SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Nama : ALDI RAHADI
NIM : 193020212070
Rombel : A 2019
Dosen Pengampu : Dra. Simpun, M.Pd
Modul
Media Pembelajaran Matematika Pada Siswa SD Berbasis
Kooperatif
Pendahuluan
Pendidikan merupakan hak bagi setiap warganegara. Dengan pendidikan dapat membawa
dampak pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat dalam
mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Negara. Menurut Leonard (2013: 97),
“pendidikan sebagai indikator kemajuan bangsa dipandang penting dalam proses
pembangunan”. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 bab II pasal 3 yaitu:
“Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat., berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Kegiatan belajar 1
Peranan Matematika dalam kehidupan
Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan terutama di dalam dunia pendidikan, hal ini dikarenakan matematika bersifat
logis dan dapat menjelaskan sebuah konsep secara ilmiah dan sering digunakan di berbagai
cabang ilmu pengetahuan lain sehingga banyak cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan matematika baik secara langsung maupun tidak langsung. Matematika dianggap
perlu diberikan kepada peserta didik dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Tujuannya adalah untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
analisis, sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Hal tersebut diperkuat
oleh (Leonard, 2015: 278) “Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang logika mengenai
bentuk, susuan, besaran dan konsep-konsep yang terbagi menjadi beberapa cabang yang
dalam setiap kajiannya bersifat logis, sistematis, dan konsisten.”
Matematika sering dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit dan
membosankan. Karena dianggap sulit dan membosankan, pelajaran matematika bisa
menjadi masalah maupun kendala dalam proses belajar mengajar. Matematika menjadi sulit
dan rumit karena selalu berhubungan dengan angka, rumus, dan hitung-hitungan, sehingga
tujuan belajar tidak dapat tercapai maksimal karena siswa kurang mengerti pemahaman
dasarnya. Banyak hal yang digunakan pada pelaksanaan proses pembelajaran di antaranya
dengan memilih model pembelajaran atau pendekatan yang dianggap baik dan juga menarik
bagi siswa sehingga di dalam proses belajar siswa dapat termotivasi untuk belajar karena
pelajaran yang diajarkan tidak lagi menakutkan dan sulit sehingga diharapkan akan
berdampak pada keterlaksanaan proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa.
Menurut Sadiman (2008: 7) Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sedangkan menurut
Briggs (1997) dalam Rudi dan Cepi (2008: 6) mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video,
slide, dan sebagainya. Selanjutnya Asyar (2012: 8) mengemukakan bahwa “Media
pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang
kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana
fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan
sebagainya untuk menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi
lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar
secara efisien dan efektif.
Tujuan pembelajaran dengan alat peraga adalah guru mampu menyampaikan materi
pelajaran dengan menggunakan alat bantu yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Salah
satu manfaat yang dapat diperoleh dari pembelajaran dengan alat bantu adalah memudahkan
guru dan siswa dalam mempelajari dan memahami materi pelajaran yang akan diajarkan.
Penggunaan alat peraga sangat besar manfaatnya bagi anak-anak yang memiliki kesulitan
belajar terutama dalam konsep berhitung. Alat peraga ini dapat mengonkretkan hal-hal yang
bersifat abstrak dalam berhitung.
Suherman dkk (2003: 41) menyatakan bahwa anak-anak yang berada pada tahap operasi
konkret umunya telah memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkret.
Kemampuan ini terlihat dalam memahami konsep kekekalan, kemampuan untuk
mengklasifikasi dan serasi, mampu memandang suatu objek dari sudut pandang yang
berbeda secara objektif, dan mampu berpikir reversibel.
Alat peraga merupakan sarana untuk meningkatkan pemahaman murid terhadap materi
pelajaran, contohnya seperti “Kotak Operasi Hitung”. Kotak operasi hitung membahas
tentang materi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan adanya kotak
operasi hitung, diharapkan siswa mampu memahami konsep operasi hitung dan dapat
memberi suasana belajar yang baru sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan menjadi
aktif di kelas. Dengan demikian pemikiran dan nalar siswa akan bisa terangsang serta
perhatian dan penjelasan peserta didik juga lebih terpusat pada kotak operasi hitung dan
penjelasan yang diberikan oleh guru. Sehingga akan membuat siswa lebih mudah untuk
menerima dan menyimpulkan informasi atau materi yang diberikan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian media pembelajaran
adalah semua peralatan fisik, bahan, atau perangkat yang dapat menyampaikan pesan,
merangsang pikiran, perasaan, perantara atau alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar
agar tercipta suasana pembelajaran yang mengasikan, alat untuk memberi perangsang bagi
siswa supaya terjadi proses belajar, membawa rasa senang dan gembira bagi siswa,
memperbarui semangat belajar mereka, memantapkan pengetahuan pada benak siswa
sehingga proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik.
Kegiatan Belajar 2
Model Pembelajaran
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan analisis kebutuhan yang
berorientasi pada pengembangan produk. Produk yang dihasilkan berupa media alat peraga
matematika berbasis Kooperatif yang memuat pembelajaran tematik pada materi
matematika Sekolah Dasar tingkat rendah. Model yang digunakan dalam pengembangan
media pembelajaran dapat digunakan model desain pembelajaran ADDIE. Model ini
bertujuan agar model instruksional/pembelajaran yang tepat sasaran, efektif, dinamis dan
sangat membantu dalam pengembangan pembelajaran bagi guru.
Model analisis yang digunakan dalam analisis kebutuhan ini dengan menggunakan
