SlideShare a Scribd company logo
1 of 142
DASAR DASARDASAR DASAR
DEMOGRAFI/DEMOGRAFI/
KEPENDUDUKANKEPENDUDUKAN
TOPIK BAHASANTOPIK BAHASAN
1.1. Konsep Dasar dan pengertianKonsep Dasar dan pengertian
KependudukanKependudukan
2.2. Fertilitas dan ukuran dasarFertilitas dan ukuran dasar
fertilitas, tugasfertilitas, tugas
3.3. Mortalitas dan ukuran dasarMortalitas dan ukuran dasar
mortalitasmortalitas
4.4. Migrasi dan ukuran dasarMigrasi dan ukuran dasar
migrasi, tugasmigrasi, tugas
5.5. Sumberdata kependudukanSumberdata kependudukan
6.6. Faktor-faktor yangFaktor-faktor yang
mempengaruhi fertilitas,tugasmempengaruhi fertilitas,tugas
 Temu ITemu I
 Temu IITemu II
 Temu IVTemu IV
TOPIK BAHASANTOPIK BAHASAN
7.7. Faktor-faktor yang mempengaruhiFaktor-faktor yang mempengaruhi
mortalitasmortalitas
8.8. Pertumbuhan, struktur dan persebaranPertumbuhan, struktur dan persebaran
PendudukPenduduk
9.9. Hubungan kependudukan denganHubungan kependudukan dengan
pembangunan ekonomipembangunan ekonomi
10.10. Hubungan kependudukan denganHubungan kependudukan dengan
kesehatan dan lingkungankesehatan dan lingkungan
11.11. Masalah-masalah kependudukan danMasalah-masalah kependudukan dan
upaya pengendalianupaya pengendalian
12.12. Program KB NasionalProgram KB Nasional
 Temu IVTemu IV
 Temu VTemu V
 Temu VITemu VI
 Temu VIITemu VII
 Temu VIIITemu VIII
PENGERTIANPENGERTIAN
Pengertian Demografi menurut beberapa ahli:Pengertian Demografi menurut beberapa ahli:
 Donald J.BogueDonald J.Bogue: Ilmu yg mempelajari secara: Ilmu yg mempelajari secara
statistik dan matematik tantang besar, komposisistatistik dan matematik tantang besar, komposisi
dan distribusi pendudukdan, perubahannyadan distribusi pendudukdan, perubahannya
sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponensepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen
demografi yaitu; Kelahiran (Fertilitas), Kematiandemografi yaitu; Kelahiran (Fertilitas), Kematian
(Mortalitas), Perkawinan, Migrasi dan Mobilitas(Mortalitas), Perkawinan, Migrasi dan Mobilitas
Sosial.Sosial.
 George W. BarcleyGeorge W. Barcley: memberi gambaran yang: memberi gambaran yang
menarik dari penduduk yang digambarkan secaramenarik dari penduduk yang digambarkan secara
statistik dan mempelajari tingkah laku keseluruhan,statistik dan mempelajari tingkah laku keseluruhan,
bukan tingkah laku peroranganbukan tingkah laku perorangan
PENGERTIANPENGERTIAN
Pengertian Demografi menurut beberapa ahli:Pengertian Demografi menurut beberapa ahli:
 Philip M.Hauser & Dudley Duncan:Philip M.Hauser & Dudley Duncan: demografidemografi
mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorialmempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial
dan komposisi penduduk serta perubahannya dandan komposisi penduduk serta perubahannya dan
sebab perubahan tsbsebab perubahan tsb
 D.V GlassD.V Glass: adalah suatu studi yang terbatas pada: adalah suatu studi yang terbatas pada
perilaku kelompok manusia sebagai pengaruh dariperilaku kelompok manusia sebagai pengaruh dari
kelahiran, kematian dan migrasi.kelahiran, kematian dan migrasi.
 Demografi disebut juga “Tata Buku-Sosial” atauDemografi disebut juga “Tata Buku-Sosial” atau
“Social Book-Keeping”(Suszmilch, Guillard, Wolfe)“Social Book-Keeping”(Suszmilch, Guillard, Wolfe)
PENGERTIANPENGERTIAN
Dari pengertian-pengertian diatas dapatDari pengertian-pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwadisimpulkan bahwa Demografi adalah:Demografi adalah:
 Ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaanIlmu yang mempelajari persoalan dan keadaan
perubahan-perubahan penduduk atau denganperubahan-perubahan penduduk atau dengan
kata lain segala hal ihwal yang berhubungankata lain segala hal ihwal yang berhubungan
dengan komponen-komponen perubahandengan komponen-komponen perubahan
tersebut seperti; kelahiran, kematian, migrasitersebut seperti; kelahiran, kematian, migrasi
sehingga menghasilkan suatu kedaan dansehingga menghasilkan suatu kedaan dan
komposisi penduduk menurut umur dan jeniskomposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin tertentukelamin tertentu
POOR DEMOGRAPY = ANALITIK MATEMATIK
PENGERTIANPENGERTIAN
Kependudukan adalah:Kependudukan adalah:
 Ilmu yang merupakan penghubung antaraIlmu yang merupakan penghubung antara
penduduk dan sistem sosial sehingga dapatpenduduk dan sistem sosial sehingga dapat
mencari faktor yang menyebabkan perubahan-mencari faktor yang menyebabkan perubahan-
perubahan dari demografi dengan menganalisaperubahan dari demografi dengan menganalisa
determinan-determinan dan konsekwensi-determinan-determinan dan konsekwensi-
konsekwensi dari pertambahan penduduk.konsekwensi dari pertambahan penduduk.
Social Demography, Population Studies,
Demographic Sociology atau Sociological
Demography
DEMOGRAFI
Perubahan-perubahan
(Dinamika) penduduk secara
Statistik matematik
MENGAPA terjadi perubahan?
KEPENDUDUKAN
Mengkaji faktor-faktor (non
demografis), sosial, ekonomi,
Budaya, geografi, psikoligi,
Politik dsb
TUJUAN DAN PENGGUNAANTUJUAN DAN PENGGUNAAN
DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKANDEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN
 Mempelajari jumlah dan distribusi pendudukMempelajari jumlah dan distribusi penduduk
dalam suatu daerah tertentudalam suatu daerah tertentu
 Menjelaskan pertumbuhan masa lampau,Menjelaskan pertumbuhan masa lampau,
penurunannya dan persebarannya dengan datapenurunannya dan persebarannya dengan data
yang tersediayang tersedia
 Mengembangkan hubungan sebab akibat antaraMengembangkan hubungan sebab akibat antara
perkembangan penduduk dg bermacam-macamperkembangan penduduk dg bermacam-macam
aspek sosialaspek sosial
 Memcoba meramalkan pertumbuhan penduduk diMemcoba meramalkan pertumbuhan penduduk di
masa yang akan datang dan kemungkinan-masa yang akan datang dan kemungkinan-
kemungkinan konsekwensinya.kemungkinan konsekwensinya.
DINAMIKA PENDUDUKDINAMIKA PENDUDUK
 Pertumbuhan penduduk yangPertumbuhan penduduk yang
merupakan keseimbangan yangmerupakan keseimbangan yang
dinamis antara kekuatan-kekuatandinamis antara kekuatan-kekuatan
yangyang menambahmenambah dan kekuatan-dan kekuatan-
kekuatan yangkekuatan yang mengurangimengurangi jumlahjumlah
pendudukpenduduk
KOMPONEN PERTUMBUHANKOMPONEN PERTUMBUHAN
PENDUDUKPENDUDUK
 Kelahiran (fertilitas): faktor penambahKelahiran (fertilitas): faktor penambah
 Kematian (mortalitas):faktor pengurangKematian (mortalitas):faktor pengurang
 Migrasi masuk (in-migration): faktorMigrasi masuk (in-migration): faktor
penambahpenambah
 Migrasi keluar (out-migration): faktorMigrasi keluar (out-migration): faktor
pengurangpengurang
KOMPONEN PERTUMBUHAN PENDUDUKKOMPONEN PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pt = Po + (B-D) + (Mi – Mo)
Perubahan reproduktif
(reproductive change)
Pertumbuhan Alami
(natural increase)
Migrasi neto
(net migration)
Po = jumlah penduduk pada waktu terdahulu
Pt = jumlah penduduk pada waktu yg akan datang
B = jumlah kelahiran yg terjadi pada jangka waktu
kedua kejadian (waktu 0 dan t)
D = jumlah kematian yg terjadi pada jangka waktu
kedua kejadian tersebut (waktu 0 dan t)
Mo = migrasi keluar pada jangka waktu kedua kejadian
Mi = migrasi masuk pada jangka waktu kedua kejadian
PENUGASANPENUGASAN
MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK
KOMPONEN
MIGRASI NETO
POSITIF NEGATIF NOL
M>F
M<F
M=F
M = Mortalitas (kematian)
F = Fertilitas (kelahiran)
N = Naik
T = Turun
S = Stabil
PENUGASANPENUGASAN
MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK
N,T,S T T
KOMPONEN
MIGRASI NETO
POSITIF NEGATIF NOL
M>F
M<F
M=F
M = Mortalitas (kematian)
F = Fertilitas (kelahiran)
N = Naik
T = Turun
S = Stabil
N N,T,S N
N T S
KELAHIRAN (FERTILITAS)KELAHIRAN (FERTILITAS)
 Fertilitas dalam pengertian demografiFertilitas dalam pengertian demografi
adalah: kemampuan riil seorang wanita atauadalah: kemampuan riil seorang wanita atau
sekelompok untuk melahirkan, yangsekelompok untuk melahirkan, yang
dicerminkan dalam jumlah bayi yangdicerminkan dalam jumlah bayi yang
dilahirkan hidupdilahirkan hidup..
 Fecunditas adalah: potensi fisik seorangFecunditas adalah: potensi fisik seorang
wanita untuk melahirkan anakwanita untuk melahirkan anak
KONSEP-KONSEP FERTILITASKONSEP-KONSEP FERTILITAS
 Lahir hidup (live birth) menurut PBB dan WHO:Lahir hidup (live birth) menurut PBB dan WHO:
kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkankelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan
lamanya didalam kandungan, dimana si bayilamanya didalam kandungan, dimana si bayi
menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti;menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti;
bernafas, ada denyut jantung atau denyut talibernafas, ada denyut jantung atau denyut tali
pusat atau gerakan-gerakan otot.pusat atau gerakan-gerakan otot.
 Lahir mati (still birth): adalah kelahiran seorangLahir mati (still birth): adalah kelahiran seorang
bayi dari kandungan yg berumur paling sedikit 28bayi dari kandungan yg berumur paling sedikit 28
minggu, tanpa menunjukkan tanda-tandaminggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda
kehidupan.kehidupan.
KONSEP-KONSEP FERTILITASKONSEP-KONSEP FERTILITAS
 Abortus adalah kematian bayi dalamAbortus adalah kematian bayi dalam
kandungan dengan umur kehamilankandungan dengan umur kehamilan
kurang dari 28 minggu dapat disengajakurang dari 28 minggu dapat disengaja
(induced abortion) dan tidak disengaja(induced abortion) dan tidak disengaja
(spontaneous abortion)(spontaneous abortion)
 Masa reproduksi adalah masa dimanaMasa reproduksi adalah masa dimana
seorang wanita mampu melahirkan, yangseorang wanita mampu melahirkan, yang
disebut juga usia subur.disebut juga usia subur.
UKURAN DASAR FERTILITASUKURAN DASAR FERTILITAS
 Ada 2 macam pendekatan:Ada 2 macam pendekatan:
• Yearly performance (current fertility) yaitu;Yearly performance (current fertility) yaitu;
mencerminkan fertilitas dari suatu kelompokmencerminkan fertilitas dari suatu kelompok
penduduk/berbagai kelompok penduduk untukpenduduk/berbagai kelompok penduduk untuk
jangka waktu satu tahunjangka waktu satu tahun
• Reproductive History (cumulative fertility)Reproductive History (cumulative fertility)
yaitu; mencerminkan banyaknya kelahiranyaitu; mencerminkan banyaknya kelahiran
sekelompok atau beberapa kelompok wanitasekelompok atau beberapa kelompok wanita
selama masa reproduksinya; dan ini disebutselama masa reproduksinya; dan ini disebut
juga paritas.juga paritas.
UKURAN DASAR FERTILITASUKURAN DASAR FERTILITAS
 Yearly performance (current fertility) yaitu; mencerminkanYearly performance (current fertility) yaitu; mencerminkan
fertilitas dari suatu kelompok penduduk/berbagai kelompokfertilitas dari suatu kelompok penduduk/berbagai kelompok
penduduk untuk jangka waktu satu tahun.penduduk untuk jangka waktu satu tahun.
1.1. Angka Kelahiran Kasar (crude birth rate) yaitu: jumlah kelahiranAngka Kelahiran Kasar (crude birth rate) yaitu: jumlah kelahiran
hidup per 1000 penduduk dalam suatu tahun tertentuhidup per 1000 penduduk dalam suatu tahun tertentu
Rumus: CBR = -- X kRumus: CBR = -- X k
CBR : angka kelahiran kasarCBR : angka kelahiran kasar
BB :: jumlah kelahiran hidup pada suatu tahun tertentujumlah kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu
DD : jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang: jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang
samasama
kk : konstanta biasanya 1000: konstanta biasanya 1000
CBR Indonesia th 1980 = 35 artinya jumlah kelahiran hidupCBR Indonesia th 1980 = 35 artinya jumlah kelahiran hidup
per 1000 penduduk di Indonesia pada tahun 1980 adalahper 1000 penduduk di Indonesia pada tahun 1980 adalah
35kelahiran35kelahiran
B
P
KEBAIKAN dan KEKURANGAN CBRKEBAIKAN dan KEKURANGAN CBR
 KebaikannyaKebaikannya: Sederhana karena hanya: Sederhana karena hanya
memerlukan keterangan tentang jumlahmemerlukan keterangan tentang jumlah
kelahiran dan jumlah penduduk padakelahiran dan jumlah penduduk pada
pertengahan tahunpertengahan tahun
 KekurangannyaKekurangannya: tidak memisahkan: tidak memisahkan
penduduk laki-laki dan pendudukpenduduk laki-laki dan penduduk
perempuan yang masih kecil dan yangperempuan yang masih kecil dan yang
sudah berumur 50 tahun keatassudah berumur 50 tahun keatas
DISKUSIDISKUSI
Banyaknya kelahiran di Jakarta pada tahun
1970 adalah 182.880 orang bayi.
Banyaknya penduduk pada pertengahan tahun
1970 sebesar 4.546.942 orang
Berapa CBR Jakarta pada tahun 1970?
CBR = 182.880 x 1000 = 42,2 per 1000 penduduk
4.546.942
2. General Fertility Rate (GFR) atau Angka kelahiran
Umum yaitu : banyaknya kelahiran tiap 1000
wanita yang berumur 15-49 tahun atau berumur
15-45 tahun.
Rumus: GFR = ----- x k atau GFR = ----- x k
k=1000
B B
P P
f f
15-49 15-45
B : banyaknya kelahiran selama 1 tahun
P : banyaknya penduduk wanita berumur 15 -49
tahun pada pertengahan tahun yang sama
P : banyaknya penduduk wanita berumur 15-45
tahun pada pertengahan tahun yang sama
f
15-49
f
15-45
KEBAIKAN DAN KELEMAHANKEBAIKAN DAN KELEMAHAN
 KebaikanKebaikan: ukuran ini lebih cermat dari pada CBR: ukuran ini lebih cermat dari pada CBR
karena hanya memasukkan wanita yg berumurkarena hanya memasukkan wanita yg berumur
15-49 th atau 15-44 th sebagai penduduk yang15-49 th atau 15-44 th sebagai penduduk yang
terpapar pada resiko melahirkan (exposed toterpapar pada resiko melahirkan (exposed to
risk)risk)
 KelemahannyaKelemahannya: ukuran ini tidak membedakan: ukuran ini tidak membedakan
resiko melahirkan dari berbagai kelompok umurresiko melahirkan dari berbagai kelompok umur
sehingga wanita yg berumur lebih 40 tahunsehingga wanita yg berumur lebih 40 tahun
dianggap sama resikonya dengan wanita ygdianggap sama resikonya dengan wanita yg
berumur 25 thberumur 25 th
DISKUSIDISKUSI
 Jumlah kelahiran di Jakarta pada tahunJumlah kelahiran di Jakarta pada tahun
1970 adalah 182.880. Jumlah wanita1970 adalah 182.880. Jumlah wanita
umur 15-49 tahun pada pertengahanumur 15-49 tahun pada pertengahan
tahun 1970 sebesar 1.165.680. Berapatahun 1970 sebesar 1.165.680. Berapa
GFR th 1970?GFR th 1970?
GFR = 182.880 x 1000 = 156,9 per 1000
1.165.680 penduduk wanita
usia 15-49 tahun
3. Age specific Fertility Rate (ASFR) atau Angka
Kelahiran menurut kelompok umur yaitu: banyak
nya kelahiran tiap seribu wanita pada kelompok
umur tertentu.
Rumus : ASFR = -------- x k (I = 1 s/d 7)
bi
p f
i
b = banyaknya kelahiran pada kelompok umur I
selama 1 tahun
P = banyaknya wanita kelompok umur I pada
pertengahan tahun
k = bilangan konstan, biasanya 1000
i
f
i
Tugas :PERHITUNGAN ASFR, DKI JAKARTA 1970
UMUR WANITA PENDUDUK WNT KELAHIRAN ASFR
TENGAH TAHUN tiap 1000
1 2 3 4=(3:2)x1000
15 - 19 264.960 15.840
20 – 24 208.080 41.040
25 - 29 200.880 50.400
30 – 34 163.440 49.680
35 – 39 151.200 18.000
40 – 44 110.160 7.200
45 – 49 66.960 720
PERHITUNGAN ASFR, DKI JAKARTA 1970
UMUR WANITA PENDUDUK WNT KELAHIRAN ASFR
TENGAH TAHUN tiap 1000
1 2 3 4=(3:2)x1000
15 - 19 264.960 15.840 60
20 – 24 208.080 41.040 197
25 - 29 200.880 50.400 251
30 – 34 163.440 49.680 304
35 – 39 151.200 18.000 119
40 – 44 110.160 7.200 65
45 – 49 66.960 720 11
KEBAIKAN DAN KELEMAHANKEBAIKAN DAN KELEMAHAN
 Kebaikan:Kebaikan:
• Ukurannya lebih cermat dari GFR karenaUkurannya lebih cermat dari GFR karena
sudah membagi penduduk yg terpapar kesudah membagi penduduk yg terpapar ke
dalam berbagai kelompok umur.dalam berbagai kelompok umur.
• Dengan ASFR di mungkinkan pembuatanDengan ASFR di mungkinkan pembuatan
analisa perbedaan fertilitas (curent fertility)analisa perbedaan fertilitas (curent fertility)
menurut berbagai karakteristik wanitamenurut berbagai karakteristik wanita
• Dengan ASFR dimungkinkan dilakukannyaDengan ASFR dimungkinkan dilakukannya
studi fertilitas menurut kohorstudi fertilitas menurut kohor
• ASFR ini merupakan dasar untuk penghitunganASFR ini merupakan dasar untuk penghitungan
ukuran fertilitas dan reproduksi selanjutnyaukuran fertilitas dan reproduksi selanjutnya
(TFR,GRR, dan NRR)(TFR,GRR, dan NRR)
 Kelemahan:Kelemahan:
• Ukuran ini memerlukan data yang terinci yaituUkuran ini memerlukan data yang terinci yaitu
banyaknya kelahiran untuk tiap kelompokbanyaknya kelahiran untuk tiap kelompok
umur, sedangkan data tersebut belum tentuumur, sedangkan data tersebut belum tentu
ada di tiap daerah/negara. Pada kenyataannyaada di tiap daerah/negara. Pada kenyataannya
sukar sekali mendapatkan ukuran ASFR ini.sukar sekali mendapatkan ukuran ASFR ini.
• Tidak menunjukkan ukuran fertilitas untukTidak menunjukkan ukuran fertilitas untuk
keseluruhan wanita umur 15 – 49 tahunkeseluruhan wanita umur 15 – 49 tahun
4. Total Fertility Rate (TFR) atau Angka Kelahiran
Total yaitu: rata-rata jumlah anak yang dilahirkan
oleh seorang wanita selama masa reproduksinya,
jika wanita tersebut mengikuti angka fertilitas pada
tahun yang bersangkutan. Jadi TFR merupakan
jumlah ASFR dengan catatan bahwa umur dinyatakan
1 tahun
Rumus : TFR = 5 ∑ ASFR (I = 1,2………….7)
7
i=1 i
ASFR = angka kelahiran menurut kelompok umur
i = kelompok umur 5 tahun, dimulai dari 15 – 49
i
Dari tabel sebelumnya TFR = 5 Σ ASFR
TFR = 5 (60+197+251+304+119+65+11)
= 5 (1007)
= 5035 per 1000 wanita usia 15 – 49 th
atau 5,035 tiap wanita usia 15-49
i=1
Kebaikannya : TFR merupakan ukuran untuk seluruh
wanita usia 15 – 49 tahun, yang
dihitung berdasarkan angka kelahiran
menurut kelompok umur.
• Reproductive history (pengalaman melahirkan)
atau cumulative fertility:
Jumlah anak yang pernah dilahirkan (children
ever born – CEB) oleh sekelompok atau
beberapa kelompok wanita selama masa
reproduksinya dan disebut juga paritas
Rumus:
Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan = -----
CEB = banyaknya bayi yg pernah dilahirkan oleh wanita kelompok i
P = jumlah wanita pada kelompok umur umur i
CEB
i
P
f
i
f
i
Contoh
Umur Jumlah CEB Rata-rata
wanita anak yg dilahirkan CEB/wanita
15 – 19 2.143.735 1.231.556 0,574 (P1)
20 – 24 3.681.930 6.106.510 1,691 (P2)
25 – 29 4.702.153 14.344.629 3,051 (P3)
40 – 44 3.001.199 14.972.479 4,989 (P6)
45 – 49 2.200.035 10.777.259 4,899 (P7)
Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan untuk kelompok wanita
Berumur 45 – 49 disebut “completed family size”
MORTALITASMORTALITAS
(kematian)(kematian)
 Mortalitas atau kematian merupakan salahMortalitas atau kematian merupakan salah
satu diantara komponen demografis yangsatu diantara komponen demografis yang
mempengaruhi perubahan penduduk.mempengaruhi perubahan penduduk.
 Definisi mati menurut PBB dan WHO adalah:Definisi mati menurut PBB dan WHO adalah:
Mati adalah keadaan menghilangnyaMati adalah keadaan menghilangnya
semua tanda-tanda kehidupan secarasemua tanda-tanda kehidupan secara
permanen, yang bisa terjadi setiap saatpermanen, yang bisa terjadi setiap saat
setelah kelahiran hidup.setelah kelahiran hidup.
KONSEP KEMATIANKONSEP KEMATIAN
Lahir hidup Hidup Mati
Ada 3 konsep keadaan vital yang “mutually
exclusive” artinya keadaan yang satu tidak
