SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Pembimbing:
dr. Liza Salawati, M.Kes
Suryawati, S.Si., Apt, MSc
Penguji:
dr. Maimunah, Sp. P
Drs. Samingan
LATAR BELAKANG
Diabetes
Melitus
(DM)
Penyakit
tidak
menular
Prevalensi
meningkat di
masa yang
akan datang
Ancaman
utama
kesehatan
manusia di
abad 21
(Suyono, 2009)
DM berada di urutan ke-9
dari 10 penyebab kematian
terpenting di dunia.
Jumlah kematian 1,26 juta
orang (2,2%) dari sekitar 57
juta kematian di dunia
dalam setahun
(WHO, 2011).
Indonesia menduduki
urutan ke-4 jumlah
penderita DM tertinggi
di dunia (Nabyl, 2009).
DM menjadi penyebab
kematian terbanyak ke-6
(5,7%) di Indonesia.
Prevalensi DM tertinggi
terdapat di Kalimantan Barat
dan Maluku (masing-masing
11,1%), diikuti Riau (10,4%)
dan Aceh (8,5%)
(Departemen Kesehatan
RI, 2008).
Pasien DM rawat jalan di RSUD dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh dari bulan Januari sampai bulan Juni
2012 adalah sebanyak rata-rata 5724 pasien.
• DM dapat menyebabkan komplikasi jika kadar
glukosa darah tidak dikendalikan dengan baik.
• Pengendalian kadar glukosa darah  terapi
farmakologis dan terapi non farmakologis.
• Perilaku kooperatif pasien DM, khususnya
perilaku kepatuhan dapat memberikan hasil
yang maksimal pada terapi DM.
(Sudoyo, 2006)
• Data tingkat kepatuhan pasien DM:
 Tingkat kepatuhan terapi jangka panjang pada
pasien DM di negara berkembang hanya sekitar
50% (WHO, 2003).
 Kepatuhan penggunaan OHO lebih baik
dibandingkan dengan kepatuhan mengubah
gaya hidup (Anderson & Fitzgerald, 1993).
 Kepatuhan mengikuti diet DM sebanyak 65%
dan aktivitas fisik hanya 19% (Glasgow, 1988).
Penyebab ketidakpatuhan
pasien DM dalam
menjalani terapi: tidak
memahami dan salah
memahami tentang
manfaat
diet, olahraga, dan obat
(Purba, 2008).
Pengetahuan merupakan
salah satu faktor yang
mempengaruhi kepatuhan
pasien (Niven, 2008).
Pengetahuan pasien DM tentang penyakit dan
terapinya sangat penting, semakin baik pemahaman
pasien maka pasien semakin mengerti bagaimana
harus mengubah perilakunya (Waspadji, 2004).
Apakah terdapat hubungan antara
pengetahuan, sikap dan penyuluhan
dengan kepatuhan minum obat pasien
TB paru di Poliklinik DOTS BLUD
RSUDZA Banda Aceh?
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
PENELITIAN
Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
kepatuhan minum obat pasien TB paru di Poliklinik DOTS
BLUD RSUDZA Banda Aceh.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kepatuhan
minum obat pasien TB paru di Poliklinik DOTS BLUD
RSUDZA Banda Aceh.
2. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan
kepatuhan minum obat pasien TB paru di Poliklinik
DOTS BLUD RSUDZA Banda Aceh.
3. Untuk mengetahui hubungan sikap dengan kepatuhan
minum obat pasien TB paru di Poliklinik DOTS BLUD
RSUDZA Banda Aceh.
4. Untuk mengetahui hubungan penyuluhan dengan
kepatuhan minum obat pasien TB paru di Poliklinik
1. Sebagai bahan masukan bagi Instansi terkait
dalam rangka pencegahan dan
penanggulanagan penyakit TB paru.
2. Menjadi bahan masukan bagi RSUDZA Banda
Aceh dalam pengambilan dan penentuan
kebijakan demi peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan.
3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai data
dasar untuk penelitian lebih lanjut dan dapat
memberikan pengetahuan atau informasi baru
dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
MANFAAT
PENELITIAN
1. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan
kepatuhan minum obat pasien TB paru di
Poliklinik DOTS BLUD RSUDZA Banda Aceh.
2. Terdapat hubungan antara sikap dengan
kepatuhan minum obat pasien TB paru di
Poliklinik DOTS BLUD RSUDZA Banda Aceh.
3. Terdapat hubungan antara penyuluhan
kesehatan dengan kepatuhan minum obat
pasien TB paru di Poliklinik DOTS BLUD
RSUDZA Banda Aceh.
HIPOTESIS
DIABETES MELITUS
• Definisi
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau kedua-duanya (American
Diabetes Association, 2010).
• Klasifikasi DM (American Diabetes
Association, 2012):
DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lain, dan DM
gestasional.
• Komplikasi DM  Komplikasi akut dan kronis
• Penatalaksanaan DM (PERKENI, 2011):
- Edukasi
- Terapi nutrisi medis
- Aktivitas fisik
- Terapi farmakologis
KEPATUHAN
Kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan berdisiplin
(Hasan, 2007).
Definisi
Stanley (2007) menjelaskan bahwa kepatuhan
merupakan tingkat perilaku pasien yang tertuju terhadap
intruksi atau petunjuk yang diberikan dalam bentuk
terapi apapun yang ditentukan, seperti diet, aktivitas
fisik, pengobatan atau menepati janji pertemuan dengan
dokter.
Pengetahuan
Pendidikan
Sosial Ekonomi
Psikologis
Pelayanan Kesehatan
