SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
1
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagaimana layaknya sebuah lembaga pendidikan, sekolah sebagai sebuah
sistem, seharusnya memiliki sebuah mekanisme yang mampu mengatur dan
mengoptimalkan berbagai komponen dan sumber daya pendidikan yang ada.
Salah satu aktivitas dalam manajemen penyelenggaraan sebuah lembaga
pendidikan adalah manajemen kesiswaan.
Dalam lembaga pendidikan, siswa atau murid merupakan subjek didik yang
dilayani untuk mendapatkan pendidikan. Keberhasilannya dalam meperoleh
layanan pendidikan siswa tersebut tidak hanya bergantung pada layanan proses
belajar mengajar yang diberikan kepadanya, tetapi juga pengelolaan keberadaan
siswa sebagai subjek di lembaga pendidikan.
Namun pada kenyataannya masih banyak sekolah yang belum menerapkan
manajamen kesiswaan sesuai dengan prosedur yang seharusnya, ini bisa
disebabkan karena kurangnya pemahaman mengenai manajemen kesiswaan oleh
oknum-oknum di sekolah tersebut.
Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik membahas mengenail hal-hal
yang berkaitan dengan manajemen kesiswaan, sehingga pada gilirannya nanti
diharapkan dapat diimplementasikan dalam proses pedidikan, sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manajemen kesiswaan?
2. Apa tujuan dari manajemen kesiswaan?
3. Apa prinsip-prinsip dari manajemen kesiswaan?
4. Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam manajemen kesiswaan?
5. Bagaimana peranan guru dalam manajemen kesiswaan?
2
C. Tujuan
1. Mengetahuai pengertian dari manajemen kesiswaan.
2. Mengetahui tujuan dari manajemen kesiswaan.
3. Mengetahui prinsip-prinsip dari Manajemen kesiswaan.
4. Mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan dalam manajemen
pendidikan.
5. Mengetahui peranan guru dalam manajemen kesiswaan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Kesiswaan
1. Pengertian Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan
kesiswaan. Kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata
monus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan.
Manajemen adalah menjalankan fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian menjadi suatu
rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan
menyeluruh dalam proses pendayagunaan segala sumberdaya secara
efisien disertai penetapan cara pelaksanaanya oleh seluruh jajaran dalam
suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.1
Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata siswa berarti
Murid, Pelajar. Secara etimologi, siswa adalah siapa yang terdaftar
sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan.2
Dengan demikian,
manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan
yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan
keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah.3
1
Syaiful Sagala, Manajemen Strategi dalam Penigkatan Mutu Penndiidikan, (bandung : Alfabeta,
2007), 52.
2
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta : Rajawali, 1986), 11.
3
Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2004), 45.
4
Manajemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan data
peserta didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara
operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
Manajemen kesiswaan merupakan salah satu bagian dari
manajemen sekolah yang memiliki peran yang cukup besar dalam
menentukan keberhasilan manajemen sekolah. Manajemen kesiswaan
dapat diartikan sebagai suatu usaha pengaturan terhadap peserta didik
mulai dari awal masuk (bahkan, sebelum masuk) hingga akhir (tamat)
dari lembaga pendidikan.4
Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal
yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan,
penerimaan, pembinaan selama siswa berada di sekolah, sampai siswa
menamatkan pendidikan melalui penciptaan suasana yang kondusif
terhadap berlangsungya proses belajar megajar yang efektif.5
2. Tujuan Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan
dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat
berjalan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan
sekolah.6
Adapun tujuan mengenai manajemen kesiswaan dalam pendidikan
sekolah adalah:
a. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor siswa.
b. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan),
bakat dan minat siswa.
c. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan siswa.
4
Prof. Dr. Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta : Erlangga 2007), 141.
5
Soetipja Dan Raflis Kosasi, Profesi Guru, (Jakarta ; PT. Rineke Cipta, 2004), 165.
6
Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2004), 46.
5
d. Dengan terpenuhinya a, b, dan c di atas diharapkan siswa dapat
mencapai kebahagiaan, kesejahteraan hidup; lebih lanjut dapat belajar
dengan baik dan tercapai cita-cita mereka.
Tujuan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan
pengetahuan anak, tetapi juga sikap kepribadian, serta aspek sosial
emosional, di samping ketrampilan-ketrampilan lain.
