SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
UPAYA DALAM PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING KABUPATEN
TEBO
Oleh : Milati Khusna, SGZ
REGULASI STUNTING
• PERPRES 72 TAHUN 2021 TTG PERCEPATANPENURUNAN
STUNTING
• PERBUB NO 19 TAHUN 2021 TENTANG PENCEGAHAN DAN
PENURUNAN STUNTING KABUPATEN TEBO
• SK BUPATI TEBO NO. 288 TAHUN 2021 TTG PERAN DESA
APA ITU STUNTING ?
Stunting menurut Kementerian Kesehatan adalah kondisi gagal
pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama
sehingga lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki
keterlambatan dalam berfikir.
Stunting menurut Perpres 72 Tahun 2021 adalah gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak akibat kekurangan gizi kroniks dan infeksi berulang yang
ditandai panjang dan tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan
oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang kesehatan
Kementerian Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang standar antropometri,
stunting adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2SD/standar
deviasi (pendek/stunted) dan kurang dari – 3SD (sangat pendek/severely
stunted).
Apa saja dampak Stunting ?
DAMPAK JANGKA PENDEK
Terganggunya perkembangan otak
Kecerdasan berkurang
Gangguan metabolisme dalam tubuh
Gangguan pertumbuhan fisik
Stunting memiliki dampak pada menurunnya kualitas sumber
daya manusia, produktifitas dan daya saing. Bagaimana
pemetaan dampaknya?
Menurunnya kemampuan kognitif dan
prestasti belajar
Menurunnya kekebalan tubuh sehingga
mudah terpapar penyakit
Meningkatnya risiko memiliki penyakit
diabetes, obesitas, penyakit jantung,
pembuluh daerah, kanker,, stroke dan
disabilitas pada usia tua
DAMPAK JANGKA PANJANG
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 72 TAHUN 2021
TARGET 2024 TERKAIT PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Persentase ibu hamil
Kurang Energi Kronik (KEK)
yang mendapatkan
tambahan asupan gizi.
Persentase ibu hamil yang
mengonsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD)
Persentase remaja putri
yang mengonsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD)
Persentase bayi usia kurang
dari 6 bulan mendapat Air
Susu Ibu (ASI) eksklusif.
Persentase anak usia 6-23
bulan yang mendapat
Makanan Pendamping Air
Susu Ibu (MP-ASI).
Persentase anak berusia di
bawah lima tahun (balita)
gizi buruk yang mendapat
pelayanan tata laksana gizi
buruk.
Persentase anak berusia di
bawah lima tahun (balita)
yang dipantau
pertumbuhan dan
perkembangannya.
Persentase anak berusia di
bawah lima tahun (balita)
gizi kurang yang mendapat
tambahan asupan gizi.
Persentase anak berusia di
bawah lima tahun (balita)
yang memperoleh
imunisasi
dasar lengkap.
Target Intervensi Spesifik
(Penyebab Langsung Stunting)
Target Intervensi Sensitif
(Penyebab Tidak Langsung Stunting
90% 80% 58%
80% 80% 90%
90% 90% 90%
Persentase pelayanan Keluarga
Berencana (KB)
pascapersalinan.
Persentase kehamilan yang
tidak diinginkan.
Cakupan calon Pasangan Usia Subur
(PUS) yang memperoleh
pemeriksaan kesehatan sebagai
bagian dari pelayanan nikah.
Persentase rumah tangga yang
mendapatkan akses air minum
layak di kabupaten/kota lokasi
prioritas.
Persentase rumah tangga yang
mendapatkan akses sanitasi (air
limbah domestik) layak di
kabupatenlkota lokasi prioritas.
Cakupan Bantuan Jaminan
Nasional. Penerima Iuran (PBI)
Kesehatan
Cakupan keluarga berisiko
Stunting yang memperoleh
pendampingan.
Jumlah keluarga miskin
dan rentan yang memperoleh
bantuan tunai bersyarat.
Persentase target sasaran yang
memiliki pemahaman yang baik
tentang Stunting di lokasi
prioritas.
Jumlah keluarga miskin dan
rentan yang menerima bantuan
sosial pangan.
Persentase desa/kelurahan Stop
Buang Air Besar Sembarangan
(BABS) atau
Open Defecation Free (ODF).
70 % 15,5% 90 %
90 % 90 %
112,9
Juta
90 % 10 Juta 70 %
90 %
15,6%
(Lampiran A Perpres 72/2021)
1. Penyediaan data:
1. Penapisan kesehatan reproduksi bagi
calon pengantin/calon Pasangan Usia
Subur (PUS) 3 (tiga) bulan pranikah;
2. Penapisan ibu hamil;
3. Penapisan keluarga terhadap ketersediaan
pangan, pola makan, dan asupan gizi;
4. Penapisan keluarga dengan Pasangan Usia
Subur (PUS) pascapersalinan dan pasca
keguguran;
5. Penapisan keluarga terhadap pengasuhan
anak berusia di bawah lima tahun (balita);
6. Penapisan keluarga terhadap kepemilikan
sarana jamban dan air bersih; dan
7. Penapisan keluarga terhadap kepemilikan
sarana rumah sehat.
2. Pendampingan:
1. Penyuluhan;
2. Fasilitasi pelayanan rujukan; dan
3. Fasilitasi penerimaan program bantuan
sosial.
• Pendampingan calon pengantin/calon
Pasangan Usia Subur (PUS) wajib
diberikan 3 (tiga) bulan pranikah sebagai
bagian dari pelayanan nikah.
• Pendampingan Ibu Hamil.
• Pendampingan Baduta.
3. Surveilans keluarga berisiko
Stunting:
• Menyediakan data keluarga berisiko
stunting