tahapan pertama (analisis) pada model pengembangan ADDIE, yaitu model pengembangan
yang terdiri dari lima tahapan yang meliputi analisis (analysis), desain (design),
pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation).
Praktisi pendidikan membuat beberapa revisi dan di pertengahan 1980-an muncullah
model yang lebih interaktif dan dinamis dari aslinya. Model ini kemudian dapat digunakan
untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti strategi dan metode
pembelajaran, media dan bahan ajar. Model ADDIE dapat menjadi pedoman dalam
membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan atau pembelajaran yang efektif,
dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri dengan beberapa tahapan.
Data penelitian ini berupa hasil pengamatan atau observasi dan wawancara
diklasifikasikan sebagai data kualitatif. Data ini diinterpretasikan kemudian dihubungkan
dengan data kuantitatif (tes) sebagai dasar untuk mendeskripsikan keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran. Data yang berupa tes diklasifikasikan sebagai data kuantitatif. Data tersebut
dianalisis secara deskriptif komparatif, yakni membandingkan nilai tes antar siklus dengan
indikator pencapaian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan
analisis dokumen. Pengamatan yang peneliti lakukan adalah pengamatan berperan serta
secara aktif.
Kegiatan Belajar 3
Hasil Penelitian Pendahuluan, Analisis Kebutuhan, Desain
Matematika dan Pengembangan Media
Pengembangan media pembelajaran ini sesuai dengan langkah-langkah prosedur
penelitian Research and Developmen model ADDIE yang terdiri dari tahap Analysis
(Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan), Implementation (Penerapan),
dan Evaluation (Evaluasi) yang dimodifikasi oleh peneliti. Dalam pengembangan media
pembelajaran ini menggunakan model ADDIE yang memiliki lima tahapan dan dilakukan
secara sistematis. Pada tahapan ADDIE hanya dibatasi sampai tahap pengembangan media.
Berikut penjelasan tahap-tahap dalam pengembangan media pembelajaran dalam
pembelajaran matematika yang sesuai dengan model ADDIE.
1. Penelitian Pendahuluan
Peneliti melakukan penelitian pendahuluan ke berbagai sumber yang bertujuan untuk
mendapatan hasil yang objektif, relevan, sesuai dengan kebutuhan peneliti. Peneliti
melakukan penelitian di sekolah. Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh guru
matematika, metode yang digunakan oleh guru dalam belajar mengajar adalah diskusi,
ceramah, dan penugasan. Guru sering menggunakan laptop, power point, LCD proyektor
sebagai media pembelajaran dalam metode ceramah yang digunakan di kelas. Tetapi tidak
semua materi pelajaran dapat menggunakan media tersebut karena keterbatasan waktu
untuk membuat materi menggunakan laptop. Oleh sebab itu, guru menggunakan metode
ceramah dengan media buku, papan tulis dan penugasan.
Metode yang digunakan guru saat ini dirasa sudah cocok dan mudah untuk
diterapkan di dalam kelas. Materi yang dapat menggunakan alat peraga seperti operasi
hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian). Untuk materi seperti
aljabar, KPK, FPB, dan statistika biasanya menggunkan latihan-latihan soal.
2. Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil angket yang diisi oleh peserta didik, pada umunya peserta didik
kurang fokus ketika guru sedang menjelaskan materi dengan metode ceramah. Selain itu,
peserta didik juga merasa bosan karena guru cenderung monoton dalam menjelaskan
materi di kelas. Karena peserta didik tidak fokus dan merasa bosan ketika belajar dapat
mempengaruhi kreatifitasnya dan menjadikan peserta didik yang pasif.
Dengan demikian kebutuhan yang perlu ditingkatkan adalah metode pembelajaran
yang digunakan guru dalam mengajar dikelas khususnya materi operasi hitung. Operasi
hitung merupakan mata pelajaran yang dianggap mudah tetapi masih banyak peserta didik
yang masih belum paham materi operasi hitung. Dalam matematika, operasi hitung
adalah konsep dasar yang harus dipahami dengan baik, karena operasi hitung digunakan
dalam rumus matetatika. Jika peserta didik sudah paham dengan konsep dasar
matematika, guru akan lebih mudah menjelaskan materi-materi berikutnya dan tidak
membuang waktu untuk menjelaskan kembali konsep dasar matematika.
Berdasar kebutuhan yang telah diketahui, peneliti membuat media pembelajaran
dengan alat peraga yagng diharapkan akan membantu, peserta didik dalam belajar dan
guru dalam menerangkan pelajaran khususnya materi operasi hitung (penjumalahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian). Media pembelajaran dapat digunakan di dalam
kelas sebagai alat untuk menerangkan materi khususnya operasi hitung. Karena operasi
hitung adalah konsep dasar matematika yang berada di kelas 1 sampai kelas 6, maka alat
peraga atau media pembelajaran ini dapat digunakan dari kelas 1 sampai kelas 6 sekolah
dasar berdasarkan KI, KD, dan tujuan pembelajaran yang hanya terkait dengan konsep
media yang akan dibuat.
Analisis Kebutuhan 1: Validasi Kesenjangan Kinerja
Pada analisis ini dilakukan dengan menggunakan instrumen angket kebutuhan media
pembelajaran dengan responden guru Sekolah Dasar.
Tabel 1. Hasil Angket Kebutuhan Media Pembelajaran
No. Butir Instrumen Hasil
Validasi kesenjangan kinerja
Mengidentifikasi karakteristik
peserta didik
Merumuskan tujuan
instruksional
Mengidentifikasi sumber-
sumber yang dibutuhkan
Menentukan strategi
pembelajaran yang tepat
Menyusun rencana
pengelolaan program/proyek
Analisis
1. Peran dan manfaat
penggunaan media
pembelajaran.
- Membantu dalam membahas materi
- Membuat murid lebih mudah memahami materi
- Memberi penjelasan lebih dalam tentang materi
- Belajar menjadi lebih afektif dan aktif
- Membuat belajar matematika menjadi menarik
2. Bentuk media
pembelajaran yang
bisa memotivasi
siswa
Audio visual, permainan, alat peraga, internet, video
pembelajaran, elektronik
3. Pemanfaatan
teknologi untuk
mendukung proses
pembelajaran
Pemanfaatan teknologi sangat berpengaruh karena dengan
adanya teknologi, alat peraga dapat membuat pelajaran
semakin mudah dipahami
4. Penerapan media
pembelajaran
matematika pada
alat peraga
- Membuat plajaran matematika lebih mudah dipahami dan
