Nama : Aldila Seprillasela
Mata Kuliah : Manajemen Kualitas
STIE Mahaputra Riau
Dosen : Lisa Tinaria SE,MM
2018/2019
(Topic : Total Qualitas Manajeme (TQM) )
PPT ini membahas tentang Total Quality Management atau perbaikan berkesinambungan mulai dari pentingnya perbaikan berkesinambungan perbedaannya dengan sistem tradisional, aktivitas perbaikan berkesinambungan, struktur perbaikan kualitas, pendekatan ilmiah perbaikan, proses perbaikan dan pengendalian, pembelajaran dan perbaikan berkesinambungan, kebutuhan akan perbaikan, strategi perbaikan hingga pelaksanaannya.
Nama : Aldila Seprillasela
Mata Kuliah : Manajemen Kualitas
STIE Mahaputra Riau
Dosen : Lisa Tinaria SE,MM
2018/2019
(Topic : Total Qualitas Manajeme (TQM) )
PPT ini membahas tentang Total Quality Management atau perbaikan berkesinambungan mulai dari pentingnya perbaikan berkesinambungan perbedaannya dengan sistem tradisional, aktivitas perbaikan berkesinambungan, struktur perbaikan kualitas, pendekatan ilmiah perbaikan, proses perbaikan dan pengendalian, pembelajaran dan perbaikan berkesinambungan, kebutuhan akan perbaikan, strategi perbaikan hingga pelaksanaannya.
Just In Time (JIT) merupakan integrasi dari serangkaian aktivitas desain untuk mencapai produksi volume tinggi dengan menggunakan minimum persediaan untuk bahan baku, WIP, dan produk jadi.
Just In Time (JIT) merupakan integrasi dari serangkaian aktivitas desain untuk mencapai produksi volume tinggi dengan menggunakan minimum persediaan untuk bahan baku, WIP, dan produk jadi.
pengetahuan dan kemampuan dalam pengendalian berdasarkan teori statistik serta mengetahui perancangan standar kualitas berdasarkan metode operasi analisis dalam manajemen kualitas.
Era globalisasi ekonomi dunia saat ini membuat manajemen perusahaan saling bersaing dan berkompetisi dalam berbisnis. Kompetisi yang semakin ketat ini secara langsung memberikan tekanan kepada perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas produknya baik itu barang maupun jasa dalam upaya meningkatkan kepuasaan pelanggan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak dapat dicapai begitu saja tanpa adanya usaha yang maksimal dari usaha perusahaan yang bersangkutan. Usaha yang dapat ditempuh oleh perusahaan antara lain dengan jalan menentukan tujuan yang pasti yang harus ditentukan dengan tepat dan metode pencapiannya harus direncanakan serta dilakukan semestinya.
Biaya kualitas merupakan biaya yang bisa lebih besar dari estimasi karena kurang pengetahuannya seorang manager dalam menganalisis biaya kualitas. Dengan mempelajari dan mengaplikasikan system informasi biaya kualitas, diharapkan seorang manager nantinya mampu mengestimasi biaya kualits dengan baik. Dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi akan lebih efisien biaya jika seorang manager / akuntannya sudah mampu menelusuri biaya kualitas yang tersembunyi maupun yang tidak tersembunyi.
Informasi biaya kualitas dapat berguna untuk seorang manajer dalam pengambilan keputusan, mengevaluasi kinerja program peningkatan kualitas secara menyeluruh dan membantu perbaikan berbagai keputusan manajerial. Karena begitu pentingnya biaya kualitas wajib bagi sebuah perusahaan untuk menelusuri biaya kualitasnya.
Selain pentingnya biaya kualitas, perusahaan juga harus memperhatikan hubungan output maupun input dalam sebuah kegiatan produktivitas. Karena akan mempengaruhi harga, laba usaha, dan insentif bagi karyawan. Pengukuran produktivitas untuk satu input pada suatu waktu disebut pengukuran produktivitas parsial. Sedangkan, pengukuran produktivitas dari seluruh input disebut pengukuran produktivitas total. Dengan adanya kombinasi antara biaya kualitas dan produktifitas maka perusahaan akan mampu mengalokasikan biaya-biaya secara efektif dan efisien.
