SlideShare a Scribd company logo
TUGAS MEKANIKA TANAH VIII
(RESUME PEMADATAN TANAH)
A. Pemadatan Tanah
Dalam pembangunan suatu konstruksi tentunya harus diperhatikan dulu bagaimana
konsdisi tanah, seperti di Pontianak daerah tersebut memiliki kondisi tanah yang lunak
sehingga suatu bangunan yang berdiri diatasnya akan mudah tenggelam. Dalam kasus ini
tanah yang masih lunak disebut dengan tanah lepas given site, yang memiliki sifat mudah
tertekan, permeabilitasnya tinggi dan daya dukung tanahnya yang rendah. Agar bangunan
yang berdiri diatasnya tidak tenggelam maka harus dilakukan terlebih dahulu pemadatan
tanah pada daerah yang akan dibangun. Tanah yang lepas tersebut harus dipadatkan atau
yag lebih dikenal dengan Stabilisasi dengan cara meningkatkan kerapat tanah, kohesiv
(tahanan gesek), menambah bahan kimiawi/fisis tanah, menurunkan muka air tanah, dan
bisa juga dengan mengganti tanah yang buruk
B. Dampak Tanah yang tidak Stabil
Dari gambar tersebut terlihat dampak kehancuran yang disebabkan karena ketidak
stabilan tanah. Pada gambar yang pertama yaitu pada kolam. Terlihat ada sisi dibawah
kanan kolam terdapat tanah yang masih lunak, tidak padat seperti di sisi lain yang
menyebabkan bagian dalam kolam tersebut turun dan mengalami kepatahan. Pada gamar
kedua yaitu kepatahan terjadi pada lantai dimana permukaan tanah dibawah lantai tersebut
belum padat secara merata. Lalu di gambar ketiga ada pipa yang mengalamin kepatahan
sehingga zat yang berada dalam pipa tersebut bocor atau keluar dari tabung pipa. Begitu
juga pada gambar lainnya terdapat kerusakan yang diakibatkan karena pemadatan tanah
yang belu merata.
C. Tujuan Pemadatan Tanah
Berdasarkan kegunaannya, pemadatan tanah bertujuan untuk:
1. Meningkatkan mutu tanah melalui kuat geser tanah dan memperabiki daya dukung
tanah
2. Memperkecil penurunan Settlement
3. Memperkecil Permeabilitas
4. Mengontrol perubahan volume relatif
Dari gambar tersebut terlihat bahwa tanah yang sudah dipadatkan akan lebih
merapat dan menutup rongga-rongga.
Karena rongga yang mengecil laju air dan udara akan berkurang sehingga
permeabilitas tanah tersebut berkurang.
D. Pengaruh Hasil Pemadatan Tanah
o Pada Tahanan Geser
Meningkatnya kepadatan tanah akibat pemadatan meningkarkan juga tahanan geser.
Hal ini dapat dilihat dari pekerjaan subgrade pada konstruksi jalan, dmana dibutuhkan
perkerasan yang lebih tipis apabila didirikan diataas lapisan tanah yang telah
dikompaksi.
o Pada Pergerakan Air
Ketika partikel tanah menerima pembebanan akibat pemadatan maka laju air akan
berkurang (permeabilitas rendah)
o Perubahan Volume
E. . Konsolidasi vs Pemadatan
Bisa dilihat dari gambar bahwa konsolidasi merupakan pengurangan volume dari
air sedangkan kompaksi haying pengurangan volume udara, tanpa mengurangi volume
tanah dan air.
F. Prinsip Pemadatan
Pemadatan tanah dikuru dari nilai berat volume keringnya. Berat tanah kering ini
tidak berubah oleh adanya kenaikan kadar air sepanjang volume total tanah tetap. Peristiwa
bertambahnya berat volume kering oleh beban dinamis disebut pemadatan. Tanah merapat
satu ama lain akibat berkurangnya rongga.
Dengan adar air yang ada, maksumm derajat kepadatan yang dicapai suatu tanah
adalah jika semua ringga udara telah hilang.
Johnson dan Sallberg pada tahun 1960 melakukan pengujian di laboratorium bahwa
Pada awal pemadatan, berat volume kering bertambah dengan penambahan kadar air, dan
pada saat kadar air nol. Berat volume baah samadengan berat volume kering
Ketika kadar air dtambahkan dengan usaha pemadatan yang sama, berat vlume
kering tanah juga bertambah. Dan ada saat dimana kadar air bertambah (w2) maka berat
volume kering tanah juga akan meningkat. Dan apabila berat volume kering tanah sudah
mencapai puncak makan kadar air tersebut optimum yang berarti apabila air ditambah lagi
maka volume kering tanah akan berkurang. Jadi air sebagai caira pelembut (Softening
Agent) pada tanah yang dipadatkan bukan menjadi factor tanah tersebut bertambah baik.
G. Uji Pemadatan
1. Uji Laboratiorium
Proctor (1993) telah mengamati bahwa ada hubungan antara kadar air dan berat volume
kering tanah padat. Dimana pada berbagai jenis tanah terdapat satu nilai kadar air optimum
untuk mencapai berat volume kering maksimum.
A. Standard Proctor Test
Pada Proctor Test Standard:
 Tanah deipadatkan dengan penumbuk yang beratnya 2,5kg
 Tinggi Jatuhnya 30,5cm
 Terdiri dari 3 lapisan masing-masing lapisan ditmbuk 25 kali
Analisis Uji Standard Proctor:
Campurkan tanah dengan air lalu masukkan hingga mengisi 1/3 tabung mold, lalu
ditumbukk sebanyak 3x25 setelah itu tanah diratakan dengan yang diatasnya lalu
dikeluarkan, sete;ah itu tambahkan air bertahap lalu ulangi hal tersebut sebanyak 5 kali,
