SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Pengolahan Air
(Aluminat, Klor, Ozon)
Haekal Wahyudi (2209200170006)
Kualitas Air Bersih
Di negara maju standar air minum sudah
sangat tinggi, sehingga tersedia air yang
siap minum dimana saja (potable water).
Sedang di Indonesia, kualitas air minum
yang memenuhi syarat belum dapat
tercapai, sehingga sistem penyediaan air
minum yang disediakan oleh PDAM baru
disebut air bersih bukan air minum.
Table of Content
01 02 03
Aluminat Klor Ozon
Aluminat
Koagulan adalah zat kimia yang
menyebabkan destabilisasi muatan negatif
partikel di dalam suspensi. Zat ini
merupakan donor muatan positif yang
digunakan untuk mendestabilisasi muatan
negatip partikel. Dalam pengolahan air yang
sering dipakai yaitu garam dari Aluminium,
Al (III) atau garam besi (II) dan besi (III).
Zat Koagulan terhidrolisa yang paling umum digunakan
dalam proses pengolahan air minum adalah garam besi
(ion Fe3+ ) atau Aluminium (ion Al3+ ) yang terdapat
didalam bentuk yang berbeda-beda.
Dosis kagulan yang diperlukan tergantung pada
1. Konsentrasi warna.
2. Zeta potential (pengukuran mobilitas elektroforesa)
juga merupakan faktor penting untuk menghilangkan
warna secara efektif. Hal ini erat hubungannya dengan
sisa konsentrasi warna. Pada pH yang optimum, sisa
warna berkurang secara proporsional dengan
penambahan dosis koagulan.
3. Jenis koagulan → koagulan yang dapat digunakan untuk
menghilangkan warna adalah :
• Garam aluminium : Alum sulfat/tawas, Al2(SO4)3.xH2O,
Polyaluminium chloride, PAC (PACl), Aln(OH)mCl3n-m
• Garam besi (III) : Ferri sulfat, Fe2(SO4)3.xH2O, Ferri
klorida, FeCl3
Semakin tinggi dosis koagulan yang digunakan akan menghasilkan
efisiensi penghilangan warna yang lebih besar pula, akan tetapi
residu koagulan akan semakin besar.
Jenis Koagulan
NAMA FORMULA BENTUK
REAKSI
DENGAN AIR
pH OPTIMUM
Aluminium sulfat,
Alum sulfat, Alum, Salum
Al2(SO4)3.xH2O
x = 14,16,18
Bongkah, bubuk Asam 6,0 – 7,8
Sodium aluminat
NaAlO2 atau
Na2Al2O4
Bubuk Basa 6,0 – 7,8
Polyaluminium Chloride, PAC Aln(OH)mCl3n-m Cairan, bubuk Asam 6,0 – 7,8
Ferri sulfat Fe2(SO4)3.9H2O Kristal halus Asam 4 – 9
Ferri klorida FeCl3.6H2O Bongkah, cairan Asam 4 – 9
Ferro sulfat FeSO4.7H2O Kristal halus Asam > 8,5
Alum/Tawas
Tawas/Alum adalah sejenis koagulan dengan
rumus kimia Al2SO4 11H2O atau 14H2O atau 18
H2O, namun pada umumnya yang sering digunakan
adalah 18 H2O.
Gugus utama dalam proses koagulasi adalah
senyawa aluminat yang optimum pada pH netral.
Semakin banyak ikatan molekul hidrat maka
semakin banyak ion lawan yang nantinya akan
ditangkap akan tetapi umumnya tidak stabil.
Reaksi alum dalam larutan dapat dituliskan :
Al2SO4 + 6 H2O  Al( OH )3 + 6 H+ + SO4
2-
Reaksi ini menyebabkan pembebasan ion H+ dengan
kadar yang tinggi ditambah oleh adanya ion
alumunium. Ion Alumunium bersifat amfoter sehingga
bergantung pada suasana lingkungan yang
mempengaruhinya. Karena suasananya asam maka
alumunium akan juga bersifat asam sehingga pH
larutan menjadi turun.
Kelarutan Al(OH)3 sangant rendah, jadi
pengendapan akan terjadi dalam bentuk flok.
Bentuk endapan lainnya adalah Al2O3.
