Dokumen tersebut membahas tentang uterotonika, yaitu obat-obat yang memberikan pengaruh kontraksi pada rahim atau uterus. Terdapat beberapa jenis uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin yang berfungsi untuk mempercepat persalinan atau menghentikan perdarahan pasca persalinan. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, kontraindikasi, mekanisme kerja, efek samping, serta sediaan dari berbagai j
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan diagnosis kehamilan dengan tepat, meliputi:
1) Tanda dan gejala kehamilan normal pada trimester pertama hingga ketiga seperti amenorea, mual, dan pertambahan berat badan.
2) Pembedaan diagnosis kehamilan dengan kondisi seperti mioma uteri, kistoma ovarii, dan menopause.
3) Ketidaknyamanan umum selama kehamilan seperti rasa lelah, sakit punggung, dan kram k
Dokumen tersebut membahas tentang uterotonika, yaitu obat-obat yang memberikan pengaruh kontraksi pada rahim atau uterus. Terdapat beberapa jenis uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin yang berfungsi untuk mempercepat persalinan atau menghentikan perdarahan pasca persalinan. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, kontraindikasi, mekanisme kerja, efek samping, serta sediaan dari berbagai j
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan diagnosis kehamilan dengan tepat, meliputi:
1) Tanda dan gejala kehamilan normal pada trimester pertama hingga ketiga seperti amenorea, mual, dan pertambahan berat badan.
2) Pembedaan diagnosis kehamilan dengan kondisi seperti mioma uteri, kistoma ovarii, dan menopause.
3) Ketidaknyamanan umum selama kehamilan seperti rasa lelah, sakit punggung, dan kram k
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Klien berkonsultasi dengan bidan mengenai pilihan alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya. Bidan menjelaskan berbagai jenis alat kontrasepsi seperti suntik, pil, implan, kondom dan IUD beserta keuntungan dan kerugiannya. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, klien memutuskan untuk menggunakan IUD karena cocok untuk jangka panjang. Klien kemudian meminta saran mengenai waktu pemasangan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik penting yang berkaitan dengan nilai-nilai dalam menghargai tindakan kebidanan yang berhubungan dengan aspek kesehatan dan keselamatan pasien. Dokumen ini menjelaskan contoh-contoh isu etik yang dapat muncul antara bidan dengan pasien, rekan sejawat, dan organisasi profesi serta menjelaskan dilema-dilema yang dihadapi bidan.
Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Terdapat dua jenis kontrasepsi suntik yaitu kombinasi dan progestin. Kontrasepsi suntik kombinasi mengandung estrogen dan progestin sedangkan progestin hanya mengandung progestin. Kedua jenis kontrasepsi suntik ini sangat efektif mencegah kehamilan dengan cara menghambat ovulasi dan menghalangi sperma.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab dan tanggung gugat bidan. Ia menjelaskan definisi tanggung jawab dan tanggung gugat bidan, konsep tanggung jawab bidan yang mencakup 6 aspek, dan jenis-jenis tanggung gugat termasuk contractual liability, liability in tort, strict liability, dan vicarious liability.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Pedoman ini memberikan panduan bagi apoteker dalam pelayanan kefarmasian untuk ibu hamil dan menyusui, mencakup proses kehamilan dan menyusui, farmakokinetika obat, serta tatalaksana pelayanan farmasi meliputi pengkajian resep, pemantauan penggunaan obat, dan edukasi."
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Klien berkonsultasi dengan bidan mengenai pilihan alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya. Bidan menjelaskan berbagai jenis alat kontrasepsi seperti suntik, pil, implan, kondom dan IUD beserta keuntungan dan kerugiannya. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, klien memutuskan untuk menggunakan IUD karena cocok untuk jangka panjang. Klien kemudian meminta saran mengenai waktu pemasangan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik penting yang berkaitan dengan nilai-nilai dalam menghargai tindakan kebidanan yang berhubungan dengan aspek kesehatan dan keselamatan pasien. Dokumen ini menjelaskan contoh-contoh isu etik yang dapat muncul antara bidan dengan pasien, rekan sejawat, dan organisasi profesi serta menjelaskan dilema-dilema yang dihadapi bidan.
Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Terdapat dua jenis kontrasepsi suntik yaitu kombinasi dan progestin. Kontrasepsi suntik kombinasi mengandung estrogen dan progestin sedangkan progestin hanya mengandung progestin. Kedua jenis kontrasepsi suntik ini sangat efektif mencegah kehamilan dengan cara menghambat ovulasi dan menghalangi sperma.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab dan tanggung gugat bidan. Ia menjelaskan definisi tanggung jawab dan tanggung gugat bidan, konsep tanggung jawab bidan yang mencakup 6 aspek, dan jenis-jenis tanggung gugat termasuk contractual liability, liability in tort, strict liability, dan vicarious liability.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Pedoman ini memberikan panduan bagi apoteker dalam pelayanan kefarmasian untuk ibu hamil dan menyusui, mencakup proses kehamilan dan menyusui, farmakokinetika obat, serta tatalaksana pelayanan farmasi meliputi pengkajian resep, pemantauan penggunaan obat, dan edukasi."
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengantar farmakologi, mencakup definisi farmakologi, perkembangan penggunaan obat, penggolongan obat berdasarkan keamanan, cara pemakaian, sumber, dan bentuk sediaan obat.
Kelompok 1 membahas pengaruh obat pada ibu hamil dan menyusui. Tiga faktor yang mempengaruhi kadar obat yaitu distribusi, metabolisme, dan ekskresi yang meningkat selama kehamilan sehingga dapat mempengaruhi janin. Beberapa obat dapat berpengaruh negatif pada janin seperti menyebabkan malformasi atau gangguan pertumbuhan. Sebagian besar obat dapat terdeteksi dalam ASI walaupun konsentrasinya
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, mekanisme, klasifikasi, dan penatalaksanaan interaksi obat. Secara ringkas, interaksi obat dapat terjadi karena adanya perubahan farmakokinetika atau farmakodinamika suatu obat akibat penggunaan obat lain, yang dapat mengubah efektivitas atau toksisitas obat tersebut. Faktor risiko utama terjadinya interaksi obat adalah penggunaan lebih d
Dokumen tersebut berisi daftar nama beserta nomor mahasiswa dan judul "Interaksi Obat". Ringkasannya adalah dokumen tersebut berisi daftar nama mahasiswa dan judul tentang interaksi antar obat yang dapat terjadi secara farmakodinamik maupun tidak secara langsung.
Epidemiologi adalah ilmu kesehatan yang menganalisis sifat dan penyebaran masalah kesehatan dalam suatu populasi untuk mempelajari penyebabnya dan mencegahnya. Epidemiologi membagi jenis-jenisnya menjadi deskriptif untuk menjelaskan distribusi masalah kesehatan, analitik untuk menganalisis faktor penyebabnya, dan eksperimental untuk membuktikan faktor penyebab melalui percobaan. Epidemiologi berk
Dokumen tersebut membahas epidemiologi kebidanan. Secara ringkas, epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran dan penyebab penyakit pada populasi, dengan mempertimbangkan faktor agen penyakit, inang, dan lingkungan. Epidemiologi bertujuan menetapkan kebijakan kesehatan dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi obat, termasuk definisi, faktor-faktor yang mempengaruhi, jenis interaksi, dan contoh interaksi pada berbagai fase farmakokinetika serta pada pengobatan penyakit seperti jerawat dan artritis.
Dokumen tersebut membahas tentang obat dan peran obat dalam pelayanan kesehatan. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian obat, bahan obat, penggolongan obat, peran obat, parameter farmakologi seperti farmakokinetika dan farmakodinamika, macam bentuk obat beserta tujuan penggunaannya, terapi obat pada pasien khusus, serta penggolongan obat berdasarkan saluran tubuh.
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusuiGilang Rizki
Dokumen tersebut membahas penggunaan obat pada kehamilan dan menyusui. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain:
1) Semua obat dapat masuk ke dalam ASI meski seberapa besar dosis yang diterima bayi bergantung pada sifat kimia obat dan pH ASI.
2) Untuk meminimalisir paparan bayi, pendekatan yang dianjurkan adalah tidak mengonsumsi obat apabila tidak benar-benar dibutuhkan.
Dalam materi ini akan dibahas, apakah obat aman diberikan kepada ibu hamil dan menyusui sehingga apa kemungkinan dampak yang dihasilkan akibat pemberian obat bagi ibu hamil dan menyusui, dan prinsip-prinsip pemberian obat bagi ibu hamil dan menyusui.
