Mata kuliah ini membahas tentang pengetahuan dan kemampuan dalam pengendalian kualitas berdasarkan teori statistik serta perancangan standar kualitas, dengan materi pokok seperti manajemen kualitas, pengukuran kualitas, dan sistem pengendalian kualitas."
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan.
dalam presentasi ini dibahas lebih dalam mengenai six sigma dan TQM tersebut
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan.
dalam presentasi ini dibahas lebih dalam mengenai six sigma dan TQM tersebut
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi topi Perancangan Display & Kontrol berisi tentang Penginderaan, Display, Tipe, dan Perancangannya, Kontrol & Prinsip Perancangan Kontrol
Topik keenam perkuliahan Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi mengenai Pengukuran Waktu Kerja secara tidak langsung. Bagian pertama mengupas metode MTM
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi topi Perancangan Display & Kontrol berisi tentang Penginderaan, Display, Tipe, dan Perancangannya, Kontrol & Prinsip Perancangan Kontrol
Topik keenam perkuliahan Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi mengenai Pengukuran Waktu Kerja secara tidak langsung. Bagian pertama mengupas metode MTM
Peningkatan mutu kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sertaKank Hari
Melalui ekosistem sekolah,warga sekolah dapat mengembangkan potensi Sumberdaya Daya Manusia dan lingkungan untuk meningkatkan pelayanan prima pendidikan disekolah.
Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan perlu menjamin dan memastikan bahwa implementasi penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan sesuai dengan SNP.
Seminar Proposal Skripsi - Analisis Pengaruh Tingkat Kematangan Manajemen Pro...Eryk Budi Pratama
Proposal Seminar Skripsi/Tugas Akhir:
Analisis Pengaruh Tingkat Kematangan Manajemen Proyek TI terhadap Kualitas Layanan Berdasarkan Persepsi Pengguna TI (Studi Kasus Bank XYZ)
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. Deskripsi Mata Kuliah:
Mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam
pengendalian berdasarkan teori statistik serta
mengetahui perancangan standar kualitas berdasarkan
metode operasi analisis dalam manajemen kualitas.
Materi Pokok:
Introduksi mengenai manajemen kualitas
TQM
Peta Kontrol Variabel & Atribut
Aceptance Sampling
Sistem Dodge Romig
Sistem mil STD-105 D
Referensi:
Goetsch, David L. Quality Management. Prentice Hall Inc, 2006.
Tjiptomo, Fandy. Total Quality Manajement. Yogyakarta: ANDI, 2001.
Besterfield. Total Quality Manajement. Prentice Hall Inc.
3. Edwadr Deming
Kualiatas adalah Apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan
konsumen
Philip B Crosby
Kualitas adalah Nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian
terhadap persyaratan
Josep M Juran
Kualitas adalah kesesuaian terhadap spesifikasi
Goetsch Davis
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan
4. Transcendental Approach
Kualitas dapat dirasakan atau diketahui tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan (seni,
supermarket, kosmetik, elegan.
Product-based Approach
Kualitas sebagai karakteristik atau atribut yang dapat dikuatifikasikan dan dapat diukur.
User-based Approach
Kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling memuaskan
preferensi seseorang merupakan produk yang dianggap berkualitas tinggi.
Manufacturing-based Approach
Kualitas sebagai sama dengan persyaratannya. Penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan
secara internal dengan tujuan peningkatan produktifitas dan penekanan biaya. Kualitas
ditentukan oleh perusahaan dengan standar-standar yang ada.
Value-Based Approach
Memandang kualitas dari segi nilai dan harga, bersifat relatif, sehingga produk yang
berkualitas tinggi belum tentu produk yang paling bernilai.
5. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari
produk inti
Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (feature), yaitu
karaketristik sekunder atau pelengkap
Kehandalan (reliability), kemungkinan kecil mengalami
kerusakan atau kegagalan
Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance of
spesifications), sejauh mana karakteristik desain dan
operasi memenuhi standar.