di senangi
- Membuat siswa lebih focus dalam pembahasan materi dan
melatih daya pikir siswa.
- Siswa ikut aktif selama penjelasan materi menggunakan
alat peraga
- Pembahasan materi tidak membosankan.
Analisis kebutuhan 2: Mengidentifikasi karakteristik peserta didik
Analisis karakter peserta didik juga dilakukan dengan menggunakan angket dengan
bentuk essai. Respondennya terdiri dari 3 peserta didik Sekolah Dasar kelas rendah di
Indonesia, ada tiga kelompok variabel yang digunakan yaitu terdiri dari minat peserta
didik terhadap pelajaran matematika, pengetahuan peserta didik tentang bahasan
matematika dan bentuk media belajar yang disukai. Pada hasil minat siswa terhadap
pelajaran matematika 60% siswa menyukai tampilan alat peraga yang di sediakan, 20%
siswa menyukai tampilan pada alat peraga yang menarik. Pada hasil kegunaan tentang
bahasan matematika, 20% mempelajari materi tertentu dalam matematika
menyenangkan.
Analisis Kebutuhan 3: Merumuskan tujuan instruksional
Tujuan instruksional dari pembuatan media alat peraga ini dirumuskan dengan
menganalisis Rencana Pembelajaran Semester Workshop Matematika Dasar dan melihat
kesenjangan kinerja yang dilakukan pada analisis kebutuhan 1 maka dirumuskan tujuan
instruksional adalah mahasiswa dapat membuat media pembelajaran matematika SD
berbasis ADDIE dengan baik, benar dan menarik serta disukai 80% responden. Oleh
karena itu mahasiswa harus mempresentasikan produk yang telah dibuat kepada panelis
dari mahasiswa dan dosen.
Analisis kebutuhan 4: Mengidentifikasi Sumber – Sumber Yang Dibutuhkan
Tahapan ini merupakan tahapan inventaris kebutuhan perkakas, kayu, dan styrofoam.
Perkakas yang dipakai sebagai alat bantu pembuatan media pembelajaran. Beberapa
perkakas yang digunakan adalah palu, gergji, paku, cutter, engsel, lem, pensil, dan
penggaris, lidi. Materi bahasan dan penentuan judul dan tema cerita dengan menggunakan
bahan ajar pada materi tematik kurikulum2013 (Kurtilas) Sekolah Dasar kelas rendah,
sedangkan tema dan alur cerita yang dikembangkan mengikuti tema pada bahasan tematik
kurikulum 2013 sesuai dengan yang dibahas pada bahasan matematika. Sedangkan bahan
habis pakai yang digunakan digunakan untuk membuat karakter, membuat latar cerita.
Bahan yang digunakan seperti streofoam, kertas warna, dan alat tulis lainnya.
20%
20%
60%
MINAT SISWA
TAMPILAN KEGUNAN SIMULASI
Analisis kebutuhan 5: Menentukan Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran kooperatif yaitu, strategi
pengajaran yang sukses di mana tim dijadikan kelompok kecil-kecil, masing-masing
dengan siswa dari tingkat kemampuan yang berbeda, menggunakan berbagai aktivitas
belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu subjek. Setiap anggota tim
bertanggung jawab tidak hanya untuk belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk
membantu rekan belajar, sehingga menciptakan suasana prestasi bersama-sama. Siswa
bekerja melalui penugasan sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan
menyelesaikannya.
Analisis kebutuhan 6: Menyusun Rencana Pengelolaan Program / Proyek
Penyusunan rencana pengelolaan dilakukan dengan membuat penjadwalan dengan
tujuan menjaga agar proyek dapat terselesaikan secara baik dengan menggunakan waktu
yang efektif. Rencana pengelolaan program melalui empat tahap, yaitu tahap persiapan
meliputi pengenalan alat dan bahan pembuatan alat peraga. Tahap kedua menyusun
materi ajar dan membuat story board sebagai acuan pembuatan alat peraga. Tahap ketiga
adalah memproduksi alat peraga matematika berbasis ADDIE dan tahap keempat adalah
memberikan sentuhan akhir produk, mempresentasikan hasil proyek dan penilaian produk
mahasiswa.
3. Desain Matematika
Desain matematika ini dibuat dengan dasar ingin membuat media pembelajaran
matematika yang bermanfaat, mendidik, menarik, dan dapat membuat peserta didik
menjadi aktif. media pembelajaran memiliki konsep untuk memudahkan proses belajar
mengajar khususnya dalam materi operasi hitung. Materi pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan guru dalam mengajar materi operasi hitung dan materi dapat diambil dari
sumber seperti buku paket materi kelas 1 sampai dengan kelas 6 sekolah dasar.
4. Pengembangan Media
Pada kegiatan ini, peneliti mulai mengembangkan media pembelajaran materi
operasi hitung kelas 1 sampai dengan kelas 6. Pembuatan media pembelajaran
menggunakan alat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
a. Alat
1) Gunting
2) Gergaji
3) Penggaris
4) Palu
5) Engsel
6) Spidol Hitam
7) Karter
b. Bahan
a) Paku (30 buah)
b) Engsel (4 buah)
c) Kayu List
d) Karton Asturo (5 lembar)
e) Triplek
f) Lidi (40 buah)
Setelah mempersiapkan alat dan bahan, peneliti mulai membuat media pembelajaran dengan
langkah-langkah sebagai berikut;
a. Siapkan alat dan bahan
b. Potong triplek menjadi 3 ukuran yang berbeda
c. Paku triplek sesuai bentuk yang di inginkan
d. Cat kotak yang sudah dibuat
e. Dua potongan balok yang lain paku pada kedua ujung balok yang telah dipaku
dengan papan triplek sebagai penyangga
f. Beri skala pada papan triplek sebagai garis bilangan
g. Pasang kertas karton disisi atas untuk materi perkalian
h. Lubangi papan atas untuk dimasukkan lidi
i. Hias alat peraga
Cara penggunaan alat
1. Untuk materi penjumlahan (a+b) peraganya, papan pembatas berangkat dari 0,
dengan menggerakkan papan pembatas sejauh a. Satuan (untuk a positif bergerak ke
depan, a negatif bergerak ke belakang), dilanjutkan sejauh b satuan (untuk b positif
bergerak ke depan, b negatif bergerak ke belakang). Untuk selanjutnya hasil akhir
ditandai dengan pemberhentian papan bilangan.
2. Untuk materi pengurangan (a-b) peragaannya, papan pembatas berangkat dari 0,
dengan menggerakkan papan pembatas sejauh a satuan (untuk a positif bergerak ke
depan, a negatif bergerak ke belakang), dilanjutkan sejauh b satuan (untuk b positif
bergerak ke depan, b negatif bergerak ke belakang). Untuk selanjutnya hasil akhir
ditandai dengan pemberhentian papan bilangan.
3. Untuk materi perkalian, taruh lidi sesuai soal perkalian yang diminta. Contoh 4x4,
maka taruh lidi di bagian kiri. Lalu hitung kotak yang dihasilkan

