari, lalu menjadi dewasa.Pinjal bisa hidup selama 1 – 2 tahun dan tahan hidup tanpa menghisap darah selama 6 minggu.
  • 39.
  • 40. Habitat Pulex irritans mempunyai habitat di berbagai jenis hewan, termasuk manusia.
  • 41.  GENUS ECHIDNOPHAGA Klasifikasi  Golongan : Animalia  Filum : Arthropoda  Kelas : Insekta  Ordo : Siphonaptera  Family : Pulicidae  Ordo: Siphonaptera  Genus: Echidnophaga  Spesies : Echidnophaga gallinacea Echidnophaga gallinacea
  • 42.
  • 43.  Morfologi Echidnophaga gallinacea dewasa memiliki panjang sekitar 1,5 sampai 4 mm dan bagian lateral rata. Echidnophaga gallinacea berwarna coklat tua, bersayap dan memiliki mulut yang membantu dalam menusuk kulit dan menghisap darah dari host. Ada bagian genal maupun pronotal. Kutu dewasa memiliki kepala yang datar,tajam tetapi miring (tidak melengkung atau membulat). Telur memiliki panjang sekitar 0,5 mm. Telur dari Echidnophaga gallinacean berbentuk lonjong berwarna putih mutiara dan oval. Betina yang nonfertil memproduksi telur yang subur seperti yang Echidnophaga gallinacean betina lainnya. Larva mempunyai panjang sekitar 6 mm.Larva adalah belatung mirip dengan cacing,berwarna kuning / krem dan memiliki segmen tiga belas dengan bulu pada setiap segmen.
  • 44.  Siklus Hidup Perkawinan terjadi sebelum kedua jenis kelamin melompat di sekitar tanaman bebas.Siklus hidup spesies ini mirip dengan yang irritans Pulex, kecuali pembuahan. Dimana betina tetap melekat pada host dan bertelur dalam borok yang telah terbentuk. Larva kemudian jatuh dan memakan sampah organik, termasuk kotoran dari kutu dewasa. Setelah beberapa minggu larva akan berubah menjadi kepompong, kemudian tertutup debu dan kotoran, di mana mereka menjadi kepompong. Kepompong dapat berubah menjadi kutu dewasa dalam beberapa hari, minggu atau bahkan berbulan-bulan tergantung pada kondisi lingkungan.Kutu dewasa muncul mencari inang, kawin dan betina melekat pada host untuk menghasilkan generasi baru.Siklus hidup membutuhkan waktu sekitar 30-60 hari. Habitat Habitat dari Echidnophaga, yaitu burung, tikus, kelinci, anjing, kucing, kuda dan kadang- kadang manusia.
  • 45. S E K I A N