SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
LAPORAN PRAKTIKUM 
METODE PENGUJIAN KESEHATAN BIJI (BENIH) 
Oleh : 
Golongan / Kelompok : A / 9 
Urifa (131510501204) 
Azizah (131510501130) 
Jatmiko Budi Cahyono (131510501176) 
ErlinSeptiani (131510501177) 
ViviDwiPuspita Sari (131510501203) 
FAKULTAS PERTANIAN 
UNIVERSITAS JEMBER 
2014
BAB 1. PENDAHULUAN 
1.1 LatarBelakang 
Benih merupakan benda hidup yang di dalam Undang-undang RI No. 12 
Tahun 1992 disebut sebagai tanaman atau bagian tanaman yang digunakan untuk 
memperbanyak dan atau mengembangbiakan tanaman. Benih merupakan biji 
tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman yang memiliki fungsi 
agronomis. Untuk itu benih yang diproduksi dan tersedia harus bermutu tinggi 
agar mampu menghasilkan tanaman yang mampu berproduksi maksimal. Mutu 
benih mencakup tiga aspek antara lain mutu genetik, mutu fisiologi, serta mutu 
fisik. 
Dalam perannya sebagai bahan perbanyakan tanaman, benih merupakan 
pembawa pasif dan tempat bertahan hidup berbagai jasadrenik, baik yang bersifat 
patogenik maupun saprofitik. Oleh karena itu benih berperan penting dalam 
penyebaran pathogen tanaman dan insidensi penyakit di lapangan. Saat ini benih 
telah menja disalah satu komoditas penting dalam system perdagangan global 
maupun lokal yang akan mendukung system ketahanan pangan. Status kesehatan 
benih menentukan kualitas benih yang pada akhirnya turut menentukan 
keberhasilan produksi tanaman. Kesehatan benih penting dijaga sejak dari proses 
produksi benih, pemasaran hingga sampai di tangan petani untuk ditanam. 
Sebelum melakukan persemaian kita jarus menguji benih terlebih dahulu. 
Ada beberapa macam pengujian benih salah satunya adalah pengujian mutu fisik 
benih. Pengujian mutu fisik benih dapat dilakukan melalui analisis kemurnian 
benih. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan sampel yang mewakili 
beberapa benih yang kemudian dipisahkan antara kotoran dan benih tanaman lain 
untuk dihitung persentasenya dan dapat dihitung persentase kemurnian benihnya. 
Pengujian benih sangat pentingdalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. 
Produksi padi yang baik merupakan harapan semua petani. Produksi padi 
yang baik, memerlukan adanya ketrampilan dalam pengelolaan manejemen 
produksi. Selain itu, benih yang digunakan dalam proses budidaya juga perlu 
diperhatikan karena mutu benih menentukan hasil akhir dari produksi padi. Oleh
karena itu, pada praktikum kali ini mahasiswa dikenalkan tentang cara pengujian 
kesehatan benih padi agar dapat menghitung presentase kesehatan benih padi. 
1.2 Tujuan 
a.) Mengevaluasi kesehatan benih sebelum disebarkan sebagai keberbagai 
tempat untuk keperluan pertanaman. 
b.) Mengevaluasi efek dari fungisida untuk keperluan perlakuan benih 
c.) Mengevaluasi usaha-usaha pengendalian penyakit pengendalian penyakit 
dilapangan dalam rangka mencegah penyakit yang ditularkan ke biji 
d.) Usaha mengadakan survey penyakit pada tingkat nasional atau regional 
sehingga dapat mengetahui penyebaran patogen terutama yang terbawa biji. 
e). Karantina tumbuh-tumbuhan untuk mencegah keluar masuknya patogen 
yang membahayakan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 
Menurut Samuel (2013) benih merupakan sarana produksi yang sangat 
penting dalam menentukan keberhasilan budidaya tanaman pangan. Penggunaan 
bahan tanam bermutu merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam 
keberhasilan pertanaman.Petani sering mengalami kerugian yang sangat besar 
baik dari segibiaya maupun waktu yang diakibatkan oleh penggunaan benih yang 
tidak bermutu atau tidak jelas asal-usulnya. Kesalahan dalam penggunaan bahan 