• Memberikan pertimbangan
pengambilan tindakan yang dibutuhkan
dalam Percepatan Penurunan Stunting
4. Audit kasus Stunting:
Mencari penyebab terjadinya kasus
Stunting sebagai upaya pencegahan
terjadinya kasus serupa.
Kegiatan Dalam Percepatan Penurunan Stunting
 Ada anggarannya di BOKB kab/ kota
serta BKKBN provinsi,  dilakukan
bersama pakar.
• Pendampingan oleh 233 Tim
Pendamping Keluarga
• TPK sudah dilatih pd thn 2023
Penggunaan aplikasi elsimil + e PPGBM
Penggunaan aplikasi elsimil + e PPGBM+
Kartu Kembang Anak+ rekam medis
Praktek
pengasuhan
yang tidak baik
Terbatasnya layanan kesehatan
termasuk layanan ANC-Ante
Natal Care, Post Natal dan
pembelajaran dini yang
berkualitas
Kurangnya akses
ke makanan
begizi
Kurangnya akses
ke air bersih dan
sanitasi
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi
Target Percepatan Penurunan Prevalensi
Stunting Provinsi Jambi 2021-2024
Sumber: PERDA NOMOR 11 Tahun 2021 tentang RPJMD PROVINSI JAMBI 2021-2026
KABUPATEN/KOTA SSGI 2021 TARGET 2022 TARGET 2023 TARGET 2024
Kerinci 26,7 20 18 16
Merangin 19,7 13 11 9
Sarolangun 21,4 15 13 11
Batanghari 24,5 18 16 14
Muara Jambi 27,2 20 18 16
Tanjung Jabung Timur 25,6 18 16 14
Tanjung Jabung Barat 19,8 13 11 9
Tebo 26,2 20 18 16
Bungo 22,9 16 14 12
Kota Jambi 17,4 11 9 7
Kota Sungai Penuh 25,0 19 17 15
PROVINSI JAMBI 22,4 16 14 12
Hasil SSGI Tahun 2022
Provinsi Jambi
Sumber: SSGI 2022
No KABUPATEN/KOTA SSGI 2021 SSGI 2022 Capaian
1 Batanghari 24,5 26,3 +1,8
2 Kota Sungai Penuh 25 26 +1
3 Tebo 26,2 25 -1,2
4 Kerinci 26,7 24,2 -2,5
5 Tanjung Jabung Timur 25,6 22,5 -3,1
6 Muara Jambi 27,2 18,6 -8,6
7 Sarolangun 21,4 16,8 -4,6
8 Bungo 22,9 15,4 -7,5
9 Merangin 19,7 14,5 -5,2
10 Kota Jambi 17,4 14 -3,4
11 Tanjung Jabung Barat 19,8 9,9 -9,9
Jambi 24,5 26,3 +1,8
Pilar 3
Konvergensi Program
Pusat, Daerah dan
Desa
KERANGKA PIKIR PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI
Peningkatan
cakupan
intervensi
pada sasaran
1.000 HPK
Pilar 1
Komitmen dan Visi
Kepemimpinan
Perbaikan
Asupan Gizi
Pilar 2
Kampanye Nasional
dan Perubahan
Perilaku
Konsumsi
Gizi
Pola Asuh
Stunting
Pilar 4
Ketahanan Pangan
dan Gizi
Pelayanan
Kesehatan Penurunan
Infeksi
Kesehatan
Lingkungan
Pilar 5
Pemantauan dan
Evaluasi
17
Sumber: Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024
Penurunan Stunting memerlukan
implementasi intervensi lintas sektor
(spesifik dan sensitif) secara terintegrasi di
tingkat pusat dan daerah
• Air bersih dan sanitasi
• Bantuan Pangan Non-Tunai
• Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
• Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
• Program Keluarga Harapan (PKH)
• Bina Keluarga Balita (BKB)
• Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
• Fortifikasi pangan
• Anemia
• BBLR
• ASI Eksklusif
• Diare
• Kecacingan
• Gizi Buruk
• Tablet Tambah Darah (bumil dan remaja)
• Promosi dan Konseling Menyusui
• Promosi dan Konseling PMBA
• Suplemen Gizi Makro (PMT)
• Tata Laksana Gizi Buruk
• Pemantauan dan Promosi Pertumbuhan
• Pemantauan Perkembangan
• Suplementasi Kalsium
• Suplementasi Vitamin A
• Suplementasi zinc untuk diare
• Pemeriksaan kehamilan
• Imunisasi
• Suplemen gizi mikro (Taburia)
• Pemberian Obat Cacing
• Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
DAMPAK
INTERMEDIATE
OUTCOME
OUTPUT
INTERVENSI
STRA
TEGI
BERENCANA ITU KEREN
HIDUP BERENCANA ITU KEREN
LANGKAH – LANGKAH PENCEGAHAN STUNTING :
FOKUS 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
•Dampak yang ditimbulkan malnutritition
pada periode ini bersifat permanen
dan berjangka panjang
Mengapa 1000 HPK?
25% berat otak dewasa
70% berat otak dewasa
90% berat otak dewasa
1.4 KG
16
PERTUMBUHAN OTAK
Usia 2 tahun
Usia 5 tahun
Lahir
Dewasa
80% sel otak manusia dibentuk pada saat janin sampai usia 2
tahun
STUNTING BISA DICEGAH MELALUI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
(MEMASTIKAN KESEHATAN YANG BAIK DAN GIZI YANG CUKUP)
2/15/2018
1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yang Optimal
Gizi tepat + Pencegahan Penyakit = Tumbuh Kembang Optimal = Mencegah Stunting
3
3 KOMPONEN UTAMA
PENANGGULANGAN STUNTING -
POLA
ASUH
POLA
MAKAN
SANITASI
Cegah Stunting, Itu Penting
Continuum of Care
Pemeriksaan
Kehamilan
Persalinan, nifas
& neonatal
Pelayanan
bagi bayi
Pelayanan bagi
balita
Pelayanan bagi
anak SD
Pelayanan bagi anak
SMP/A & remaja
•P4K
•Buku KIA
•ANC terpadu
•Kelas Ibu Hamil
•Fe & asam folat
•PMT ibu hamil
•TT ibu hamil
•Inisiasi Menyusu Dini
•Vit K 1 inj
•Imunisasi Hep B
•Rumah Tunggu
•Kemitraan Bidan Dukun
•KB pasca persalinan
•PONED-PONEK
•ASI eksklusif
•Imunisasi dasar lengkap
•Pemberian makan
•Penimbangan
•Vit A
•MTBS
• Pemantauan
pertumbuhan &
perkembangan
• PMT
•Penjaringan
•Bln Imunisasi Anak Sekolah
•Upaya Kes Sekolah
•PMT
• Kespro remaja
• Konseling: Gizi
HIV/AIDS, NAPZA dll
• Fe
• Konseling
• Pelayanan KB
• PKRT
Pelayanan
