Dokumen tersebut membahas tentang protein, asam amino, dan ikatan peptida. Juga menjelaskan beberapa reaksi khas protein seperti reaksi Sakaguci, Xantoprotein, dan Hopkins-Cole. Terdapat pula penjelasan mengenai penggolongan dan struktur protein, sifat molekul protein, rumus asam amino, serta pengertian ion amfoter pada asam amino.
2. 1. Apa yang dimaksud dengan protein ?
2. Apa yang dimaksud dengan asam amino ?
3. Apa yang dimaksud dengan ikatan peptida ?
4. Apa saja reaksi-reaksi khas protein ?
5. Penggolongan protein dan strukturnya !
6. Sifat-sifat protein ?
7. Rumus bangun asam-asam amino …
8. Apa pengertian ion amfoter pada asam
amino?
SOAL :
3. Protein adalah komponen penting atau
komponen utama dalam sel hewan dan
manusia. Protein dalam makanan berfungsi
sebagai zat utama dalam pembentukan dan
pertumbuhan tubuh. Proses kimia dalam
tubuh dapat berlangsung dengan baik
karena adanya enzim. Suatu enzim dapat
berfungsi sebagai biokatalis.
1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PROTEIN ?
Sumber : Anna Poedjiadi “Dasar-Dasar Biokimia” 1994
4. Asam amino adalah zat dari makanan yang
sudah dicerna dalam lambung dan usus.
Kemudian diabsorbsi dan dibawa oleh darah
ke hati. Sebagian asam amino diambil oleh
hati dan sebagian lagi diedarkan ke luar
jaringan-jaringan di luar hati.
2. APA YANG DIMAKSUD DENGAN ASAM
AMINO ?
Sumber : Anna Poedjiadi “Dasar-Dasar Biokimia” 1994
5. Ikatan peptida adalah ikatan antara gugus
karboksil satu asam amino dengan gugus
amino dari asam amino lain yang ada
disampingnya. Berbagai jenis asam amino
membentuk rantai panjang yang melalui
ikatan peptida ini.
Sumber : RR. Dyah Roro Ariwulan “REAKSI-REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN
6. Reaksi-reaksi untuk mengidentifikasi asam amino
dan protein antara lain:
Reaksi Sakaguci
Reaksi Xantoprotein
Reaksi Hopkins-Cole
4. APA SAJA REAKSI-REAKSI KHAS PROTEIN
?
Sumber : Anna Poedjiadi “Dasar-Dasar Biokimia” 1994
7. Reaksi sakaguci adalah reaksi yang
dilakukan dengan menggunakan pereaksi
nafol dan natrium hipobromit. Pada dasarnya
reaksi ini dapat memberi hasil positif apabila
ada gugus guanidin. Jadi arginin atau protein
yang mengandung arginin dapat
menghasilkan warna merah
REAKSI SAKAGUCI
Sumber : Anna Poedjiadi “Dasar-Dasar Biokimia” 1994
8. Larutan asam nitrat pekat ditambahkan
dengan hati-hati ke dalam larutan protein.
Setelah dicampur terjadi endapan putih yang
dapat berubah menjadi kuning apabila
dipanaskan. Reaksi yang terjadi adalah
nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada
molekul protein. Jadi reaksi Xantoprotein ini
positif jika mengandung tirosin, fenil alanin
dan triptofan
REAKSI XANTOPROTEIN
Sumber : Anna Poedjiadi “Dasar-Dasar Biokimia” 1994
9. Triptofan dapat berkondensasi dengan beberapa
aldehida dengan bantuan asam kuat dan membentuk
senyawa yang berwarna. Larutan protein yang
mengandung triptofan dapat direasikan dengan
pereaksi Hopkins-Cole yang mengandung asam
glioksilat.. Setelah dicampur dengan pereaksi
Hopkins-Cole, asam sulfat dituangkan perlahan-lahan
sehingga membentuk lapisan di bawah larutan
protein. Beberapa saat kemudian akan terjadi cincin
ungu pada batas antara kedua lapisan. Jadi, Reaksi
Hopkins-Cole adalah reaksi yang memberi hasil
positif khas untuk gugus indol dalam protein.
