SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Pompa hidrolik berfungsi untuk mengubah energy gerak dari engine menjadi energy potensial
didalam oli. Pompa berfungsi untuk menyediakan aliran. Pompa tidak menghasilkan tekanan.
Tekanan timbul karena adanya hambatan-hambatan yang ditemui aliran di dalam system.
Secaras garis besar pompa dibagi menjadi dua jenis, yaitu positif displacement dan non-positif
displacement. Displacement pompa adalah berapa volume oli yang dihasilkan perlangkah atau
perputaran pompa. Semakin besar nilainya maka semakin besar pompa tersebut.
JENIS-JENIS PUMP
Pompa positif displacement adalah pompa yang menghasilkan displacement yang tetap tidak
peduli berapa tekanan yang terjadi pada sisi outlet pompa.
Bagaiman oli bisa dipompa? Pada langkah inlet yang sebelah kiri, piston pada tabung pompa
digerakkan ke kiri. Ruangan didalam pompa semakin besar dan tekanannya turun lebih kecil dari
tekanan udara. Akibat perbedaaan ini, udara menekan oli masuk ke dalam pompa melalui check
valve (berfungsi untuk mengatur aliran hanya pada satu arah). Check valve ditekan oli sehingga
membuka saluran ke pompa. Pada langkah output yang di sebelahb kanan, piston menekan oli.
Oli mencari jalan keluar. Oli mencoba turun melalui check valve yang ada di inlet (saluran
masuk), namun bola check valve tertahan oleh dinding saluran sehingga menutup saluran ke
bawah, oli tidak dapat keluar dari check valve ini. Oli juga mencoba membuka check valve pada
bagian atas. Oli harus melawan tekanan yang besar untuk mendorong bola check valve ini. Bola
check valve bergerak dan membuka saluran bagian atas. Oli keluar melaui saluran ini.
Apabila tekanan oli pada sisi outlet (saluran keluar pompa) relative kecil maka setiap stroke
(langkah piston) akan mendorong oli secara relative mudah. Jika tekanan meningkat, stroke yang
dibutuhkan lebih berat. Setiap stroke akan memindahkan volume (displacement) oli yang sama
walaupun tekanan pada sisi outlet tinggi. Inilah arti dari positive displacement. Yaitu
displacement oli selalu tetap tidak bergantung pada tekanan outlet. Tekanan ini bisa sedemikian
tingginya sehingga pada system hidrolik yang menggunakan pompa positive displacement harus
disediakan mekanisme pembuangan oli jika terjadi kenaikan tekanan yang terlalu besar
Pompa non-positive salah satunya seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Cara kerjanya
adalah sebagai berikut. Imperller berputar dengan kecepatan tinggi membuat tekanan di dalam
saluran hisap (suction) turun lebih rendah dari tekanan udara. Fluida ditekan udara dan masuk ke
dalam pompa. Impeller akan menekan fluida sehingga fluida bergerak dengan kecepatan tinggi.
Fluida diarahkan oleh bentuk dari housing pompa menuju saluran keluar (discharge). Fulida akan
menghasilkan displacement yang sama setiap putaran impeller. Namun jika tekanan pada saluran
discharged naik, banyak oli yang terhambat untuk melewati saluran ini. Oli akan kembali masuk
ke pompa yang artinya displacement menjadi berkurang. Inilah arti dari non-positive
displacement. Yaitu volume yang dihasilkan (displacement) bergantung pada besar kecilnya
tekanan pada sisi outlet. Jika tekanan pada sisi outlet tinggi maka displacement menjadi lebih
kecil. Jika system hidrolik menggunakan pompa jenis ini, tidak perlu dipasang mekanisme buang
yang khusus, karena kenaikan tekanan system tidak bisa mejadi terlalu tinggi yang dibatasi oleh
konstruksi pompa. Berbeda dengan positive displacement dimana volume oli yang sama selalu
dihasilkan sehingga tekanan dapat naik tinggi sekali dan membahayakan system. Contoh pompa
jenis non-positive adalah water pump.
Pompa non-positive digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan aliran atau debit yang besar
tapi tekanannya rendah. Sedangkan positive displacement digunakan pada aplikasi aliran atau
debit rendah dan tekanan yang tinggi. Pada alat berat yang dibutuhkan adalah tekanan yang
tinggi dan aliran yang rendah sehingga yang cocok adalah pompa positive displacement.
Pompa sebenarnya tidak menghasilkan tekanan. Kenapa? karena jika keluaran pompa langsung
dialirkan ke tanki tanpa melewati system, tekanan akan rendah sekali. Tekanan akan timbul
hanya jika ada hambatan yang ditemui oli misalnya penyempitan-penyempitan dan beban.
Pompa juga pada dasarnya tidak menghisap. Pompa hanya menciptakan kevakuman (tekanan
lebih kecil dari tekanan udara). Oli masuk ke pompa karena ditekan udara luar atau udara di
dalam tanki. Oleh karena itu jika saluran hisap tersumbat maka oli akan sulit memasuki pompa.
Tekanan pada sisi hisap pompa akan turun sekali dan oli bisa mendidih walaupun
temperaturenya rendah. Oli yang mendidih akan berwujud gas yang dapat menyebabkan kavitasi