Penyakit dan Terapi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien
Pengukuran kepatuhan
Kuesioner merupakan salah satu metode
pengukuran kepatuhan terapi. Metode ini cukup
sederhana, ekonomis, dan mudah untuk dilakukan
(Osterberg dan Blaschke, 2005).
PENGETAHUAN
Definisi
Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
pendidikan, pengalaman orang lain, media massa maupun
lingkungan (Notoatmodjo, 2010a).
Menurut Niven (2008) pengetahuan merupakan salah satu faktor
terbentuknya kepatuhan pasien, karena pengetahuan memberi
dorongan dasar seseorang untuk ingin tahu, untuk mencari
penalaran, dan untuk mengorganisasikan pengalamannya.
Pengukuran pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang
ingin diukur dari subjek penelitian atau responden
(Notoatmodjo, 2010a).
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN
KEPATUHAN TERAPI PASIEN DM
Pengetahuan yang baik tentang kapan dan bagaimana
melaksanakan suatu terapi akan membantu pasien untuk
berpikir kritis sehingga pasien selalu berperilaku patuh
terhadap terapi (Klein et al., 2006).
Pengetahuan pasien tentang diabetes melitus merupakan
sarana yang dapat membantu pasien menjalankan
penanganan diabetes selama hidupnya. Semakin banyak
dan semakin baik pasien mengerti tentang penyakitnya
maka semakin mengerti bagaimana harus mengubah
perilakunya (Waspadji , 2004).
Kepatuhan
terapi pasien
DM
Pendidikan
(Niven, 2008)
Pengetahuan
(Klein et al., 2006;
Niven, 2008)
Terapi/ pengobatan
(WHO, 2003)
-Sosial Ekonomi
- Psikologis
- Penyakit
- Pelayanan
Kesehatan
(Delamater, 2006)
Jenis dan Rancangan Penelitian
Analitik dengan pendekatan cross sectional
Tempat dan Waktu Penelitian
• Poliklinik Endokrin RSUDZA Banda Aceh
• November – Desember 2012
Populasi Penelitian
Seluruh pasien DM yang sedang melakukan rawat
jalan di Poliklinik Endokrin RSUD dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh.
Sampel Penelitian
• Non probability sampling dengan teknik accidental
sampling.
Kriteria Inklusi
 Pasien DM yang berumur 30 – 60 tahun
 Pasien DM yang sudah mendapat edukasi dari
dokter ataupun perawat
 Pasien DM yang bersedia menjadi responden
 Pasien DM yang mampu berkomunikasi dengan
baik
Kriteria Eksklusi
 Pasien DM dengan gangguan kejiwaan
 Pasien DM gestasional
 Pasien DM dengan komplikasi kaki gangren
Jumlah Sampel
Jumlah pasien DM yang melakukan rawat jalan
selama 1 (satu) bulan sebanyak rata-rata 954
pasien, maka:
Keterangan:
N = Besar populasi
n = Besar sampel
d = Tingkat kepercayaan diinginkan
= 91 orang
Pengetahuan
pasien DM
Variabel Dependen
Kepatuhan pasien
DM dalam menjalani
terapi
Variabel Independen
Kerangka Konsep
Variabel
Dependen
DO Alat Ukur
Cara
Ukur
Hasil Ukur
Skala
Ukur
Kepatuhan
Pasien DM
Perilaku positif
pasien DM
dalam menjalani
terapi sesuai
yang dianjurkan
oleh tenaga
kesehatan,
meliputi
pengobatan,
nutrisi medis,
dan olahraga
Kuesioner
Wawan
cara
a. Patuh
b. Tidak
Patuh
Ordinal
Definisi Operasional
Variabel
Independen
DO
Alat
Ukur
Cara
Ukur
Hasil
Skala
Ukur
Pengetahuan
Pasien DM
Segala informasi
yang diketahui
pasien DM tentang
penyakit dan terapi
DM
Kuesio-
ner
Wawan-
cara
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
(Notoatm
odjo,
2010)
Ordinal
Instrumen Penelitian
 Kuesioner pengetahuan pasien DM
 Kuesioner kepatuhan pasien DM
Metode Pengukuran
 Pengetahuan pasien DM, hasil diperoleh melalui rumus:
N = x 100 %
 Kepatuhan pasien DM, hasil diperoleh berdasarkan
nilai median, pada kepatuhan pengobatan nilai
mediannya adalah 5, kepatuhan nutrisi medis nilai
mediannya adalah 4, kepatuhan aktivitas fisik nilai
mediannya adalah 3.
Hasil:
Baik : Lebih dari 80%
Cukup : 60% - 80%
Kurang : Kurang dari
60%
Pengolahan Data
1. Editing
2. Transfering
3. Tabulating
4. Cleaning
Analisa Data
Analisis Univariat Analisis Bivariat
Chi-square
• Jika p value > 0,05 maka hubungan kedua variabel adalah tidak
signifikan
• Jika p value ≤ 0,05 maka hubungan kedua variabel adalah signifikan
15.4
28.6
56
0
10
20
30
40
50
60
30 - 40 tahun 41 - 50 tahun 51 - 60 tahun
Persentase
Usia
47.3
52.7
44
46
48
50
52
54
Laki-laki Perempuan
Persentase
Jenis Kelamin
15.3
9.9
37.4 37.4
0
5
10
15
20
25
30
35
40
SD/ sederajat SMP/ sederajat SMA/ sederajat Akademik/PT
Persentase
Pendidikan
26.4
7.7
15.4
8.8
41.7
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
PNS Pegawai Swasta Wiraswasta Pensiunan Ibu Rumah Tangga
Persentase
Jenis Pekerjaan
Distribusi frekuensi kepatuhan pasien DM
 Pada kepatuhan pengobatan, distribusi frekuensi pasien
patuh sebesar 50,5%. Pada kepatuhan terapi nutrisi
medis, distribusi frekuensi pasien patuh sebesar 60,4%.
Pada kepatuhan aktivitas fisik, distribusi frekuensi
pasien patuh sebesar 64,8%.
Distribusi frekuensi pengetahuan pasien DM
