Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat unsur halogen seperti klor, brom dan iod serta cara pembuatannya. Juga membahas tentang ion kompleks dan sifat khas unsur transisi seperti besi dan mangan melalui serangkaian percobaan.
2. Mempelajari salah satu cara pembuatan halogen
dan beberapa sifat klor, brom, dan iod
Mempelajari beberapa ion kompleks
Mempelajari sifat khas dari unsur transisi
3. Unsur halogen dalam sistem periodik unsur.
Anggota golongan VII A atau halogen yaitu fluor (F), klor (cl), iod
(I) dan astatin (As). Semuanya bersifat non-logam.
a. Sifat fisika halogen
Mempunyai konfigurasi elektron ns2 np5
Merupakan unsur yang paling elektronegatif .
Selalu mempunyai biloks -1 kecuali fluor.
Titik leleh dan titik didih bertambah jika nomor atom bertambah .
Energi ionisasinya sangat tinggi, dan yang paling tinggi fluor.
Molekul halogen berwarna karena menyerap sinar tampak sebagai
hasil eksitasi.
Sifat kimia halogen
Fluor dan klor membantu reaksi pembakaran dengan cara seperti
oksigen.
4. Pembuatan halogen
Unsur klor
- Elektrolisis larutan NaCl dengan diafragma
- 2NaCl + 2H2O 2NaOH + H2 + Cl2
- Pada pabrik pabrik sulfat, dimana asam klorida dihasilkan dalam
jumlah besar sampai hasil samping selanjutnya asam klorida
direaksikan dengan MnO2 untuk menghasilkan klorin.
- 4HCl + MnO2 MnCl2 + 2H2O + Cl2
Unsur brom
Secara teknis brom dihasilkan terutama dari garam singkiran. Garam
garam ini dilarutkan dalam air kemudian diuapkan.sebagian dari
garam garamnya menghablur sedangkan MgBr2 masih tertinggal
dalam larutan. Selanjutnya gas klorin dialirkan , dengan reaksi :
MgBr2 + Cl2 MgCl2 + Br2
5. Bromin yang terjadi dimurnikan dengan penyulingan. Bromin berupa
zat cair berwarna coklat tua.
Unsur iod.
Garam garam iodat direduksi na- hidrogen sulfit menjadi iodin ,
dengan reaksi
5NaHSO3 + 2NaIO3 2Na2SO4 + 3NaHSO4 + H2O + I2
Hablur hablur iodin terbentuk keping keping berwarna abu abu tua .
Iod tidak mudah larut dalam air,tapi mudah larut dalam kalium
alkohol dan eter.
6. Ion kompleks
- ion pusat : ion dari unsur transisi dan muatan positif
- Ligan : molekul atau ion yang mengelilingi atom pusat
- Bilangna koordinasi : jumlah ligan dalam ion kompleks
Contoh
• Fe(NH3)6
3+
Ion pusat : Fe3+
Ligan :NH3
Bilangan koordinasi : 6
7. Unsur transisi/periode IV
Anggotanya ada Sc,Ti,V,Cr,Mn,Fe,Co,Ni,Cu,Zn.
Sifat –sifat unsur transisi
- Sifat fisik
Kerapatan besar
Titik lebur tinggi
Konduktor
Struktur kristal terjejal
- Sifat kimia
Logam
Senyawa berwarna
Ion kompleks
Mempunyai beberapa biloks.
8. • Tabung reaksi
• Alat pembakar
• Labu erlenmeyer
100 ml
• Pipa kaca
• Spatula
• Gelas ukur
1. Alat
• Penjepit
tabung reaksi
• Rak tabung
reaksi
• Corong
9. 2. Bahan
• Lart. AgNO3
• Iod
• Larutan NH3 1 M
dan 2 M
• Alkohol
• Lart. Amilum
• Kristal KBr
• MnO2
• Kristal Tambaga (II)
Sulfat
• Lart. NaOH 6 M, 2 M,
dan 1 M
• Lart. NaCl 1 M
• Lart. KI 1 M
• Lart. KBr 1 M
• HCl pekat
• Lart. NH4Cl pekat
• CCl4 atau CHCl3
10. • Kaporit
• Serbuk besi
• Lart. H2SO4 1 M
dan 6 M
• Lart. HNO3 pekat
dan 6 M
• Lart. K4Fe(CN)6 1M
• Lart. K3Fe(CN)6 1 M
• Lart. KSCN 1 M
• Lart. FeSO4 0,5
M
• Lart. KMnO4
0,1 M
• Etanol
11. Percobaan 1.
Cara pembuatan halogen dan sifat-sifatnya
1.