(cavitation). Kavitasi adalah proses pecahnya gelembung-gelembung gas pada daerah oli
bertekanan tinggi dan menyebabkan terbentuknya lubang-lubang pada permukaan logam.
Rating atau spec pompa adalah berapa besar aliran yang dapat dihasilkan persatuan waktu,
misalnya 100 liter per menit. Semakin besar pompa, biasanya akan semakin besar juga aliran
(flow)-nya. Selain flow, biasanya disebutkan tekanan maksimum yang dapat ditangani pompa
misalnya 3000 psi. Dengan data aliran dan tekanan maksimum ini serta efisiensi pompa maka
kita dapat secara kasar menentukan tenaga (power) maksimum yang dibutuhkan untuk
menggerakkan pompa. Jadi jika pompa ini digandeng dengan engine maka angka yang kita
hitung adalah rating power untuk engine tersebut.
Pompa memiliki spesifikasi efisiensi volumetric. Yaitu perbandingan antara displacement
sesungguhnya dan displacement secara teori. Semakin besar angka ini semakin baik pompa
tersebut. Pompa positive displacement memiliki efisiensi volumetric yang relative tinggi (di atas
90%) dibandingkan dengan yang non-positive.
Gambar Jenis-jenis pompa
Jenis-jenis pompa yang akan kita bahas hanya dari jenis positive displacement yang banyak
dipakai pada alat berat yaitu gear, vane dan piston.
Gear Pump
gear digerakkan oleh tenaga dari luar disebut driving gear dan gear yang digerakkan oleh driving
gear disebut dengan driven gear atau idler gear.
Kedua gear ini akan masuk ke dalam housing dan ditutup dengan plate dan dijaga oleh seal dan
back-up seal untuk mencegah kebocoran.
Cara kerja pompa ini adalah sebagai berikut. Driving gear menggerakkan driven gear. Gerakan
kedua gear ini menciptakan kevakuman pada sisi inlet. Oli masuk dari tangki menuju pompa. Oli
kemudian masuk ke dalam ruang-ruang yang dibentuk oleh gigi-gigi gear dan housing. Oli
dibawa oleh ruangan ini menuju ke sisi outlet.
Tekanan tinggi pada sisi outlet akan mendorong gear-gear mengarah ke sisi inlet. Dorongan ini
akan membuat ketidak seimbangan pada shaft (poros) pompa sehingga bisa menimbulkan
masalah. Untuk mengurangi efek ini, maka sering dipasang pelat penyeimbang tekanan (pressure
balance plate) pada sisi inlet dimana oli dari tekanan tinggi diarahkan ke sisi inlet dan akan
menekan shat ke arah sisi outlet sehingga menyeimbangkan dorongan. Pada beberapa desain,
shaft pompa dibuat tapered, sehingga tekanan shaft ke bearing lebih luas.
Jika gear pump sudah lama dipakai maka clearance (suaian) antara puncak gigi gear dan housing
sudah sedimikian besarnya. Oli banyak yang bocor kembali ke sisi inlet dan efisiensi volumetric
pompa turun. Jika oli yang dipakai pada sistem kotor dan banyak mengandung partikel-partikel
keras maka sering terjadi luka dan alur-alur terbentuk pada housing pompa. Alur-alur ini akan
mengakibatkan kebocoran dan menurunkan efisiensi volumetric pompa.
Pada gear pump, besarnya flow pompa ditentukan oleh besarnya ruang yang dibentuk antara
gigi-gigi gear dan housing. Besarnya flow juga ditentukan oleh kecepatan putar pompa. Untuk
mengatur besarnya flow pada gear pump, satu-satunya cara adalah dengan mengatur putaran
pompa.
1. Internal Gear Pump
Outer gear digerakkan oleh shaft. Outer gear atau rotor ini kemudian menggerakkan inner gear
(idler). Titik pusat outer gear berbeda dengan titik pusat inner gear. Perbedaan inilah yang
menyebabkan konstruksi ini menjadi pompa. Pola bulan sabit (crescent) berfungsi untuk
memandu gerakan inner gear dan memperkecil ruangan yang dilalui oli.
Putaran outer gear dan inner gear menyebabkan timbul kevakuman pada sisi inlet. Kevakuman
ini disebabkan oleh ruangan yang semakin membesar pada saat gear-gear berputar. Pada gambar
diatas arahnya ke bawah. Oli masuk ke dalam pompa dan terperangkap dalam ruang yang
dibatasi oleh gigi-gigi gear, housing dan crescent. Pada saat gear melintasi crescent, ruangan-
ruangan ini mengecil dan menekan oli. Pada sisi outlet, oli keluar dari ruangan-ruangan.
Pada internal gear pump, terjadi ketidak seimbangan dorongan yang sama seperti pada gear
pump biasa. Keausan juga menyebabkan clearance semakin membesar dan kebocoran-kebocoran
terjadi diantara gigi-gigi gear dan housing serta crescent menurunkan efisiensi.
2. External Gear Pump.
Untuk unit – unit Komatsu sistem hidroliknya banyak memakai jenis external gear pump ini.
Konstruksi external gear pump terlihat pada gambar.
Secara garis besar, external gear pump dapat dibagi dalam dua jenis :
Fixed Side Plate Type Gear Pumps.
Side plate pompa ini tidak dapat bergeser-geser. Kontruksinya ada yang jadi satu dengan
housing, dan ada pula yang terpisah tetapi diikat terhadap housingnya. Pompa ini mempunyai
discharge pressure antara 30 Kg/Cm2 sampai dengan 125 Kg/Cm2. Komatsu menamakan pompa