PUS & WUS
Lansia
• Kualitas
• Degenerasi
Peran 1000 HPK yang bisa dilakukan oleh LP/LS
PENDIDIKAN,D
ESA
KEMENAG.ORGANISASI
KEAGAMAAN,BKKBN
PKK,POSYANDU
Kemkes:
Intervensi Spesifik
dan PMT
BKKBN:
Kampung KB Kemensos:
Program Keluarga
Harapan
Kemenag:
Program Catin
PUPR:
Bedah Rumah,
PAMSINAS, STBM
Kementan:
Kawasan Rumah
Pangan Lestari
KKP:
Kampanye Makan
Ikan
Kemendes:
Bantuan Kegiatan
Posyandu
KUKM:
Usaha UKM
Ormas:
Kampanye,
Edukasi
Perusahaan:
CSR bantuan PMT
BOK
Dana Desa
Dana CSR
Dana PKH
Dana KRPL
Dana Bedah Rmh,
Sanitasi Dana Bibit Ikan
KUNCI:
• Integrasi Lokus (Desa)
• Integrasi Sasaran
(Keluarga Bumil dan
Balita)
Asupan
Makanan
Ketahanan Pangan Keluarga
Pola Asuh Balita
Survailans
Gizi
Lumbung Pangan Desa
PROSES INTERVENSI PENURUNAN STUNTING
TERINTEGRASI DI DESA
POTENSI
SUMBERDAYA
DI PROVINS
ANAK USIA SEKOLAH ( KELAS EMPAT SEKOLAH DASAR)
TINGGI BADAN BERBEDA
Sumber Foto: Dr. Atmarita, thn 2011
Anak yang mana saja yang stunting?
PENTING : STUNTING TIDAK BISA DINILAI DARI PERAWAKAN NAMUN PENENTUAN STUNTING DILAKUKAN
MELALUI PENGUKURAN SESUAI STANDAR DAN DIBANDINGKAN DENGAN STANDAR WHO
Standar WHO
1
4
2
5
3 6 7
1
Pemantauan pertumbuhan anak
secara teratur (penimbangan
setiap bulan, pengisian KMS,
penentuan status pertumbuhan
berdasarkan kenaikan berat
badan)
Menindaklanjuti setiap kasus
gangguan pertumbuhan
(konseling dan rujukan)
3
Tindak lanjut hingga penetapan
kebijakan dan program di tingkat
masyarakat, dan meningkatkan
motivasi untuk memberdayakan
keluarga
2
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
Titik berat pada upaya pencegahan dan penanggulangan
keadaan gizi balita
Balita Stunting dg status Gizi
Kurang diberi PMT
Pemulihan
BALITA stunting dgn
kondisi Gizi Buruk
Dirawat
 Pemantauan Pertumbuhan
 Konseling ASI/MP-ASI/gizi lebih
 Pemberian kapsul vit A
 Pemberian tablet Fe Bumil
 Promosi garam beryodium
 Skrining aktif
 Taburia
 PMT Bumil KEK
Kegiatan Perbaikan Gizi
di Lapangan dan di Puskesmas/rumah sakit
Pabrikan  LOKAL
Pusat  BOK
Stunting Gizi
Buruk
PROMOTIF PREVENTIF KURATIF
Tidak Naik TB/Stunting Rawat Inap/TFC
Rawat Jalan
ENUMERATOR
REKAPITULASI
DATA RUTIN dari
POSYANDU
PUSKESMAS
POSYANDU
PENGUMPULAN DATA
RUTIN POSYANDU
ePPGBM
Data individu
by name by address
REKAPITULASI
DATA RUTIN DARI
PUSKESMAS
KABUPATEN
PUSAT
ALUR PELAKSANAAN
Pengiriman pencatatan
feedback
Laporan
feedback
feedback
informasi
PROVINSI SEKTOR LAIN
Entry data/
feedback
PEMANFAATAN INFORMASI
informasi
Entry data
EPPGBM menjadi sumber
data dan informasi untuk
kegiatan Surveilans Gizi
Pemantauan Pertumbuhan dan
Perkembangan Balita
 Pertumbuhan anak merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif,
terukur, dan terjadi secara fisik. Pertumbuhan dan perkembangan pada
anak usia dini 1-5 tahun dapat dipantau dengan mengukur tinggi
badan, berat badan, lingkar kepala, dan pengukuran sesuai usia lainnya
dengan menggunakan alat ukur standar tertentu.
 Sedangkan perkembangan adalah kemampuan untuk menambah
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, misalnya anak dapat
berjalan atau berbicara. Perkembangan dapat diamati dari cara dia
bermain, belajar, berbicara dan berperilaku.
1. Faktor Internal meliputi jenis kelamin, perbedaan ras, usia, genetik,
dan kromosom.
2. Faktor Eksternal tumbuh kembang anak meliputi keadaan lingkungan
sosial, ekonomi, nutrisi, dan stimulasi psikologis.
FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
1. Usia 0-4 Bulan
Sering memeluk dan menimang dengan penuh kasih sayang. Gantung
benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat oleh si Kecil. Ajak si
Kecil tersenyum, bicara, dan mendengarkan musik.
2. Usia 4-6 Bulan
Sering tengkurapkan si Kecil. Gerakkan benda ke kiri dan kanan, di
depan matanya. Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian. Beri mainan
benda yang besar dan berwarna.
TAHAPAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
BALITA
3. Usia 6-12 Bulan
Ajari si Kecil untuk duduk, ajak main ci-luk-ba, ajari memegang dan
makan biskuit, ajari memegang benda kecil dengan 2 jari, ajari berdiri
dan berjalan dengan berpegangan, ajak bicara sesering mungkin, latih
mengucapkan ma.. ma.. pa.. pa, beri mainan yang aman dipukul-pukul.
4. Usia 1-2 Tahun
Ajari berjalan di undakan/tangga, ajak membersihkan meja dan
menyapu, ajak membereskan mainan, ajari mencoret-coret di kertas,
ajari menyebut bagian tubuhnya, bacakan cerita anak, ajak bernyanyi,
ajak bermain
TAHAPAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
BALITA
6. Usia 3-5 Tahun
Minta si Kecil menceritakan apa yang ia lakukan, dengarkan ia ketika
bicara, jika ia gagap, ajari bicara pelan-pelan, awasi si Kecil ketika
mencoba hal-hal baru.
TAHAPAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
BALITA
CONTOH PENGUKURAN
CONTOH PENGUKURAN
Grafik anak laki-laki 0-24 bln Grafik anak perempuan 0-24bln

