Apa yang dimaksud dengan protein ?
Apa yang dimaksud dengan asam amino ?
Apa yang dimaksud dengan ikatan peptida ?
Apa saja reaksi-reaksi khas protein ?
Penggolongan protein dan strukturnya !
Sifat-sifat protein ?
Rumus bangun asam-asam amino …
Apa pengertian ion amfoter pada asam amino?
Apa yang dimaksud dengan protein ?
Apa yang dimaksud dengan asam amino ?
Apa yang dimaksud dengan ikatan peptida ?
Apa saja reaksi-reaksi khas protein ?
Penggolongan protein dan strukturnya !
Sifat-sifat protein ?
Rumus bangun asam-asam amino …
Apa pengertian ion amfoter pada asam amino?
Protein tersusun atas sejumlah asam amino yang membentuk suatu untaian (polimer) dengan ikatan peptida
protein juga memiliki gugus amina (NH2) dan gugus karboksil (COOH)
Asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh disebut asam amino essensial
Asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh disebut asam amino non-essensial
MacronutrientChapter 2. PROTEINoleh: Asyifa R.A.
Komposisi dan Struktur
Asam Amino
Fungsi Protein (I)
Fungsi Protein (II)
Fungsi Protein (III)
Fungsi Protein (IV)
Fungsi Protein (V)
Fungsi Protein (VI)
Fungsi Protein (VII)
Pengelompokkan asam amino dari segi gizi
Pertukaran Antara Protein Tubuh Dengan Depot Asam Amino Bebas
Proses Penyerapan Protein
1. Pencernaan dan Penyerapan Protein
2. Penggunaan (utilisasi) nitrogen di dalam tubuh
3. Siklus glutamin hepatika interselular. Sintesis urea di sel periporta dan sintesis glutamin di sel perivena menciptakan sistem serial (fail-safe) pembuangan amonia oleh hati
4. Pengambilan glutamin ginjal, ekskresi amonium, regenerasi bikarbonat
Asupan dan Pertukaran Protein dlm Tubuh Orang Sehat BB 70 kg
Defisiensi protein dan karbohidrat
Penggunaan serum protein untuk mengkaji status protein individu
1. Pencernaan dan Penyerapan Protein
2. Penggunaan (utilisasi) nitrogen di dalam tubuh
3. Siklus glutamin hepatika interselular. Sintesis urea di sel periporta dan sintesis glutamin di sel perivena menciptakan sistem serial (fail-safe) pembuangan amonia oleh hati
4. Pengambilan glutamin ginjal, ekskresi amonium, regenerasi bikarbonat
Asupan dan Pertukaran Protein dlm Tubuh Orang Sehat BB 70 kg
KEKURANGAN PROTEIN
Hubungan Kekurangan Protein dengan Lemah, lesu pada Otot
Hubungan Kekurangan Protein dengan Fungsi Hati
Defisiensi protein dan karbohidrat
Hubungan Kekurangan Protein dengan Kulit dan Proses Penyembuhan Luka
Hubungan Kekurangan Protein dengan Perubahan Mood dan Depresi
KELEBIHAN PROTEIN
Hubungan Kelebihan Protein dgn Pertambahan Lemak dalam Tubuh
Hubungan Kelebihan Protein dgn Kecilnya Otot
Lanjutan...
Hubungan Kelebihan Protein dengan Kehilangan Densitas Tulang
Larut dlm air
Simpanan sbg kelebihan kebutuhan sangat sedikit
Dikeluarkan melalui urin
Gejala defisiensi sering terjadi dgn cepat
Harus selalu ada dlm makanan sehari-hari
Umumnya tdk mempunyai prekursor
Selain C, H, dan O, kadang mengandung N, S, dan Co
Diabsorpsi melalui vena porta
Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan kompleks
Protein tersusun atas sejumlah asam amino yang membentuk suatu untaian (polimer) dengan ikatan peptida
protein juga memiliki gugus amina (NH2) dan gugus karboksil (COOH)
Asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh disebut asam amino essensial
Asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh disebut asam amino non-essensial
MacronutrientChapter 2. PROTEINoleh: Asyifa R.A.