jenis ini tipe FAL/R dan GAL/R.
Movable Side Plate Type ( Pressure Balancing Type Gear Pumps ).
Side plate pompa ini dapat bergeser semakin menjepit gear bila tekanan naik.
Dengan demikian maka internal leakage diperkecil sebab side clearance juga kecil. Specific
Discharge Pressurenya lebih besar dari 140 Kg/Cm2.
Gear pump yang dipergunakan dalam unit-unit Komatsu berbeda-beda jenisnya disesuaikan
dengan fungsinya. Untuk itulah maka external gear pumps diklasifikasikan dalam 5 ( lima ) jenis
yaitu :
FAL/R dengan tekanan 30 Kg/Cm2
GAL/R dengan tekanan 125 Kg/Cm2
PAL/R dengan tekanan 140 Kg/Cm2
KAL/R dengan tekanan 175 Kg/Cm2
SAL/R dengan tekanan 210 Kg/Cm2
Vane Pump
Konstruksi vane pump ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Vane pump terdiri rotor atau displacement dan housing. Di dalam rotor terdapat vane yang bebas
keluar masuk slot pada rotor. Rotor kemudian ditutup dengan flex plates dan housing.
Rotor diputar oleh tenaga dari luar. Perputaran rotor menyebabkan vane terlempar (efek gaya
sentrifugal) ke luar. Akibat gaya ini, vane menekan housing dengan kuat. Ini akan mengisolasi
oli karena terbentuknya ruangan yang terpisah antara dua vane dan housing. Sumbu putar rotor
dan titik pusat housing dibuat tidak bertemu sehingga dari sini tercipta perbedaan ruangan di atas
dan di bawah. Karena ada perbedaan besar ruangan inilah terjadi proses pemompaan. Pada sisi
inlet, ruangan yang dibentuk oleh dua vane dan housing membesar sehingga terjadi kevakuman
dan oli dapat masuk ke dalam pompa. Oli dibawa oleh ruangan ini berputar. Dekat dengan sisi
outlet, karena perbedaan titik pusat, ruangan-ruangan dibuat semakin kecil dan menekan oli. Oli
lalu keluar menuju sisi outlet
Bagian atas vane pump ditutup dengan flex plate dan housing dan disekat oleh seal supaya tidak
bocor.
Pada flex-plate terdapat lubang-lubang untuk mengarahkan oli dari daerah bertekanan tinggi. Oli
bertekanan ini digunakan untuk memberikan tekanan pada flex plate sehingga dapat menyekat
oli dari kebocoran pada bagian atas dan bawah pompa. Dengan menggunakan desain seperti ini,
kekuatan penyekatan flex plate berbanding lurus dengan tekanan oli disisi outlet. Semakin tinggi
tekanan oli pada sisi outlet semakin besar kekuatan yang dibutuhkan untuk menyekat.
Displacement oli pada flex plate bisa diubah-ubah dengan mengubah kecepatan putar. Namun
ada rancangan lain dari vane pump yang cam ring bisa diatur letakknya.
Dengan menggerak-gerakkan cam ring kita bisa mendekatkan atau menjauhkan titik pusat cam
ring dan rotor. Apabila jarak kedua titik pusat ini dekat maka displacement oli akan mengecil dan
begutu juga sebaliknya. Pompa semacam ini dapat menghasilkan flow yang kecil walaupun
putarannya tinggi. Ini adalah prinsip kerja variable displacement pump. Pada pompa ini, putaran
pompa tidak berpengaruh langsung pada displacement oli.
Vane pump pada gambar mengalami ketidakseimbangan gaya seperti yang dialami oleh gear
pump. Ketidakseimbangan ini bisa diatasi dengan membuat dua lubang inlet dan dua lubang
outlet di bagian dalam pompa.
Piston Pump
Piston pump terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut. Barrel, berbentuk silinder yang
terhubung ke shaft dan diputar oleh tenaga dari luar. Di sekeliling barrel terdapat lubang-lubang
tempat piston. Piston adalah komponen yang bergerak keluar masuk di dalam barrel. Slipper dan
retaining ring, komponen yang memegang piston. Sedangkan swashplate adalah pelat yang
berbentuk miring untuk membuat terjadinya perbedaan besar ruangan didalam barrel.
Cara kerja psiton pump adalah sebagai berikut (lihat gambar).
Barrel diputar oleh shaft dan membawa piston masuk dan keluar. Pada saat piston masuk maka
ruangan antara piston dan barrel semakin membesar. Perbesaran ini mengakibatkan terjadinya
penurunan tekanan sehingga oli masuk kedalam pompa. Pergerakkan masuk piston ini adalah
mengikuti kontur dari swashplate. Setengah putaran berikutnya piston bergerak keluar dan
menekan oli ke luar pompa. Selama terjadi perbedaan ukuran ruang antara piston dan barrel
maka piston selalu menghasilkan displacement oli.
Kemiringan swashplate mempengaruhi besar kecilnya displacement pompa. Jika swashplate
kemiringannya lebih besar maka displacement pompa akan semakin besar. Jika swashplate lebih
vertical (lurus) maka displacement pompa akan lebih kecil.
Jika kemiringan swashplate tidak bisa diubah maka displacement pompa hanya bisa diubah
dengan mengubah putaran pompa. Pompa ini disebut fix displacement pump. Jika swasplate bisa
diubah maka displacement pompa tidak dipengaruhi oleh putaran pompa. Jadi walaupun pompa
berputar cepat dengan meluruskan swasplate, displacement akan tetap kecil.