More Related Content

What's hot

RPK gizi 2023(2).docx
RPK gizi 2023(2).docxRPK gizi 2023(2).docx
RPK gizi 2023(2).docxssuserbbd055
 
Pelaksanaan PMT Lokal.ppt
Pelaksanaan PMT Lokal.pptPelaksanaan PMT Lokal.ppt
Pelaksanaan PMT Lokal.pptSelviDestyani1
 
Standar operasional prosedur pmt p
Standar operasional prosedur pmt pStandar operasional prosedur pmt p
Standar operasional prosedur pmt pyusup firmawan
 
Materi Rembuk Stunting Desa.pptx
Materi Rembuk Stunting Desa.pptxMateri Rembuk Stunting Desa.pptx
Materi Rembuk Stunting Desa.pptxMIchsan10
 
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - BangdaKebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - BangdaTV Desa
 
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdfDagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdfDrHNurFajarAriefMPd
 
01. Posyandu Prima KAbid.pptx
01. Posyandu Prima KAbid.pptx01. Posyandu Prima KAbid.pptx
01. Posyandu Prima KAbid.pptxhetty fitriyah
 
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kekKerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kekyusup firmawan
 
KERANGKA ACUAN POSYANDU REMAJA DAN BKR.docx
KERANGKA ACUAN POSYANDU REMAJA DAN BKR.docxKERANGKA ACUAN POSYANDU REMAJA DAN BKR.docx
KERANGKA ACUAN POSYANDU REMAJA DAN BKR.docxDARLINGBALAWALA2
 
rembuk stunting.pptx
rembuk stunting.pptxrembuk stunting.pptx
rembuk stunting.pptxdatangawen
 
REMBUK STUNTING DESA (1).pptx
REMBUK STUNTING DESA (1).pptxREMBUK STUNTING DESA (1).pptx
REMBUK STUNTING DESA (1).pptxAladinBokingo
 
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.pptPELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.pptJerryManuas
 
Sosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptx
Sosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptxSosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptx
Sosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptxDeryPrima1
 
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-12221 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-1222candijayaamerta
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduMuh Saleh
 
Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptx
Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptxKonsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptx
Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptxPemkot prabumulih
 
Pedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangPedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangdiansachio
 

What's hot (20)

RPK gizi 2023(2).docx
RPK gizi 2023(2).docxRPK gizi 2023(2).docx
RPK gizi 2023(2).docx
 
Pelaksanaan PMT Lokal.ppt
Pelaksanaan PMT Lokal.pptPelaksanaan PMT Lokal.ppt
Pelaksanaan PMT Lokal.ppt
 
Standar operasional prosedur pmt p
Standar operasional prosedur pmt pStandar operasional prosedur pmt p
Standar operasional prosedur pmt p
 
Materi Rembuk Stunting Desa.pptx
Materi Rembuk Stunting Desa.pptxMateri Rembuk Stunting Desa.pptx
Materi Rembuk Stunting Desa.pptx
 
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - BangdaKebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
 
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdfDagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
 
01. Posyandu Prima KAbid.pptx
01. Posyandu Prima KAbid.pptx01. Posyandu Prima KAbid.pptx
01. Posyandu Prima KAbid.pptx
 
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kekKerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
 
KERANGKA ACUAN POSYANDU REMAJA DAN BKR.docx
KERANGKA ACUAN POSYANDU REMAJA DAN BKR.docxKERANGKA ACUAN POSYANDU REMAJA DAN BKR.docx
KERANGKA ACUAN POSYANDU REMAJA DAN BKR.docx
 
rembuk stunting.pptx
rembuk stunting.pptxrembuk stunting.pptx
rembuk stunting.pptx
 
MATERI POKJANAL.pptx
MATERI POKJANAL.pptxMATERI POKJANAL.pptx
MATERI POKJANAL.pptx
 
REMBUK STUNTING DESA (1).pptx
REMBUK STUNTING DESA (1).pptxREMBUK STUNTING DESA (1).pptx
REMBUK STUNTING DESA (1).pptx
 
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.pptPELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
 
Sosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptx
Sosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptxSosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptx
Sosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptx
 
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-12221 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader Posyandu
 
PAPARAN STUNTING .pptx
PAPARAN STUNTING .pptxPAPARAN STUNTING .pptx
PAPARAN STUNTING .pptx
 
Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptx
Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptxKonsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptx
Konsep Dasar Stunting dan 1000 HPK.pptx
 
pembinaan kader posyandu
pembinaan kader posyandupembinaan kader posyandu
pembinaan kader posyandu
 
Pedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangPedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbang
 

Similar to UPAYA DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

PPT Stunting UMY.pptx
PPT Stunting UMY.pptxPPT Stunting UMY.pptx
PPT Stunting UMY.pptxFitriYunus
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxhelen244785
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxAriefRahman717089
 
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptxMATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptxRatna KP
 
Materi Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptx
Materi Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptxMateri Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptx
Materi Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptxHarrySetiawan45
 
Peran Nakes Dalam Penanganan Stunting
Peran Nakes Dalam Penanganan StuntingPeran Nakes Dalam Penanganan Stunting
Peran Nakes Dalam Penanganan StuntingAriefSyarifudin9
 
progker stunting 080.pptx
progker stunting 080.pptxprogker stunting 080.pptx
progker stunting 080.pptxSitiKhusnul102
 
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)Mohdsargawi
 
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfscribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfHerman673394
 
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptx
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptxAKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptx
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptxPemkot prabumulih
 
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptxKONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptxirmaputri14
 
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptxSTUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptxabdulthaleb44
 
Stranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdf
Stranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdfStranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdf
Stranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdfTaruliRohanaSinaga1
 
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxPB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxseberangsaja
 
PPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptxPPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptxssuserd3e114
 
PIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkesPIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkesErwinsyah Blue
 

Similar to UPAYA DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING (20)

PPT Stunting UMY.pptx
PPT Stunting UMY.pptxPPT Stunting UMY.pptx
PPT Stunting UMY.pptx
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
 
DRAFF PAPARAN LINSEK.ppt
DRAFF PAPARAN LINSEK.pptDRAFF PAPARAN LINSEK.ppt
DRAFF PAPARAN LINSEK.ppt
 
PIS-PK
PIS-PKPIS-PK
PIS-PK
 
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptxMATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
 
Materi Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptx
Materi Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptxMateri Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptx
Materi Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptx
 
Peran Nakes Dalam Penanganan Stunting
Peran Nakes Dalam Penanganan StuntingPeran Nakes Dalam Penanganan Stunting
Peran Nakes Dalam Penanganan Stunting
 
progker stunting 080.pptx
progker stunting 080.pptxprogker stunting 080.pptx
progker stunting 080.pptx
 
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
 
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfscribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
 
stunting sakura.pptx
stunting sakura.pptxstunting sakura.pptx
stunting sakura.pptx
 
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptx
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptxAKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptx
AKSI KONVERGENSI SUMSEL.pptx
 
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptxKONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
 
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptxSTUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
 
Stranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdf
Stranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdfStranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdf
Stranas-Percepatan-Pencegahan-Stunting_Periode-2018-2024.pdf
 
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxPB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptx
 
PPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptxPPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptx
 
PIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkesPIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkes
 
rembuk stunting.pptx
rembuk stunting.pptxrembuk stunting.pptx
rembuk stunting.pptx
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

