1. 1 | DKTAT MOTOR BENSIN
BAB III
KOMPONEN POKOK MOTOR BENSIN
Adapun komponen pokok motor bensin adalah:
1 Kepala silinder
2 Blok silinder
3 Piston atau torak atau zuiger
4 Ring piston
5 Pen piston
6 Batang piston atau stang piston
7 Poros engkol
8 Carter (panci minyak)
1.1 KEPALA SILINDER
1.1.1 Fungsi Kepala Silinder
Kepala silinder berfungsi untuk:
a. Sebagai tutup blok silinder
b. Sebagai pembentuk ruang bakar
c. Sebagai tempat pemasangan komponen – komponen mesin seperti busi, mekanisme katup,
sistem pendingin, sistem bahan bakar, dll.
2. 2 | DKTAT MOTOR BENSIN
d. Sebagai tempat saluran masuk (intake manifold) dan tempat saluran buang (exhuose
manifold).
1.1.2 Bahan Kepala Silinder
Bahan kepala silinder terbuat dari:
Paduan aluminium (aluminium alloy)
Besi tuang
1.1.3 Bentuk – Bentuk Ruang Bakar
Bentuk – bentuk ruang bakar yaitu:
a. Type Setengah Bulat
Pada ruang bakar setengah bulat, panas yang hilang semakin kecil. Katup dapat dibuat
lebih besar sehingga efisiensi pengisian lebih baik. Keuntungan yang lain yaitu aliran dari gas
sangat sempurna. Kerugian model ini penyusunan mekanisme katupnya menjadi lebih rumit.
Dan pembuatan kepala silinder sangat sukar.
b. Type Baji
Ruang bakar ini bentuknya seperti baji atau pasak. Penempatan ruang bakar ini agak
keluar dari sumbu silinder dan penempatan katup agak miring. Kemiringan ± 10º sehingga
saluran masuk dan saluran buang, bentuknya tidak terlalu bengkok. Hal ini menguntungkan
karena memungkinkan aliran gas yang lebih lembut dan mudah mengalir dari luar ke dalam
silinder atau sebaliknya. Bentuk ini sangat sederhana dan mekanisme katup juga lebih sederhana
dibanding dengan type setengah bulat.
c. Type bak mandi
Type ini sangat mudah dibuat dan ongkos pembuatannya sangat ringan. Bentuk ini
menyebabkan terjadinya pusaran yang lebih baik yang selanjutnya akan memperbaiki proses
pembakaran gas. Tujuan penempatan ruang bakar agak keluar dari sumbu silinder adalah agar
dorongannya lancar, memusatkan tenaga dorong di satu sisi agar dapat meningkatkan tenaga
motor.
1.1.4 Pemeriksaan Kepala Silinder
Karena kepala silinder bekerja pada temperatur dan tekanan yang tinggi, maka kepala
silinder bisa mengalami gangguan seperti:
1. Retak atau pecah
2. Cembung
3. 3 | DKTAT MOTOR BENSIN
3. Cekung dan permukaan yang tidak rata
Gangguan – gangguan tersebut di atas disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
Mesin sering mengalami over heating
Terjadi kesalahan di dalam urutan melepas dan pemasangan baut kepala silinder
Momen pengerasan baut kepala silinder antara satu dengan lainnya tidak sama
1.1.5 Cara Melepas dan Memasang Baut Pengikat Kepala Silinder
Adapun cara melepas baut pengikat kepala silinder yaitu:
Menyilang urutannya dari luar ke dalam yaitu 6 –1 –5 –10 –7 –2 –4 –9 –8 –3
Dengan cara memutar urutannya yaitu 1 –10 –6 –5 –2 –9 –7 –4 –3 –8
Cara memasang:
Dengan cara menyilang urutannya yaitu 3 –8 –9 –4 –2 –7 –10 –5 –1 –6
Dengan cara memutar urutannya yaitu 3 –8 –9 –2 –4–7 –10 –1 –5–6
Pemeriksaan ketidakrataan kepala silinder dapat dilakukan dengan cara:
Bila hanya di satu sisi silinder saja yang tak rata maka dapat menyebabkan kepincangan pada
mesin, selain itu juga dikarenakan keausan yang tak sama antar silinder.