 Distribusi frekuensi pasien dengan pengetahuan baik
sebesar 73,6%.
 Pada uji statistik dilakukan penggabungan sel antara
pengetahuan cukup dan kurang.
1. Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pasien DM
dalam menjalani pengobatan di RSUDZA Banda Aceh
Pengetahuan
Kepatuhan
Total
p-
value
RPTidak Patuh Patuh
n % n % n %
Tidak Baik 17 70,8 7 29,2 24 26,4
0,015 1.69
Baik 28 41,8 39 58,2 67 73,6
Total 45 49,5 46 50,5 91 100
 P value < 0,05 sehingga Ho ditolak
 Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan
pasien DM menjalani pengobatan pada penelitian ini
mungkin disebabkan oleh tingginya pengetahuan yang
dimiliki sebagian besar pasien yang patuh terhadap
pengobatan.
 Pengetahuan pasien DM dapat membentuk perilaku positif
yaitu perilaku kepatuhan (Virgona, 2009).
 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kasznicki et
al., (2007) di Polandia terhadap 200 pasien DM, yang
menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan kepatuhan terapi obat. Pengetahuan
tentang penyakit dan prinsip-prinsip terapi obat
merupakan faktor terpenting yang berkontribusi terhadap
kepatuhan pengobatan diabetes.
2. Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan menjalani
terapi nutrisi medis pada pasien DM di RSUDZA Banda Aceh
Pengetahuan
Kepatuhan
Total
p-
value
RPTidak Patuh Patuh
n % n % n %
Tidak Baik 14 58,3 10 41,7 24 26,4
0,028 1.77
Baik 22 32,8 45 67,2 67 73,6
Total 36 39,6 55 60,4 91 100
 P value < 0,05 sehingga Ho ditolak
 Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan
pasien DM menjalani terapi nutrisi medis pada penelitian ini
mungkin disebabkan mayoritas pasien yang memiliki
pengetahuan baik, patuh dalam menjalani terapi nutrisi sesuai
anjuran tenaga kesehatan.
 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Maemunah (2010)
yang menyimpulkan terdapat hubungan bermakna antara
tingkat pengetahuan dengan kepatuhan menjalankan terapi
diet pada pasien DM di Puskesmas Mranggen I Kabupaten
Demak.
 Hasil penelitian ini juga didukung oleh Keating et al., (2004) di
Chicago Amerika Serikat, terdapat hubungan pengetahuan
dengan perilaku menjalankan diet diabetes. Pengetahuan
seseorang sangat mungkin dikaitkan dengan terbentuknya
perilaku seseorang, dalam hal ini perilaku mengikuti diet
diabetes sesuai anjuran dokter.
3. Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan menjalani
aktivitas fisik pada pasien DM di RSUDZA Banda Aceh
Pengetahuan
Kepatuhan
Total
p-
value
RPTidak Patuh Patuh
n % n % n %
Tidak Baik 13 54,2 11 45,8 24 26,4
0,023 1.91
Baik 19 28,4 48 71,6 67 73,6
Total 32 35,2 59 64,8 91 100
 P value < 0,05 sehingga Ho ditolak
 Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan
pasien DM menjalani aktivitas fisik mungkin disebabkan
oleh pengetahuan baik yang dimiliki sebagian besar pasien
yang patuh menjalani aktivitas fisik.
 Pengetahuan yang lebih tinggi akan memudahkan
seseorang atau masyarakat untuk menyerap informasi dan
mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup
sehari-hari (Depkes RI, 2004).
 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Keating et
al., (2004) di Chicago Amerika Serikat yang menyatakan
terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan
dengan pelaksanaan olahraga secara teratur.
1. Alat ukur yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner, yang memiliki kelemahan hasil
jawabannya mudah didistorsi oleh pasien.
2. Penelitian ini hanya sebatas melihat hubungan
pengetahuan dengan kepatuhan pasien DM dalam
menjalani terapi, tanpa mengkaji faktor-faktor lain
yang mempengaruhi kepatuhan pasien DM dalam
menjalani terapi.
KESIMPULAN
1. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan
kepatuhan menjalani pengobatan pada pasien DM di
RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
2. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan
kepatuhan menjalani terapi nutrisi medis pada pasien
DM di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
3. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan
kepatuhan menjalani aktivitas fisik pada pasien DM di
RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
SARAN
1. Perlunya pendekatan dan penyuluhan kepada
keluarga pasien agar turut memberi dukungan
kepada pasien dalam menjalani terapi DM.
2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat
menganalisa faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kepatuhan pasien DM seperti
faktor dukungan sosial, faktor psikologis, faktor
pelayanan kesehatan, faktor penyakit dan faktor
terapi untuk melengkapi hasil penelitian ini.
PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS
PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS

More Related Content

What's hot

Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanMimi S Munadi
 
PPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptxPPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptxTriGunawan17
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalanNindra Ayu
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSSistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSGeri Sugiran Abdul Sukur
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiarisdiana21
 
System dokumentasi keperawatan
System dokumentasi keperawatanSystem dokumentasi keperawatan
System dokumentasi keperawatanAmalia Senja
 
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...RetnoAyun1
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012Zakiah dr
 
Problem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyProblem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyDae Zhun
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medishalimah uminur
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusYunita Manurung
 
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanKumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanAmirullah Latarissa
 
Sistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam MedisSistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam MedisFahmi Hakam
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014Ditjen P2P Kemenkes
 

What's hot (20)

Homecare lansia
Homecare lansiaHomecare lansia
Homecare lansia
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
 
PPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptxPPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptx
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSSistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 
System dokumentasi keperawatan
System dokumentasi keperawatanSystem dokumentasi keperawatan
System dokumentasi keperawatan
 
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Presus diare
Presus diarePresus diare
Presus diare
 
Problem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyProblem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masy
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medis
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
 
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanKumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
 
Sistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam MedisSistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam Medis
 
Kode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjsKode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjs
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
 

Viewers also liked

Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIAhmad Said
 
Contoh presentasi proposal skripsi
Contoh presentasi proposal skripsiContoh presentasi proposal skripsi
Contoh presentasi proposal skripsiYusuf Darismah
 
Tinjauan pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitian
Tinjauan  pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitianTinjauan  pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitian
Tinjauan pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitianDedi Mukhlas
 
Presentasi proposal tesis
Presentasi proposal tesisPresentasi proposal tesis
Presentasi proposal tesisEkaAdiputra
 
Presentasi Skripsi
Presentasi SkripsiPresentasi Skripsi
Presentasi SkripsiPurwadi SKom
 
Contoh presentasi proposal skripsi
Contoh presentasi proposal skripsiContoh presentasi proposal skripsi
Contoh presentasi proposal skripsiYusuf Darismah
 
Mengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes MellitusMengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes Mellitusjasmine2688
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianIndra IR
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusTrisnadi Wijaya
 
Diabetes powerpoint
Diabetes powerpointDiabetes powerpoint
Diabetes powerpointmldanforth
 

Viewers also liked (14)

Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
 
Sidang Proposal
Sidang ProposalSidang Proposal
Sidang Proposal
 
Perilaku
PerilakuPerilaku
Perilaku
 
Contoh presentasi proposal skripsi
Contoh presentasi proposal skripsiContoh presentasi proposal skripsi
Contoh presentasi proposal skripsi
 
Tinjauan pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitian
Tinjauan  pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitianTinjauan  pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitian
Tinjauan pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitian
 
Presentasi proposal tesis
Presentasi proposal tesisPresentasi proposal tesis
Presentasi proposal tesis
 
Presentasi Skripsi
Presentasi SkripsiPresentasi Skripsi
Presentasi Skripsi
 
Contoh presentasi proposal skripsi
Contoh presentasi proposal skripsiContoh presentasi proposal skripsi
Contoh presentasi proposal skripsi
 
Mengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes MellitusMengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes Mellitus
 
POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARUPOWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil Penelitian
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 
Diabetes Mellitus
Diabetes MellitusDiabetes Mellitus
Diabetes Mellitus
 
Diabetes powerpoint
Diabetes powerpointDiabetes powerpoint
Diabetes powerpoint
 

Similar to PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS

Review Jurnal Tentang Penerapan Telenursing dalam Keperawatan
Review Jurnal Tentang Penerapan Telenursing dalam KeperawatanReview Jurnal Tentang Penerapan Telenursing dalam Keperawatan
Review Jurnal Tentang Penerapan Telenursing dalam KeperawatanBella Citra H
 
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...Aji Wibowo
 
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...Aji Wibowo
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensinrukmana rukmana
 
Jurnal Hery Wismono
Jurnal Hery WismonoJurnal Hery Wismono
Jurnal Hery Wismonosapakademik
 
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptxKel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptxJansenFernando1
 
Jurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria RamadaniJurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria Ramadanisapakademik
 
Jurnal agung sudarmawan
Jurnal agung sudarmawanJurnal agung sudarmawan
Jurnal agung sudarmawanBedainaZa
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxanditia3
 
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.pptpromosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.pptRoniAlfaqih2
 
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdfaisyahfathanhaikalai
 

Similar to PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS (20)

2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm
 
jurnalku
jurnalkujurnalku
jurnalku
 
Proposal Kristina.pdf
Proposal Kristina.pdfProposal Kristina.pdf
Proposal Kristina.pdf
 
Review Jurnal Tentang Penerapan Telenursing dalam Keperawatan
Review Jurnal Tentang Penerapan Telenursing dalam KeperawatanReview Jurnal Tentang Penerapan Telenursing dalam Keperawatan
Review Jurnal Tentang Penerapan Telenursing dalam Keperawatan
 
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
 
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
 
Jurnal keperawatan soedirman
Jurnal keperawatan soedirmanJurnal keperawatan soedirman
Jurnal keperawatan soedirman
 
219 218-1-pb
219 218-1-pb219 218-1-pb
219 218-1-pb
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensi
 
Jurper1 1-nas
Jurper1 1-nasJurper1 1-nas
Jurper1 1-nas
 
Jurper1 1-nas 2
Jurper1 1-nas 2Jurper1 1-nas 2
Jurper1 1-nas 2
 
Jurper1 1-nas 3
Jurper1 1-nas 3Jurper1 1-nas 3
Jurper1 1-nas 3
 
Jurnal Hery Wismono
Jurnal Hery WismonoJurnal Hery Wismono
Jurnal Hery Wismono
 
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptxKel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
 
Jurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria RamadaniJurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria Ramadani
 
Jurnal agung sudarmawan
Jurnal agung sudarmawanJurnal agung sudarmawan
Jurnal agung sudarmawan
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
 
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.pptpromosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
 