Farmakoterapi Pada Kehamilan Dan Menyusui.pptxKetutWidyani
Farmakoterapi pada kondisi hamil dan menyusui. Tata laksana terapi pada kondisi hamil dan menyusui. Obat obatan yang aman digunakan dan kontraindikasi saat hamil dan menyusui.
Obat, suplemen, vitamin yang penting untuk menunjang kesehatan saat hamil dan menyusui
1. Obat selama kehamilan mempengaruhi farmakokinetika ibu dan janin karena perubahan fisiologi.
2. Beberapa obat berpotensi menimbulkan efek teratogenik jika diberikan pada trimester pertama kehamilan.
3. Pemilihan obat harus mempertimbangkan manfaat dan risiko terhadap ibu dan janin.
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai penggunaan obat dalam kehamilan. Ada beberapa poin pentingnya, yaitu: (1) efek obat pada janin ditentukan oleh sifat kimia obat dan paparan janin, (2) teratogenesis dapat menyebabkan cacat kongenital, dan (3) antibiotik, obat kardiovaskuler, antiepilepsi, dan analgesik memiliki risiko tertentu bagi janin sehingga pemakaian harus diperhatikan.
Dokumen tersebut membahas penggunaan antibiotik pada masa nifas. Ia menjelaskan beberapa hal penting seperti jenis-jenis antibiotik, masa nifas, dan keamanan penggunaan antibiotik bagi ibu dan janin. Dokumen ini memberikan panduan singkat tentang antibiotik yang aman dan tidak disarankan bagi ibu nifas serta cara meminimalkan efek samping antibiotik dengan mengonsumsinya terpisah dari waktu menyusui.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai abortus. Definisi abortus adalah pengakhiran kehamilan dengan berat janin kurang dari 500 gram dan usia kehamilan antara 20-22 minggu. Ada beberapa penyebab abortus seperti kelainan genetik, infeksi, dan faktor lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan tanda, diagnosis, klasifikasi, dan penanganan abortus berdasarkan gejalanya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi dan jenis-jenis kontrasepsi hormonal seperti pil kombinasi, suntikan kombinasi, pil progestin, dan implan. Kontrasepsi hormonal bekerja dengan cara menekan ovulasi, mencegah implantasi, dan mengubah lendir serviks serta transportasi ovum.
Pasien wanita berusia 33 tahun yang sedang hamil 10 minggu datang dengan keluhan mual muntah dan keputihan. Dokter menuliskan resep yang menurut literatur tidak sesuai, yaitu vometa untuk mual muntah dan ciprofloxacin untuk keputihan. Rekomendasi penggantian terapi menjadi vitamin B6 untuk mual muntah dan metronidazole untuk keputihan karena lebih aman bagi janin.
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu atau berat janin kurang dari 1000 gram. Faktor penyebabnya antara lain gangguan pertumbuhan janin, kelainan plasenta, dan penyakit ibu. Ada dua jenis abortus, yaitu abortus spontan dan abortus provokatus. Gejala klinisnya meliputi perdarahan dan keluarnya jaringan janin. Penatalaksanaannya meliputi pengosongan rahim, pember
Dokumen tersebut membahas tentang kelainan kongenital pada triwulan pertama kehamilan, khususnya anensefalus. Anensefalus adalah kelainan tabung saraf dimana otak dan tengkorak bagian atas tidak terbentuk dengan baik. Penyebabnya belum jelas namun dipengaruhi faktor genetik dan kadar asam folat rendah. Gejala anensefalus adalah kepala tanpa tengkorak dan otak serta kelainan jantung. P
Similar to Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. A. Konsep Pemberian Obat dalam
Kehamilan
Perubahan yang paling drastis : motilitas usus dan
bertambahnya volume plasma darah
Peningkatan volume plasma darah penurunan
konsentrasi obat, peningkatan ekskresi pada ginjal
Keadaan ini mempengaruhi efektifitas dosis
3. Obat yang diberikan pada wanita hamil akan dialirkan
ke dalam peredaran darah janin melalui placenta
Beberapa jenis obat memberikan efek
negatif/teratogenik pada janin
Sebagian cacat lahir pada bayi disebabkan salah
satunya penggunaan obat-obatan
5. PRINSIP PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
PADA PERIODE KEHAMILAN ADALAH
Memberikan manfaat yang optimal pada ibu dan
memberikan risiko atau efek samping minimal pada
janin.