dari masing-masing sampel akan dilihat pada sampel keberapa kadar air optimumnya.
Lalu di plot dengan volume kering tanah di sumbu y, kadar air sumbu x
Dapat dilihat dari grafik bahwa kadar air optimum berada diantara sampel 3 dan 4
Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap volume tanah kering dan kadar air
optimum. Tanah berbutir halus membutuhan air yang sedikit untuk mencapai titik
optimum sedangkan tanah yang berbutir kasar membutuhkan air yang llebih banyak.
Hal ini berdasarkan penlitian yang sudah dilaksanakan
Energi kompaksi per unit volume yang digunakan pada standard protocol adalah:
Ketika penambahan energi meningkat maka volume kering tanah maks juga
meningkat dan kadar air optimum menurun.
B. Modified Proctor Test
Pada Proctor Test Modified:
 Tanah dipadatkan dengan penumbuk yang beratnya 4,54kg
 Tinggi jatuh 45,72cm
 Terdiri dari 5 lapisan masing-masing lapisan ditmbuk 25 kali
Kurang lebih metode ini sama dengan standard yang membedakan hanya berat
tanah, ketinggian jatuh dan junlah lapisan tanah. Karena peningkatan usaha pemadatan
maka hasil uji ini akan meningkatkan volume kering tanah dan menurunkan kadar air
optimum.
2. Uji Lapangan
Usaha pemadatan tanah dibedakan menjadi kneaading (meremeas), Impact, Pressure,
dan Vibration.
Pada tanah kohesif menggunakan mesin pemadat dengan gaya tumbukan kua (high
impact) dan pada tanah granular membutuhkan mesin pemadat yang memiliki getara untuk
mengguncang artikel hingga padat.
1. Smooth Wheel Roller
Alat pemadat yang memiliki tekanan hingga 400kPa dengan luas cakupan
pemadatan 100% lebar roda yang kontak dengan tanah yang dipadatkan.
Permukaan cocok untuk meratakan tanah dasar pada timbunan pasit dan/atau
lempung.
2. Vibratory Roller
Mirip dengan Smooth Wheel Roller tetapi dilengkapi dengan vibrator,
getaran dihasilkan dari berputarnya suatu beban yang tidak sentris, cocok untuk
tanah material berbutik seperti pasir dan kerikil.
3. Pneumatic Tire Roller
Dapat menggilas 80% dari total ara yang tertutup oleh roda, tekanan ban
mencapai 700kPa, pemadatan dicapai dari kombinasi antara tekanan dan
pemadatan dengan meremas-remas, dapat digunakan pada tanah garnular maupun
kohesi pada timbunan jalan
4. Sheepsfoot Roller
Terdiri dari sejumlah kaki baja berukuran 15-25cm dengan luas penampang
30-80cm yang menempel pada permukaan, memilikin tekanan kontak 1400-
7000kPa, dapat diisi air, cocok untuk tanah kohesif seperti lempung.
5. Tamping Foot Roller
Mirip seperti sheepfoot dengan luas pemadatan lebih tiggi yaitu 40% dan
memiliki tekanan kontak 1400-8400kPa, baik untuk tanah kohesif
6. Grid Roller
Alat pemadat dengaan roda dari drum baja yang dilapisi anyaman batangan
baja dengan luas cakupan pemadatan 50% cocok untuk pasir gravel ataupun tanah
berbatu.
7. Baby Roller
Alat pemadat smooth wheel roller yang berukuran kecil, kemampuan 10-
30kPa, digunakan pada area sempit dan area yang memilki resiko tingga jika
digunakan alat besar.
8. Vibrating Plate
Alat pemadat berupa pelat, dikenal umum dengan nama stamper, digunakan
pada area yang sempit dan area yang memipunyai resiko tinggi jika digunakan alat
pemadat besar.
H. Pemeriksaan Pemadatan di Lapangan
 Spesifikasi pemadatan lapangan mensyaratkan kepadatan lapangan harus mencapai
95%
 Maksudnya hasil kepadatan di lapangan harus mencapai 95% dibandingkan dengan
berat volume kering maksimum di laboratiorium melalui uji proctor
 Pemeriksaan kepadatan tanah di lapangan samadengan menentukan berat volume
keringnya kemudian dibandingkan denngan berat volume maksimum laboratorium
tanah tersebut.
 Pengukuran dengan 2 langkah dengan mencari berat volume tanah basah, kering,
dan kadar airnya.
1. Sandcone Test
 Berat tabung, kerucut logam dan pasir dalam botol mula-mula
 Gali lubang pada permukaan tanah timbunan yang telah dipadatkan
 Timbang berat tanah yang digali dan periksa kadar airnya
 Menentukan berat kering
 Buka keran botol dan biarkan pasir mengisi lubang tanah
 Timbang berat tabung, kerucut, dan sisa pasir dalam botol
2. Baloon Method
 Muka tanah yang mau diuji diratakan an dibersihkan
 Pelat dasar diletakan pada lubang galian
 Tanah gaian dikumpulkan dan jangan sampai tercecer
 Tanah galian ditimbang dan diperiksa kadar airnya
 Pompa karet air di dorong kebawah mengisi balon
 Balon mengembang mengisi seluruh lubang galisan dengan volume
samadengan selisih bacaan muka air 1 dan 2
3. Nuclear Density
 Sinar gama menembus ke dalam tanah, dengan jumlah sinar gamma
diuur tergantung berat volume tanah basah.
 Knop 1 menghitung berat volume basah tanah
 Knop 2 tergantung kadar airnya
DAFTAR PUSTAKA
Soil Compaction. Hinawan T. Santoso, ST, MT