mungkin terjadi bersamaan dengan salah
satu keadaan lainnya.
1. Lahir hidup (live birth)
2. Mati (death)
3. Lahir mati (fetal death)
Lahir mati (fetal death) adalah: peristiwa menghilangnya
tanda-tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil
konsepsi tersebut keluar dari rahim ibunya.
Tingkat kematian saling berbeda antara Kelompok penduduk
satu dengan lainnya. Tingkat kematian laki-laki > wanita.
Tingkat kematian dipengaruhi oleh: faktor sosial ekonomi,
pekerjaan, tempet tinggal, pendidikan, umur, jenis kelamin dll.
Konsep “person years live” (tahun orang hidup): menentukan
jumlah orang-orang yang betul-betul mempunyai resiko untuk
mengalami kematian pada periode tertentu.
Morbiditas adalah keadaan yang menyimpang dari keadaan
sehat yang normal. Sehat menurut WHO adalah keadaan sehat
fisik, mental dan sosial dan bukan hanya semata-mata bebas
dari penyakit
UKURAN KEMATIANUKURAN KEMATIAN
Ukuran kematian adalah: suatu angka atua indeks
yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan tinggi
rendahnya tingkat kematian suatu enduduk.
Ukuran dasar kematian :
1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate):
Jumlah kematian pada tahun tertentu per 1000
penduduk:
CDR = ----- x 1000
CDR = angka kematian kasar
D = jumlah kematian pada tahun tertentu
P = jumlak penduduk pada pertengahan tahun itu
D
P
2. Age Specific Death Rate (ASDR) atau angka
kematian menurut kelompok umur tertentu:
jumlah kematian penduduk pada kelompok umur
tertentu (i) per 1000 penduduk berumur yang
sama
ASDR = ----- x k (1000)
Contoh: ASDR umur 20-24 tahun penduduk negara
A pada tahun 1971 adalah 8 ‰. Artinya ; di negara
A pada th 1971 terdapat 8 kematian dari penduduk
yang berumur 20-24 th per 1000 penduduk yang
berumur 20-24 tahun.
Di
Pi
PERHITUNGAN ASDR, NEGARA A 1970
UMUR PENDUDUK JUMLAH ASDR
PENDUDUK TENGAH TAHUN KEMATIAN tiap 1000 PDDK
1 2 3 4=(3:2)x1000
0 - 4 75.037 1543
5 - 9 79.727 148
10-14 74.061 104
15-19 68.683 153
20-24 60.575 224
25-34 105.723 413
35-44 101.192 551
45-54 90.346 980
55-64 72.478 1476
65-74 46.614 2433
75+ 22.396 3056
796.832 11.080
PERHITUNGAN ASDR, NEGARA A 1970
UMUR PENDUDUK JUMLAH ASDR
PENDUDUK TENGAH TAHUN KEMATIAN tiap 1000 PDDK
1 2 3 4=(3:2)x1000
0 - 4 75.037 1543
5 - 9 79.727 148
10-14 74.061 104
15-19 68.683 153
20-24 60.575 224
25-34 105.723 413
35-44 101.192 551
45-54 90.346 980
55-64 72.478 1476
65-74 46.614 2433
75+ 22.396 3056
796.832 11.080
20.56
1.86
1.40
2.23
3.70
3.91
5.45
10.85
20.36
52.19
136.45
3. Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate
(IMR) adalah : jumlah kematian bayi berumur
dibawah 1 tahun selama 1 tahun per 1000
kelahiran hidup.
Angka ini sangat sensitif terhadap perubahan
tingkat kesehatan dan kesejahteraan.
Rumus: IMR = ---- x 1000
IMR = angka kematian bayi
Do = jumlah kematian bayi selama 1 tahun
B = jumlah kelahiran hidup dalam tahun yang
sama
Do
B
Angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 1980 adalah 98 per 1000
Artinya : Pada tahun 1980 terjadi kematian bayi berumur kurang dari
1 tahun setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tersebut.
4. Angka kematian ibu atau Maternal Mortality Rate
(MMR) adalaha; banyaknya wanita yang meninggal
pada masa kehamilan, persalinan atau masa nifas
selama 1 tahun per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun yang sama.
Kematian ini pada umumnya disebabkan
komplikasi kehamilan atau persalinan.
Rumus: MMR = ---------------- x 100.000
Kematian ibu
Kelahiran hidup
Contoh: Di Indonesia pada tahun 1997 terdapat MMR sebesar
334
Artinya: Pada tahun 1997 di Indonesia terjadi 334 kematian ibu
karena komplikasi kehamilan/persalinan setiap 100.000
kelahiran hidup.
5. Angka kematian Neonatal: yaitu banyaknya
kematian bayi dibawah 1 bulan atau dibawah 28
hari selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup
6. Angka kematian menurut penyebab yaitu:
jumlah kematian yang disebabkan oleh suatu
penyebab tertentu per 100.000 penduduk.
Rumus: ------ x 100.000
Dc
P
Dc = jumlah kematian yang disebabkan karena penyebab
tertentu dalam 1 tahun
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama
6. Angka Harapan Hidup rata-rata saat umur tertentu
adalah: rata – rata usia yang akan dijalani oleh
setiap penduduk atau sekelompok penduduk
setelah mencapai umur tertentu (setelah mencapai
ulang tahun pada umur tertentu). Angka ini sensitif
dan dapat dijadikan indikator keadaan kesehatan.
Ukuran harapan hidup yang sering digunakan
adalah harapan hidup waktu lahir (e0)
Contoh:
e0 = 42.9 tahun artinya: secara rata-rata seorang pada saat lahir
akan dapat diharapkan hidup selama 42.9 tahun lagi.
e0 = 51.9 tahun Artinya: apabila seorang telah mencapai ulang
tahunnya yang ke 5, secara rata-rata ia diharap
kan akan hidup 51.9 tahun lagi (ia diperkirakan
meninggal pada umur sekitar 56,9 tahun)
MIGRASIMIGRASI
PENGERTIAN: Migrasi adalah perpindahan penduduk
dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke
tempat lain melampaui batas politik/negara atau
batas administratif/batas bagian dalam suatu negara.
(batas waktunya 6 bulan)
Migran adalah orang yang pidah tempat tinggal
secara permanen (menurut PBB)
Mover adalah orang yang berpindah-pindah tempat
melewati batas politik/administratif suatu daerah.
Bila waktunya dalam 1 hari disebut “mirgrasi
pulang pergi” atau “commuting”/’nglaju”
JENIS-JENIS MIGRASIJENIS-JENIS MIGRASI
 Mobilitas horizontal: perpindahanMobilitas horizontal: perpindahan
penduduk secara teritorial, spasialpenduduk secara teritorial, spasial
atau geografis.atau geografis.
 Mobilitas vertikal: perpindahanMobilitas vertikal: perpindahan
yang dikaitkan dengan perubahanyang dikaitkan dengan perubahan
status sosial dengan melihatstatus sosial dengan melihat
kedudukan generasi misalnyakedudukan generasi misalnya
melihat status kedudukan ayah.melihat status kedudukan ayah.
JENIS-JENIS MIGRASIJENIS-JENIS MIGRASI
 Jenis migrasi yang lain:Jenis migrasi yang lain:
1.1. Migrasi masuk (in-migration) adalahMigrasi masuk (in-migration) adalah
masuknya penduduk ke suatu daerah tempatmasuknya penduduk ke suatu daerah tempat
tujuantujuan
2.2. Migrasi keluar (out-migration) adalahMigrasi keluar (out-migration) adalah
perpindahan penduduk keluar dari suatuperpindahan penduduk keluar dari suatu
daerah.daerah.
3.3. Migrasi neto adalah selisih antara migrasiMigrasi neto adalah selisih antara migrasi
masuk dengan migrasi keluar.masuk dengan migrasi keluar.
4.4. Migrasi bruto adalah jumlah migrasi masukMigrasi bruto adalah jumlah migrasi masuk
dan migrasi keluar.dan migrasi keluar.
JENIS-JENIS MIGRASIJENIS-JENIS MIGRASI
 Jenis migrasi yang lain:Jenis migrasi yang lain:
5. Migrasi total adalah seluruh kejadian migrasi,5. Migrasi total adalah seluruh kejadian migrasi,
mencakup migrasi semasa hidup dan migrasimencakup migrasi semasa hidup dan migrasi
pulang (semua orang yang pernah pindah)pulang (semua orang yang pernah pindah)
6. Migrasi internasional adalah perpindahan6. Migrasi internasional adalah perpindahan
penduduk dari suatu negara ke negara lain.penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Inmigration (yang masuk) dan EmigrationInmigration (yang masuk) dan Emigration
(keluar)(keluar)
7. Migrasi semasa hidup: mereka yang pada7. Migrasi semasa hidup: mereka yang pada
waktu pencacahan bertempat tinggal berbedawaktu pencacahan bertempat tinggal berbeda
dengan tempat lahirdengan tempat lahir
JENIS-JENIS MIGRASIJENIS-JENIS MIGRASI
 Jenis migrasi yang lain:Jenis migrasi yang lain:
8. Urbanisasi : bertambahnya proporsi pendududk8. Urbanisasi : bertambahnya proporsi pendududk
yang berdiam di daerah kota yang disebabkanyang berdiam di daerah kota yang disebabkan
oleh proses pindahan penduduk ke kota atau keoleh proses pindahan penduduk ke kota atau ke
tempat pemukiman yang lebih padat penduduk.tempat pemukiman yang lebih padat penduduk.
9. Transimigrasi (resttlement atau settlement):9. Transimigrasi (resttlement atau settlement):
Perpindahan penduduk dari satu daerah untukPerpindahan penduduk dari satu daerah untuk
menetap ke daerah lain yang di tetapkanmenetap ke daerah lain yang di tetapkan
didalam wilayah Indonesia guna kepentingandidalam wilayah Indonesia guna kepentingan
pembangunan atau yang di atur dalam u-upembangunan atau yang di atur dalam u-u
Transimigrasi yang diatur dalam (UU No 3 th
1972) Disebut Transimigrasi umum.
Transimigrasi yang dibiayai sendiri tapi diatur
oleh pemerintah disebut Transimigrasi Spontan
atau Transimigrasi Swakarsa.
FAKTOR-FAKTOR YANGFAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MIGRASIMEMPENGARUHI MIGRASI
 Menurut Everett S Lee ada 4 faktor yangMenurut Everett S Lee ada 4 faktor yang
menyebabkan orang mengambil keputusan untukmenyebabkan orang mengambil keputusan untuk
melakukan migrasi yaitu:melakukan migrasi yaitu:
• Faktor-faktor yg terdapat didaerah asalFaktor-faktor yg terdapat didaerah asal
• Faktor-faktor yang terdapat didaerah tujuanFaktor-faktor yang terdapat didaerah tujuan
• Rintangan-rintangan yg menghambatRintangan-rintangan yg menghambat
• Faktor-faktor pribadi.Faktor-faktor pribadi.
+ + - - 0 + +
+ + 0 + 0 - -
0 0 + - + + -
+ + - - 0 + +
+ + 0 + 0 - -
0 0 + - + + -
Tempat asal
Penghalang antara
Tempat tujuan
FAKTOR-FAKTOR YANGFAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MIGRASIMEMPENGARUHI MIGRASI
 Ada 2 pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorangAda 2 pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang
melakukan migrasi, yaitumelakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factors)faktor pendorong (push factors)
dan faktor penarik (pull factors)dan faktor penarik (pull factors)
 Faktor pendorong (di tempat asal):Faktor pendorong (di tempat asal):
• Sumber daya alam yg semakin berkurangSumber daya alam yg semakin berkurang
• Menyempitnya lapangan pekerjaan karena masuknyaMenyempitnya lapangan pekerjaan karena masuknya
teknologiteknologi
• Adanya takanan-tekanan atau diskriminasi politik,Adanya takanan-tekanan atau diskriminasi politik,
agama, suku dllagama, suku dll
• tidak cocok lagi dengan budaya/kepercayaan di tempattidak cocok lagi dengan budaya/kepercayaan di tempat
asalasal
• Alasan pekerjaan atau perkawinan yg menyebabkanAlasan pekerjaan atau perkawinan yg menyebabkan
tidak bisa mengembangkan karir pribaditidak bisa mengembangkan karir pribadi
• Bencana alam atau adanya wabah penyakitBencana alam atau adanya wabah penyakit
FAKTOR-FAKTOR YANGFAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MIGRASIMEMPENGARUHI MIGRASI
 Faktor-faktor penarik (dari tempat tujuan)Faktor-faktor penarik (dari tempat tujuan)
• Adanya rasa superior di tempat yg baruatauAdanya rasa superior di tempat yg baruatau
kesempatan memasuku lapangan pekerjaankesempatan memasuku lapangan pekerjaan
• Kesempatan mendapatkan pendapatan lebih baikKesempatan mendapatkan pendapatan lebih baik
(alasan ekonomi)(alasan ekonomi)
• Kesempatan mendapatkan pendidikanKesempatan mendapatkan pendidikan
• Keadaan lingkungan dan keadaan hidup ygKeadaan lingkungan dan keadaan hidup yg
menyenangkan (iklim, perumahan, sekolah,menyenangkan (iklim, perumahan, sekolah,
fasilitas lain dll)fasilitas lain dll)
• Tarikan dari orang yg diharapkan sebagai tempatTarikan dari orang yg diharapkan sebagai tempat
berlindungberlindung
• Adanya aktifitas di kota besar sebagai daya tarikAdanya aktifitas di kota besar sebagai daya tarik
bagi orang-orang dari desa atau kota kecilbagi orang-orang dari desa atau kota kecil
7 TEORI MIGRASI7 TEORI MIGRASI
1.1. Migrasi dan jarak (banyak migran padaMigrasi dan jarak (banyak migran pada
jarak yg dekat, migran jarak jauh lebihjarak yg dekat, migran jarak jauh lebih
banyak ke pusat perdagangan danbanyak ke pusat perdagangan dan
industri)industri)
2.2. Migrasi bertahap (adanya arus migrasiMigrasi bertahap (adanya arus migrasi
yang terarah, adanya migrasi dari desayang terarah, adanya migrasi dari desa
ke kota kecil dan ke kota besar)ke kota kecil dan ke kota besar)
3.3. Arus dan arus balik (setiap arus migrasiArus dan arus balik (setiap arus migrasi
utama menimbulkan arus balikutama menimbulkan arus balik
penggantiannya)penggantiannya)
7 TEORI MIGRASI7 TEORI MIGRASI
4.4. Perbedaan antara desa dan kotaPerbedaan antara desa dan kota
mengenani kecendrungan melakukanmengenani kecendrungan melakukan
migrasi (di desa > di kota)migrasi (di desa > di kota)
5.5. Wanita melakukan migrasi pada jarakWanita melakukan migrasi pada jarak
yang dekat dibanding pria.yang dekat dibanding pria.
6.6. Teknologi dan migrasi (teknologiTeknologi dan migrasi (teknologi
menyebabkan arus migrasi meningkat)menyebabkan arus migrasi meningkat)
7.7. Motif ekonomi merupakan doronganMotif ekonomi merupakan dorongan
utama orang melakukan migrasiutama orang melakukan migrasi
UKURAN MIGRASIUKURAN MIGRASI
1.1. Angka mobilitas: rasio benyaknyaAngka mobilitas: rasio benyaknya
penduduk yang pindah secara lokalpenduduk yang pindah secara lokal
(mover) dalam suatu jangka waktu(mover) dalam suatu jangka waktu
tertentu dengan banyaknya penduduk.tertentu dengan banyaknya penduduk.
Rumus: m = ---- x kRumus: m = ---- x k
M
P
m = angka mobilitas
M = jumlah mover
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
k = konstanta 1000
UKURAN MIGRASIUKURAN MIGRASI
2. Angka migrasi masuk: banyaknya2. Angka migrasi masuk: banyaknya
migran yg masuk per 1000 orangmigran yg masuk per 1000 orang
penduduk daerah tujuan dalam satupenduduk daerah tujuan dalam satu
tahun.tahun.
Rumus: mi = ---- x kRumus: mi = ---- x k
I
P
mi = angka migrasi masuk
I = jumlah migrasi masuk (Inmigration)
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
k = konstanta 1000
UKURAN MIGRASIUKURAN MIGRASI
3. Angka migrasi keluar: banyaknya migran3. Angka migrasi keluar: banyaknya migran
yg keluar dari suatu daerah per 1000yg keluar dari suatu daerah per 1000
orang penduduk daerah tersebut dalamorang penduduk daerah tersebut dalam
satu tahun.satu tahun.
Rumus: mo = ---- x kRumus: mo = ---- x k
O
P
mo = angka migrasi keluar
O = jumlah migrasi keluar (out migration)
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
k = konstanta 1000
UKURAN MIGRASIUKURAN MIGRASI
4. Angka migrasi neto: selisih banyaknya4. Angka migrasi neto: selisih banyaknya
migran yg masuk dan yg keluar darimigran yg masuk dan yg keluar dari
suatu daerah per 1000 orang penduduksuatu daerah per 1000 orang penduduk
daerah tersebut dalam satu tahun.daerah tersebut dalam satu tahun.
Rumus: mn = ---- x kRumus: mn = ---- x k
I-O
P
mn = angka migrasi neto
O = jumlah migrasi keluar (out migration)
I = jumlah migrasi masuk
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
k = konstanta 1000
UKURAN MIGRASIUKURAN MIGRASI
5. Angka migrasi bruto: banyaknya5. Angka migrasi bruto: banyaknya
kejadian perpindahan (jumlah migrasikejadian perpindahan (jumlah migrasi
masuk dan keluar) dibagi jumlahmasuk dan keluar) dibagi jumlah
penduduk tempat asal dan jumlahpenduduk tempat asal dan jumlah
penduduk tempat tujuan dalam satupenduduk tempat tujuan dalam satu
tahun.tahun.
Rumus: mg = ---- x kRumus: mg = ---- x k
mg = angka migrasi neto
O = jumlah migrasi keluar (out migration)
I = jumlah migrasi masuk
P1 = jumlah penduduk pertengahan tahun di tempat tujuan
P2 = jumlah penduduk pertengahan tahun di tempat asal
k = konstanta 1000
I + O
P1+P2
UKURAN MIGRASIUKURAN MIGRASI
6.6. Angka urbanisasi:Angka urbanisasi:
Ada 2 indeks yang dipergunakan untukAda 2 indeks yang dipergunakan untuk
mengukur derajat urbanisasi:mengukur derajat urbanisasi:
a. Persentase penduduk kota: Pu = --- x 100a. Persentase penduduk kota: Pu = --- x 100
Pu = persentase penduduk kotaPu = persentase penduduk kota
U = urbanisasi/kotaU = urbanisasi/kota
P = Penduduk (kota dan desa)P = Penduduk (kota dan desa)
b. Rasio Kota dan Desa UR = ---b. Rasio Kota dan Desa UR = ---
U = penduduk kotaU = penduduk kota
R = penduduk desaR = penduduk desa
U
P
U
R
MASALAH URBANISASIMASALAH URBANISASI
 Pertumbuhan penduduk yang tinggi di IndonesiaPertumbuhan penduduk yang tinggi di Indonesia
menyebabkan bertambahnya penduduk kotamenyebabkan bertambahnya penduduk kota
 Keahlian yang dimiliki pendatang sama sekali lainKeahlian yang dimiliki pendatang sama sekali lain
dari keahlian yang di butuhkan di kotadari keahlian yang di butuhkan di kota
 Walaupun pendatang memiliki motivasi yg tinggiWalaupun pendatang memiliki motivasi yg tinggi
untuk mengembangkan dirinya di kota tetapi kotauntuk mengembangkan dirinya di kota tetapi kota
belum siap menerima merekabelum siap menerima mereka
 Bertumbuhnya usaha informal dan tempat-Bertumbuhnya usaha informal dan tempat-
tempat kumuh yang tidak layak ditempatitempat kumuh yang tidak layak ditempati
 Munculnya masalah sosial lainnyaMunculnya masalah sosial lainnya
SUMBER DATA KEPENDUDUKANSUMBER DATA KEPENDUDUKAN
 Sumber data primer yaitu: segala catatanSumber data primer yaitu: segala catatan
asli atau terbitan resmi atau tidakasli atau terbitan resmi atau tidak
diterbitkan dari badan-badan resmiditerbitkan dari badan-badan resmi
pemerintah baik dalam bentuk angkapemerintah baik dalam bentuk angka
maupun grafik/gambar.maupun grafik/gambar.
 Sumber data sekunder yaitu: data yangSumber data sekunder yaitu: data yang
telah diolah dan disajikan baik dalam bukutelah diolah dan disajikan baik dalam buku
teks, laporan penelitian, karya tulus,teks, laporan penelitian, karya tulus,
terbitan-terbitan periodik dllterbitan-terbitan periodik dll
Sumber data kependudukan berasal dari:
1.Sensus (PBB): adalah keseluruha proses
pengumpulan (collecting), menghimpun dan
menyusun (compilling) dan menerbitkan data-data
demografi, ekonomi dan sosial yg menyangkut
semua orang pada waktu tertentu di suatu
negara atau suatu wilayah tertentu.
Sensus biasanya secara periodik setiap 10 th
dengan cara yg standar secara internasional.
Sensus Penduduk di Indonesia sudah dilakukan
sebanyak 6 kali ( 1930, 1961, 1971, 1980, 1990
dan 2000)
Sumber data kependudukan berasal dari:
2. Survey (sampel): prosesnya sama dengan sensus
tetapi cakupannya hanya sebagian penduduk
(sampel).
Topiknya bisa berganti-ganti. Waktunya juga
periodik namun lebih pendek dari sensus.
mis: Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
survey yang dilakukan antara 2 sensus
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI), biasanya setiap 3 tahun (1994, 1997
dan 2000/2003)
Sumber data kependudukan berasal dari:
3. Registrasi : merupakan kumpulan keterangan mengenai
terjadinya peristiwa-peristiwa vital al; lahir dan mati serta
sgala kejadian penting yg merubah status sipil seseorang
sejak dia lahir sampai mati.
Kejadian-kejadian tersebut adalah: perkawinan,
perceraian, pengangkatan anak (adobsi) dan
perpindahan (migrasi). Pencatatan tersebut sering disebut
registrasi vital atau statistik vital.
Registrasi berlangsung terus menerus sehingga
menggambarkan perubahan yg terus menerus pula.
Dilakukan oleh instansi yang berbeda-beda dan masalah
registrasi yg utama adalah cakupan dan ketelitian
EVALUASI DATAEVALUASI DATA
