Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) dokumen tersebut merupakan rancangan satuan acara penyuluhan tentang reumatoid artritis yang akan dilaksanakan di Desa Labone, (2) penyuluhan akan memberikan penjelasan tentang pengertian, penyebab, gejala, dan senam untuk reumatoid artritis, (3) penyuluhan akan menggunakan metode ceramah, demonstrasi, dan diskusi untuk memberikan pemahaman kepada peserta.
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Satpel rematoid artritis
1. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
JUDUL PENYULUHAN
: RHEMATOID ARTRITIS
TEMPAT PELAKSANAAN
: DESA LABONE, KEL LASALEPA
HARI/TNGGL
: 24 FEBRUARI 2014
WAKTU
: 20 MENIT
SASARAN
: NY. M UMUR 50 TAHUN
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, klien diharapkan mampu memahami
hal-hal yang berkaitan dengan reumatoid arthritis serta dapat mempraktekkan
senam rematik.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, klien diharapkan mampu :
a. Mengenal reumatoid artritis
b. Mengetahui penyebab rematik
c.
Mengetahui tanda dan gejala rematik
d. Mempraktekkan senam rematik
B. SASARAN
Ny. M dan keluarga
C. GARIS-GARIS MATERI
a) Pengertian reumatoid artritis
b) Penyebab reumatoid artritis
c) Tanda dan gejala reumatoid artritis
d) Gerakan-gerakan senam rematik
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
No.
Kegiatan
Penyuluh
Peserta
Waktu
1.
Pembukaan
Menjelaskan
Mendengarkan
5 menit
Mendengarkan
10 menit
Mendengarkan
rheumatoid arttritis
2.
Isi
Menjelaskan
pengertian
reumatoid arthritis
Menjelaskan
2. Penyebab
reumatoid arthritis
Menjelaskan tanda
Mendengarkan
Memperhatikan,
dan gejala
reumatoid arthritis
Mempraktekkan
satu persatu
mempraktekkan
gerakan senam
rematik
3.
Penutup
Mengajukan
pertanyaan kepada
Menjawab
pertanyaan
keluarga seputar
materi yang telah
disampaikan
Meminta klien
Mempraktekkan
mempraktekkan
kembali gerakangerakan senam
rematik
Memberikan
Tersenyum
reward
(aplaus dan
pujian)
Membuat
kesimpulan
Memperhatikan
dan
mendengarkan
Menjawab salam
Menyampaikan
salam penutup
E. METODE
1. Ceramah
2. Gerakan (praktek)
3. Tanya Jawab
F. MEDIA DAN ALAT
1. leaflet
5
menit
3. MATERI
I. DEFINISI
Rhematoid artritis adalah peradangan yang kronis sistemik, progresif dan lebih
banyak terjadi pada wanita, pada usia 25-35 tahun.
II. ETIOLOGI
Penyebab dari artritis rhematoid belum dapat ditentukan secara pasti, tetapi dapat dibagi
dalam 3 bagian, yaitu:
1. Mekanisme imunitas (antigen antibodi) seperti interaksi IgG dari imunoglobulin
dengan rhematoid faktor
2. Faktor metabolik
3. Infeksi dengan kecenderungan virus
III. TANDA DAN GEJALA
1. Tanda dan gejala setempat
Sakit persendian disertai kaku terutama pada pagi hari (morning stiffness) dan
gerakan terbatas, kekakuan berlangsung tidak lebih dari 30 menit dan dapat
berlanjut sampai berjam-jam dalam sehari. Kekakuan ini berbeda dengan
kekakuan osteoartritis yang biasanya tidak berlangsung lama.