More Related Content

What's hot

Pompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fixPompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fixnisa faraz
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Rezki Amaliah
 
Analisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluidaAnalisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluidaRock Sandy
 
KETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa ApiKETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa Api555
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahRock Sandy
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesPutri Aulia
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiSMAN 4 MERLUNG
 
Pengenalan peralatan laboratorium kimia sederhana
Pengenalan peralatan laboratorium kimia sederhanaPengenalan peralatan laboratorium kimia sederhana
Pengenalan peralatan laboratorium kimia sederhanaKlara Tri Meiyana
 
Penelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisPenelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisZza Choirunisa
 
sistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptsistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptAchmadSafii4
 
pengaruh suhu terhadap reakzi enzimatik
pengaruh suhu terhadap reakzi enzimatikpengaruh suhu terhadap reakzi enzimatik
pengaruh suhu terhadap reakzi enzimatikanandajpz
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahMey Sari
 
Permasalahan umum pada turbin uap
Permasalahan umum pada turbin uapPermasalahan umum pada turbin uap
Permasalahan umum pada turbin uapErna Pratiwi
 
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri KimiaPenjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri KimiaAhmadRifaldhi
 

What's hot (20)

Gc ms
Gc msGc ms
Gc ms
 
Pompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fixPompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fix
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
Fotometer.pptx
Fotometer.pptxFotometer.pptx
Fotometer.pptx
 
Analisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluidaAnalisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluida
 
Deformasi
DeformasiDeformasi
Deformasi
 
KETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa ApiKETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa Api
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkah
 
Ppt reaktor
Ppt reaktorPpt reaktor
Ppt reaktor
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksi
 
Pengenalan peralatan laboratorium kimia sederhana
Pengenalan peralatan laboratorium kimia sederhanaPengenalan peralatan laboratorium kimia sederhana
Pengenalan peralatan laboratorium kimia sederhana
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
 
Penelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisPenelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosis
 
sistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptsistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.ppt
 
Materi pompa
Materi pompaMateri pompa
Materi pompa
 
pengaruh suhu terhadap reakzi enzimatik
pengaruh suhu terhadap reakzi enzimatikpengaruh suhu terhadap reakzi enzimatik
pengaruh suhu terhadap reakzi enzimatik
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
 
Permasalahan umum pada turbin uap
Permasalahan umum pada turbin uapPermasalahan umum pada turbin uap
Permasalahan umum pada turbin uap
 
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri KimiaPenjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
 

Similar to Pompa Hidrolik

Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin dieselSeperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin dieselFaizal Alif
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steeringpakanton
 
Cara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor dieselCara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor dieselAndika Ginting
 
Bahan bakar diesel guru 1020 0115
Bahan bakar diesel guru 1020 0115Bahan bakar diesel guru 1020 0115
Bahan bakar diesel guru 1020 0115Eko Supriyadi
 
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptxMotor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptxnewsans2208
 