nH2O seperti ditunjukkan reaksi :
2Al3+ + (n+3)H2O → Al2O3.nH2O + 6H+
Ion H+ bereaksi dengan alkalinitas.
Air setelah diolah dengan koagulasi – flokulasi untuk
menghilangkan warna, pH harus ditetapkan diatas 6,5
(kurang dari 7,8) sebelum air disaring, karena pada pH
tersebut bentuk aluminium tidak larut, jadi residu Al3+
terlarut didalam air dapat dihilangkan/dikurangi, pada
pH > 7,8 bentuk Al adalah Al terlarut yaitu ion
aluminat, [Al(H2O)2(OH)4]– Untuk hal ini dilakukan
penambahan kapur sebelum proses filtrasi, dan biarkan
aluminium berubah bentuk menjadi bentuk tidak
larut/endapan supaya dapat dihilangkan dengan
penyaringan. Dengan cara ini residu Al3+ dapat
ditekan sampai tingkat yang diijinkan.
PAC ( Poly Aluminium Chloride )
PAC adalah suatu persenyawaan anorganik komplek, ion hidroksil
serta ion alumunium bertarap klorinasi yang berlainan sebagai
pembentuk polynuclear mempunyai rumus umum
Alm(OH)nCl(3m-n).
Ada beberapa cara yang sudah dipatenkan untuk membuat
polyaluminium chloride yang dapat dihasilkan dari hidrolisa parsial
dari aluminium klorida, seperti ditunjukkan reaksi berikut :
n AlCl3 + m OH− . m Na+ → Al n (OH) m Cl 3n-m + m Na+ + m Cl−
Senyawa Besi
Untuk senyawa besi, tipe hidrolisa yang sama dapat berlangsung
seperti :
Fe3+ + 3H2O → Fe(OH)3 + 3H+
Reaksi di atas dilanjutkan dengan reaksi H+ dengan alkalinitas seperti
ditunjukkan oleh reaksi 2) dan 3). Terdapat pula ion ferri hidrat seperti :
[Fe(H2O)6]3+ dengan persamaan reaksi yang sama dengan hidrolisa
[Al(H2O)6]3+.
Pembentukan [Fe(H2O)2(OH)4]− atau Fe(OH)4
− hanya terjadi pada
pH tinggi, tetapi tidak biasa ditemui pada pengolahan secara
konvensional, jadi batas pH untuk koagulasi dengan Fe3+ lebih besar
dari pada untuk Al3+, sebagai contoh pH 9 untuk koagulasi dengan Fe3+
dan 7,8 untuk Al3+.
Senyawa besi mempunyai tendensi membentuk jenis polinuklir
yang lebih kecil dibandingkan dengan aluminium.
KLOR
Klorinasi merupakan salah satu bentuk
pengolahan air yang bertujuan untuk
membunuh kuman dan mengoksidasi
bahan-bahan kimia dalam air. Klorinasi
(chlorination) adalah proses pemberian
klorin ke dalam air yang telah menjalani
proses filtrasi dan merupakan langkah
yang maju dalam proses purifikasi air.
Senyawa-senyawa klor yang umum
digunakan dalam proses klorinasi, antara
lain, gas klorin, senyawa hipoklorit, klor
dioksida, bromine klorida,
dihidroisosianurate dan kloramin.
Pemberian klorin pada disenfeksi pada air dapat dilakukan
melalui beberapa cara yaitu dengan pemberian :
Gas klorin
Gas klorin merupakan pilihan utama karena harganya
murah, kerjanya cepat, efisien, dan mudah digunakan. Gas
klorin harus digunakan secara hati-hati karena ini beracun
dan dapat menimbulkan iritasi pada mata. Alat klorinasi
berbahan gas klorin ini disebut sebagai chloronome
equipments. Alat yang sering dipakai adalah paterson’s
chloronome yang berfungsi untuk mengukur dan mengatur
gas klorin pada persedian air.
Gas khlor (Cl2) bila dimasukkan ke dalam air akan
terhidrolisa, seperti persamaan berikut :
Cl2+ H2O  HOCl + H+ + Cl-
Kloramin
Kloramin dapat juga dipakai dan merupakan prsenyawaan lemah dari