tanam akan mengakibatkan kerugian jangka panjang. Penggunaan bibit bermutu 
merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan pertanaman yang mampu 
memberikan hasil yang memuaskan. 
Dalam mendapatkan produksi yang optimal, bibit adalah salah satu faktor 
yang mememngaruhinya. Menurut Kamil dalam Misran (2014) bibit merupakan 
tumbuhan yang masih mudadan memiliki kemampuan sebagai penentuan 
pertumbuhan selanjutnya. Salah satu cara yang dapat kita gunakan adalah dengan 
intensifikasi benih dengan menerapkan teknologi produksi yang tepat dan sarana 
produksi yang efisien dan menguntungkan. 
Pengamatan dan identifikasi kesehatan benih padi merupakan kegiatan 
penting dalam perbaikan varietas tanaman padi. Potensi genetik dari bahan 
pemuliaan yang dikembangkan secara konvensional atau biologi molekuler, 
dievaluasi berdasarkan penampilan fenotipik pada lingkungan tertentu dengan tipe 
cekaman yang menjadi tujuan perbaikan varietas. Dengan demikian pengiangan 
kesehatan benih padi harus menggunakan metode penilaian praktis, cepat, tepat, 
dan akurat sehingga menghasilkan benih yang bermutu (Silitonga, 2013). 
Benih merupakan salah satu sarana untuk dapat menghasilkan produksi 
yang setinggi-tingginya. Karena benih merupakan sarana produksi, maka benih 
harus bermutu tinggi (mutu fisiologis, genetik dan fisik) dari jenis yang unggul 
(Tim Pengampu, 2011). Mutu benih sendiri dapat dipengaruhi oleh kesehatan 
benih. Kesehatan benih ditentukan oleh ada atau tidaknya suatu mikroorganisme 
yang terbawa oleh benih seperti jamur, bakteri atau virus. Benih yang sehat sangat 
penting dalam produksi tanaman pertanian karena benih adalah awal untuk
mendapatkan tanaman yang sehat. Oleh karena itu benih harus bebas dari infeksi 
atau kontaminasi patogen (Nurdin, 2009). 
Salah satu hal benih bisa dibilang sehat adalah benih yang terbebas dari 
patogen. Kerugian yang diakibatkan oleh patogen yang terbawa oleh benih adalah 
perubahan pada tanaman yang kurang baik dan adanya ketersediaan patogen pada 
tanaman yang tumbuh di lapangan. Selain itu juga dapat menurunkan kualitas 
benih, seperti daya perkecambahan benih, kerusakan fisik pada benih dan warna 
benih berubah bahkan ada beberapa patogen yang terbawa oleh benih yang 
menyebabkan benih menjadi racun (Risnawaty, 2013). 
Menurut Ishaq (2009), pengolahan benih pada umumnya meliputi 
pembersihan benih, pemilahan (grading)dan perlakuan benih (jika diperlukan). 
Tujuan pembersihan ini selain memisahkan benih dari kotoran (tanah, jerami, 
maupun daun padi yang terikut) juga untuk membuang benih hampa. Pembersihan 
benih dalam skala kecil dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan 
nyiru (ditapi). Sedangkan pada skala produksi yang lebih besar, penggunaan 
mesin pembersih benih seperti air screen cleaner atau aspirator akan 
meningkatkan efisiensi pengolahan. Apabila dirasa perlu, grading(pemilahan 
benih) dapat dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan benih yang lebih 
seragam dalam ukuran benih (panjang, lebar, ketebalan), bentuk atau berat jenis 
benihnya. 
Menurut Hasan (2013) mutu benih tanam yang berkualitass tinggi adalah 
kunci dari komponen biji-bijian sistem tanaman. Untuk memastikan popuulasi 
tanaman dengan laju pembenihan yang wajar dalam berbagai kodisi memerlukan 
mutu benih yang tinggi. Selama panen, pengolahan dan penyimpanan, mutu benih 
yang ditanam mengalami efek terintregasi dari lingkungan. Banyaknya variasi 
kualitas benih dikaitkan dengan perbedaan lingkungan kondisi, pengembangan 
dan pematangan benih sementara di pohon induk. Hal yang dapat mengurangi 
mutu benih selama di lapangan adalah kondisi lingkungan seperti suhu, curah 
hujandan kelembaban. 