More Related Content

What's hot

Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
antonius giovanni
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Kuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptxKuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptx
Mufid Rahmadi
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
Dita Aldisa
 
05 pemadatan tanah
05 pemadatan tanah05 pemadatan tanah
05 pemadatan tanah
Sylvester Saragih
 
Pertemuan 1 sejarah perkembangan jalan
Pertemuan 1 sejarah perkembangan jalanPertemuan 1 sejarah perkembangan jalan
Pertemuan 1 sejarah perkembangan jalan
FeraLestari3
 
Mektan bab 7
Mektan bab 7Mektan bab 7
Mektan bab 7
Shaleh Afif Hasibuan
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonHendra Supriyanto
 
laporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cairlaporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cair
Vickha Idris
 
28132010 latihan-1-plaxis
28132010 latihan-1-plaxis28132010 latihan-1-plaxis
28132010 latihan-1-plaxis
Jaka Jaka
 
Soil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirSoil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji Sondir
Edi Supriyanto
 
Kuliah 2 Komposisi Tanah.pptx
Kuliah 2 Komposisi Tanah.pptxKuliah 2 Komposisi Tanah.pptx
Kuliah 2 Komposisi Tanah.pptx
Ilham Ipong
 
PENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASIPENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASI
Nurul Angreliany
 