klorindan anaomia. Zat ini kurang memberikan rasa klorin pada air dan sisa
klorin bebas di dalam air lebih persisten walau kerjanya lambat dan tidak
sesuai untuk klorinasi dalam skala besar. Dalam larutan, HOCl beraksi dengan
amonia dan membentuk khloramin anorganik, seperti persamaan berikut :
NH3 + HOCl  NH2Cl + H2O
Monokhloramin
NH2Cl + HOCl  NHCl2 + H2O
Dikhloramin
NHCl2 + HOCl  NCl3 + H2O
Trikhloramin
Perkloron
Perkloron sering juga disebut sebagai high
test hypochlorite. Zat ini merupakan
persenyawaan antara kalsium dan 65-75%
klorin yang diepaskan didalam air.
Air masuk ke dalam Chlorin Contact Chamber
secara over flow hingga batas volume yang
telah ditentukan. kemudian mesin yang
disebut dengan chlorine matter pump akan
secara automatis memompakan zat klorin ke
dalam Chlorin Contact Chamber (Bak
Klorinasi) dengan jumlah yang telah
ditentukan. Kemudian setelah proses klorinasi
selesai air yang telah bersih akan dialirkan
menuju reservoar, yang kemudian
didistribusikan.
Chlorin Contact Chamber
Ozon
Ozon merupakan senyawa yang mampu
membunuh bakteri dan mempunyai daya
oksidasi yang kuat. Oksidator ini sekarang
digunakan sebagai disinfektan utama untuk
membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme
patogen dan untuk mengoksidasi zat besi dan
mangan, senyawa penyebab rasa dan bau, warna,
zat organik, deterjen, fenol serta zat organik lain.
Sebagai disinfektan, ozon dapat dengan cepat
membunuh virus, bakteri dan jamur serta
mikroorganisme lainnya.
Pembuatan Ozon
Ozon (O3) adalah gas yang tidak stabil dengan kelarutan
di air sekitar 20 kali lebih besar daripada oksigen. Ozon
dapat dihasilkan melalui elektrolisis, reaksi kimia, termal
atau fotokimia, serta peluahan muatan listrik. Peluahan
muatan listrik dilakukan dengan mengalirkan udara
kering atau oksigen melalui elektroda dengan tegangan
tinggi (8.000-20.000 volt). Peluahan terputus-putus di
antara elektroda menyebabkan tabrakan elektron dengan
molekul oksigen, membentuk senyawa ozon (O3).
Pengaruh Ozon Pada Mikroorganisme
Indikator Dan Patogen
Konsentrasi ozon yang diperlukan untuk menginaktivasi
99,9 % enterovirus dalam air (25oC, Ph = 7) dalam
waktu 10 menit, bervariasi antara 0,05 dan 0,6 mg/l.
Namun demikian beberapa bakteri patogen (misalnya
Mycobacterium fortuitum) lebih tahan dari pada virus
terhadap ozon.
Ozon pada konsentrasi 1 mg/l menginaktivasi oocysts
Cryptosporidium parvum dalam waktu 6 menit pada
level 104 oocysts per 1 ml.
Efektifitas ozon sangat bervariasi sesuai dengan
temperatur.
Mekanisme Kerja Ozon
1. Dalam media cair ozon menghasilkan radikal bebas
yang menginaktivasi mikroorganisme.
2. Ozon mempengaruhi permeabilitas, aktivitas enzim
dan DNA dari sel bakteri.
3. Residu guanine dan/atau thymine merupakan
sasaran dari ozon.
4. Pengolahan ozon menyebabkan konversi circular
plasmid DNA tertutup (ccDNA) E.coli menjadi
circular DNA terbuka (ocDNA).
5. Ozon inaktivasi virus dengan cara merusak inti asam
nukleat.
6. Terhadap rotavirus, ozon merubah capsid dan inti
RNA.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Terima
Kasih!!