Bab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katupBab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katupParna2009
 
vdocuments.mx_04-pompa-injeksi.ppt
vdocuments.mx_04-pompa-injeksi.pptvdocuments.mx_04-pompa-injeksi.ppt
vdocuments.mx_04-pompa-injeksi.pptRajaKicau
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Spirit Walker #25
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Spirit Walker #25
 
Praktikum manajemen perawatan edit
Praktikum manajemen perawatan  editPraktikum manajemen perawatan  edit
Praktikum manajemen perawatan editNina Maulani
 
Cara kerja engine motor
Cara kerja engine motorCara kerja engine motor
Cara kerja engine motorSigitSurya3
 
Gasoline Engine
Gasoline EngineGasoline Engine
Gasoline EngineAdi Hendro
 
pembahasan jenis - jenis pompa pada jurusan teknik mekanik industri
pembahasan jenis - jenis pompa pada jurusan teknik mekanik industripembahasan jenis - jenis pompa pada jurusan teknik mekanik industri
pembahasan jenis - jenis pompa pada jurusan teknik mekanik industrijohanpambudi21
 

Similar to Pompa Hidrolik (20)

Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin dieselSeperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steering
 
Cara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor dieselCara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor diesel
 
MOTOR BAKAR Kelompok KITA.pptx
MOTOR BAKAR Kelompok KITA.pptxMOTOR BAKAR Kelompok KITA.pptx
MOTOR BAKAR Kelompok KITA.pptx
 
FUEL SYSTEM.ppt
FUEL SYSTEM.pptFUEL SYSTEM.ppt
FUEL SYSTEM.ppt
 
Bahan bakar diesel guru 1020 0115
Bahan bakar diesel guru 1020 0115Bahan bakar diesel guru 1020 0115
Bahan bakar diesel guru 1020 0115
 
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptxMotor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
 
Bab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katupBab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katup
 
vdocuments.mx_04-pompa-injeksi.ppt
vdocuments.mx_04-pompa-injeksi.pptvdocuments.mx_04-pompa-injeksi.ppt
vdocuments.mx_04-pompa-injeksi.ppt
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
 
Praktikum manajemen perawatan edit
Praktikum manajemen perawatan  editPraktikum manajemen perawatan  edit
Praktikum manajemen perawatan edit
 
Cara kerja engine motor
Cara kerja engine motorCara kerja engine motor
Cara kerja engine motor
 
Gasoline Engine
Gasoline EngineGasoline Engine
Gasoline Engine
 
Makalah pompa
Makalah pompaMakalah pompa
Makalah pompa
 
Kopling fluida
Kopling fluidaKopling fluida
Kopling fluida
 
Fuel system ruri
Fuel system ruriFuel system ruri
Fuel system ruri
 
pembahasan jenis - jenis pompa pada jurusan teknik mekanik industri
pembahasan jenis - jenis pompa pada jurusan teknik mekanik industripembahasan jenis - jenis pompa pada jurusan teknik mekanik industri
pembahasan jenis - jenis pompa pada jurusan teknik mekanik industri
 
Sistem pelinciran
Sistem pelinciranSistem pelinciran
Sistem pelinciran
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 