More Related Content

What's hot

Matematika sekolah dengan pbl4c
Matematika sekolah dengan pbl4cMatematika sekolah dengan pbl4c
Matematika sekolah dengan pbl4cEnung Sumarni
 
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...Musdalifah yusuf
 
contoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikacontoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikaimam syafii
 
Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaNurmalianis Anis
 
Proposal kuantitatif
Proposal kuantitatifProposal kuantitatif
Proposal kuantitatifAlina Margono
 
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013ulfah Nasution
 
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciContoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciMaryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar MengajarAnalisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar MengajarGinanjar Nur Prasetyo
 
Penelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smpPenelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smpFenty Simanungkalit
 
Hbmt 4103 matematik form 3 final
Hbmt 4103 matematik form 3 finalHbmt 4103 matematik form 3 final
Hbmt 4103 matematik form 3 finalAzzean Syah
 
Makalah kuliah model_pembelajaran[1]
Makalah kuliah model_pembelajaran[1]Makalah kuliah model_pembelajaran[1]
Makalah kuliah model_pembelajaran[1]anafeb
 
Model pembelajaran integratif
Model pembelajaran integratifModel pembelajaran integratif
Model pembelajaran integratifHidayah Setiyanti
 

What's hot (20)

Matematika sekolah dengan pbl4c
Matematika sekolah dengan pbl4cMatematika sekolah dengan pbl4c
Matematika sekolah dengan pbl4c
 
Bab i bilangan bulat
Bab i bilangan bulatBab i bilangan bulat
Bab i bilangan bulat
 
Abdul latif
Abdul latif Abdul latif
Abdul latif
 
Skripsi yang benar
Skripsi yang benarSkripsi yang benar
Skripsi yang benar
 
Abdul latif .
Abdul latif .Abdul latif .
Abdul latif .
 