Benih yang biasa digunakan oleh petani adalah benih yang telah 
mengalami penyimpanan sehingga benih telah mengalami deteriorasi atau
kemunduran benih (benih yang telah menua). Gejala ini dapat dilihat dengan 
penurunan pemunculan bibit yang diikuti oleh lambatnya pertumbuhan dan 
perkembangan bibit (Nurmauli dan Numiaty, 2010). Menurut Ilyas dalam 
Nurmauli dan Numiaty (2010) dengan member perlakuan invigorasi pada benih 
bias meningkatkan kualitas benih yang telah mengalami kemunduran. Invigorasi 
adalah perlakuan yang dilakukan untuk mengoptimalkan viabilitas benih dengan 
cara fisik, fisiologis dan cara biologis sehinggabenih mampu tumbuh dengan 
cepat. Invigorasi dilakukan sebelum pertanaman dengan cara menyeimbangkan 
kandungan air benih untuk merangsang metabolisme di dalam benih sehingga 
benih siap untuk berkecambah meskipun radikulanya masih belum muncul.
BAB 3. METODOLOGI 
3.1 Waktu dan Tempat 
Pelaksananaan waktu praktikum Pengantar Teknologi Pertanian 
dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 21 Maret 2014 pada jam 07.00 sampai 
selesai dan bertempat di Agroteknopark Jubung, Jember. Dan waktu pengujian 
benih padamhari minggu 23 Maret 2014 jam 09.00 WIB sampai selesai yang 
bertempat di pujasera Fakultas Pertanian Universitas Jember. 
3.2 Alat dan Bahan 
- Sampel biji/benih padi yang diambil 
- Alat timbangan 
- kalkulator 
3.3 Cara Kerja 
- Buatlah kelompok (5-7 orang/kelompok atau menyesuaikan). 
- Masing-masing kelompok mengerjakan pengujian kesehatan benih 
dengan cara pemeriksaaan biji kering. 
- Ambillah biji padi secara sampling sebanyak 50-100 gr/kelompok, dan 
lakukan pemeriksaan secara kering. 
- Pemeriksaan biji dilakukan terhadap hal hal sebagai berikut : (1) bernas 
tidaknya biji padi, (2) warna biji, (3) biji bercak, (4) ada tidaknya kotoran, 
(5) jamur dipermukaan biji, (6) sklerotia, dsb. Hitunglah berapa jumlahnya 
dan persentasinya dari masing-masing parameternya tersebut, dan buatlah 
dokumentasinya
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 
4.1 Hasil 
PEKERJAAN PENGUJIAN KESEHATAN BIJI (BENIH) 
Parameter Uraian Persentase Dokumentasi 
Bernas 
Tidaknya 
Biji padi 
Dilakukan percobaan dengan 
merendam padi dalam air. Dari 
hasil pengamatan tampak ada 
beberapa benih yang 
mengapung menandakan tidak 
adanya bernas 
Dari 1000 bulir , 
yang terdapat 
bernasnya 
sekitarnya 950 
(95%) dan yang 
tidak ada 
bernasnya sekiat 
5 % 
Warna 
Biji 
Beberapa bulir padi berwarna 
hijau, ini menandakan bahwa 
tanaman padi tersebut dipanen 
saat tidak tepat. 
Dari 1000 biji 
yang berwarna 
kuning (83,7%) 
hanya 128 
(12,8%) yang 
berwarna hijau. 
Dan biji yang 
berwarna hitam 
35 (3,5%) 
Biji 
Bercak 
Terlihat bahwa terdapat bercak 
warna coklat disekitar 
permukaan 
Dari 1000 biji 
yang bercak 
hanya 38 bulir 
(3,8%) dan yang 
sehat 962 
(96,2%). 
Ada 
Tidaknya 
Ditemukan beberapa kotoran 
yang tercampur dalam benih. 
Terdapat kotoran 
sekitar 4,8% dan
Kotoran yang bersih hanya 
95,2% 
Jamur 
Dipermuk 
an Biji 
Terlihat bahwa bulir yang 
terkena jamur terdapat warna 
putih mengkilap di ujung benih 
Dari 1000, yang 
berjamur hanya 7 
(0,7%) 
Sklerotia Terdapat benih yang terkena 
skloritia yaitu warna benih 
seluruhnya hitam 
dari 1000 bulir 
yang terkena 
hanya 35 bulir 
(3,5%) 
4.2 Pembahasan 
Dalam pengujian kesehatan benih, ada beberapa macam untuk menguji 
kesehatan benih yaitu : 
a. Pemeriksaan biji kering (Dry Seed Eximination) 
Pengujian dengan metode ini bertujuan untuk memeriksa biji apakah 
tercampur dengan kotoran kotoran, seperti sisa tanamn, sklerotia, insekta dan 
sebagainya. Selain itu dilakukan pengamatan terhadap gejala-gejala penyakitnya 
