SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
Adi Wijaya – P4TK Matematika
ARTIKEL
CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
MATEMATIKA SMP KELAS VII
Oleh
Adi Wijaya, S.Pd, MA
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA
2014
Adi Wijaya – P4TK Matematika
CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
MATEMATIKA SMP KELAS VII
(Adi Wijaya – PPPPTK Matematika Yogyakarta)
Abstrak
Permendikbud nomor 68 tahun 2013 menyebutkan bahwa salah satu kompetensi dasar
mata pelajaran Matematika SMP yang diharapkan dimiliki peserta didik terkait dengan
kompetensi inti ke-2 adalah “menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti,
bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah”. Untuk menghantarkan agar
peserta didik memiliki kompetensi dasar tersebut tentunya diperlukan suatu kegiatan
pembelajaran yang dapat memunculkan sikap-sikap tersebut di atas. Banyak model-model
pembelajaran yang dapat dipergunakan guru dalam membantu peserta didik mempunyai
kompetensi tersebut. Salah satunya adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem
based learning). Namun demikian, sampai saat ini yang masih dirasakan guru adalah
belum banyak contoh-contoh bagaimana penerapan model pembelajaran tersebut dilakukan
di kelas. Artikel ini memberikan alternatif contoh penerapan model pembelajaran berbasis
masalah untuk mata pelajaran Matematika SMP kelas VII.
Kata Kunci: penerapan, model pembelajaran, problem based learning.
A. PENDAHULUAN
Permendikbud nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, lampiran IV
Pedoman Umum Pembelajaran menyebutkan bahwa secara prinsip kegiatan pembelajaran
merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin
meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk
hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup
umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan
semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan. Disebutkan pula bahwa
strategi pembelajaran yang akan digunakan harus diarahkan untuk memfasilitasi
pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar setiap
individu mampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat dan yang pada gilirannya
mereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan masyarakat belajar. Untuk
mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum tersebut, kegiatan
pembelajaran perlu menggunakan prinsip : (1) berpusat pada peserta didik, (2)
Adi Wijaya – P4TK Matematika
mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5)
menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan
metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.
Sementara itu, dalam Permendikbud nomor 68 tahun 2013 disebutkan bahwa salah satu
kompetensi dasar mata pelajaran Matematika SMP yang diharapkan dimiliki siswa terkait
dengan kompetensi inti ke-2 yaitu “menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan
teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah”. Untuk menghantarkan
agar siswa memiliki kompetensi dasar tersebut tentunya diperlukan suatu kegiatan
pembelajaran yang dapat memunculkan sikap-sikap tersebut di atas. Salah satunya adalah
pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning). Namun demikian, sampai saat ini yang masih dirasakan guru adalah belum
banyak contoh-contoh bagaimana penerapan model pembelajaran tersebut dilakukan di
kelas. Artikel ini memberikan alternatif contoh penerapan model pembelajaran berbasis
masalah untuk mata pelajaran Matematika SMP kelas VII.
B. PEMBAHASAN
Banyak buku yang membahas tentang pembelajaran berbasis masalah sebagai salah
satu strategi di dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Sebelum
memberikan alternatif contoh penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk mata
pelajaran Matematika SMP kelas VII, dalam artikel ini terlebih dahulu akan diuraikan
adalah beberapa pengertian tentang pembelajaran berbasis masalah atau problem based
learning (PBL) yang terdapat dalam buku Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum
2013 Matematika SMP/MTs. Dalam buku materi pelatihan tersebut diuraikan dua definisi
PBL sebagai berikut (BPSDM P dan K dan PMP, 2013: 229).
1. Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar.
Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik
bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).
2. Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang
menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara
berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang
Adi Wijaya – P4TK Matematika
diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada
pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum
peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang
harus dipecahkan.
Selanjutnya, masih dalam buku Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum
2013 Matematika SMP/MTs, dalam penerapannya pembelajaran berbasis masalah
dikelompokkan kedalam 5 tahap. Kelima tahap tersebut diuraikan dalam tabel sebagai
berikut (BPSDM P dan K dan PMP, 2013: 236).
Tahapan-Tahapan Model PBL
FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1
Orientasi peserta didik kepada
masalah.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yg dibutuhkan.
 Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif
dalam pemecahan masalah yang dipilih.
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik.
Membantu peserta didik mendefinisikan
danmengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
Fase 3
Membimbing penyelidikan
individu dan kelompok.
Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah.