More Related Content

Similar to PENGOLAHAN Air dari zat aluminat, klor, ozon..pptx

Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airRini Wulandari
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkkUNIMUS
 
SlideShare Unsur Kimia Halogen
SlideShare Unsur Kimia HalogenSlideShare Unsur Kimia Halogen
SlideShare Unsur Kimia HalogenDika Fiqri Jatmiko
 
Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)Tillapia
 
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5BagasH1
 
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatRidwan Ajipradana
 
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AKimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AAditya Hidayatullah
 
reaksi alkohol.docx
reaksi alkohol.docxreaksi alkohol.docx
reaksi alkohol.docxSUCIATIuci4
 
1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdf
1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdf1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdf
1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdfbeynabestari
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
 
Golongan vii a halogen
Golongan vii a halogenGolongan vii a halogen
Golongan vii a halogenila ila
 
PPT KIMIA HALOGEN.pptx
PPT KIMIA HALOGEN.pptxPPT KIMIA HALOGEN.pptx
PPT KIMIA HALOGEN.pptxAnnisaHertyani
 
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimiaPPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimiaAfifah Khoirunnisa
 

Similar to PENGOLAHAN Air dari zat aluminat, klor, ozon..pptx (20)

Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD air
 
Ppt jurnal kimanor
Ppt jurnal kimanorPpt jurnal kimanor
Ppt jurnal kimanor
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkk
 
SlideShare Unsur Kimia Halogen
SlideShare Unsur Kimia HalogenSlideShare Unsur Kimia Halogen
SlideShare Unsur Kimia Halogen
 
Klor
KlorKlor
Klor
 
Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)
 
Unsur Kimia Halogen
Unsur Kimia HalogenUnsur Kimia Halogen
Unsur Kimia Halogen
 
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
Kimia Unsur Halogen XII MIPA 5
 
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AKimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
Percobaan 1 kimdas
Percobaan 1 kimdasPercobaan 1 kimdas
Percobaan 1 kimdas
 
Halogen
Halogen Halogen
Halogen
 
reaksi alkohol.docx
reaksi alkohol.docxreaksi alkohol.docx
reaksi alkohol.docx
 
1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdf
1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdf1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdf
1698150899888_5.+Unit+Koagulasi-flokulasi.pdf
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
 
Golongan vii a halogen
Golongan vii a halogenGolongan vii a halogen
Golongan vii a halogen
 
PPT KIMIA HALOGEN.pptx
PPT KIMIA HALOGEN.pptxPPT KIMIA HALOGEN.pptx
PPT KIMIA HALOGEN.pptx
 
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimiaPPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