Daya tahan (durability), berapa lama produk dapat
digunakan
Servicebility, kecepatan, kompetensi, kenyamanan,
kemudahan reparasi
Estetika, daya tarik terhadap panca indra
Kualitas yang dipersepsikan, citra dan reputasi produk,
tanggung jawab perusahaan
6. Tanggibles (bukti langsung), meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan pegawai, dan sarana komunikasi.
Reliability (keandalan), yaitu kemampuan
memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan
segera, akurat dan memuaskan.
Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan para
staff untuk membantu para pelanggan dan
memberikan pelayanan dengan tanggap.
Assurance (jaminan), mencakup pengetahuan,
kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya
yang dimiliki para staff, bebas dari bahaya, resiko
dan keragu-raguan.
Empathy, meliputi kemudahan dalam melakukan
hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi,
dan memahami kebutuhan para pelanggan.
7. Performance
Hal yang penting bagi pelanggan adalah apakah kualitas produk menggambarkan keadaan
yang sebenarnya atau apakah pelayanan diberikan dengan cara yang benar.
Range and type of feature
Kemampuan atau keistimewaan yang dimiliki produk dan pelayanan.
Reability and Durability
Kehadalan produk dalam penggunaan secara normal dan berapa lama produk dapat
digunakan hingga perbaikan diperlukan.
Maintainability and Servceability
Kemudahan untuk mengoperasikan produk dan kemudahan perbaikan maupun ketersediaan
komponen pengganti.
Sensory Characteristics
Penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau, selera dan beberapa faktor lainnya mungkin menjadi
aspek penting dalam kualitas.
Ethichal Profile and Image
Kualitas adalah kegiatan terbesar dari kesan pelanggan terhadap program dan pelayanan .
8. Karakteristik Kualitas Barang
(komputer note book)
Jasa Pelayanan
(Bank Komersial)
1. Performance Kecepatan proses Ketepatan transaksi
2. Range of Feature Modem/networking Transaksi luar negeri
3. Realibility/durability Waktu penggunaan
hingga rusak
Pelayana segera
4.Maintainability/servi
ceability
Jumlah tempat untuk
perbaikan yang
disediakan
Telepon langsung
5. Sensory Menarik Fasilitas lengkap
6. Ethics/image Jaminan yang
diberikan
Advertensi yang wajar
9. Karakteristik Inspeksi (1980) Pengendalian
kualitas statistik
(1930)
Jaminan Kualitas
(1950)
Manajemen
kualitas strategik
(1980)
Perhatian utama Deteksi Pengendalian Koordinasi Pengaruh
strategik
Pandangan
terhadap kualitas
Suatu maslah
untuk
dipecahkan
Suatu maslah
untuk
dipecahkan
Suatu maslah
untuk
dipecahkan,
tetapi diatasi
secara proaktif
Peluang
kompetitif
Penekanan Keseragaman
produk
Keseragaman
produk dengan
menggunkan
inspeksi
Jaringan produksi
keseluruhan dari
desain sampai
pasar, dan
kontribusi dari
semua kelompok
fungsional untuk
mencegah
kegagalan
kualitas
Kebutuhan pasar
dan konsumen
10. Karakteristik Inspeksi (1920) Pengendalian
kualitas statistik
(1930)
Jaminan Kualitas
(1950)
Manajemen
kualitas strategik
(1980)
Metode Penaksiran dan
pengukuran
Alat dan teknik
statistik
Program dan
sistem
Perencanaan
strategik,
penetuan tujuan
dan pengerahan
organisasi
Peranan
profesional kualitas
Inspeksi,
penyortiran,
perhitungan dan
penggolongan
Mencari
pemecahan
masalah, dan
penerapan
metode statistik
Pengukuran
kualitas,
perencanaan
kualitas, dan
perancangan
program
Penetapan tujuan,
pendidikan dan
pelatihan,
kerjasama antar
departemen dan
perancangan
program
Yang
bertanggungjawab
atas kualitas
Departemen
inspeksi
Departemen
pemanufakturan
dan perekayasaan
Semua
departemen
Setiap orang
dalam organisasi
dg kemimpinan
dari manajemen
puncak
Orientasi dan
pendekatan
Kualitas ‘inspect
in’
Kualitas ‘ control
in’
Kualitas ‘ builds in’ Kualitas ‘manages
in’
12. Teknik dan perencanaa kualitas
Tinjauan produk baru
Rancangan proses dan produk
Pengendalian proses
Pelatihan
Audit kualitas
13. Pemeriksaan dan pengujian bahan baku yang
dibeli
Pemeriksaan dan pengujian produk
Pemeriksaan kualitas produk
Evaluasi persediaan
14. Sisa bahan (scrap)
Pengerjaan ulang
Biaya untuk memperoleh material/bahan
baku
Factory contac engineering
15. Biaya penanganan keluhan selama masa
garansi
Biaya penanganan keluhan sesudah masa
garansi
Pelayanan (service) produk
Product liability
(jaminan/pertanggungjawaban atas
kegagalan memenuhi standar)
Biaya penarikan kembali produk
16. Pengukuran Kualitas jasa atau produk hampir
sama dengan pengukuran kepuasan
pelanggan, ditentukan oleh variabel harapan
dan kinerja yang dirasakan.