Similar to Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas (20)
Evaluasi alternatif dan pembelian
Perilaku setelah pembelian
Jenis keputusan membeli konsumen dan keterlibatannya
Implikasi pemasaran atas keterlibatan
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Perspektif Terhadap Kualitas David
Garvi
1. Transcendental Approach
2. Product – based Approach
3. User – based Approach
4. Manufacturing Approach
5. Value – based Approach
3. Dimensi Kualitas menurut Garvin
1) Kinerja karakteristik operasi pokok dari produk inti
2) Ciri – ciri atau keistimewaan tambahan, yaitu karakteristik
sekunder dan pelengkap
3) Kehandalan, yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan
atau gagal pakai
4) Kesesuaian dengan spesifikasi, yaitu sejauh mana karakteristik
desain dan operasi memenuhi standar – standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
5) Daya tahan, berkaitan dengan berapa lama produk tersebut
dapat terus digunakan
6) Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan,
mudsh direparasi
7) Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera
8) Kualitas yang dipersepsikan
5. Sejarah Singkat mengenai Kualitas menurut Garvin
Karakteris-
tik
Inspeksi
(1800)
Pengenda-lian
Kualitas
Statistikal
(1930an)
Jaminan Kualitas Manajemen
Kualitas
Strategik
(1980an)
Perhatian
umum
Deteksi Pengendalian Koordinasi Pengaruh
strategik
Pandangan
terhadap
kualitas
Suatu
masalah
untuk
dipecahkan
Suatu
masalah
untuk
dipecahkan
Suatu masalah untuk
dipecahkan, tetapi
diatasi secara
proaktif
Peluang
kompetitif
Penekanan Keseragaman
produk
Keseragaman
produk
dengan
pengurangan
inspeksi
Jaringan produksi
keseluruhan, dari
desain -pasar, &
kontribusi dari
semua kelompok
fungsional untuk
mencegah kegagalan
kualitas
Kebutuhan
pasar dan
konsumen
6. Karakteristik Inspeksi Pengendalian
Kualitas
Statistikal
Jaminan
Kualitas
Manajemen
Kualitas
Strategik
(1980-an)
Metode Penaksiran dan
pengukuran
Alat dan teknik
statistik
Program dan
sistem
Perencanaan
strategik,
penentuan
tujuan, dan
pengerahan
organisasi
Perencanaan
profesional
kualitas
Inspeksi,
penyortiran,
perhitungan,
dan
penggolongan
Mencari dan
memecahkan
masalah, dan
penerapan
metode
statistik
Pengukuran
kualitas,
perencanaan
kualitas, dan
perancangan
program
Penetapan
tujuan,
pendidikan
dan pelatihan,
kerja sama
antar
departemen,
dan
perancangan
program
7. Karakteris-tik Deteksi Pengendalian
Kualitas
Statistikal
Jaminan
Kualitas (1950-
an)
Manajemen
Kualitas
Strategik (1980-
an)
Yang
bertangung-
jawab atas
kualitas
Departemen
inspeksi
Departemen
pemanufakturan
dan
perekayasaann
Semua
departemen
Setiap orang
dalam
organisasi,
dengan
kepemimpinan
yang kuat dari
manajemen
puncak
Orientasi dan
pendekatan
Kualitas
‘inspects in’
Kualitas yang
‘control in’
Kualitas ‘builds
in’
Kualitas
‘manages in’
8. Sumber Kualitas
1. Program, kebijakan, dan sikap yang melibatkan
komitmen dari manajemen puncak
2. Sistem informasi yang menekankan ketepatan, baik pada
waktu maupun detail.
3. Desain produk yang menekankan pada keandalan dan
perjanjian esktensi produk sebelum dilepas ke pasar
4. Kebijakan produksi dan tenaga kerja yang menekankan
peralatan yang terpelihara baik, pekerja yang terlatih
baik, dan penemuan penyimpanan secara cepat
5. Manajemen vendor yang menekankan kualitas sebagai
sasaran utama
9. Definisi dan Pandangan terhadap Biaya
Kualitas
Biaya kualitas adalah biaya yang terjadi atau mungkin
akan terjadi karena kualitas yang buruk. Jadi, biaya
kualitas adalah biaya yang berhubung dengan
penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan, dan
pencegahan kerusakan.