 Yg dimaksud evaluasi data adalah: kegiatanYg dimaksud evaluasi data adalah: kegiatan
melakukan penilaian atas data yang diperolehmelakukan penilaian atas data yang diperoleh
dari sumber-sumber tersebutdari sumber-sumber tersebut
 Mengapa perlu di evaluasi?:Mengapa perlu di evaluasi?:
Karena diduga data itu tidak terlepas dariKarena diduga data itu tidak terlepas dari
kesalahanesalahan (error). Seberapa jauhkesalahanesalahan (error). Seberapa jauh
terjadi penyimpangan data tersebut dari yangterjadi penyimpangan data tersebut dari yang
sesungguhnya perlu diketahui oleh penggunasesungguhnya perlu diketahui oleh pengguna
data.data.
FAKTOR-FAKTOR YANGFAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KETELITIAN DATAMEMPENGARUHI KETELITIAN DATA
 Partisipasi dan kerjasama masyarakatPartisipasi dan kerjasama masyarakat
dalam memberi keterangan dan jawabandalam memberi keterangan dan jawaban
yang benar kepada petugas sensus,yang benar kepada petugas sensus,
survey atau registrasi.survey atau registrasi.
 Kesulitan geografi: adanya tempat-tempatKesulitan geografi: adanya tempat-tempat
yang sulit dijangkau sehingga banyakyang sulit dijangkau sehingga banyak
daerah yang tidak tercakup.daerah yang tidak tercakup.
 Kinerja petugasKinerja petugas
 Apakah pelaksanaan bisa sesuai denganApakah pelaksanaan bisa sesuai dengan
ketentuan yg telah dibuat dan apakahketentuan yg telah dibuat dan apakah
peralatan yg diperlukan tersedia.peralatan yg diperlukan tersedia.
FAKTOR-FAKTOR YGFAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI FERTILITASMEMPENGARUHI FERTILITAS
Faktor faktor yang mempengaruhiFaktor faktor yang mempengaruhi
fertilitas adalah :fertilitas adalah :
1.1. Struktur umur pendudukStruktur umur penduduk
2.2. Tingkat pendidikanTingkat pendidikan
3.3. Umur pada waktu perkawinan pertamaUmur pada waktu perkawinan pertama
4.4. Banyaknya perkawinanBanyaknya perkawinan
5.5. Pekerjaan wanitaPekerjaan wanita
6.6. Penggunaan alat kontrasepsiPenggunaan alat kontrasepsi
7.7. Tingkat sosial ekonomi (pendapatan)Tingkat sosial ekonomi (pendapatan)
FAKTOR PENENTU FERTILITASFAKTOR PENENTU FERTILITAS
MENURUT Kingsley Davis & Judith BlakeMENURUT Kingsley Davis & Judith Blake
 Tahap hubungan kelamin (intercourse) dengan 6Tahap hubungan kelamin (intercourse) dengan 6
variabel antara yg mempengaruhi sbb:variabel antara yg mempengaruhi sbb:
1.1. Umur mulai hubungan kelaminUmur mulai hubungan kelamin
2.2. Selibat permanen: proporsi wanita yg tidakSelibat permanen: proporsi wanita yg tidak
pernah mengadakan hubungan kelaminpernah mengadakan hubungan kelamin
3.3. Lamanya berstatus kawinLamanya berstatus kawin
4.4. Abstinensi (tdk melakukan hubungan kelamin)Abstinensi (tdk melakukan hubungan kelamin)
sukarelasukarela
5.5. Abstinensi terpaksa (mis: sakit, berpisahAbstinensi terpaksa (mis: sakit, berpisah
sementara)sementara)
6.6. Frekuwensi sanggamaFrekuwensi sanggama
FAKTOR PENENTU FERTILITASFAKTOR PENENTU FERTILITAS
MENURUT Kingsley Davis & Judith BlakeMENURUT Kingsley Davis & Judith Blake
 Tahap konsepsi (conseption) dengan 3Tahap konsepsi (conseption) dengan 3
variabel antara yang mempengaruhi sbb:variabel antara yang mempengaruhi sbb:
1.1. Fekunditas atau infekunditas yg disebabkanFekunditas atau infekunditas yg disebabkan
karena hal-hal yang tidak disengajakarena hal-hal yang tidak disengaja
2.2. Pemakaian kontrasepsiPemakaian kontrasepsi
3.3. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkanFekunditas atau infekunditas yang disebabkan
karena hal-hal yg disengaja mis: sterilisasikarena hal-hal yg disengaja mis: sterilisasi
FAKTOR PENENTU FERTILITASFAKTOR PENENTU FERTILITAS
MENURUT Kingsley Davis & Judith BlakeMENURUT Kingsley Davis & Judith Blake
 Tahap kehamilan (gestation) denganTahap kehamilan (gestation) dengan
2 variabel antara yg mempengaruhi:2 variabel antara yg mempengaruhi:
1.1. Mortalitas janin karena sebab-sebab ygMortalitas janin karena sebab-sebab yg
tidak disengajatidak disengaja
2.2. Mortalitas janin karena sebab-sebabMortalitas janin karena sebab-sebab
yang disengaja.yang disengaja.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHIFAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
FERTILITAS MENURUT Ronald FreedmanFERTILITAS MENURUT Ronald Freedman
 Intermediate variabel (variabel antara) sangat eratIntermediate variabel (variabel antara) sangat erat
hubungannya dengan norma-norma sosial masyarakat.hubungannya dengan norma-norma sosial masyarakat.
Perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh norma yg ada.Perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh norma yg ada.
L
I
N
G
K
U
N
G
A
n
Norma
Ttg
Variabel
Antara
Norma
Ttg besar
keluarga
Tingkat
mortalitas
Variabel antara
F
E
R
T
I
L
I
T
A
S
Struktur
Sosial ek
Prog
KB
POLA FERTILITAS DI INDONESIAPOLA FERTILITAS DI INDONESIA
Dari hasil studi yg pernah dilakukan ternyataDari hasil studi yg pernah dilakukan ternyata
ternyata pengaruh beberapa faktor penentuternyata pengaruh beberapa faktor penentu
fertilitas tidak seperti pada umumnyafertilitas tidak seperti pada umumnya
 Tempat tinggal wanita pada saat pencacahan.Tempat tinggal wanita pada saat pencacahan.
1.1. Fertilitas didaerah kota sedikit lebih tinggi dari padaFertilitas didaerah kota sedikit lebih tinggi dari pada
pedesaan. Ini mungkin disebabkan karena tingginyapedesaan. Ini mungkin disebabkan karena tingginya
tingkat memory lapse (Gavin Jones) wanita di desa .tingkat memory lapse (Gavin Jones) wanita di desa .
2.2. Temuan lain (Harjati Hatmaji) menemukan fertilitas diTemuan lain (Harjati Hatmaji) menemukan fertilitas di
Jawa pedesaan sedikit tinggi dari Jawa kota. Ini mungkinJawa pedesaan sedikit tinggi dari Jawa kota. Ini mungkin
disebabkan oleh konsep kota/desa yang dipakai ygdisebabkan oleh konsep kota/desa yang dipakai yg
menekankan pada fasilitas fisik di suatu daerah, dari padamenekankan pada fasilitas fisik di suatu daerah, dari pada
cara hidup penduduk di daerah itu.cara hidup penduduk di daerah itu.
 Tingkat pendidikanTingkat pendidikan
1.1. Studi berdasarkan sensus 1971 menunjukkan gejalaStudi berdasarkan sensus 1971 menunjukkan gejala
hubungan pendidikan dengan fertilitas seperti hurufhubungan pendidikan dengan fertilitas seperti huruf
“u“ terbalikdimana pada tingkat pendidikan rendah“u“ terbalikdimana pada tingkat pendidikan rendah
hingga SLP hubungan nya positif kemudian sesudahhingga SLP hubungan nya positif kemudian sesudah
itu hubungannya menjadi negatif.itu hubungannya menjadi negatif.
2.2. Hubungan fertilitas dan pendidikan berbeda antaraHubungan fertilitas dan pendidikan berbeda antara
suatu daerah ddengan daerah lain. Di pedesaan disuatu daerah ddengan daerah lain. Di pedesaan di
Jawa Barat dan Sulawesi serta daerah kota JawaJawa Barat dan Sulawesi serta daerah kota Jawa
Tengah hubungan tersebut berbentuk “U” terbalik.Tengah hubungan tersebut berbentuk “U” terbalik.
Hubungan berbentuk “U” terdapat di daerah kotaHubungan berbentuk “U” terdapat di daerah kota
Sulawesi dan pedesaan di Jawa Tengah. DaerahSulawesi dan pedesaan di Jawa Tengah. Daerah
lainnya cendrung berbentuk positif.lainnya cendrung berbentuk positif.
 Umur perkawinan pertamaUmur perkawinan pertama
• Hubungan umur perkawinanHubungan umur perkawinan
pertama dengan fertilitas negatif.pertama dengan fertilitas negatif.
Makin muda seorang wanitaMakin muda seorang wanita
menikah, makin tinggi fertilitasnya,menikah, makin tinggi fertilitasnya,
karena masa reproduksinya makinkarena masa reproduksinya makin
panjang.panjang.
 Pengalaman bekerjaPengalaman bekerja
• Berdasarkan hasil sensus 1971 ditemukan (Cho et al)Berdasarkan hasil sensus 1971 ditemukan (Cho et al)
TFR petani lebih rendah dari TFR pekerja profesional,TFR petani lebih rendah dari TFR pekerja profesional,
ahli kepemimpinan, ketatalaksanaan serta pekerjaahli kepemimpinan, ketatalaksanaan serta pekerja
administrasi.administrasi.
• TFR petani > TFR pekerja penjualan, jasa dan produksiTFR petani > TFR pekerja penjualan, jasa dan produksi
• Wanita yg mengurus rumah tangga saja, cendrungWanita yg mengurus rumah tangga saja, cendrung
mempunyai jumlah anak lebih banyak, sedangkanmempunyai jumlah anak lebih banyak, sedangkan
wanita yg bekerja mempunyai anak lebih sedikitwanita yg bekerja mempunyai anak lebih sedikit
(Iskandar berdasarkan sensus 1971, Harjati Hatmaji(Iskandar berdasarkan sensus 1971, Harjati Hatmaji
berdasarkan SUPAS II)berdasarkan SUPAS II)
• Perbedaan jumlah anak yang dilahirkan antara wanitaPerbedaan jumlah anak yang dilahirkan antara wanita
yg mengurus rumah tangga saja dengan yg bekerjayg mengurus rumah tangga saja dengan yg bekerja
lebih besar di kota dari di pedesaan.lebih besar di kota dari di pedesaan.
PERKAWINAN DAN PERCERAIANPERKAWINAN DAN PERCERAIAN
 Perkawinan bukan merupakan komponen yangPerkawinan bukan merupakan komponen yang
langsung mempengaruhi pertambahan penduduklangsung mempengaruhi pertambahan penduduk
akan tetapi mempunyai pengaruh cukup besarakan tetapi mempunyai pengaruh cukup besar
terhadap fertilitas.terhadap fertilitas.
 PBB membuat 5 kategori status perkawinan:PBB membuat 5 kategori status perkawinan:
belum kawin, kawin, cerai, janda dan berpisahbelum kawin, kawin, cerai, janda dan berpisah
(Indonesia hanya mengenal 4 kategori:(Indonesia hanya mengenal 4 kategori: belumbelum
kawin, kawin, cerai dan jandakawin, kawin, cerai dan janda))
 PerkawinanPerkawinan adalah perubahan dari statusadalah perubahan dari status
perkawinan lain menjadi status “kawin”.perkawinan lain menjadi status “kawin”.
 PerceraianPerceraian adalah perubahan dari status kawinadalah perubahan dari status kawin
menjadi status “cerai”menjadi status “cerai”
KONSEP PERKAWINAN DANKONSEP PERKAWINAN DAN
PERCERAIAN DI INDONESIAPERCERAIAN DI INDONESIA
 4 macam status perkawinan berhubungan4 macam status perkawinan berhubungan
dengan tingkah laku manusia dalamdengan tingkah laku manusia dalam
hukum, agama dan budaya.hukum, agama dan budaya.
 Perkawinan adalah: merupakan hubunganPerkawinan adalah: merupakan hubungan
yang sah (berdasarkan hukum perdata ygyang sah (berdasarkan hukum perdata yg
berlaku, agama atau peraturan-peraturanberlaku, agama atau peraturan-peraturan
lain yg dianggap sah dalam negara yglain yg dianggap sah dalam negara yg
bersangkutan) dari dui orang yangbersangkutan) dari dui orang yang
berlainan jenis kelaminberlainan jenis kelamin
 Ada 2 macam perkawinan:Ada 2 macam perkawinan:
1.1. Perkawinan pertama yaitu perubahan dari status belumPerkawinan pertama yaitu perubahan dari status belum
kawin ke dalam status kawin.kawin ke dalam status kawin.
2.2. Kawin kembali yaitu perubahan dari status janda atauKawin kembali yaitu perubahan dari status janda atau
cerai menjadi status “kawin” kembali.cerai menjadi status “kawin” kembali.
Sumber data perkawinan dan perceraian di Indonesia dariSumber data perkawinan dan perceraian di Indonesia dari
Dep.Agama, Catatan Sipil atau gereja dll, namun tidakDep.Agama, Catatan Sipil atau gereja dll, namun tidak
lengkap, karena hanya memberikan mengenai jumlah saja.lengkap, karena hanya memberikan mengenai jumlah saja.
Sumber lain dari sensus dan survey.Sumber lain dari sensus dan survey.
HUBUNGAN ANTARA PERKAWINAN DAN
PERCERAIAN DENGAN FERTILITAS (proses biologis)
DEWASA
Kawin pertama
Cerai/janda
Kawin lagi konsepsi
Aborsi Lahir matiLahir hidup
Manopause
UKURAN PERKAWINAN DANUKURAN PERKAWINAN DAN
PERCERAIANPERCERAIAN
 Angka perkawinan kasar:Angka perkawinan kasar:
M = ---- x 1000M = ---- x 1000
 Angka perkawinan umum:Angka perkawinan umum:
Mu = ---- x 1000Mu = ---- x 1000
_ M
P
M = angka perkawinan kasar
M = jumlah perkawinan dalam 1 tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
_
M
P15
Mu = angka perkawinan umum
M = jumlah perkawinan dalam satu th
P15 = jumlah penduduk umur 15 th +
Angka perkawinan umum sudah mengikutsertakan status
Perkawinan dengan kelompok umur, tetapi perbedaan umur dlm
Perkawinan belum diperhitungkan
UKURAN PERCERAIANUKURAN PERCERAIAN
 Angka perceraian kasar:Angka perceraian kasar:
d = ---- xd = ---- x 10001000
 Angka perceraian umumAngka perceraian umum
du = ----- x 1000du = ----- x 1000
D
P
D = jumlah perceraian selama 1 th
d = angka perceraian kasar
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
D
P15
du = angka perceraian umum
D = jumlah perceraian dalam 1 th
P = jumlah penduduk umur 15 tahun +
FAKTOR-FAKTOR YGFAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI MORTALITASMEMPENGARUHI MORTALITAS
FAKTOR PENYEBAB
FAKTOR PENYEBAB
FAKTOR RESIKO
SAKIT
KEMATIAN
FAKTOR RESIKO
KECELAKAAN
KERACUNAN
KEJAHATAN
BENCANA
Merokok,
pola hidup dll
Pekerjaan
Pola hidup dll
FAKTOR PENENTU KEMATIAN BAYIFAKTOR PENENTU KEMATIAN BAYI
DAN ANAK DARI MOSLEYDAN ANAK DARI MOSLEY
FAKTOR PENENTU SOSIAL EKONOMI
FAKTOR
MATERNAL
FAKTOR
NUTRISI
FAKTOR
LINGKUNGAN
FAKTOR
KECELAKAAN
SEHAT
SAKIT
MATI
FAKTOR
PENGENDALIAN
PENYAKIT
SECARA
INDIVIDU
PENCEGAHAN
PENGOBATAN
VARIABEL DALAM FAKTOR PENENTU
KEMATIAN BAYI/ANAK
FAKTOR PENENTU
SOSIAL EKONOMI
1. Faktor individu
a. Pengetahuan/
kepercayaab
b. Sikap/nilai
c. sumberdaya eko
2. Faktor masyarakat
a. Kondisi ekologis
b. Fasilitas
c. struktur ekonomi
/politik
VARIABEL ANTARA
1. Faktor maternal
1. Usia
2. jumlah anak
3 jarak kelahiran
2. Faktor Nutrisi
4. kalori, 5. protein
6. Vitamin, 7. mineral
3. FaktorLingkungan
8. Udara
9. air/makanan/jari
10. kulit/tanah/muntahan
11. serangga pembawa
penyakit
4. Faktor kecelakaan (12)
5. Faktor pengendalian
penyakit
13. pencegahan secara
individu
14. pengobatan
INDIKATOR
BIOLOGI
Keadaan
Kumulatif dan
Atau sementara
VARIABEL
TAK BEBAS
KEMATIAN
MOSLEY MEMBAGI 14 VARIABELMOSLEY MEMBAGI 14 VARIABEL
ANTARA MENJADI 5 KELOMPOKANTARA MENJADI 5 KELOMPOK
 FAKTOR MATERNAL (usi, jumlah anak dan jarakFAKTOR MATERNAL (usi, jumlah anak dan jarak
kelahiran).kelahiran).
• Umur ibu yg terlalu muda (<15) mempunyai resikoUmur ibu yg terlalu muda (<15) mempunyai resiko
terbesar mengalami kematian bayi akibat dari kesiapanterbesar mengalami kematian bayi akibat dari kesiapan
psikis dan biologispsikis dan biologis
• Jumlah anak. Semakin sering melahirkan semakin tinggiJumlah anak. Semakin sering melahirkan semakin tinggi
resiko kematian bayi akibat kesehatan ibu yg semakinresiko kematian bayi akibat kesehatan ibu yg semakin
menurun dan perhatian si ibu terhadap anaknyamenurun dan perhatian si ibu terhadap anaknya
• Seorang ibu dengan jarak kelahiran relatif pendek (<18Seorang ibu dengan jarak kelahiran relatif pendek (<18
bulan) mempunyai resiko mengalami kematian bayibulan) mempunyai resiko mengalami kematian bayi
lebih tinggi dibandingkan dengan ibu dengan jaraklebih tinggi dibandingkan dengan ibu dengan jarak
kelahiran 2-5 tahunkelahiran 2-5 tahun
 Faktor nutrisi. Kelompok ibu yang kurangFaktor nutrisi. Kelompok ibu yang kurang
mengkonsumsi kalori, protein, vitamin danmengkonsumsi kalori, protein, vitamin dan
mineral yang cukup akan mempunyai resiko yangmineral yang cukup akan mempunyai resiko yang
tinggi untuk mengalami kematian bayi.tinggi untuk mengalami kematian bayi.
 Faktor lingkungan: polusi dan kontak denganFaktor lingkungan: polusi dan kontak dengan
bahan-bahan yang merusak atau pembawabahan-bahan yang merusak atau pembawa
penyakit, menjadi faktor penyebab kesakitanpenyakit, menjadi faktor penyebab kesakitan
 Faktor kecelakaan: dinyatakan faktor penyebabFaktor kecelakaan: dinyatakan faktor penyebab
kematian, bukan faktor resiko, tetapi utkkematian, bukan faktor resiko, tetapi utk
kecelakaan tertentu dapat menjadi faktor resikokecelakaan tertentu dapat menjadi faktor resiko
mis kecelakaan karena kesalahan individu.mis kecelakaan karena kesalahan individu.
 Fator pengendalian penyakit meliputi perilakuFator pengendalian penyakit meliputi perilaku
hidup sehat yang dipengaruhi oleh pengetahuanhidup sehat yang dipengaruhi oleh pengetahuan
ibuibu
FAKTOR – FAKTOR PENYEBABFAKTOR – FAKTOR PENYEBAB
KEMATIAN KARENA PENYAKITKEMATIAN KARENA PENYAKIT
 Secara medis dapat di kelompokkanSecara medis dapat di kelompokkan
sbb:sbb:
• Kematian bayi < 1 tahun: infeksi saluranKematian bayi < 1 tahun: infeksi saluran
pernafasan bagian atas, diare, radang paru,pernafasan bagian atas, diare, radang paru,
penyakit saluran pencernaan, kejang, infeksipenyakit saluran pencernaan, kejang, infeksi
virus, cacat bawaan, difteri, faktor internal dlmvirus, cacat bawaan, difteri, faktor internal dlm
kandungan serta faktor eksternal lainnyakandungan serta faktor eksternal lainnya
• Kematian anak 1-4 tahun: infeksi saluranKematian anak 1-4 tahun: infeksi saluran
pernafasan atas, diare, radang paru, malaria,pernafasan atas, diare, radang paru, malaria,
gejala kejang dan difteri, kekurangan nutrisigejala kejang dan difteri, kekurangan nutrisi
dan penyakit jantung.dan penyakit jantung.
FAKTOR – FAKTOR PENYEBABFAKTOR – FAKTOR PENYEBAB
KEMATIAN KARENA PENYAKITKEMATIAN KARENA PENYAKIT
 Secara medis dapat di kelompokkanSecara medis dapat di kelompokkan
sbb:sbb:
• Kematian maternal: komplikasi kehamilan,Kematian maternal: komplikasi kehamilan,
kelahiran dan nifas (3 terlambat dan 4 terlalu)kelahiran dan nifas (3 terlambat dan 4 terlalu)
• Secara umum penyaki sebagai faktorSecara umum penyaki sebagai faktor
penyebab kematian dapat dikelompokkanpenyebab kematian dapat dikelompokkan
menjadi: penyakit infeksi dan non infeksimenjadi: penyakit infeksi dan non infeksi
PERTUMBUHAN PENDUDUK ,PERTUMBUHAN PENDUDUK ,
STRUKTUR DAN PERSEBARANSTRUKTUR DAN PERSEBARAN
PENDUDUKPENDUDUK
 Angka pertumbuhan penduduk (r)Angka pertumbuhan penduduk (r)
adalah: rata-rata pertumbuhanadalah: rata-rata pertumbuhan
penduduk setiap tahun padapenduduk setiap tahun pada
periodewaktu tertentu dan biasanyaperiodewaktu tertentu dan biasanya
dinyatakan dengan persen.dinyatakan dengan persen.
 Ada 2 macam ukuran pertumbuhanAda 2 macam ukuran pertumbuhan
penduduk:penduduk:
1.1. Pertumbuhan (linier)Pertumbuhan (linier)
2.2. Pertumbuhan GeometriPertumbuhan Geometri
3.3. Pertumbuhan eksponensialPertumbuhan eksponensial
PERTUMBUHAN LINIERPERTUMBUHAN LINIER
Perhitungan ini mengasumsikan adanya perubahan
Jumlah absolut penduduk yang sama dari satu tahun
Ketahun yang lain.
Rumus: r = (Pt – Po)/n
P
R = angka perubahan linier
Pt= jumlah penduduk pada akhir periode
Po- jumlah penduduk pada awal periode
N = jumlah tahun dalam periode tersebut
P = jumlah penduduk pada pertengahan periode
Contoh: Bila penduduk Indonesi pada th 1971 adalah 119 juta dan tahun
tahun 1980 147 juta maka angka pertumbuhan linier tahunan:
r = (147-119)/9 x 100% = 2,34%
(147+119)/2
Pertumbuhan geometriPertumbuhan geometri
Pertumbuhan ini mengasumsikan adanya angka
pertumbuhan jumlah penduduk yang sama dari
tahun ke tahun
Rumus : Pt = Po (1+r)
Pt = jumlah penduduk pada akhir periode
Po = jumlah penduduk pada awal periode
n = jumlah tahun dalam periode tersebut
r = angka pertumbuhan geometris
Contoh: Dengan data yang sama angka pertumbuhan geometris
adalah;
147 = 119(1 + r)
ln 147 – ln 119 = 9 ln (1+ r)
ln (1+r) = 0,0235
1+r = 1,0235 r = 0,0238 = 2,38%
n
n
n
n
PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL
Perhitungan ini sama dengan pertumbuhan
Geometri tetapi pertambahan penduduk terjadi
setiap saat mengikuti fungsi eksponensial
Rumus : Pt = Po. e atau r = ----------
rn Ln Pt - lnPo
n
Contoh: dari data diatas maka r dapat dihitung sbb:
r = -------------------- = 0,0234
r = 2,34%
Ln 147 – ln 119
9
TEORI TRANSISI DEMOGRAFI
 Teori yang menerangkan proses
perubahan penduduk dari tingkat
pertumbuhan yang stabil tinggi (angka
fertilitas dan mortalitas sama-sama tinggi)
ke tingkat pertumbuhan yang rendah
(angka fertilitas dan mortalitas sama-
sama rendah)
 Perubahan tersebut berkaitan dengan
pembangunan ekonomi
Angka
Fertilitas dan
mortalitas
waktu
10
20
50
40
30
Transisi demografi
I II III IV
Tingkat kelahiran
Tingkat kematian
I : Kelahiran dan kematian sama sama tinggi, fertilitas tidak terkendali
, panen gagal, kelaparan, daya tahan penyakit menular dll, menyebabkan
angka kematian tinggi dan pertumbuhan penduduk rendah
II: Kematian menurun karena program kesehatan,mulai ada penemuan obat
Angka kelahiran tetap tinggi sehingga pertumbuhan penduduk tinggi
III:Angka kematian terus menerun tetapi tidak secepat tahap II. Angka
kelahiran mulai menurun karena pendidikan, kontrasepsi, kesadaran
IV: Kelahiran dan kematian mencapai tingkat yg rendah, pertumbuhan
PENGELOMPOKAN (komposisi)PENGELOMPOKAN (komposisi)
PENDUDUKPENDUDUK
 Lazimnya penduduk dibagi dalam berbagai ciriLazimnya penduduk dibagi dalam berbagai ciri
atau karakteristik tertentu baik sosial ekonomiatau karakteristik tertentu baik sosial ekonomi
maupun geografis.maupun geografis.
 Manfaat pengelompokan ini adalah:Manfaat pengelompokan ini adalah:
1.1. Untuk mengetahui “human resourses” atau sumberUntuk mengetahui “human resourses” atau sumber
daya manusia yang ada baik menurut umur maupundaya manusia yang ada baik menurut umur maupun
jenis kelaminjenis kelamin
2.2. Untuk mengambil suatu kebijakan yg berhubunganUntuk mengambil suatu kebijakan yg berhubungan
dengan kependudukandengan kependudukan
3.3. Untuk membandingkan keadaan suatu pendudukUntuk membandingkan keadaan suatu penduduk
dengan penduduk lainnyadengan penduduk lainnya
4.4. Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diMelalui penggambaran piramida penduduk dapat di
ketahui “proses demografi” yang telah terjadi padaketahui “proses demografi” yang telah terjadi pada
penduduk tersebutpenduduk tersebut
KOMPOSISI PENDUDUKKOMPOSISI PENDUDUK
 Biologis:umur dan jenis kelaminBiologis:umur dan jenis kelamin
 Sosial: tingkat pendidikan, statusSosial: tingkat pendidikan, status
perkawinan dllperkawinan dll
 Ekonomi: penduduk yang aktif secaraEkonomi: penduduk yang aktif secara
ekonomi, lapangan pekerjaan, jenisekonomi, lapangan pekerjaan, jenis
pekerjaan, tingkat pendapatan, dllpekerjaan, tingkat pendapatan, dll
 Geografis, berdasarkan tempat tinggal,Geografis, berdasarkan tempat tinggal,
daerah perkotaan, pedesaan, propinsi,daerah perkotaan, pedesaan, propinsi,
kabupaten dllkabupaten dll
PIRAMIDA PENDUDUKPIRAMIDA PENDUDUK
• Komposisi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin digambarkan dalam bentuk
“Piramida penduduk”
• Ada 3 jenis piramida penduduk yaitu:
1. Expansive :jika sebagian besar penduduk berada
dalam kelompok umur termuda
2.Constrictive: jika penduduk yang berada dalam
kelompok umur termuda jumlahnya
sedikit
3. Stationary: jika banyaknya penduduk dalam tiap
kelompok umur hampir sama kecuali
pada kelompok umur tertentu.
RASIO JENIS KELAMINRASIO JENIS KELAMIN
 Seks rasio adalah banyaknya penduduk laki-lakiSeks rasio adalah banyaknya penduduk laki-laki
per 100 penduduk perempuan ( (penduduk laki-per 100 penduduk perempuan ( (penduduk laki-
laki) : (penduduk perempuan) x 100laki) : (penduduk perempuan) x 100
 Besar kecilnya rasio jenis kelamin ini dipengaruhiBesar kecilnya rasio jenis kelamin ini dipengaruhi
oleh:oleh:
1.1. Seks rasio waktu lahir. Di beberapa negara umumnyaSeks rasio waktu lahir. Di beberapa negara umumnya
berkisar antara 103 – 105 bayi laki-laki per 100 bayiberkisar antara 103 – 105 bayi laki-laki per 100 bayi
perempuanperempuan
2.2. Pola mortalitas antara penduduk laki-laki dan perempuan.Pola mortalitas antara penduduk laki-laki dan perempuan.
Jika kematian laki-laki > perempuan maka sex ratioJika kematian laki-laki > perempuan maka sex ratio
semakin kecilsemakin kecil
3.3. Pola migrasi antara penduduk laki-laki dan perempuan.Pola migrasi antara penduduk laki-laki dan perempuan.
Jika sex ratio>100, berarti di daerah tersebut lebih banyakJika sex ratio>100, berarti di daerah tersebut lebih banyak
penduduk laki-laki dan bila sex ratio<100, maka lebihpenduduk laki-laki dan bila sex ratio<100, maka lebih
banyak peempuanbanyak peempuan
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN
(dependency ratio)
 Angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknyaAngka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya
penduduk yang tidak produktif (umur <15 tahun danpenduduk yang tidak produktif (umur <15 tahun dan
umur> 65 tahun keatas) dengan banyaknya pendudukumur> 65 tahun keatas) dengan banyaknya penduduk
yang termasuk usia produktif (umur 15-65 tahun)yang termasuk usia produktif (umur 15-65 tahun)
Rumus: ---------------- X 100Rumus: ---------------- X 100
Secara kasar angka ini dapat digunakanSecara kasar angka ini dapat digunakan
sebagai indikator ekonomi dari suatu negarasebagai indikator ekonomi dari suatu negara
apakah tergolong maju atau bukan.apakah tergolong maju atau bukan.
P0-14 + P65 +
P15-65
PERSEBARAN PENDUDUKPERSEBARAN PENDUDUK
 SECARA GEOGRAFIS: persebaranSECARA GEOGRAFIS: persebaran
penduduk menurut pulau. Pendudukpenduduk menurut pulau. Penduduk
Indonesia tersebar secara tidak merata.Indonesia tersebar secara tidak merata.
Sekitar 62% penduduk tinggak di pulauSekitar 62% penduduk tinggak di pulau
Jawa yang luas wilayahnya hanya 7 %Jawa yang luas wilayahnya hanya 7 %
dari luas daratan Indonesia.dari luas daratan Indonesia.
 SECARA ADMINISTRATIF DAN POLITIS:SECARA ADMINISTRATIF DAN POLITIS:
persebaran penduduk berdasarkanpersebaran penduduk berdasarkan
propinsi, kkabupaten, daerah istimewapropinsi, kkabupaten, daerah istimewa
(Aceh, Ygyakarta Jakarta)(Aceh, Ygyakarta Jakarta)
KEPENDUDUKAN DANKEPENDUDUKAN DAN
PEMBANGUNAN EKONOMIPEMBANGUNAN EKONOMI
 Aris Ananta menggambarkan hubungan variabelAris Ananta menggambarkan hubungan variabel
demografi dengan pembangunan dalam bentukdemografi dengan pembangunan dalam bentuk
siklus termasuk pembangunan ekonomi.siklus termasuk pembangunan ekonomi.
Jumlah
Penduduk
Pertumbuhan
Penduduk
Komposisi
penduduk
Ekonomi
Sosial
Budaya
Politik
Lingkungan
alam
Kelahiran
Kematian
perpindahan
HUBUNGAN VARIABEL DEMOGRAFI
DENGAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Kelahiran
Kematian
migrasi
Dinamika
penduduk
Dinamika
Tenaga
kerja
Dinamika
Angkatan
kerja
Tenaga
Kerja
produktif
Pendapatan
/produksi
nasional
Dana utk
Investas dlm
Modal
manusia
Mutu
Tenaga
kerja
Kebutuhan
Terhadap mutu
Modal manusia
Kesehatan, pendidi-
kan, keamanan
Harga mutu
Modal manusia
• Perubahan dalam angka kelahiran, kematian dan
perpindahan penduduk berdampak langsung pada
dinamika kependudukan yaitu perubahan jumlah,
pertumbuhan dan komposisi penduduk.
• Perubahan dinamika kependudukan mempengaruhi
dinamika tenaga kerja (jumlah, pertumbuhan, dan
komposisi) karena tenaga kerja adalah bagian dari
penduduk.
• Perubahan dinamika tenaga kerja akan mempengaruhi
dinamika angkatan kerja yaitu mereka yang benar-benar
berpotensi untuk bekerja, benar-benar memasuku pasar
kerja.
• Perubahan jumlah, pertumbuhan dan komposisi penduduk
mempengaruhi kebutuhan penduduk terhadap mutu modal
manusia, yang dicerminkan oleh kesehatan, pendidikan
dan keamanan.
• Perubahan kebutuhan terhadap mutu modal manusia,
bersama dengan harga untuk memperoleh suatu mutu
modal manusia dengan dana yang tersedia untuk
investasi dlm mutu modal manusia menentukan mutu
tenaga kerja.
• Mutu tenaga kerja bersama dengan jumlah, komposisi dan
(tdk termasuk mutu) dan pertumbuhan angkatan kerja
menentukan “productive employment” (tenaga kerja yang
produktif atau menghasilkan secara ekonomi).
• Perubahan dalam productive employment menentukan
jumlah pendapatan/produksi nasional.
• Perubahan dalam pendapatan/produksi nasional akan
mempengaruhi angka kelahiran, kematian dan
perpindahan.
• Di pihak lain, perubahan dalam pendapatan/produksi
nasional juga mempengaruhi penerimaan pemerintah dan
tingkat tabungan nasional. Yang pada gilirannya
mempengaruhi dana sosial yang di alokasikan untuk
investasi dalam modal manusia (kesehatan, pendidikan dll)
• Perubahan dalam pendapatan/produksi nasional juga
mempengaruhi permintaan terhadap mutu modal manusia
serta harga mutu modal manusia tersebut dan seterusnya
mempengaruhi mutu tenaga kerja.
• Perubahan dalam mutu tenaga kerja akan mempengaruhi
perubahan dalam kelahiran, kematian dan perpindahan.
Dari sudut ekonomi penduduk dapat dibagi menjadi
2 kelompok yaitu:
1. Economically active population.
2. Economically inactive population.
 Economically active population yaitu: paraEconomically active population yaitu: para
pekerja yang memproduksi barang dan jasapekerja yang memproduksi barang dan jasa
(secara ekonomi) dan mereka yang sedang aktif(secara ekonomi) dan mereka yang sedang aktif
mencari nafkah (istilah ini dipakai oleh PBB)mencari nafkah (istilah ini dipakai oleh PBB)
 Economically inactive population yaitu:bagiEconomically inactive population yaitu:bagi
mereka yang bukan pekerja atau sedang tidakmereka yang bukan pekerja atau sedang tidak
mencari pekerjaan, dimana mereka ini hanyamencari pekerjaan, dimana mereka ini hanya
mengkonsumsi dan tidak memproduksi sesuatumengkonsumsi dan tidak memproduksi sesuatu
barang dan jasa dilihat dari pengertian ekonomibarang dan jasa dilihat dari pengertian ekonomi
TENAGA KERJA, ANGKATAN KERJA
DAN BUKAN ANGKATAN KERJA
 Tenaga kerja (man power) adalah penduduk
dalam usia kerja (dalam literatur 15-64 tahun).
Di Indonesia dipakai batasan umur 10 tahun.
 Definisi tenaga kerja: jumlah seluruh penduduk
dalam usia kerja dalam suatu negara yang dapat
memproduksi barang dan jasa , jika ada
permintaan terhadap tenaga mereka dan jika
mereka mau berparisipasi dalam aktifitas
tersebut.
TENAGA KERJA, ANGKATAN KERJA
DAN BUKAN ANGKATAN KERJA
 Angkatan kerja (labor force) adalah :
bagian dari tenaga kerja yang
sesungguhnya terlibat, atau berusaha
untuk terlibat, dalam kegiatan produktif
yaitu memproduksi barang dan jasa
(biasanya 1 minggu sebelum
pencacahan dan paling sedikit 2 hari)
 Bukan angkatan kerja adalah bagian
dari tenaga kerja yang tidak bekerja
ataupun mencari kerja
Penduduk dan Tenaga Kerja
penduduk
Mencari pekerjaan
/menganggur
Bukan angkatan
kerjaAngkatan kerja
Tenaga
kerja
Pdd diluar
Usia kerja
Dibawah
Usia kerja
Diatas
Usi kerja
sekolah Lain-lain
Ibu rumah
tangga
Bekerja
UKURAN DASAR ANGKATAN KERJAUKURAN DASAR ANGKATAN KERJA
 Angka partisipasi angkatan kerja: jumlah angkatan kerja dalam
suatu kelompok umur sebagai persentasi penduduk dalam
kelompok umur tersebut sama dengan tingkat pastisipasi total dari
seluruh penduduk dalam usia kerja.
angkatan kerja x 100%
 Tingkat partisipasi umum : jumlah angkatan kerja dibagi seluruh
penduduk berumur 10 tahun keatas.
 Tingkat partisipasi angkatan kerja menurut umur dan jenis kelamin:
jumlah angkatan kerja menurut umur dan jenis kelamin dibagi
jumlah seluruh penduduk menurut jenis kelamin dan umur yang
sama kali 100%
 Tingkat pengangguran: jumlah angkatan kerja yang mencari
pekerjaan dibagi jumlah angkatan kerja
Tenaga kerja
HUBUNGAN KESEHATAN DENGAN
KEPENDUDUKAN
 Derajat kesehatan mempunyai dua komponen yaitu
komponen status kesehatan dan komponen status
lingkungan.
 Status kesehatan menggambarkan tingkat sehat, sakit dan
matinya penduduk.
 Status lingkungan menggambarkan lingkungan sosial
budaya, fisik dan biologik yang memberikan pengaruh
kepada status kesehatan penduduk.
 Untuk mencapai derajat kesehatan mastarakat yang
diinginkan, perlu diadakan berbagai upaya kesehatan yg
memungkinkan seperti:promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
 Upaya kesehatan bertujuan untuk menekan tingginya
angka kesakitan dan angka kematian.
UKURAN DASAR KESAKITAN
 Angka kesakitan ditunjukkan dengan dengan
tingkat insiden dan tingkat prevalen
 Angka insiden: banyaknya jumlah kasus baru
yang ditemukan dalam periode tertentu dibagi
jumlah penduduk pada pertengahantahun dikali
100.
 Angka prevalen: jumlah kasus penyakit tertentu
pada permulaan tahun di bagi jumlah penduduk
pada pertengahan tahun
EKOSISTEM
 Ekosisten merupakan perpaduan antara sesama mahkluk hidup serta
alam sekitarnya yang saling bergantungan.
 Ekosistem merupakan bagian dari sistem. Bila sistem ini terganggu,
terjadilah gangguan keseimbangan lingkungan
 Daya dukung alam adalah kemampuan alam untuk mendukung
jumlah penduduk disuatu daerah pada waktu tertentu.
 Daya dukung alam = -----------------------------------------------------
 Ketidak serasian hubungan antara manusia baik secara biologis
maupun secara kultural dengan alam sekitarnya dapat menimbulkan
“eksternalitas”
 Eksternalitas terjadi karena ulah manusia, baik sebagai konsumen
maupun sebagai produsen, yg menimbulkan manfaat ataupun
kerugian bagi pihak lain termasuk alam dan mahkluk hidup lainnya.
Jumlah penduduk
Kemampuan alam dalam mendukung penduduk
TUHAN YME
AGAMA
HANKAN IDEOLOGI
BUDAYA PENDUDUK
SOSIAL
EKONOMI
POLITIK
LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
tumbuhan
hewanair
udara tanah
EKOSISTEM
MASALAH-MASALAH KEPENDUDUKANMASALAH-MASALAH KEPENDUDUKAN
1.1. Pertumbuhan penduduk yang tinggiPertumbuhan penduduk yang tinggi
 Dunia dihadapkan kepada jumlah pendudukDunia dihadapkan kepada jumlah penduduk
yang besar akibat pertumbuhan yang tinggiyang besar akibat pertumbuhan yang tinggi
 Dari 32 % negara di dunia pada th 1976 , naikDari 32 % negara di dunia pada th 1976 , naik
menjadi 41 % pada th 2001 merasakanmenjadi 41 % pada th 2001 merasakan
pertumbuhan penduduknya sangat tinggi.pertumbuhan penduduknya sangat tinggi.
 Di negara berkembang, 41% pada th 1976 naikDi negara berkembang, 41% pada th 1976 naik
menjadi 54% pada th 2001 denganmenjadi 54% pada th 2001 dengan
pertumbuhan penduduk yang sangat tinggipertumbuhan penduduk yang sangat tinggi
MASALAH-MASALAH KEPENDUDUKANMASALAH-MASALAH KEPENDUDUKAN
 26 % dari negara kurang berkembang pada th 1976 dan26 % dari negara kurang berkembang pada th 1976 dan
73 % pada th 2001 merasakan pertumbuhan73 % pada th 2001 merasakan pertumbuhan
penduduknya sangat tinggipenduduknya sangat tinggi
 Di negara maju hanya 3 % negara yg merasaDi negara maju hanya 3 % negara yg merasa
pertumbuhan penduduknya sangat tinggi pada th 1976pertumbuhan penduduknya sangat tinggi pada th 1976
maupun th 2001 bahkan pada th 2001 62 % merasamaupun th 2001 bahkan pada th 2001 62 % merasa
pertumbuhannya cukup dan 35 % merasa sangat rendah.pertumbuhannya cukup dan 35 % merasa sangat rendah.
 Pada th 1950-an jumlah penduduk dunia sekitar 2,5Pada th 1950-an jumlah penduduk dunia sekitar 2,5
milyar, 1970-an menjadi 3,7 milyar, th 1980-an sebesarmilyar, 1970-an menjadi 3,7 milyar, th 1980-an sebesar
5,2 milyar, akhir 1990-an menjadi 6,25 milyar dan pada5,2 milyar, akhir 1990-an menjadi 6,25 milyar dan pada
tahun 2025 nanti diperkirakan jumlah penduduk duniatahun 2025 nanti diperkirakan jumlah penduduk dunia
menjadi 8,5 milyar.menjadi 8,5 milyar.
 Indonesia merupakan negara no 4 terbesar jumlahIndonesia merupakan negara no 4 terbesar jumlah
penduduknya, sesudah China, Amerika dan Indiapenduduknya, sesudah China, Amerika dan India
2. Tingkat fertilitas yang tinggi2. Tingkat fertilitas yang tinggi
 44 % negara di dunia pada th 2001 masih merasakan44 % negara di dunia pada th 2001 masih merasakan
tingkat fertilitasnya sangat tinggitingkat fertilitasnya sangat tinggi
 Hanya 2 % negara maju yang masih merasa bahwaHanya 2 % negara maju yang masih merasa bahwa
fertilitasnya sangat tinggi, bahkan 50 % merasa sangatfertilitasnya sangat tinggi, bahkan 50 % merasa sangat
rendahrendah
 58 % negara berkembang merasa tingkat fertilitasnya58 % negara berkembang merasa tingkat fertilitasnya
sangat tinggi dan 78 % negara kurang berkembang dansangat tinggi dan 78 % negara kurang berkembang dan
hanya 22 % yang merasa cukup.hanya 22 % yang merasa cukup.
3. Angka kematian yang masih tinggi3. Angka kematian yang masih tinggi
 Angka kematian yang masih tinggi di sebagian besarAngka kematian yang masih tinggi di sebagian besar
negara di dunia (70 %) pada th 2001. 30 % di negaranegara di dunia (70 %) pada th 2001. 30 % di negara
maju, 83 % di negara berkembang dan 100 % negaramaju, 83 % di negara berkembang dan 100 % negara
kurang berkembang masih mengalami angka kematiankurang berkembang masih mengalami angka kematian
yang tinggiIMR, MMR dan kematian anak <5 th)yang tinggiIMR, MMR dan kematian anak <5 th)
 Angka harapan hidup juga demikian. Periode 2000-2005Angka harapan hidup juga demikian. Periode 2000-2005
rata-rata angka harapan hidup di negara majurata-rata angka harapan hidup di negara maju
diperkirakan 76 th, 64 tahun di negara berkembang dandiperkirakan 76 th, 64 tahun di negara berkembang dan
51 th di negara kurang berkembang51 th di negara kurang berkembang
MASALAH KEPENDUDUKAN DIMASALAH KEPENDUDUKAN DI
INDONESIAINDONESIA
 Tingkat pertumbuhan penduduk yg masih tinggiTingkat pertumbuhan penduduk yg masih tinggi
walaupun sudah terjadi penurunan dari 2,3 % pada thwalaupun sudah terjadi penurunan dari 2,3 % pada th
1975 menjadi 1,4 pada th 2000.1975 menjadi 1,4 pada th 2000.
 Jumlah penduduk naik dari 134,5 juta pada th 1975Jumlah penduduk naik dari 134,5 juta pada th 1975
menjadi 212 juta pada th2000.menjadi 212 juta pada th2000.
 Pola persebaran yang tidak merata. 60 % pendudukPola persebaran yang tidak merata. 60 % penduduk
tinggal di pulau Jawa yang luasnya hanya 7 %.tinggal di pulau Jawa yang luasnya hanya 7 %.
 Tingkat kepadatan penduduk yang tidak berimbang.Tingkat kepadatan penduduk yang tidak berimbang.
Pada th 1980, rata-rata penduduk per km2 di pulau JawaPada th 1980, rata-rata penduduk per km2 di pulau Jawa
sebesar 690, sedangkan di Sumatera 59, Kalimantan 12,sebesar 690, sedangkan di Sumatera 59, Kalimantan 12,
Sulawesi 55 orang dan pulau lainnya 19 orang per km2Sulawesi 55 orang dan pulau lainnya 19 orang per km2
MASALAH KEPENDUDUKAN DIMASALAH KEPENDUDUKAN DI
INDONESIAINDONESIA
 Angka fertilitas yang masih tinggi walaupun sudah terjadiAngka fertilitas yang masih tinggi walaupun sudah terjadi
penurunan TFR dari 5,2 pada th 1975 menjadi 2,6 padapenurunan TFR dari 5,2 pada th 1975 menjadi 2,6 pada
th 2000.th 2000.
 Struktur umur yang tidak menguntungkan. ProporsiStruktur umur yang tidak menguntungkan. Proporsi
penduduk umur muda 0-14 th sebesar 31 %penduduk umur muda 0-14 th sebesar 31 %
 Proporsi penduduk kota meningkat dari 17 % pada thProporsi penduduk kota meningkat dari 17 % pada th