17. Dimensi Contoh
Kinerja Pemberangkatan pesawat yang tepat waktu
Gambar dan suara TV yang jelas dan bening
Keistimewaan Remote control pada stereo set
Komputer yang dapat dijinjing dan dibawa kemana-
mana
Kehandalan Waktu pelayanan pegadaian maksimum 15 menit
Presentase ketepatan pada prediksi analisis investasi
Kesesuaian Pemasok memenuhi spesifikasi
Jumlah kesalahan cetak dalam satu buku
Daya tahan Jaminan keawetan selam 2 tahun
Rata-rata waktu sampai filamen lampu pijar terbakar
Serviceability Hot line bagi pelanggan untuk reparasi
Layanan 24 jam untuk keluhan pelanggan
Estetika Bau wangi parfum
Keserasian warna ruangan dengan restoran
Perceived
quality
Mobil amerika vs mobil Indonesia
RS pemerintah vs RS swata
18. Proses Perbaikan dan pengendalian dibentuk
oleh empat building blocks, yaitu
◦ input,
◦ transformasi,
◦ output
◦ customer value.
19. INPUT
Penetapan standar
pengendalian dan
perbaikan
CUSTOMER VALUEOUTPUTTRANSFORMASI
STUDI
PENGUKURANTINDAKAN
Informasi mengenai nilai yang disampaikan
Dan kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi
Standar komunikasi
Preliminary concurrent rework damage
Control control control Control
Gambar; Pendekatan TQM terhadap pengendalian dan perbaikan
20. 1. Penetapan standar untuk pengendalian dan
perbaikan
Standar dalam TQM tidak digunakan sebagai alat
penilaian kinerja individu, tetapi digunakan
manajer untuk mengkomunikasikan visi dan
penetapan tujuan yang realistis berdasarkan
umpan balik mengenai kinerja yang ada
2. Pengukuran,
Dalam tahap ini ditetapkan pengukuran yang
tepat dan data yang diperlukan untuk penilaian
kinerja.
21. 3. Studi,
dalam hal ini manajer menganalisis data data
dengan menggunakan metode statistic dan alat
serta teknik lain untuk mengetahui penyebab
penyimpangan. Tidak seperti pada pendekatan
tradisional yang memprioritaskan pada evaluasi
dan mencari orang yang bersalah, pendekatan
TQM mencari penyebab penyimpangan yang
kemudian akan diperbaiki.
3. Tindakan,
tahap ini mengandung arti melakukan tindakan
koreksi berdasarkan pengetahuan yang diperoleh
dari umpan balik.
22. 1. Preliminary control,
◦ manajer memperoleh pleriminari control dengan cara membuat
proyeksi situasi yang akan datang dan mengantisipasi perubahan
yang diperlukan.
◦ Bersifat prefentif untuk menghindari hasil yang tidak diinginkan
dan proaktif untuk mencapai hasil yang semakin meningkat.