106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur
Rahmad Saputra
 
Bab 2 ucs
Bab 2 ucsBab 2 ucs
SNI Kayu
SNI KayuSNI Kayu
SNI KayuTiwi20
 
Bab 6 pemadatan
Bab 6  pemadatanBab 6  pemadatan
Bab 6 pemadatan
antonius giovanni
 
Penurunan Pondasi Dangkal.ppt
Penurunan Pondasi Dangkal.pptPenurunan Pondasi Dangkal.ppt
Penurunan Pondasi Dangkal.ppt
muhammad316072
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika Tanah
Reza Bae
 
Tugas iv mekanika tanah
Tugas iv mekanika tanahTugas iv mekanika tanah
Tugas iv mekanika tanah
apaAPAaja82
 

What's hot (20)

Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Kuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptxKuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptx
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
05 pemadatan tanah
05 pemadatan tanah05 pemadatan tanah
05 pemadatan tanah
 
Pertemuan 1 sejarah perkembangan jalan
Pertemuan 1 sejarah perkembangan jalanPertemuan 1 sejarah perkembangan jalan
Pertemuan 1 sejarah perkembangan jalan
 
Mektan bab 7
Mektan bab 7Mektan bab 7
Mektan bab 7
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
 
laporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cairlaporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cair
 
28132010 latihan-1-plaxis
28132010 latihan-1-plaxis28132010 latihan-1-plaxis
28132010 latihan-1-plaxis
 
Soil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirSoil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji Sondir
 
Kuliah 2 Komposisi Tanah.pptx
Kuliah 2 Komposisi Tanah.pptxKuliah 2 Komposisi Tanah.pptx
Kuliah 2 Komposisi Tanah.pptx
 
PENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASIPENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASI
 
106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur
 
Bab 2 ucs
Bab 2 ucsBab 2 ucs
Bab 2 ucs
 
SNI Kayu
SNI KayuSNI Kayu
SNI Kayu
 
Bab 6 pemadatan
Bab 6  pemadatanBab 6  pemadatan
Bab 6 pemadatan
 
Penurunan Pondasi Dangkal.ppt
Penurunan Pondasi Dangkal.pptPenurunan Pondasi Dangkal.ppt
Penurunan Pondasi Dangkal.ppt
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika Tanah
 
Tugas iv mekanika tanah
Tugas iv mekanika tanahTugas iv mekanika tanah
Tugas iv mekanika tanah
 

Similar to Mekanika Tanah 1 (Pemadatan Tanah)

Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatanTugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
Sylvester Saragih
 
Mekanika tanah bab 8
Mekanika tanah   bab 8Mekanika tanah   bab 8
Mekanika tanah bab 8
Shaleh Afif Hasibuan
 
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdfSlide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
FauziAlantia1
 
Pemadatan dan pemantapan tanah
Pemadatan dan pemantapan tanahPemadatan dan pemantapan tanah
Pemadatan dan pemantapan tanahDicky Pulungan
 
Hubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanHubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanaman
muhammadirfhan
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
Venny Sulien
 
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)BMKG
 
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksiPraktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
noussevarenna
 
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docxPEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
Muh. Aksal
 
2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan
Andrew Hutabarat
 
05 pemadatan tanah
05 pemadatan tanah05 pemadatan tanah
05 pemadatan tanah
budiMekka
 
Praktek Mekanika Tanah - Uji batas plastis
Praktek Mekanika Tanah - Uji batas plastisPraktek Mekanika Tanah - Uji batas plastis
Praktek Mekanika Tanah - Uji batas plastis
noussevarenna
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
mahviro vivi
 
Perbaikan tanah di Indonesia SEBAGAI METODE PERBAIKAN
Perbaikan tanah di Indonesia SEBAGAI METODE PERBAIKANPerbaikan tanah di Indonesia SEBAGAI METODE PERBAIKAN
Perbaikan tanah di Indonesia SEBAGAI METODE PERBAIKAN
AhmadNurwahid9
 
5 uji perkolasi
5 uji perkolasi5 uji perkolasi
5 uji perkolasi
070373
 
Tugas pemetaan pertambangan
Tugas pemetaan pertambanganTugas pemetaan pertambangan
Tugas pemetaan pertambangan
Irma Sholihah
 