Sekolah tidak hanya bertanggung jawab memberikan berbagai ilmu
pengetahuan, tetapi memberi bimbingan dan bantuan terhadap anak-anak
yang bermasalah, baik dalam belajar, emosional, maupun sosial,
sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan
potensi masing-masing.
Untuk kepentingan tersebut, diperlukan data yang lengkap tentang
peserta didik. Untuk itu, di sekolah perlu dilakukan pencatatan dan
ketatalaksanaan kesiswaan, dalam bentuk buku induk, buku klapper,
buku laporan keadaan siswa, buku presensi siwa, buku rapor, daftar
kenaikan kelas, buku mutasi, dan sebagainya. 7
3. Prinsip-Prinsip Manajemen Kesiswaan
Berkenaan dengan manajemen kesiswaan, ada beberapa prinsip
dasar yang harus mendapat perhatian berikut ini8
:
a. Siswa harus diperlakukan sebagai subjek dan bukan objek, sehingga
harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan
pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka.
b. Keadaan dan kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi
fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan sebagainya.
Oleh karena itu, diperlukan wahana kegiatan yang beragam,
sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara
optimal.
7
Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2004), 47.
8
Hasbullah, Otonomi pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 121.
6
c. Pada dasarnya siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka
menyenangi apa yang diajarkan.
d. Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah
kognitif, tetapi juga ranah afektif, dan psikomotor.
4. Kegiatan Dalam Manajemen Kesiswaan
Kegiatan dalam manajemen kesiswaan dapat dipilih menjadi tiga
bagian besar, yaitu kegiatan penerimaan siswa, pembinaan siswa, dan
penamatan program siswa disekolah.9
a. Penerimaan Siswa
Penerimaan siswa adalah proses pencatatan dan layanan kepada
siswa yang baru masuk sekolah, setelah mereka memenuhi
persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh sekolah itu.
b. Pembinaan Siswa
Yang dimaksud dengan pembinaansiswa adalah pemberian
layanan kepada siswa di suatu lembaga pendidikan, baik di dalam
maupundi luar jam belajarnya di kelas. Pembinaan kepada siswa
dilakukan dengan menciptakan kondisi atau membuat siswa sadar
akan tugas-tugas belajarnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan
dalam rangka pembinaan siswa ini adalah: 1) memberikan orientasi
kepada siswa baru, 2) mengatur dan atau mencatat kehadiran siswa, 3)
mencatat prestasi dan kegiatan siswa, dan 4) mengatur disiplin siswa
di sekolah.10
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan
siswa ini adalah11
:
1) Orientasi siswa baru.
9
Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 165.
10
Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 166.
11
Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 166.
7
2) Pengaturan kehadiran siswa. Beberapa alat yang dapat digunakan
untuk melakukan pencatatan kehadiran siswa ini diantaranya
adalah:
a) Papan absensi harian siswa (per kelas dan per sekolah)
b) Buku absensi harian siswa
c) Rekapitulasi absensi siswa.
3) Pencatatan siswa di kelas. Dalam rangka pembinaan siswa perlu
juga dilakukan pencatatan di kelas. Pencatatan itu dapat berupa:
a) daftar siswa di kelas, b) grafik prestasi belajar, dan c) daftar
kegiatan siswa
4) Pembinaan disiplin siswa. Disiplin merupakan suatu keadaan di
mana sikap, penampilan, dan tingkah laku siswa sesuai dengan
tatanan nilai, norma, dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di
sekolah dan/kelas di mana mereka berada.
5) Tata tertib sekolah. Tata tertib sekolah merupakan salah satu alat
yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk melatih siswa
agar dapat mempraktekkan disiplin di sekolah. Disiplin sekolah
dapat diberikan antara lain melalui ganjaran dan hukuman.
Ganjaran adalah sesuatu yang bersifat menyenangkan yang
diterima siswa karena berprestasi, berusaha dengan baik atau
bertingkah laku yang dapat dijadikan contoh bagi yang lain,
sedangkan hukuman adalah sesuatu yang tidak menyenangkan
yang harus diterima atau dikerjakan siswa karena mereka
bertingkah laku yang tidak pada tempatnya. Kalau ganjaran
diberikan untuk membuat siswa melakukan hal yang positif,
makahukuman diberikan dengan maksud agar siswa jera atau
tidak ingin berbuat lagi hal-hal yang negatif. Hukuman diberikan
kepada siswa dalam batas-batasyang wajar, sehingga misi
mendidik siswa tercapai.
6) Promosi dan mutasi. Promosi atau kenaikan kelas adalah
perpindahan siswa dari suatu kelas ke kelas lainnya yang
8
lebihtinggi setelah memenuhi persyaratan- persyaratan tertentu.
Promosi/ kenaikan kelas dilaksanakan dengan berpedoman
kepada norma-norma kenaikan kelas yang ditetapkan bersama
antara semua guru dan kepala sekolah dalam rapat kenaikan kelas.
Keputusan kenaikan kelas ini hendaknya diambil dari landasan
yang mewakili sosok siswa secara utuh, baik ditinjau dari ranah
kognitif, afektif, maupun psikomotornya. Premosi harus
dilaksanakan dengan sangat hati-hati dalam arti harus
dipertimbangkan beberapa prinsip dasar yang penting, yaitu