yang menempel atau tumbuh dipermukaan biji. Pemeriksaan dilakukan dengan 
menggunakan stereomikroskopik perbesaran 50 sampai 60 kali disertai cahaya 
yang baik atau dapat mengguanakan kaca pembesar. 
b. Pencucian Biji 
Melalui cara ini dapat diketahui kontaminasu yang berada depermukaan 
biji atau spora yang dihasilkan oleh jamur yang telah menginfeksi biji. 
c. Cara inkubasi 
i.) Pengujian dengan metode kertas 
ii.) Pengujian dengan metode agar 
iii.) Pengujian dengan batu bata, tanah, pasir dsb. 
iv.) Metode Growing on test. 
Pengujian benih yang dilakukan ini bertujuan untuk menghindari 
pemakaian benih berkualitas rendah serta mencegah timbulnya kerugian.
Menetapkan (menaksir) nilai setiap contoh dari sejumlah benih yang diuji selaras 
dengan kualitas benih. 
Selain itu kualitas benih juga harus diperhatikan apakah benih itu 
tergolonh sehat atau tidak sehat karena ini akan mempengaruhi produktifitas dari 
tanaman tersebut. Ada beberapa ciri yang bisa diliat secara visual atau langsung 
yaitu : 
a. Benih yang terkena jamur biasanya akan berwarna putih disekitar 
permukaan benih 
b. Benih dikatakan tidak sehat jika terdapat bercak hitam/coklat di 
sekitar permukaan benih. 
c. Benih dikatakan tidak sehat jika benih tersebut mengkerut dan 
tidak berisi serta warna dari benih tersebut terlalu muda seperti 
permukaan yang berwarna hijau. 
Dari Hasil pengamatan yang dilakukan diatas terhadap sampel benih yang 
diambil dari Agroteknopark Jubung, Jember terdapat bahawasannya ada beberapa 
benih yang tidak sehat diantarannya dari 1000 benih yang dijadikan 
sampelmasihadabeberapa yang terkenapatogensepertijamurdanskerotia.
BAB 5. PENUTUP 
5. Kesimpulan 
Sebelum melakukan budidaya, kita harus memerhatikan benih yang akan 
kita gunakan. Karena benih merupakan titik awal dari pertumbuhan tanaman, 
maka dari itu harus memerhatikan mutu atau kualitas yang dimiliki oleh benih 
tersebut. Dimana mutu benih dipengaruhi oleh kesehatan benih seperti bakteri, 
jamur dan virus. Jika benih sudah terkontaminasi oleh patogen maka hal ini akan 
berpengaruh pada pertumbuhan tanaman dan akan mempengaruhi jumlah 
produksi.
DAFTAR PUSTAKA 
Hasan, Md. Abu, dkk. 2013. Evaluation of the Physiological Quality of Wheat 
Seed as Influenced by High Parent Plant Growth Temperature. Crop Sci. 
Biotech 16 (1) : 69-74. 
Ishaq, Iskandar. 2009. PetunjukTeknisPenangkaranBenihPadi. Jakarta 
:BadanPenelitiandanPengembanganPertanianDepartemenPertanian. 
Misran. 2014. Efisiensi Penggunaan Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan 
Produksi Padi Sawah. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan 14 (1): 39-43 
Nurdin, Muhammad. 2009. Inventarisasi Beberapa Mikroorganisme Terbawa 
benih Padi yang berasal dari Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, 
Lampung. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika 3(2) : 47- 50 
Nurmauli, N., dan Nurmiaty, Y. 2010. Pengaruh Hidrasi Dehidrasi Dan Dosis 
NPK Pada Viabiltas Benih Kedelai. Agrotropika, 15(1): 1 – 8 
Risnawaty, dkk. 2013. Identifikasi Cendawan Terbawa Benih pada Padi Lokal 
Aromatik Pulu Mandoti, Pulu Pinjan, dan Pare Lambau Asal Kabupaten 
Enrekang, Sulawesi Selatan. Jurnal LPPM 1 (1) : 1-19. 
Samuel, Purnamaningsih, S., L., dan Kendarini, N. 2010. Pengaruh Kadar Air 
Terhadap Penurunan Mutu Fisiologis Benih Kedelai (Glycine max (L) 
Merill) Varietas Gepak Kuning Selama Dalam Penyimpanan. Agronomi, 1 
(1) : 1-13. 
Silitonga,Tiur Sudiaty, dkk. 2003. Panduan Sistem Karakterisasi dan Evaluasi 
Tanaman Padi. Bogor : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 
Komisi Nasional Plasma Nutfah. 
Tim Pengampu. 2011. Bahan Ajar Ilmu dan Teknologi Benih. Makassar : 
Universitas Hasanudin