BATAS-BATAS ATTERBERG.docx
BATAS-BATAS ATTERBERG.docxBATAS-BATAS ATTERBERG.docx
BATAS-BATAS ATTERBERG.docx
Muh. Aksal
 
Kuliah 3 Konsistensi Tanah.pptx
Kuliah 3 Konsistensi Tanah.pptxKuliah 3 Konsistensi Tanah.pptx
Kuliah 3 Konsistensi Tanah.pptx
Ilham Ipong
 
01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx
01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx
01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx
andreapriharyandi
 

Similar to Mekanika Tanah 1 (Pemadatan Tanah) (20)

Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatanTugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
 
Mekanika tanah bab 8
Mekanika tanah   bab 8Mekanika tanah   bab 8
Mekanika tanah bab 8
 
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdfSlide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
 
Pemadatan dan pemantapan tanah
Pemadatan dan pemantapan tanahPemadatan dan pemantapan tanah
Pemadatan dan pemantapan tanah
 
Hubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanHubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanaman
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
 
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksiPraktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
 
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docxPEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
 
2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan
 
05 pemadatan tanah
05 pemadatan tanah05 pemadatan tanah
05 pemadatan tanah
 
Praktek Mekanika Tanah - Uji batas plastis
Praktek Mekanika Tanah - Uji batas plastisPraktek Mekanika Tanah - Uji batas plastis
Praktek Mekanika Tanah - Uji batas plastis
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
 
Perbaikan tanah di Indonesia SEBAGAI METODE PERBAIKAN
Perbaikan tanah di Indonesia SEBAGAI METODE PERBAIKANPerbaikan tanah di Indonesia SEBAGAI METODE PERBAIKAN
Perbaikan tanah di Indonesia SEBAGAI METODE PERBAIKAN
 
5 uji perkolasi
5 uji perkolasi5 uji perkolasi
5 uji perkolasi
 
Laporan resmi
Laporan resmiLaporan resmi
Laporan resmi
 
Tugas pemetaan pertambangan
Tugas pemetaan pertambanganTugas pemetaan pertambangan
Tugas pemetaan pertambangan
 
BATAS-BATAS ATTERBERG.docx
BATAS-BATAS ATTERBERG.docxBATAS-BATAS ATTERBERG.docx
BATAS-BATAS ATTERBERG.docx
 
Kuliah 3 Konsistensi Tanah.pptx
Kuliah 3 Konsistensi Tanah.pptxKuliah 3 Konsistensi Tanah.pptx
Kuliah 3 Konsistensi Tanah.pptx
 
01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx
01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx
01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx
 

More from Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan

Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan
 
Teknik pondasi 1
Teknik pondasi 1Teknik pondasi 1
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan
 
Mekanika Tanah I (Perhitungan Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Perhitungan Klasifikasi Tanah)Mekanika Tanah I (Perhitungan Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Perhitungan Klasifikasi Tanah)
Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan
 
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan
 
Rekayasa Struktur Baja 2 (beban Pada Baja)
Rekayasa Struktur Baja 2 (beban Pada Baja)Rekayasa Struktur Baja 2 (beban Pada Baja)
Rekayasa Struktur Baja 2 (beban Pada Baja)
Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan
 
Rekayasa Struktur baja 2 (Beban pada baja)
Rekayasa Struktur baja 2 (Beban pada baja)Rekayasa Struktur baja 2 (Beban pada baja)
Rekayasa Struktur baja 2 (Beban pada baja)
Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan
 
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan
 
Rekayasa Struktur Baja 1 (Pendahuluan Baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (Pendahuluan Baja)Rekayasa Struktur Baja 1 (Pendahuluan Baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (Pendahuluan Baja)
Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan
 
Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)
Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)
Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)
Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan
 
Tugas mekanika tanah 1
Tugas mekanika tanah 1Tugas mekanika tanah 1
Tugas mekanika tanah 1
Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan
 

More from Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan (11)

Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
 
Teknik pondasi 1
Teknik pondasi 1Teknik pondasi 1
Teknik pondasi 1
 
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
 
Mekanika Tanah I (Perhitungan Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Perhitungan Klasifikasi Tanah)Mekanika Tanah I (Perhitungan Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Perhitungan Klasifikasi Tanah)
 