1970-an menjadi 41 % pada th 2000.1970-an menjadi 41 % pada th 2000.
 Angka kematian juga masih tinggi terutama angkaAngka kematian juga masih tinggi terutama angka
kematian bayi dan kematian ibu walaupun sudah terjadikematian bayi dan kematian ibu walaupun sudah terjadi
penurunan IMR dari 126 pada th 1975 menjadi 48 padapenurunan IMR dari 126 pada th 1975 menjadi 48 pada
th 2000 dan penurunan MMR dari 470 pada th 1990th 2000 dan penurunan MMR dari 470 pada th 1990
menjadi 334 pada th 1997menjadi 334 pada th 1997
KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKANKEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN
 Kebijaksanaan kependudukan menurut PBBKebijaksanaan kependudukan menurut PBB
adalah:adalah: langkah-langkah dan program-langkah-langkah dan program-
program yang membantu tercapainyaprogram yang membantu tercapainya
tujuan-tujuan ekonomi, sosial demografistujuan-tujuan ekonomi, sosial demografis
dan tujuan-tujuan umum yang lain dengandan tujuan-tujuan umum yang lain dengan
jalan mempengaruhi variabel-variabeljalan mempengaruhi variabel-variabel
demografi yang utama yaitu; besarnya dandemografi yang utama yaitu; besarnya dan
pertumbuhan penduduk serta perubahanpertumbuhan penduduk serta perubahan
dan ciri-ciri demografisnyadan ciri-ciri demografisnya
 Kebijakan kependudukan berkaitan denganKebijakan kependudukan berkaitan dengan
dinamika kependudukan yang menyangkutdinamika kependudukan yang menyangkut
perubahan-perubahan, fertilitas, mortalitas danperubahan-perubahan, fertilitas, mortalitas dan
migrasi.migrasi.
JENIS KEBIJAKAN KEPENDUDUKANJENIS KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN
 Pendekatan spasial dapatPendekatan spasial dapat bersifat nasionalbersifat nasional dandan sektoralsektoral..
Kebijaksanaan yang bersifatKebijaksanaan yang bersifat nasionalnasional adalahadalah kebijakan yangkebijakan yang
terpadu mencakup segala segi kehidupan dengan tujuanterpadu mencakup segala segi kehidupan dengan tujuan
mengenai kependudukdn yang sama. Kebijakan sektoralmengenai kependudukdn yang sama. Kebijakan sektoral
adalah menyerahkan maslah kependudukan kepada satuadalah menyerahkan maslah kependudukan kepada satu
sektor sajasektor saja
 PendekatanPendekatan simptomatissimptomatis yaitu kebijaksanaan yang bertujuanyaitu kebijaksanaan yang bertujuan
mengatasi gejala yang timbul akibat masalah kependudukan.mengatasi gejala yang timbul akibat masalah kependudukan.
 PendekatanPendekatan kausatifkausatif yaitu; kebijakan yang didasarkan kepadayaitu; kebijakan yang didasarkan kepada
penyebab timbulnya masalah kependudukan tersebut.penyebab timbulnya masalah kependudukan tersebut.
 PendekatanPendekatan pronatalispronatalis yaitu kebijakan yang bertujuanyaitu kebijakan yang bertujuan
meningkatkan angka kelahiranmeningkatkan angka kelahiran
 PendekatanPendekatan anti natalisanti natalis yaitu kebijakan yang bertujuanyaitu kebijakan yang bertujuan
menurunkan angka kelahiranmenurunkan angka kelahiran
KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN DIKEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN DI
INDONESIAINDONESIA
 Pada pemerintahan orde lama (zaman Presiden Sukarno)Pada pemerintahan orde lama (zaman Presiden Sukarno)
Indonesia menganut kebijaksanaan kependudukan yangIndonesia menganut kebijaksanaan kependudukan yang
pronatalis.pronatalis.
 Kebijaksanaan yang anti natalis dikembangkan sejak Orde BaruKebijaksanaan yang anti natalis dikembangkan sejak Orde Baru
mulai pada awal Pelita I (1969/70 – 1973/74) dimana Programmulai pada awal Pelita I (1969/70 – 1973/74) dimana Program
Keluarga Berencana merupakan kebijakan kependudukan yangKeluarga Berencana merupakan kebijakan kependudukan yang
utama sebagai salah satu upaya penurunan fertilitas danutama sebagai salah satu upaya penurunan fertilitas dan
transimigrasi untuk mengurangi ketidakseimbangan persebarantransimigrasi untuk mengurangi ketidakseimbangan persebaran
penduduk. Kebijaksanaan kependudukan tersebut dimuali dipenduduk. Kebijaksanaan kependudukan tersebut dimuali di
propinsi Jawa-Bali.propinsi Jawa-Bali.
 Makna strategis maslah kependudukan yang mendasariMakna strategis maslah kependudukan yang mendasari
kebijaksanaan pembangunan kependudukan adalah:kebijaksanaan pembangunan kependudukan adalah:
kependudukan adalah aset pembangunan.jumlah pendudukkependudukan adalah aset pembangunan.jumlah penduduk
yang besar merupakan sumberdaya manusia terpentingyang besar merupakan sumberdaya manusia terpenting
bagi keberhasilan pembangunan, karena itu sambilbagi keberhasilan pembangunan, karena itu sambil
menekan kelahiran, pemerintah juga merancang berbagaimenekan kelahiran, pemerintah juga merancang berbagai
program untuk meningkatkan kualitas pendudukprogram untuk meningkatkan kualitas penduduk
PERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKANPERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN
DAN KELUARGA BERENCANADAN KELUARGA BERENCANA
 Program KB dimulai sebagai program nasionalProgram KB dimulai sebagai program nasional
sejak Pelita I di propinsi Jawa Bali yang padatsejak Pelita I di propinsi Jawa Bali yang padat
penduduknya.penduduknya.
1.1. Tujuan utamanya adalah menurunkan kelahiranTujuan utamanya adalah menurunkan kelahiran
disamping program lain untuk meningkatkandisamping program lain untuk meningkatkan
kualitas penduduk seperti; meningkatkankualitas penduduk seperti; meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak, meningkatkankesejahteraan ibu dan anak, meningkatkan
kemudahan dan kualitas pelayanan kesehatankemudahan dan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat, dan meningkatkan gizi dll.masyarakat, dan meningkatkan gizi dll.
PERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKANPERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN
DAN KELUARGA BERENCANADAN KELUARGA BERENCANA
 Pada Pelita II (1974/75 – 1978/79) target yang inginPada Pelita II (1974/75 – 1978/79) target yang ingin
dicapai adalah “menurunkan tingkat fertilitas sebesardicapai adalah “menurunkan tingkat fertilitas sebesar
50% pada tahun 1990 dibandingkan keadaan tahun50% pada tahun 1990 dibandingkan keadaan tahun
1971”. Pada periode ini dicanangkan “norma keluarga1971”. Pada periode ini dicanangkan “norma keluarga
kecil yang bahagia dan sejahtera” atau NKKBS.kecil yang bahagia dan sejahtera” atau NKKBS.
Kebijaksanaan kependudukan diarahkan kepada:Kebijaksanaan kependudukan diarahkan kepada:
1.1. Peningkatan dan intensifikasi pelaksanaan programPeningkatan dan intensifikasi pelaksanaan program
KB yang dimaksudkan menurunkan kelahiran melaluiKB yang dimaksudkan menurunkan kelahiran melalui
pemakaian kontrasepsipemakaian kontrasepsi
2.2. Pengembangan wilayah jangkauan KB. Program KB kePengembangan wilayah jangkauan KB. Program KB ke
Sumatra, NTB, Kalbar, Kalsel, Sulut dan Sulsel.Sumatra, NTB, Kalbar, Kalsel, Sulut dan Sulsel.
3.3. Peningkatan organisasi pelaksanaan program KBPeningkatan organisasi pelaksanaan program KB
sebagai konsekwensi dari diperluasnya jangkauansebagai konsekwensi dari diperluasnya jangkauan
wilayah.wilayah.
4.4. Meningkatkan keterpaduan program KB dan programMeningkatkan keterpaduan program KB dan program
pembangunan lainnya.pembangunan lainnya.
PERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKANPERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN
DAN KELUARGA BERENCANADAN KELUARGA BERENCANA
 Pada Pelita III (1979/80-1983/84) .tidak ada perubahanPada Pelita III (1979/80-1983/84) .tidak ada perubahan
yg berarti dari kebijakan sebelumnya namun adayg berarti dari kebijakan sebelumnya namun ada
beberapa hal yang dikembangkan:beberapa hal yang dikembangkan:
1.1. Fokus perhatian terhadap kependudukan semakinFokus perhatian terhadap kependudukan semakin
jelas.jelas.
2.2. Selain penurunan fertilitas perhatian juga difokuskanSelain penurunan fertilitas perhatian juga difokuskan
kepada peningkatan harapan hidup serta menurunkankepada peningkatan harapan hidup serta menurunkan
mortalitas.mortalitas.
3.3. Perhatian kepada masalah tingkat persebaranPerhatian kepada masalah tingkat persebaran
penduduk semakin terfokuspenduduk semakin terfokus
4.4. Perluasan jangkauan program ke seluruh propinsiPerluasan jangkauan program ke seluruh propinsi
5.5. Dimualinya program pendidikan kependudukan danDimualinya program pendidikan kependudukan dan
peningkatan partisipasi masyarakat.peningkatan partisipasi masyarakat.
PERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKANPERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN
DAN KELUARGA BERENCANADAN KELUARGA BERENCANA
 Pada Pelita IV (1984/85-1988/1999) . Titik perhatianPada Pelita IV (1984/85-1988/1999) . Titik perhatian
diarahkan kepada:diarahkan kepada:
1.1. Penurunan angka kelahiranPenurunan angka kelahiran
2.2. Peningkatan kesejahteraan ibu dan anakPeningkatan kesejahteraan ibu dan anak
3.3. Peningkatan angka harapan hidupPeningkatan angka harapan hidup
4.4. Penurunan mortalitas, terutama bayi dan anak.Penurunan mortalitas, terutama bayi dan anak.
Pemerintah lebih meningkatkan program-program yangPemerintah lebih meningkatkan program-program yang
Mengarah kepada penyadaran dengan harapan agarMengarah kepada penyadaran dengan harapan agar
masyarakat semakin menerima NKKBSmasyarakat semakin menerima NKKBS
Agenda lain yang semakin dikembangkan adalah:Agenda lain yang semakin dikembangkan adalah:
1.1. Peningkatan peran wanita dan remaja.Peningkatan peran wanita dan remaja.
2.2. Peningkatan kualitas SDMPeningkatan kualitas SDM
PERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKANPERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN
DAN KELUARGA BERENCANADAN KELUARGA BERENCANA
 Pada Pelita V (1989/1990-1993/94) . PeriodePada Pelita V (1989/1990-1993/94) . Periode
yang merupakan akhir yangka panjang I (PJPyang merupakan akhir yangka panjang I (PJP
I).Titik perhatian diarahkan kepada:I).Titik perhatian diarahkan kepada:
1.1. Mengendalikan pertumbuhan penduduk dalamMengendalikan pertumbuhan penduduk dalam
rangka meningkatkan SDM.rangka meningkatkan SDM.
2.2. Menurunkan angka kelahiran baik secaraMenurunkan angka kelahiran baik secara
langsung maupun tidak langsung melaluilangsung maupun tidak langsung melalui
peningkatan kesejahteraan penduduk danpeningkatan kesejahteraan penduduk dan
masyarakatmasyarakat
3.3. Menurunkan angka mortalitas, khususnya bayi,Menurunkan angka mortalitas, khususnya bayi,
anak dan ibu dan meningkatkan angka harapananak dan ibu dan meningkatkan angka harapan
hiduphidup
4.4. Meningkatkan kualitas pendudukMeningkatkan kualitas penduduk
PERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKANPERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN
DAN KELUARGA BERENCANADAN KELUARGA BERENCANA
 Pada Pelita VI (1994/95-1998/1999) . MeskipunPada Pelita VI (1994/95-1998/1999) . Meskipun
kebijakan kependudukan hampirsama dengan Pelitakebijakan kependudukan hampirsama dengan Pelita
sebelumnya namun adapenekanan kebijakan padasebelumnya namun adapenekanan kebijakan pada
periode ini kearah:periode ini kearah:
1.1. Soal jumlah dan penduduk usia muda masih menjadiSoal jumlah dan penduduk usia muda masih menjadi
perhatian. Karena itu pemikiran terhadap tatananperhatian. Karena itu pemikiran terhadap tatanan
ketenagakerjaan masa mendatang mulai lebihketenagakerjaan masa mendatang mulai lebih
dipikirkandipikirkan
2.2. Karena usia sekolah semakin meningkat, makaKarena usia sekolah semakin meningkat, maka
pemerintah pada periode ini berupaya meningkatkanpemerintah pada periode ini berupaya meningkatkan
dan mempermudah akses ke dunia pendidikan (wajardan mempermudah akses ke dunia pendidikan (wajar
9 tahun)9 tahun)
3.3. Pemerataan dan peningkatan pemerataan pelayananPemerataan dan peningkatan pemerataan pelayanan
kesehatan secara lebih terpadu.kesehatan secara lebih terpadu.
4.4. Penyediaan lapangan kerja.Penyediaan lapangan kerja.
PELAKSANAAN PROGRAM KBPELAKSANAAN PROGRAM KB
 Masa perintisan (1950-1970).Masa perintisan (1950-1970).
• Kepedulian sejumlah individu terhadap masalah kependudukanKepedulian sejumlah individu terhadap masalah kependudukan
yang tidak terkendali karena tingginya angka kelahiran.yang tidak terkendali karena tingginya angka kelahiran.
• Dibentuknya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia atauDibentuknya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia atau
PKBI pada akhir 1957.PKBI pada akhir 1957.
• Pada th 1968 pemerintah mulai berperan secara aktif denganPada th 1968 pemerintah mulai berperan secara aktif dengan
mendirikan LKBN (Lembaga Keluarga Berencana Indonesia),mendirikan LKBN (Lembaga Keluarga Berencana Indonesia),
suatu lembaga semi pemerintah. Dibentuknya BKKBN sebagaisuatu lembaga semi pemerintah. Dibentuknya BKKBN sebagai
Badan pemerintah yang ditugasi melaksanakan program KBBadan pemerintah yang ditugasi melaksanakan program KB
pada tahun 1970 atas dasar bahwa KB bukan terbatas padapada tahun 1970 atas dasar bahwa KB bukan terbatas pada
masalah medis saja, akan tetapi juga masalah sosial budaya.KBmasalah medis saja, akan tetapi juga masalah sosial budaya.KB
merupakan agenda utama dari pembangunan kependudukanmerupakan agenda utama dari pembangunan kependudukan
dan titik perhatian pada penyadaran masyarakat tentangdan titik perhatian pada penyadaran masyarakat tentang
pentingnya KB, namun dilakukan secara diam-diam melaluipentingnya KB, namun dilakukan secara diam-diam melalui
pendekatan klinis (klinical based)pendekatan klinis (klinical based)
PELAKSANAAN PROGRAM KBPELAKSANAAN PROGRAM KB
 Masa pembangunan (1970 – 1990)Masa pembangunan (1970 – 1990)
• Perhatian difokuskan kepada bagaimana merealisasikan programPerhatian difokuskan kepada bagaimana merealisasikan program
kependudukan.kependudukan.
• Operasionalisasi program KB diwarnai oleh 2 aspek yang menonjolOperasionalisasi program KB diwarnai oleh 2 aspek yang menonjol
yaitu:yaitu: pertama upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang arti penting dari program KB, kedua pelaksaan program
KB melalui pelayanan medis yang tersedia.
• Upaya peningkatan kesadaran masyarakat sudah dilakukan secara
terbuka melalui kegiatan Komunikasi Edukasi dan Informasi (KIE)
dengan memanfaatkan sarana dan media KIE yang ada (radio, TV,
video dll) Tujuannya adalah mendorong proses perubahan
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap KB sehingga
secara mandiri dapat mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera
sebagai suatu norma yg melembaga dan membudaya dalam
masyarakat.
• Pelayanan kontrasepsi sudah digalakkan secara terbuka dan
pendekatan program berkembang kepada pendekatan masyarakat
(community based)
PELAKSANAAN PROGRAM KBPELAKSANAAN PROGRAM KB
 Masa pelembagaan (sejak 1990)Masa pelembagaan (sejak 1990)
• Pematangan kondisi masyarakat untuk menerima konsepPematangan kondisi masyarakat untuk menerima konsep
keluarga kecil bahagia sejahtera.keluarga kecil bahagia sejahtera.
• Program KB beralih menjadi gerakan masyarakat melalui “Program KB beralih menjadi gerakan masyarakat melalui “
gerakan Ibu Sehat Sejahtera, Kampanye Keluarga Kecil Mandirigerakan Ibu Sehat Sejahtera, Kampanye Keluarga Kecil Mandiri
dll”dll”
• Munculnya peran organisasi swasta (IDI, IBI, ISFI dll)Munculnya peran organisasi swasta (IDI, IBI, ISFI dll)
• Meningkatnya peran sektor swasta melalui kampanye LingkaranMeningkatnya peran sektor swasta melalui kampanye Lingkaran
Biru, Lingkaran Emas.Biru, Lingkaran Emas.
• Digalakkannya keterpaduan program KB dengan programDigalakkannya keterpaduan program KB dengan program
pembangunan lainnya (beyond family planning).pembangunan lainnya (beyond family planning).
• Pada periode ini pendekatan program berkembang denganPada periode ini pendekatan program berkembang dengan
peran sektor swasta (private based)peran sektor swasta (private based)
ASPEK PELAKSANAAN PROGRAM KBASPEK PELAKSANAAN PROGRAM KB
 Aspek penerangan melalui kegiatan KIE berupa kampanye,
pemanfaatan sarana dan media penerangan yang ada serta
penerangan wawan muka. Pengembangan pelatihan-
pelatihan untuk mempercepat proses diterimanya konsep
NKKBS dengan mengembangkan bahan-bahan
instruksional dll.
 Aspek pelayanan kontrasepsi mulai dari pelayanan pada
klinik yang statis sampai pengembangan Tim Medis Keliling
yang kemudian berkembang menjadi Tim KB
Keliling.Dilihat dari substansi masalah, pelayanan
kontrasepsi dapat dibagi 3 fase:
1. Fase I: sasarannya untuk menunda kehamilan.
2. Fase II: sasarannya untuk penjarangan kehamilan.
3. Fase III: sasarannya pelayanan diarahkan untuk mengakhiri
kesuburan.
ASPEK PELAKSANAAN PROGRAM KBASPEK PELAKSANAAN PROGRAM KB
 Diversifikasi program KB diluar kegiatan teknis medis.
1. Memadukan program KB dengan kesehatan keluarga melalui
peningkatan kesehatan ibu dan anak.
2. Pemaduan program KB dengan pembangunan sektor yang
bersifat ekonomis produktif.
3. Pengayoman psikologis bagi para peserta KB dan keluarganya.
Operasionalisasi program tersebut diwujudkan dalam bentuk
a. Pembangunan keluarga sejahtera melalui program
integrasi.
b. Bina Keluarga Balita (BKB)
c. Usaha Perbaikan Gizi Kelurga (UPGK)
d. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
yang kemudian berkembang menjadi Usaha Peningkatan
Pendapatan Kelurga Sejahtera (UPPKS)
e. Pos Pelayanan Terpadu (posyandu)
f. Kampanya ibu sehat sejahtera (KISS) yang kemudian
berkembang menjadi Gerakan Sayang Ibu (GSI).
PROGRAM KB ERA REFORMASIPROGRAM KB ERA REFORMASI
 Pendekatan program KB sejak tahun 2000 mengalamiPendekatan program KB sejak tahun 2000 mengalami
perkembangan yang disebut Program KB era baru.perkembangan yang disebut Program KB era baru.
 Perubahan dari :Perubahan dari :
• Program yang didorong oleh pemerintah menjadi program yangProgram yang didorong oleh pemerintah menjadi program yang
didorong oleh masyarakatdidorong oleh masyarakat
• Pelaksanaan program berdasarkan aturan-aturan menjadi pelaksanaanPelaksanaan program berdasarkan aturan-aturan menjadi pelaksanaan
program berdasarkan visi dan misi.program berdasarkan visi dan misi.
• Evaluasi terfokus kepada aspek kuantitatif menjadi aspek kualitatifEvaluasi terfokus kepada aspek kuantitatif menjadi aspek kualitatif
 Adanya perubahan lingkungan strategis:Adanya perubahan lingkungan strategis:
• DesentralisasiDesentralisasi
• GlobalisasiGlobalisasi
• Keterbukaan dan good governanceKeterbukaan dan good governance
• AkuntabilitasAkuntabilitas
• Hak-hak azazi manusia – hak-hak reproduksi.Hak-hak azazi manusia – hak-hak reproduksi.
VISI DAN MISI PROGRAM KB ERA BARUVISI DAN MISI PROGRAM KB ERA BARU
 Visi ; seluruh keluarga ikut KB
 MISSI : Mewujudkan Keluarga kecil bahagia sejahtera
 Nilai : Cerdas, Ulet Bermitra
 Grand strategi ; 1. Menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat dalm ber KB
 2. Menata kembali pengelolaan Program KB
 3. Meningkatkan SDM Operasional ProgramKB
 4. Meningkatkan Ketahanan dan Kesjhtraan Klg
melalui Prog KB
 5. Meningkatkan pembiayaan Program KB
DEMOGRAFI DASAR