Sumber : Anna Poedjiadi “Dasar-Dasar Biokimia” 1994
10. Golongan & Struktur Protein
Struktur
Molekul
Bentuk dan
Sifat Fisik
Fungsi Biologi Daya Larutnya Protein
Majemuk
primer Protein globular Enzim Albumin Fosfoprotein
sekunder Protein serabut Protein transport Globulin Glutelin kromoprotein
tersier - Protein nutrien
dan penyimpan
Gliadin (prolamin). Protein Koenzim
kuartener - Protein kontraktil Histon lipoprotein
- - Protein Struktural Protamin Metaloprotein
- - Protein
Pertahanan
- Glikoprotein
- - Protein Pengatur - Nukleoprotein
5. PENGGOLONGAN PROTEIN DAN
STRUKTURNYA !
Sumber : internet (http://www.g-excess.com/)
11. Ada beberapa ciri molekul protein yaitu :
1. Berat molekulnya besar, ribuan bahkan sampai
jutaan, sehingga merupakan makromolekul.
2. Umumnya terdiri dari 20 asam amino.Asam amino
berikatan secara kovalen satu dengan yang lainnya
dalam variasi urutan-urutan yang bermacam-macam,
membentuk suatu rantai polipeptida. Ikatan peptida
merupakan ikatan gugus karboksil dari asam amino
yang satu dengan asam amino lainnya.
3. Terdapatnya ikatan kimia lain yang menyebabkan
terbentuknya lengkungan-lengkungan rantai
polipeptida menjadi struktur 3 dimensi protein.
Sebagai contoh ikatan hidrogen, ikatan
hidrofob/ikatan apolar, ikatan ion atau ikatan
elektrostatik dan ikatan Van der Waals.
6. SIFAT-SIFAT MOLEKUL PROTEIN ?
Sumber : RR. Dyah Roro Ariwulan “REAKSI-REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN
PROTEIN”
12. 4. Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa
faktor seperti: pH, radiasi, temperatur, dan
medium pelarut.
5. Umumnya reaktif dan sangat spesifik,
disebabkan terdapatnya gugus samping yang
reaktif dan susunan khas struktur molekulnya.
6. Beraksi positif terhadap pereaksi uji-uji yang
spesifik seperti: Biuret, Ninhidrin dan Millon,
Xantoprotein, Sakaguchi, Adamkiewitz.
LANJUTAN NOMOR 6 ...
Sumber : RR. Dyah Roro Ariwulan “REAKSI-REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN
PROTEIN”
13. ASAM AMINO ESSENSIAL ASAM AMINO NON ESSENSIAL
Histidin (His) Treonin (Thr) Alanin (Ala) Sistein (Cys)
Isoleusin (Ile) Triptofan (Trp) Asam aspartat
(Asp)
Triosin (Tyr)
Leusin (Leu) Fenilalanin (Phe) Asam glutamat
(Glu)
Asparagin (Asn)
Valin (Val) Arganin (Arg) Prolin (Pro) Glutamin (Gln)
Lisin (Lys) - Glisin (Gly) -
Metionin (Met) - Serin (Ser) -
7. RUMUS BANGUN ASAM-ASAM AMINO …
Sumber : internet (http://www.taufik-ardiyanto.blogspot.com/)
14. Ion amfoter adalah suatu zat yang dapat
berpindah sifat keasaman dari asam ke
basa atau dari basa ke asam.
8. APA PENGERTIAN ION AMFOTER PADA
ASAM AMINO ?
Sumber : RR. Dyah Roro Ariwulan “REAKSI-REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN
PROTEIN”