Recently uploaded (8)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 

Pompa Hidrolik

  • 1. Pompa hidrolik berfungsi untuk mengubah energy gerak dari engine menjadi energy potensial didalam oli. Pompa berfungsi untuk menyediakan aliran. Pompa tidak menghasilkan tekanan. Tekanan timbul karena adanya hambatan-hambatan yang ditemui aliran di dalam system. Secaras garis besar pompa dibagi menjadi dua jenis, yaitu positif displacement dan non-positif displacement. Displacement pompa adalah berapa volume oli yang dihasilkan perlangkah atau perputaran pompa. Semakin besar nilainya maka semakin besar pompa tersebut. JENIS-JENIS PUMP Pompa positif displacement adalah pompa yang menghasilkan displacement yang tetap tidak peduli berapa tekanan yang terjadi pada sisi outlet pompa. Bagaiman oli bisa dipompa? Pada langkah inlet yang sebelah kiri, piston pada tabung pompa digerakkan ke kiri. Ruangan didalam pompa semakin besar dan tekanannya turun lebih kecil dari tekanan udara. Akibat perbedaaan ini, udara menekan oli masuk ke dalam pompa melalui check valve (berfungsi untuk mengatur aliran hanya pada satu arah). Check valve ditekan oli sehingga membuka saluran ke pompa. Pada langkah output yang di sebelahb kanan, piston menekan oli. Oli mencari jalan keluar. Oli mencoba turun melalui check valve yang ada di inlet (saluran masuk), namun bola check valve tertahan oleh dinding saluran sehingga menutup saluran ke bawah, oli tidak dapat keluar dari check valve ini. Oli juga mencoba membuka check valve pada bagian atas. Oli harus melawan tekanan yang besar untuk mendorong bola check valve ini. Bola check valve bergerak dan membuka saluran bagian atas. Oli keluar melaui saluran ini. Apabila tekanan oli pada sisi outlet (saluran keluar pompa) relative kecil maka setiap stroke (langkah piston) akan mendorong oli secara relative mudah. Jika tekanan meningkat, stroke yang dibutuhkan lebih berat. Setiap stroke akan memindahkan volume (displacement) oli yang sama
  • 2. walaupun tekanan pada sisi outlet tinggi. Inilah arti dari positive displacement. Yaitu displacement oli selalu tetap tidak bergantung pada tekanan outlet. Tekanan ini bisa sedemikian tingginya sehingga pada system hidrolik yang menggunakan pompa positive displacement harus disediakan mekanisme pembuangan oli jika terjadi kenaikan tekanan yang terlalu besar Pompa non-positive salah satunya seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Cara kerjanya adalah sebagai berikut. Imperller berputar dengan kecepatan tinggi membuat tekanan di dalam saluran hisap (suction) turun lebih rendah dari tekanan udara. Fluida ditekan udara dan masuk ke dalam pompa. Impeller akan menekan fluida sehingga fluida bergerak dengan kecepatan tinggi. Fluida diarahkan oleh bentuk dari housing pompa menuju saluran keluar (discharge). Fulida akan menghasilkan displacement yang sama setiap putaran impeller. Namun jika tekanan pada saluran discharged naik, banyak oli yang terhambat untuk melewati saluran ini. Oli akan kembali masuk ke pompa yang artinya displacement menjadi berkurang. Inilah arti dari non-positive displacement. Yaitu volume yang dihasilkan (displacement) bergantung pada besar kecilnya tekanan pada sisi outlet. Jika tekanan pada sisi outlet tinggi maka displacement menjadi lebih kecil. Jika system hidrolik menggunakan pompa jenis ini, tidak perlu dipasang mekanisme buang yang khusus, karena kenaikan tekanan system tidak bisa mejadi terlalu tinggi yang dibatasi oleh konstruksi pompa. Berbeda dengan positive displacement dimana volume oli yang sama selalu dihasilkan sehingga tekanan dapat naik tinggi sekali dan membahayakan system. Contoh pompa jenis non-positive adalah water pump. Pompa non-positive digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan aliran atau debit yang besar tapi tekanannya rendah. Sedangkan positive displacement digunakan pada aplikasi aliran atau debit rendah dan tekanan yang tinggi. Pada alat berat yang dibutuhkan adalah tekanan yang tinggi dan aliran yang rendah sehingga yang cocok adalah pompa positive displacement. Pompa sebenarnya tidak menghasilkan tekanan. Kenapa? karena jika keluaran pompa langsung dialirkan ke tanki tanpa melewati system, tekanan akan rendah sekali. Tekanan akan timbul hanya jika ada hambatan yang ditemui oli misalnya penyempitan-penyempitan dan beban.