More Related Content

What's hot

Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihUnhy Doel
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunSandi Purnama Jaya
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihNur Haida
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibAndria Bin Muhayat
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asliVanyWardani
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkokFebrina Tentaka
 
Benih dan persemaian acara 1 9
Benih dan persemaian acara 1 9Benih dan persemaian acara 1 9
Benih dan persemaian acara 1 9bayu meido
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanLaksamana Indra
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGENPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGENJosua Sitorus
 
hortikultura lansekap
hortikultura lansekaphortikultura lansekap
hortikultura lansekaplunapriliyani
 

What's hot (20)

Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benih
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitranMakalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
 
Benih dan persemaian acara 1 9
Benih dan persemaian acara 1 9Benih dan persemaian acara 1 9
Benih dan persemaian acara 1 9
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
 
Laporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARETLaporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARET
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGENPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
 
hortikultura lansekap
hortikultura lansekaphortikultura lansekap
hortikultura lansekap
 

Similar to contoh laporan uji benih

Laporan praktikum produksi benih
Laporan praktikum produksi benihLaporan praktikum produksi benih
Laporan praktikum produksi beniharzaka
 
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdfperan_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdfMapriRudiansyah
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahagronomy
 
REVIEW JURNAL sonia.docx
REVIEW JURNAL sonia.docxREVIEW JURNAL sonia.docx
REVIEW JURNAL sonia.docxWawanRp
 
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Operator Warnet Vast Raha
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docxBsIsmail1
 
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptxppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptxMuhammadnurIbrahim3
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnyaOperator Warnet Vast Raha
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnyaOperator Warnet Vast Raha
 
Kelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptx
Kelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptxKelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptx
Kelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptxmurdiasihbellaanggra
 
Tugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhanTugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhantochi run
 
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptx
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptxBaru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptx
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptxMuhammadAzis56
 
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanKultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanDewi Ayu Maryati
 
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptx
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptxPengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptx
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptxkaekae27
 
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesia
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesiaMakalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesia
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesiaBondan the Planter of Palm Oil
 

Similar to contoh laporan uji benih (20)

Acara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekbenAcara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekben
 
Acara 6 fix tekben
Acara 6 fix tekbenAcara 6 fix tekben
Acara 6 fix tekben
 
Laporan praktikum produksi benih
Laporan praktikum produksi benihLaporan praktikum produksi benih
Laporan praktikum produksi benih
 
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdfperan_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfah
 
Penelitian tanaman
Penelitian tanamanPenelitian tanaman
Penelitian tanaman
 
REVIEW JURNAL sonia.docx
REVIEW JURNAL sonia.docxREVIEW JURNAL sonia.docx
REVIEW JURNAL sonia.docx
 
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
 
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptxppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
 
Kelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptx
Kelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptxKelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptx
Kelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptx
 
Makalah_33 Makalah laporan praktikum sc
Makalah_33 Makalah laporan praktikum scMakalah_33 Makalah laporan praktikum sc
Makalah_33 Makalah laporan praktikum sc
 
Tugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhanTugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhan
 
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptx
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptxBaru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptx
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptx
 
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanKultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
 
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptx
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptxPengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptx
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptx
 
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesia
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesiaMakalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesia
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesia
 