Penggunaan obat dalam kehamilan harus dibawah
supervisi nakes
6. Food Drug Administration (FDA) 1979, menyusun
daftar panduan penggunaan obat bagi ibu hamil
Kategori A:
Studi terkontrol tidak memperlihatkan resiko bagi janin pada
trisemester pertama kehamilan. Tidak ada bukti mengenai
resiko pada trisemester kedua dan ketiga. Kemungkinan adanya
bahaya terhadap janin sangat rendah.
Kategori B:
Studi terhadap binatang percobaan tidak memperlihatkan
adanya resiko terhadap janin tetapi belum ada studi terkontrol
pada ibu hamil menunjukkan efek samping
Tidak terdapat bukti adanya resiko pada trisemester selanjutnya.
7. Kategori C:
Pada binatang percobaan ada efek samping pada
janin (teratogenik). Obat dalam kategori ini hanya
boleh diberikan kepada ibu hamil jika manfaat yang
diperoleh lebih besar dari resiko yang mungkin
terjadi pada janin.
Kategori D:
Adanya bukti resiko terhadap janin manusia. Obat ini
hanya diberikan bila manfaat pemberian jauh lebih
besar dibandingkan resiko yang akan terjadi. (situasi
mengancam jiwa ibu hamil, dalam hal mana obat lain
tidak dapat digunakan/ tidak efektif).
8. Kategori X:
Studi pada binatang percobaan atau manusia telah
memperlihatkan adanya kelainan janin
(abnormalitas) atau terbukti beresiko terhadap
janin. Resiko penggunaan obat pada wanita hamil
jelas lebih besar dari manfaat yang diperoleh. Obat
kategori X merupakan kontra indikasi bagi wanita
hamil
9. Kesimpulan
Obat yang dapat digunakan ibu hamil adalah kategori
A-C
Obat kategori D harus waspada dan perlu perhatian
khusus
Obat kategori X merupakan kontraindikasi
10. Obat mempengaruhi janin melalui beberapa
cara:
Langsung menyebabkan kerusakan pada janin
Plasenta menjadi lebih sempit, membatasi pertukaran
oksigen dan zat gizi diantara janin dan ibu
Otot rahim berkontraksi mengurangi aliran darah
ke janin Terjadinya persalinan prematur
11. Prinsip menggunakan obat kala
hamil
1. Pertimbangkan mengatasi penyakit tanpa
menggunakan obat, terutama pada 3 bulan pertama
kehamilan.
2. Obat digunakan bila manfaat yang diperoleh ibu
lebih besar dibandingkan kemungkinan resiko yang
bakal terjadi pada janin.
3. Apabila harus menggunakan obat, pilihlah obat yang
telah dipakai secara luas selama kehamilan.
12. 4. Hindari penggunaan obat polifarmasi – menelan
berjenis-jenis obat (4 atau 5 jenis)
5. Cari tahu apakah obat yang akan digunakan aman
sesuai kategori dunia pengobatan.
13. Periode pada 2 minggu pertama “ALL OR NOTHING
EFFECT”
Maksudnya apabila terjadi kerusakan pada periode ini
hanya 2 kemungkinan, kehilangan seluruh hasil
konsepsi (abortus) atau tidak menimbulkan pengaruh
bermakna sehingga terus tumbuh menjadi embrio
Pajanan teratogen pada fase embrio disebut
embriopati (2-8 minggu)
Sedangkan pajanan pada fase fetus disebut fetopati
(minggu ke-9 hingga menjelang melahirkan)
14.
