Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bidang garapan kesiswaan menurut KBBI, para ahli, dan proses pengelolaannya meliputi analisis kebutuhan peserta didik, rekrutmen, seleksi, orientasi, penempatan, pembinaan, pencatatan, hingga kelulusan. Dibahas pula fungsi, tujuan, dan prinsipnya serta pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Diakhir ada pertanyaan mengenai orientasi peserta didik yang kur
3. PENGERTIAN BIDANG GARAPAN KESISWAAN
1. Menurut KBBI
Bidang garapan kesiswaan adalah segala sesuatu yang
dikerjakan oleh suatu lembaga pendidikan untuk
mengurusi siswa yang dibatasi oleh ruang lingkupnya.
Sedangkan manajemen peserta didik adalah
penggunaan sumber daya secara efektif dalam rangka
menunjang proses pendidikan yang sedang dilakukan
peserta didik. Pengertian diatas menjelaskan bahwa
bidang garapan kesiswaan dan manajemen peserta didik
memiliki pengertian sama, yaitu kegiatan untuk
mengurusi peserta didik (siswa) dalam rangka
menunjang proses pendidikan agar berjalan secara
efektif dan efisien.
4. PENGERTIAN BIDANG GARAPAN KESISWAAN
2. Menurut Para
Ahli
1. Harold koontz dan Cyril O’Donel mendefinisikan
manajemen sebagai usaha mencapai suatu tujuan
tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan
demikian manajer mengadakan koordinasi atas
sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penempatan,
pengarahan, dan pengendalian.
2. Terry (1953) mendefinisikan manajemen sebagai
pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya melalui usaha orang lain.
5. 3. Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha
dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran,
pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan/mengikutsertakan
semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif
dan efisien.
4. Pengertian peserta didik sendiri menurut ketentuan umum Undang-
Undang RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Ketentuan Umum pasal 1 point 4
tentang sistem pendidikan nasional bahwa peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.
6. PENGERTIAN BIDANG GARAPAN KESISWAAN
5. Rohiat mendefinisikan bahwa manajemen peserta didik adalah
menata dalam proses peserta didik mulai dari perekrutan, mengikuti
pembelajaran sampai lulus sesuai dengan tujuan institusional agar
dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, manajemen peserta didik atau
bidang garapan kesiswaan adalah segala proses yang diberikan
serta dilakukan kepada siswa atau peserta didik agar suatu proses
pendidikan dapat berjalan dengan lancar, baik, dan berlangsung
secara efektif dan efisien.
7. FUNGSI, TUJUAN, DAN PRINSIP
BIDANG GARAPAN KESISWAAN
• Fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi
peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik
yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosial,
aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.
• Tujuan dari bidang garapan kesiswaan ini adalah mengatur dan
mengelola kegiatan-kegiatan peserta didik (siswa) agar kegiatan-
kegiatan tersebut dapat menunjang proses pembelajaran di
lembaga pendidikan (sekolah) lebih lanjut, proses pembelajaran di
lembaga tersebut (sekolah) dapat berjalan lancar, tertib, teratur,
efektif dan efisien.
8. FUNGSI, TUJUAN, DAN PRINSIP BIDANG GARAPAN KESISWAAN
• Prinsip- prinsip manajemen peserta didik, meliputi:
1. Dalam mengembangkan program manajemen kepesertadidikan, penyelenggaraan
harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
2. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen sekolah.
3. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi
pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik.
4. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk
mempersatukan peserta yang mempunyai keragaman latar belakang dan punya banyak
perbedaan.
5. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan
terhadap pembimbingan peserta didik.
6. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian
peserta didik.
9. PENDEKATAN BIDANG GARAPAN KESISWAAN
• Menurut Yeager ada dua pendekatan yang digunakan dalam manajemen
peserta didik atau bidang garapan kesiswaan.
• Pertama, pendekatan kuantitatif (the quantitative approach). Pendekatan
ini lebih menitik beratkan pada segi-segi administratif dan birokratik
lembaga pendidikan. Dalam pendekatan demikian, peserta didik
diharapkan banyak memenuhi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan
lembaga pendidikan di tempat peserta didik tersebut berada.
• Kedua, pendekatan kualitatif (the qualitative approach). Pendekatan ini
lebih memberikan perhatian kepada kesejahteraan peserta didik. Jika
pendekatan kuantitatif di atas diarahkan agar peserta didik mampu, bisa
dan dapat menguasai ilmu pengetahuan, maka pendekatan kualitatif ini
lebih diarahkan agar peserta didik senang, nyaman, dan sejahtera.