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya.
Membantu peserta didik dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan,
model dan berbagi tugas dengan teman.
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil
kerja.
Di bawah ini akan diberikan salah satu alternatif contoh bagaimana menerapkan kelima
tahap pembelajaran berbasis masalah tersebut. Dalam contoh ini diambilkan materi untuk
Adi Wijaya – P4TK Matematika
mata pelajaran Matematika kelas VII terkait dengan topik/sub topik Bilangan/Pola
Bilangan. Kompetensi dasar yang dipilih adalah:
2.1. Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab,
responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
2.2. Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta
memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui
pengalaman belajar.
3.5. Memahami pola dan menggunakannya untuk menduga dan membuat generalisasi
(kesimpulan).
4.1. Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah.
Tahapan dalam penerapan model PBL.
1. Tahap ke-1 (Fase 1): orientasi peserta didik pada masalah.
Pada tahap ini, pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan
aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Hal ini sangat penting untuk memberikan
motivasi agar peserta didik dapat mengetahui pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan pembelajaran yang dimungkinkan adalah sebagai berikut.
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Berdasarkan kompetensi dasar yang
dipilih, tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut.
Peserta didik dapat:
 memahami pola dan menggunakannya untuk menduga dan membuat
generalisasi (kesimpulan) serta untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
 Memiliki rasa ingin tahu
 Menunjukkan sikap tanggung jawab, kerjasama, dan tidak mudah menyerah
dalam memecahkan masalah.
b. Guru mengajukan fenomena atau cerita untuk memunculkan masalah terkait pola,
memotivasi peserta didik dengan menyampaikan kegunaan praktis dari
pemahaman peserta didik terhadap penerapan pola yang dapat dipergunakan untuk
menduga atau membuat suatu generalisasi atau kesimpulan.
c. Guru memberikan masalah terkait penerapan pola bilangan yaitu peserta didik
diminta untuk memperkirakan berapa banyak kursi yang dibutuhkan dalam suatu
Adi Wijaya – P4TK Matematika
gedung pertunjukan jika susunan kursi yang dirancang dalam suatu gedung
pertunjukan tersebut berbentuk trapesium samakaki seperti gambar berikut.
(i) (ii)
i. Jika pada susunan kursi baris pertama akan diisi 4 kursi, baris kedua diisi 6
kursi, baris ketiga diisi 8 kursi, dan seterusnya setiap baris ke belakang
bertambah 2 kursi, berapakah banyaknya kursi yang dibutuhkan jika susunan
kursi yang dibentuk ada 12 baris, 15 baris, dan 20 baris? Dapatkah kamu
membuat rumus untuk memprediksikan banyak kursi yang dibutuhkan dalam
gedung pertunjukkan tersebut jika terdapat n baris?
ii. Jika pada susunan kursi baris pertama akan diisi 7 kursi, baris kedua diisi 9
kursi, baris ketiga diisi 11 kursi, dan seterusnya setiap baris ke belakang
bertambah 2 kursi, berapakah banyaknya kursi yang dibutuhkan jika susunan
kursi yang dibentuk ada 10 baris, 12 baris, dan 15 baris? Dapatkah kamu
membuat rumus untuk memprediksikan banyak kursi yang dibutuhkan dalam
gedung pertunjukkan tersebut jika terdapat n baris?
d. Guru selanjutnya menjelaskan cara pembelajaran yang akan dilaksanakan
berikutnya yaitu melalui penyelidikan, kerja kelompok, dan presentasi hasil.
2. Tahap ke-2 (fase 2), mengorganisasi peserta didik dalam belajar.
Pada tahap ini aktivitas utama guru adalah membantu peserta didik untuk belajar
(mengorganisasikan peserta didik untuk belajar yang berhubungan dengan masalah
yang diberikan). Kegiatan pembelajaran yang dimungkinkan adalah:
a. Guru mengelompokkan peserta didik dalam kelompok kecil yang terdiri atas 4-
5 orang.
b. Guru memberi tugas kelompok untuk menyelesaikan masalah yang diberikan
dengan melalui diskusi kelompok.
Adi Wijaya – P4TK Matematika
c. Guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk membaca buku peserta
didik atau sumber lain atau melakukan penyelidikan guna memperoleh
informasi yang berkaitan dengan masalah yang diberikan.
3. Tahap ke-3 (fase 3), membimbing penyelidikan secara individu maupun
kelompok.
Pada tahap ini, guru membimbing peserta didik dalam memecahkan masalah
melalui penyelidikan individu maupun kelompok. Kegiatan pembelajaran yang
dimungkinkan sebagai berikut.
a. Guru meminta peserta didik untuk melakukan penyelidikan dengan
mengumpulkan informasi terkait banyak kursi yang dibutuhkan dalam setiap
baris dan banyak kursi dalam beberapa baris.
b. Guru membimbing peserta didik dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
kritis dalam mencari jawaban terkait dengan masalah yang telah diberikan
(banyak kursi yang dibutuhkan dalam menyusun barisan kursi).
4. Tahap ke-4 (fase 4), mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Pada tahap ini guru dapat membimbing peserta didik untuk mengembangkan hasil
penyelidikannya dan meminta peserta didik mempresentasikan hasil temuannya.
Kegiatan pembelajaran yang dimungkinkan sebagai berikut.
a. Guru meminta peserta didk untuk mengembangkan hasil penyelidikan menjadi
bentuk umum (rumus umum) yaitu berapa banyak kursi yang dibutuhkan jika
terdapat n baris.
b. Guru meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil temuannya
(jawaban terhadap masalah yang diberikan) dan memberi kesempatan kepada
kelompok lain untuk menanggapi dan memberi pendapat terhadap presentasi
kelompok.