1.2 BLOK SILINDER
4. 4 | DKTAT MOTOR BENSIN
Blok silinder berfungsi sebagai kedudukan silinder atau kedudukan kepala silinder dan
kelengkapan – kelengkapan motor lainnya, dan juga sebagai rumah mekanisme engkol.
1.2.1 Macam – Macam Konstruksi Blok Silinder
Macam – macam konstruksi blok silinder yaitu:
a. Blok silinder tunggal
Rumah poros engkol dan blok silinder membentuk satu badan atau satu kesatuan yang
terdiri dari 1 jenis bahan. Konstruksi ini paling banyak dipakai pada mobil.
b. Blok dan silinder terpisah
Konstruksi ini banyak digunakan pada sepeda motor. Ada juga mobil yang menggunakan
konstruksi ini, contohnya VW.
c. Blok silinder tunggal dengan tabung silinder (silinder liner)
Konstruksi ini sering digunakan pada motor diesel dan motor bensin yang memiliki silinder.
Blok silinder tunggal (silinder liner) dengan tabung silinder ada dua type, yaitu:
Model basah (wet type)
Bagian luar dari pelapis silinder ini berhubungan langsung dengan air pendingin
sehingga tetap basah. Perpindahan panas dari silinder liner ke air pendingin lebih
cepat dari pada model kering. Pelapis silinder model ini ada yang dapat dilepas dari
blok silindernya seperti yang digunakan pada motor diesel, ada juga yang menjadi
satu dengan blok silindernya, seperti yang digunakan pada mesin bensin.
Model kering (dry type)
2. Bagian luar dari dinding silindernya tidak berhubungan langsung dengan air pendingin.
Tebal pelapis silinder model ini antara 2 – 4 mm. Pelapis silinder ini juga digunakan untuk
silinder yang ukurannya sudah melampaui limit maksimumnya atau karena silinder sudah
terdapat goresan – goresan yang melampaui batas.
Ukuran diameter luar pelapis silinder harus lebih besar sedikit dari diameter dalam blok
silinder, karenanya pada saat pemasangan pelapis silinder ini harus ditekan dengan mesin
press dengan gaya tekan sebesar 2000 – 3000 kg. Apabila gaya tekan lebih kecil dari 2000
kg, pelapis silinder masuk dengan mudah maka harus diganti dengan ukuran diameter
5. 5 | DKTAT MOTOR BENSIN
luarnya yang lebih besar. Setelah pelapis silinder terpasang harus dibor lagi sesuai dengan
ukuran standard.
1.2.2 Bentuk – bentuk blok silinder atau blok mesin
Ada 3 bentuk blok silinder atau blok mesin yaitu:
1. Model sebaris (in line)
2. Model V
3. Model horizontal atau boxer atau berlawanan
1.2.3 Pemeriksaan Pada Blok Silinder
1. Kelengkungan atau ketidak rataan antara blok silinder dengan kepala silinder, hal ini dapat
diperiksa/dicek dengan menggunakan mistar baja.
2. Keretakan blok silinder, hal ini dapat diperiksa secara visual dengan cara melihat di sisi-sisi
blok silinder.
3. Periksa lubang – lubang silinder dari keovalan, ketirusan, dan goresan, hal ini dapat
diperiksa dengan menggunakan alat silinder gauge.
1.3 PACKING ATAU GASKET ATAU PERAPAT
Packing terbuat dari bahan plat copper (baja) yang diisi atau dilapisi asbes. Packing
berfungsi sebagai perapat antara kepala silinder dengan blok silinder hingga tidak terjadi kebocoran
gas maupun air pendingin. Packing harus tahan terhadap suhu yang tinggi serta harus dapat
menyalurkan kelebihan panas dari kepala silinder ke blok silinder, atau sebaliknya.