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 

PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS

  • 1. Pembimbing: dr. Liza Salawati, M.Kes Suryawati, S.Si., Apt, MSc Penguji: dr. Maimunah, Sp. P Drs. Samingan
  • 2.
  • 3. LATAR BELAKANG Diabetes Melitus (DM) Penyakit tidak menular Prevalensi meningkat di masa yang akan datang Ancaman utama kesehatan manusia di abad 21 (Suyono, 2009)
  • 4. DM berada di urutan ke-9 dari 10 penyebab kematian terpenting di dunia. Jumlah kematian 1,26 juta orang (2,2%) dari sekitar 57 juta kematian di dunia dalam setahun (WHO, 2011). Indonesia menduduki urutan ke-4 jumlah penderita DM tertinggi di dunia (Nabyl, 2009).
  • 5. DM menjadi penyebab kematian terbanyak ke-6 (5,7%) di Indonesia. Prevalensi DM tertinggi terdapat di Kalimantan Barat dan Maluku (masing-masing 11,1%), diikuti Riau (10,4%) dan Aceh (8,5%) (Departemen Kesehatan RI, 2008). Pasien DM rawat jalan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dari bulan Januari sampai bulan Juni 2012 adalah sebanyak rata-rata 5724 pasien.
  • 6. • DM dapat menyebabkan komplikasi jika kadar glukosa darah tidak dikendalikan dengan baik. • Pengendalian kadar glukosa darah  terapi farmakologis dan terapi non farmakologis. • Perilaku kooperatif pasien DM, khususnya perilaku kepatuhan dapat memberikan hasil yang maksimal pada terapi DM. (Sudoyo, 2006)
  • 7. • Data tingkat kepatuhan pasien DM:  Tingkat kepatuhan terapi jangka panjang pada pasien DM di negara berkembang hanya sekitar 50% (WHO, 2003).  Kepatuhan penggunaan OHO lebih baik dibandingkan dengan kepatuhan mengubah gaya hidup (Anderson & Fitzgerald, 1993).  Kepatuhan mengikuti diet DM sebanyak 65% dan aktivitas fisik hanya 19% (Glasgow, 1988).
  • 8. Penyebab ketidakpatuhan pasien DM dalam menjalani terapi: tidak memahami dan salah memahami tentang manfaat diet, olahraga, dan obat (Purba, 2008). Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien (Niven, 2008). Pengetahuan pasien DM tentang penyakit dan terapinya sangat penting, semakin baik pemahaman pasien maka pasien semakin mengerti bagaimana harus mengubah perilakunya (Waspadji, 2004).
  • 9. Apakah terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan penyuluhan dengan kepatuhan minum obat pasien TB paru di Poliklinik DOTS BLUD RSUDZA Banda Aceh? RUMUSAN MASALAH
  • 10. TUJUAN PENELITIAN Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pasien TB paru di Poliklinik DOTS BLUD RSUDZA Banda Aceh. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kepatuhan minum obat pasien TB paru di Poliklinik DOTS BLUD RSUDZA Banda Aceh. 2. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pasien TB paru di Poliklinik DOTS BLUD RSUDZA Banda Aceh. 3. Untuk mengetahui hubungan sikap dengan kepatuhan minum obat pasien TB paru di Poliklinik DOTS BLUD RSUDZA Banda Aceh. 4. Untuk mengetahui hubungan penyuluhan dengan kepatuhan minum obat pasien TB paru di Poliklinik
  • 11. 1. Sebagai bahan masukan bagi Instansi terkait dalam rangka pencegahan dan penanggulanagan penyakit TB paru. 2. Menjadi bahan masukan bagi RSUDZA Banda Aceh dalam pengambilan dan penentuan kebijakan demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. 3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut dan dapat memberikan pengetahuan atau informasi baru dalam pengembangan ilmu pengetahuan. MANFAAT PENELITIAN
  • 12. 1. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pasien TB paru di Poliklinik DOTS BLUD RSUDZA Banda Aceh. 2. Terdapat hubungan antara sikap dengan kepatuhan minum obat pasien TB paru di Poliklinik DOTS BLUD RSUDZA Banda Aceh. 3. Terdapat hubungan antara penyuluhan kesehatan dengan kepatuhan minum obat pasien TB paru di Poliklinik DOTS BLUD RSUDZA Banda Aceh. HIPOTESIS
  • 13.
  • 14. DIABETES MELITUS • Definisi Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya (American Diabetes Association, 2010).
  • 15. • Klasifikasi DM (American Diabetes Association, 2012): DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lain, dan DM gestasional. • Komplikasi DM  Komplikasi akut dan kronis • Penatalaksanaan DM (PERKENI, 2011): - Edukasi - Terapi nutrisi medis - Aktivitas fisik - Terapi farmakologis
  • 16. KEPATUHAN Kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan berdisiplin (Hasan, 2007). Definisi Stanley (2007) menjelaskan bahwa kepatuhan merupakan tingkat perilaku pasien yang tertuju terhadap intruksi atau petunjuk yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, seperti diet, aktivitas fisik, pengobatan atau menepati janji pertemuan dengan dokter.
  • 17. Pengetahuan Pendidikan Sosial Ekonomi Psikologis Pelayanan Kesehatan Penyakit dan Terapi Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien
  • 18. Pengukuran kepatuhan Kuesioner merupakan salah satu metode pengukuran kepatuhan terapi. Metode ini cukup sederhana, ekonomis, dan mudah untuk dilakukan (Osterberg dan Blaschke, 2005).
  • 19. PENGETAHUAN Definisi Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman orang lain, media massa maupun lingkungan (Notoatmodjo, 2010a). Menurut Niven (2008) pengetahuan merupakan salah satu faktor terbentuknya kepatuhan pasien, karena pengetahuan memberi dorongan dasar seseorang untuk ingin tahu, untuk mencari penalaran, dan untuk mengorganisasikan pengalamannya.
  • 20. Pengukuran pengetahuan Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2010a).
  • 21. HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN TERAPI PASIEN DM Pengetahuan yang baik tentang kapan dan bagaimana melaksanakan suatu terapi akan membantu pasien untuk berpikir kritis sehingga pasien selalu berperilaku patuh terhadap terapi (Klein et al., 2006). Pengetahuan pasien tentang diabetes melitus merupakan sarana yang dapat membantu pasien menjalankan penanganan diabetes selama hidupnya. Semakin banyak dan semakin baik pasien mengerti tentang penyakitnya maka semakin mengerti bagaimana harus mengubah perilakunya (Waspadji , 2004).
  • 22. Kepatuhan terapi pasien DM Pendidikan (Niven, 2008) Pengetahuan (Klein et al., 2006; Niven, 2008) Terapi/ pengobatan (WHO, 2003) -Sosial Ekonomi - Psikologis - Penyakit - Pelayanan Kesehatan (Delamater, 2006)
  • 23.
  • 24. Jenis dan Rancangan Penelitian Analitik dengan pendekatan cross sectional Tempat dan Waktu Penelitian • Poliklinik Endokrin RSUDZA Banda Aceh • November – Desember 2012
  • 25. Populasi Penelitian Seluruh pasien DM yang sedang melakukan rawat jalan di Poliklinik Endokrin RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Sampel Penelitian • Non probability sampling dengan teknik accidental sampling.
  • 26. Kriteria Inklusi  Pasien DM yang berumur 30 – 60 tahun  Pasien DM yang sudah mendapat edukasi dari dokter ataupun perawat  Pasien DM yang bersedia menjadi responden  Pasien DM yang mampu berkomunikasi dengan baik Kriteria Eksklusi  Pasien DM dengan gangguan kejiwaan  Pasien DM gestasional  Pasien DM dengan komplikasi kaki gangren
  • 27. Jumlah Sampel Jumlah pasien DM yang melakukan rawat jalan selama 1 (satu) bulan sebanyak rata-rata 954 pasien, maka: Keterangan: N = Besar populasi n = Besar sampel d = Tingkat kepercayaan diinginkan = 91 orang
  • 28. Pengetahuan pasien DM Variabel Dependen Kepatuhan pasien DM dalam menjalani terapi Variabel Independen Kerangka Konsep
  • 29. Variabel Dependen DO Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Kepatuhan Pasien DM Perilaku positif pasien DM dalam menjalani terapi sesuai yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan, meliputi pengobatan, nutrisi medis, dan olahraga Kuesioner Wawan cara a. Patuh b. Tidak Patuh Ordinal Definisi Operasional
  • 30. Variabel Independen DO Alat Ukur Cara Ukur Hasil Skala Ukur Pengetahuan Pasien DM Segala informasi yang diketahui pasien DM tentang penyakit dan terapi DM Kuesio- ner Wawan- cara a. Baik b. Cukup c. Kurang (Notoatm odjo, 2010) Ordinal
  • 31. Instrumen Penelitian  Kuesioner pengetahuan pasien DM  Kuesioner kepatuhan pasien DM Metode Pengukuran  Pengetahuan pasien DM, hasil diperoleh melalui rumus: N = x 100 %  Kepatuhan pasien DM, hasil diperoleh berdasarkan nilai median, pada kepatuhan pengobatan nilai mediannya adalah 5, kepatuhan nutrisi medis nilai mediannya adalah 4, kepatuhan aktivitas fisik nilai mediannya adalah 3. Hasil: Baik : Lebih dari 80% Cukup : 60% - 80% Kurang : Kurang dari 60%
  • 32. Pengolahan Data 1. Editing 2. Transfering 3. Tabulating 4. Cleaning Analisa Data Analisis Univariat Analisis Bivariat Chi-square • Jika p value > 0,05 maka hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan • Jika p value ≤ 0,05 maka hubungan kedua variabel adalah signifikan
  • 33.
  • 34. 15.4 28.6 56 0 10 20 30 40 50 60 30 - 40 tahun 41 - 50 tahun 51 - 60 tahun Persentase Usia 47.3 52.7 44 46 48 50 52 54 Laki-laki Perempuan Persentase Jenis Kelamin
  • 35. 15.3 9.9 37.4 37.4 0 5 10 15 20 25 30 35 40 SD/ sederajat SMP/ sederajat SMA/ sederajat Akademik/PT Persentase Pendidikan 26.4 7.7 15.4 8.8 41.7 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 PNS Pegawai Swasta Wiraswasta Pensiunan Ibu Rumah Tangga Persentase Jenis Pekerjaan