Komposisi dan Struktur
Asam Amino
Fungsi Protein (I)
Fungsi Protein (II)
Fungsi Protein (III)
Fungsi Protein (IV)
Fungsi Protein (V)
Fungsi Protein (VI)
Fungsi Protein (VII)
Pengelompokkan asam amino dari segi gizi
Pertukaran Antara Protein Tubuh Dengan Depot Asam Amino Bebas
Proses Penyerapan Protein
1. Pencernaan dan Penyerapan Protein
2. Penggunaan (utilisasi) nitrogen di dalam tubuh
3. Siklus glutamin hepatika interselular. Sintesis urea di sel periporta dan sintesis glutamin di sel perivena menciptakan sistem serial (fail-safe) pembuangan amonia oleh hati
4. Pengambilan glutamin ginjal, ekskresi amonium, regenerasi bikarbonat
Asupan dan Pertukaran Protein dlm Tubuh Orang Sehat BB 70 kg
Defisiensi protein dan karbohidrat
Penggunaan serum protein untuk mengkaji status protein individu
1. Pencernaan dan Penyerapan Protein
2. Penggunaan (utilisasi) nitrogen di dalam tubuh
3. Siklus glutamin hepatika interselular. Sintesis urea di sel periporta dan sintesis glutamin di sel perivena menciptakan sistem serial (fail-safe) pembuangan amonia oleh hati
4. Pengambilan glutamin ginjal, ekskresi amonium, regenerasi bikarbonat
Asupan dan Pertukaran Protein dlm Tubuh Orang Sehat BB 70 kg
KEKURANGAN PROTEIN
Hubungan Kekurangan Protein dengan Lemah, lesu pada Otot
Hubungan Kekurangan Protein dengan Fungsi Hati
Defisiensi protein dan karbohidrat
Hubungan Kekurangan Protein dengan Kulit dan Proses Penyembuhan Luka
Hubungan Kekurangan Protein dengan Perubahan Mood dan Depresi
KELEBIHAN PROTEIN
Hubungan Kelebihan Protein dgn Pertambahan Lemak dalam Tubuh
Hubungan Kelebihan Protein dgn Kecilnya Otot
Lanjutan...
Hubungan Kelebihan Protein dengan Kehilangan Densitas Tulang
Larut dlm air
Simpanan sbg kelebihan kebutuhan sangat sedikit
Dikeluarkan melalui urin
Gejala defisiensi sering terjadi dgn cepat
Harus selalu ada dlm makanan sehari-hari
Umumnya tdk mempunyai prekursor
Selain C, H, dan O, kadang mengandung N, S, dan Co
Diabsorpsi melalui vena porta
Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan kompleks
Penjelasan mengenai mineral mikro dalam tubuh tentang fungsi, metabolisme kerja mineral mikro dengan enzim, jumlah kebutuhan dalam sehari hari, serta dampak yang ditimbulkan dari kekurangan dan kelebihan mineral tersebut
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
2. Konversi asam amino menjadi produk
khusus
• Sebagian asam amino dirubah menjadi produk
fisiologis aktif dan mempunyai fungsi khusus seperti
pengikatan kalsium, penstabil protein, heme, purin,
pirimidin dan lain lain
• Disamping itu asam amino juga membentuk peptida
kecil yang tidak disintesis di ribosom seperti
histamin, serotonin, efinefrin , nor efinefrin dan
sebagainya.
• Dibawah ini terlihat contohnya
3.
4. Asam amino Glisin,
• Banyak metabolit dan obat disekresi dalam bentuk
konjugasi dengan glisin. Asam hipurat adalah bentuk
konjugasi glisin dg as. Benzoat
• Kreatin, gabungan glisin dengan S –adenosilmetionin.
Senyawa ini mrpk suplai metil pada berbagai biosintesis
Heme
Purin
• Bersama alanin merupakan fraksi amino nitrogen
penting dl plasma manusia
5. Alanin
• Sebagian besar beta alanin dalam tubuh terdapat
sebagai: koenzim A dan dipeptida β alanin (karnosin)
• Karnosin terdapat pada otot rangka tetapi tidak pada
otot jantung
• N-metil karnosin (anserin) terdapat pada otot rangka
kontraksi cepat
• Karnosin dan anserin mengaktifkan
ATP-ase miosin
6. • Dekarboksilasi histidin menghasilkan Histamin, suatu
vasodilator, memicu sekresi HCl, dilepas dari mast
cell bila ada alergi
• Dekarboksilasi serin menghasilkan etanolamin yang
kemudian dikonversi jadi kolin . Setelah berikatan dg
asetil KoA membentuk asetilkolin, suatu
neurotransmitter saraf simpatis, terdapat pada otot
dan otak
7. Ornitin dan Arginin membentuk
Poliamin
• Selain peranan dalam sintesis Ureum, Ornitin
bersama metionin membentuk poliamin (spermidin
dan spermin).
• Keduanya berperan dalam proses dalam proliferasi
dan pertumbuhan sel
• Dalam takaran farmakologis bersifat hipotermi dan
hipotensi. Mudah berikatan dan menstimulasi
biosintesis DNA dan RNA.
8.
9. Gamma amino butyric acid (GABA)
• Suatu neurotransmitter penghambat pada sel
syaraf
• Dekarboksilasi glutamat oleh glutamat
dekarboksilase menghasilkan GABA.