◦ Bahwa tugas memperbaiki system didasrkan pada sumber
penyebabnya.
◦ Dengan memperbaiki input, manajer melakukan pengendalian
pula terhadap transformasi, output dan customer value.
2. Concurrent control,
◦ Dilakukan berdassarkan waktu yang sesungguhnya
◦ Tindakan koreksi termasuk setting mesin, pendistribusian waktu
dan energy atau perubahan perilaku
◦ Berisi koreksi terhadap pekerjaan yang telah dilakukan berkaitan
dengan desain dan prosedur
◦ digambarkan sebagai pengendalian operasional
23. 3. Rework Control,
◦ Diperlukan jika kedua macam pengendalian diatas mengalami
kegagalan, sehingga diperlukan pengerjaan ulang terhadap defect
dan output yang tidak sesuai target.
4. Damage control,
◦ Jika output yang rusak atau defect dan tidak sesuai target telah
sampai ditangan pelanggan , maka manager harus melakukan
damage control,
◦ Meminimalisasi dampak negative terhadap pelanggan dengan
meminta maaf, mengembalikan uang, mengganti produk,
melakukan pengerjaan ulang atau berjanji untuk melakukan yang
lebih baik di masa yang kan datang.
◦ Damage control terjadi jika ketiga pengendalian diatas mengalami
kegagalan.
◦ Dalam TQM, manajer berusaha untuk mencegah kegagalan dan
menjamin kesuksesan dimasa yang akan datang dengan upstream
control.
24. FILOSOFI JURAN FILOSOFI CROSBY FILOSOFI DEMING FILOSOFI TAGUCHI
1. Menetapkan kualitas 1. Komitmen manajemen 1. Ciptakan keajegan
tujuan demi perbaikan
produk dan jasa
Dimensi penting dari
kualitas suatu
produk/jasa adalah
kerugian total yang
disebabkan produsen
tersebut terhadap
masyarakat
Analisis pareto terhadap
gejala-gejala
Tim penyempurnaan
kualitas
Adopsilah falsafah baru
yang menolak segala
macam cacat/kerusakan
Dalam lingkungan
kompetitif, perbaikan
kualitas dan pengurangan
biaya secara terus
menerus sangat penting
agar dapat bertahan
dalam bisnis
Menyusun teori
mengenai penyebab
gejala
Pengukuran kualitas Hentikan ketergantungan
pada inspeksi dalam
membentuk kualitas
produk dan
bergantunglah pada
pengendalian statistical
Perbaikan kualitas secara
terus menerus mencakup
pengurangan secara terus
menerus atas variasi
karakteristik produk
terhadap nilai targetnya
25. FILOSOFI JURAN FILOSOFI CROSBY FILOSOFI DEMING FILOSOFI TAGUCHI
Uji teoritersebut,
kumpulkan data dan
analisis
Evaluasi biaya kualitas Hentikan praktik
menghargai kontrak
pemasok berdasarkan
tawaran yang rendah
Kerugian pelanggan
akibat variasi kinerja jasa
kurang lebih proporsional
dengan kuadrat deviasi
karakteristik kinerja dari
nilai targetnya
Persempit daftar teori
tersebut
Kesadaran (awareness) Perbaiki secara konstan
dan terus menerus
system produksi dan jasa
Kualitas akhir dan produk
atau jasa sangat
ditentukan oleh desain
teknis produk/jasa dan
proses
Rancanglah experiment Tindakan Korektif Lembagakanlah on the
job training
Variasi kinerja dapat
dikurangi dengan
mengeksploitasi pengaruh
non linier parameter
produk atau proses
terhadap karakteristik
kinerja
Tetapkan rancangan
berikan wewenang
Perencanaan zero defect Berikan semua karyawan
alat-alat yang tepat untuk
merampungkan tugasnya
dengan baik
Dikenal dengan loss
function yang
menyatakan bahwa