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
 
Rekayasa Struktur Baja 2 (beban Pada Baja)
Rekayasa Struktur Baja 2 (beban Pada Baja)Rekayasa Struktur Baja 2 (beban Pada Baja)
Rekayasa Struktur Baja 2 (beban Pada Baja)
 
Rekayasa Struktur baja 2 (Beban pada baja)
Rekayasa Struktur baja 2 (Beban pada baja)Rekayasa Struktur baja 2 (Beban pada baja)
Rekayasa Struktur baja 2 (Beban pada baja)
 
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
 
Rekayasa Struktur Baja 1 (Pendahuluan Baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (Pendahuluan Baja)Rekayasa Struktur Baja 1 (Pendahuluan Baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (Pendahuluan Baja)
 
Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)
Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)
Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)
 
Tugas mekanika tanah 1
Tugas mekanika tanah 1Tugas mekanika tanah 1
Tugas mekanika tanah 1
 

Recently uploaded

Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan KomputerMateri 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
MuhammadZidan94
 
Geofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoam
Geofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoamGeofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoam
Geofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoam
ZamruddinHambali
 
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptxUJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
priyantifitri
 
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRONMateri Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
haikal136839
 
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
MuhammadIkmalWiawan
 
674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx
674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx
674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx
HaniDul
 
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu GampingProses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
RonaMentari2
 

Recently uploaded (7)

Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan KomputerMateri 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
 
Geofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoam
Geofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoamGeofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoam
Geofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoam
 
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptxUJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
 
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRONMateri Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
 
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
 
674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx
674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx
674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx
 
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu GampingProses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
 

Mekanika Tanah 1 (Pemadatan Tanah)