5. Tahap ke-5 (fase 5), menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pada tahap ini guru memandu/memfasilitasi peserta didk untuk menganalisa dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah yang diperolehnya. Kegiatan
pembelajaran yang dimungkinkan sebagai berikut.
Adi Wijaya – P4TK Matematika
a. Guru membimbing siswa untuk melakukan analisis terhadap pemecahan
masalah terkait pola bilangan yang telah ditemukan siswa.
b. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
c. Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari
siswa.
Penilaian (pengetahuan, keterampilan, dan sikap):
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator Instrumen
Siswa dapat
menentukan pola
berikutnya dari suatu
pola yang diberikan.
1. Tentukan ketiga pola berikutnya dan tuliskan alasannya.
a. ; ; ; ; ; ; ...... ; ...... ; .......
b. ...... ...... .......
2. Tentukanlah ketiga suku berikutnya dan tulislah aturan dari
masing-masing pola bilangan berikut.
a. 8, 16, 24, 32, ...
b. 1, 5, 25, 125, ...
c. 64, 32, 16, 8, ...
Rubrik penilaian pengetahuan:
Jawaban Skor
Jawaban salah 0
Jawaban benar, tanpa alasan 1
Jawaban benar, alasan kurang tepat 2
Jawaban benar, alasan tepat 3
Adi Wijaya – P4TK Matematika
2. Penilaian Keterampilan
Indikator Instrumen
Siswa dapat menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari-
hari yang terkait dengan
menggunakan pola dan
generalisasinya.
Pada sebuah taman akan dibuat suatu hiasan yang
terbentuk dari tumpukan kayu berbentuk kubus dengan
panjang rusuk 10 cm. Sebagai gambaran, contoh sketsa
hiasan (untuk tingkat 4, tinggi 40 cm ), desainnya
seperti tampak pada gambar berikut:
Tampak dari atas Tampak dari samping
1. Untuk hiasan dengan tinggi 40 cm (tingkat 4),
berapakah kebutuhan kubus yang diperlukan pada:
a. Tingkat ke-1
b. Tingkat ke-2
c. Tingkat ke-3
d. Tingkat ke-4
Berikan alasan dari jawabanmu.
2. Tentukan kebutuhan kubus yang diperlukan pada
tingkat ke-1, jika hiasan yang akan dibuat tingginya
150 cm (tingkat 15). Berikan alasan dari jawabanmu
Rubrik penilaian keterampilan:
Jawaban Skor
Jawaban salah 0
Jawaban benar, tanpa alasan 1
Jawaban benar, alasan kurang tepat 2
Jawaban benar, alasan tepat 3
Tingkat ke-2
Tingkat ke-1
Tingkat ke-3
Tingkat ke-4
Adi Wijaya – P4TK Matematika
3. Penilaian Sikap
Indikator Instrumen
Siswa dapat menunjukkan sikap rasa
ingin tahu, bertanggung jawab,
kerjasama, dan tidak mudah menyerah
dalam memecahkan suatu masalah.
Lihat di bawah.
Format Penilaian Sikap
Berilah angka 1 s.d. 4 pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan.
No Nama Sikap
Rasa Ingin tahu Kerjasama Tanggungjawab Tidak mudah
menyerah
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d. 4
1 = Kurang : jika sikap yang diharapkan belum mulai tampak
2 = Cukup : jika sikap yang diharapkan kadang-kadang tampak
3 = Baik : jika sikap yang diharapkan sering tampak
4 = Sangat Baik : jika sikap yang diharapkan selalu tampak
Contoh kelima tahap dan penilaian yang penulis uraikan di atas merupakan suatu alternatif
kegiatan pembelajaran berbasis masalah untuk topik yang sudah dipilih (pola bilangan) dan
masih sangat dimungkinakan untuk dikembangkan lebih lanjut.
C. KESIMPULAN
Permendikbud nomor 68 tahun 2013 menyebutkan bahwa salah satu kompetensi
dasar mata pelajaran Matematika SMP yang diharapkan dimiliki peserta didik terkait
Adi Wijaya – P4TK Matematika
dengan kompetensi inti ke-2 yaitu “menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan
teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah”. Selanjutnya dalam
lampiran IV Permendikbud No. 81 A bagian pedoman umum pembelajaran juga telah
diuraikan bahwa secara prinsip kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka
menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat,
berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu,
kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik
menjadi kompetensi yang diharapkan. Untuk menghantarkan agar peserta didik memiliki
kompetensi dasar tersebut tentunya diperlukan suatu kegiatan pembelajaran yang dapat
menimbulkan/memunculkan sikap-sikap tersebut di atas. Salah satunya adalah
pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning).
Pembelajaran berbasis masalah pada intinya merupakan suatu strategi pembelajaran
yang diawali dengan penyajian adanya suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari yang
kemudian digunakan untuk membuat atau merangsang peserta didik untuk belajar lebih
lanjut. Langkah-langkah (tahap-tahap) pembelajaran berbasis masalah yang telah
dikemukakan terlihat bahwa pembelajaran berbasis masalah pada intinya merupakan suatu
strategi yang digunakan guru dalam membelajarkan suatu materi pokok (materi pelajaran)
terkait dengan kompetensi dasar yang dipilihnya dengan melalui pemberian masalah
kepada peserta didik untuk diselesaikannya. Pemberian masalah yang harus diselesaikan
ini hanyalah sebagai alat atau media agar peserta didik melakukan kegiatan belajar lebih
lanjut. Contoh penerapan untuk sub topik pola bilangan yang diberikan hanyalah suatu
kemungkinan alternatif kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dalam model
pembelajaran berbasis masalah. Dengan demikian masih sangat dimungkinkan untuk
dikembangkan lebih lanjut.
REFERENSI
 Kemdikbud. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs
Matematika. Jakarta: BPSDMP dan PMP Kemdikbud.
Adi Wijaya – P4TK Matematika
Bio Data Penulis:
Nama : Adi Wijaya, S.Pd, MA
NIP : 196809211994031002
Jabatan : Widyaiswara Madya
Kantor : PPPPTK Matematika Yogyakarta
Email : adisleman@yahoo.com

