1. Obat selama kehamilan mempengaruhi farmakokinetika ibu dan janin karena perubahan fisiologi.
2. Beberapa obat berpotensi menimbulkan efek teratogenik jika diberikan pada trimester pertama kehamilan.
3. Pemilihan obat harus mempertimbangkan manfaat dan risiko terhadap ibu dan janin.
1. OBAT DALAM KEHAMILAN DAN
MENYUSUI
M. Fadhol Romdhoni
Laboratorium Farmakologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
2. PENDAHULUAN
Kelompok kehamilan, persalinan &
nifas merupakan kelompok khusus
dalam farmakoterapi
Perlu beberapa penyesuaian seperti
dosis & perhatian lebih besar pada
kemungkinan efek obat pada janin
4. 4
◊ Progesteron meningkat –motilin menurun-
absorpsi obat meningkat
◊ aliran darah ke plasenta meningkat
◊ curah jantung meningkat ad 30%, volume
darah naik ad 50%- Vd meningkat
◊ berat badan meningkat-menaikkan distribusi
obat larut lemak
◊ albumin menurun-obat bebas meningkat
Perubahan farmakokinetika ibu hamil
5. PRINSIP PENGGUNAAN OBAT
PADA KEHAMILAN
1.Pertimbangkan mengatasi penyakit tanpa obat
2.Obat hanya digunakan bila benefit > risk
3.Pilihlah obat yang sudah dikenal luas
4.Hindari polifarmasi
5.Cari tahu kategori obat A,B,C,D atau X
6. Farmakokinetik Obat selama kehamilan
Absorbsi
Awal hamil, sekresi asam lambung 30-40%
absorbsi obat asam lemah , obat basa
lemah
Gastric emptying
Progesteron motilin Motilitas GIT
absorbsi obat yg sukar larut (digoksin) ,
absorbsi obat yg dimetab di dind usus (CPZ)
7. Distribusi
Vol plasma & CES (50%) kdr
obat dg Vd kecil (ampicillin) dlm
plasma <<
Albumin serum 20%, glikoprotein
100% (t.u pd eklampsia) fraksi
bebas obat asam (diazepam,
fenitoin, as valproat), fraksi bebas
obat basa
Body fat Obat lipofilik tersimpan
di jar lemak durasi obat (slow
release).
8. Eliminasi
Trimest 2&3, progesteron me aktivitas
enz metab hepar kdr obat cpt
(fenitoin, carbamazepin, fenobarbital)
Awal hamil, renal blood flow dan GFR
2x eliminasi obat yg eksresi lwt ginjal
Akhir hamil, renal blood flow dan GFR
9. PEMAKAIAN OBAT PADA KEHAMILAN
• Faktor2 yang mempengaruhi masuk
nya obat ke plasenta:
1.Sifat fisikokimiawi obat
2.Kecepatan obat untuk melintasi
plasenta & mencapai sirkulasi janin
3.Lamanya pemaparan terhadap
obat
10. PEMAKAIAN OBAT PADA KEHAMILAN
4.Distribusi obat ke jaringan yang
berbeda pada janin
5.Periode perkembangan janin saat
obat diberikan
6.Efek obat jika diberikan dalam
bentuk kombinasi
11. 11
Kategori keamanan obat ibu hamil (FDA)
A Data klinik dipercaya obat tidak ada resiko
B B1 : pemakaian terbatas, pd hewan aman
B2: penelitian hewan blm memadai, tp aman
B3: pd hewan ada resiko, pd manusia tidak
C Ada resiko (reversibel), tapi bukan malformasi
D Resiko pada malformasi janin (irreversibel)
X Terbukti malformasi, Kontraindikasi pada
kehamilan
12. PENGARUH OBAT PD JANIN
• TOKSIK gangg fisiologik / biokimiawi janin
gejala terlihat stl lahir
• TERATOGENIK malformasi anatomik pd
pertumbuhan organ janin
• LETAL kematian janin dlm kandungan
TGT SIFAT OBAT & UMUR KEHAMILAN SAAT
TERPAPAR
21. Thalidomide
• Deformitas berupa pemendekan tungkai dari satu
sampai keempat tungkai.
• Thalidomide teratogenik pada kehamilan 28-50 hari
dan diketahui pertama kali th 1960an di Jerman dan
Inggris.