More Related Content

What's hot

Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3jopiwildani
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Aulia Nofrianti
 
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANNikken Istifani
 
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XGeografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XPutri Alfisyahrini
 
Konsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahanKonsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahanPotpotya Fitri
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanHIMA KS FISIP UNPAD
 
Prinsip prinsip geografi
Prinsip prinsip geografiPrinsip prinsip geografi
Prinsip prinsip geografiAyik Novitasari
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanbramantiyo marjuki
 
Perkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografiPerkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografisulusuban
 
Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Rivai Anas Amirul Huda
 
Demografi 2
Demografi 2Demografi 2
Demografi 2riyan
 
Teori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTeori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTrisna Nurdiaman
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiSugeng Budiharsono
 
1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptx
1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptx1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptx
1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptxAnasFatkhulloh1
 
Komponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisKomponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisAgus Candra
 

What's hot (20)

Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
 
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Transisi Demografi
Transisi DemografiTransisi Demografi
Transisi Demografi
 
1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi
 
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XGeografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
 
Konsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahanKonsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahan
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukan
 
Prinsip prinsip geografi
Prinsip prinsip geografiPrinsip prinsip geografi
Prinsip prinsip geografi
 
Teori pertumbuhan kota
Teori pertumbuhan kotaTeori pertumbuhan kota
Teori pertumbuhan kota
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
 
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasiPerhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
 
Perkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografiPerkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografi
 
Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Geografi Bab Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
 
Demografi 2
Demografi 2Demografi 2
Demografi 2
 
Teori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTeori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukan
 
Dinamika kependudukan
Dinamika kependudukanDinamika kependudukan
Dinamika kependudukan
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptx
1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptx1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptx
1. Perkembangan Ilmu Geografi.pptx
 
Komponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisKomponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografis
 

Similar to DEMOGRAFI DASAR

Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoYabniel Lit Jingga
 
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).pptEkonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).pptJumriani8
 
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DADemografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DAAlfius Taarelluan
 
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptxPPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptxEvelinaGurning
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukSeptian Muna Barakati
 
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaMakalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaMakalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiDewi_Sejarah
 
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.pptKelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.pptZuniSetyonusanti1
 
Demografi 1
Demografi 1Demografi 1
Demografi 1riyan
 
Demografi 1
Demografi 1Demografi 1
Demografi 1riyan
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaanindah puspa pratiwi
 

Similar to DEMOGRAFI DASAR (20)

Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup
Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidupPendidikan kependudukan dan lingkungan hidup
Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup
 
Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indo
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).pptEkonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
 
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DADemografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DA
 
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptxPPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
 
Tugas isd #1
Tugas isd #1Tugas isd #1
Tugas isd #1
 
Antroposfer
AntroposferAntroposfer
Antroposfer
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaMakalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
 
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaMakalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografi
 
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.pptKelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
 
Kependudukan dan lingkungan hidup
Kependudukan dan lingkungan hidupKependudukan dan lingkungan hidup
Kependudukan dan lingkungan hidup
 
Demografi 1
Demografi 1Demografi 1
Demografi 1
 
Demografi 1
Demografi 1Demografi 1
Demografi 1
 
pelayanan kb
pelayanan kbpelayanan kb
pelayanan kb
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
 

More from Surya Ardi

Sda perkebunan
Sda perkebunanSda perkebunan
Sda perkebunanSurya Ardi
 
Makalah colenterata
Makalah colenterataMakalah colenterata
Makalah colenterataSurya Ardi
 
Arti lambang bendera pbb
Arti lambang bendera pbbArti lambang bendera pbb
Arti lambang bendera pbbSurya Ardi
 
coelenterata(paling baru)
coelenterata(paling baru)coelenterata(paling baru)
coelenterata(paling baru)Surya Ardi
 
Realitas kehidupan sosial (keluarga)
Realitas kehidupan sosial (keluarga)Realitas kehidupan sosial (keluarga)
Realitas kehidupan sosial (keluarga)Surya Ardi
 
Presentasi dengan template dan wizard template
Presentasi dengan template dan wizard templatePresentasi dengan template dan wizard template
Presentasi dengan template dan wizard templateSurya Ardi
 
Sk kisi-kisi-un-tahun-pelajaran-2014-2015
Sk kisi-kisi-un-tahun-pelajaran-2014-2015Sk kisi-kisi-un-tahun-pelajaran-2014-2015
Sk kisi-kisi-un-tahun-pelajaran-2014-2015Surya Ardi
 
sosiologi Primordialisme dan etnosentrisme
sosiologi Primordialisme dan etnosentrismesosiologi Primordialisme dan etnosentrisme
sosiologi Primordialisme dan etnosentrismeSurya Ardi
 
Sosiologi mutual akulturasi
Sosiologi mutual akulturasiSosiologi mutual akulturasi
Sosiologi mutual akulturasiSurya Ardi
 
Akuntansi dan kegiatan perusahaan
Akuntansi dan kegiatan perusahaanAkuntansi dan kegiatan perusahaan
Akuntansi dan kegiatan perusahaanSurya Ardi
 
sosiologi Interseksi
sosiologi Interseksisosiologi Interseksi
sosiologi InterseksiSurya Ardi
 
Coelenterata biologi
Coelenterata biologiCoelenterata biologi
Coelenterata biologiSurya Ardi
 
Sejarah perlawanan ri
Sejarah perlawanan riSejarah perlawanan ri
Sejarah perlawanan riSurya Ardi
 

More from Surya Ardi (20)