Memasukkan sebutir Iod ke dalam 2 ml air
kemudian mengocoknya dan memperhatikan warna
air Iod
Menambahkan 1 ml CHCl3 kemudian
mengocoknya dan memperhatikan lapisan CHCl3
2.
Melarutkan sebutir Iod ke dalam 2 ml alkohol lalu
memperhatikan warnanya
Memasukkan beberapa tetes larutan ini ke dalam 2
ml larutan amilum dan mengamati perubahannya
12. 3.
Memasukkan sebutir Iod ke dalam 1 ml air
kemudian menambahkan CHCl3 lalu mengocoknya
Sesudah itu menambahkan 1 ml larutan NaCl dan
mengamati perubahan yang terjadi
2.
Memasukkan larutan NaCl, KI, dan KBr ke dalam
3 tabung reaksi yang berbeda
Menambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 ke
dalam masing-masing tabung hingga timbul
endapan
Mencatat warna endapan dan mengambil
endapannya lalu memeriksanya apakah endapan
larut dalam larutan NH3 1 M
13. Percobaan 2. Ion Kompleks
Memasukkan sedikit kristal CuSO4.5H2O ke dalam
tabung reaksi tahan api
Menjepitkan tabung reaksi secara horizobtal
kemudian memanaskannya
Setelah warna zat berubah, membiarkan tabung
reaksi menjadi dingin lalu menambahkan beberapa
tetes air
Melakukan langkah di atas dengan kristal
CoSO4.7H2O
1.
14. Memasukkan 1 ml larutan CuSo4 0,25 M ke dalam
3 buah tabung reaksi
Tabung 1
2.
Tabung 2 Tabung 3
Menambahakn
larutan NH3 2 M
tetes demi tetes
sampai berlebihan
Menambahakn
larutan NaOH 2 M
tetes demi tetes
sampai berlebihan
Mengencerkan dua
kali dengan air lalu
menambahkan
NH4Cl pekat
Menambahakn
larutan HCl pekat
tetes demi tetes
sampai berubah
warna
15. Percobaan 3. Sifat Khas Unsur Transisi
A. Besi Memasukkan 0,1 gram serbuk besi ke
dalam 2 tabung
Tabung 1 Tabung 2
Menambahkan 5 ml
larutan H2SO4 0,1 M
Setelah reaksi berhenti,
menambahkan 5 ml air dan
menuangkan filtrat ke alat
penyaring
Menambahkan 5 ml air
dan 5 ml larutan HNO3
pekat
Setelah reaksi berhenti,
menuangkan filtrat ke alat
penyaring
Memasukkan filtrat ke dalam 4 buah tabung reaksi
masing-masing dengan volume 1 ml
16. Pada filtrat pertama dan filtrat kedua,
berturut-turut menambahkan pada masing-
masing tabung reaksi :
1 ml lart.
K4Fe[CN]6
1 M
Tabung 2
Tabung 5
Tabung 3
Tabung 2
1 ml lart.
K3Fe[CN]6
1 M
1 ml lart.
KSCN 1 M
5 ml lart.
NaOH1 M
Mencatat perubahan yang terjadi
17. Memasukkan 1 ml larutan FeSO4 0,5 M
Menambahkan 3 tetes larutan H2SO4 6 M
dan 0,5 ml larutan HNO3 6 M
Mendidihkan larutan selama 1 menit
kemudian mendinginkan larutan dengan
air kran
Menambahkan larutan NaOH, mengamati,
dan mencatat perubahan yang terjadi
18. B. Mangan
Melarutkan 0,1 gram MnSO4.4H2O di dalam 2 ml
lart. H2SO4 1 M dan mencatat warna kristal serta
warna larutan
Menambahkan 10 tetes larutan H2SO4 pekat lalu
mendinginkan tabung reaksi dengan air kran
Menambahkan 5-6 tetes lart. KMnO4 0,1 M lalu
menuangkan ± 0,5 ml larutan ke dalam 5 ml air
Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi
1.