bahwa:
a) Promosi harus dilaksanakan atas dasar pertimbangan keadaan
siswa secara pribadi.
b) Promosi harus mempertimbangkan aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor yang dicapai oleh siswa.
c) Promosi harus mempertimbangkan laju perkembangan
prestasi yang dicapai siswa.
d) Promosi harus mempertimbangkan mata pelajaran-mata
pelajaran yang akan ditempuh siswa di kelas yang lebih
tinggi. Mutasi merupakan perpindahan siswa dari satu
sekolah ke sekolah lainnya karena alasan-alasan tertentu.
Mutasi adalah hak setiap siswa, oleh karena itu sekolah harus
dapat memberi kesempatan kepada siswanya yang akan
menggunakan haknya itu. Mutasi harus dilakukan melalui
prosedur tertentu dan dicatat oleh kedua sekolah, sekolah asal dan
sekolah tujuan.
c. Tamat Belajar
Apabila siswa telah menamatkan (selesai dan lulus) semua mata
pelajaran atau telah menempuh kurikulum sekolah dengan
memuaskan, maka siswa berhak mendapatkan surat tanda tamatbelajar
dari kepala sekolah. Dalam hal yang demikian, siswa sudah tidak
mempunyai hak lagi untuk tetap tinggal di sekolah yang bersangkutan
9
karena dianggap telah menguasai semua mata pelajaran atau
kurikulum sekolah.
Tamat belajar untuk sekolah menengah, pada dasarnya merupakan
pencapaian salah satu tangga untuk pendidikan lebih lanjut, atau
pencapaian suatu keterampilan yang dapat dipergunakan untuk
menopang kehidupannya di masyarakat.
5. Peranan Guru dalam Manajemen Kesiswaan
Keterlibatan guru dalam manajemen kesiswaan tidak sebanyak
keterlibatannya dalam mengajar. Dalam manajemen kesiswaan guru
lebih banyak berperan secara tidak langsung.
Beberapa peranan guru dalam manajemen kesiswaan itu
diantaranya adalah12
:
a. Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil
bagian. Di antara mereka dapat ditunjuk menjadi panitia penerimaan
yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan
penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.
b. Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa
cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru
dalam hal ini sangat penting, karena andaikata terjadi salah langkah
pada saat pertama, dapat berakibat kurang menguntungkan bagi jiwa
anak untuk waktu-waktu selanjutnya.
c. Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas, guru mempunyai andil
yang besar juga. Guru diharapkan mampu mencatat/merekan
kehaidran ini meskipun dengan sederhana akan tetapi harus baik.
Data kehadiran ini dimungkinkan untuk bahan pertimbangan
penilaian terhadap siswa, misalnya sebagai pertimbangan dalam
menetapkan kenaikan kelas.
12
Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 168.
10
d. Dalam memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi, guru
juga harus mampu menciptakan suasana yang mendukung hal
tersebut. hal ini dapat mereka lakukan misalnya dengan membuat
grafik prestasi belajar siswa-siswanya.
e. Dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik, peranan
guru sangat penting karena guru dapat menjadi model. Untuk
membuat siswa mempunyai disiplin yang tinggi, maka guru harus
mampu menjadi contoh atau panutan bagi siswa-siswanya. Guru juga
harus mampu menegakkan disiplin dan tidak merusknya sendiri. Di
samping itu guru juga harus mampu mengambil keputusan secara
bijaksana dan konsisten untuk memberikan ganjaran dan hukuman
kepada para siswa yang pantas mendapatkannya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan
yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya
peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bertujuan
untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan
pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta
mencapai tujuan pendidikan sekolah.
Kegiatan dalam manajemen kesiswaan dapat dipilih menjadi tiga bagian
besar, yaitu kegiatan penerimaan siswa, pembinaan siswa, dan penamatan
program siswa disekolah. Keterlibatan guru dalam manajemen kesiswaan
tidak sebanyak keterlibatannya dalam mengajar. Dalam manajemen
kesiswaan guru lebih banyak berperan secara tidak langsung.
B. Saran
Dalam lembaga pendidikan, siswa merupakan subjek didik yang dilayani
untuk mendapatkan pendidikan. Keberhasilanya dalam memperoleh layanan
pedidikan siswa tersebut tidak hanya bergantung pada layanan proses belajar
mengajar yang diberikan kepadanya, tetapi juga pengelolaan keberadaan
12
siswa sebagai subjek didik di lembaga pendidikan. Oleh karena itu
mahasiswa diharapkan dapat memahami segala aspek tentang manajemen
kesiswaan karena keberadaan siswa di lembaga pendidikan perlu dikelola
dengan sebaik-sebaiknya.
13
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: Rajawali pers, 1986.
Hasbullah. Otonomi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2004.
Qomar, Mujamil. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga, 2007.
Sagala, Syaiful. Manajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.
Bandung: Alfabeta, 2007.
Soetipja, Rafis kosasi. Profesi Guru. Jakarta: PT. Rinneka Cipta, 2004.
Soetipjo. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

