1. MENERAPKAN CARA PERAWATAN KOPLING OTO.KR03.001.01
KELAS XI TKRO
PESENTASI 1
MICHAEL DOE
Materi Pokok AUTOMOBILE TECH.
1. Patuhi kehadiran dan joint di daring mata pelajaran Sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan
2. Jangan sampai tidak mengerjakan dan mengirimkan Tugas
3. Jaga kondisi fisik dan mental spiritual secara tertib serta tingkatkan kualitas Ibadah kita di era
pandemic covid-19.
prinsip kerja kopling
prosedur pemeliharaan /servis yang sesuai
persyaratan keamanan perlengkapan kerja
KELAS XI TKRO SMK Negeri 1 Blitar
persyaratan keamanan kendaraan
2. Kopling (clutch) terletak diantara mesin dan
transmisi, dan berfungsi untuk menghubungkan dan
melepaskan tenaga dari mesin ke transmisi melalui
kerja pedal selama perkaitan roda gigi.
3. Harus dapat menghubungkan putaran
mesin ke transmisi dengan lembut.
Harus dapat memindahkan tenaga mesin ke
transmisi tanpa slip.
Harus dapat memutuskan hubungan dengan
sempurna dan cepat.
4.
5. 1.Clutch cover (Tutup Kopling)
Komponen ini terikat pada flywheel dan sebagai penutup kopling,
yang bersentuhan langsung dengan kampas kopling.
2. Clutch disc (Plat kopling)
Berfungsi untuk memindahkan tenaga dari mesin ke transmisi
dengan lembut tanpa terjadi slip.
3. Diaphragm Spring (Pegas diafragma)
Berfungsi menekan dan menarik presure plate pada clucth cover.
4. Release Bearing (Bantalan tekan)
Berfungsi menekan dan menarik diapragma spring pada clutch cover.
5. Release Fork (Tuas Pembebas)
Release fork memiliki fungsi yaitu menekan release bearing sehingga
release bearing akan menekan pegas diafragma / pegas coil.
7. Clutch cover tipe coil spring
Clutch cover tipe coil spring ini
banyak digunakan pada kendaraan niaga
berat.
Keuntungan :
• Penekanan terhadap plat kopling kuat
Kerugian :
• Tenaga untuk menekan plat kopling berat
• Konstruksinya rumit sehingga harganya
mahal
8. Clutch cover tipe Diaphragma
Keuntungan :
• Tenaga penekanan ringan
• Penekanan plat kopling lebih
merata
• Tenaga pegas tidak
berkurang oleh adanya gaya
sentrifugal
Kerugian :
• Penekanan terhadap
plat kopling lebih kecil
9. Fungsi :
• Facing bidang gesek untuk
meneruskan tenaga putar dari
mesin ke transmisi.
• Cushion plate untuk
memperlembut saat kopling
berhubungan.
• Torsion damper untuk
meredam kejutan saat kopling
berhubungan.
• Clutch hub berfungsi sebagai
tempat perkaitan unit plat
kopling dengan input shaft
transmisi.
• Paku Keling/Rivet berfungsi
untuk menyatukan kampas
kopling dan cushion plate serta
menyatukan cushion plate dan
disc.
10. Ditinjau dari sistem pengontrolannya:
Kopling Mekanis ( mechanical clutch)
Kopling hidraulis ( hydraulic clutch )
11. Pada tipe ini tenaga penginjakan pada pedal untuk
membebaskan kopling diteruskan ke release fork melalui kabel
pembebas (release cable).
Kelebihan:
• Murah
• mudah perawatannya
• Kontruksinya sederhana dan lain sebagainya.
Kekurangannya:
• kehilangan akibat gesekan relatif lebih besar dibandingkan
dengan yang hidraulis
• apabila jarang digunakan dan sudah berumur lama sering
macet dan juga seret.
12. Pengoperasian unit kopling
sistem mekanik menggunakan kabel
baja yang menghubungkan pedal
kopling dengan tuas pembebas
kopling.
Saat pedal kopling diinjak, maka
akan menarik kabel kopling yang
diteruskan dengan menggerakan tuas
pembebas ke arah menekan pegas
kopling. Sehingga plat kopling bebas
tak terjepit oleh plat tekan.
Saat pedal dilepas, maka pedal
kopling akan dikembalikan pada
posisi semula oleh pegas pengendali
pedal. Sementara tuas kopling akan
kembali pada posisi semula.
13. Pada tipe ini gerakan pedal kopling dirubah menjadi
tekanan hidraulis oleh master cylinder yang kemudian
diteruskan ke release fork melalui release cylinder.
Kelebihannya :
• Kehilangan tenaga akibat gesekan lebih kecil, sehingga
penekanan pedal kopling lebih ringan.
• Pemindahan tenaga pedal kopling lebih cepat sehingga kerja
kopling lebih baik
Kekurangannya :
• Konstruksinya lebih rumit
• Kerja kopling akan terganggu atau tidak akan baik apabila
terjadi kebocoran atau terdapat udara pada sistem kopling.
14. Pada saat pedal di injak, menyebabkan push rod bergerak terhadap piston
untuk menutup return port, minyak terhisap dari reservoir menuju ke relese
cylinder dan push rod pada release cylinder mendorong release fork sehingga
sistem kopling bekerja. Saat pedal dilepaskan menyebabkan pegas balik
mendorong piston kembali ke posisi semula, return port terbuka dan minyak
kembali lagi ke reservoir.