More Related Content

What's hot

Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar MatematikaProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematikaguestf6b63af
 
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelas
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelasPengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelas
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelasAmalinaAzizah
 
Tinjauan literatur
Tinjauan literaturTinjauan literatur
Tinjauan literaturbrabah
 
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...outtamyhead89
 
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IXProblematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IXZuhdha Basofi Nugroho
 
Kajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibKajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibHabibah Abdullah
 
Teknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas Darab
Teknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas DarabTeknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas Darab
Teknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas DarabNorazlin Mohd Rusdin
 
Paper penemuan terbimbing
Paper penemuan terbimbingPaper penemuan terbimbing
Paper penemuan terbimbingDiah Dwi
 
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalResume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalMas Becak
 
Proposal kajian tindakan matematik tahun 1
Proposal kajian tindakan matematik tahun 1Proposal kajian tindakan matematik tahun 1
Proposal kajian tindakan matematik tahun 1Haniza Abdul Rahim
 
HBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKAN
HBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKANHBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKAN
HBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKANTeacher Nasrah
 
kesulitan belajar matematika untuk siswa
kesulitan belajar matematika untuk siswakesulitan belajar matematika untuk siswa
kesulitan belajar matematika untuk siswaLam RoNna
 

What's hot (20)

Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar MatematikaProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
 
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelas
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelasPengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelas
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelas
 
Problematika matematika
Problematika matematikaProblematika matematika
Problematika matematika
 
Tinjauan literatur
Tinjauan literaturTinjauan literatur
Tinjauan literatur
 
Masalah Pembelajaran Matematika
Masalah Pembelajaran MatematikaMasalah Pembelajaran Matematika
Masalah Pembelajaran Matematika
 
Bab i bilangan bulat
Bab i bilangan bulatBab i bilangan bulat
Bab i bilangan bulat
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Matematik
MatematikMatematik
Matematik
 
Kt bib (2)
Kt bib (2)Kt bib (2)
Kt bib (2)
 
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
 
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IXProblematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
 
Kajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibKajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bib
 
Teknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas Darab
Teknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas DarabTeknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas Darab
Teknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas Darab
 
Paper penemuan terbimbing
Paper penemuan terbimbingPaper penemuan terbimbing
Paper penemuan terbimbing
 
Makalah ppm
Makalah ppmMakalah ppm
Makalah ppm
 
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalResume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
 
Proposal kajian tindakan matematik tahun 1
Proposal kajian tindakan matematik tahun 1Proposal kajian tindakan matematik tahun 1
Proposal kajian tindakan matematik tahun 1
 
HBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKAN
HBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKANHBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKAN
HBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKAN
 
kesulitan belajar matematika untuk siswa
kesulitan belajar matematika untuk siswakesulitan belajar matematika untuk siswa
kesulitan belajar matematika untuk siswa
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 

Viewers also liked

Bekerja mundur
Bekerja mundurBekerja mundur
Bekerja mundurdinakudus
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Tree Myutz
 
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah MatematikaRudi Hartono
 
Contoh rpp project based learning
Contoh rpp project based learningContoh rpp project based learning
Contoh rpp project based learningAzhari Umar
 
Slideshare Project Proposal
Slideshare Project ProposalSlideshare Project Proposal
Slideshare Project ProposalJeane Paguio
 
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruang
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruangRpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruang
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruangRatnah Lestary
 
Rpp menggunakan metode pemecahan masalah
Rpp menggunakan metode pemecahan masalahRpp menggunakan metode pemecahan masalah
Rpp menggunakan metode pemecahan masalahIdha Chomel
 

Viewers also liked (7)

Bekerja mundur
Bekerja mundurBekerja mundur
Bekerja mundur
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika
 
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
 
Contoh rpp project based learning
Contoh rpp project based learningContoh rpp project based learning
Contoh rpp project based learning
 
Slideshare Project Proposal
Slideshare Project ProposalSlideshare Project Proposal
Slideshare Project Proposal
 
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruang
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruangRpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruang
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruang
 
Rpp menggunakan metode pemecahan masalah
Rpp menggunakan metode pemecahan masalahRpp menggunakan metode pemecahan masalah
Rpp menggunakan metode pemecahan masalah
 