• Khas: tangan memendek menyerupai bentuk lengan
lumba-2 atau anjing laut (phocomelia), atau tidak
ada sama sekali (amelia)
22. PILIHAN OBAT YANG RELATIF
AMAN UNTUK IBU HAMIL
•Antimuntah
•Analgetik
•Antihipertensi
•Antidiabetik
•Antiinfeksi (Typoid, Malaria, UTI, URI)
23. the Medicines in Pregnancy Working Party of the Australian Drug
Evaluation Committee, 1999, J Pharm Pharmaceut Sci (www.cspsCanada.org) 13(2)
162 - 174, 2010
OBAT ANTIEMETIK
Nama Obat Mekanisme Kerja FDA ES
Metoklopramid antagonizes the
release of dopamine in
CNS
A -
Domperidone peripheral dopamine
antagonist
B2 -
Diphenhidramin,
dimenhydrinate
Antihistamin-1 A
Ondansetron,
Dolasetron
Antagonis R/5HT B1
Prometazin, CPZ Antagonize rec
histamin-1, Blok R/ D
C Prometazin trim I : dislokasi
panggul kongenital
28. • β- bloker (oksprenolol, atenolol) : relatif aman, bradikardi
temporer jarang.
• Diazoksid, Hidralazin : aman, relaksasi otot polos
vaskuler, uterus utk mencegah partus prematur.
Diazoksid jangka panjang alopesia & gangg toleransi
glukosa BBL
• Metildopa, klonidin : relatif aman selama hamil
• Ca antagonis : KI (hipoksia janin)
• Diuretika : KI (perfusi uteroplasenta )
• Reserpin ; trim III KI ( gangg termoregulasi neonatal)
• Bloker Neuroadrenergik (Debrisokuin, Guanethidin) : KI (
perfusi uteroplasenta )
• ACE inh ; KI (mortalitas janin)
29. the Medicines in Pregnancy Working Party of the Australian Drug
Evaluation Committee, 1999, J Pharm Pharmaceut Sci (www.cspsCanada.org) 13(2)
162 - 174, 2010
OBAT Antidiabetik
Nama Obat ADE-
FDA
ES
Insulin B Tdk menembus plasenta
Sulfonilurea gen
1,2,3
C-X neonatal hipoglikemia
Acarbose, Miglitol B3
30. OBAT ANALGETIK
Nama Obat ADE-
FDA
ES
Parasetamol A
NSAID –aspirin,
diklofenak,
indometacin
C Trim 3; sintesa PG cause
premature closure of the fetal ductus
arteriosus, fetal renal impairment,
inhibition of platelet aggregation,
delay labour and birth
Codein A
Morfin, Tramadol C High doses/ Prolonged tx=KI
31. • Heroin, Metadon (opioid) ; prematuritas,
retardasi pertumbuhan intrauteri, fetal
distress, kematian perinatal.withdrawl=tremor,
irritabilitas, kejang, muntah, diare, takipnoe
• Pethidin : paling aman durante op, kemamp
neuropsikologik . Dipakai hanya jk anestesi
epidural tdk memungkinkan.
• Parasetamol : relatif paling aman
• Antalgin : agranulositosis (jarang). Sebaiknya
dihindarri.