19. Memasukkan 1 ml air dan 2 tetes lart.
KMnO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi
Menambahkan 1 ml lart. H2SO4 6 M lalu
menambahkan 1 tetes etanol
Mengguncangkan tabung dan mengamati
serta mencatat perubahan yang terjadi
2.
20. Memasukkan 1 ml air dan 2 tetes lart.
KMnO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi
Menambahkan 1 ml lart. NaOH 6 M lalu
menambahkan 1 tetes etanol
Mengguncangkan tabung dan
manambahkan lagi 1-2 tetes etanol lalu
mengguncangkan tabung kembali
3.
Mengamati dan mencatat setiap perubahan
yang terjadi
21. No. Hasil
1.
Iod dalam air Berwarna hitam dan bening
Iod dalam CHCl3
Terbentuk 2 lapisan, atas berwarna
bening dan bawah ungu
2.
Iod dalam alkohol Warna larutan coklat tua
Larutan iod dengan amilum Warna biru tua
3. Air Iod + CHCl3 + NaCl
Terbentuk 3 lapisan, yaitu atas berwarna
ungu, tengah coklat kekuningan dan
bawah berwarna hitam
Percobaan 1.
Cara pembuatan halogen dan sifat-sifatnya
No. Tabung Larutan Warna endapan + NH3 (aq)
1. NaCl Putih Tidak larut
2. KI Putih tulang Tidak larut
3. KBr Putih susu Tidak larut
22. Kristal CuSO4.5H2O
dipanaskan
Berwarna putih abu-abu
Percobaan 2. Ion Kompleks
Setelah larutan dingin lalu
ditambah beberapa tetes air
Berwarna biru (kembali ke
warna awal)
Kristal CoSO4.7H2O dipanaskan Bewarna ungu
Setelah larutan dingin lalu ditambah
beberapa tetes air
Bewarna merah hati
(kembali ke warna awal)
23. Larutan CuSO4 ditambah
Lart. NH3 tetes demi tetes
Berwarna biru muda
Larutan CuSO4 ditambah
HCl pekat tetes demi tetes
Berwarna hijau muda
Larutan CuSO4 ditambah larutan
NaOH tetes demi tetes
Bewarna biru muda terdapat
gumpalan berarna biru tua
Kemudian mengencerkan
larutan dua kali
Warna tetap
Setelah diencerkan
ditambahkan larutan NH4Cl
Warna tetap
24. Reaksi besi dengan larutan H2SO4 encer
Warna filtrat (1) Bening
Reaksi besi dengan larutan HNO3 setengah pekat
Warna filtrat (2) Bening
Percobaan 3. Sifat Khas Unsur Transisi
A. Besi
Reaksi Filtrat
Pereaksi Filtrat 1 Filtrat 2
K4Fe(CN)6 Biru muda pekat Hijau tua pekat
K3Fe(CN)6 Biru tua pekat Kuning pekat
KSCN Orange bening Putih kebiruan dan
bereaksi
NaOH Putih keruh tanpa
endapan
Bening
25. Larutan FeSO4 + H2SO4 +
HNO3 dididihakan
Berwarna kuning
Setelah larutan dingin lalu
ditambah NaOH
Berwarna kuning bening
B. Mangan
Warna kristal MnSO4.4H2O Berwarna putih
Warna larutan MnSO4 Bening
Waran larutan KMnO4 0,1 M Berwarna ungu tua
Warna larutan MnSO4 dalam lingkungan asam
setelah diberi larutan KMnO4 0,1 M
Berwarna coklat tua
Warna larutan setelah dimasukkan ke dalam 5 ml
air
Coklat dan ada
endapan berwarna
coklat tua
26. Larutan KMnO4 dalam
lingkungan asam diberi etanol
Warna berubah dari ungu
menjadi pink bening
Larutan KMnO4 dalam lingkungan