mikropropagasi
mikropropagasimikropropagasi
mikropropagasi
 

contoh laporan uji benih

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM METODE PENGUJIAN KESEHATAN BIJI (BENIH) Oleh : Golongan / Kelompok : A / 9 Urifa (131510501204) Azizah (131510501130) Jatmiko Budi Cahyono (131510501176) ErlinSeptiani (131510501177) ViviDwiPuspita Sari (131510501203) FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2014
  • 2. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Benih merupakan benda hidup yang di dalam Undang-undang RI No. 12 Tahun 1992 disebut sebagai tanaman atau bagian tanaman yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakan tanaman. Benih merupakan biji tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman yang memiliki fungsi agronomis. Untuk itu benih yang diproduksi dan tersedia harus bermutu tinggi agar mampu menghasilkan tanaman yang mampu berproduksi maksimal. Mutu benih mencakup tiga aspek antara lain mutu genetik, mutu fisiologi, serta mutu fisik. Dalam perannya sebagai bahan perbanyakan tanaman, benih merupakan pembawa pasif dan tempat bertahan hidup berbagai jasadrenik, baik yang bersifat patogenik maupun saprofitik. Oleh karena itu benih berperan penting dalam penyebaran pathogen tanaman dan insidensi penyakit di lapangan. Saat ini benih telah menja disalah satu komoditas penting dalam system perdagangan global maupun lokal yang akan mendukung system ketahanan pangan. Status kesehatan benih menentukan kualitas benih yang pada akhirnya turut menentukan keberhasilan produksi tanaman. Kesehatan benih penting dijaga sejak dari proses produksi benih, pemasaran hingga sampai di tangan petani untuk ditanam. Sebelum melakukan persemaian kita jarus menguji benih terlebih dahulu. Ada beberapa macam pengujian benih salah satunya adalah pengujian mutu fisik benih. Pengujian mutu fisik benih dapat dilakukan melalui analisis kemurnian benih. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan sampel yang mewakili beberapa benih yang kemudian dipisahkan antara kotoran dan benih tanaman lain untuk dihitung persentasenya dan dapat dihitung persentase kemurnian benihnya. Pengujian benih sangat pentingdalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Produksi padi yang baik merupakan harapan semua petani. Produksi padi yang baik, memerlukan adanya ketrampilan dalam pengelolaan manejemen produksi. Selain itu, benih yang digunakan dalam proses budidaya juga perlu diperhatikan karena mutu benih menentukan hasil akhir dari produksi padi. Oleh
  • 3. karena itu, pada praktikum kali ini mahasiswa dikenalkan tentang cara pengujian kesehatan benih padi agar dapat menghitung presentase kesehatan benih padi. 1.2 Tujuan a.) Mengevaluasi kesehatan benih sebelum disebarkan sebagai keberbagai tempat untuk keperluan pertanaman. b.) Mengevaluasi efek dari fungisida untuk keperluan perlakuan benih c.) Mengevaluasi usaha-usaha pengendalian penyakit pengendalian penyakit dilapangan dalam rangka mencegah penyakit yang ditularkan ke biji d.) Usaha mengadakan survey penyakit pada tingkat nasional atau regional sehingga dapat mengetahui penyebaran patogen terutama yang terbawa biji. e). Karantina tumbuh-tumbuhan untuk mencegah keluar masuknya patogen yang membahayakan.
  • 4. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Menurut Samuel (2013) benih merupakan sarana produksi yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan budidaya tanaman pangan. Penggunaan bahan tanam bermutu merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan pertanaman.Petani sering mengalami kerugian yang sangat besar baik dari segibiaya maupun waktu yang diakibatkan oleh penggunaan benih yang tidak bermutu atau tidak jelas asal-usulnya. Kesalahan dalam penggunaan bahan tanam akan mengakibatkan kerugian jangka panjang. Penggunaan bibit bermutu merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan pertanaman yang mampu memberikan hasil yang memuaskan. Dalam mendapatkan produksi yang optimal, bibit adalah salah satu faktor yang mememngaruhinya. Menurut Kamil dalam Misran (2014) bibit merupakan tumbuhan yang masih mudadan memiliki kemampuan sebagai penentuan pertumbuhan selanjutnya. Salah satu cara yang dapat kita gunakan adalah dengan intensifikasi benih dengan menerapkan teknologi produksi yang tepat dan sarana produksi yang efisien dan menguntungkan. Pengamatan dan identifikasi kesehatan benih padi merupakan kegiatan penting dalam perbaikan varietas tanaman padi. Potensi genetik dari bahan pemuliaan yang dikembangkan secara konvensional atau biologi molekuler, dievaluasi berdasarkan penampilan fenotipik pada lingkungan tertentu dengan tipe cekaman yang menjadi tujuan perbaikan varietas. Dengan demikian pengiangan kesehatan benih padi harus menggunakan metode penilaian praktis, cepat, tepat, dan akurat sehingga menghasilkan benih yang bermutu (Silitonga, 2013). Benih merupakan salah satu sarana untuk dapat menghasilkan produksi yang setinggi-tingginya. Karena benih merupakan sarana produksi, maka benih harus bermutu tinggi (mutu fisiologis, genetik dan fisik) dari jenis yang unggul (Tim Pengampu, 2011). Mutu benih sendiri dapat dipengaruhi oleh kesehatan benih. Kesehatan benih ditentukan oleh ada atau tidaknya suatu mikroorganisme yang terbawa oleh benih seperti jamur, bakteri atau virus. Benih yang sehat sangat penting dalam produksi tanaman pertanian karena benih adalah awal untuk