More Related Content

What's hot

Jenis dan karakteristik media pembelajaran
Jenis dan karakteristik media pembelajaranJenis dan karakteristik media pembelajaran
Jenis dan karakteristik media pembelajaranYuningsih Yuningsih
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikArfa Mantoeng
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES Andina Aulia Rachma
 
Makalah penggerakan pendidikan
Makalah penggerakan pendidikanMakalah penggerakan pendidikan
Makalah penggerakan pendidikanagus saefudin
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demakLaporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demakAziz Zindani
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanSepti Ratnasari
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanRizki Lia Ismawati
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranAli Akbar TA
 
9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling
9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling
9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konselingkomisariatimmbpp
 
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdf
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdfPengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdf
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdfBsIsmail1
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikAli Murfi
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkNur Arifaizal Basri
 
PENGEMBANGAN KISI-KISI PENILAIAN
PENGEMBANGAN KISI-KISI PENILAIANPENGEMBANGAN KISI-KISI PENILAIAN
PENGEMBANGAN KISI-KISI PENILAIANcandraabdillah1
 
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumPrinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumSifa Siti Mukrimah
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganYamanto Isa
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptFiqran Haruna
 
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanHariyatunnisa Ahmad
 
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didik
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didikpengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didik
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didikHeriyani Akasih
 

What's hot (20)

Jenis dan karakteristik media pembelajaran
Jenis dan karakteristik media pembelajaranJenis dan karakteristik media pembelajaran
Jenis dan karakteristik media pembelajaran
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didik
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Makalah penggerakan pendidikan
Makalah penggerakan pendidikanMakalah penggerakan pendidikan
Makalah penggerakan pendidikan
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demakLaporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demak
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam Pendidikan
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan KurikulumPengelolaan Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
 
9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling
9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling
9. kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling
 
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdf
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdfPengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdf
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan (1).pdf
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum Humanistik
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
 