Similar to Pola Bilangan

3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdf
3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdf3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdf
3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdfsmkn 1 batam
 
Unit 0 maklumat kursus
Unit 0 maklumat kursusUnit 0 maklumat kursus
Unit 0 maklumat kursusAminah Rahmat
 
Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Annisa Izzah
 
ppt seminar winda
ppt seminar windappt seminar winda
ppt seminar windasaadah25
 
PPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptx
PPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptxPPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptx
PPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptxRuthSerepVinneSihite
 
Matematika sekolah dengan pbl4c
Matematika sekolah dengan pbl4cMatematika sekolah dengan pbl4c
Matematika sekolah dengan pbl4cEnung Sumarni
 
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatifModul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatifAldiRahadi
 
Ptk matematika
Ptk matematikaPtk matematika
Ptk matematikaata bik
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdfsmkn 1 batam
 
17.model modelpembelajaran matematikasmp
17.model modelpembelajaran matematikasmp17.model modelpembelajaran matematikasmp
17.model modelpembelajaran matematikasmpAmris Siahaan
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaranUNIMED
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptxRusyihanAnwary1
 

Similar to Pola Bilangan (20)

3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdf
3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdf3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdf
3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdf
 
Unit 0 maklumat kursus
Unit 0 maklumat kursusUnit 0 maklumat kursus
Unit 0 maklumat kursus
 
Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)
 
ppt seminar winda
ppt seminar windappt seminar winda
ppt seminar winda
 
PPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptx
PPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptxPPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptx
PPT-EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE NHT.pptx
 
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
 
Matematika sekolah dengan pbl4c
Matematika sekolah dengan pbl4cMatematika sekolah dengan pbl4c
Matematika sekolah dengan pbl4c
 
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatifModul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif
 
Seminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitianSeminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitian
 
Ptk matematika
Ptk matematikaPtk matematika
Ptk matematika
 
rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdf
 
17.model modelpembelajaran matematikasmp
17.model modelpembelajaran matematikasmp17.model modelpembelajaran matematikasmp
17.model modelpembelajaran matematikasmp
 
PEMBELAJARAN MODEL TAI
PEMBELAJARAN MODEL TAIPEMBELAJARAN MODEL TAI
PEMBELAJARAN MODEL TAI
 
Model Pembelajaran Viroes
Model Pembelajaran ViroesModel Pembelajaran Viroes
Model Pembelajaran Viroes
 
model pembelajaran TAI
model pembelajaran TAImodel pembelajaran TAI
model pembelajaran TAI
 
Skripsi yang benar
Skripsi yang benarSkripsi yang benar
Skripsi yang benar
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
 
Jurnal MPG
Jurnal MPGJurnal MPG
Jurnal MPG
 

More from Safran Nasoha

kib-b-peralatan-dan-mesin.pdf
kib-b-peralatan-dan-mesin.pdfkib-b-peralatan-dan-mesin.pdf
kib-b-peralatan-dan-mesin.pdfSafran Nasoha
 
Literasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdf
Literasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdfLiterasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdf
Literasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdfSafran Nasoha
 
PRAKTIK KATALOGISASI.pptx
PRAKTIK KATALOGISASI.pptxPRAKTIK KATALOGISASI.pptx
PRAKTIK KATALOGISASI.pptxSafran Nasoha
 
Coloring book styleislam
Coloring book styleislamColoring book styleislam
Coloring book styleislamSafran Nasoha
 
Jenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriksJenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriksSafran Nasoha
 
Modul matematika matriks_baru
Modul matematika matriks_baruModul matematika matriks_baru
Modul matematika matriks_baruSafran Nasoha
 
Sistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linearSistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linearSafran Nasoha
 
Modul aljabar matriks
Modul aljabar matriksModul aljabar matriks
Modul aljabar matriksSafran Nasoha
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanSafran Nasoha
 

More from Safran Nasoha (20)

kib-b-peralatan-dan-mesin.pdf
kib-b-peralatan-dan-mesin.pdfkib-b-peralatan-dan-mesin.pdf
kib-b-peralatan-dan-mesin.pdf
 
kib-a-tanah.pdf
kib-a-tanah.pdfkib-a-tanah.pdf
kib-a-tanah.pdf
 
Literasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdf
Literasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdfLiterasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdf
Literasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdf
 
PRAKTIK KATALOGISASI.pptx
PRAKTIK KATALOGISASI.pptxPRAKTIK KATALOGISASI.pptx
PRAKTIK KATALOGISASI.pptx
 
Kalender pendidikan
Kalender pendidikanKalender pendidikan
Kalender pendidikan
 
Coloring book styleislam
Coloring book styleislamColoring book styleislam
Coloring book styleislam
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Fisika Mekanika I
Fisika Mekanika IFisika Mekanika I
Fisika Mekanika I
 
Fisika Matematika 2
Fisika Matematika 2Fisika Matematika 2
Fisika Matematika 2
 
Relasi dan fungsi
Relasi dan fungsiRelasi dan fungsi
Relasi dan fungsi
 
Fungsi dan grafik
Fungsi dan grafikFungsi dan grafik
Fungsi dan grafik
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Operasi biner
Operasi binerOperasi biner
Operasi biner
 