  • 36. Distribusi frekuensi kepatuhan pasien DM  Pada kepatuhan pengobatan, distribusi frekuensi pasien patuh sebesar 50,5%. Pada kepatuhan terapi nutrisi medis, distribusi frekuensi pasien patuh sebesar 60,4%. Pada kepatuhan aktivitas fisik, distribusi frekuensi pasien patuh sebesar 64,8%. Distribusi frekuensi pengetahuan pasien DM  Distribusi frekuensi pasien dengan pengetahuan baik sebesar 73,6%.  Pada uji statistik dilakukan penggabungan sel antara pengetahuan cukup dan kurang.
  • 37. 1. Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pasien DM dalam menjalani pengobatan di RSUDZA Banda Aceh Pengetahuan Kepatuhan Total p- value RPTidak Patuh Patuh n % n % n % Tidak Baik 17 70,8 7 29,2 24 26,4 0,015 1.69 Baik 28 41,8 39 58,2 67 73,6 Total 45 49,5 46 50,5 91 100
  • 38.  P value < 0,05 sehingga Ho ditolak  Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan pasien DM menjalani pengobatan pada penelitian ini mungkin disebabkan oleh tingginya pengetahuan yang dimiliki sebagian besar pasien yang patuh terhadap pengobatan.  Pengetahuan pasien DM dapat membentuk perilaku positif yaitu perilaku kepatuhan (Virgona, 2009).  Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kasznicki et al., (2007) di Polandia terhadap 200 pasien DM, yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan terapi obat. Pengetahuan tentang penyakit dan prinsip-prinsip terapi obat merupakan faktor terpenting yang berkontribusi terhadap kepatuhan pengobatan diabetes.
  • 39. 2. Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan menjalani terapi nutrisi medis pada pasien DM di RSUDZA Banda Aceh Pengetahuan Kepatuhan Total p- value RPTidak Patuh Patuh n % n % n % Tidak Baik 14 58,3 10 41,7 24 26,4 0,028 1.77 Baik 22 32,8 45 67,2 67 73,6 Total 36 39,6 55 60,4 91 100
  • 40.  P value < 0,05 sehingga Ho ditolak  Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan pasien DM menjalani terapi nutrisi medis pada penelitian ini mungkin disebabkan mayoritas pasien yang memiliki pengetahuan baik, patuh dalam menjalani terapi nutrisi sesuai anjuran tenaga kesehatan.  Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Maemunah (2010) yang menyimpulkan terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan menjalankan terapi diet pada pasien DM di Puskesmas Mranggen I Kabupaten Demak.  Hasil penelitian ini juga didukung oleh Keating et al., (2004) di Chicago Amerika Serikat, terdapat hubungan pengetahuan dengan perilaku menjalankan diet diabetes. Pengetahuan seseorang sangat mungkin dikaitkan dengan terbentuknya perilaku seseorang, dalam hal ini perilaku mengikuti diet diabetes sesuai anjuran dokter.
  • 41. 3. Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan menjalani aktivitas fisik pada pasien DM di RSUDZA Banda Aceh Pengetahuan Kepatuhan Total p- value RPTidak Patuh Patuh n % n % n % Tidak Baik 13 54,2 11 45,8 24 26,4 0,023 1.91 Baik 19 28,4 48 71,6 67 73,6 Total 32 35,2 59 64,8 91 100
  • 42.  P value < 0,05 sehingga Ho ditolak  Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan pasien DM menjalani aktivitas fisik mungkin disebabkan oleh pengetahuan baik yang dimiliki sebagian besar pasien yang patuh menjalani aktivitas fisik.  Pengetahuan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang atau masyarakat untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari (Depkes RI, 2004).  Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Keating et al., (2004) di Chicago Amerika Serikat yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pelaksanaan olahraga secara teratur.
  • 43. 1. Alat ukur yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yang memiliki kelemahan hasil jawabannya mudah didistorsi oleh pasien. 2. Penelitian ini hanya sebatas melihat hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pasien DM dalam menjalani terapi, tanpa mengkaji faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan pasien DM dalam menjalani terapi.
  • 44.
  • 45. KESIMPULAN 1. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan menjalani pengobatan pada pasien DM di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. 2. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan menjalani terapi nutrisi medis pada pasien DM di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. 3. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan menjalani aktivitas fisik pada pasien DM di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
  • 46. SARAN 1. Perlunya pendekatan dan penyuluhan kepada keluarga pasien agar turut memberi dukungan kepada pasien dalam menjalani terapi DM. 2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisa faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan pasien DM seperti faktor dukungan sosial, faktor psikologis, faktor pelayanan kesehatan, faktor penyakit dan faktor terapi untuk melengkapi hasil penelitian ini.