PENGOLAHAN Air dari zat aluminat, klor, ozon..pptx

  • 1. Pengolahan Air (Aluminat, Klor, Ozon) Haekal Wahyudi (2209200170006)
  • 2. Kualitas Air Bersih Di negara maju standar air minum sudah sangat tinggi, sehingga tersedia air yang siap minum dimana saja (potable water). Sedang di Indonesia, kualitas air minum yang memenuhi syarat belum dapat tercapai, sehingga sistem penyediaan air minum yang disediakan oleh PDAM baru disebut air bersih bukan air minum.
  • 3. Table of Content 01 02 03 Aluminat Klor Ozon
  • 4. Aluminat Koagulan adalah zat kimia yang menyebabkan destabilisasi muatan negatif partikel di dalam suspensi. Zat ini merupakan donor muatan positif yang digunakan untuk mendestabilisasi muatan negatip partikel. Dalam pengolahan air yang sering dipakai yaitu garam dari Aluminium, Al (III) atau garam besi (II) dan besi (III).
  • 5. Zat Koagulan terhidrolisa yang paling umum digunakan dalam proses pengolahan air minum adalah garam besi (ion Fe3+ ) atau Aluminium (ion Al3+ ) yang terdapat didalam bentuk yang berbeda-beda. Dosis kagulan yang diperlukan tergantung pada 1. Konsentrasi warna. 2. Zeta potential (pengukuran mobilitas elektroforesa) juga merupakan faktor penting untuk menghilangkan warna secara efektif. Hal ini erat hubungannya dengan sisa konsentrasi warna. Pada pH yang optimum, sisa warna berkurang secara proporsional dengan penambahan dosis koagulan.
  • 6. 3. Jenis koagulan → koagulan yang dapat digunakan untuk menghilangkan warna adalah : • Garam aluminium : Alum sulfat/tawas, Al2(SO4)3.xH2O, Polyaluminium chloride, PAC (PACl), Aln(OH)mCl3n-m • Garam besi (III) : Ferri sulfat, Fe2(SO4)3.xH2O, Ferri klorida, FeCl3 Semakin tinggi dosis koagulan yang digunakan akan menghasilkan efisiensi penghilangan warna yang lebih besar pula, akan tetapi residu koagulan akan semakin besar.
  • 7. Jenis Koagulan NAMA FORMULA BENTUK REAKSI DENGAN AIR pH OPTIMUM Aluminium sulfat, Alum sulfat, Alum, Salum Al2(SO4)3.xH2O x = 14,16,18 Bongkah, bubuk Asam 6,0 – 7,8 Sodium aluminat NaAlO2 atau Na2Al2O4 Bubuk Basa 6,0 – 7,8 Polyaluminium Chloride, PAC Aln(OH)mCl3n-m Cairan, bubuk Asam 6,0 – 7,8 Ferri sulfat Fe2(SO4)3.9H2O Kristal halus Asam 4 – 9 Ferri klorida FeCl3.6H2O Bongkah, cairan Asam 4 – 9 Ferro sulfat FeSO4.7H2O Kristal halus Asam > 8,5
  • 8. Alum/Tawas Tawas/Alum adalah sejenis koagulan dengan rumus kimia Al2SO4 11H2O atau 14H2O atau 18 H2O, namun pada umumnya yang sering digunakan adalah 18 H2O. Gugus utama dalam proses koagulasi adalah senyawa aluminat yang optimum pada pH netral. Semakin banyak ikatan molekul hidrat maka semakin banyak ion lawan yang nantinya akan ditangkap akan tetapi umumnya tidak stabil.
  • 9. Reaksi alum dalam larutan dapat dituliskan : Al2SO4 + 6 H2O  Al( OH )3 + 6 H+ + SO4 2- Reaksi ini menyebabkan pembebasan ion H+ dengan kadar yang tinggi ditambah oleh adanya ion alumunium. Ion Alumunium bersifat amfoter sehingga bergantung pada suasana lingkungan yang mempengaruhinya. Karena suasananya asam maka alumunium akan juga bersifat asam sehingga pH larutan menjadi turun.
  • 10. Kelarutan Al(OH)3 sangant rendah, jadi pengendapan akan terjadi dalam bentuk flok. Bentuk endapan lainnya adalah Al2O3. nH2O seperti ditunjukkan reaksi : 2Al3+ + (n+3)H2O → Al2O3.nH2O + 6H+ Ion H+ bereaksi dengan alkalinitas.
  • 11. Air setelah diolah dengan koagulasi – flokulasi untuk menghilangkan warna, pH harus ditetapkan diatas 6,5 (kurang dari 7,8) sebelum air disaring, karena pada pH tersebut bentuk aluminium tidak larut, jadi residu Al3+ terlarut didalam air dapat dihilangkan/dikurangi, pada pH > 7,8 bentuk Al adalah Al terlarut yaitu ion aluminat, [Al(H2O)2(OH)4]– Untuk hal ini dilakukan penambahan kapur sebelum proses filtrasi, dan biarkan aluminium berubah bentuk menjadi bentuk tidak larut/endapan supaya dapat dihilangkan dengan penyaringan. Dengan cara ini residu Al3+ dapat ditekan sampai tingkat yang diijinkan.
  • 12. PAC ( Poly Aluminium Chloride ) PAC adalah suatu persenyawaan anorganik komplek, ion hidroksil serta ion alumunium bertarap klorinasi yang berlainan sebagai pembentuk polynuclear mempunyai rumus umum Alm(OH)nCl(3m-n). Ada beberapa cara yang sudah dipatenkan untuk membuat polyaluminium chloride yang dapat dihasilkan dari hidrolisa parsial dari aluminium klorida, seperti ditunjukkan reaksi berikut : n AlCl3 + m OH− . m Na+ → Al n (OH) m Cl 3n-m + m Na+ + m Cl−
  • 13. Senyawa Besi Untuk senyawa besi, tipe hidrolisa yang sama dapat berlangsung seperti : Fe3+ + 3H2O → Fe(OH)3 + 3H+ Reaksi di atas dilanjutkan dengan reaksi H+ dengan alkalinitas seperti ditunjukkan oleh reaksi 2) dan 3). Terdapat pula ion ferri hidrat seperti : [Fe(H2O)6]3+ dengan persamaan reaksi yang sama dengan hidrolisa [Al(H2O)6]3+.