semua penyimpangan
dari nominal(target)
menimbulkan kerugian
dan seseorang akan
menanggungnya
26. Lakukan experiment,
kumpulkan bukti
penyebab
Pendidikan kualitas Kembangkan
komunikasi dan
produktifitas
Kemukakan
cara/langkah
perbaikan
Zero defect day Doronglah semua
departemen untuk
bekerjasama dalam
memecahkan masalah
Uji rencana perbaikan
tersebut
Penetapan tujuan Hilangkan slogan,
desakan, dan target
yang tidak mengarah
pada metode
perbaikan yang
spesifik
Bertindaklah untuk
mengadakan
perbaikan
Eliminasi penyebab
kesalahan
Gunakan metode
statistic untuk
memperbaiki kualitas
dan produktifita
FILOSOFI JURAN FILOSOFI CROSBY FILOSOFI DEMING FILOSOFI TAGUCHI
27. Kendalikan level baru Pengakuan (recognition) Hilangkan segala
penghalang yang bias
merampok kebanggaan
karyawan atas
keahliannya
Dikenal dengan Trilogi
Juran
1. Perencanaan
2. Pengendalian
3. Perbaikan
Dewan Kualitas Berikan pelatihan ulang
secara
berkelanjutanuntuk
menyesuaikan diri
dengan perubahan
produk, metode dan lain-
lain
Lakukan semuanya lagi Tentukan secara jelas
komitmen permanen
manajemen puncak
terhadap kualitas
Dikenal dengan Empat
dalil Crosby
1. Definisi kualitas adalah
sesuai dengan
persyaratan
2. Sistem kualitas adalah
pencegahan
3. Standar kerja yang
berlaku adalah zero
defect
4. Ukuran kualitas adalah
biaya kualitas
Dokenal dengan model
PDCA
1. Melambangkan proses
analisis masalah dan
siklus perbaikan kualitas
2. Memberikan focus
pada koreksi kesalahan
dan pencegahan
kerusakan
FILOSOFI JURAN FILOSOFI CROSBY FILOSOFI DEMING FILOSOFI TAGUCHI
28.
29.
30. 1. PLAN,
Merencanakan perbaikan dan pengumpulan data
seraca berkesinambungan,
◦ Beberapa pertanyaan pemandu sebagai acuan;
◦ Apakah rencana mencakup pula penyempurnaan apa
yang akan dilakukan dan siapa yang akan
melaksanakannya.
◦ Apakah rencana memuat pula kapan, dimana dan
bagaimana pembuatannya?
◦ Bagaimana perubahan harus diarahkan atau
dikendalikan?
◦ Apakah rencana memuat siapa, apa, kapan, dimana dan
bagaimana pengumpulan data secara
berkesinambungan?
31. melakukan perbaikan, pengumpulan data, dan
analisis
◦ Apakah perbaikan akan di laksanakan sesuai
dengan rencana?
◦ Siapa yang memantau rencana?
◦ Apa alat-alat grafis untuk menampilkan data telah
digunakan secara maksimal?
32. Memeriksa dan mempelajari hasil-hasil yang
dicapai
◦ Apakah proses mengalami perbaikan sesuai dengan
yang harapkan?
◦ Apakah proses mengalami perbaikan ditinjau dari sudut
pandang pelanggan?
◦ Apakah proses mengalami perbaikan ditinjau dari sudut
pandang mereka yang bekerja dalam proses tersebut?
◦ Aspek-aspek apa saja dari usaha tim yang berjalan
dengan baik?
◦ Bagaimana memperbaiki kolaborasi yang ada?
◦ Adakah penghematan yang bias diidentifikasi?
33. Bertindak atas dasar hasil evaluasi dan
melanjutkan perbaikan proses
◦ Komponen apa saja yang perlu dibakukan dari
proses yang telah diperbaiki?
◦ Bagaimana mengubah diagram alir (flowchart) yag
ada?
◦ Kebijakan dan prosedur apasaja yang perlu direvisi?
◦ Siapa saja yang perlu dilatih?
◦ Siapa saja yang perlu disadarkan akan pentingnya
perubahan?
◦ Ulangi langkah-langkah PDCA selama tetap layak
secara ekonomis.