15. Konstipasi
Penatalaksanaan Awal : tingkatkan konsumsi serat,
cairan, aktivitas fisik (senam)
Jika tidak memperbaiki kondisi :
Probiotik, 2 cara memperbaiki ketidakseimbangan
flora normal (dysbiosis) dan menurunkan pH colon
Laxative (pencahar) jangan sering hanya diperlukan
saja sehingga tidak terjadi dehidrasi dan chatartic
colon
16. Sakit Kepala
Umumnya OAINS (Obat antiinflamasi nonsteroid
contohnya Ibuprofen, Naproxen), aspirin, pct
(acetomenophen), atau kombinasi analgetik (pct, asp,
caffein)
Aspirin merupakan obat kategori C-D
HATI-HATI penggunaan OAINS nonaspirin faktor
risiko terjadinya abortus (TI) dan toxisitas (TIII)
17. LeKeupkutoiharneyang membutuhkan pengobatan jika
patologi
40% infeksi vagina pada bumil adalah BV (bakterial
vaginosis), penyebab kelahiran prematur, KPD,
chorioamnitis, endometritis postpartum
Pengobatan :
Clindamycin phospate vaginal cream 2% 5gr 2x sehari,
selama 5 hari tingkat penyembuhan 82-96%
Metronidazole 0.75% 2x sehari, selama 5 hari tingkat
penyembuhan 75-81%
19. Heartburn fisiologis, akibat dari peningkatan
progesteron pd periode kehamilan
Penatalaksanaan Awal : ubah pola harian
Hindari : Porsi makan besar, makan di tengah malam,
menyunyah permen karet, alkohol, rokok
Posisi kepala lebih tinggi saat tidur
Jika tidak berkurang medikamentosa
Antacid, contohnya Liquid Gaviscon 10-20 ml perhari
hingga 4minggu
Sucralfate, 1gr 3x sehari
Metoclopramid, 10 mg 3x sehari
20. Mual Muntah
Insidensi : Mual (nausea) 70%; Muntah (vomiting)
60%
Rekomendasi Bidan di Kanada : Gunakan
Domperidon
Dapat juga menggunakan : Ondansentron, Pyridoxine
(vit B6), Jahe
21. Nyeri Selama Kehamilan
Nyeri akibat perubahan anatomis seperti nyeri
punggung, nyeri perut bawah, nyeri ulu hati. Normal
jika hilang setelah relaksasi.
Dapat menggunakan :
Aspirin
Acetomenophen (pct)
OAINS (ibuprofen, ketoprofen, naproxen)
22. OBAT YANG DILARANG UNTUK
DIGUNAKAN OLEH IBU HAMIL
OBAT ANTI-KANKER
Jaringan janin tumbuh dengan kecepatan tinggi, karena itu sel-selnya
yang membelah dengan cepat sangat rentan terhadap obat anti-kanker.
Bersifat teratogen, yaitu dapat menyebabkan cacat bawaan seperti:
IUGR (intra uterine growth retardation), Rahang bawah yang kurang
berkembang
Celah langi-langit mulut , Kelainan tulang tengkorak , Clubfoot (kelainan
bentuk kaki) , Keterbelakangan mental.
TALIDOMID
Talidomid pertama kali diperkenalkan pada tahun 1956 di Eropa sebagai
obat influenza dan obat penenang.
Pada tahun 1962, talidomid yang diminum oleh wanita hamil pada saat
organ tubuh janinnya sedang terbentuk, ternyatamenyebabkan cacat
bawaan berupa lengan dan tungkai yang terbentuk secara tidak
sempurna, kelainan usus, jantung dan pembuluh darah.
23.
24. PENGOBATAN KULIT
Isotretinoin mengobati jerawat yang berat, & psoriasis.
Efek sering terjadi adalah kelainan jantung, telinga yang
kecil dan hidrosefalus (kepala yang besar). Resiko
terjadinya cacat bawaan adalah sebesar 25%.
Etretinat disimpan di dalam lemak dibawah kulit dan
dilepaskan secara perlahan, sehingga efeknya masih
bertahan sampai 6 bulan atau lebih setelah pemakaian
obat dihentikan.
Karena itu seorang wanita yang memakai obat ini dan
merencanakan untuk hamil, sebaiknya menunggu
paling tidak selama 1 tahun setelah pemakaian obat
dihentikan.
25. HORMON SEKSUAL
Hormon androgenik yang digunakan untuk mengobati berbagai kelainan
darah dan progestin sintetis yang diminum pada 12 minggu pertama
setelah pembuahan, bisa menyebabkan terjadinya maskulinisasi pada
kelamin janin perempuan.
Klitoris bisa membesar dan labia minora menutup.
Efek tersebut tidak ditemukan pada pemakaian pil KB karena kandungan
progestinnya hanya sedikit.
Dietilstilbestrol (DES, suatu estrogen sintetis) bisa menyebabkan kanker
pada anak perempuan yang ibunya memakai obat ini selama hamil.
Anak perempuan ini di kemudian hari akan:
- memiliki kelainan dalam rongga rahim
- mengalami gangguan menstruasi
- memiliki serviks (leher rahim) yang lemah sehingga bisa mengalami
keguguran
- memiliki resiko menderita kehamilan ektopik
- memiliki bayi yang meninggal sesaat sebelum atau sesaat sesudah
dilahirkan.
