SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Pegas dan Peredam Kejut
1. Pengertian pegas dan peredam kejut
Pegas/coil spring merupakan komponen yang sangat penting dari sistem suspensi yang
menyediakan kenyamanan dalam berkendaraan. Sedangkan peredam kejut/shock absorber
membantu mengontrol seberapa cepat pegas untuk melakukan peredaman serta menjaga
roda tetap kontak dengan permukaan jalan. Garis diagram pada gambar di bawah
menjelaskan bahwa hanya dengan pegas saja tidak sanggup untuk menyerap guncangan
akibat kondisi jalanan. Karena guncangan yang diterima pegas akan dikembalikan lagi
sehingga pegas akan bekerja dengan gerakan mengayun. Dalam hal ini pengendara sepeda
motor tidak nyaman dan berbahaya.
Gambar 1 Pegas dipasangkan di antara roda dan rangka
Apabila mempergunakan peredam kejut seperti gambar di bawah, maka
guncangan/bantingan yang diterima telah diserap untuk sebagian besar oleh peredam kejut
sehingga pengendalian lebih stabil dan nyaman.
Gambar 2 pegas dan peredam kejut dipasangkan di antara roda dan rangka
2. Prinsip kerja peredam kejut
Jika suatu piston yang ada aliran olinya atau klep yang bergerak ke atas dan ke bawah
serta di dalamnya ada seal cylinder, oli harus mengalir melalui lintasan oli dalam piston, tetapi
mengalirnya tertahan oleh aliran oli.
Jika shock absorber ini tertekan, oli mengalir melalui lintasan oli yang besar dan jika
tertarik, oli mengalir melalui lintasan yang kecil. Oleh karena itu, jika shock absorber tertekan
akan berjalan cepat, tapi jika tertarik akan berjalan lambat dengan cara ini, getaran dari
gulungan pegas dapat diredam. Dengan demikian, faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya peredaman adalah viskositas minyak, luas penampang lubang aliran oli, dan
kecepatan aliran oli.
3. Cara kerja sistem suspensi depan (peredam kejut telescopic)
Cara kerja sistem suspensi depan (peredam kejut telescopic) sebagai berikut.
a. Langkah tekan
Pada saat pipa garpu bergerak secara teleskopik pada gerakan menekan (langkah
kompresi), oli pada ruangan B mengalir melalui lubang orifice pada pipa garpu menuju
ruangan C, sementara oli di dalam ruangan B juga menekan rebound valve dan kembali
ke atas menuju ruangan A. Tahanan dari oli yang mengalir inilah yang akan meredam
gerakan kejut pada saat gerakan menekan.
Perhatikan gambar langkah teleskopik berikut.
b. Langkah tarik
Pada langkah tarik, oli dalam ruangan A mengalir menuju ruangan C, melalui lubang
orifice yang berada pada bagian atas fork piston, dari proses tersebut akan dihasilkan
tahanan yang berfungsi sebagai damping force (tenaga redam) sebagai pengontrol
gerak naiknya pegas.
Catatan :
Jumlah oli peredam kejut yang kurang, dapat mengakibatkan timbulnya suara entakan
ketika garpu mencapai akhir dari penekanan atau akhir dari pengembangan.
4. Cara kerja suspensi belakang
Cara kerja suspensi belakang sama dengan susspensi depan, yaitu menggunakan
piston dan oli sebagai perangkat peredam getaran seperti terlihat pada ilustrasi berikut.
a. Langkah tekan/kompresi
Pada saat terjadi kompresi, maka piston bergerak turun (langkah tekan) oli di ruang 1
berpindah ke ruang 2 melalui saluran A, saluran B, saluran C, saluran D, dan saluran E.
Karena lubang saluran yang dilalui oli banyak, maka seolah-olah oli melewati lubang besar
sehingga tahanan oli yang berpindah kecil.
Perhatikan langkah tekan/kompresi berikut.
b. Langkah kembali/rebound
Pada saat tekanan kompresi sudah tidak ada, maka terjadi tekanan kembali karena adanya
gaya tekan pegas, sehingga piston bergerak ke bawah oli dari ruang 2 dan hanya mengalir
melalui lubang orifice E, saluran D, dan saluran A, dan aliran oli tertahan dengan lambat.
Oleh karena iti, oli berpindah melalui lubang kecil sehingga tahanan oli yang berpindah
besar, maka terjadi damping.
Kesimpulan : peredam kejut langkah tarik lebih kuat dari langkah tekan.
5. Macam-macam shock absorber
Ada beberapa macam jenis shock absorber menurut gaya redam, kontruksi, dan media
pengisi.
a. Gaya redam
Menurut gaya redam yang dihasilkan, shock absorber dibagi dalam dua jenis, yaitu
single action dan double action.
1) Single action
Gaya redam yang dihasilkan oleh shock
absorber hanya terjadi pada langkah
memanjang (expansion stroke) sedangkan
pada langkah memendek (compression
stroke) tidak terjadi gaya redam.
2) Double action
Gaya redam yang dihasilkan oleh shock
absorber terjadi pada langkah memanjang
(expansion stroke) dan langkah memendek
(compression stroke).
b. Kontruksi
Menurut konstruksinya, shock absorber dibagi dalam dua jenis, yaitu mono tube dan
twin tube.
1) Mono tube
Hanya terdiri dari satu tabung dan posisi tabung berada pada bagian atas. Bagian
utama terdiri dari tutup (cover), silinder bagian atas (upper chamber), silinder
bagian bawah (lower chamber) dan piston dilengkapi lubang-lubang kecil (orifice)
sebagai katup.
2) Twin tube
Terdiri dari dua tabung dan posisi tabung berada pada bagian bawah. Bagian utama
tutup (cover), tabung luar (outer tube absorber shell), tabung dalam (pressure tube)
dilengkapi katup kontrol (check valve), silinder luar (reservoir chamber), silinder
dalam (working chamber), dan piston dilengkapi lubang-lubang kecil (orifice)
sebagai katup.
c. Media pengisi
Menurut media pengisi, shock absorber dibagi dalam dua jenis, yaitu oil type dan gas
type.
1) Oil type
Tabung dalam (cylinder) berisi penuh dengan oli
pada saat peredam kejut bekerja, oli akan mengisi
bagian ruang pada tabung luar.
2) Gas type
Tabung dalam (cylinder) berisi penuh dengan oli dan
dimasukkan gas nitrogen bertekanan yang akan
mengisi ruang pada tabung luar pada saat bekerja.