Sda perkebunan
Sda perkebunanSda perkebunan
Sda perkebunan
 
Puisi lama
Puisi lamaPuisi lama
Puisi lama
 
Makalah colenterata
Makalah colenterataMakalah colenterata
Makalah colenterata
 
lembar wakaf
lembar  wakaflembar  wakaf
lembar wakaf
 
Hasad
HasadHasad
Hasad
 
Arti lambang bendera pbb
Arti lambang bendera pbbArti lambang bendera pbb
Arti lambang bendera pbb
 
coelenterata(paling baru)
coelenterata(paling baru)coelenterata(paling baru)
coelenterata(paling baru)
 
Realitas kehidupan sosial (keluarga)
Realitas kehidupan sosial (keluarga)Realitas kehidupan sosial (keluarga)
Realitas kehidupan sosial (keluarga)
 
Puisi baru
Puisi baruPuisi baru
Puisi baru
 
Virus ebola
Virus ebolaVirus ebola
Virus ebola
 
Presentasi dengan template dan wizard template
Presentasi dengan template dan wizard templatePresentasi dengan template dan wizard template
Presentasi dengan template dan wizard template
 
Sk kisi-kisi-un-tahun-pelajaran-2014-2015
Sk kisi-kisi-un-tahun-pelajaran-2014-2015Sk kisi-kisi-un-tahun-pelajaran-2014-2015
Sk kisi-kisi-un-tahun-pelajaran-2014-2015
 
sosiologi Primordialisme dan etnosentrisme
sosiologi Primordialisme dan etnosentrismesosiologi Primordialisme dan etnosentrisme
sosiologi Primordialisme dan etnosentrisme
 
Sosiologi mutual akulturasi
Sosiologi mutual akulturasiSosiologi mutual akulturasi
Sosiologi mutual akulturasi
 
Akuntansi dan kegiatan perusahaan
Akuntansi dan kegiatan perusahaanAkuntansi dan kegiatan perusahaan
Akuntansi dan kegiatan perusahaan
 
sosiologi Interseksi
sosiologi Interseksisosiologi Interseksi
sosiologi Interseksi
 
Coelenterata biologi
Coelenterata biologiCoelenterata biologi
Coelenterata biologi
 
konsolidasi
konsolidasikonsolidasi
konsolidasi
 
APBD
APBDAPBD
APBD
 
Sejarah perlawanan ri
Sejarah perlawanan riSejarah perlawanan ri
Sejarah perlawanan ri
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