Jika ibu hamil yang memakai DES melahirkan anak laki-laki, maka kelak
dia akan memiliki kelainan pada penisnya
26. OBAT ANTI-KEJANG
Menyebabkan terjadinya celah langit-langit mulut, kelainan
jantung, wajah, tengkorak, tangan dan organ perut pada bayinya.
Bayi yang dilahirkan juga bisa mengalami keterbelakangan mental.
BBL phenitoin dan phenobarbital, mudah mengalami
perdarahan kekurangan vitamin K
Bisa dicegah bila selama 1 bulan sebelum persalinan, setiap hari
ibunya mengkonsumsi vitamin K atau segera setelah lahir
diberikan suntikan vitamin K kepada bayinya.
Selama hamil, penderita epilepsi diberikan obat anti-kejang
dengan dosis yang paling kecil tetapi efektif dan dipantau secara
ketat.
27. VAKSIN
Vaksin yang terbuat dari virus yang hidup tidak
diberikan kepada wanita hamil, kecuali jika sangat
mendesak.
Vaksin rubella (suatu vaksin dengan virus hidup) bisa
menyebabkan infeksi pada plasenta dan janin.
Vaksin virus hidup (misalnya campak, gondongan,
polio, cacar air dan demam kuning) dan vaksin lainnya
(misalnya kolera, hepatitis A dan B, influensa, plag,
rabies, difteri dan tifoid) diberikan kepada wanita
hamil hanya jika dia memiliki resiko tinggi terinfeksi
oleh salah satu mikroorganismenya.
28. OBAT TIROID
Yodium radioaktif untuk mengobati hipertiroidisme
(kelenjar tiroid yang terlalu aktif) bisa melewati plasenta
dan menghancurkan kelenjar tiroid janin atau
menyebabkan hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang
kurang aktif) yang berat.
OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL
menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes,
tetapi seringkali gagal mengatasi diabetes pada wanita
hamil dan bisa menyebabkan bayi yang baru lahir
memiliki kadar gula darah yang sangat rendah
(hipoglikemia). Karena itu untuk mengobati diabetes
pada wanita hamil lebih baik digunakan insulin.
29. NARKOTIKA & OBAT ANTI PERADANGAN
NON-STEROID
Bayi yang lahir dari ibu pecandu narkotika bisa mengalami kecanduan
sebelum dilahirkan dan menunjukkan gejala putus obat dalam waktu 6
jam - 8 hari setelah dilahirkan.
Konsumsi Aspirin atau OAINS selama hamil, bisa memperlambat saat
persalinan dan juga bisa menyebabkan tertutupnya hubungan antara
aorta dan arteri pulmoner sebelum lahir.
Jika digunakan pada akhir kehamilan, obat anti peradangan non-steroid
bisa menyebabkan berkurangnya jumlah cairan ketuban.
Aspirin dosis tinggi bisa menyebabkan perdarahan pada ibu maupun
bayinya.
Aspirin atau asam salisilat lainnya bisa menyebabkan peningkatan kadar
bilirubin dalam darah janin sehingga terjadi jaundice (sakit kuning) dan
kadang kerusakan otak.
30. ANTIBIOTIK
Tetracyclin melewati plasenta dan disimpan di dalam tulang serta gigi
janin. Pertumbuhan tulang menjadi lambat, gigi bayi berwarna kuning
dan emailnya lunak rentan karies. Risiko besar jika tetrasiklin diminum
pada pertengahan sampai akhir kehamilan.
Streptomycin atau Canamycin bisa menyebabkan kerusakan pada
telinga bagian tengah janin (ketulian)
Chloramphenicol tidak berbahaya bagi janin tetapi bisa menyebabkan
penyakit yang serius pada bayi baru lahir, yaitu sindroma bayi abu-abu.
Ciprofloxacin menyebabkan kelainan sendi pada hewan percobaan.
Penicillin aman diberikan kepada wanita hamil.
Kebanyakan antibiotik golongan sulfa yang diminum di akhir kehamilan
bisa menyebabkan jaundice pada bayi baru lahir, yang bisa menyebabkan
kerusakan otak.
31. Berikut beberapa contoh antibiotik yang
dinyatakan aman digunakan selama
kehamilan:
Amoxicillin
Ampicillin
Clindamycin
Erythromycin
Penicillin
32. OBAT ANTIKOAGULAN
Obat anti pembekuan :warfarin. Cacat bawaan terjadi pada 25%
bayi.Bbisa terjadi perdarahan abnormal pada ibu maupun janin.