  • 1. TUGAS MEKANIKA TANAH VIII (RESUME PEMADATAN TANAH) A. Pemadatan Tanah Dalam pembangunan suatu konstruksi tentunya harus diperhatikan dulu bagaimana konsdisi tanah, seperti di Pontianak daerah tersebut memiliki kondisi tanah yang lunak sehingga suatu bangunan yang berdiri diatasnya akan mudah tenggelam. Dalam kasus ini tanah yang masih lunak disebut dengan tanah lepas given site, yang memiliki sifat mudah tertekan, permeabilitasnya tinggi dan daya dukung tanahnya yang rendah. Agar bangunan yang berdiri diatasnya tidak tenggelam maka harus dilakukan terlebih dahulu pemadatan tanah pada daerah yang akan dibangun. Tanah yang lepas tersebut harus dipadatkan atau yag lebih dikenal dengan Stabilisasi dengan cara meningkatkan kerapat tanah, kohesiv (tahanan gesek), menambah bahan kimiawi/fisis tanah, menurunkan muka air tanah, dan bisa juga dengan mengganti tanah yang buruk B. Dampak Tanah yang tidak Stabil Dari gambar tersebut terlihat dampak kehancuran yang disebabkan karena ketidak stabilan tanah. Pada gambar yang pertama yaitu pada kolam. Terlihat ada sisi dibawah kanan kolam terdapat tanah yang masih lunak, tidak padat seperti di sisi lain yang menyebabkan bagian dalam kolam tersebut turun dan mengalami kepatahan. Pada gamar kedua yaitu kepatahan terjadi pada lantai dimana permukaan tanah dibawah lantai tersebut belum padat secara merata. Lalu di gambar ketiga ada pipa yang mengalamin kepatahan sehingga zat yang berada dalam pipa tersebut bocor atau keluar dari tabung pipa. Begitu
  • 2. juga pada gambar lainnya terdapat kerusakan yang diakibatkan karena pemadatan tanah yang belu merata. C. Tujuan Pemadatan Tanah Berdasarkan kegunaannya, pemadatan tanah bertujuan untuk: 1. Meningkatkan mutu tanah melalui kuat geser tanah dan memperabiki daya dukung tanah 2. Memperkecil penurunan Settlement 3. Memperkecil Permeabilitas 4. Mengontrol perubahan volume relatif Dari gambar tersebut terlihat bahwa tanah yang sudah dipadatkan akan lebih merapat dan menutup rongga-rongga. Karena rongga yang mengecil laju air dan udara akan berkurang sehingga permeabilitas tanah tersebut berkurang. D. Pengaruh Hasil Pemadatan Tanah o Pada Tahanan Geser Meningkatnya kepadatan tanah akibat pemadatan meningkarkan juga tahanan geser. Hal ini dapat dilihat dari pekerjaan subgrade pada konstruksi jalan, dmana dibutuhkan perkerasan yang lebih tipis apabila didirikan diataas lapisan tanah yang telah dikompaksi.
  • 3. o Pada Pergerakan Air Ketika partikel tanah menerima pembebanan akibat pemadatan maka laju air akan berkurang (permeabilitas rendah) o Perubahan Volume E. . Konsolidasi vs Pemadatan Bisa dilihat dari gambar bahwa konsolidasi merupakan pengurangan volume dari air sedangkan kompaksi haying pengurangan volume udara, tanpa mengurangi volume tanah dan air. F. Prinsip Pemadatan Pemadatan tanah dikuru dari nilai berat volume keringnya. Berat tanah kering ini tidak berubah oleh adanya kenaikan kadar air sepanjang volume total tanah tetap. Peristiwa bertambahnya berat volume kering oleh beban dinamis disebut pemadatan. Tanah merapat satu ama lain akibat berkurangnya rongga. Dengan adar air yang ada, maksumm derajat kepadatan yang dicapai suatu tanah adalah jika semua ringga udara telah hilang. Johnson dan Sallberg pada tahun 1960 melakukan pengujian di laboratorium bahwa Pada awal pemadatan, berat volume kering bertambah dengan penambahan kadar air, dan pada saat kadar air nol. Berat volume baah samadengan berat volume kering
  • 4. Ketika kadar air dtambahkan dengan usaha pemadatan yang sama, berat vlume kering tanah juga bertambah. Dan ada saat dimana kadar air bertambah (w2) maka berat volume kering tanah juga akan meningkat. Dan apabila berat volume kering tanah sudah mencapai puncak makan kadar air tersebut optimum yang berarti apabila air ditambah lagi maka volume kering tanah akan berkurang. Jadi air sebagai caira pelembut (Softening Agent) pada tanah yang dipadatkan bukan menjadi factor tanah tersebut bertambah baik. G. Uji Pemadatan 1. Uji Laboratiorium Proctor (1993) telah mengamati bahwa ada hubungan antara kadar air dan berat volume kering tanah padat. Dimana pada berbagai jenis tanah terdapat satu nilai kadar air optimum untuk mencapai berat volume kering maksimum.
  • 5. A. Standard Proctor Test Pada Proctor Test Standard:  Tanah deipadatkan dengan penumbuk yang beratnya 2,5kg  Tinggi Jatuhnya 30,5cm  Terdiri dari 3 lapisan masing-masing lapisan ditmbuk 25 kali