Problematika matematika
Problematika matematikaProblematika matematika
Problematika matematika
 
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
 
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
 
contoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikacontoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematika
 
Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematika
 
Proposal kuantitatif
Proposal kuantitatifProposal kuantitatif
Proposal kuantitatif
 
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
 
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciContoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
 
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar MengajarAnalisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
 
Penelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smpPenelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smp
 
Hbmt 4103 matematik form 3 final
Hbmt 4103 matematik form 3 finalHbmt 4103 matematik form 3 final
Hbmt 4103 matematik form 3 final
 
Makalah kuliah model_pembelajaran[1]
Makalah kuliah model_pembelajaran[1]Makalah kuliah model_pembelajaran[1]
Makalah kuliah model_pembelajaran[1]
 
Model pembelajaran integratif
Model pembelajaran integratifModel pembelajaran integratif
Model pembelajaran integratif
 

Similar to Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif

Similar to Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif (20)

Proposal tesis model assure
Proposal tesis model assureProposal tesis model assure
Proposal tesis model assure
 
SEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptxSEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptx
 
PTK
PTKPTK
PTK
 
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptxKELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
 
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
 
Utama 1
Utama 1Utama 1
Utama 1
 
3.konsep dasar desain_pembelajaranfff
3.konsep dasar desain_pembelajaranfff3.konsep dasar desain_pembelajaranfff
3.konsep dasar desain_pembelajaranfff
 
Tugas individu media pembelajaran
Tugas individu media pembelajaranTugas individu media pembelajaran
Tugas individu media pembelajaran
 
MODEL ASSURE REALISASIKAN DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
MODEL ASSURE REALISASIKAN DALAM PENGAJARAN  DAN PEMBELAJARANMODEL ASSURE REALISASIKAN DALAM PENGAJARAN  DAN PEMBELAJARAN
MODEL ASSURE REALISASIKAN DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
 
studi kasus.pptx
studi kasus.pptxstudi kasus.pptx
studi kasus.pptx
 
Jurnal Inter 6.pdf
Jurnal Inter 6.pdfJurnal Inter 6.pdf
Jurnal Inter 6.pdf
 
suranata,+5.+M.+ILMU++VOL.+26+NO.3++Dira+Putri+Utami+493-501.pdf
suranata,+5.+M.+ILMU++VOL.+26+NO.3++Dira+Putri+Utami+493-501.pdfsuranata,+5.+M.+ILMU++VOL.+26+NO.3++Dira+Putri+Utami+493-501.pdf
suranata,+5.+M.+ILMU++VOL.+26+NO.3++Dira+Putri+Utami+493-501.pdf
 
suranata,+5.+M.+ILMU++VOL.+26+NO.3++Dira+Putri+Utami+493-501.pdf
suranata,+5.+M.+ILMU++VOL.+26+NO.3++Dira+Putri+Utami+493-501.pdfsuranata,+5.+M.+ILMU++VOL.+26+NO.3++Dira+Putri+Utami+493-501.pdf
suranata,+5.+M.+ILMU++VOL.+26+NO.3++Dira+Putri+Utami+493-501.pdf
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Model pemb assure
Model pemb assure Model pemb assure
Model pemb assure
 
Model pemb assure
Model pemb assure Model pemb assure
Model pemb assure
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Media pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestariMedia pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestari
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif

  • 1. Nama : ALDI RAHADI NIM : 193020212070 Rombel : A 2019 Dosen Pengampu : Dra. Simpun, M.Pd Modul Media Pembelajaran Matematika Pada Siswa SD Berbasis Kooperatif Pendahuluan Pendidikan merupakan hak bagi setiap warganegara. Dengan pendidikan dapat membawa dampak pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Negara. Menurut Leonard (2013: 97), “pendidikan sebagai indikator kemajuan bangsa dipandang penting dalam proses pembangunan”. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 bab II pasal 3 yaitu: “Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat., berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
  • 2. Kegiatan belajar 1 Peranan Matematika dalam kehidupan Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan terutama di dalam dunia pendidikan, hal ini dikarenakan matematika bersifat logis dan dapat menjelaskan sebuah konsep secara ilmiah dan sering digunakan di berbagai cabang ilmu pengetahuan lain sehingga banyak cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan matematika baik secara langsung maupun tidak langsung. Matematika dianggap perlu diberikan kepada peserta didik dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Tujuannya adalah untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Hal tersebut diperkuat oleh (Leonard, 2015: 278) “Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang logika mengenai bentuk, susuan, besaran dan konsep-konsep yang terbagi menjadi beberapa cabang yang dalam setiap kajiannya bersifat logis, sistematis, dan konsisten.” Matematika sering dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Karena dianggap sulit dan membosankan, pelajaran matematika bisa menjadi masalah maupun kendala dalam proses belajar mengajar. Matematika menjadi sulit dan rumit karena selalu berhubungan dengan angka, rumus, dan hitung-hitungan, sehingga tujuan belajar tidak dapat tercapai maksimal karena siswa kurang mengerti pemahaman dasarnya. Banyak hal yang digunakan pada pelaksanaan proses pembelajaran di antaranya dengan memilih model pembelajaran atau pendekatan yang dianggap baik dan juga menarik bagi siswa sehingga di dalam proses belajar siswa dapat termotivasi untuk belajar karena pelajaran yang diajarkan tidak lagi menakutkan dan sulit sehingga diharapkan akan berdampak pada keterlaksanaan proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Menurut Sadiman (2008: 7) Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sedangkan menurut Briggs (1997) dalam Rudi dan Cepi (2008: 6) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya. Selanjutnya Asyar (2012: 8) mengemukakan bahwa “Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang
  • 3. kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya untuk menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Tujuan pembelajaran dengan alat peraga adalah guru mampu menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan alat bantu yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Salah satu manfaat yang dapat diperoleh dari pembelajaran dengan alat bantu adalah memudahkan guru dan siswa dalam mempelajari dan memahami materi pelajaran yang akan diajarkan. Penggunaan alat peraga sangat besar manfaatnya bagi anak-anak yang memiliki kesulitan belajar terutama dalam konsep berhitung. Alat peraga ini dapat mengonkretkan hal-hal yang bersifat abstrak dalam berhitung. Suherman dkk (2003: 41) menyatakan bahwa anak-anak yang berada pada tahap operasi konkret umunya telah memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkret. Kemampuan ini terlihat dalam memahami konsep kekekalan, kemampuan untuk mengklasifikasi dan serasi, mampu memandang suatu objek dari sudut pandang yang berbeda secara objektif, dan mampu berpikir reversibel. Alat peraga merupakan sarana untuk meningkatkan pemahaman murid terhadap materi pelajaran, contohnya seperti “Kotak Operasi Hitung”. Kotak operasi hitung membahas tentang materi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan adanya kotak operasi hitung, diharapkan siswa mampu memahami konsep operasi hitung dan dapat memberi suasana belajar yang baru sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan menjadi aktif di kelas. Dengan demikian pemikiran dan nalar siswa akan bisa terangsang serta perhatian dan penjelasan peserta didik juga lebih terpusat pada kotak operasi hitung dan penjelasan yang diberikan oleh guru. Sehingga akan membuat siswa lebih mudah untuk menerima dan menyimpulkan informasi atau materi yang diberikan. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian media pembelajaran adalah semua peralatan fisik, bahan, atau perangkat yang dapat menyampaikan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perantara atau alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar agar tercipta suasana pembelajaran yang mengasikan, alat untuk memberi perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar, membawa rasa senang dan gembira bagi siswa,
  • 4. memperbarui semangat belajar mereka, memantapkan pengetahuan pada benak siswa sehingga proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik.
  • 5. Kegiatan Belajar 2 Model Pembelajaran Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan analisis kebutuhan yang berorientasi pada pengembangan produk. Produk yang dihasilkan berupa media alat peraga matematika berbasis Kooperatif yang memuat pembelajaran tematik pada materi matematika Sekolah Dasar tingkat rendah. Model yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran dapat digunakan model desain pembelajaran ADDIE. Model ini bertujuan agar model instruksional/pembelajaran yang tepat sasaran, efektif, dinamis dan sangat membantu dalam pengembangan pembelajaran bagi guru. Model analisis yang digunakan dalam analisis kebutuhan ini dengan menggunakan tahapan pertama (analisis) pada model pengembangan ADDIE, yaitu model pengembangan yang terdiri dari lima tahapan yang meliputi analisis (analysis), desain (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Praktisi pendidikan