Teori grup
Teori grupTeori grup
Teori grup
 
Jenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriksJenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriks
 
Modul matematika matriks_baru
Modul matematika matriks_baruModul matematika matriks_baru
Modul matematika matriks_baru
 
Sistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linearSistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linear
 
Modul aljabar matriks
Modul aljabar matriksModul aljabar matriks
Modul aljabar matriks
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
Fungsipersamaanpertidaksamaan
 
Al-Jabar Dasar
Al-Jabar DasarAl-Jabar Dasar
Al-Jabar Dasar
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

Pola Bilangan

  • 1. Adi Wijaya – P4TK Matematika ARTIKEL CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MATEMATIKA SMP KELAS VII Oleh Adi Wijaya, S.Pd, MA PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA 2014
  • 2. Adi Wijaya – P4TK Matematika CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MATEMATIKA SMP KELAS VII (Adi Wijaya – PPPPTK Matematika Yogyakarta) Abstrak Permendikbud nomor 68 tahun 2013 menyebutkan bahwa salah satu kompetensi dasar mata pelajaran Matematika SMP yang diharapkan dimiliki peserta didik terkait dengan kompetensi inti ke-2 adalah “menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah”. Untuk menghantarkan agar peserta didik memiliki kompetensi dasar tersebut tentunya diperlukan suatu kegiatan pembelajaran yang dapat memunculkan sikap-sikap tersebut di atas. Banyak model-model pembelajaran yang dapat dipergunakan guru dalam membantu peserta didik mempunyai kompetensi tersebut. Salah satunya adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Namun demikian, sampai saat ini yang masih dirasakan guru adalah belum banyak contoh-contoh bagaimana penerapan model pembelajaran tersebut dilakukan di kelas. Artikel ini memberikan alternatif contoh penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk mata pelajaran Matematika SMP kelas VII. Kata Kunci: penerapan, model pembelajaran, problem based learning. A. PENDAHULUAN Permendikbud nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran menyebutkan bahwa secara prinsip kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan. Disebutkan pula bahwa strategi pembelajaran yang akan digunakan harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar setiap individu mampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat dan yang pada gilirannya mereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan masyarakat belajar. Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum tersebut, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip : (1) berpusat pada peserta didik, (2)
  • 3. Adi Wijaya – P4TK Matematika mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Sementara itu, dalam Permendikbud nomor 68 tahun 2013 disebutkan bahwa salah satu kompetensi dasar mata pelajaran Matematika SMP yang diharapkan dimiliki siswa terkait dengan kompetensi inti ke-2 yaitu “menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah”. Untuk menghantarkan agar siswa memiliki kompetensi dasar tersebut tentunya diperlukan suatu kegiatan pembelajaran yang dapat memunculkan sikap-sikap tersebut di atas. Salah satunya adalah pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Namun demikian, sampai saat ini yang masih dirasakan guru adalah belum banyak contoh-contoh bagaimana penerapan model pembelajaran tersebut dilakukan di kelas. Artikel ini memberikan alternatif contoh penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk mata pelajaran Matematika SMP kelas VII. B. PEMBAHASAN Banyak buku yang membahas tentang pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu strategi di dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Sebelum memberikan alternatif contoh penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk mata pelajaran Matematika SMP kelas VII, dalam artikel ini terlebih dahulu akan diuraikan adalah beberapa pengertian tentang pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning (PBL) yang terdapat dalam buku Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Matematika SMP/MTs. Dalam buku materi pelatihan tersebut diuraikan dua definisi PBL sebagai berikut (BPSDM P dan K dan PMP, 2013: 229). 1. Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world). 2. Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang
  • 4. Adi Wijaya – P4TK Matematika diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan. Selanjutnya, masih dalam buku Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Matematika SMP/MTs, dalam penerapannya pembelajaran berbasis masalah dikelompokkan kedalam 5 tahap. Kelima tahap tersebut diuraikan dalam tabel sebagai berikut (BPSDM P dan K dan PMP, 2013: 236). Tahapan-Tahapan Model PBL FASE-FASE PERILAKU GURU Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah.  Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yg dibutuhkan.  Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih. Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik. Membantu peserta didik mendefinisikan danmengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok. Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas dengan teman. Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja. Di bawah ini akan diberikan salah satu alternatif contoh bagaimana menerapkan kelima tahap pembelajaran berbasis masalah tersebut. Dalam contoh ini diambilkan materi untuk