Lebih baik diberikan heparin. Tetapi pemakaian jangka panjang selama
kehamilan bisa menyebabkan penurunan jumlah trombosit atau
pengeroposan tulang (osteoporosis) pada ibu.
OBAT-OBAT UNTUK PENYAKIT JANTUNG & PEMBULUH DARAH
Mempengaruhi fungsi plasenta dan digunakan secara sangat hati-hati
untuk mencegah kelainan pada janin.
Biasanya, kelainan timbul karena penurunan tekanan darah ibu
berlangsung terlalu cepat dan menyebabkan berkurangnya aliran darah
ke plasenta.
ACE inhibitor dan thiazide biasanya tidak digunakan selama kehamilan
karena bisa menyebabkan masalah yang serius pada janin.
33. OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN SELAMA
PERSALINAN
Karena itu, jika selama proses persalinan diperlukan
obat-obatan, maka diberikan efek terkecil yang masih
efektif dan diberikan selambat-lambatnya agar tidak
sempat sampai ke janin yang masih berada dalam rahim.
34. GAYA HIDUP
Merokok selama hamil berbahaya.
Berat badan lahir rata-rata dari bayi yang ibunya perokok adalah
170 gram lebih rendah dari bayi yang ibunya tidak merokok.
Keguguran, kelahiran mati, lahir prematur dan sindroma kematian
bayi mendadak lebih sering ditemukan pada bayi yang ibunya
merokok selama hamil.
Meminum alkohol selama hamil bisa menyebabkan cacat bawaan.
Bayi yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi alkohol dalam jumlah
besar bisa mengalami sindroma alkohol. Bayi ini kecil, seringkali
memiliki kepala yang kecil (mikrosefalus), kelainan wajah dan
kelainan mental. Kadang terjadi kelainan sendi dan kelainan
jantung. Bayi ini tidak berkembang dan kemungkinan akan
meninggal sesaat setelah dilahirkan.
35. Rekomendasi Suplemen dalam
Kehamilan
Fe (Zat Besi)
Anemia pada wanita hamil 50% karena Defisiensi zat besi.
Kebutuhan ibu hamil akan zat besi meningkat dari
18mg/hari menjadi 27mg/hari.
Direkomendasikan oleh WHO setiap bumil konsumsi
suplementasi Fe 60mg/hari selama 6 bulan; (bila kurang
dari 6 bulan 120 mg perhari), lanjutkan hingga 3 bulan
postpartum
Tidak dikonsumsi bersama : teh, kopi, susu, karena
menurunkan absorbsi.
Sebaiknya berbarengan dengan daging, ikan, vit C, yang
dapat menstimulasi as.lambung
Efek : terjadi perubahan warna pada feses dan urine
36. ASAM FOLAT
As.Folat atau vit B9 selama hamil 600ug/hari
Defisiensi : abnormalitas pada ibu (anemia, neuropati
perifer) janin (ab.kongenital, NTB) menurunkan risiko
persalinan prematur dan BBLR
As. Folat Tidak boleh diberikan secara berlebihan.
Terutama pada pengobatan epilepsi.
37. VITAMIN B12 (CYANOCOBALAMIN)
Rekomendasi 6 mcg/hari
Defisiensi Vit B12 (jarang terjadi) menyebabkan
anemia megaloblastik, hyperhomocysteinemia :
vaskulopati plasenta
38. VITAMIN B KOMPLEKS
B2, B6, B9, B12,
Kebutuhan riboflavin meningkat 7% dari saat
kondisi tidak hamil
Suplementasi pyridoxin selama kehamilan
menurunkan risiko terjadinya depresi
postpartum.
39. VITAMIN A
Suplementasi Vit A mengurangi AKI, AKB, dan
mencegah terjadinya night-blindness
Gunakan jenis Beta Karoten.
40. VITAMIN K
Diberikan TIII untuk mencegah kolestasis
Suplemen diberikan 75mcg (usia ibu 14-18 th), dan
90mcg (usia ≥ 19 th)
41. VITAMIN D
Terdiri dari 2 jenis, D3 (cholecalciferol: salmon,
makarel, tuna, sarden); D4 (ergocalciferol: jamur)
Kebutuhan tubuh akan vitamin D adalah 5μg/hari
Ibu hamil dianjurkan berjemur pada sinar matahari
setidaknya 5-15 menit setiap hari
Membantu pemenuhan vit.D dengan konsumsi susu
42. KALSIUM
Dosis yang direkomendasikan 1000mg/hari; hanya
pada ibu yang tidak dapat mengonsumsi susu (misal
intoleransi laktose) dan konsumsi makanan alternatif
lain (susu kedelai berkalsium)
Untuk mencegah hipertensi
Kalsium menghambat penyerapan iron/fe, untuk
memaksimalkan penyerapan keduanya, beri jarak untuk
mengkonsumsi.