UPAYA DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

  • 1. UPAYA DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING KABUPATEN TEBO Oleh : Milati Khusna, SGZ
  • 2. REGULASI STUNTING • PERPRES 72 TAHUN 2021 TTG PERCEPATANPENURUNAN STUNTING • PERBUB NO 19 TAHUN 2021 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING KABUPATEN TEBO • SK BUPATI TEBO NO. 288 TAHUN 2021 TTG PERAN DESA
  • 3. APA ITU STUNTING ? Stunting menurut Kementerian Kesehatan adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama sehingga lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berfikir. Stunting menurut Perpres 72 Tahun 2021 adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kroniks dan infeksi berulang yang ditandai panjang dan tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang kesehatan Kementerian Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang standar antropometri, stunting adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2SD/standar deviasi (pendek/stunted) dan kurang dari – 3SD (sangat pendek/severely stunted).
  • 4. Apa saja dampak Stunting ? DAMPAK JANGKA PENDEK Terganggunya perkembangan otak Kecerdasan berkurang Gangguan metabolisme dalam tubuh Gangguan pertumbuhan fisik Stunting memiliki dampak pada menurunnya kualitas sumber daya manusia, produktifitas dan daya saing. Bagaimana pemetaan dampaknya? Menurunnya kemampuan kognitif dan prestasti belajar Menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah terpapar penyakit Meningkatnya risiko memiliki penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung, pembuluh daerah, kanker,, stroke dan disabilitas pada usia tua DAMPAK JANGKA PANJANG
  • 5. PERATURAN PRESIDEN NOMOR 72 TAHUN 2021 TARGET 2024 TERKAIT PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan asupan gizi. Persentase ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Persentase remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif. Persentase anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang memperoleh imunisasi dasar lengkap. Target Intervensi Spesifik (Penyebab Langsung Stunting) Target Intervensi Sensitif (Penyebab Tidak Langsung Stunting 90% 80% 58% 80% 80% 90% 90% 90% 90% Persentase pelayanan Keluarga Berencana (KB) pascapersalinan. Persentase kehamilan yang tidak diinginkan. Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah. Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak di kabupaten/kota lokasi prioritas. Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak di kabupatenlkota lokasi prioritas. Cakupan Bantuan Jaminan Nasional. Penerima Iuran (PBI) Kesehatan Cakupan keluarga berisiko Stunting yang memperoleh pendampingan. Jumlah keluarga miskin dan rentan yang memperoleh bantuan tunai bersyarat. Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik tentang Stunting di lokasi prioritas. Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan. Persentase desa/kelurahan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF). 70 % 15,5% 90 % 90 % 90 % 112,9 Juta 90 % 10 Juta 70 % 90 % 15,6% (Lampiran A Perpres 72/2021)
  • 6. 1. Penyediaan data: 1. Penapisan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS) 3 (tiga) bulan pranikah; 2. Penapisan ibu hamil; 3. Penapisan keluarga terhadap ketersediaan pangan, pola makan, dan asupan gizi; 4. Penapisan keluarga dengan Pasangan Usia Subur (PUS) pascapersalinan dan pasca keguguran; 5. Penapisan keluarga terhadap pengasuhan anak berusia di bawah lima tahun (balita); 6. Penapisan keluarga terhadap kepemilikan sarana jamban dan air bersih; dan 7. Penapisan keluarga terhadap kepemilikan sarana rumah sehat. 2. Pendampingan: 1. Penyuluhan; 2. Fasilitasi pelayanan rujukan; dan 3. Fasilitasi penerimaan program bantuan sosial. • Pendampingan calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS) wajib diberikan 3 (tiga) bulan pranikah sebagai bagian dari pelayanan nikah. • Pendampingan Ibu Hamil. • Pendampingan Baduta. 3. Surveilans keluarga berisiko Stunting: • Menyediakan data keluarga berisiko stunting • Memberikan pertimbangan pengambilan tindakan yang dibutuhkan dalam Percepatan Penurunan Stunting 4. Audit kasus Stunting: Mencari penyebab terjadinya kasus Stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa. Kegiatan Dalam Percepatan Penurunan Stunting  Ada anggarannya di BOKB kab/ kota serta BKKBN provinsi,  dilakukan bersama pakar. • Pendampingan oleh 233 Tim Pendamping Keluarga • TPK sudah dilatih pd thn 2023 Penggunaan aplikasi elsimil + e PPGBM Penggunaan aplikasi elsimil + e PPGBM+ Kartu Kembang Anak+ rekam medis