More Related Content

What's hot

PowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem TransmisiPowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem TransmisiFirdika Arini
 
Modul suspensi xi tsm
Modul suspensi xi tsmModul suspensi xi tsm
Modul suspensi xi tsmandryhidayat2
 
makalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remmakalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remyusuf ahmad
 
Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XI
Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XIPemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XI
Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XIDiva Pendidikan
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineAhmad Faozi
 
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2takLangkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2taksandy88235
 
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesinBab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesinFatkur Rohman
 
Bab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katupBab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katupParna2009
 
Rubrik penilaian makalah inovasi
Rubrik penilaian makalah inovasiRubrik penilaian makalah inovasi
Rubrik penilaian makalah inovasiMBSHOLEH
 
Sistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselSistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselisa said
 
Sistem Kemudi dan power steering.pptx
Sistem Kemudi dan power steering.pptxSistem Kemudi dan power steering.pptx
Sistem Kemudi dan power steering.pptxMarlianaUswerto
 

What's hot (20)

PowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem TransmisiPowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem Transmisi
 
Sistem suspensi
Sistem suspensiSistem suspensi
Sistem suspensi
 
Modul suspensi xi tsm
Modul suspensi xi tsmModul suspensi xi tsm
Modul suspensi xi tsm
 
makalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remmakalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan rem
 
Rpp atletik
Rpp atletikRpp atletik
Rpp atletik
 
Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XI
Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XIPemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XI
Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XI
 
Rem cakram
Rem cakramRem cakram
Rem cakram
 
Xii tsm transmisi otomatis
Xii tsm transmisi otomatisXii tsm transmisi otomatis
Xii tsm transmisi otomatis
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engine
 