PENGEMBANGAN KISI-KISI PENILAIAN
PENGEMBANGAN KISI-KISI PENILAIANPENGEMBANGAN KISI-KISI PENILAIAN
PENGEMBANGAN KISI-KISI PENILAIAN
 
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumPrinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian Pengembangan
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
 
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
 
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didik
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didikpengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didik
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didik
 

Similar to Manajemen Kesiswaan

Administrasi Kesiswaan.docx
Administrasi Kesiswaan.docxAdministrasi Kesiswaan.docx
Administrasi Kesiswaan.docxZukét Printing
 
Administrasi Kesiswaan.pdf
Administrasi Kesiswaan.pdfAdministrasi Kesiswaan.pdf
Administrasi Kesiswaan.pdfZukét Printing
 
Presentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaanPresentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaanf1992
 
Menajemen Kesiswaan.docx
Menajemen Kesiswaan.docxMenajemen Kesiswaan.docx
Menajemen Kesiswaan.docxZukét Printing
 
PPT Manajemen Peserta Didik.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik.pptxPPT Manajemen Peserta Didik.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik.pptxermietjunaedhy
 
Presentation administrasi pendidikan
Presentation administrasi pendidikan Presentation administrasi pendidikan
Presentation administrasi pendidikan Yesi Ratnasari
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welinfirdian87
 
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)Mulyati Rahman
 
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasHariyatunnisa Ahmad
 
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasHariyatunnisa Ahmad
 
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIFJURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIFImamTurmudzyAsysyaba2
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaSusanti Susanti
 

Similar to Manajemen Kesiswaan (20)

Administrasi Kesiswaan.docx
Administrasi Kesiswaan.docxAdministrasi Kesiswaan.docx
Administrasi Kesiswaan.docx
 
Administrasi Kesiswaan.pdf
Administrasi Kesiswaan.pdfAdministrasi Kesiswaan.pdf
Administrasi Kesiswaan.pdf
 
Presentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaanPresentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaan
 
Menajemen Kesiswaan.pdf
Menajemen Kesiswaan.pdfMenajemen Kesiswaan.pdf
Menajemen Kesiswaan.pdf
 
Menajemen Kesiswaan.docx
Menajemen Kesiswaan.docxMenajemen Kesiswaan.docx
Menajemen Kesiswaan.docx
 
PPT Manajemen Peserta Didik.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik.pptxPPT Manajemen Peserta Didik.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik.pptx
 
Manajemen siswa
Manajemen siswaManajemen siswa
Manajemen siswa
 
Presentation administrasi pendidikan
Presentation administrasi pendidikan Presentation administrasi pendidikan
Presentation administrasi pendidikan
 
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bungaTugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
 
Tugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikanTugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikan
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
 
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
 
Tuihgmh
TuihgmhTuihgmh
Tuihgmh
 
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
 
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
 
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIFJURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Manajemen Kesiswaan