  • 7. Praktek pengasuhan yang tidak baik Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care, Post Natal dan pembelajaran dini yang berkualitas Kurangnya akses ke makanan begizi Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi
  • 8. Target Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting Provinsi Jambi 2021-2024 Sumber: PERDA NOMOR 11 Tahun 2021 tentang RPJMD PROVINSI JAMBI 2021-2026 KABUPATEN/KOTA SSGI 2021 TARGET 2022 TARGET 2023 TARGET 2024 Kerinci 26,7 20 18 16 Merangin 19,7 13 11 9 Sarolangun 21,4 15 13 11 Batanghari 24,5 18 16 14 Muara Jambi 27,2 20 18 16 Tanjung Jabung Timur 25,6 18 16 14 Tanjung Jabung Barat 19,8 13 11 9 Tebo 26,2 20 18 16 Bungo 22,9 16 14 12 Kota Jambi 17,4 11 9 7 Kota Sungai Penuh 25,0 19 17 15 PROVINSI JAMBI 22,4 16 14 12
  • 9. Hasil SSGI Tahun 2022 Provinsi Jambi Sumber: SSGI 2022 No KABUPATEN/KOTA SSGI 2021 SSGI 2022 Capaian 1 Batanghari 24,5 26,3 +1,8 2 Kota Sungai Penuh 25 26 +1 3 Tebo 26,2 25 -1,2 4 Kerinci 26,7 24,2 -2,5 5 Tanjung Jabung Timur 25,6 22,5 -3,1 6 Muara Jambi 27,2 18,6 -8,6 7 Sarolangun 21,4 16,8 -4,6 8 Bungo 22,9 15,4 -7,5 9 Merangin 19,7 14,5 -5,2 10 Kota Jambi 17,4 14 -3,4 11 Tanjung Jabung Barat 19,8 9,9 -9,9 Jambi 24,5 26,3 +1,8
  • 10. Pilar 3 Konvergensi Program Pusat, Daerah dan Desa KERANGKA PIKIR PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI Peningkatan cakupan intervensi pada sasaran 1.000 HPK Pilar 1 Komitmen dan Visi Kepemimpinan Perbaikan Asupan Gizi Pilar 2 Kampanye Nasional dan Perubahan Perilaku Konsumsi Gizi Pola Asuh Stunting Pilar 4 Ketahanan Pangan dan Gizi Pelayanan Kesehatan Penurunan Infeksi Kesehatan Lingkungan Pilar 5 Pemantauan dan Evaluasi 17 Sumber: Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024 Penurunan Stunting memerlukan implementasi intervensi lintas sektor (spesifik dan sensitif) secara terintegrasi di tingkat pusat dan daerah • Air bersih dan sanitasi • Bantuan Pangan Non-Tunai • Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) • Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) • Program Keluarga Harapan (PKH) • Bina Keluarga Balita (BKB) • Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) • Fortifikasi pangan • Anemia • BBLR • ASI Eksklusif • Diare • Kecacingan • Gizi Buruk • Tablet Tambah Darah (bumil dan remaja) • Promosi dan Konseling Menyusui • Promosi dan Konseling PMBA • Suplemen Gizi Makro (PMT) • Tata Laksana Gizi Buruk • Pemantauan dan Promosi Pertumbuhan • Pemantauan Perkembangan • Suplementasi Kalsium • Suplementasi Vitamin A • Suplementasi zinc untuk diare • Pemeriksaan kehamilan • Imunisasi • Suplemen gizi mikro (Taburia) • Pemberian Obat Cacing • Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) DAMPAK INTERMEDIATE OUTCOME OUTPUT INTERVENSI STRA TEGI
  • 11. BERENCANA ITU KEREN HIDUP BERENCANA ITU KEREN
  • 12. LANGKAH – LANGKAH PENCEGAHAN STUNTING : FOKUS 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
  • 13.
  • 14. •Dampak yang ditimbulkan malnutritition pada periode ini bersifat permanen dan berjangka panjang Mengapa 1000 HPK?
  • 15.
  • 16. 25% berat otak dewasa 70% berat otak dewasa 90% berat otak dewasa 1.4 KG 16 PERTUMBUHAN OTAK Usia 2 tahun Usia 5 tahun Lahir Dewasa 80% sel otak manusia dibentuk pada saat janin sampai usia 2 tahun
  • 17. STUNTING BISA DICEGAH MELALUI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (MEMASTIKAN KESEHATAN YANG BAIK DAN GIZI YANG CUKUP) 2/15/2018 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yang Optimal Gizi tepat + Pencegahan Penyakit = Tumbuh Kembang Optimal = Mencegah Stunting
  • 18. 3 3 KOMPONEN UTAMA PENANGGULANGAN STUNTING - POLA ASUH POLA MAKAN SANITASI Cegah Stunting, Itu Penting
  • 19. Continuum of Care Pemeriksaan Kehamilan Persalinan, nifas & neonatal Pelayanan bagi bayi Pelayanan bagi balita Pelayanan bagi anak SD Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja •P4K •Buku KIA •ANC terpadu •Kelas Ibu Hamil •Fe & asam folat •PMT ibu hamil •TT ibu hamil •Inisiasi Menyusu Dini •Vit K 1 inj •Imunisasi Hep B •Rumah Tunggu •Kemitraan Bidan Dukun •KB pasca persalinan •PONED-PONEK •ASI eksklusif •Imunisasi dasar lengkap •Pemberian makan •Penimbangan •Vit A •MTBS • Pemantauan pertumbuhan & perkembangan • PMT •Penjaringan •Bln Imunisasi Anak Sekolah •Upaya Kes Sekolah •PMT • Kespro remaja • Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll • Fe • Konseling • Pelayanan KB • PKRT Pelayanan PUS & WUS Lansia • Kualitas • Degenerasi Peran 1000 HPK yang bisa dilakukan oleh LP/LS PENDIDIKAN,D ESA KEMENAG.ORGANISASI KEAGAMAAN,BKKBN PKK,POSYANDU
