1. Dokumen membahas tentang teknik pondasi dan klasifikasi pondasi.
2. Ada dua jenis pondasi yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal hanya beberapa meter ke dalam tanah sedangkan pondasi dalam lebih dalam.
3. Pondasi harus kuat menahan beban, dapat menyesuaikan pergerakan tanah, dan tahan bahan kimia.
2. Prinsip dan
Pelaksanaan Pondasi
Jenis-jenis pondasi berdasarkan struktur bangunan.
Struktur Bangunan
01
Pengertian pondasi.
Teknik Pondasi
02
Mengklasifikasikan pondasi dangkal dan pondasi dalam .
Klasifikasi Pondasi
03
Pembebanan pada struktur pondasi .
Beban Pondasi
04
3. Struktur Bangunan
Struktur bangunan gedung harus memenuhi persyaratan
keselamatan (safety) dan kelayanan (serviceability) serta
SNI konstruksi bangunan gedung
Untuk daerah yang jenis tanahnya berpasir atau lereng
dengan kemiringan di atas 15° jenis pondasinya
disesuaikan dengan bentuk massa bangunan gedung untuk
menghindari terjadinya likuifaksi (liquifaction) pada saat terjadi
gempa.
Jenis pondasi bangunan gedung disesuaikan dengan :
1. kondisi tanah/lahan, beban yang dipikul, dan klasifikasi
bangunannya.
2. Perhitungan pondasi harus didukung dengan penyelidikan
kondisi tanah/lahan secara teliti (Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum, 27 Desember 2007, p. 19).
Faktor Pengetahuan Sturuktur Konstruksi
(a) beban yang akan diterima oleh suprastruktur ke sistem
pondasi,
(b) persyaratan lokal kode bangunan atau standar-standar
normatif,
(c) perilaku dan deformabilitas tegangan (stress) yang
berhubungan dengan tanah yang akan mendukung sistem
pondasi, dan
(d) pertimbangan kondisi geologi tanah di bawah struktur.
1 Safety dan
Serviceability
2
Pondasi
menyesuaikan
lereng
3 Penyesuaian
Jenis Pondasi
4 Pengetahuan
Faktor Konstruksi
5. Teknik Pondasi
Teknik Pondasi Merupakan salah satu bidang rekayasa Geoteknik dari tahun 1930-an ke 1960-an dan
sampai saat ini
Pondasi adalah suatu konstruksi bagian dasar atau konstruksi yang berfungsi menopang bangunan yang
ada diatasnya secara aman (safety) dan memuaskan (satisfied) untuk di teruskan secara merata ke lapisan
tanah (Dunham, 1962, p. 1).
fungsi pondasi adalah sebagai perantara untuk meneruskan beban struktur yang ada di atas muka tanah
dan gaya-gaya lain yang bekerja ke tanah pendukung bangunan tersebut. Maka Dalam menentukan jenis,
ukuran, dan konstruksi pondasi harus memperhatikan jenis bangunan, beban bangunan, kondisi tanah, dan
faktor-faktor lain
7. Pertimbangan dalam perencanaan pondasi ini
didasarkan atas (Rao N. S., 2011, p. 301):
Persyaratan pekerjaan
(proyek) dan pemilihan
fungsi bangunan atas
(upper structure) yang
akan dipikul oleh pondasi
tersebut; .
Persyaratan
Besarnya beban dan
momen yang bekerja dari
bangunan atas, Kriteria
persyaratan sesuai
standar acuan
Beban dan Momen
Lokasi yang sesuai dan
Sifat dan karakteristik
tanah dimana bangunan
tersebut akan didirikan
Karakteristik Tanah
Daya dukung, penurunan
dan kemampuan menahan
tekanan, distribusi tekanan
dan tekanan tanah lateral
jika diperlukan
Daya Dukung
Pemilihan jenis pondasi
(pondasi dangkal atau
dalam), Aspek geoteknik
untuk perencanaan,
Standar acuan untuk
perencanaan, dan Biaya
pondasi dibandingkan
dengan bangunan atas
Pemiihan
8. Teknik Pondasi
proses pembangunan Pondasi harus
memenuhi persyaratan utama sebagai
berikut:
Cukup kuat
menahan
muatan geser
akibat
muatan tegak
ke bawah
Dapat
menyesuaikan
pergerakan
tanah yang
tidak stabil
Tahan
terhadap
pengaruh
bahan kimia
10. Klasifikasi
Pondasi
Pondasi Batu Kali
Di klasifikasikan sebagai pondasi dangkal
umumnya jika D/B < 1, digunakan bila bangunan
yang berada di atasnya tidak terlalu besar atau
kurang dari 3 m.