  • 1. 1 BAB I PEMBAHASAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana layaknya sebuah lembaga pendidikan, sekolah sebagai sebuah sistem, seharusnya memiliki sebuah mekanisme yang mampu mengatur dan mengoptimalkan berbagai komponen dan sumber daya pendidikan yang ada. Salah satu aktivitas dalam manajemen penyelenggaraan sebuah lembaga pendidikan adalah manajemen kesiswaan. Dalam lembaga pendidikan, siswa atau murid merupakan subjek didik yang dilayani untuk mendapatkan pendidikan. Keberhasilannya dalam meperoleh layanan pendidikan siswa tersebut tidak hanya bergantung pada layanan proses belajar mengajar yang diberikan kepadanya, tetapi juga pengelolaan keberadaan siswa sebagai subjek di lembaga pendidikan. Namun pada kenyataannya masih banyak sekolah yang belum menerapkan manajamen kesiswaan sesuai dengan prosedur yang seharusnya, ini bisa disebabkan karena kurangnya pemahaman mengenai manajemen kesiswaan oleh oknum-oknum di sekolah tersebut. Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik membahas mengenail hal-hal yang berkaitan dengan manajemen kesiswaan, sehingga pada gilirannya nanti diharapkan dapat diimplementasikan dalam proses pedidikan, sesuai dengan kebutuhan peserta didik. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari manajemen kesiswaan? 2. Apa tujuan dari manajemen kesiswaan? 3. Apa prinsip-prinsip dari manajemen kesiswaan? 4. Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam manajemen kesiswaan? 5. Bagaimana peranan guru dalam manajemen kesiswaan?
  • 2. 2 C. Tujuan 1. Mengetahuai pengertian dari manajemen kesiswaan. 2. Mengetahui tujuan dari manajemen kesiswaan. 3. Mengetahui prinsip-prinsip dari Manajemen kesiswaan. 4. Mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan dalam manajemen pendidikan. 5. Mengetahui peranan guru dalam manajemen kesiswaan.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Manajemen Kesiswaan 1. Pengertian Manajemen Kesiswaan Manajemen kesiswaan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan kesiswaan. Kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata monus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Manajemen adalah menjalankan fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian menjadi suatu rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh dalam proses pendayagunaan segala sumberdaya secara efisien disertai penetapan cara pelaksanaanya oleh seluruh jajaran dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.1 Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata siswa berarti Murid, Pelajar. Secara etimologi, siswa adalah siapa yang terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan.2 Dengan demikian, manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah.3 1 Syaiful Sagala, Manajemen Strategi dalam Penigkatan Mutu Penndiidikan, (bandung : Alfabeta, 2007), 52. 2 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta : Rajawali, 1986), 11. 3 Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA, 2004), 45.
  • 4. 4 Manajemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Manajemen kesiswaan merupakan salah satu bagian dari manajemen sekolah yang memiliki peran yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan manajemen sekolah. Manajemen kesiswaan dapat diartikan sebagai suatu usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari awal masuk (bahkan, sebelum masuk) hingga akhir (tamat) dari lembaga pendidikan.4 Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan, penerimaan, pembinaan selama siswa berada di sekolah, sampai siswa menamatkan pendidikan melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungya proses belajar megajar yang efektif.5 2. Tujuan Manajemen Kesiswaan Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah.6 Adapun tujuan mengenai manajemen kesiswaan dalam pendidikan sekolah adalah: a. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor siswa. b. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat siswa. c. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan siswa. 4 Prof. Dr. Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta : Erlangga 2007), 141. 5 Soetipja Dan Raflis Kosasi, Profesi Guru, (Jakarta ; PT. Rineke Cipta, 2004), 165. 6 Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA, 2004), 46.