6. 6 | DKTAT MOTOR BENSIN
1.4 PISTON ATAU TORAK
1.4.1 Fungsi Piston
Piston berfungsi untuk:
Menimbulkan kompresi
Membentuk ruang bakar
Menyalurkan panas dari hasil pembakaran ke dinding silinder melalui cincin kompresi dan
cincin pelumas
Memindahkan tenaga pembakaran keporos engkol melalui batang torak
1.4.2 Bahan Piston
Piston terbuat dari:
a. Paduan aluminium atau aluminium alloy
b. Besi tuang atau cast iron
1.4.3 Sifat – Sifat Piston
Sifat – sifat yang harus dimiliki oleh piston:
1. Tahan terhadap tekanan yang tinggi, baik tekanan kompresi maupun tekanan pembakaran
(tekanan kompresi ± 84 psi, tekanan pembakaran ± 348 psi).
2. Tidak cepat memuai pada suhu kerja yang tinggi.
3. Harus ringan sehingga dapat bekerja naik turun dengan baik.
1.4.4 Jenis – Jenis Piston atau Torak
Adanya jenis – jenis piston yang dibuat adalah untuk mengimbangi atau memenuhi syarat –
syarat utama yang harus dimiliki oleh sebuah piston. Adapun jenis – jenis piston yang secara umum
digunakan yaitu:
7. 7 | DKTAT MOTOR BENSIN
A. Split Piston
Pada model split piston, pada sisi kerja torak dibuat alur yang berbentuk huruf T atau U.
Dimaksudkan untuk menampung pemuaian yang berlebihan, baik yang diakibatkan oleh panas
pembakaran ataupun gesekan.
B. Slipper Piston
Pada bagian bawah lubang pena torak (bos pen) dipotong sehingga berat secara keseluruhan
berkurang. Hal ini memungkinkan torak dapat bekerja pada putaran tinggi.
C. Auto Termic Piston
Untuk mencegah pemuaian yang besar dan yang berlebihan dari kepala torak khususnya
torak yang terbuat dari paduan aluminium, pada bagian dalam torak dipasangkan ring baja
dengan angka pemuaian yang kecil.
8. 8 | DKTAT MOTOR BENSIN
D. Oval Piston
Pada bagian sisi kerja torak dibuat lebih tipis dari pada sisi lubang pena torak dan diameter
pada sisi kerja lebih besar dari pada sisi lubang pena torak. Ini dimaksudkan pada sisi lubang
pena torak lebih cepat memuai sehingga bentuk torak menjadi bulat.
E. Off Set Engine
Off set engine bertujuan untuk menghindari terjadinya keausan yang lebih besar pada
dinding silinder, khususnya pada sisi kerja dari silinder tersebut. Off set engine adalah menggeser
sumbu pin torak atau sumbu poros engkol sebesar 1 - 2 mm ke arah sisi kerja dari dinding
silinder. Gaya dorong pembakaran bekerja sepanjang sumbu torak dengan titik tangkap pada titik
pusat pin torak.
Pembakaran maksimal pada mesin 10º setelah TMA, pada posisi ini gaya terurai menjadi 2
yaitu:
a. Gaya menekan batang penggerak untuk memutar poros engkol
b. Gaya menekan dinding silinder pada posisi kerja (hanya pada satu sisi saja).
Karena adanya off set engine tersebut, maka pada torak selalu diberi tanda pemasangan, agar
posisi torak dengan off setnya tidak akan terbalik.
1.4.5 Ring Torak Atau Ring Piston
Fungsi dari ring torak adalah sebagai perapat antara piston dan dinding silinder agar tidak
terjadi kebocoran di setiap langkah piston, sebagai penyalur panas dari piston ke dinding silinder,
dan sebagai pengikis sisa oli yang menempel pada dinding silinder.
9. 9 | DKTAT MOTOR BENSIN
Pada sebuah torak biasanya dilengkapi oleh 2 macam ring yaitu ring kompresi dan ring
pelumas. Jumlah ring kompresi ada yang 2 dan juga ada yang 3.