15. Sistem kopling jika ditinjau dari cara
pengoperasiannya:
1. Kopling Manual
2. Kopling Otomatis / sentrifugal
3. Torque Converter
16. Kopling manual itu adalah kopling yang
bekerjanya diatur oleh handle kopling atau tuas
kopling. Pembebasannya dilakukan dengan cara
menarik tuas kopling di batang kemudi sepeda motor
(biasanya ada di sebelah kiri). Komponen kopling
manual antara lain:
1.Mekanisme handel terdiri dari: handel, kabel
kopling, tuas atau batang dan pen pendorong
2.Mekanisme kopling terdiri dari: gigi primer
kopling, rumah atau clutch housing, plat gesek, plat
kopling, per, pengikat, kopling tengah, plat penekan,
klep penjamin dan batang pembebas (release rod).
17. Cara kerja kopling manual
Cara kerja koling mekanis adalah sebagai berikut, ketika
handel kopling atau tuas kopling pada batang kemudi bebas
(dalam posisi tidak ditarik) maka plat tekan dan plat gesek
dijepit piring penekan dengan bantuan dari pegas kopling,
sehingga tenaga putar dari poros engkol dapat diteruskan ke
roda belakang.
18. Ketika tuas kopling dilepas, putaran mesin
diteruskan dengan sempurna menuju
transmisi.
Sedangkan ketika tuas kopling ditekan
atau ditarik maka alat pembebas kopling
akan tertarik melalui kawat kopling. Alat
pembebas kopling ini kemudian akan
menekan batang tekan atau release rod
yang berada di dalam poros utama.
Batang tekan kemudian akan mendorong
piring penekan ke arah yang berlawanan
dengan gaya pegas kopling. Sehingga plat
gesek dan plat tekan akan terpisah saling
menjauh atau merenggang.
19. • Cara kerja pada kopling otomatis
Kopling otomatis bekerja mengandalkan komponen kopling sentrifugal yang
bekerja mengikuti kecepatan putaran mesin. Pada saat putaran mesin rendah
(stasioner), gaya sentrifugal dan kampas kopling, pemberat menjadi kecil
sehingga sepatu kopling terlepas dari rumah kopling dan tertarik ke arah
poros engkol, akibatnya rumah kopling yang berkaitan dengan gigi pertama
penggerak menjadi bebas terhadap poros engkol. Saat putaran mesin
bertambah, gaya sentrifugal semakin besar sehingga mendorong kanvas
kopling mencapai rumah kopling di mana gayanya lebih besar dari gaya tarik
pengembali.
* Langkah kerja pada Kopling otomatis
adalah ketika perpindahan gigi, dengan menginjak tuas perseneling maka gigi
akan langsung dapat berpindah, karena terdapatnya kopling ganda, sehingga
begitu tuas perseneling di injak, maka kopling ganda menekan kampas
kopling yang terdapat pada gearbox.
20. 1. Ketika kopling dilepas timbul getaran pada mobil.
Penyebab kemungkinan:
• Flywheel tidak rata
• Plat penekan tidak rata
• Dudukan flywheel agak kendor
2. Sewaktu pedal kopling ditekan timbul suara.
Penyebab kemungkinan:
• Release bearing kocak
3. Kopling tidak dapat memutus dengan baik.
Penyebab kemungkinan:
• Pedal tidak mempunyai jarak bebas yang terlalu besar
• Ujung pegas diafragma sudah aus
21. 1. PERIKSA CLUTCH DISC atau KAMPAS KOPLING
Untuk mengukur tebal plat kopling, gunakan jangka sorong,
ukur kedalaman kepala kelingan dengan permukaan plat
kopling.
Spesifikasi kedalaman minimum rivet atau keling plat kopling
adalah 0.3 mm (0.012 in.)
22. 2. PERIKSA CLUTCH COVER ASSEMBLY
Gunakan jangka sorong, ukur lebar dan kedalaman keausan
pegas diaphragma akibat bergesekan dengan release bearing.
Spesifikasi Maksimum:
A (Kedalaman): 0.5 mm (0.020 in.)
B (Lebar): 6.0 mm (0.236 in.)
23. 4. PERIKSA RELEASE BEARING KOPLING
ASSEMBLY
Pemeriksaan pada Release Bearing, periksa apakah
release bearing kopling bisa bergerak dengan lembut tanpa
terasa terhambat atau bunyi yang tidak normal dengan
memutar bagian depan yang bergeser dari release bearing
kopling (permukaan kontak dengan clutch cover).
24. HAL YANG PERLU DIKETAHUI KEAMANAN DAN
KESELAMATAN KERJA
Catatan Service Atau Hal Yang Perlu Diketahui
• Pelumas kopling yang dianjurkan adalah brake fluid “DOT 3”. Lihat MA-11, "OLI
DAN PELUMAS YANG DIREKOMENDASIKAN " .
• Jangan menggunakan pelumas kopling bekas pakai.
• Hati-hati jangan sampai pelumas kopling tumpah mengenai permukaan cat.
• Gunakan pelumas kopling untuk membersihkan atau memcuci seluruh
komponen master cylinder dan concentric slave cylinder.
• Jangan menggunakan oli mineral seperti bensin atau minyak tanah, karena
dapat membuat komponen sistem hidrolis yang terbuat dari karet menjadi
melar..
25. • Lepas karpet lantai, pada saat akan memeriksa clearance antara pedal
rem dan lantal.
• Jika transaxle assembly dilepas dari kendaraan, gantilah selalu CSC
(Concentric Slave Cylinder). Kembalikan CSC ke posisi aslinya untuk
melepas transaxle assembly. Debu yang menempel pada komponen clutch
disc yang bergerak dapat merusak CSC seal dan menyebabkan kebocoran
pada clutch fluid.
• Jangan sekali-kali membongkar master cylinder dan CSC.
PERINGATAN:
Setelah membersihkan clutch disc, bersihkan dengan alat dust collector.
Jangan sekali-kali untuk menggunakan tekanan angin.