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2takLangkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
 
Gardan ppt
Gardan pptGardan ppt
Gardan ppt
 
Ppt smk
Ppt smkPpt smk
Ppt smk
 
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesinBab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesin
 
Sistem katup
Sistem katupSistem katup
Sistem katup
 
Bab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katupBab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katup
 
Rubrik penilaian makalah inovasi
Rubrik penilaian makalah inovasiRubrik penilaian makalah inovasi
Rubrik penilaian makalah inovasi
 
Sistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselSistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin diesel
 
Sistem Kemudi dan power steering.pptx
Sistem Kemudi dan power steering.pptxSistem Kemudi dan power steering.pptx
Sistem Kemudi dan power steering.pptx
 
Ban dan pelek
Ban dan pelekBan dan pelek
Ban dan pelek
 
Sistem pelumasan
Sistem pelumasanSistem pelumasan
Sistem pelumasan
 

Similar to Pegas dan peredam kejut

Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda MotorModul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motorjamilnurgiyanto84
 
materi 2.pdf
materi 2.pdfmateri 2.pdf
materi 2.pdfcecepdeni
 
Suspensi pada sepeda motor
Suspensi pada sepeda motorSuspensi pada sepeda motor
Suspensi pada sepeda motorKurniawan294220
 
Cara kerja engine motor
Cara kerja engine motorCara kerja engine motor
Cara kerja engine motorSigitSurya3
 
Praktikum manajemen perawatan edit
Praktikum manajemen perawatan  editPraktikum manajemen perawatan  edit
Praktikum manajemen perawatan editNina Maulani
 
Pompa hidrolik
Pompa hidrolikPompa hidrolik
Pompa hidrolikTri Atmojo
 
Kelompok Mesin.ppt
Kelompok Mesin.pptKelompok Mesin.ppt
Kelompok Mesin.pptSyahRubyen
 
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptxKK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptxNurulQodri3
 
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdfsistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdfDONNYDANOERAHARJO
 
Cara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor dieselCara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor dieselAndika Ginting
 
BAB III : Komponen Pokok Motor Bensin
BAB III : Komponen Pokok Motor BensinBAB III : Komponen Pokok Motor Bensin
BAB III : Komponen Pokok Motor BensinFatkur Rohman
 
Sistem hidrolik pada dump truck
Sistem hidrolik pada dump truckSistem hidrolik pada dump truck
Sistem hidrolik pada dump truckKhalida Aulia
 
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin dieselSeperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin dieselFaizal Alif
 

Similar to Pegas dan peredam kejut (20)

Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda MotorModul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
 
materi 2.pdf
materi 2.pdfmateri 2.pdf
materi 2.pdf
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Suspensi pada sepeda motor
Suspensi pada sepeda motorSuspensi pada sepeda motor
Suspensi pada sepeda motor
 
Cara kerja engine motor
Cara kerja engine motorCara kerja engine motor
Cara kerja engine motor
 
Praktikum manajemen perawatan edit
Praktikum manajemen perawatan  editPraktikum manajemen perawatan  edit
Praktikum manajemen perawatan edit
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pompa hidrolik
Pompa hidrolikPompa hidrolik
Pompa hidrolik
 
Kelompok Mesin.ppt
Kelompok Mesin.pptKelompok Mesin.ppt
Kelompok Mesin.ppt
 
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptxKK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
 
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdfsistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
 
Modul memelihara
Modul memeliharaModul memelihara
Modul memelihara
 
Cara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor dieselCara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor diesel
 
Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
 
Sistem pelinciran
Sistem pelinciranSistem pelinciran
Sistem pelinciran
 
BAB III : Komponen Pokok Motor Bensin
BAB III : Komponen Pokok Motor BensinBAB III : Komponen Pokok Motor Bensin
BAB III : Komponen Pokok Motor Bensin
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Sistem hidrolik pada dump truck
Sistem hidrolik pada dump truckSistem hidrolik pada dump truck
Sistem hidrolik pada dump truck
 
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin dieselSeperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
 