basa diberi etanol
Warna berubah dari ungu
menjadi hijau tua
Setelah ditambahkan 2 tetes etanol
Warna menjadi coklat muda
dan ada endapan warna coklat
tua
27. Pembahasan
Percobaan 1. Cara Pembuatan Halogen dan Sifatnya
• Menggunakan Iod
• Untuk mengamati perubahan yang terjadi saat Iod
dicampurkan dengan larutan lain
• Iod merupakan salah satu anggota halogen yang berupa
padatan pada temperatur kamar
28. Kegiatan 1
+Sebutir
Iod
2 ml
Air
Larutan tetap
(Hitam dan
bening)
Iod tidak larut
dalam air
Karena Iod memiliki tingkat
kepolaran yang rendah maka Iod
tidak larut dalam pelarut polar
(air)
Larutan polar akan larut dalam pelarut polar
Larutan non polar akan larut dalam pelarut non polar
I2+H2O Tidak bereaksi
30. +Sebutir
Iod
Alkohol Larutan
coklat tua
Iod tidak larut
dalam air
Karena Iod memiliki tingkat
kepolaran yang rendah maka Iod
larut dalam pelarut non polar
(alkohol)
I2+C2H5OH2C2H5I+I2+H2O
Kegiatan 2
32. Kegiatan 3
Mencampurkan sebutir iod kedalam air lalu
ditambah CHCl3, dikocok, lalu ditambahkan
NaCl. Iod tidak dapat bereaksi dengan NaCl
sehingga iod dilarutkan dalam CHCl3 terlebih
dahulu. Dari pencampuran tersebut diperoleh
larutan berwarna coklat kekuningan dan terdapat
gumpalan hitam dibawah yang merupakan
gumpalan iod.
2CHCl3 + 3I2 2CHI3 + 3Cl2
2CHI3 + NaCl CHCl3 + Na + I2
33. Kegiatan 4
NaCl
KI
KBr
AgNO3
AgNO3
AgNO3
Terbentuk endapan berwarna putih.
AgNO3+NaClAgCl+NaNO3. Endapan (AgCl)
seharusnya larut dalan NH3 karena konsentrasi
AgCl lebih tinggi dari konsentrasi NH3
Terbentuk endapan berwarna putih tulang.
AgNO3+KIAgI+KNO3. Endapan (AgI) tidak
larut dalan NH3 karena konsentrasi AgCl lebih
rendah dari konsentrasi NH3
Terrbentuk endapan berwarna putih.
AgNO3+KBr AgBr+KNO3. Endapan (AgBr)
tidak larut dalan NH3 karena konsentrasi AgBr
lebih rendah dari konsentrasi NH3
34. Percobaan 2
Untuk percobaan pertama: dilakukan dengan memanaskan ¼
spatula kristal, CuSO4. 5H2O dalam tabung reaksi.kristal yang
mula mula berrwarna biru setelah dipanaskan menjadi putih abu
abu. Hal ini terjadi karena molekul hidrat pada kristal terlepas
karena proses penguapan. Setelah dingin ditetesi air , ternyata
warnanya berubah menjadi biru seperti warna awal, warna biru ini
terjadi karena molekul hidrat yang terlepas saat penguapan tadi
terikat kembali, namun tidak dalam bentuk kristal.
Percobaan kedua: : dilakukan dengan memanaskan ¼ spatula
kristal, CoSO4. 7H2O dalam tabung reaksi.kristal yang mula mula
berrwarna merah hati, setelah dipanaskan menjadi ungu, hal ini
terjadi karena molekul hidrat terlepas karena proses pemanasan.
Selanjutnya tabung ditetesi air ternyata warna kembali ke awal
yaitu merah hati hal ini dikarenakan molekul hidrat yang semula
dilepas diikat lagi.