  • 5. 5 d. Dengan terpenuhinya a, b, dan c di atas diharapkan siswa dapat mencapai kebahagiaan, kesejahteraan hidup; lebih lanjut dapat belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka. Tujuan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan pengetahuan anak, tetapi juga sikap kepribadian, serta aspek sosial emosional, di samping ketrampilan-ketrampilan lain. Sekolah tidak hanya bertanggung jawab memberikan berbagai ilmu pengetahuan, tetapi memberi bimbingan dan bantuan terhadap anak-anak yang bermasalah, baik dalam belajar, emosional, maupun sosial, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing. Untuk kepentingan tersebut, diperlukan data yang lengkap tentang peserta didik. Untuk itu, di sekolah perlu dilakukan pencatatan dan ketatalaksanaan kesiswaan, dalam bentuk buku induk, buku klapper, buku laporan keadaan siswa, buku presensi siwa, buku rapor, daftar kenaikan kelas, buku mutasi, dan sebagainya. 7 3. Prinsip-Prinsip Manajemen Kesiswaan Berkenaan dengan manajemen kesiswaan, ada beberapa prinsip dasar yang harus mendapat perhatian berikut ini8 : a. Siswa harus diperlakukan sebagai subjek dan bukan objek, sehingga harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka. b. Keadaan dan kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan wahana kegiatan yang beragam, sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara optimal. 7 Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA, 2004), 47. 8 Hasbullah, Otonomi pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 121.
  • 6. 6 c. Pada dasarnya siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan. d. Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif, dan psikomotor. 4. Kegiatan Dalam Manajemen Kesiswaan Kegiatan dalam manajemen kesiswaan dapat dipilih menjadi tiga bagian besar, yaitu kegiatan penerimaan siswa, pembinaan siswa, dan penamatan program siswa disekolah.9 a. Penerimaan Siswa Penerimaan siswa adalah proses pencatatan dan layanan kepada siswa yang baru masuk sekolah, setelah mereka memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh sekolah itu. b. Pembinaan Siswa Yang dimaksud dengan pembinaansiswa adalah pemberian layanan kepada siswa di suatu lembaga pendidikan, baik di dalam maupundi luar jam belajarnya di kelas. Pembinaan kepada siswa dilakukan dengan menciptakan kondisi atau membuat siswa sadar akan tugas-tugas belajarnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan siswa ini adalah: 1) memberikan orientasi kepada siswa baru, 2) mengatur dan atau mencatat kehadiran siswa, 3) mencatat prestasi dan kegiatan siswa, dan 4) mengatur disiplin siswa di sekolah.10 Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan siswa ini adalah11 : 1) Orientasi siswa baru. 9 Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 165. 10 Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 166. 11 Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 166.
  • 7. 7 2) Pengaturan kehadiran siswa. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan kehadiran siswa ini diantaranya adalah: a) Papan absensi harian siswa (per kelas dan per sekolah) b) Buku absensi harian siswa c) Rekapitulasi absensi siswa. 3) Pencatatan siswa di kelas. Dalam rangka pembinaan siswa perlu juga dilakukan pencatatan di kelas. Pencatatan itu dapat berupa: a) daftar siswa di kelas, b) grafik prestasi belajar, dan c) daftar kegiatan siswa 4) Pembinaan disiplin siswa. Disiplin merupakan suatu keadaan di mana sikap, penampilan, dan tingkah laku siswa sesuai dengan tatanan nilai, norma, dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah dan/kelas di mana mereka berada. 5) Tata tertib sekolah. Tata tertib sekolah merupakan salah satu alat yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk melatih siswa agar dapat mempraktekkan disiplin di sekolah. Disiplin sekolah dapat diberikan antara lain melalui ganjaran dan hukuman. Ganjaran adalah sesuatu yang bersifat menyenangkan yang diterima siswa karena berprestasi, berusaha dengan baik atau bertingkah laku yang dapat dijadikan contoh bagi yang lain, sedangkan hukuman adalah sesuatu yang tidak menyenangkan yang harus diterima atau dikerjakan siswa karena mereka bertingkah laku yang tidak pada tempatnya. Kalau ganjaran diberikan untuk membuat siswa melakukan hal yang positif, makahukuman diberikan dengan maksud agar siswa jera atau tidak ingin berbuat lagi hal-hal yang negatif. Hukuman diberikan kepada siswa dalam batas-batasyang wajar, sehingga misi mendidik siswa tercapai. 6) Promosi dan mutasi. Promosi atau kenaikan kelas adalah perpindahan siswa dari suatu kelas ke kelas lainnya yang
