Dokumen tersebut membahas implementasi kebijakan percepatan penurunan stunting di desa, meliputi analisis situasi stunting di Indonesia, definisi stunting, penyebab stunting, dampak stunting, dan strategi intervensi untuk menurunkan prevalensi stunting melalui penguatan layanan kesehatan, pemberdayaan masyarakat, serta program sensitisasi dan spesifik untuk menangani penyebab langsung dan tidak langsung stunting.
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
rembuk stunting.pptx
1. R E M B U K
S TUNTING
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING DI DESA
@Puskesmas Tarik 2
2. A N A L I S I S P R E V A L E N S I STUNTING DI
INDONESIA
stunting
adalah
Prevalensi balita
nasional Th. 2021
24,4%
Dalam 8 tahun, stunting
menurun secara konsisten
penurunan 1,65%
Rata-rata
per tahun
Tahun 2019-2021 stunting
turun 3,3% atau 1,65% per
tahun
Perlu penurunan
dalam 3 tahun
10,4%
untuk
mencapai target RPJMN
TARGET RPJMN
Penurunan Stunting
3,5% per Tahun
PANDEMI
COVID-19
@Puskesmas Tarik 2
4. DEFINISI STUNTING
Menurut WHO
Gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi
yang berulang, dan simulasi psikososial yang tidak memadai.
Menurut Kemenkes
Suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga TB
anak tidak sesuai dengan usianya sebagai akibat dari masalah gizi kronis yaitu
kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama.
Menurut BKKBN (Perpres No. 72 Th. 2021)
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat
kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang
atau tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan.
@Puskesmas Tarik 2
5. Kerangka Konsep Penyebab Masalah Gizi
Outcome
Penyebab Langsung
Penyebab Tidak Langsung
Akar Masalah
Sumber: UNICEF 1990
@Puskesmas Tarik 2
6. Dampak Kurang Gizi pada Awal Kehidupan
terhadap Kualitas S D M
Gagal tumbuh
Hambatan
perkembangan
kognitif dan
motorik
Gangguan
metabolik pada
usia dewasa
Berat lahir rendah,
kecil, pendek, kurus
Berpengaruh pada
perkembangan otak
dan keberhasilan
pendidikan
Meningkatkan risiko
penyakit tidak menular
(DM, obesitas, stroke,
penyakit jantung)
@Puskesmas Tarik 2
8. STRATEGI INTERVENSI
PENURUNAN P R E V A L E N S I STUNTING
Penguatan Tata Kelola
Penguatan upaya promotif dan preventif di
Puskesmas, pelacakan-pencatatan-pelaporan
status gizi anak, audit kasus stunting,
pemantauan wilayah setempat, pengawasan
dan implementasi regulasi
Peningkatan kualitas layanan
kesehatan
Pelayanan kesehatan remaja melalui PKPR dan
posyandu remaja, peningkatan kualitas layanan ANC
pada ibu hamil dan persalinan di fasyankes,
peningkatan kualitas layanan bagi bayi dan anak
balita (pemberian IMD, ASI Eksklusif, SDIDTK dan
pemantauan tumbuh kembang balita)
Pemberdayaan
Masyarakat
Pemberdayaan buku KIA untuk meilhat
kurva tumbuh kembang anak, pelacakan
dini kasus masalah gizi balita,
pemanfaatan posyandu dan dana desa
untuk program stunting, peran PKK dan
kader posyandu dalam penggerakan
keluarga agar memahami layanan
Peningkatan Akses Layanan
bagi Ibu dan Bayi
Meningkatkan jumlah kunjungan ANC,
kunjungan balita sakit agar tidak terjadi kasus
masalah gizi balita akut/kronis dan kunjungan
bayi untuk imunisasi dasar lengkap
@Puskesmas Tarik 2
9. INTERVENSI S P E S I F I K
(penyebab langsung)
58% REMAJA PUTRI KONSUMSI TTD
80% IBU HAMIL KONSUMSI 90 TTD SELAMA KEHAMILAN
90% IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS (KEK) MENDAPAT TAMBAHAN ASUPAN GIZI
80% BAYI USIA KURANG DARI 6 BULAN MENDAPAT ASI EKSKLUSIF
80% ANAK USIA 6 - 23 BULAN MENDAPAT MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)
90% BALITA DIPANTAU PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNYA
90% BALITA GIZI KURANG MENDAPAT TAMBAHAN ASUPAN GIZI
90% BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PELAYANAN TATA LAKSANA GIZI BURUK
90% BALITA MEMPEROLEH IMUNISASI DASAR LENGKAP
S E B E L U M LAHIR
S E T E L A H LAHIR
@Puskesmas Tarik 2
10. INTERVENSI S EN S I TI F
(penyebab tidak langsung)
70% PELAYANAN KB PASCAPERSALINAN
15,5% KEHAMILAN YANG TIDAK DIINGINKAN
90% CAKUPAN CALON PASANGAN USIA SUBUR (PUS) MEMPEROLEH PEMERIKSAAN KESEHATAN SEBAGAI
BAGIAN PELAYANAN NIKAH
100% RUMAH TANGGA MENDAPAT AKSES AIR MINUM LAYAK DI KAB/KOTA PRIORITAS
90% RUMAH TANGGA MENDAPAT AKSES SANITASI (AIR LIMBAH DOMESTIK) LAYAK DI KAB/KOTA PRIORITAS
112,9 JUTA PENDUDUK MENJADI PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
90% KELUARGA BERISIKO STUNTING MEMPEROLEH PENDAMPINGAN
10 JUTA KELUARGA MISKIN DAN RENTAN MEMPEROLEH BANTUAN TUNAI BERSYARAT
70% TARGET SASARAN MEMILIKI PEMAHAMAN YANG BAIK TENTANG STUNTING DI LOKASI PRIORITAS
15,6 JUTA KELUARGA MISKIN DAN RENTAN YANG MENERIMA BANTUAN SOSIAL PANGAN
90% DESA/KELURAHAN STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)
@Puskesmas Tarik 2
11. INTERVENSI S EN S I TI F
(penyebab tidak langsung)
70% PELAYANAN KB PASCAPERSALINAN
15,5% KEHAMILAN YANG TIDAK DIINGINKAN
90% CAKUPAN CALON PASANGAN USIA SUBUR (PUS) MEMPEROLEH PEMERIKSAAN KESEHATAN SEBAGAI
BAGIAN PELAYANAN NIKAH
100% RUMAH TANGGA MENDAPAT AKSES AIR MINUM LAYAK DI KAB/KOTA PRIORITAS
90% RUMAH TANGGA MENDAPAT AKSES SANITASI (AIR LIMBAH DOMESTIK) LAYAK DI KAB/KOTA PRIORITAS
112,9 JUTA PENDUDUK MENJADI PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
90% KELUARGA BERISIKO STUNTING MEMPEROLEH PENDAMPINGAN
10 JUTA KELUARGA MISKIN DAN RENTAN MEMPEROLEH BANTUAN TUNAI BERSYARAT
70% TARGET SASARAN MEMILIKI PEMAHAMAN YANG BAIK TENTANG STUNTING DI LOKASI PRIORITAS
15,6 JUTA KELUARGA MISKIN DAN RENTAN YANG MENERIMA BANTUAN SOSIAL PANGAN
90% DESA/KELURAHAN STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)
@Puskesmas Tarik 2