35. Percobaan 3. sifat khas unsur transisi
A. Besi
Kegiatan 1
• Mereaksikan serbuk besi kedalam H2SO4 encer. Setelah reaksi berhenti
ditambahkan air. Lalu disaring dan didapat filtrat 1.
Fe+H2SO4FeSO4+H2
Biloks Fe pada FeSO4 adalah +2 karena biloks SO4 adalah -2
• Mereaksikan serbuk besi dengan air dan HNO3 setengah pekat, setelah
reaksi berhenti lalu disaring dan didapat filtrat 2.
Fe+4HNO3Fe(NO3)3+NO+2H2O
Biloks Fe pada Fe(NO3)3 adalah +3 karena biloks (NO3) adalah -3.
Jadi, Besi yang merupakan unsur transisi memiliki biloks lebih dari satu
37. Filtrat 2 K4Fe(CN)6
K3F3(CN)6
KSCN
NaOH
Larutan hijau tua pekat
4Fe(NO3)3+3K4[Fe(CN
)6]Fe4[Fe(CN)6]3+12
KNO3
Larutan kuning pekat
Fe(NO3)3+K3[Fe(CN)6]
Fe2(CN)6+3KNO3
Larutan putih kebiruan
bening
Fe(NO3)3+3KSCNFe(
SCN)3+3KNO3
Larutan tetap bening
Fe(NO3)3+3NaOH3N
aNO3+Fe(OH)3
38. Kegiatan 3
Mereaksikan FeSO4 + H2SO4 + HNO3 lalu
dididihkan.
Reaksi: 6FeSO4 + 3H2SO4 + 2HNO3
3Fe2(SO4)3 + 4H2O + 2NO
sebelum dididihkan warna larutan kuning
pekat. Setelah dididihkan warna larutan
kuning. Setelah dingin ditambah NaOH dan
larutan berwarnakuning bening.
39. Mangan
Kegiatan 1
Melarutkan MnSO4.4H2O+H2SO4
Warna kristal adalah putih, warna larutan MnSO4 yang
dihasilkan adalah bening. Warna larutan bening karena
adanya penambhan H2SO4 1M. Setelah itu
ditambhakan 10 tetes H2SO4 yang menyebabkan
larutan putih. Pada reaksi ini terjadi peningkatan suhu
larutan yang menandakan reaksi ini berlangsung secara
eksoterm. Setelah didinginkan, larutan ditambahkan
KMnO4 dan terbentuk larutan berwarna ungu tua.
Warna ungu tua adalah warna khas dari Mn. Setelah itu
dicampurkan kedalam air dan larutan berwarna coklat
tua.
40. Kegiatan 2
Mencampurkan air dengan KMnO4+H2SO4
lalu ditambahkan etanol. Dalam percobaan ini
KMnO4 dalam keadaan asam karena adanya
H2SO4. larutan yang dihasilkan adalah ungu
menjadi pink bening.
2KMnO4+2H2SO4+3C2H5OH3CH3COO
H+Mn2SO4+K2SO4+MnSO4
41. Kegiatan 3
Mencampurkan air dengan KMnO4+NaOH
lalu ditambahkan etanol. Dalam percobaan ini
KMnO4 dalam keadaan basa karena adanya
NaOH. larutan yang dihasilkan adalah hijau
menjadi coklat.
4KMnO4+4NaOH+C2H5OHCH3COOH+3
H2O+2K2MnO4+2Na2MnO4
42. Kesimpulan:
1. Unsur halogen dapat dibuat dilaboratorium menggunakan
reaksi oksidasi
2. Ligan pada ion kompleks berpengaruh pada warna yang
dihasilkan.
3. Dari percobaan dapat diketahui beberapa sifat logam transisi.
Antara lain: memiliki warna khas, dan dapat membentuk ion /
senyawa kompleks.
Saran :
1. Dalam praktikum menggunakan jas praktikum.
2. Teliti dalam mengamati hasil percobaan
3. Mempersiapkan alat praktikum sebelum praktikum dimulai.
43. Daftar pustaka
Tim dosen kimia dasar. 2015. petunjuk praktikum kimia
Sukmawati, wening.2009.kimia. Jakarta.pusat perbukuan
depdiknas.