membuat beberapa revisi dan di pertengahan 1980-an muncullah model yang lebih interaktif dan dinamis dari aslinya. Model ini kemudian dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti strategi dan metode pembelajaran, media dan bahan ajar. Model ADDIE dapat menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan atau pembelajaran yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri dengan beberapa tahapan. Data penelitian ini berupa hasil pengamatan atau observasi dan wawancara diklasifikasikan sebagai data kualitatif. Data ini diinterpretasikan kemudian dihubungkan dengan data kuantitatif (tes) sebagai dasar untuk mendeskripsikan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Data yang berupa tes diklasifikasikan sebagai data kuantitatif. Data tersebut dianalisis secara deskriptif komparatif, yakni membandingkan nilai tes antar siklus dengan indikator pencapaian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan analisis dokumen. Pengamatan yang peneliti lakukan adalah pengamatan berperan serta secara aktif.
  • 6. Kegiatan Belajar 3 Hasil Penelitian Pendahuluan, Analisis Kebutuhan, Desain Matematika dan Pengembangan Media Pengembangan media pembelajaran ini sesuai dengan langkah-langkah prosedur penelitian Research and Developmen model ADDIE yang terdiri dari tahap Analysis (Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan), Implementation (Penerapan), dan Evaluation (Evaluasi) yang dimodifikasi oleh peneliti. Dalam pengembangan media pembelajaran ini menggunakan model ADDIE yang memiliki lima tahapan dan dilakukan secara sistematis. Pada tahapan ADDIE hanya dibatasi sampai tahap pengembangan media. Berikut penjelasan tahap-tahap dalam pengembangan media pembelajaran dalam pembelajaran matematika yang sesuai dengan model ADDIE. 1. Penelitian Pendahuluan Peneliti melakukan penelitian pendahuluan ke berbagai sumber yang bertujuan untuk mendapatan hasil yang objektif, relevan, sesuai dengan kebutuhan peneliti. Peneliti melakukan penelitian di sekolah. Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh guru matematika, metode yang digunakan oleh guru dalam belajar mengajar adalah diskusi, ceramah, dan penugasan. Guru sering menggunakan laptop, power point, LCD proyektor sebagai media pembelajaran dalam metode ceramah yang digunakan di kelas. Tetapi tidak semua materi pelajaran dapat menggunakan media tersebut karena keterbatasan waktu untuk membuat materi menggunakan laptop. Oleh sebab itu, guru menggunakan metode ceramah dengan media buku, papan tulis dan penugasan. Metode yang digunakan guru saat ini dirasa sudah cocok dan mudah untuk diterapkan di dalam kelas. Materi yang dapat menggunakan alat peraga seperti operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian). Untuk materi seperti aljabar, KPK, FPB, dan statistika biasanya menggunkan latihan-latihan soal. 2. Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil angket yang diisi oleh peserta didik, pada umunya peserta didik kurang fokus ketika guru sedang menjelaskan materi dengan metode ceramah. Selain itu, peserta didik juga merasa bosan karena guru cenderung monoton dalam menjelaskan
  • 7. materi di kelas. Karena peserta didik tidak fokus dan merasa bosan ketika belajar dapat mempengaruhi kreatifitasnya dan menjadikan peserta didik yang pasif. Dengan demikian kebutuhan yang perlu ditingkatkan adalah metode pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar dikelas khususnya materi operasi hitung. Operasi hitung merupakan mata pelajaran yang dianggap mudah tetapi masih banyak peserta didik yang masih belum paham materi operasi hitung. Dalam matematika, operasi hitung adalah konsep dasar yang harus dipahami dengan baik, karena operasi hitung digunakan dalam rumus matetatika. Jika peserta didik sudah paham dengan konsep dasar matematika, guru akan lebih mudah menjelaskan materi-materi berikutnya dan tidak membuang waktu untuk menjelaskan kembali konsep dasar matematika. Berdasar kebutuhan yang telah diketahui, peneliti membuat media pembelajaran dengan alat peraga yagng diharapkan akan membantu, peserta didik dalam belajar dan guru dalam menerangkan pelajaran khususnya materi operasi hitung (penjumalahan, pengurangan, perkalian dan pembagian). Media pembelajaran dapat digunakan di dalam kelas sebagai alat untuk menerangkan materi khususnya operasi hitung. Karena operasi hitung adalah konsep dasar matematika yang berada di kelas 1 sampai kelas 6, maka alat peraga atau media pembelajaran ini dapat digunakan dari kelas 1 sampai kelas 6 sekolah dasar berdasarkan KI, KD, dan tujuan pembelajaran yang hanya terkait dengan konsep media yang akan dibuat.
  • 8. Analisis Kebutuhan 1: Validasi Kesenjangan Kinerja Pada analisis ini dilakukan dengan menggunakan instrumen angket kebutuhan media pembelajaran dengan responden guru Sekolah Dasar. Tabel 1. Hasil Angket Kebutuhan Media Pembelajaran No. Butir Instrumen Hasil Validasi kesenjangan kinerja Mengidentifikasi karakteristik peserta didik Merumuskan tujuan instruksional Mengidentifikasi sumber- sumber yang dibutuhkan Menentukan strategi pembelajaran yang tepat Menyusun rencana pengelolaan program/proyek Analisis
  • 9. 1. Peran dan manfaat penggunaan media pembelajaran. - Membantu dalam membahas materi - Membuat murid lebih mudah memahami materi - Memberi penjelasan lebih dalam tentang materi - Belajar menjadi lebih afektif dan aktif - Membuat belajar matematika menjadi menarik 2. Bentuk media pembelajaran yang bisa memotivasi siswa Audio visual, permainan, alat peraga, internet, video pembelajaran, elektronik 3. Pemanfaatan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran Pemanfaatan teknologi sangat berpengaruh karena dengan adanya teknologi, alat peraga dapat membuat pelajaran semakin mudah dipahami 4. Penerapan media pembelajaran matematika pada alat peraga - Membuat plajaran matematika lebih mudah dipahami dan di senangi - Membuat siswa lebih focus dalam pembahasan materi dan melatih daya pikir siswa. - Siswa ikut aktif selama penjelasan materi menggunakan alat peraga - Pembahasan materi tidak membosankan. Analisis kebutuhan 2: Mengidentifikasi karakteristik peserta didik Analisis karakter peserta didik juga dilakukan dengan menggunakan angket dengan bentuk essai. Respondennya terdiri dari 3 peserta didik Sekolah Dasar kelas rendah di Indonesia, ada tiga kelompok variabel yang digunakan yaitu terdiri dari minat peserta didik terhadap pelajaran matematika, pengetahuan peserta didik tentang bahasan matematika dan bentuk media belajar yang disukai. Pada hasil minat siswa terhadap pelajaran matematika 60% siswa menyukai tampilan alat peraga yang di sediakan, 20% siswa menyukai tampilan pada alat peraga yang menarik. Pada hasil kegunaan tentang bahasan matematika, 20% mempelajari materi tertentu dalam matematika menyenangkan.