Jenis – Jenis Ring Torak
Ring torak dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Ring kompresi
Fungsi ring kompresi adalah:
Sebagai perapat sehingga tidak terjadi kebocoran pada saat kompresi maupun
usaha.
Sebagai penyalur panas dari torak kedinding silinder.
Mencegah kekocakan/keolengan yang berlebihan antara torak dengan silinder.
Memperbesar kevakuman pada waktu langkah hisap.
Mengikis sisa - sisa minyak pelumas sehingga tidak masuk keruang bakar.
b. Ring Oli (Ring Pelumas)
Fungsi ring pelumas yaitu mengatur pelumasan pada dinding silinder sehingga gesekan
torak bisa diperkecil.
Sifat-Sifat Ring Torak
Adapun sifat-sifat Ring Torak :
1 Tahan terhadap temperatur yang tinggi.
2 Tahan terhadap tekanan sehingga tak mudah patah dan tidak cepat aus.
10. 10 | DKTAT MOTOR BENSIN
Bentuk-Bentuk Celah Ring Torak
Tanda-Tanda Pada Ring Torak
Adapun tanda-tanda pada ring torak yang perlu diperhatikan:
1. STD 10,25 (oversize)
2. ● → Ring kompresi I
3. ●● → Ring kompresi II
4. ●●● → Ring kompresi III
Catatan :
1. Pemasangan ring, tanda-tanda di atas harus di atas, tidak boleh terbalik.
2. Celah ring tidak boleh menghadap sisi kerja torak karena dapat menggores silinder.
3. Pemasangan ring piston tidak boleh di depan atau di atas lubang pin torak karena dapat
menyebabkan kebocoran,
4. Pemasangan ring torak tidak boleh segaris.
5. Pada pemasangan ring, yang harus diperhatikan sebagai berikut (ring kompresi dan
pelumas) :
a. Tanda harus menghadap keatas
b. Tanda STD Menunjukkan piston dalam keadaan standar
c. Tanda ●, ●●, ●●● Tidak boleh tertukar
d. Celah ring I, II, III, tak boleh berada satu garis
e. Celah ring kompresi tidak boleh berada pada sisi kerja torak.
f. Celah ring kompresi tidak boleh berada tepat diatas lubang pena torak.
g. Pada ring kompresi yang terdiri dari 2 ring jarak celah ring I dengan ring II harus
180º. 3 ring kompresi harus bergerak 120º.
11. 11 | DKTAT MOTOR BENSIN
Pengukuran Pada Ring Torak
Adapun hal-hal yang harus diukur pada ring torak adalah:
1. Kelonggaran antara ring dengan alurnya
2. Celah ring pada silindernya 0,15 – 0,45 cm .
Langkah kerja ring compresi (4T)
Keterangan :
1 Langkah hisap
Pada langkah hisap kedua ring compresi berada di atas karena ring compresi terseret
oleh gerakan torak yang bergerak ke bawah.
12. 12 | DKTAT MOTOR BENSIN
2 Langkah compresi.
Pada langkah compresi kedua ring copmpresi berada di bawah, akibat terseret oleh
gerakan torak di atas.
3 Langkah usaha
Pada langkah usaha ring compresi I berada di posisi mengambang, karena tekanan yang
sangat tinggi dari hasil pembakaran. Sedangkan ring compresi II berada di atas, akibat
gesekan pada dinding silinder dan ring ini mencegah terjadinya kebocoran.
4 Langkah buang
Pada saat langkah buang ring compresi berada di bawah karena gerakan torak ke atas.
1.5 POROS ENGKOL
Poros engkol berfungsi untuk mengubah gerak bolak- balik dari torak menjadi torak
berputar, dan juga untuk menentukan urutan pengapian (FO / Firing Order ).