  • 20. Kemkes: Intervensi Spesifik dan PMT BKKBN: Kampung KB Kemensos: Program Keluarga Harapan Kemenag: Program Catin PUPR: Bedah Rumah, PAMSINAS, STBM Kementan: Kawasan Rumah Pangan Lestari KKP: Kampanye Makan Ikan Kemendes: Bantuan Kegiatan Posyandu KUKM: Usaha UKM Ormas: Kampanye, Edukasi Perusahaan: CSR bantuan PMT BOK Dana Desa Dana CSR Dana PKH Dana KRPL Dana Bedah Rmh, Sanitasi Dana Bibit Ikan KUNCI: • Integrasi Lokus (Desa) • Integrasi Sasaran (Keluarga Bumil dan Balita) Asupan Makanan Ketahanan Pangan Keluarga Pola Asuh Balita Survailans Gizi Lumbung Pangan Desa PROSES INTERVENSI PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI DI DESA POTENSI SUMBERDAYA DI PROVINS
  • 21. ANAK USIA SEKOLAH ( KELAS EMPAT SEKOLAH DASAR) TINGGI BADAN BERBEDA Sumber Foto: Dr. Atmarita, thn 2011 Anak yang mana saja yang stunting? PENTING : STUNTING TIDAK BISA DINILAI DARI PERAWAKAN NAMUN PENENTUAN STUNTING DILAKUKAN MELALUI PENGUKURAN SESUAI STANDAR DAN DIBANDINGKAN DENGAN STANDAR WHO Standar WHO 1 4 2 5 3 6 7
  • 22. 1 Pemantauan pertumbuhan anak secara teratur (penimbangan setiap bulan, pengisian KMS, penentuan status pertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan) Menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan (konseling dan rujukan) 3 Tindak lanjut hingga penetapan kebijakan dan program di tingkat masyarakat, dan meningkatkan motivasi untuk memberdayakan keluarga 2 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA Titik berat pada upaya pencegahan dan penanggulangan keadaan gizi balita
  • 23. Balita Stunting dg status Gizi Kurang diberi PMT Pemulihan BALITA stunting dgn kondisi Gizi Buruk Dirawat  Pemantauan Pertumbuhan  Konseling ASI/MP-ASI/gizi lebih  Pemberian kapsul vit A  Pemberian tablet Fe Bumil  Promosi garam beryodium  Skrining aktif  Taburia  PMT Bumil KEK Kegiatan Perbaikan Gizi di Lapangan dan di Puskesmas/rumah sakit Pabrikan  LOKAL Pusat  BOK Stunting Gizi Buruk PROMOTIF PREVENTIF KURATIF Tidak Naik TB/Stunting Rawat Inap/TFC Rawat Jalan
  • 24. ENUMERATOR REKAPITULASI DATA RUTIN dari POSYANDU PUSKESMAS POSYANDU PENGUMPULAN DATA RUTIN POSYANDU ePPGBM Data individu by name by address REKAPITULASI DATA RUTIN DARI PUSKESMAS KABUPATEN PUSAT ALUR PELAKSANAAN Pengiriman pencatatan feedback Laporan feedback feedback informasi PROVINSI SEKTOR LAIN Entry data/ feedback PEMANFAATAN INFORMASI informasi Entry data EPPGBM menjadi sumber data dan informasi untuk kegiatan Surveilans Gizi
  • 25. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita  Pertumbuhan anak merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif, terukur, dan terjadi secara fisik. Pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini 1-5 tahun dapat dipantau dengan mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan pengukuran sesuai usia lainnya dengan menggunakan alat ukur standar tertentu.  Sedangkan perkembangan adalah kemampuan untuk menambah struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, misalnya anak dapat berjalan atau berbicara. Perkembangan dapat diamati dari cara dia bermain, belajar, berbicara dan berperilaku.
  • 26. 1. Faktor Internal meliputi jenis kelamin, perbedaan ras, usia, genetik, dan kromosom. 2. Faktor Eksternal tumbuh kembang anak meliputi keadaan lingkungan sosial, ekonomi, nutrisi, dan stimulasi psikologis. FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
  • 27. 1. Usia 0-4 Bulan Sering memeluk dan menimang dengan penuh kasih sayang. Gantung benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat oleh si Kecil. Ajak si Kecil tersenyum, bicara, dan mendengarkan musik. 2. Usia 4-6 Bulan Sering tengkurapkan si Kecil. Gerakkan benda ke kiri dan kanan, di depan matanya. Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian. Beri mainan benda yang besar dan berwarna. TAHAPAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA
  • 28. 3. Usia 6-12 Bulan Ajari si Kecil untuk duduk, ajak main ci-luk-ba, ajari memegang dan makan biskuit, ajari memegang benda kecil dengan 2 jari, ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan, ajak bicara sesering mungkin, latih mengucapkan ma.. ma.. pa.. pa, beri mainan yang aman dipukul-pukul. 4. Usia 1-2 Tahun Ajari berjalan di undakan/tangga, ajak membersihkan meja dan menyapu, ajak membereskan mainan, ajari mencoret-coret di kertas, ajari menyebut bagian tubuhnya, bacakan cerita anak, ajak bernyanyi, ajak bermain TAHAPAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA
  • 29. 6. Usia 3-5 Tahun Minta si Kecil menceritakan apa yang ia lakukan, dengarkan ia ketika bicara, jika ia gagap, ajari bicara pelan-pelan, awasi si Kecil ketika mencoba hal-hal baru. TAHAPAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA
  • 32.
  • 33. Grafik anak laki-laki 0-24 bln Grafik anak perempuan 0-24bln