  • 10. Analisis Kebutuhan 3: Merumuskan tujuan instruksional Tujuan instruksional dari pembuatan media alat peraga ini dirumuskan dengan menganalisis Rencana Pembelajaran Semester Workshop Matematika Dasar dan melihat kesenjangan kinerja yang dilakukan pada analisis kebutuhan 1 maka dirumuskan tujuan instruksional adalah mahasiswa dapat membuat media pembelajaran matematika SD berbasis ADDIE dengan baik, benar dan menarik serta disukai 80% responden. Oleh karena itu mahasiswa harus mempresentasikan produk yang telah dibuat kepada panelis dari mahasiswa dan dosen. Analisis kebutuhan 4: Mengidentifikasi Sumber – Sumber Yang Dibutuhkan Tahapan ini merupakan tahapan inventaris kebutuhan perkakas, kayu, dan styrofoam. Perkakas yang dipakai sebagai alat bantu pembuatan media pembelajaran. Beberapa perkakas yang digunakan adalah palu, gergji, paku, cutter, engsel, lem, pensil, dan penggaris, lidi. Materi bahasan dan penentuan judul dan tema cerita dengan menggunakan bahan ajar pada materi tematik kurikulum2013 (Kurtilas) Sekolah Dasar kelas rendah, sedangkan tema dan alur cerita yang dikembangkan mengikuti tema pada bahasan tematik kurikulum 2013 sesuai dengan yang dibahas pada bahasan matematika. Sedangkan bahan habis pakai yang digunakan digunakan untuk membuat karakter, membuat latar cerita. Bahan yang digunakan seperti streofoam, kertas warna, dan alat tulis lainnya. 20% 20% 60% MINAT SISWA TAMPILAN KEGUNAN SIMULASI
  • 11. Analisis kebutuhan 5: Menentukan Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran kooperatif yaitu, strategi pengajaran yang sukses di mana tim dijadikan kelompok kecil-kecil, masing-masing dengan siswa dari tingkat kemampuan yang berbeda, menggunakan berbagai aktivitas belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu subjek. Setiap anggota tim bertanggung jawab tidak hanya untuk belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga menciptakan suasana prestasi bersama-sama. Siswa bekerja melalui penugasan sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan menyelesaikannya. Analisis kebutuhan 6: Menyusun Rencana Pengelolaan Program / Proyek Penyusunan rencana pengelolaan dilakukan dengan membuat penjadwalan dengan tujuan menjaga agar proyek dapat terselesaikan secara baik dengan menggunakan waktu yang efektif. Rencana pengelolaan program melalui empat tahap, yaitu tahap persiapan meliputi pengenalan alat dan bahan pembuatan alat peraga. Tahap kedua menyusun materi ajar dan membuat story board sebagai acuan pembuatan alat peraga. Tahap ketiga adalah memproduksi alat peraga matematika berbasis ADDIE dan tahap keempat adalah memberikan sentuhan akhir produk, mempresentasikan hasil proyek dan penilaian produk mahasiswa. 3. Desain Matematika Desain matematika ini dibuat dengan dasar ingin membuat media pembelajaran matematika yang bermanfaat, mendidik, menarik, dan dapat membuat peserta didik menjadi aktif. media pembelajaran memiliki konsep untuk memudahkan proses belajar mengajar khususnya dalam materi operasi hitung. Materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan guru dalam mengajar materi operasi hitung dan materi dapat diambil dari sumber seperti buku paket materi kelas 1 sampai dengan kelas 6 sekolah dasar. 4. Pengembangan Media Pada kegiatan ini, peneliti mulai mengembangkan media pembelajaran materi operasi hitung kelas 1 sampai dengan kelas 6. Pembuatan media pembelajaran menggunakan alat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut: a. Alat 1) Gunting
  • 12. 2) Gergaji 3) Penggaris 4) Palu 5) Engsel 6) Spidol Hitam 7) Karter b. Bahan a) Paku (30 buah) b) Engsel (4 buah) c) Kayu List d) Karton Asturo (5 lembar) e) Triplek f) Lidi (40 buah) Setelah mempersiapkan alat dan bahan, peneliti mulai membuat media pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut; a. Siapkan alat dan bahan b. Potong triplek menjadi 3 ukuran yang berbeda c. Paku triplek sesuai bentuk yang di inginkan d. Cat kotak yang sudah dibuat e. Dua potongan balok yang lain paku pada kedua ujung balok yang telah dipaku dengan papan triplek sebagai penyangga f. Beri skala pada papan triplek sebagai garis bilangan g. Pasang kertas karton disisi atas untuk materi perkalian h. Lubangi papan atas untuk dimasukkan lidi i. Hias alat peraga Cara penggunaan alat 1. Untuk materi penjumlahan (a+b) peraganya, papan pembatas berangkat dari 0, dengan menggerakkan papan pembatas sejauh a. Satuan (untuk a positif bergerak ke depan, a negatif bergerak ke belakang), dilanjutkan sejauh b satuan (untuk b positif bergerak ke depan, b negatif bergerak ke belakang). Untuk selanjutnya hasil akhir ditandai dengan pemberhentian papan bilangan. 2. Untuk materi pengurangan (a-b) peragaannya, papan pembatas berangkat dari 0, dengan menggerakkan papan pembatas sejauh a satuan (untuk a positif bergerak ke depan, a negatif bergerak ke belakang), dilanjutkan sejauh b satuan (untuk b positif
  • 13. bergerak ke depan, b negatif bergerak ke belakang). Untuk selanjutnya hasil akhir ditandai dengan pemberhentian papan bilangan. 3. Untuk materi perkalian, taruh lidi sesuai soal perkalian yang diminta. Contoh 4x4, maka taruh lidi di bagian kiri. Lalu hitung kotak yang dihasilkan