1.5.1 Kontruksi Poros Engkol
Konstruksi poros engkol tergantung pada :
1. Urutan pengapian.
2. Bentuk motor (bentuk V, Boxer atau sebaris).
3. Jumlah silinder.
13. 13 | DKTAT MOTOR BENSIN
n + 1 atau
2n +
1
4
1.5.2 Bagian-bagian poros engkol
Bagian – bagian dari poros engkol yaitu :
1. Crank Jurnal.
2. Crank pin.
3. Crank arm.
4. Balance Weight.
1.5.3 Rumus pembuatan cran :
Adapun rumus pembuatan crank yaitu :
Dimana n = Jumlah Silinder
Contoh :
Diketahui jumlah silinder mobil = 4
Hitunglah jumlah crank jurnalnya :
Jawab
Crank jurnal = n + 1
= 4 + 1 = 5 atau
Crank jurnal = 2n
+ 1
4
= 24
+ 1 = 16 + 1 = 4+1 = 5
4 4
3.5.4 Kelengkapan Pada Poros Engkol
Adapun kelengkapn poros engkol yaitu :
A. Bantalan Luncur:
1. Bantalan luncur dipasang antara pangkal batang torak dan jurnal batang torak
dari poros engkol ( crank pin ).
2. Fungsi bantalan luncur adalah untuk memperoleh putaran pada poros engkol
dengan hambatan yang kecil. Atau untuk memperkecil kerugian tenaga akibat
gesekan. Bantalan luncur terdiri dari 2 bahan yaitu :
a) Punggung pendukung luar dibuat dari baja dengan tujuan untuk dapat
menumpu beban berat.
14. 14 | DKTAT MOTOR BENSIN
b) Permukaan luncur yang tipis dibuat dari paduan logam putih perunggu,
timah atau paduan aluminium, dengan tujuan untuk memperoleh sifat
luncur yang baik.
Bila keausan pada poros engkol terlalu besar dapat memperbesar
ruang bakar pada saat akhir langkah kompresi sehingga TMA turun sesuai
keausan dan mempengaruhi tenaga dorong yang dilakukan terhadap batang
torak saat langkah usaha (tenaga mesin berkurang).
Fungsi ceruk atau coakan adalah untuk memperoleh posisi dudukan
yang baik pada pangkal batang torak.
Pemeriksaan keausan pada bantalan luncur bisa dilakukan dengan
menggunakan plastik gauge atau bisa pula dengan jangka sorong
atau micrometer.
B. Bantalan Luncur Aksial
C. Roda gaya atau Roda gila (Fly Wheel)
15. 15 | DKTAT MOTOR BENSIN
Fungsi Roda Gaya atau Roda Gila :
a. Karena penggerak poros engkol melalui gaya torak yang tidak merata akibanya
kecepatan putar poros engkol bervariasi.
b. Untuk memperhalus variasi kecepatan momen kelembutan massa diperbesar dengan
menambah roda gaya.
c. Roda gaya juga berfungsi sebagai tempat dudukan kopling dan gigi untuk starter.
d. Roda gaya terlalu berat akan memberikan kecepatan putar yang lemah karena
kelembaban massa yang besar.
1.6 BATANG TORAK ATAU STANG PISTON
1.6.1 Fungsi Batang Torak:
1. Untuk meneruskan gerak naik turun torak ke poros engkol.
2. Merubah gerakan lurus torak menjadi gerakan putar pada poros engkol.
1.6.2 Syarat-syarat batang torak:
1. Ringan.
2. Harus kuat terhadap tekanan dan lekukan.
3. Tahan terhadap temperatur yang tinggi
16. 16 | DKTAT MOTOR BENSIN
1.7 CARTER
Carter berfungsi untuk menampung minyak pelumas sebelum melakukan pelumasan dan
setelah melalui bagian - bagian yang dilumasi.
Carter dilengkapi dengan separator yang berfungsi untuk :
1. Mencegah terjadinya goncangan minyak pelumas pada saat kendaraan berjalan pada jalan
yang tidak rata.
2. Untuk menghindari terjadinya pengumpulan minyak pelumas pada satu sisi pada saat
kendaraan menanjak atau melalui jalan yang menurun.