  • 8. 8 lebihtinggi setelah memenuhi persyaratan- persyaratan tertentu. Promosi/ kenaikan kelas dilaksanakan dengan berpedoman kepada norma-norma kenaikan kelas yang ditetapkan bersama antara semua guru dan kepala sekolah dalam rapat kenaikan kelas. Keputusan kenaikan kelas ini hendaknya diambil dari landasan yang mewakili sosok siswa secara utuh, baik ditinjau dari ranah kognitif, afektif, maupun psikomotornya. Premosi harus dilaksanakan dengan sangat hati-hati dalam arti harus dipertimbangkan beberapa prinsip dasar yang penting, yaitu bahwa: a) Promosi harus dilaksanakan atas dasar pertimbangan keadaan siswa secara pribadi. b) Promosi harus mempertimbangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang dicapai oleh siswa. c) Promosi harus mempertimbangkan laju perkembangan prestasi yang dicapai siswa. d) Promosi harus mempertimbangkan mata pelajaran-mata pelajaran yang akan ditempuh siswa di kelas yang lebih tinggi. Mutasi merupakan perpindahan siswa dari satu sekolah ke sekolah lainnya karena alasan-alasan tertentu. Mutasi adalah hak setiap siswa, oleh karena itu sekolah harus dapat memberi kesempatan kepada siswanya yang akan menggunakan haknya itu. Mutasi harus dilakukan melalui prosedur tertentu dan dicatat oleh kedua sekolah, sekolah asal dan sekolah tujuan. c. Tamat Belajar Apabila siswa telah menamatkan (selesai dan lulus) semua mata pelajaran atau telah menempuh kurikulum sekolah dengan memuaskan, maka siswa berhak mendapatkan surat tanda tamatbelajar dari kepala sekolah. Dalam hal yang demikian, siswa sudah tidak mempunyai hak lagi untuk tetap tinggal di sekolah yang bersangkutan
  • 9. 9 karena dianggap telah menguasai semua mata pelajaran atau kurikulum sekolah. Tamat belajar untuk sekolah menengah, pada dasarnya merupakan pencapaian salah satu tangga untuk pendidikan lebih lanjut, atau pencapaian suatu keterampilan yang dapat dipergunakan untuk menopang kehidupannya di masyarakat. 5. Peranan Guru dalam Manajemen Kesiswaan Keterlibatan guru dalam manajemen kesiswaan tidak sebanyak keterlibatannya dalam mengajar. Dalam manajemen kesiswaan guru lebih banyak berperan secara tidak langsung. Beberapa peranan guru dalam manajemen kesiswaan itu diantaranya adalah12 : a. Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil bagian. Di antara mereka dapat ditunjuk menjadi panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas. b. Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini sangat penting, karena andaikata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat berakibat kurang menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu-waktu selanjutnya. c. Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas, guru mempunyai andil yang besar juga. Guru diharapkan mampu mencatat/merekan kehaidran ini meskipun dengan sederhana akan tetapi harus baik. Data kehadiran ini dimungkinkan untuk bahan pertimbangan penilaian terhadap siswa, misalnya sebagai pertimbangan dalam menetapkan kenaikan kelas. 12 Prof. Soetipjo, Profesi Keguruan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 168.
  • 10. 10 d. Dalam memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi, guru juga harus mampu menciptakan suasana yang mendukung hal tersebut. hal ini dapat mereka lakukan misalnya dengan membuat grafik prestasi belajar siswa-siswanya. e. Dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik, peranan guru sangat penting karena guru dapat menjadi model. Untuk membuat siswa mempunyai disiplin yang tinggi, maka guru harus mampu menjadi contoh atau panutan bagi siswa-siswanya. Guru juga harus mampu menegakkan disiplin dan tidak merusknya sendiri. Di samping itu guru juga harus mampu mengambil keputusan secara bijaksana dan konsisten untuk memberikan ganjaran dan hukuman kepada para siswa yang pantas mendapatkannya.
  • 11. 11 BAB III PENUTUP A. Simpulan Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Kegiatan dalam manajemen kesiswaan dapat dipilih menjadi tiga bagian besar, yaitu kegiatan penerimaan siswa, pembinaan siswa, dan penamatan program siswa disekolah. Keterlibatan guru dalam manajemen kesiswaan tidak sebanyak keterlibatannya dalam mengajar. Dalam manajemen kesiswaan guru lebih banyak berperan secara tidak langsung. B. Saran Dalam lembaga pendidikan, siswa merupakan subjek didik yang dilayani untuk mendapatkan pendidikan. Keberhasilanya dalam memperoleh layanan pedidikan siswa tersebut tidak hanya bergantung pada layanan proses belajar mengajar yang diberikan kepadanya, tetapi juga pengelolaan keberadaan
  • 12. 12 siswa sebagai subjek didik di lembaga pendidikan. Oleh karena itu mahasiswa diharapkan dapat memahami segala aspek tentang manajemen kesiswaan karena keberadaan siswa di lembaga pendidikan perlu dikelola dengan sebaik-sebaiknya.
  • 13. 13 DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: Rajawali pers, 1986. Hasbullah. Otonomi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2010. Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2004. Qomar, Mujamil. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga, 2007. Sagala, Syaiful. Manajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2007. Soetipja, Rafis kosasi. Profesi Guru. Jakarta: PT. Rinneka Cipta, 2004. Soetipjo. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.