43. IODINE
Defisiensi Iodine : Kretinisme, retardasi mental, deaf
mutism, keterbatasan syaraf motorik, gangguan
pertumbuhan dan hipotiroid
Konsumsi 150 μg iodine perhari awal kehamilan
hanya pada :
Ibu tinggal di daerah prevalensi dengan defisiensi
iodine menengah dan berat
Terdapat riwayat kretinisme/hipotiroid neonatal
pada kehamilan
44. VITAMIN C
Makanan dan buah sumber vit C: buah asam (citrus),
tomat, kentang, daun hijau, brokoli, strawberry, blewah
Jika kondisi tubuh normal, tidak selalu dibutuhkan
suplementasi vit C, karena dapat dipenuhi oleh sumber
makanan.
Vit C dikonsumsi 60mg/hari (recommended diary
intake/RDI)
Peran vit C efektif pada pencegahan PROM (Premature
Rupture of Chorionic Membran), penurunan risiko
Preeklampsia, mengurangi risiko alergi, meningkatkan
penyerapan zat besi non heme (pada tumbuhan)
45. OMEGA 3
Asam Lemak poliunsaturated : inilah asal Omega3 dan
Omega6
Omega3 : EPA, DHA, ALA
Omega6 : LA
EPA+DHA memperbaiki fungsi membran sel
perkembangan otak dan retina.
Akumulasi DHA+EPA pada otak dan penglihatan janin
memaksimalkan pertumbuhan dan fungsinya.
46. FOS-GOS
Memperbaiki produksi Mikrobiota usus ibu
Meningkatkan laktobasilus dan bakteri bifidus di usus
ibu
Bermanfaat pada proses pencernaan makanan dan
pembentukan mekanisme pertahanan tubuh alami
dari bakteri patogen
47.
48. Permenkes RI 1464 tahun 2010 :
Penyelenggaraan Praktik Bidan disebutkan bahwa
kewenangan bidan dalam memberikan obat dan
suplemen adalah pemberian tablet Fe (Pasal 10 ayat
3d)
Selebihnya Bidan menjalankan program pemerintah
berwenang melakukan pelayanan kesehatan meliputi
ANC terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit
kronis tertentu dilakukan dibawah supervisi dokter
49. Peraturan jelas mengatur bahwa Bidan secara mandiri
tidak memiliki kewenangan melakukan upaya kuratif
Bidan masih berwenang utnuk upaya promotif
preventif penggunaan obat-obatan dan NAPZA(Pasal
13 ayat 1h dan 2) dengan memberikan PENKES
Aturan di luar Indonesia berbeda, Ontario (Kanada)
dan Auckland bidan diperbolehkan memberika resep
beberapa jenis obat misalnya antibiotik dan
antiemetik.
Editor's Notes
chatartic colon Penggunaan laksatif jangka panjang dan berlebihan dapat menyebabkan diare, nyeri abdomen, dan kejang
Dalam keadaan normal, hubungan tersebut menutup sesaat setelah bayi lahir. Penutupan yang terjadi sebelum bayi lahir akan mendorong darah ke paru-paru yang belum berkembang sehingga memberikan beban yang berlebihan pada sistem peredaran darah janin.
Anemia Megaloblastik adalah anemia yang terjadi karena terhambatnya dan eritrosit yang tidak berfungsi
Anemia Megaloblastik adalah anemia yang khas ditandai oleh adanya sel megaloblas dalam sumsum tulang.Sel megaloblas adalah sel precursor eritrosit dengan bentuk sel yang besar disertai adanya kes, dimN maturasi sitoplasma normal tetapi inti besar dengan susuna kromosomyang longgar.
Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 selama kehamilan sangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh menyerap vitamin B12 karena tidak adanya faktor intrinsik
Kolestasis adalah penghentian aliran cairan empedu, Kolestasis adalah gangguan dari pembentukan, sekresi dan pengaliran dari empedu mulai dari intra seluler hepatosit, saluran empedu intra dan ekstra-selule