Pengabut.pptx
Pengabut.pptxPengabut.pptx
Pengabut.pptx
 

More from HairulKabri

Electrical 1 pptx
Electrical 1 pptxElectrical 1 pptx
Electrical 1 pptxHairulKabri
 
Rem drum (rem teromol)
Rem drum (rem teromol)Rem drum (rem teromol)
Rem drum (rem teromol)HairulKabri
 
Antilock brake system
Antilock brake systemAntilock brake system
Antilock brake systemHairulKabri
 
Floating disk brake
Floating disk brakeFloating disk brake
Floating disk brakeHairulKabri
 
Combi brake system
Combi brake systemCombi brake system
Combi brake systemHairulKabri
 
Mengenal simbol informasi pada ban
Mengenal simbol informasi pada banMengenal simbol informasi pada ban
Mengenal simbol informasi pada banHairulKabri
 

More from HairulKabri (10)

Electrical 2
Electrical 2Electrical 2
Electrical 2
 
Electrical 1 pptx
Electrical 1 pptxElectrical 1 pptx
Electrical 1 pptx
 
Pcx EV
Pcx EVPcx EV
Pcx EV
 
Chassis
ChassisChassis
Chassis
 
Rem drum (rem teromol)
Rem drum (rem teromol)Rem drum (rem teromol)
Rem drum (rem teromol)
 
Antilock brake system
Antilock brake systemAntilock brake system
Antilock brake system
 
Floating disk brake
Floating disk brakeFloating disk brake
Floating disk brake
 
Jenis jenis ban
Jenis jenis banJenis jenis ban
Jenis jenis ban
 
Combi brake system
Combi brake systemCombi brake system
Combi brake system
 
Mengenal simbol informasi pada ban
Mengenal simbol informasi pada banMengenal simbol informasi pada ban
Mengenal simbol informasi pada ban
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