Lambat laun membengkak, panas merah, lemah
Poli artritis simetris sendi perifer Semua sendi bisa terserang, panggul, lutut,
pergelangan tangan, siku, rahang dan bahu. Paling sering mengenai sendi kecil
tangan, kaki, pergelangan tangan, meskipun sendi yang lebih besar seringkali
terkena juga
Artritis erosif sifat radiologis penyakit ini. Peradangan sendi yang kronik
menyebabkan erosi pada pinggir tulang dan ini dapat dilihat pada penyinaran
sinar X
Deformitas pergeseran ulnar, deviasi jari-jari, subluksasi sendi
metakarpofalangea, deformitas boutonniere dan leher angsa. Sendi yang lebih
besar mungkin juga terserang yang disertai penurunan kemampuan fleksi
ataupun ekstensi. Sendi mungkin mengalami ankilosis disertai kehilangan
kemampuan bergerak yang total
Rematoid nodul merupakan massa subkutan yang terjadi pada 1/3 pasien
dewasa, kasus ini sering menyerang bagian siku (bursa olekranon) atau
sepanjang permukaan ekstensor lengan bawah, bentuknya oval atau bulat dan
padat.
Kronik Ciri khas rematoid artritis
4. 2. Tanda dan gejala sistemik
Lemah, demam tachikardi, berat badan turun, anemia, anoreksia
Bila ditinjau dari stadium, maka pada RA terdapat tiga stadium yaitu:
a) Stadium sinovitis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai
adanya hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun saat
bergerak, bengkak, dan kekakuan.
b) Stadium destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga pada
jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon. Selain tanda dan
gejala tersebut diatasterjadi pula perubahan bentuk pada tangan yaitu bentuk jari
swan-neck.
c) Stadium deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas
dan ganggguan fungsi secara menetap. Perubahan pada sendi diawali adanya
sinovitis, berlanjut pada pembentukan pannus, ankilosis fibrosa, dan terakhir
ankilosis tulang
IV. PENATALAKSANAAN
Tujuan utama terapi adalah:
1. Meringankan rasa nyeri dan peradangan
2. Memperatahankan fungsi sendi dan kapasitas fungsional maksimal penderita.
3. Mencegah atau memperbaiki deformitas
Program terapi dasar terdiri dari lima komponen dibawah ini yang merupakan sarana
pembantu untuk mecapai tujuan-tujuan tersebut yaitu:
1. Istirahat
2. Latihan fisik
3. Panas
4. Pengobatan
a. Aspirin (anti nyeri)dosis antara 8 s.d 25 tablet perhari, kadar salisilat serum yang
diharapakan adalah 20-25 mg per 100 ml
b. Natrium kolin dan asetamenofen meningkatkan toleransi saluran cerna
terhadap terapi obat
c. Obat anti malaria (hidroksiklorokuin, klorokuin) dosis 200 – 600 mg/hari
mengatasi keluhan sendi, memiliki efek steroid sparing sehingga menurunkan
kebutuhan steroid yang diperlukan.
d. Garam emas
e. Kortikosteroid
5. 5. Nutrisi diet untuk penurunan berat badan yang berlebih
Bila Rhematoid artritis progresif dan, menyebabkan kerusakan sendi, pembedahan
dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan memperbaiki fungsi. Pembedahan dan
indikasinya sebagai berikut:
1. Sinovektomi, untuk mencegah artritis pada sendi tertentu, untuk mempertahankan
fungsi sendi dan untuk mencegah timbulnya kembali inflamasi.
2. Arthrotomi, yaitu dengan membuka persendian.
3. Arthrodesis, sering dilaksanakan pada lutut, tumit dan pergelangan tangan.
4. Arthroplasty, pembedahan dengan cara membuat kembali dataran pada persendian.
V.
SENAM REMATIK
Rematik memang sulit disembuhkan secara total. Tetapi, pengidap penyakit yang
menyerang sendi tersebut bisa dihindarkan dari kecacatan, Kualitas hidupnya dapat
ditingkatkan. Caranya, terapi obat plus disarankan melakukan senam rematik.