  • 5. Adi Wijaya – P4TK Matematika mata pelajaran Matematika kelas VII terkait dengan topik/sub topik Bilangan/Pola Bilangan. Kompetensi dasar yang dipilih adalah: 2.1. Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah. 2.2. Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar. 3.5. Memahami pola dan menggunakannya untuk menduga dan membuat generalisasi (kesimpulan). 4.1. Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah. Tahapan dalam penerapan model PBL. 1. Tahap ke-1 (Fase 1): orientasi peserta didik pada masalah. Pada tahap ini, pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi agar peserta didik dapat mengetahui pembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan pembelajaran yang dimungkinkan adalah sebagai berikut. a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Berdasarkan kompetensi dasar yang dipilih, tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut. Peserta didik dapat:  memahami pola dan menggunakannya untuk menduga dan membuat generalisasi (kesimpulan) serta untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.  Memiliki rasa ingin tahu  Menunjukkan sikap tanggung jawab, kerjasama, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah. b. Guru mengajukan fenomena atau cerita untuk memunculkan masalah terkait pola, memotivasi peserta didik dengan menyampaikan kegunaan praktis dari pemahaman peserta didik terhadap penerapan pola yang dapat dipergunakan untuk menduga atau membuat suatu generalisasi atau kesimpulan. c. Guru memberikan masalah terkait penerapan pola bilangan yaitu peserta didik diminta untuk memperkirakan berapa banyak kursi yang dibutuhkan dalam suatu
  • 6. Adi Wijaya – P4TK Matematika gedung pertunjukan jika susunan kursi yang dirancang dalam suatu gedung pertunjukan tersebut berbentuk trapesium samakaki seperti gambar berikut. (i) (ii) i. Jika pada susunan kursi baris pertama akan diisi 4 kursi, baris kedua diisi 6 kursi, baris ketiga diisi 8 kursi, dan seterusnya setiap baris ke belakang bertambah 2 kursi, berapakah banyaknya kursi yang dibutuhkan jika susunan kursi yang dibentuk ada 12 baris, 15 baris, dan 20 baris? Dapatkah kamu membuat rumus untuk memprediksikan banyak kursi yang dibutuhkan dalam gedung pertunjukkan tersebut jika terdapat n baris? ii. Jika pada susunan kursi baris pertama akan diisi 7 kursi, baris kedua diisi 9 kursi, baris ketiga diisi 11 kursi, dan seterusnya setiap baris ke belakang bertambah 2 kursi, berapakah banyaknya kursi yang dibutuhkan jika susunan kursi yang dibentuk ada 10 baris, 12 baris, dan 15 baris? Dapatkah kamu membuat rumus untuk memprediksikan banyak kursi yang dibutuhkan dalam gedung pertunjukkan tersebut jika terdapat n baris? d. Guru selanjutnya menjelaskan cara pembelajaran yang akan dilaksanakan berikutnya yaitu melalui penyelidikan, kerja kelompok, dan presentasi hasil. 2. Tahap ke-2 (fase 2), mengorganisasi peserta didik dalam belajar. Pada tahap ini aktivitas utama guru adalah membantu peserta didik untuk belajar (mengorganisasikan peserta didik untuk belajar yang berhubungan dengan masalah yang diberikan). Kegiatan pembelajaran yang dimungkinkan adalah: a. Guru mengelompokkan peserta didik dalam kelompok kecil yang terdiri atas 4- 5 orang. b. Guru memberi tugas kelompok untuk menyelesaikan masalah yang diberikan dengan melalui diskusi kelompok.
  • 7. Adi Wijaya – P4TK Matematika c. Guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk membaca buku peserta didik atau sumber lain atau melakukan penyelidikan guna memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang diberikan. 3. Tahap ke-3 (fase 3), membimbing penyelidikan secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini, guru membimbing peserta didik dalam memecahkan masalah melalui penyelidikan individu maupun kelompok. Kegiatan pembelajaran yang dimungkinkan sebagai berikut. a. Guru meminta peserta didik untuk melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan informasi terkait banyak kursi yang dibutuhkan dalam setiap baris dan banyak kursi dalam beberapa baris. b. Guru membimbing peserta didik dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis dalam mencari jawaban terkait dengan masalah yang telah diberikan (banyak kursi yang dibutuhkan dalam menyusun barisan kursi). 4. Tahap ke-4 (fase 4), mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada tahap ini guru dapat membimbing peserta didik untuk mengembangkan hasil penyelidikannya dan meminta peserta didik mempresentasikan hasil temuannya. Kegiatan pembelajaran yang dimungkinkan sebagai berikut. a. Guru meminta peserta didk untuk mengembangkan hasil penyelidikan menjadi bentuk umum (rumus umum) yaitu berapa banyak kursi yang dibutuhkan jika terdapat n baris. b. Guru meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil temuannya (jawaban terhadap masalah yang diberikan) dan memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi dan memberi pendapat terhadap presentasi kelompok. 5. Tahap ke-5 (fase 5), menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Pada tahap ini guru memandu/memfasilitasi peserta didk untuk menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang diperolehnya. Kegiatan pembelajaran yang dimungkinkan sebagai berikut.