  • 5. mendapatkan tanaman yang sehat. Oleh karena itu benih harus bebas dari infeksi atau kontaminasi patogen (Nurdin, 2009). Salah satu hal benih bisa dibilang sehat adalah benih yang terbebas dari patogen. Kerugian yang diakibatkan oleh patogen yang terbawa oleh benih adalah perubahan pada tanaman yang kurang baik dan adanya ketersediaan patogen pada tanaman yang tumbuh di lapangan. Selain itu juga dapat menurunkan kualitas benih, seperti daya perkecambahan benih, kerusakan fisik pada benih dan warna benih berubah bahkan ada beberapa patogen yang terbawa oleh benih yang menyebabkan benih menjadi racun (Risnawaty, 2013). Menurut Ishaq (2009), pengolahan benih pada umumnya meliputi pembersihan benih, pemilahan (grading)dan perlakuan benih (jika diperlukan). Tujuan pembersihan ini selain memisahkan benih dari kotoran (tanah, jerami, maupun daun padi yang terikut) juga untuk membuang benih hampa. Pembersihan benih dalam skala kecil dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan nyiru (ditapi). Sedangkan pada skala produksi yang lebih besar, penggunaan mesin pembersih benih seperti air screen cleaner atau aspirator akan meningkatkan efisiensi pengolahan. Apabila dirasa perlu, grading(pemilahan benih) dapat dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan benih yang lebih seragam dalam ukuran benih (panjang, lebar, ketebalan), bentuk atau berat jenis benihnya. Menurut Hasan (2013) mutu benih tanam yang berkualitass tinggi adalah kunci dari komponen biji-bijian sistem tanaman. Untuk memastikan popuulasi tanaman dengan laju pembenihan yang wajar dalam berbagai kodisi memerlukan mutu benih yang tinggi. Selama panen, pengolahan dan penyimpanan, mutu benih yang ditanam mengalami efek terintregasi dari lingkungan. Banyaknya variasi kualitas benih dikaitkan dengan perbedaan lingkungan kondisi, pengembangan dan pematangan benih sementara di pohon induk. Hal yang dapat mengurangi mutu benih selama di lapangan adalah kondisi lingkungan seperti suhu, curah hujandan kelembaban. Benih yang biasa digunakan oleh petani adalah benih yang telah mengalami penyimpanan sehingga benih telah mengalami deteriorasi atau
  • 6. kemunduran benih (benih yang telah menua). Gejala ini dapat dilihat dengan penurunan pemunculan bibit yang diikuti oleh lambatnya pertumbuhan dan perkembangan bibit (Nurmauli dan Numiaty, 2010). Menurut Ilyas dalam Nurmauli dan Numiaty (2010) dengan member perlakuan invigorasi pada benih bias meningkatkan kualitas benih yang telah mengalami kemunduran. Invigorasi adalah perlakuan yang dilakukan untuk mengoptimalkan viabilitas benih dengan cara fisik, fisiologis dan cara biologis sehinggabenih mampu tumbuh dengan cepat. Invigorasi dilakukan sebelum pertanaman dengan cara menyeimbangkan kandungan air benih untuk merangsang metabolisme di dalam benih sehingga benih siap untuk berkecambah meskipun radikulanya masih belum muncul.
  • 7. BAB 3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksananaan waktu praktikum Pengantar Teknologi Pertanian dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 21 Maret 2014 pada jam 07.00 sampai selesai dan bertempat di Agroteknopark Jubung, Jember. Dan waktu pengujian benih padamhari minggu 23 Maret 2014 jam 09.00 WIB sampai selesai yang bertempat di pujasera Fakultas Pertanian Universitas Jember. 3.2 Alat dan Bahan - Sampel biji/benih padi yang diambil - Alat timbangan - kalkulator 3.3 Cara Kerja - Buatlah kelompok (5-7 orang/kelompok atau menyesuaikan). - Masing-masing kelompok mengerjakan pengujian kesehatan benih dengan cara pemeriksaaan biji kering. - Ambillah biji padi secara sampling sebanyak 50-100 gr/kelompok, dan lakukan pemeriksaan secara kering. - Pemeriksaan biji dilakukan terhadap hal hal sebagai berikut : (1) bernas tidaknya biji padi, (2) warna biji, (3) biji bercak, (4) ada tidaknya kotoran, (5) jamur dipermukaan biji, (6) sklerotia, dsb. Hitunglah berapa jumlahnya dan persentasinya dari masing-masing parameternya tersebut, dan buatlah dokumentasinya