  • 3. Pompa juga pada dasarnya tidak menghisap. Pompa hanya menciptakan kevakuman (tekanan lebih kecil dari tekanan udara). Oli masuk ke pompa karena ditekan udara luar atau udara di dalam tanki. Oleh karena itu jika saluran hisap tersumbat maka oli akan sulit memasuki pompa. Tekanan pada sisi hisap pompa akan turun sekali dan oli bisa mendidih walaupun temperaturenya rendah. Oli yang mendidih akan berwujud gas yang dapat menyebabkan kavitasi (cavitation). Kavitasi adalah proses pecahnya gelembung-gelembung gas pada daerah oli bertekanan tinggi dan menyebabkan terbentuknya lubang-lubang pada permukaan logam. Rating atau spec pompa adalah berapa besar aliran yang dapat dihasilkan persatuan waktu, misalnya 100 liter per menit. Semakin besar pompa, biasanya akan semakin besar juga aliran (flow)-nya. Selain flow, biasanya disebutkan tekanan maksimum yang dapat ditangani pompa misalnya 3000 psi. Dengan data aliran dan tekanan maksimum ini serta efisiensi pompa maka kita dapat secara kasar menentukan tenaga (power) maksimum yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompa. Jadi jika pompa ini digandeng dengan engine maka angka yang kita hitung adalah rating power untuk engine tersebut. Pompa memiliki spesifikasi efisiensi volumetric. Yaitu perbandingan antara displacement sesungguhnya dan displacement secara teori. Semakin besar angka ini semakin baik pompa tersebut. Pompa positive displacement memiliki efisiensi volumetric yang relative tinggi (di atas 90%) dibandingkan dengan yang non-positive. Gambar Jenis-jenis pompa Jenis-jenis pompa yang akan kita bahas hanya dari jenis positive displacement yang banyak dipakai pada alat berat yaitu gear, vane dan piston. Gear Pump gear digerakkan oleh tenaga dari luar disebut driving gear dan gear yang digerakkan oleh driving gear disebut dengan driven gear atau idler gear.
  • 4. Kedua gear ini akan masuk ke dalam housing dan ditutup dengan plate dan dijaga oleh seal dan back-up seal untuk mencegah kebocoran. Cara kerja pompa ini adalah sebagai berikut. Driving gear menggerakkan driven gear. Gerakan kedua gear ini menciptakan kevakuman pada sisi inlet. Oli masuk dari tangki menuju pompa. Oli kemudian masuk ke dalam ruang-ruang yang dibentuk oleh gigi-gigi gear dan housing. Oli dibawa oleh ruangan ini menuju ke sisi outlet. Tekanan tinggi pada sisi outlet akan mendorong gear-gear mengarah ke sisi inlet. Dorongan ini akan membuat ketidak seimbangan pada shaft (poros) pompa sehingga bisa menimbulkan masalah. Untuk mengurangi efek ini, maka sering dipasang pelat penyeimbang tekanan (pressure
  • 5. balance plate) pada sisi inlet dimana oli dari tekanan tinggi diarahkan ke sisi inlet dan akan menekan shat ke arah sisi outlet sehingga menyeimbangkan dorongan. Pada beberapa desain, shaft pompa dibuat tapered, sehingga tekanan shaft ke bearing lebih luas. Jika gear pump sudah lama dipakai maka clearance (suaian) antara puncak gigi gear dan housing sudah sedimikian besarnya. Oli banyak yang bocor kembali ke sisi inlet dan efisiensi volumetric pompa turun. Jika oli yang dipakai pada sistem kotor dan banyak mengandung partikel-partikel keras maka sering terjadi luka dan alur-alur terbentuk pada housing pompa. Alur-alur ini akan mengakibatkan kebocoran dan menurunkan efisiensi volumetric pompa. Pada gear pump, besarnya flow pompa ditentukan oleh besarnya ruang yang dibentuk antara gigi-gigi gear dan housing. Besarnya flow juga ditentukan oleh kecepatan putar pompa. Untuk mengatur besarnya flow pada gear pump, satu-satunya cara adalah dengan mengatur putaran pompa. 1. Internal Gear Pump Outer gear digerakkan oleh shaft. Outer gear atau rotor ini kemudian menggerakkan inner gear (idler). Titik pusat outer gear berbeda dengan titik pusat inner gear. Perbedaan inilah yang menyebabkan konstruksi ini menjadi pompa. Pola bulan sabit (crescent) berfungsi untuk memandu gerakan inner gear dan memperkecil ruangan yang dilalui oli.
  • 6. Putaran outer gear dan inner gear menyebabkan timbul kevakuman pada sisi inlet. Kevakuman ini disebabkan oleh ruangan yang semakin membesar pada saat gear-gear berputar. Pada gambar diatas arahnya ke bawah. Oli masuk ke dalam pompa dan terperangkap dalam ruang yang dibatasi oleh gigi-gigi gear, housing dan crescent. Pada saat gear melintasi crescent, ruangan- ruangan ini mengecil dan menekan oli. Pada sisi outlet, oli keluar dari ruangan-ruangan. Pada internal gear pump, terjadi ketidak seimbangan dorongan yang sama seperti pada gear pump biasa. Keausan juga menyebabkan clearance semakin membesar dan kebocoran-kebocoran terjadi diantara gigi-gigi gear dan housing serta crescent menurunkan efisiensi. 2. External Gear Pump. Untuk unit – unit Komatsu sistem hidroliknya banyak memakai jenis external gear pump ini. Konstruksi external gear pump terlihat pada gambar. Secara garis besar, external gear pump dapat dibagi dalam dua jenis : Fixed Side Plate Type Gear Pumps.