Juni, fisioterapis RS PHC Surabaya, mengatakan, senam rematik merupakan jenis
senam ringan yang berfungsi mengatasi keluhan yang biasa muncul. Misalnya kekakuan
dan nyeri sendi, termasuk kelemahan dan ketegangan otot
Senam rematik dimulai dari pemanasan, stretching, inti 1, inti 2, dan diakhiri dengan
pendinginan. Gerakan inti 1 merupakan gerakan low impact yang bermanfaat
meningkatkan kerja jantung dan paru-paru. Sementara itu, gerakan inti 2 terfokus pada
terapi fleksibilitas sendi-sendi.
Pada senam tersebut, dilakukan pelenturan sendi-sendi besar maupun sendi-sendi
kecil. Misalnya sendi jari atau sendi pergelangan tangan
Gerakan senam rematik mencakup delapan komponen gerak. Yaitu, gerak menjaga
postur tubuh, peregangan otot, latihan luas gerak sendi, penguatan otot, penguatan kerja
jantung dan paru-paru, latihan keseimbangan, koordinasi, serta ketahanan otot.
Senam tersebut bisa dilakukan dengan posisi apa pun. Bisa berdiri. Tetapi, jika
sendi-sendi besar (seperti sendi panggul atau lutut) tubuh tak cukup kuat menahan berat
badan, senam bisa dilaksanakan dengan duduk maupun berdiri. Gerakan senamnya
sama. Hanya, posisi pesenam duduk atau tidur.
Bila ingin mendapatkan hasil maksimal, selain melakukan senam, seseorang bisa
membarenginya dengan jenis olahraga lain. Misalnya berenang. Olahraga air baik untuk
pengidap rematik karena menggerakkan seluruh sendi. Selain berenang, pilihan olahraga
tambahan lain adalah bersepada.
Senam rematik dilakukan rutin 3-5 kali seminggu. Durasinya 30-60 menit. Namun,
yang perlu diingat, konsultasi dulu kepada dokter sebelum melakukannya untuk
menghindari risiko cedera.
6. Gerakan-gerakan:
a. Pemanasan
1) Pemanasan 1
Berdiri tegak. Kaki rapat. Tangan kanan dibuka ke samping sejajar bahu,
dilanjutkan tangan kiri dibuka ke samping. Angkat dua tangan ke atas. Tahan dua
hitungan. Tangan dikatupkan ke samping tubuh. Lakukan dua kali.
2) Pemanasan 2
Berdiri tegak dan kaki dibuka selebar bahu. Dua tangan di pinggang. Kepala
menunduk ke depan dan ke belakang, lalu menoleh ke samping kiri dan kanan.
Lakukan 1x8 hitungan.
b. Inti
1) Inti 1
Berjalan di tempat. Dua tangan di depan dada. Telapak tangan meremas-remas
bola. Lakukan 2x8 hitungan.
2) Inti 2
Berjalan di tempat. Dua tangan di depan. Telapak tangan menggenggam bola.
Pergelangan tangan ditekuk ke bawah dan ke atas. Lakukan 2x8 hitungan.
3) Inti 3
Berjalan di tempat. Dua tangan di samping tubuh, sejajar bahu. Tangan diputar
ke dalam, lalu kembali ke posisi semula. Lakukan 2x8 hitungan.
4) Inti 4
Bola dipeluk di depan dada. Punggung membungkuk. Kaki ditekuk. Tahan
sampai empat hitungan, lalu kembali ke posisi tegak dengan bola di depan dada.
Lakukan dua kali.
5) Inti 5
Bola dipegang di depan dada, lalu diangkat ke atas. Pindah bola ke samping kiri.
Kembalikan bola ke posisi tengah, lalu pindah ke posisi kanan. Kembalikan bola
ke tengah, lalu posisi di depan dada. Lakukan dua kali.
6) Inti 6
Bola dipegang di depan dada. Lalu, tangan diputar ke kanan dan ke kiri. Lakukan
2x8 hitungan.