Biaya kualitas terbagi menjadi 4 kelompok :
1. Biaya pencegahan
2. Biaya deteksi / penilaian
3. Biaya kegagalan internal
4. Biayaya kegagalan eksternal
10. 1. Biaya Pencegahan
Biaya ini terjadi untuk mencegah kerusakan produk yang
dihasilkan. Dan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
pemeliharaan sistem kualitas. Ada 6 kelompok biaya
pencegahan, yaitu :
1. Teknik dan perencanaan kualitas
2. Tinjauan produk baru
3. Rancangan proses atau produk
4. Pengendalian proses
5. Pelatihan
6. Audit kualitas
11. 2. Biaya Deteksi / Penilaian
Adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk
danjasa sesuai dengan persyaratan kualitas. Tujuan utama fungsi
deteksi ini adalah untuk menghindari kesalahan dan kerusakan
sepanjang proses perusahaan. Yang termasuk jenis kualitas ini
adalah :
1. Pemeriksaan dan pengujian bahan baku yang dibeli
2. Pemeriksaan dan pengujian produk
3. Pemeriksaan kualitas produk
4. Evaluasi persediaan
12. 3. Biaya Kegagalan Internal
Adalah biaya yang terjadi karena ada ketidaksesuaian dengan
persyaratan dan terdeksi sebelum barang dikirim ke pihak
luar, ini dilakukan dengan menghitung kerusakan produk
sebelum meninggalkan pabrik. Ada 4 jenis biaya, yaitu :
1. Sisa bahan
2. Pengerjaan ulang
3. Biaya bahan baku
4. Factory contract engineering
13. 4. Biaya Kegagalan Eksternal
Adalah biaya yang terjadi karena produk atau jasa gagal
memenuhi persyaratan – persyaratan yang diketahui setelah
produk tersebut dikirimkan ke pelanggan. Biaya ini yang paling
membahayakan karena menyebabkan reputasi buruk, kehilangan
pelanggan, dan penurunan pangsa pasar. 5 macam biaya
kegagalan, yaitu :
1. Biaya penangan keluhan selama masa garansi
2. Biaya penanganan keluhan di luar masa garansi
3. Pelayanan produk
4. Product liability
5. Biaya penarikan kembali produk
14. Macam Manfaat Biaya Informasi
1. Mengidentifikasi peluang laba
2. Mengambil keputusan capital budgeting dan investasi lainnya
3. Menekan biaya pembelian yang berkaitan dengan pemasok
4. Mengidentifikasi pemborosan aktivitas yang tidak dikehendaki
pelanggan
5. Mengidentifikasi sistem yang berlebihan
6. Mengidentifikasi biaya kualitas apakah tepat
7. Penentu tujuan anggaran
8. Mengidentifikasi masalah kualitas
9. Sebagai alat perbandingan manajemen tentang masukan –
pengeluaran
10. Sebagai alat manajemen strategik untuk alokasi sumber daya dalam
perumusan dan pelaksanaan strategik.
11. Sebagai ukuran penilaian kinerja yang objektif
15. Pandangan Terhadap Biaya
Kualitas
Pandangan yang berkembang diantara para praktisi,
yaitu:
1. Kualitas yang semakin tinggi berarti biaya yang
semakin tinggi pula
2. Biaya peningkatan kualitas lebih rendah daripada
penghematan yang dihasilkan
3. Biaya kualitas yang biaya yang besarnya melebihi
biaya yang terjadi bila produk atau jasa dihasilkan
secara benar sejak awal.
16. Perilaku Biaya Kualitas
Biaya kualitas harus digolongkan ke dalam biaya variabel dan
biaya tetap dihubungkan dengan penjualan.
Untuk biaya variabel, penyempurnaan kualitas dicerminkan
oleh pengurangan rasio biaya variabel. Pengukuran kinerja
dapat menggunakan salah satu dari dua cara ini:
1. Rasio biaya variabel pada awal dan akhir periode tertentu
dapat digunakan untuk menghitung penghematan biaya
sesungguhnya.
2. Rasio biaya yang dianggarkan dan rasio sesungguhnya dapat
digunakan untuk mengukur kemajuan ke arah pencapaian
sasaran periodik.
Untuk biaya tetap, penyempurnaan biaya kualitas
dicerminkan oleh perubahan absolut jumlah biaya tetap.
17. Pandangan Terhadap Jumlah
Kesalahan Optimum
Pandangan tradisional oleh Juran: setelah titik optimum,
apabila kita akan meningkatan kualitas, biaya yang terjadi
akan semakin meningat. Kesalahan tidak dapat dihindari
dan oleh karena itu sangatlah mahal biaya yang dikeluarkan
untuk memperbaiki semua defect.
TQM berpendapat bahwa meskipun kesalahan yang ada itu
jumlahnya besar, tetapi hal ini tidak memerlukan lebih
banyak biaya untuk memperbaiki kesalahan yang terakhir
tersebut dibandingkan dengan mengoreksi kesalahan yang
pertama.