  • 6. Analisis Uji Standard Proctor: Campurkan tanah dengan air lalu masukkan hingga mengisi 1/3 tabung mold, lalu ditumbukk sebanyak 3x25 setelah itu tanah diratakan dengan yang diatasnya lalu dikeluarkan, sete;ah itu tambahkan air bertahap lalu ulangi hal tersebut sebanyak 5 kali, dari masing-masing sampel akan dilihat pada sampel keberapa kadar air optimumnya. Lalu di plot dengan volume kering tanah di sumbu y, kadar air sumbu x Dapat dilihat dari grafik bahwa kadar air optimum berada diantara sampel 3 dan 4 Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap volume tanah kering dan kadar air optimum. Tanah berbutir halus membutuhan air yang sedikit untuk mencapai titik optimum sedangkan tanah yang berbutir kasar membutuhkan air yang llebih banyak. Hal ini berdasarkan penlitian yang sudah dilaksanakan
  • 7. Energi kompaksi per unit volume yang digunakan pada standard protocol adalah: Ketika penambahan energi meningkat maka volume kering tanah maks juga meningkat dan kadar air optimum menurun. B. Modified Proctor Test Pada Proctor Test Modified:  Tanah dipadatkan dengan penumbuk yang beratnya 4,54kg  Tinggi jatuh 45,72cm  Terdiri dari 5 lapisan masing-masing lapisan ditmbuk 25 kali
  • 8. Kurang lebih metode ini sama dengan standard yang membedakan hanya berat tanah, ketinggian jatuh dan junlah lapisan tanah. Karena peningkatan usaha pemadatan maka hasil uji ini akan meningkatkan volume kering tanah dan menurunkan kadar air optimum. 2. Uji Lapangan Usaha pemadatan tanah dibedakan menjadi kneaading (meremeas), Impact, Pressure, dan Vibration. Pada tanah kohesif menggunakan mesin pemadat dengan gaya tumbukan kua (high impact) dan pada tanah granular membutuhkan mesin pemadat yang memiliki getara untuk mengguncang artikel hingga padat. 1. Smooth Wheel Roller Alat pemadat yang memiliki tekanan hingga 400kPa dengan luas cakupan pemadatan 100% lebar roda yang kontak dengan tanah yang dipadatkan. Permukaan cocok untuk meratakan tanah dasar pada timbunan pasit dan/atau lempung.
  • 9. 2. Vibratory Roller Mirip dengan Smooth Wheel Roller tetapi dilengkapi dengan vibrator, getaran dihasilkan dari berputarnya suatu beban yang tidak sentris, cocok untuk tanah material berbutik seperti pasir dan kerikil. 3. Pneumatic Tire Roller Dapat menggilas 80% dari total ara yang tertutup oleh roda, tekanan ban mencapai 700kPa, pemadatan dicapai dari kombinasi antara tekanan dan pemadatan dengan meremas-remas, dapat digunakan pada tanah garnular maupun kohesi pada timbunan jalan
  • 10. 4. Sheepsfoot Roller Terdiri dari sejumlah kaki baja berukuran 15-25cm dengan luas penampang 30-80cm yang menempel pada permukaan, memilikin tekanan kontak 1400- 7000kPa, dapat diisi air, cocok untuk tanah kohesif seperti lempung. 5. Tamping Foot Roller Mirip seperti sheepfoot dengan luas pemadatan lebih tiggi yaitu 40% dan memiliki tekanan kontak 1400-8400kPa, baik untuk tanah kohesif 6. Grid Roller Alat pemadat dengaan roda dari drum baja yang dilapisi anyaman batangan baja dengan luas cakupan pemadatan 50% cocok untuk pasir gravel ataupun tanah berbatu.
  • 11. 7. Baby Roller Alat pemadat smooth wheel roller yang berukuran kecil, kemampuan 10- 30kPa, digunakan pada area sempit dan area yang memilki resiko tingga jika digunakan alat besar. 8. Vibrating Plate Alat pemadat berupa pelat, dikenal umum dengan nama stamper, digunakan pada area yang sempit dan area yang memipunyai resiko tinggi jika digunakan alat pemadat besar. H. Pemeriksaan Pemadatan di Lapangan  Spesifikasi pemadatan lapangan mensyaratkan kepadatan lapangan harus mencapai 95%  Maksudnya hasil kepadatan di lapangan harus mencapai 95% dibandingkan dengan berat volume kering maksimum di laboratiorium melalui uji proctor  Pemeriksaan kepadatan tanah di lapangan samadengan menentukan berat volume keringnya kemudian dibandingkan denngan berat volume maksimum laboratorium tanah tersebut.  Pengukuran dengan 2 langkah dengan mencari berat volume tanah basah, kering, dan kadar airnya.
  • 12. 1. Sandcone Test  Berat tabung, kerucut logam dan pasir dalam botol mula-mula  Gali lubang pada permukaan tanah timbunan yang telah dipadatkan  Timbang berat tanah yang digali dan periksa kadar airnya  Menentukan berat kering  Buka keran botol dan biarkan pasir mengisi lubang tanah  Timbang berat tabung, kerucut, dan sisa pasir dalam botol 2. Baloon Method  Muka tanah yang mau diuji diratakan an dibersihkan  Pelat dasar diletakan pada lubang galian  Tanah gaian dikumpulkan dan jangan sampai tercecer  Tanah galian ditimbang dan diperiksa kadar airnya
  • 13.  Pompa karet air di dorong kebawah mengisi balon  Balon mengembang mengisi seluruh lubang galisan dengan volume samadengan selisih bacaan muka air 1 dan 2 3. Nuclear Density  Sinar gama menembus ke dalam tanah, dengan jumlah sinar gamma diuur tergantung berat volume tanah basah.  Knop 1 menghitung berat volume basah tanah  Knop 2 tergantung kadar airnya
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Soil Compaction. Hinawan T. Santoso, ST, MT