  • 7. Side plate pompa ini tidak dapat bergeser-geser. Kontruksinya ada yang jadi satu dengan housing, dan ada pula yang terpisah tetapi diikat terhadap housingnya. Pompa ini mempunyai discharge pressure antara 30 Kg/Cm2 sampai dengan 125 Kg/Cm2. Komatsu menamakan pompa jenis ini tipe FAL/R dan GAL/R. Movable Side Plate Type ( Pressure Balancing Type Gear Pumps ). Side plate pompa ini dapat bergeser semakin menjepit gear bila tekanan naik. Dengan demikian maka internal leakage diperkecil sebab side clearance juga kecil. Specific Discharge Pressurenya lebih besar dari 140 Kg/Cm2. Gear pump yang dipergunakan dalam unit-unit Komatsu berbeda-beda jenisnya disesuaikan dengan fungsinya. Untuk itulah maka external gear pumps diklasifikasikan dalam 5 ( lima ) jenis yaitu : FAL/R dengan tekanan 30 Kg/Cm2 GAL/R dengan tekanan 125 Kg/Cm2 PAL/R dengan tekanan 140 Kg/Cm2 KAL/R dengan tekanan 175 Kg/Cm2 SAL/R dengan tekanan 210 Kg/Cm2 Vane Pump Konstruksi vane pump ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
  • 8. Vane pump terdiri rotor atau displacement dan housing. Di dalam rotor terdapat vane yang bebas keluar masuk slot pada rotor. Rotor kemudian ditutup dengan flex plates dan housing. Rotor diputar oleh tenaga dari luar. Perputaran rotor menyebabkan vane terlempar (efek gaya sentrifugal) ke luar. Akibat gaya ini, vane menekan housing dengan kuat. Ini akan mengisolasi oli karena terbentuknya ruangan yang terpisah antara dua vane dan housing. Sumbu putar rotor dan titik pusat housing dibuat tidak bertemu sehingga dari sini tercipta perbedaan ruangan di atas dan di bawah. Karena ada perbedaan besar ruangan inilah terjadi proses pemompaan. Pada sisi inlet, ruangan yang dibentuk oleh dua vane dan housing membesar sehingga terjadi kevakuman dan oli dapat masuk ke dalam pompa. Oli dibawa oleh ruangan ini berputar. Dekat dengan sisi outlet, karena perbedaan titik pusat, ruangan-ruangan dibuat semakin kecil dan menekan oli. Oli lalu keluar menuju sisi outlet
  • 9. Bagian atas vane pump ditutup dengan flex plate dan housing dan disekat oleh seal supaya tidak bocor. Pada flex-plate terdapat lubang-lubang untuk mengarahkan oli dari daerah bertekanan tinggi. Oli bertekanan ini digunakan untuk memberikan tekanan pada flex plate sehingga dapat menyekat oli dari kebocoran pada bagian atas dan bawah pompa. Dengan menggunakan desain seperti ini, kekuatan penyekatan flex plate berbanding lurus dengan tekanan oli disisi outlet. Semakin tinggi tekanan oli pada sisi outlet semakin besar kekuatan yang dibutuhkan untuk menyekat.
  • 10. Displacement oli pada flex plate bisa diubah-ubah dengan mengubah kecepatan putar. Namun ada rancangan lain dari vane pump yang cam ring bisa diatur letakknya. Dengan menggerak-gerakkan cam ring kita bisa mendekatkan atau menjauhkan titik pusat cam ring dan rotor. Apabila jarak kedua titik pusat ini dekat maka displacement oli akan mengecil dan begutu juga sebaliknya. Pompa semacam ini dapat menghasilkan flow yang kecil walaupun putarannya tinggi. Ini adalah prinsip kerja variable displacement pump. Pada pompa ini, putaran pompa tidak berpengaruh langsung pada displacement oli.
  • 11. Vane pump pada gambar mengalami ketidakseimbangan gaya seperti yang dialami oleh gear pump. Ketidakseimbangan ini bisa diatasi dengan membuat dua lubang inlet dan dua lubang outlet di bagian dalam pompa. Piston Pump Piston pump terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut. Barrel, berbentuk silinder yang terhubung ke shaft dan diputar oleh tenaga dari luar. Di sekeliling barrel terdapat lubang-lubang tempat piston. Piston adalah komponen yang bergerak keluar masuk di dalam barrel. Slipper dan retaining ring, komponen yang memegang piston. Sedangkan swashplate adalah pelat yang berbentuk miring untuk membuat terjadinya perbedaan besar ruangan didalam barrel.
  • 12. Cara kerja psiton pump adalah sebagai berikut (lihat gambar). Barrel diputar oleh shaft dan membawa piston masuk dan keluar. Pada saat piston masuk maka ruangan antara piston dan barrel semakin membesar. Perbesaran ini mengakibatkan terjadinya penurunan tekanan sehingga oli masuk kedalam pompa. Pergerakkan masuk piston ini adalah mengikuti kontur dari swashplate. Setengah putaran berikutnya piston bergerak keluar dan menekan oli ke luar pompa. Selama terjadi perbedaan ukuran ruang antara piston dan barrel maka piston selalu menghasilkan displacement oli. Kemiringan swashplate mempengaruhi besar kecilnya displacement pompa. Jika swashplate kemiringannya lebih besar maka displacement pompa akan semakin besar. Jika swashplate lebih vertical (lurus) maka displacement pompa akan lebih kecil. Jika kemiringan swashplate tidak bisa diubah maka displacement pompa hanya bisa diubah dengan mengubah putaran pompa. Pompa ini disebut fix displacement pump. Jika swasplate bisa diubah maka displacement pompa tidak dipengaruhi oleh putaran pompa. Jadi walaupun pompa berputar cepat dengan meluruskan swasplate, displacement akan tetap kecil.