  • 8. Adi Wijaya – P4TK Matematika a. Guru membimbing siswa untuk melakukan analisis terhadap pemecahan masalah terkait pola bilangan yang telah ditemukan siswa. b. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. c. Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari siswa. Penilaian (pengetahuan, keterampilan, dan sikap): 1. Penilaian Pengetahuan Indikator Instrumen Siswa dapat menentukan pola berikutnya dari suatu pola yang diberikan. 1. Tentukan ketiga pola berikutnya dan tuliskan alasannya. a. ; ; ; ; ; ; ...... ; ...... ; ....... b. ...... ...... ....... 2. Tentukanlah ketiga suku berikutnya dan tulislah aturan dari masing-masing pola bilangan berikut. a. 8, 16, 24, 32, ... b. 1, 5, 25, 125, ... c. 64, 32, 16, 8, ... Rubrik penilaian pengetahuan: Jawaban Skor Jawaban salah 0 Jawaban benar, tanpa alasan 1 Jawaban benar, alasan kurang tepat 2 Jawaban benar, alasan tepat 3
  • 9. Adi Wijaya – P4TK Matematika 2. Penilaian Keterampilan Indikator Instrumen Siswa dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari- hari yang terkait dengan menggunakan pola dan generalisasinya. Pada sebuah taman akan dibuat suatu hiasan yang terbentuk dari tumpukan kayu berbentuk kubus dengan panjang rusuk 10 cm. Sebagai gambaran, contoh sketsa hiasan (untuk tingkat 4, tinggi 40 cm ), desainnya seperti tampak pada gambar berikut: Tampak dari atas Tampak dari samping 1. Untuk hiasan dengan tinggi 40 cm (tingkat 4), berapakah kebutuhan kubus yang diperlukan pada: a. Tingkat ke-1 b. Tingkat ke-2 c. Tingkat ke-3 d. Tingkat ke-4 Berikan alasan dari jawabanmu. 2. Tentukan kebutuhan kubus yang diperlukan pada tingkat ke-1, jika hiasan yang akan dibuat tingginya 150 cm (tingkat 15). Berikan alasan dari jawabanmu Rubrik penilaian keterampilan: Jawaban Skor Jawaban salah 0 Jawaban benar, tanpa alasan 1 Jawaban benar, alasan kurang tepat 2 Jawaban benar, alasan tepat 3 Tingkat ke-2 Tingkat ke-1 Tingkat ke-3 Tingkat ke-4
  • 10. Adi Wijaya – P4TK Matematika 3. Penilaian Sikap Indikator Instrumen Siswa dapat menunjukkan sikap rasa ingin tahu, bertanggung jawab, kerjasama, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan suatu masalah. Lihat di bawah. Format Penilaian Sikap Berilah angka 1 s.d. 4 pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan. No Nama Sikap Rasa Ingin tahu Kerjasama Tanggungjawab Tidak mudah menyerah 1. 2. 3. 4. 5. Keterangan: Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d. 4 1 = Kurang : jika sikap yang diharapkan belum mulai tampak 2 = Cukup : jika sikap yang diharapkan kadang-kadang tampak 3 = Baik : jika sikap yang diharapkan sering tampak 4 = Sangat Baik : jika sikap yang diharapkan selalu tampak Contoh kelima tahap dan penilaian yang penulis uraikan di atas merupakan suatu alternatif kegiatan pembelajaran berbasis masalah untuk topik yang sudah dipilih (pola bilangan) dan masih sangat dimungkinakan untuk dikembangkan lebih lanjut. C. KESIMPULAN Permendikbud nomor 68 tahun 2013 menyebutkan bahwa salah satu kompetensi dasar mata pelajaran Matematika SMP yang diharapkan dimiliki peserta didik terkait
  • 11. Adi Wijaya – P4TK Matematika dengan kompetensi inti ke-2 yaitu “menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah”. Selanjutnya dalam lampiran IV Permendikbud No. 81 A bagian pedoman umum pembelajaran juga telah diuraikan bahwa secara prinsip kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan. Untuk menghantarkan agar peserta didik memiliki kompetensi dasar tersebut tentunya diperlukan suatu kegiatan pembelajaran yang dapat menimbulkan/memunculkan sikap-sikap tersebut di atas. Salah satunya adalah pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Pembelajaran berbasis masalah pada intinya merupakan suatu strategi pembelajaran yang diawali dengan penyajian adanya suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari yang kemudian digunakan untuk membuat atau merangsang peserta didik untuk belajar lebih lanjut. Langkah-langkah (tahap-tahap) pembelajaran berbasis masalah yang telah dikemukakan terlihat bahwa pembelajaran berbasis masalah pada intinya merupakan suatu strategi yang digunakan guru dalam membelajarkan suatu materi pokok (materi pelajaran) terkait dengan kompetensi dasar yang dipilihnya dengan melalui pemberian masalah kepada peserta didik untuk diselesaikannya. Pemberian masalah yang harus diselesaikan ini hanyalah sebagai alat atau media agar peserta didik melakukan kegiatan belajar lebih lanjut. Contoh penerapan untuk sub topik pola bilangan yang diberikan hanyalah suatu kemungkinan alternatif kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran berbasis masalah. Dengan demikian masih sangat dimungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. REFERENSI  Kemdikbud. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs Matematika. Jakarta: BPSDMP dan PMP Kemdikbud.
  • 12. Adi Wijaya – P4TK Matematika Bio Data Penulis: Nama : Adi Wijaya, S.Pd, MA NIP : 196809211994031002 Jabatan : Widyaiswara Madya Kantor : PPPPTK Matematika Yogyakarta Email : adisleman@yahoo.com