  • 8. BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil PEKERJAAN PENGUJIAN KESEHATAN BIJI (BENIH) Parameter Uraian Persentase Dokumentasi Bernas Tidaknya Biji padi Dilakukan percobaan dengan merendam padi dalam air. Dari hasil pengamatan tampak ada beberapa benih yang mengapung menandakan tidak adanya bernas Dari 1000 bulir , yang terdapat bernasnya sekitarnya 950 (95%) dan yang tidak ada bernasnya sekiat 5 % Warna Biji Beberapa bulir padi berwarna hijau, ini menandakan bahwa tanaman padi tersebut dipanen saat tidak tepat. Dari 1000 biji yang berwarna kuning (83,7%) hanya 128 (12,8%) yang berwarna hijau. Dan biji yang berwarna hitam 35 (3,5%) Biji Bercak Terlihat bahwa terdapat bercak warna coklat disekitar permukaan Dari 1000 biji yang bercak hanya 38 bulir (3,8%) dan yang sehat 962 (96,2%). Ada Tidaknya Ditemukan beberapa kotoran yang tercampur dalam benih. Terdapat kotoran sekitar 4,8% dan
  • 9. Kotoran yang bersih hanya 95,2% Jamur Dipermuk an Biji Terlihat bahwa bulir yang terkena jamur terdapat warna putih mengkilap di ujung benih Dari 1000, yang berjamur hanya 7 (0,7%) Sklerotia Terdapat benih yang terkena skloritia yaitu warna benih seluruhnya hitam dari 1000 bulir yang terkena hanya 35 bulir (3,5%) 4.2 Pembahasan Dalam pengujian kesehatan benih, ada beberapa macam untuk menguji kesehatan benih yaitu : a. Pemeriksaan biji kering (Dry Seed Eximination) Pengujian dengan metode ini bertujuan untuk memeriksa biji apakah tercampur dengan kotoran kotoran, seperti sisa tanamn, sklerotia, insekta dan sebagainya. Selain itu dilakukan pengamatan terhadap gejala-gejala penyakitnya yang menempel atau tumbuh dipermukaan biji. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan stereomikroskopik perbesaran 50 sampai 60 kali disertai cahaya yang baik atau dapat mengguanakan kaca pembesar. b. Pencucian Biji Melalui cara ini dapat diketahui kontaminasu yang berada depermukaan biji atau spora yang dihasilkan oleh jamur yang telah menginfeksi biji. c. Cara inkubasi i.) Pengujian dengan metode kertas ii.) Pengujian dengan metode agar iii.) Pengujian dengan batu bata, tanah, pasir dsb. iv.) Metode Growing on test. Pengujian benih yang dilakukan ini bertujuan untuk menghindari pemakaian benih berkualitas rendah serta mencegah timbulnya kerugian.
  • 10. Menetapkan (menaksir) nilai setiap contoh dari sejumlah benih yang diuji selaras dengan kualitas benih. Selain itu kualitas benih juga harus diperhatikan apakah benih itu tergolonh sehat atau tidak sehat karena ini akan mempengaruhi produktifitas dari tanaman tersebut. Ada beberapa ciri yang bisa diliat secara visual atau langsung yaitu : a. Benih yang terkena jamur biasanya akan berwarna putih disekitar permukaan benih b. Benih dikatakan tidak sehat jika terdapat bercak hitam/coklat di sekitar permukaan benih. c. Benih dikatakan tidak sehat jika benih tersebut mengkerut dan tidak berisi serta warna dari benih tersebut terlalu muda seperti permukaan yang berwarna hijau. Dari Hasil pengamatan yang dilakukan diatas terhadap sampel benih yang diambil dari Agroteknopark Jubung, Jember terdapat bahawasannya ada beberapa benih yang tidak sehat diantarannya dari 1000 benih yang dijadikan sampelmasihadabeberapa yang terkenapatogensepertijamurdanskerotia.
  • 11. BAB 5. PENUTUP 5. Kesimpulan Sebelum melakukan budidaya, kita harus memerhatikan benih yang akan kita gunakan. Karena benih merupakan titik awal dari pertumbuhan tanaman, maka dari itu harus memerhatikan mutu atau kualitas yang dimiliki oleh benih tersebut. Dimana mutu benih dipengaruhi oleh kesehatan benih seperti bakteri, jamur dan virus. Jika benih sudah terkontaminasi oleh patogen maka hal ini akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman dan akan mempengaruhi jumlah produksi.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Hasan, Md. Abu, dkk. 2013. Evaluation of the Physiological Quality of Wheat Seed as Influenced by High Parent Plant Growth Temperature. Crop Sci. Biotech 16 (1) : 69-74. Ishaq, Iskandar. 2009. PetunjukTeknisPenangkaranBenihPadi. Jakarta :BadanPenelitiandanPengembanganPertanianDepartemenPertanian. Misran. 2014. Efisiensi Penggunaan Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan 14 (1): 39-43 Nurdin, Muhammad. 2009. Inventarisasi Beberapa Mikroorganisme Terbawa benih Padi yang berasal dari Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika 3(2) : 47- 50 Nurmauli, N., dan Nurmiaty, Y. 2010. Pengaruh Hidrasi Dehidrasi Dan Dosis NPK Pada Viabiltas Benih Kedelai. Agrotropika, 15(1): 1 – 8 Risnawaty, dkk. 2013. Identifikasi Cendawan Terbawa Benih pada Padi Lokal Aromatik Pulu Mandoti, Pulu Pinjan, dan Pare Lambau Asal Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Jurnal LPPM 1 (1) : 1-19. Samuel, Purnamaningsih, S., L., dan Kendarini, N. 2010. Pengaruh Kadar Air Terhadap Penurunan Mutu Fisiologis Benih Kedelai (Glycine max (L) Merill) Varietas Gepak Kuning Selama Dalam Penyimpanan. Agronomi, 1 (1) : 1-13. Silitonga,Tiur Sudiaty, dkk. 2003. Panduan Sistem Karakterisasi dan Evaluasi Tanaman Padi. Bogor : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Komisi Nasional Plasma Nutfah. Tim Pengampu. 2011. Bahan Ajar Ilmu dan Teknologi Benih. Makassar : Universitas Hasanudin