Pondasi Dalam (Deep Foundation) yang
digunakan untuk menyalurkan beban bangunan
melewati lapisan tanah yang lemah di bagian
atas ke lapisan bawah yang lebih keras.
Contohnya antara lain Tiang Pancang, Tiang Bor
Pondasi ini dibedakan menjadi dua
macam, yaitu pondasi dangkal
(Shallow foundations) dan pondasi
dalam (Deep foundations).
12. Pondasi Dangkal
Disebut Pondasi dangkal karena
kedalaman masuknya ke tanah relatif
dangkal, hanya beberapa meter
masuknya ke dalam tanah
Pembuatan pondasi dangkal harus
memperhatikan berdasarkan halhal
berikut :
(1) Berat bangunan yang harus dipikul
pondasi berikut beban-beban hidup,
mati serta beban-beban lain dan
beban- beban yang diakibatkan
gaya-gaya eksternal
(2) Jenis tanah dan daya dukung tanah;
(3) Bahan pondasi yang tersedia atau
mudah diperoleh di tempat
(4) Alat dan tenaga kerja yang tersedia
(5) Lokasi dan lingkungan tempat
pekerjaan dan
(6) Waktu dan biaya pekerjaan.
14. Pondasi Dangkal
Beban yang
disalurkan
disebarkan melalui
lebar telapak
pondasi. Dimana
intensitas beban
yang diteruskan
ketanah haruslah
lebih kecil dari daya
dukung tanah yang
diijinkan.
Pondasi
Tapak Wall
Footing
Menahan Beban
RIngan
Contoh:
Trap Lantai dan
Teras
1
Contents
Isolated
Footing
Setempat/Tidak
Menerus
Contoh:
Bangunan daerah
rawa
2
Contents
Continous
Footing
Beban disebarkan
merata ke tanah
Contoh:
Rumah
3
Contents
InvrtdArch
Footing
Lengkungan
Menahan Beban
Contoh:
Rollag Bata
4
Contents
15.
16. Pondasi Dangkal
Pondasi Rakit
Pondasi rakit (Raft or Mat Fondations),
dipergunakan bila dibutuhkan
penyaluran beban yang terpadu,
menyatu dan bersama-sama khususnya
pada tanah liat, lunak dan berdaya
dukung lemah.
Pondasi rakit merupakan bagian bawah
struktur yang berbentuk rakit melebar
keseluruh bagian dasar bangunan.
Combined Footing
Raft Footing
Pondasi Tapak Kombinasi
Pondasi tapak kombinasi (Combined
Footing), digunakan pada bangunan
yang memiliki kolom konstruksi yang
berdekatan sehingga persyaratan dan
perhitungan telapak pondasinya dapat
digabungkan
Jenis pondasi dangkal kombinasi
seperti stepped footing dan/atau
Cantilever footing
17. Pondasi Dalam
pondasi dalam digunakan untuk
menyalurkan beban bangunan melewati
lapisan tanah yang lemah di bagian atas
ke lapisan bawah yang lebih keras.
Contohnya antara lain tiang pancang,
tiang bor, kaison, dan semacamnya.
Pondasi dalam yang sering dipakai
adalah pondasi pancang, Bor Pancang
Bored Pile ataupun tiang pancang driven
pile,
18. Tiang Pancang
Pada dasarnya Tiang Pancang
sama dengan bore pile, hanya
saja yang membedakan bahan
dasarnya.
Tiang pancang menggunakan
beton jadi yang langsung
ditancapkan langsung ketanah
dengan menggunakan mesin
pemancang. Karena ujung tiang
pancang lancip menyerupai
paku, oleh karena itu tiang
pancang tidak memerlukan
proses pengeboran.
19.
20. Bor Pancang
Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi yang
kedalamannya lebih dari 2 meter.Digunakan untuk
pondasi bangunan – bangunan tinggi.Sebelum
memasang bore pile, permukaan tanah dibor terlebih
dahulu dengan menggunakan mesin bor
23. Beban Pondasi
Pembebanan Pada Struktur Pondasi
Untuk fondasi tapak di atas tiang fondasi, perhitungan untuk momen dan geser
diizinkan didasarkan pada asumsi bahwa reaksi dari sebarang tiang fondasi
terpusat pada pusat tiang fondasi. Perhatian harus diberikan pada pengaruh
gaya akibat prategang, beban crane, getaran, tumbukan, susut, perubahan suhu,
rangkak, pengembangan beton kompensasi susut (shrinkage-compensating
concrete), dan penurunan tumpuan yang tidak sama.
Berdasarkan cara kerjanya, gaya luar yang bekerja pada suatu struktur dapat
berupa beban mati (dead load), beban hidul (live load), beban gempa, beban
angin dan lainnya. Beban ini dapat berupa beban terpusat atau terbagi rata,
beban lateral atau axial.