18. Pengukuran Kualitas
Dimensi Contoh
Kinerja Peberangkatan pesawat yang tepat waktu; gambar dan suara TV
yang jelas dan bening
Keistimewaan Remote control pada stereo set; dapat dijinjing atau dibawa ke
mana-mana (portability) pada komputer
Kehandalan Waktu pelayanan pegadaian maksimum 15 menit; presentase
ketepatan dalam prediksi analisis investasi
Kesesuaian Pemasok memenuhi spesifikasi; jumlah kesalahan cetak dalam
satu buku
Daya tahan Jaminan keawetan digunakan selama 2 tahun; rata-rata waktu
sampai filamen lampu pijar terbakar
Serviceability Hot line bagi pelanggan untuk informasi reparasi; layanan 24
jam untuk reservasi dan keluhan pelanggan
Estetika Bau wangi parfum; keserasian warna ruangan pada restoran
Perceived quality Mobil Amerika vs Mobil Indonesia; rumah sakit pemerintah vs
rumah sakit swasta
19. 5 Gap yang Menyebabkan
Kegagalan Delivery Jasa
Gap antara harapan konsumen dan persepsi
manajemen
Gap antara persepsi manajemen dan spesifikasi
kualitas jasa
Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian
jasa
Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi
eksternal
Gap antara jasa yang dirasakan dan jasa yang
diharapkan
21. No. Deming Juran Crosby
1. Definisi
Kualitas
Suatu tingkat yang dapat
diprediksi dari
keseragaman dan
ketergantungan pada
biaya yang rendah dan
sesuai dengan pasar
Kemampuan untuk
digunakan (fitness
for use)
Sesuai dengan
persyaratan
2. Tingkat
tanggung
jawab
manajemen
senior
Bertanggung jawab 94%
atas masalah kualitas
Kurang dari 20%
masalah kualitas
karena pekerja
Bertanggung
jawab untuk
kualitas
3. Standar
prestasi /
motivasi
Kualitas memiliki banyak
‘skala’, sehingga perlu
digunakan statistik untuk
mengukur prestasi pada
semua bidang; kerusakan
nol sangat penting.
Menghindari
kampanye untuk
melakukan
pekerjaan
sempurna
Kerusakan nol
(defects)
22. No. Deming Juran Crosby
4. Pendekatan
umum
Mengurangi
keanekaragaman dengan
perbaikan
berkesinambungan dan
menghentikan inspeksi
massa.
Pendekatan
manajemen umum
terhadap kualitas,
khususnya unsur
manusia.
Pencegahan,
bukanlah
inspeksi.
5. Struktur 14 butir untuk
manajemen
10 langkah
perbaikan kualitas
14 langkah
perbaikan
kualitas
6. Pengendalian
proses
statistik
Metode statistik untuk
pengendalian kualitas
harus digunakan
Merekomendasi SPC
akan tetapi
memperingatkan
bahwa SPC dapat
mengakibatkan Total
Driven Approach
Menolak tingkat
kualitas yang
dapat diterima
secara statistik
7. Basis
perbaikan
Secara terus-menerus
mengurangi
penyimpangan;
menghilangkan tujuan
tanpa metode
Pendekatan
kelompok proyek-
proyek; menetapkan
tujuan
Suatu proses,
bukanlah suatu
program, tujuan
perbaikan.
23. No. Deming Juran Crosby
8. Kerja sama tim Partisipasi karyawan
dalam pengambilan
keputusan dan
memecahkan
kendala antar
departemen
Pendekatan tim
dan gugus
kendali mutu
Kelompok
perbaikan
kualitas dan
Dewan Kualitas
9. Biaya Kualitas Tidak ada optimum
perbaikan terus-
menerus
Quality is not
free; terdapat
suatu optimum
Cost of
noncomformance
, quality is free.
10. Pembelian dan
barang yang
diterima
Inspeksi terlalu
terlambat;
menggunakan
tingkat kualitas yang
dapat diterima
Masalah
pembelian
merupakan hal
yang rumit
sehingga
diperlukan
survey formal
Nyatakan
persyaratan;
pemasok adalah
perluasan
24. No. Deming Juran Crosby
11. Penilaian
Pemasok
Tidak, kritikal dari
kebanyakan
sistem
Ya, akan tetapi
membantu
pemasok
memperbaiki
12. Hanya satu
sourcing of supply
Ya Tidak, dapat
diabaikan untuk
meningkatkan daya
saing