• NSAID . Trim III : hamb sintesa prostaglandin
penutupan duktus arteriosus Botalli dini
hipertensi pulmonal, tertunda /
memanjangnya proses persalinan
analgetik
PERBANDINGAN PEMAKAIAN OBAT PADA IBU HAMIL
34. • Tetrasiklin : sebaiknya dihindari
• Trim I ; deposisi tulang ini utero
gangg pertumb tulang, tu pd bayi
prematur (reversibel)
• Trim II-III : perubahan warna gigi
(kekuningan) (irreversibel) dan
Hipoplasia enamel
• Aminoglikosida ; teratogenik
• Nefdrotoksik & otottoksik utk ibu
• Trim I : Kerusakan ginjal tk saeluler
pd janin, kerusakan saraf kranial VIII
Antibiotik
PEMAKAIAN OBAT PADA IBU HAMIL
35. • Kloramfenikol :
• Trim II –III : sindroma Grey pd bayi
saat lahir
• Saat menyusui
• Sulfonamid :
• Trim III : kern icterus (s.d 7 hr stl
lahir)
• Eritromisin : aman selama kehamilan
• Trimetoprim ; teratogen pd dosis besar
• Nitrofurantoin : trim III anemia
hemolitik pd janin
antibiotika
PEMAKAIAN OBAT PADA IBU HAMIL
36. Obat anti fungal
Nama Obat ADE-
FDA
ES
Nystatin (topical) A-C -
Ketokonazole,
Itrakonazole,
Griseofulvin
B3-C Risk limb malformation
Flukonazole D-C Repeated dosebirth
defect
Topikal Ketokonazol A
37. PERSALINAN
Terdiri dari :
• Oksitosik : obat yang merangsang
kontraksi uterus
• Tokolitik : obat yang menghambat
kontraksi uterus
38. PERSALINAN & NIFAS
• OKSITOSIK:
1.Oksitosin & derivatnya
2.Alkaloid ergot & derivatnya
3.prostaglandin E & F
39. OKSITOSIN
• Indikasi klinik :
1. Induksi partus :
-perhatikan kematangan paru
janin dan adanya kontra indikasi
-selama induksi monitoring
intensif ibu & janin
40. OKSITOSIN
• 2. Augmentation labor efektif
pada prolong latent phase
3. Third stage of labor & Puerperium
4. Uji oksitosin
41. Alkaloid ergot
• Terdiri dari :
1.Alkaloid asam amino ergotamin
2.Alkaloid amin ergonovin
Uterus cukup bulan (aterm) lebih
sensitif dari pada uterus pada
kehamilan muda
42. ALKALOID ERGOT
• Bersifat toksik, sehingga dapat
menyebabkan keracunan
indikasi : HPP (Hemoragik Post Partum)
Sediaan :
Metil ergonovin maleat (Methergin)
0,2 mg/ tab, 0,2 mg/ml (ampul)
43. PROSTAGLANDIN E & F
• Efektif untuk memulai partus
• PG F merangsang kontraksi uterus pada saat
hamil dan tidak hamil
• Indeks terapi sempit mudah timbul
hipertoni monitoring ketat
tingkatkan kecepatan infus perlahan
44. PROSTAGLANDIN E & F
• Sediaan : PGE2 intra vena, intra ser
vikal, intra vaginal
ex : Carboprost,,Dinoproston, untuk induksi
partus pada keadaan servik
belum terbuka ex: kematian janin,
ketuban pecah dini dll
45. TOKOLITIK
• Tujuan :
Mencegah persalinan prematur,
sehingga janin dapat dipersiapkan
lahir cukup bulan
indikasi : kehamilan preterm (20 –
37 mg) atau berat janin (500 – 2499 gr)
49. • Obat-obatan harus digunakan dengan
konservatif, dan dokter harus tau obat mana
yang potensial berbahaya terhadap bayi
• Kebanyakan obat yang diberikan pada ibu
menyusui akan terdeteksi pada ASI.
Untungnya konsentrasi obat yang tedapat
dalam ASI biasanya rendah
50. • Jika ibu menyusui sedang harus mendapat
pengobatan dan obatnya relatif aman,
optimalnya ia harus minum obat 30-60 menit
setelah menyusui dan 3-4 jam sebelum
pemberian ASI berikutnya, sehingga terdapat
waktu untuk membersihkan darah dari obat
dan konsentrasi obat dalam ASI relatif rendah
51. • Kebanyakan antibiotik dapat terdeteksi pada
ASI
• Kebanyakan obat-obat sedatif dan hipnotif
mencapai konsentrasi yang cukup dalam ASI
untuk menimbulkan efek farmakologis kepada
bayi
52. Obat-obat yang sering digunakan saat
menyusui dan kemungkinannya menimbulkan
efek pada bayi
Obat Efek Komentar
Ampicillin
Aspirin
Kafein
Chloralhydrate
Chloramfenikol
Minimal
Minimal
Minimal
Signifikan
Signifikan
Tidak ada efek berlawanan yang
signifikan, kemungkinan muncul
diare atau alergi
Pemberian dosis tinggi dapat
menyebabkan konsentrasi yang
tinggi dalam ASI
Konsentrasi dala ASI sekitar 1%
dari yang dikonsumsi ibu
Dapat menimbulkan drowsiness
Konsentrasinya terlalu rendah
untuk menyebabkan gray baby
synd,kemungkinan supresi
sumsum tulang ada, sebaiknya
tidak dikonsumsi selama
menyusui