10. PROSES PENGELOLAAN PESERTA DIDIK ATAU SISWA
• Pengelolaan peserta didik atau Pupil Personnel Administration adalah suatu
layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan
layanan siswa di kelas dan diluar kelas, seperti: pengenalan, pendaftaran,
layanan individuan seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat,
kebutuhan sampai peserta didik (murid) matang di sekolah (madrasah).
a. Analisis Kebutuhan Peserta Didik adalah Langkah pertama dalam kegiatan
manajemen peserta didik adalah melakukan analisis kebutuhan yaitu
penetapan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan (sekolah).
meliputi: Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima,
Menyusun program kegiatan siswa.
b. Rekruitmen Peserta Didik adalah Rekruitmen peserta didik di sebuah
lembaga pendidikan (sekolah) pada hakikatnya adalah proses pencarian,
menentukan dan menarik pendaftar yang mampu untuk menjadi peserta
didik di lembaga pendidikan (sekolah) yang bersangkutan.
c. Seleksi Peserta Didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk
menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta
didik di lembaga pendidikan (sekolah) tersebut berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
11. PROSES PENGELOLAAN PESERTA DIDIK ATAU SISWA
d. Orientasi peserta didik (siswa baru) adalah kegiatan penerimaan siswa baru
dengan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan (sekolah) tempat
peserta didik menempuh pendidikan.
e. Penempatan Peserta Didik adalah Sebelum peserta didik yang telah diterima
pada sebuah lembaga pendidikan (sekolah) mengikuti proses pembelajaran,
terlebih dahulu perlu ditempatkan dan dikelompokkan dalam kelompok
belajarnya, pengelompokan peserta didik yang dilaksanakan pada sekolah-
sekolah sebagian besar didasarkan kepada sistem kelas.
f. Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik adalah Pembinaan dan
pengembangan peserta didik dilakukan hingga anak mendapatkan bermacam-
macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya di masa yang akan
datang. Lembaga pendidikan (sekolah) dalam pembinaan dan pengembangan
peserta didik biasanya melakukan kegiatan yang disebut dengan kegiatan
kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler.
12. PROSES PENGELOLAAN PESERTA DIDIK ATAU SISWA
g. Pencatatan dan Pelaporan adalah Pencatatan dan pelaporan tentang
peserta didik di sebuah lembaga pendidikan (sekolah) sangat diperlukan.
Kegiatan pencatatan dan pelaporan ini dimulai sejak peserta didik itu
diterima di sekolah tersebut sampai mereka tamat atau meninggalkan
sekolah tersebut. Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai wujud tanggung
jawab lembaga agar pihak-pihak terkait dapat mengetahui perkembangan
peserta didik di lembaga tersebut.
h. Kelulusan dan Alumni adalah Proses kelulusan adalah kegiatan paling
akhir dari manajemen peserta didik. Kelulusan adalah pernyataan dari
lembaga pendidikan (sekolah) tentang telah diselesaikannya program
pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik. Setelah peserta didik
selesai mengikuti seluruh program pendidikan di suatu lembaga pendidikan
dan berhasil lulus ujian akhir, maka kepada peserta didik tersebut diberikan
surat keterangan lulus atau sertifikat. Umumnya surat keterangan tersebut
sering disebut ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar (STTB).
13.
14. ISSUE FOR DISCUSSION
DALAM PROSES PENGELOLAAN PESERTA DIDIK ATAU SISWA INI
MELIPUTI BEBERAPA HAL, SALAH SATUNYA ADALAH ORIENTASI
PESERTA DIDIK. NAMUN SERING KALI DALAM HAL INI ORIENTASI
(PERKENALAN) KURANG EFEKTIF PADA PESERTA DIDIK ATAU SISWA,
BAHKAN TAK JARANG SETELAH PESERTA DIDIK MENJADI SISWA DI
SEKOLAH TERSEBUT PUN BELUM MENGENAL SITUASI DAN KONDISI
LINGKUNGAN PENDIDIKAN SERTA SOSIAL DARI SEKOLAH TERSEBUT
SEBAGAIMANA TUJUAN DARI ORIENTASI UNTUK MEMPERKENALKAN
LINGKUNGAN SEKOLAHANNYA, NAH APA YANG MELATARBELAKANGI
HAL TERSEBUT BISA TERJADI DAN BAGAIMANA TANGGAPAN TEMAN-
TEMAN TERKAIT HAL INI ?