Pegas dan peredam kejut

  • 1. Pegas dan Peredam Kejut 1. Pengertian pegas dan peredam kejut Pegas/coil spring merupakan komponen yang sangat penting dari sistem suspensi yang menyediakan kenyamanan dalam berkendaraan. Sedangkan peredam kejut/shock absorber membantu mengontrol seberapa cepat pegas untuk melakukan peredaman serta menjaga roda tetap kontak dengan permukaan jalan. Garis diagram pada gambar di bawah menjelaskan bahwa hanya dengan pegas saja tidak sanggup untuk menyerap guncangan akibat kondisi jalanan. Karena guncangan yang diterima pegas akan dikembalikan lagi sehingga pegas akan bekerja dengan gerakan mengayun. Dalam hal ini pengendara sepeda motor tidak nyaman dan berbahaya. Gambar 1 Pegas dipasangkan di antara roda dan rangka Apabila mempergunakan peredam kejut seperti gambar di bawah, maka guncangan/bantingan yang diterima telah diserap untuk sebagian besar oleh peredam kejut sehingga pengendalian lebih stabil dan nyaman. Gambar 2 pegas dan peredam kejut dipasangkan di antara roda dan rangka 2. Prinsip kerja peredam kejut Jika suatu piston yang ada aliran olinya atau klep yang bergerak ke atas dan ke bawah serta di dalamnya ada seal cylinder, oli harus mengalir melalui lintasan oli dalam piston, tetapi mengalirnya tertahan oleh aliran oli. Jika shock absorber ini tertekan, oli mengalir melalui lintasan oli yang besar dan jika tertarik, oli mengalir melalui lintasan yang kecil. Oleh karena itu, jika shock absorber tertekan akan berjalan cepat, tapi jika tertarik akan berjalan lambat dengan cara ini, getaran dari gulungan pegas dapat diredam. Dengan demikian, faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya peredaman adalah viskositas minyak, luas penampang lubang aliran oli, dan kecepatan aliran oli.
  • 2. 3. Cara kerja sistem suspensi depan (peredam kejut telescopic) Cara kerja sistem suspensi depan (peredam kejut telescopic) sebagai berikut. a. Langkah tekan Pada saat pipa garpu bergerak secara teleskopik pada gerakan menekan (langkah kompresi), oli pada ruangan B mengalir melalui lubang orifice pada pipa garpu menuju ruangan C, sementara oli di dalam ruangan B juga menekan rebound valve dan kembali ke atas menuju ruangan A. Tahanan dari oli yang mengalir inilah yang akan meredam gerakan kejut pada saat gerakan menekan. Perhatikan gambar langkah teleskopik berikut. b. Langkah tarik Pada langkah tarik, oli dalam ruangan A mengalir menuju ruangan C, melalui lubang orifice yang berada pada bagian atas fork piston, dari proses tersebut akan dihasilkan tahanan yang berfungsi sebagai damping force (tenaga redam) sebagai pengontrol gerak naiknya pegas. Catatan : Jumlah oli peredam kejut yang kurang, dapat mengakibatkan timbulnya suara entakan ketika garpu mencapai akhir dari penekanan atau akhir dari pengembangan.
  • 3. 4. Cara kerja suspensi belakang Cara kerja suspensi belakang sama dengan susspensi depan, yaitu menggunakan piston dan oli sebagai perangkat peredam getaran seperti terlihat pada ilustrasi berikut. a. Langkah tekan/kompresi Pada saat terjadi kompresi, maka piston bergerak turun (langkah tekan) oli di ruang 1 berpindah ke ruang 2 melalui saluran A, saluran B, saluran C, saluran D, dan saluran E. Karena lubang saluran yang dilalui oli banyak, maka seolah-olah oli melewati lubang besar sehingga tahanan oli yang berpindah kecil. Perhatikan langkah tekan/kompresi berikut. b. Langkah kembali/rebound Pada saat tekanan kompresi sudah tidak ada, maka terjadi tekanan kembali karena adanya gaya tekan pegas, sehingga piston bergerak ke bawah oli dari ruang 2 dan hanya mengalir melalui lubang orifice E, saluran D, dan saluran A, dan aliran oli tertahan dengan lambat. Oleh karena iti, oli berpindah melalui lubang kecil sehingga tahanan oli yang berpindah besar, maka terjadi damping. Kesimpulan : peredam kejut langkah tarik lebih kuat dari langkah tekan.
  • 4. 5. Macam-macam shock absorber Ada beberapa macam jenis shock absorber menurut gaya redam, kontruksi, dan media pengisi. a. Gaya redam Menurut gaya redam yang dihasilkan, shock absorber dibagi dalam dua jenis, yaitu single action dan double action. 1) Single action Gaya redam yang dihasilkan oleh shock absorber hanya terjadi pada langkah memanjang (expansion stroke) sedangkan pada langkah memendek (compression stroke) tidak terjadi gaya redam. 2) Double action Gaya redam yang dihasilkan oleh shock absorber terjadi pada langkah memanjang (expansion stroke) dan langkah memendek (compression stroke). b. Kontruksi Menurut konstruksinya, shock absorber dibagi dalam dua jenis, yaitu mono tube dan twin tube. 1) Mono tube Hanya terdiri dari satu tabung dan posisi tabung berada pada bagian atas. Bagian utama terdiri dari tutup (cover), silinder bagian atas (upper chamber), silinder bagian bawah (lower chamber) dan piston dilengkapi lubang-lubang kecil (orifice) sebagai katup.
  • 5. 2) Twin tube Terdiri dari dua tabung dan posisi tabung berada pada bagian bawah. Bagian utama tutup (cover), tabung luar (outer tube absorber shell), tabung dalam (pressure tube) dilengkapi katup kontrol (check valve), silinder luar (reservoir chamber), silinder dalam (working chamber), dan piston dilengkapi lubang-lubang kecil (orifice) sebagai katup. c. Media pengisi Menurut media pengisi, shock absorber dibagi dalam dua jenis, yaitu oil type dan gas type. 1) Oil type Tabung dalam (cylinder) berisi penuh dengan oli pada saat peredam kejut bekerja, oli akan mengisi bagian ruang pada tabung luar. 2) Gas type Tabung dalam (cylinder) berisi penuh dengan oli dan dimasukkan gas nitrogen bertekanan yang akan mengisi ruang pada tabung luar pada saat bekerja.