2. Hama Tanaman Kopi
Pratylenchus coffeae
Radopholus similis
1. Nematoda Parasit
Gejala tanaman kopi yang terserang kelihatan kerdil,
daun menguning dan gugur. Pertumbuhan cabang-cabang
primer terhambat sehingga hanya menghasilkan sedikit bunga,
bunga prematur dan banyak yang kosong. Bagian akar-akar
serabut membusuk, berwarna coklat atau hitam. Pada serangan
berat tanaman akhirnya mati.
Pengendalian hayati untuk menekan populasi
nematoda menggunakan musuh alami berupa bakteri, jamur
dan nematoda predator. Pengendalian kimiawi: Beberapa
nematisida sistemik maupun kontak yang disarankan antara lain
karbofuran, oksamil dan etoprofos
3. 2. Hama Penggerek Buah Kopi/Bubuk Buah Kopi
Gejala dari serangga BBK masuk ke dalam buah kopi
dengan cara membuat lubang di sekitar diskus. Serangan
pada buah muda menyebabkan gugur buah, serangan pada
buah yang cukup tua menyebabkan biji kopi cacat
berlubang-lubang dan bermutu rendah.
Pengendalian secara hayatinya dengan
menggunakan parasitoid Cephalonomia stephanoderis dan
jamur pathogen Beauveria bassiana. Aplikasi B. bassiana
dianjurkan dengan dosis 2,5 kg biakan padat per hektar
selama tiga kali aplikasi per musim panen.
Hypothenemus hampei
4. Gejala Serangan:
- Menyerang seluruh bagian tanaman kopi yang muda yaitu bunga,
daun, cabang dan batang yang masih berwarna hijau.
- Akibat penusukan dan penghisapan cairan oleh kutu bagian
terserang menjadi kuning dan akhirnya kering, kerdil, tunas batang
dan cabang menjadi pendek dan tidak sehat.
- Akibat secara tidak langsung adalah tumbuhnya jamur embun
jelaga yang menutupi daerah respirasi dan assimilasi sehingga
pertumbuhan tanaman sangat terhambat
Secara kultur teknis: Pemeliharaan tanaman yang optimal dan
pengaturan pohon pelindung.
Secara biologis: Menggunakan predator Orcus
janthinus dan Chilocorus melanopthalmus dan beberapa jamur
patogen lain seperti, Hypocrela javanica dan Fusarium SPP.
Coccus viridis
3. Kutu hijau (Coccus viridis)
5. Hama Penggerek Cabang menyerang pada
pembibitan sampai tanaman dewasa, pada tanaman
produktif mengakibatkan mengeringnya cabang
primer pada ujung gerekan.
Pengendalian yang dianjurkan adalah secara
kultur teknis: dengan memotong dan membakar
cabang cabang terserang bersamaan dengan
kegiatan pemangkasan, menjaga pertanaman tidak
terlalu lembab untuk menghambat pertumbuhan
jamur Ambrosia.
Xylosandrus SPP
4. Hama Penggerek Cabang
6. 5. Hama penggerek batang merah
Gejala serangan
Hama menyerang tanaman kopi muda ( 3 tahun)
akibatnya gerekan tanaman diatas lubang gerekan layu,
kering dan mati.
Pengendalian
- Secara mekanis: Memotong batang terserang 10 cm
kearah pangkal dari lubang gerekan lalu larva atau
kepompong yang ditemukan dibunuh.
- Secara Biologis: Menyemprotkan suspensi konidia jamur
Beauveria bassiana kedalam lubang gerekang.
- Secara kimiawi: dengan cara memasukkan larutan
insektisida racun nafas kedalam lubang gerekan.
Zeuzera coffeae
7. 6. Kutu Dompolan/Kutu Putih
Planococcus citri Risso
Gejala Serangan:
Kutu menyerang tangkai buah dan meninggalkan
bekas berwarna kuning kemudian kering sehingga banyak
buah yang gugur. Pada bagian tanaman yang terserang
tampak dipenuhi oleh kutu-kutu putih seperti kapas.
Pengendalian hayati dapat dilakukan dengan
memanfaatkan musuh alami seperti predator dari famili
Coccinelidae, Scymnus apiciflavus Mits., Brumus saturalis F.,
Coccinella repanda dan Cocodiplosis
8. Penyakit pada Tanaman Kopi
Gejala Serangan:
- Terdapat beberapa bercak pada helaian daun yang menghadap
ke bawah. Bercak tersebut awalnya berwarna kuning muda dan
lama kelamaan berubah menjadi kuning tua.
- Bercak yang tadinya berwarna kuning tua lama kelamaan
menjadi coklat dan akhirnya mengering.
- Serangan tingkat lanjut dari penyakit ini dapat mengakibatkan
daun berguguran sebelum waktunya, tanaman gundul, dan
akhirnya mati.
Pengendalian pertumbuhan jamur H. vastatrix dapat
dilakukan dengan melakukan pemangkasan pada daun yang
terinfeksi untuk mengurangi tingkat penyebaran serta
pemangkasan berkala untuk menurunkan tingkat kelembaban
kebun.
1. Karat Daun Kopi (Hemileia vastatrix)
9. 2. Bercak Daun Kopi (Cercospora coffeicola)
Daun yang sakit timbul bercak berwarna kuning yang
tepinya dikelilingi halo (lingkaran) berwarna kuning.
Buah yang terserang timbul bercak berwarna coklat,
biasanya pada sisi yang lebih banyak menerima cahaya
matahari. Bercak ini membusuk dan dapat sampai ke biji
sehingga menurunkan kualitas.
Pengendalian secara kultur teknis: memberi naungan yang
cukup, pemupukan berimbang, dan pengurangan
kelembaban kebun kopi.
Pengendalian kimiawi: memanfaatkan fungisida Bavistin 50
WP 0,2 %, Cupravit OB 21 0,35%, Dithane M 45 80 WP 0,2%,
dan Delsene MX 200 0,2%.
10. 3. Penyakit Jamur Upas (Corticium salmonicolor)
Gejala serangan:
Serangan dimulai dengan adanya benang-benang jamur
tipis seperti sutera, berbentuk sarang laba laba. Selanjutnya
pada bagian tersebut terjadi nekrosis kemudian membusuk
sehingga warnanya menjadi coklat tua atau hitam. Nekrosis
pada buah bermula dari pangkal buah disekitar tangkai,
kemudian meluas keseluruh permukaan dan mencapai
endosperma.
Pengendalian dilakukan dengan membersihkan/sanitasi
bagian tanaman yang menunjukkan gejala serangan dan sisa
tanaman/kayu mati yang terinfeksi, serta memusnahkannya
11. 4. Penyakit akar: coklat, hitam, putih (Phellinus noxius, Rosellinia
bunodes, dan Rigidoporus microporus)
Gejala
jamur akar hitam: pada pangkal batang dan permukaan kayu
akar terdapat titik-titik hitam.
Jamur akar putih: pada permukaan akar terdapat benang jamur
berwarna putih menjalar sepanjang akar dan pada ujungnya
meluas seperti bulu.
Pengendalian
– Membongkar pohon terserang sampai keakarnya. Lubang
bekas bongkaran di tabur Jamur Trichoderma 200 gr.
– Pohon sehat disekitar pohon sakit dan pohon-pohon sisipan
ditaburi Trichoderma 200 gr/pohon.