• Katabolisme menjadi suksinat semialdehid yang
selanjutnya direduksi jadi gamma hidroksibutirat
atau dioksidasi mlli TCA jadi H2O dan CO2.
10.
11. • Triptopan menghasilkan serotonin :
suatu vasokonstriktor kuat dan stimulator kontraksi
otot polos
Argentafinoma pada rongga abdomen
meningkatkan produksi serotonin
12.
13. • Tirosin memproduksi epinefrin pada sel saraf dan
melanin pada sel melanosit. Tirosin juga prekursor
hormon tiroksin
• Tirosin dikonversi jadi DOPA oleh tirosin
hidroksilase selanjutnya jadi dopamin, norepinefrin
dan epinefrin
14.
15. • Defek biosintesis melanin menyebabkan albinisme
• Pada melanosit dopa dikonversi jadi dopaquinon
yang selanjutnya membentuk berbagai pigmen
(melanin)
• Albinisme merupakan suatu sindrom klinik yang
ditandai hipomelanosis mata dan kulit.
• Terdapat 10 variasi albinisme, beberapa
diantaranya :
16.
17. 1. Albinisme dg tirosin hidroksilase negatif
pigmen visual nol,folikel rambut gagal merubah
tirosin jadi pigmen, melanosom tidak berpigmen
2. Albinisme dg tirosin hidroksilase positif. Mempunyai
pigmen tertentu, rambut warna putih kuning hingga
coklat terang, melanosom berpigmen terang dapat
merubah tirosin jadi eumelanin
3. Albinisme okuler, melanosit mengandung
makromelanosom. Retina berbetuk mozaiq sebagai
akibat inaktivasi kromosom X
18. Sintesis Kreatin
• Kreatin disintesis dari 3 asam amino; glisin,
arginin dan metionin
• Reaksi pertama: transamidasi arginin jadi
glisin membentuk glikosilamin di otot ginjal,
bukan di hati dan jantung
• Metilasi glikosilamin oleh “metionin aktif” jadi
Kreatin di hati
19.
20. • Kreatin terdapat di otot,otak dan darah
sebagai kreatin fosfat dan kreatin bebas.
• Kreatinin adalah anhidrat kreatin terbentuk
terutama di otot melalui proses nonenzimatik
irreversibel
• Kreatinin urine 24 jam seseorang tetap dari
hari ke hari, tergantung dari masa otot.
21. • Histidase mrubah histidin jadi urokonat
• Urokonase merubah urokonat jadi 4 immidazolon-5
propionat seanjutnya jadi formiminoglutamat
(Figlu)
• Pemindahan formimino dari figlu menjadi glutamat
memerlukan tetrahidrofolat
• Defisiensi asam folat akan menghambat reaksi ini
Hi
22. • Kelainan pada metab, histidin
Histidinemia; skrining thd 200 juta bayi
menunjukkan insiden 1 : 11.500.Histidin
dalam darah dan urine meningkat. Kelaianan
ini jinak, sebab def, histidase
Asiduria urokonat disebabkan def. urokonase
23. • Kelainan metabolisme:
– Glisinuria, ekskresi 0.6 – 1 g glisin dalammurin per hari,
kecendrungan membtk batu ginjal. Kadar glisin
plasmanormal. Hal ini mungkin karena ggn reabsorpsi di
tubuli renal
– Hiperoksaluria primer, Ekskresi oksalat dalam urine tak
berhubungan dg konsumsi oksalat, tetapi karena
deaminasi glisin membtk glioksalat
– Defek genetik terjadi krn gagal menganabolisme glioksalat,
sehingga teroksidasi jadi oksalat
– Urolithiasis, nofrokalsinosis oksalat bilateral progresif,
infeksi renal rekuren saluran kemih diikuti mortalitas dini
gagal ginjal dan hipertensi
24. Ringkasan
1. Asam amino berfungsi struktural , fungsional
( proses biosintesis).
2. Glisin berperan
Biosintesis Purin, Heme dan Kreatin.
Terkonjugasi dg asam empedu
Sebagai metabolit obat dl urin
25. 3. Serin pegang peranan dalam
biosintesis fosfolipid, spongiosin
karbon No 2 dan 8 purin
gugus metil pd timin
4. Metionin
Donor gugus metil pada banyak proses
biosintesis
-biosintesis spermin, spermidin
26. 5. Glutamin dan ornitin
biosintesis GABA
6. Arginin
biosintesis kreatin
biosintesis poliamin
Sumber nitrogen NO
27. 7. Triptopan
Serotonin, suatu vasokonstriktor dan
prekursor melatonin
Melanin
8. Tirosin
epinefrin
norepinefrin
hormon tiroid