  • 14. Pembentukan [Fe(H2O)2(OH)4]− atau Fe(OH)4 − hanya terjadi pada pH tinggi, tetapi tidak biasa ditemui pada pengolahan secara konvensional, jadi batas pH untuk koagulasi dengan Fe3+ lebih besar dari pada untuk Al3+, sebagai contoh pH 9 untuk koagulasi dengan Fe3+ dan 7,8 untuk Al3+. Senyawa besi mempunyai tendensi membentuk jenis polinuklir yang lebih kecil dibandingkan dengan aluminium.
  • 15. KLOR Klorinasi merupakan salah satu bentuk pengolahan air yang bertujuan untuk membunuh kuman dan mengoksidasi bahan-bahan kimia dalam air. Klorinasi (chlorination) adalah proses pemberian klorin ke dalam air yang telah menjalani proses filtrasi dan merupakan langkah yang maju dalam proses purifikasi air. Senyawa-senyawa klor yang umum digunakan dalam proses klorinasi, antara lain, gas klorin, senyawa hipoklorit, klor dioksida, bromine klorida, dihidroisosianurate dan kloramin.
  • 16. Pemberian klorin pada disenfeksi pada air dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu dengan pemberian : Gas klorin Gas klorin merupakan pilihan utama karena harganya murah, kerjanya cepat, efisien, dan mudah digunakan. Gas klorin harus digunakan secara hati-hati karena ini beracun dan dapat menimbulkan iritasi pada mata. Alat klorinasi berbahan gas klorin ini disebut sebagai chloronome equipments. Alat yang sering dipakai adalah paterson’s chloronome yang berfungsi untuk mengukur dan mengatur gas klorin pada persedian air. Gas khlor (Cl2) bila dimasukkan ke dalam air akan terhidrolisa, seperti persamaan berikut : Cl2+ H2O  HOCl + H+ + Cl-
  • 17. Kloramin Kloramin dapat juga dipakai dan merupakan prsenyawaan lemah dari klorindan anaomia. Zat ini kurang memberikan rasa klorin pada air dan sisa klorin bebas di dalam air lebih persisten walau kerjanya lambat dan tidak sesuai untuk klorinasi dalam skala besar. Dalam larutan, HOCl beraksi dengan amonia dan membentuk khloramin anorganik, seperti persamaan berikut : NH3 + HOCl  NH2Cl + H2O Monokhloramin NH2Cl + HOCl  NHCl2 + H2O Dikhloramin NHCl2 + HOCl  NCl3 + H2O Trikhloramin
  • 18. Perkloron Perkloron sering juga disebut sebagai high test hypochlorite. Zat ini merupakan persenyawaan antara kalsium dan 65-75% klorin yang diepaskan didalam air. Air masuk ke dalam Chlorin Contact Chamber secara over flow hingga batas volume yang telah ditentukan. kemudian mesin yang disebut dengan chlorine matter pump akan secara automatis memompakan zat klorin ke dalam Chlorin Contact Chamber (Bak Klorinasi) dengan jumlah yang telah ditentukan. Kemudian setelah proses klorinasi selesai air yang telah bersih akan dialirkan menuju reservoar, yang kemudian didistribusikan. Chlorin Contact Chamber
  • 19. Ozon Ozon merupakan senyawa yang mampu membunuh bakteri dan mempunyai daya oksidasi yang kuat. Oksidator ini sekarang digunakan sebagai disinfektan utama untuk membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme patogen dan untuk mengoksidasi zat besi dan mangan, senyawa penyebab rasa dan bau, warna, zat organik, deterjen, fenol serta zat organik lain. Sebagai disinfektan, ozon dapat dengan cepat membunuh virus, bakteri dan jamur serta mikroorganisme lainnya.
  • 20. Pembuatan Ozon Ozon (O3) adalah gas yang tidak stabil dengan kelarutan di air sekitar 20 kali lebih besar daripada oksigen. Ozon dapat dihasilkan melalui elektrolisis, reaksi kimia, termal atau fotokimia, serta peluahan muatan listrik. Peluahan muatan listrik dilakukan dengan mengalirkan udara kering atau oksigen melalui elektroda dengan tegangan tinggi (8.000-20.000 volt). Peluahan terputus-putus di antara elektroda menyebabkan tabrakan elektron dengan molekul oksigen, membentuk senyawa ozon (O3).
  • 21. Pengaruh Ozon Pada Mikroorganisme Indikator Dan Patogen Konsentrasi ozon yang diperlukan untuk menginaktivasi 99,9 % enterovirus dalam air (25oC, Ph = 7) dalam waktu 10 menit, bervariasi antara 0,05 dan 0,6 mg/l. Namun demikian beberapa bakteri patogen (misalnya Mycobacterium fortuitum) lebih tahan dari pada virus terhadap ozon. Ozon pada konsentrasi 1 mg/l menginaktivasi oocysts Cryptosporidium parvum dalam waktu 6 menit pada level 104 oocysts per 1 ml. Efektifitas ozon sangat bervariasi sesuai dengan temperatur.
  • 22. Mekanisme Kerja Ozon 1. Dalam media cair ozon menghasilkan radikal bebas yang menginaktivasi mikroorganisme. 2. Ozon mempengaruhi permeabilitas, aktivitas enzim dan DNA dari sel bakteri. 3. Residu guanine dan/atau thymine merupakan sasaran dari ozon. 4. Pengolahan ozon menyebabkan konversi circular plasmid DNA tertutup (ccDNA) E.coli menjadi circular DNA terbuka (ocDNA). 5. Ozon inaktivasi virus dengan cara merusak inti asam nukleat. 6. Terhadap rotavirus, ozon merubah capsid dan inti RNA.
  • 23. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Terima Kasih!!