Perencanaan struktur baja melibatkan beberapa langkah mulai dari penetapan fungsi, beban, analisis struktur, evaluasi, hingga perencanaan akhir. Ada dua metode utama yaitu Allowable Stress Design (ASD) dan Load and Resistance Factor Design (LRFD). ASD telah digunakan selama 100 tahun terakhir sedangkan LRFD yang lebih rasional dengan konsep probabilitas kini menjadi standar. Kedua metode berbeda dalam penentuan faktor beban dan
2. Perencanaan
Strutur Baja
Prosedur perencanaan struktur secara literasi dapat
dilakukan sebagai berikut:
╸ Perancangan. penetapan fungsi pada struktur
╸ Penetapan konfigurasi struktur awal (preliminar)
sesuai langkah 1 termasuk pemilihan jenis material
yang akan digunakan
╸ Penetapan beban kerja struktur
╸ Pemilihan awal bentuk dan ukuran elemen
struktur berdasarkan langkah 1,2, 3
╸ Analisa struktur. Untuk memperoleh gaya-gaya
dalam dan perpindahan elemen
╸ Evaluasi. Apakah perancangan sudah optimum
sesuai yang diharapkan
╸ Perencanaan ulang langkah t hingga 6
╸ Perencanaan akhir, apakah langkah t hingga 7
sudah memberikan hasil optimum.
Perencanaan Struktur dapat didefinisikan
sebagai campuran antar seni dan ilmu
pengetahuan yang dikombinasikan dengan
insstuisi seorang ahli struktur mengenai perilaku
struktur.
Suatu struktur dinyatakin optimum apabila
memenuhi kriteria berikut:
╸ Biaya minimum
╸ Berat minimum
╸ Waktur kosntruksi minimum
╸ Tenaga kerja minimum
╸ Biaya manufaktur minimum
╸ Manfaat maksimum pada masa layanan
1
4. Beban Hidup
beban gravitasi yang bekerja
pada struktur dalam masa
layannya, dan tirnbul akibat
penggunaan suatu gedung.
Termasuk beban ini adalah
berat manusia, perabotan
yang dapat dipindah-pindah,
kendaraan, dan barang-barang
lain
Beban pada Baja
Beban Mati
berat dari semua bagian suatu
gedung/bangunan yang bersifat
tetap selama masa layan struktur.
termasuk unsur-unsur tambahan,
finishing, mesin-mesin serta
peralatan tetap yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari
gedung/bangunan.
3
5. Beban pada Baja
Beban Angin
beban yang bekerja pada
struktur akibat tekanan-tekanan
dari gerakan angin. Beban angin
sangat tergantung dari lokasi dan
ketinggian dari struktur.
Besarnya tekanan tiup harus
diambil minimum sebesar 25
kg/m2
Beban Gempa
semua beban statik ekivalen yang
bekerja pada struktur akibat adanya
pergerakan tanah oleh gempa
bumi, baik pergerakan arah vertikal
maupun horizontal.
4
6. Konsep Desain
╸ Struktur harus memiliki kekuatan,
kekakuan, kekerasan dan
kestabilan yang mencukupi.
╸ Menjamin adanya cadangan
kekuatan lebih dalam memikul
beban layan dan kemungkinan
beban berlebihan (Overload).
╸ Memperhitungkan adanya
kemungkinan Understrenght
(kekurangan kekuatan).
.
6
7. Filosofi Metode
╸ Dua filosofi yang sering digunakan dalam perencanaan struktur baja adalah perencanaan
berdasarkan tegangan kerja / working stress design ( Allowable Stress Design/ASD ) dan
perencanaan kondisi batas / limit states design ( Load and Resistance Factor Design/LRFD
).
╸ Metoda ASD dalam perencanaan struktur baja telah digunakan dalam kurun waktu kurang
lebih 100 tahun. Dan dalam 20 tahun terakhir prinsip perencanaan struktur baja mulai
beralih ke konsep LRFD yang jauh lebih rasional dengan berdasarkan pada konsep
probabilitas.
╸ Metode LRFD untuk perencanaan struktur baja yang diatur dalam SNI 03-1729-2002,
berdasarkan pada konsep probabilitas dengan mengacu pada metode First Order
Second Moment. Metode ini mengasumsikan bahwa beban Q dan tahanan R saling bebas
secara statistik.
7
8. a. Pembebanan Tetap
D + L
b. Pembebanan Sementara
D +L + W
D + L + E
Place your screenshot here
8
Allowable Stress
Design (ASD)
9. Place your screenshot here
9
Perencanaan berdasarkan LFRD (SNI 03-1729-
2002). Perencanan dalam struktur baja harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Dimana:
╸ Ф = faktor tahanan
╸ Rn = Tahanan nominal
╸ Γi = faktor beban
╸ Q i = beban mati, beban hidup, angin dan gempa
Load and Resistance
Factor Design
(LRFD)