DEMOGRAFI DASAR

  • 2. TOPIK BAHASANTOPIK BAHASAN 1.1. Konsep Dasar dan pengertianKonsep Dasar dan pengertian KependudukanKependudukan 2.2. Fertilitas dan ukuran dasarFertilitas dan ukuran dasar fertilitas, tugasfertilitas, tugas 3.3. Mortalitas dan ukuran dasarMortalitas dan ukuran dasar mortalitasmortalitas 4.4. Migrasi dan ukuran dasarMigrasi dan ukuran dasar migrasi, tugasmigrasi, tugas 5.5. Sumberdata kependudukanSumberdata kependudukan 6.6. Faktor-faktor yangFaktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas,tugasmempengaruhi fertilitas,tugas  Temu ITemu I  Temu IITemu II  Temu IVTemu IV
  • 3. TOPIK BAHASANTOPIK BAHASAN 7.7. Faktor-faktor yang mempengaruhiFaktor-faktor yang mempengaruhi mortalitasmortalitas 8.8. Pertumbuhan, struktur dan persebaranPertumbuhan, struktur dan persebaran PendudukPenduduk 9.9. Hubungan kependudukan denganHubungan kependudukan dengan pembangunan ekonomipembangunan ekonomi 10.10. Hubungan kependudukan denganHubungan kependudukan dengan kesehatan dan lingkungankesehatan dan lingkungan 11.11. Masalah-masalah kependudukan danMasalah-masalah kependudukan dan upaya pengendalianupaya pengendalian 12.12. Program KB NasionalProgram KB Nasional  Temu IVTemu IV  Temu VTemu V  Temu VITemu VI  Temu VIITemu VII  Temu VIIITemu VIII
  • 4. PENGERTIANPENGERTIAN Pengertian Demografi menurut beberapa ahli:Pengertian Demografi menurut beberapa ahli:  Donald J.BogueDonald J.Bogue: Ilmu yg mempelajari secara: Ilmu yg mempelajari secara statistik dan matematik tantang besar, komposisistatistik dan matematik tantang besar, komposisi dan distribusi pendudukdan, perubahannyadan distribusi pendudukdan, perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponensepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu; Kelahiran (Fertilitas), Kematiandemografi yaitu; Kelahiran (Fertilitas), Kematian (Mortalitas), Perkawinan, Migrasi dan Mobilitas(Mortalitas), Perkawinan, Migrasi dan Mobilitas Sosial.Sosial.  George W. BarcleyGeorge W. Barcley: memberi gambaran yang: memberi gambaran yang menarik dari penduduk yang digambarkan secaramenarik dari penduduk yang digambarkan secara statistik dan mempelajari tingkah laku keseluruhan,statistik dan mempelajari tingkah laku keseluruhan, bukan tingkah laku peroranganbukan tingkah laku perorangan
  • 5. PENGERTIANPENGERTIAN Pengertian Demografi menurut beberapa ahli:Pengertian Demografi menurut beberapa ahli:  Philip M.Hauser & Dudley Duncan:Philip M.Hauser & Dudley Duncan: demografidemografi mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorialmempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahannya dandan komposisi penduduk serta perubahannya dan sebab perubahan tsbsebab perubahan tsb  D.V GlassD.V Glass: adalah suatu studi yang terbatas pada: adalah suatu studi yang terbatas pada perilaku kelompok manusia sebagai pengaruh dariperilaku kelompok manusia sebagai pengaruh dari kelahiran, kematian dan migrasi.kelahiran, kematian dan migrasi.  Demografi disebut juga “Tata Buku-Sosial” atauDemografi disebut juga “Tata Buku-Sosial” atau “Social Book-Keeping”(Suszmilch, Guillard, Wolfe)“Social Book-Keeping”(Suszmilch, Guillard, Wolfe)
  • 6. PENGERTIANPENGERTIAN Dari pengertian-pengertian diatas dapatDari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwadisimpulkan bahwa Demografi adalah:Demografi adalah:  Ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaanIlmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahan-perubahan penduduk atau denganperubahan-perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal ihwal yang berhubungankata lain segala hal ihwal yang berhubungan dengan komponen-komponen perubahandengan komponen-komponen perubahan tersebut seperti; kelahiran, kematian, migrasitersebut seperti; kelahiran, kematian, migrasi sehingga menghasilkan suatu kedaan dansehingga menghasilkan suatu kedaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jeniskomposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin tertentukelamin tertentu POOR DEMOGRAPY = ANALITIK MATEMATIK
  • 7. PENGERTIANPENGERTIAN Kependudukan adalah:Kependudukan adalah:  Ilmu yang merupakan penghubung antaraIlmu yang merupakan penghubung antara penduduk dan sistem sosial sehingga dapatpenduduk dan sistem sosial sehingga dapat mencari faktor yang menyebabkan perubahan-mencari faktor yang menyebabkan perubahan- perubahan dari demografi dengan menganalisaperubahan dari demografi dengan menganalisa determinan-determinan dan konsekwensi-determinan-determinan dan konsekwensi- konsekwensi dari pertambahan penduduk.konsekwensi dari pertambahan penduduk. Social Demography, Population Studies, Demographic Sociology atau Sociological Demography
  • 8. DEMOGRAFI Perubahan-perubahan (Dinamika) penduduk secara Statistik matematik MENGAPA terjadi perubahan? KEPENDUDUKAN Mengkaji faktor-faktor (non demografis), sosial, ekonomi, Budaya, geografi, psikoligi, Politik dsb
  • 9. TUJUAN DAN PENGGUNAANTUJUAN DAN PENGGUNAAN DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKANDEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN  Mempelajari jumlah dan distribusi pendudukMempelajari jumlah dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentudalam suatu daerah tertentu  Menjelaskan pertumbuhan masa lampau,Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan datapenurunannya dan persebarannya dengan data yang tersediayang tersedia  Mengembangkan hubungan sebab akibat antaraMengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dg bermacam-macamperkembangan penduduk dg bermacam-macam aspek sosialaspek sosial  Memcoba meramalkan pertumbuhan penduduk diMemcoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-masa yang akan datang dan kemungkinan- kemungkinan konsekwensinya.kemungkinan konsekwensinya.
  • 10. DINAMIKA PENDUDUKDINAMIKA PENDUDUK  Pertumbuhan penduduk yangPertumbuhan penduduk yang merupakan keseimbangan yangmerupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatandinamis antara kekuatan-kekuatan yangyang menambahmenambah dan kekuatan-dan kekuatan- kekuatan yangkekuatan yang mengurangimengurangi jumlahjumlah pendudukpenduduk
  • 11. KOMPONEN PERTUMBUHANKOMPONEN PERTUMBUHAN PENDUDUKPENDUDUK  Kelahiran (fertilitas): faktor penambahKelahiran (fertilitas): faktor penambah  Kematian (mortalitas):faktor pengurangKematian (mortalitas):faktor pengurang  Migrasi masuk (in-migration): faktorMigrasi masuk (in-migration): faktor penambahpenambah  Migrasi keluar (out-migration): faktorMigrasi keluar (out-migration): faktor pengurangpengurang
  • 12. KOMPONEN PERTUMBUHAN PENDUDUKKOMPONEN PERTUMBUHAN PENDUDUK Pt = Po + (B-D) + (Mi – Mo) Perubahan reproduktif (reproductive change) Pertumbuhan Alami (natural increase) Migrasi neto (net migration) Po = jumlah penduduk pada waktu terdahulu Pt = jumlah penduduk pada waktu yg akan datang B = jumlah kelahiran yg terjadi pada jangka waktu kedua kejadian (waktu 0 dan t) D = jumlah kematian yg terjadi pada jangka waktu kedua kejadian tersebut (waktu 0 dan t) Mo = migrasi keluar pada jangka waktu kedua kejadian Mi = migrasi masuk pada jangka waktu kedua kejadian
  • 13. PENUGASANPENUGASAN MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK KOMPONEN MIGRASI NETO POSITIF NEGATIF NOL M>F M<F M=F M = Mortalitas (kematian) F = Fertilitas (kelahiran) N = Naik T = Turun S = Stabil
  • 14. PENUGASANPENUGASAN MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK N,T,S T T KOMPONEN MIGRASI NETO POSITIF NEGATIF NOL M>F M<F M=F M = Mortalitas (kematian) F = Fertilitas (kelahiran) N = Naik T = Turun S = Stabil N N,T,S N N T S
  • 15. KELAHIRAN (FERTILITAS)KELAHIRAN (FERTILITAS)  Fertilitas dalam pengertian demografiFertilitas dalam pengertian demografi adalah: kemampuan riil seorang wanita atauadalah: kemampuan riil seorang wanita atau sekelompok untuk melahirkan, yangsekelompok untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yangdicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan hidupdilahirkan hidup..  Fecunditas adalah: potensi fisik seorangFecunditas adalah: potensi fisik seorang wanita untuk melahirkan anakwanita untuk melahirkan anak
  • 16. KONSEP-KONSEP FERTILITASKONSEP-KONSEP FERTILITAS  Lahir hidup (live birth) menurut PBB dan WHO:Lahir hidup (live birth) menurut PBB dan WHO: kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkankelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya didalam kandungan, dimana si bayilamanya didalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti;menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti; bernafas, ada denyut jantung atau denyut talibernafas, ada denyut jantung atau denyut tali pusat atau gerakan-gerakan otot.pusat atau gerakan-gerakan otot.  Lahir mati (still birth): adalah kelahiran seorangLahir mati (still birth): adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yg berumur paling sedikit 28bayi dari kandungan yg berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tandaminggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.kehidupan.
  • 17. KONSEP-KONSEP FERTILITASKONSEP-KONSEP FERTILITAS  Abortus adalah kematian bayi dalamAbortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilankandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu dapat disengajakurang dari 28 minggu dapat disengaja (induced abortion) dan tidak disengaja(induced abortion) dan tidak disengaja (spontaneous abortion)(spontaneous abortion)  Masa reproduksi adalah masa dimanaMasa reproduksi adalah masa dimana seorang wanita mampu melahirkan, yangseorang wanita mampu melahirkan, yang disebut juga usia subur.disebut juga usia subur.
  • 18. UKURAN DASAR FERTILITASUKURAN DASAR FERTILITAS  Ada 2 macam pendekatan:Ada 2 macam pendekatan: • Yearly performance (current fertility) yaitu;Yearly performance (current fertility) yaitu; mencerminkan fertilitas dari suatu kelompokmencerminkan fertilitas dari suatu kelompok penduduk/berbagai kelompok penduduk untukpenduduk/berbagai kelompok penduduk untuk jangka waktu satu tahunjangka waktu satu tahun • Reproductive History (cumulative fertility)Reproductive History (cumulative fertility) yaitu; mencerminkan banyaknya kelahiranyaitu; mencerminkan banyaknya kelahiran sekelompok atau beberapa kelompok wanitasekelompok atau beberapa kelompok wanita selama masa reproduksinya; dan ini disebutselama masa reproduksinya; dan ini disebut juga paritas.juga paritas.
  • 19. UKURAN DASAR FERTILITASUKURAN DASAR FERTILITAS  Yearly performance (current fertility) yaitu; mencerminkanYearly performance (current fertility) yaitu; mencerminkan fertilitas dari suatu kelompok penduduk/berbagai kelompokfertilitas dari suatu kelompok penduduk/berbagai kelompok penduduk untuk jangka waktu satu tahun.penduduk untuk jangka waktu satu tahun. 1.1. Angka Kelahiran Kasar (crude birth rate) yaitu: jumlah kelahiranAngka Kelahiran Kasar (crude birth rate) yaitu: jumlah kelahiran hidup per 1000 penduduk dalam suatu tahun tertentuhidup per 1000 penduduk dalam suatu tahun tertentu Rumus: CBR = -- X kRumus: CBR = -- X k CBR : angka kelahiran kasarCBR : angka kelahiran kasar BB :: jumlah kelahiran hidup pada suatu tahun tertentujumlah kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu DD : jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang: jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang samasama kk : konstanta biasanya 1000: konstanta biasanya 1000 CBR Indonesia th 1980 = 35 artinya jumlah kelahiran hidupCBR Indonesia th 1980 = 35 artinya jumlah kelahiran hidup per 1000 penduduk di Indonesia pada tahun 1980 adalahper 1000 penduduk di Indonesia pada tahun 1980 adalah 35kelahiran35kelahiran B P
  • 20. KEBAIKAN dan KEKURANGAN CBRKEBAIKAN dan KEKURANGAN CBR  KebaikannyaKebaikannya: Sederhana karena hanya: Sederhana karena hanya memerlukan keterangan tentang jumlahmemerlukan keterangan tentang jumlah kelahiran dan jumlah penduduk padakelahiran dan jumlah penduduk pada pertengahan tahunpertengahan tahun  KekurangannyaKekurangannya: tidak memisahkan: tidak memisahkan penduduk laki-laki dan pendudukpenduduk laki-laki dan penduduk perempuan yang masih kecil dan yangperempuan yang masih kecil dan yang sudah berumur 50 tahun keatassudah berumur 50 tahun keatas
  • 21. DISKUSIDISKUSI Banyaknya kelahiran di Jakarta pada tahun 1970 adalah 182.880 orang bayi. Banyaknya penduduk pada pertengahan tahun 1970 sebesar 4.546.942 orang Berapa CBR Jakarta pada tahun 1970? CBR = 182.880 x 1000 = 42,2 per 1000 penduduk 4.546.942
  • 22. 2. General Fertility Rate (GFR) atau Angka kelahiran Umum yaitu : banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita yang berumur 15-49 tahun atau berumur 15-45 tahun. Rumus: GFR = ----- x k atau GFR = ----- x k k=1000 B B P P f f 15-49 15-45 B : banyaknya kelahiran selama 1 tahun P : banyaknya penduduk wanita berumur 15 -49 tahun pada pertengahan tahun yang sama P : banyaknya penduduk wanita berumur 15-45 tahun pada pertengahan tahun yang sama f 15-49 f 15-45
  • 23. KEBAIKAN DAN KELEMAHANKEBAIKAN DAN KELEMAHAN  KebaikanKebaikan: ukuran ini lebih cermat dari pada CBR: ukuran ini lebih cermat dari pada CBR karena hanya memasukkan wanita yg berumurkarena hanya memasukkan wanita yg berumur 15-49 th atau 15-44 th sebagai penduduk yang15-49 th atau 15-44 th sebagai penduduk yang terpapar pada resiko melahirkan (exposed toterpapar pada resiko melahirkan (exposed to risk)risk)  KelemahannyaKelemahannya: ukuran ini tidak membedakan: ukuran ini tidak membedakan resiko melahirkan dari berbagai kelompok umurresiko melahirkan dari berbagai kelompok umur sehingga wanita yg berumur lebih 40 tahunsehingga wanita yg berumur lebih 40 tahun dianggap sama resikonya dengan wanita ygdianggap sama resikonya dengan wanita yg berumur 25 thberumur 25 th
  • 24. DISKUSIDISKUSI  Jumlah kelahiran di Jakarta pada tahunJumlah kelahiran di Jakarta pada tahun 1970 adalah 182.880. Jumlah wanita1970 adalah 182.880. Jumlah wanita umur 15-49 tahun pada pertengahanumur 15-49 tahun pada pertengahan tahun 1970 sebesar 1.165.680. Berapatahun 1970 sebesar 1.165.680. Berapa GFR th 1970?GFR th 1970? GFR = 182.880 x 1000 = 156,9 per 1000 1.165.680 penduduk wanita usia 15-49 tahun
  • 25. 3. Age specific Fertility Rate (ASFR) atau Angka Kelahiran menurut kelompok umur yaitu: banyak nya kelahiran tiap seribu wanita pada kelompok umur tertentu. Rumus : ASFR = -------- x k (I = 1 s/d 7) bi p f i b = banyaknya kelahiran pada kelompok umur I selama 1 tahun P = banyaknya wanita kelompok umur I pada pertengahan tahun k = bilangan konstan, biasanya 1000 i f i
  • 26. Tugas :PERHITUNGAN ASFR, DKI JAKARTA 1970 UMUR WANITA PENDUDUK WNT KELAHIRAN ASFR TENGAH TAHUN tiap 1000 1 2 3 4=(3:2)x1000 15 - 19 264.960 15.840 20 – 24 208.080 41.040 25 - 29 200.880 50.400 30 – 34 163.440 49.680 35 – 39 151.200 18.000 40 – 44 110.160 7.200 45 – 49 66.960 720
  • 27. PERHITUNGAN ASFR, DKI JAKARTA 1970 UMUR WANITA PENDUDUK WNT KELAHIRAN ASFR TENGAH TAHUN tiap 1000 1 2 3 4=(3:2)x1000 15 - 19 264.960 15.840 60 20 – 24 208.080 41.040 197 25 - 29 200.880 50.400 251 30 – 34 163.440 49.680 304 35 – 39 151.200 18.000 119 40 – 44 110.160 7.200 65 45 – 49 66.960 720 11
  • 28. KEBAIKAN DAN KELEMAHANKEBAIKAN DAN KELEMAHAN  Kebaikan:Kebaikan: • Ukurannya lebih cermat dari GFR karenaUkurannya lebih cermat dari GFR karena sudah membagi penduduk yg terpapar kesudah membagi penduduk yg terpapar ke dalam berbagai kelompok umur.dalam berbagai kelompok umur. • Dengan ASFR di mungkinkan pembuatanDengan ASFR di mungkinkan pembuatan analisa perbedaan fertilitas (curent fertility)analisa perbedaan fertilitas (curent fertility) menurut berbagai karakteristik wanitamenurut berbagai karakteristik wanita • Dengan ASFR dimungkinkan dilakukannyaDengan ASFR dimungkinkan dilakukannya studi fertilitas menurut kohorstudi fertilitas menurut kohor • ASFR ini merupakan dasar untuk penghitunganASFR ini merupakan dasar untuk penghitungan ukuran fertilitas dan reproduksi selanjutnyaukuran fertilitas dan reproduksi selanjutnya (TFR,GRR, dan NRR)(TFR,GRR, dan NRR)
  • 29.  Kelemahan:Kelemahan: • Ukuran ini memerlukan data yang terinci yaituUkuran ini memerlukan data yang terinci yaitu banyaknya kelahiran untuk tiap kelompokbanyaknya kelahiran untuk tiap kelompok umur, sedangkan data tersebut belum tentuumur, sedangkan data tersebut belum tentu ada di tiap daerah/negara. Pada kenyataannyaada di tiap daerah/negara. Pada kenyataannya sukar sekali mendapatkan ukuran ASFR ini.sukar sekali mendapatkan ukuran ASFR ini. • Tidak menunjukkan ukuran fertilitas untukTidak menunjukkan ukuran fertilitas untuk keseluruhan wanita umur 15 – 49 tahunkeseluruhan wanita umur 15 – 49 tahun
  • 30. 4. Total Fertility Rate (TFR) atau Angka Kelahiran Total yaitu: rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama masa reproduksinya, jika wanita tersebut mengikuti angka fertilitas pada tahun yang bersangkutan. Jadi TFR merupakan jumlah ASFR dengan catatan bahwa umur dinyatakan 1 tahun Rumus : TFR = 5 ∑ ASFR (I = 1,2………….7) 7 i=1 i ASFR = angka kelahiran menurut kelompok umur i = kelompok umur 5 tahun, dimulai dari 15 – 49
  • 31. i Dari tabel sebelumnya TFR = 5 Σ ASFR TFR = 5 (60+197+251+304+119+65+11) = 5 (1007) = 5035 per 1000 wanita usia 15 – 49 th atau 5,035 tiap wanita usia 15-49 i=1 Kebaikannya : TFR merupakan ukuran untuk seluruh wanita usia 15 – 49 tahun, yang dihitung berdasarkan angka kelahiran menurut kelompok umur.
  • 32. • Reproductive history (pengalaman melahirkan) atau cumulative fertility: Jumlah anak yang pernah dilahirkan (children ever born – CEB) oleh sekelompok atau beberapa kelompok wanita selama masa reproduksinya dan disebut juga paritas Rumus: Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan = ----- CEB = banyaknya bayi yg pernah dilahirkan oleh wanita kelompok i P = jumlah wanita pada kelompok umur umur i CEB i P f i f i
  • 33. Contoh Umur Jumlah CEB Rata-rata wanita anak yg dilahirkan CEB/wanita 15 – 19 2.143.735 1.231.556 0,574 (P1) 20 – 24 3.681.930 6.106.510 1,691 (P2) 25 – 29 4.702.153 14.344.629 3,051 (P3) 40 – 44 3.001.199 14.972.479 4,989 (P6) 45 – 49 2.200.035 10.777.259 4,899 (P7) Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan untuk kelompok wanita Berumur 45 – 49 disebut “completed family size”
  • 34. MORTALITASMORTALITAS (kematian)(kematian)  Mortalitas atau kematian merupakan salahMortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara komponen demografis yangsatu diantara komponen demografis yang mempengaruhi perubahan penduduk.mempengaruhi perubahan penduduk.  Definisi mati menurut PBB dan WHO adalah:Definisi mati menurut PBB dan WHO adalah: Mati adalah keadaan menghilangnyaMati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secarasemua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saatpermanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.setelah kelahiran hidup.
  • 35. KONSEP KEMATIANKONSEP KEMATIAN Lahir hidup Hidup Mati Ada 3 konsep keadaan vital yang “mutually exclusive” artinya keadaan yang satu tidak mungkin terjadi bersamaan dengan salah satu keadaan lainnya. 1. Lahir hidup (live birth) 2. Mati (death) 3. Lahir mati (fetal death)
  • 36. Lahir mati (fetal death) adalah: peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi tersebut keluar dari rahim ibunya. Tingkat kematian saling berbeda antara Kelompok penduduk satu dengan lainnya. Tingkat kematian laki-laki > wanita. Tingkat kematian dipengaruhi oleh: faktor sosial ekonomi, pekerjaan, tempet tinggal, pendidikan, umur, jenis kelamin dll. Konsep “person years live” (tahun orang hidup): menentukan jumlah orang-orang yang betul-betul mempunyai resiko untuk mengalami kematian pada periode tertentu. Morbiditas adalah keadaan yang menyimpang dari keadaan sehat yang normal. Sehat menurut WHO adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial dan bukan hanya semata-mata bebas dari penyakit
  • 37. UKURAN KEMATIANUKURAN KEMATIAN Ukuran kematian adalah: suatu angka atua indeks yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat kematian suatu enduduk. Ukuran dasar kematian : 1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate): Jumlah kematian pada tahun tertentu per 1000 penduduk: CDR = ----- x 1000 CDR = angka kematian kasar D = jumlah kematian pada tahun tertentu P = jumlak penduduk pada pertengahan tahun itu D P
  • 38. 2. Age Specific Death Rate (ASDR) atau angka kematian menurut kelompok umur tertentu: jumlah kematian penduduk pada kelompok umur tertentu (i) per 1000 penduduk berumur yang sama ASDR = ----- x k (1000) Contoh: ASDR umur 20-24 tahun penduduk negara A pada tahun 1971 adalah 8 ‰. Artinya ; di negara A pada th 1971 terdapat 8 kematian dari penduduk yang berumur 20-24 th per 1000 penduduk yang berumur 20-24 tahun. Di Pi
  • 39. PERHITUNGAN ASDR, NEGARA A 1970 UMUR PENDUDUK JUMLAH ASDR PENDUDUK TENGAH TAHUN KEMATIAN tiap 1000 PDDK 1 2 3 4=(3:2)x1000 0 - 4 75.037 1543 5 - 9 79.727 148 10-14 74.061 104 15-19 68.683 153 20-24 60.575 224 25-34 105.723 413 35-44 101.192 551 45-54 90.346 980 55-64 72.478 1476 65-74 46.614 2433 75+ 22.396 3056 796.832 11.080
  • 40. PERHITUNGAN ASDR, NEGARA A 1970 UMUR PENDUDUK JUMLAH ASDR PENDUDUK TENGAH TAHUN KEMATIAN tiap 1000 PDDK 1 2 3 4=(3:2)x1000 0 - 4 75.037 1543 5 - 9 79.727 148 10-14 74.061 104 15-19 68.683 153 20-24 60.575 224 25-34 105.723 413 35-44 101.192 551 45-54 90.346 980 55-64 72.478 1476 65-74 46.614 2433 75+ 22.396 3056 796.832 11.080 20.56 1.86 1.40 2.23 3.70 3.91 5.45 10.85 20.36 52.19 136.45
  • 41. 3. Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah : jumlah kematian bayi berumur dibawah 1 tahun selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup. Angka ini sangat sensitif terhadap perubahan tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Rumus: IMR = ---- x 1000 IMR = angka kematian bayi Do = jumlah kematian bayi selama 1 tahun B = jumlah kelahiran hidup dalam tahun yang sama Do B Angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 1980 adalah 98 per 1000 Artinya : Pada tahun 1980 terjadi kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tersebut.
  • 42. 4. Angka kematian ibu atau Maternal Mortality Rate (MMR) adalaha; banyaknya wanita yang meninggal pada masa kehamilan, persalinan atau masa nifas selama 1 tahun per 100.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Kematian ini pada umumnya disebabkan komplikasi kehamilan atau persalinan. Rumus: MMR = ---------------- x 100.000 Kematian ibu Kelahiran hidup Contoh: Di Indonesia pada tahun 1997 terdapat MMR sebesar 334 Artinya: Pada tahun 1997 di Indonesia terjadi 334 kematian ibu karena komplikasi kehamilan/persalinan setiap 100.000 kelahiran hidup.
  • 43. 5. Angka kematian Neonatal: yaitu banyaknya kematian bayi dibawah 1 bulan atau dibawah 28 hari selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup 6. Angka kematian menurut penyebab yaitu: jumlah kematian yang disebabkan oleh suatu penyebab tertentu per 100.000 penduduk. Rumus: ------ x 100.000 Dc P Dc = jumlah kematian yang disebabkan karena penyebab tertentu dalam 1 tahun P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama
  • 44. 6. Angka Harapan Hidup rata-rata saat umur tertentu adalah: rata – rata usia yang akan dijalani oleh setiap penduduk atau sekelompok penduduk setelah mencapai umur tertentu (setelah mencapai ulang tahun pada umur tertentu). Angka ini sensitif dan dapat dijadikan indikator keadaan kesehatan. Ukuran harapan hidup yang sering digunakan adalah harapan hidup waktu lahir (e0) Contoh: e0 = 42.9 tahun artinya: secara rata-rata seorang pada saat lahir akan dapat diharapkan hidup selama 42.9 tahun lagi. e0 = 51.9 tahun Artinya: apabila seorang telah mencapai ulang tahunnya yang ke 5, secara rata-rata ia diharap kan akan hidup 51.9 tahun lagi (ia diperkirakan meninggal pada umur sekitar 56,9 tahun)
  • 45. MIGRASIMIGRASI PENGERTIAN: Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara atau batas administratif/batas bagian dalam suatu negara. (batas waktunya 6 bulan) Migran adalah orang yang pidah tempat tinggal secara permanen (menurut PBB) Mover adalah orang yang berpindah-pindah tempat melewati batas politik/administratif suatu daerah. Bila waktunya dalam 1 hari disebut “mirgrasi pulang pergi” atau “commuting”/’nglaju”
  • 46. JENIS-JENIS MIGRASIJENIS-JENIS MIGRASI  Mobilitas horizontal: perpindahanMobilitas horizontal: perpindahan penduduk secara teritorial, spasialpenduduk secara teritorial, spasial atau geografis.atau geografis.  Mobilitas vertikal: perpindahanMobilitas vertikal: perpindahan yang dikaitkan dengan perubahanyang dikaitkan dengan perubahan status sosial dengan melihatstatus sosial dengan melihat kedudukan generasi misalnyakedudukan generasi misalnya melihat status kedudukan ayah.melihat status kedudukan ayah.
  • 47. JENIS-JENIS MIGRASIJENIS-JENIS MIGRASI  Jenis migrasi yang lain:Jenis migrasi yang lain: 1.1. Migrasi masuk (in-migration) adalahMigrasi masuk (in-migration) adalah masuknya penduduk ke suatu daerah tempatmasuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuantujuan 2.2. Migrasi keluar (out-migration) adalahMigrasi keluar (out-migration) adalah perpindahan penduduk keluar dari suatuperpindahan penduduk keluar dari suatu daerah.daerah. 3.3. Migrasi neto adalah selisih antara migrasiMigrasi neto adalah selisih antara migrasi masuk dengan migrasi keluar.masuk dengan migrasi keluar. 4.4. Migrasi bruto adalah jumlah migrasi masukMigrasi bruto adalah jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.dan migrasi keluar.
  • 48. JENIS-JENIS MIGRASIJENIS-JENIS MIGRASI  Jenis migrasi yang lain:Jenis migrasi yang lain: 5. Migrasi total adalah seluruh kejadian migrasi,5. Migrasi total adalah seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan migrasimencakup migrasi semasa hidup dan migrasi pulang (semua orang yang pernah pindah)pulang (semua orang yang pernah pindah) 6. Migrasi internasional adalah perpindahan6. Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.penduduk dari suatu negara ke negara lain. Inmigration (yang masuk) dan EmigrationInmigration (yang masuk) dan Emigration (keluar)(keluar) 7. Migrasi semasa hidup: mereka yang pada7. Migrasi semasa hidup: mereka yang pada waktu pencacahan bertempat tinggal berbedawaktu pencacahan bertempat tinggal berbeda dengan tempat lahirdengan tempat lahir
  • 49. JENIS-JENIS MIGRASIJENIS-JENIS MIGRASI  Jenis migrasi yang lain:Jenis migrasi yang lain: 8. Urbanisasi : bertambahnya proporsi pendududk8. Urbanisasi : bertambahnya proporsi pendududk yang berdiam di daerah kota yang disebabkanyang berdiam di daerah kota yang disebabkan oleh proses pindahan penduduk ke kota atau keoleh proses pindahan penduduk ke kota atau ke tempat pemukiman yang lebih padat penduduk.tempat pemukiman yang lebih padat penduduk. 9. Transimigrasi (resttlement atau settlement):9. Transimigrasi (resttlement atau settlement): Perpindahan penduduk dari satu daerah untukPerpindahan penduduk dari satu daerah untuk menetap ke daerah lain yang di tetapkanmenetap ke daerah lain yang di tetapkan didalam wilayah Indonesia guna kepentingandidalam wilayah Indonesia guna kepentingan pembangunan atau yang di atur dalam u-upembangunan atau yang di atur dalam u-u
  • 50. Transimigrasi yang diatur dalam (UU No 3 th 1972) Disebut Transimigrasi umum. Transimigrasi yang dibiayai sendiri tapi diatur oleh pemerintah disebut Transimigrasi Spontan atau Transimigrasi Swakarsa.
  • 51. FAKTOR-FAKTOR YANGFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MIGRASIMEMPENGARUHI MIGRASI  Menurut Everett S Lee ada 4 faktor yangMenurut Everett S Lee ada 4 faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untukmenyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu:melakukan migrasi yaitu: • Faktor-faktor yg terdapat didaerah asalFaktor-faktor yg terdapat didaerah asal • Faktor-faktor yang terdapat didaerah tujuanFaktor-faktor yang terdapat didaerah tujuan • Rintangan-rintangan yg menghambatRintangan-rintangan yg menghambat • Faktor-faktor pribadi.Faktor-faktor pribadi. + + - - 0 + + + + 0 + 0 - - 0 0 + - + + - + + - - 0 + + + + 0 + 0 - - 0 0 + - + + - Tempat asal Penghalang antara Tempat tujuan
  • 52. FAKTOR-FAKTOR YANGFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MIGRASIMEMPENGARUHI MIGRASI  Ada 2 pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorangAda 2 pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi, yaitumelakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factors)faktor pendorong (push factors) dan faktor penarik (pull factors)dan faktor penarik (pull factors)  Faktor pendorong (di tempat asal):Faktor pendorong (di tempat asal): • Sumber daya alam yg semakin berkurangSumber daya alam yg semakin berkurang • Menyempitnya lapangan pekerjaan karena masuknyaMenyempitnya lapangan pekerjaan karena masuknya teknologiteknologi • Adanya takanan-tekanan atau diskriminasi politik,Adanya takanan-tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku dllagama, suku dll • tidak cocok lagi dengan budaya/kepercayaan di tempattidak cocok lagi dengan budaya/kepercayaan di tempat asalasal • Alasan pekerjaan atau perkawinan yg menyebabkanAlasan pekerjaan atau perkawinan yg menyebabkan tidak bisa mengembangkan karir pribaditidak bisa mengembangkan karir pribadi • Bencana alam atau adanya wabah penyakitBencana alam atau adanya wabah penyakit
  • 53. FAKTOR-FAKTOR YANGFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MIGRASIMEMPENGARUHI MIGRASI  Faktor-faktor penarik (dari tempat tujuan)Faktor-faktor penarik (dari tempat tujuan) • Adanya rasa superior di tempat yg baruatauAdanya rasa superior di tempat yg baruatau kesempatan memasuku lapangan pekerjaankesempatan memasuku lapangan pekerjaan • Kesempatan mendapatkan pendapatan lebih baikKesempatan mendapatkan pendapatan lebih baik (alasan ekonomi)(alasan ekonomi) • Kesempatan mendapatkan pendidikanKesempatan mendapatkan pendidikan • Keadaan lingkungan dan keadaan hidup ygKeadaan lingkungan dan keadaan hidup yg menyenangkan (iklim, perumahan, sekolah,menyenangkan (iklim, perumahan, sekolah, fasilitas lain dll)fasilitas lain dll) • Tarikan dari orang yg diharapkan sebagai tempatTarikan dari orang yg diharapkan sebagai tempat berlindungberlindung • Adanya aktifitas di kota besar sebagai daya tarikAdanya aktifitas di kota besar sebagai daya tarik bagi orang-orang dari desa atau kota kecilbagi orang-orang dari desa atau kota kecil
  • 54. 7 TEORI MIGRASI7 TEORI MIGRASI 1.1. Migrasi dan jarak (banyak migran padaMigrasi dan jarak (banyak migran pada jarak yg dekat, migran jarak jauh lebihjarak yg dekat, migran jarak jauh lebih banyak ke pusat perdagangan danbanyak ke pusat perdagangan dan industri)industri) 2.2. Migrasi bertahap (adanya arus migrasiMigrasi bertahap (adanya arus migrasi yang terarah, adanya migrasi dari desayang terarah, adanya migrasi dari desa ke kota kecil dan ke kota besar)ke kota kecil dan ke kota besar) 3.3. Arus dan arus balik (setiap arus migrasiArus dan arus balik (setiap arus migrasi utama menimbulkan arus balikutama menimbulkan arus balik penggantiannya)penggantiannya)
  • 55. 7 TEORI MIGRASI7 TEORI MIGRASI 4.4. Perbedaan antara desa dan kotaPerbedaan antara desa dan kota mengenani kecendrungan melakukanmengenani kecendrungan melakukan migrasi (di desa > di kota)migrasi (di desa > di kota) 5.5. Wanita melakukan migrasi pada jarakWanita melakukan migrasi pada jarak yang dekat dibanding pria.yang dekat dibanding pria. 6.6. Teknologi dan migrasi (teknologiTeknologi dan migrasi (teknologi menyebabkan arus migrasi meningkat)menyebabkan arus migrasi meningkat) 7.7. Motif ekonomi merupakan doronganMotif ekonomi merupakan dorongan utama orang melakukan migrasiutama orang melakukan migrasi
  • 56. UKURAN MIGRASIUKURAN MIGRASI 1.1. Angka mobilitas: rasio benyaknyaAngka mobilitas: rasio benyaknya penduduk yang pindah secara lokalpenduduk yang pindah secara lokal (mover) dalam suatu jangka waktu(mover) dalam suatu jangka waktu tertentu dengan banyaknya penduduk.tertentu dengan banyaknya penduduk. Rumus: m = ---- x kRumus: m = ---- x k M P m = angka mobilitas M = jumlah mover P = jumlah penduduk pertengahan tahun k = konstanta 1000
  • 57. UKURAN MIGRASIUKURAN MIGRASI 2. Angka migrasi masuk: banyaknya2. Angka migrasi masuk: banyaknya migran yg masuk per 1000 orangmigran yg masuk per 1000 orang penduduk daerah tujuan dalam satupenduduk daerah tujuan dalam satu tahun.tahun. Rumus: mi = ---- x kRumus: mi = ---- x k I P mi = angka migrasi masuk I = jumlah migrasi masuk (Inmigration) P = jumlah penduduk pertengahan tahun k = konstanta 1000
  • 58. UKURAN MIGRASIUKURAN MIGRASI 3. Angka migrasi keluar: banyaknya migran3. Angka migrasi keluar: banyaknya migran yg keluar dari suatu daerah per 1000yg keluar dari suatu daerah per 1000 orang penduduk daerah tersebut dalamorang penduduk daerah tersebut dalam satu tahun.satu tahun. Rumus: mo = ---- x kRumus: mo = ---- x k O P mo = angka migrasi keluar O = jumlah migrasi keluar (out migration) P = jumlah penduduk pertengahan tahun k = konstanta 1000
  • 59. UKURAN MIGRASIUKURAN MIGRASI 4. Angka migrasi neto: selisih banyaknya4. Angka migrasi neto: selisih banyaknya migran yg masuk dan yg keluar darimigran yg masuk dan yg keluar dari suatu daerah per 1000 orang penduduksuatu daerah per 1000 orang penduduk daerah tersebut dalam satu tahun.daerah tersebut dalam satu tahun. Rumus: mn = ---- x kRumus: mn = ---- x k I-O P mn = angka migrasi neto O = jumlah migrasi keluar (out migration) I = jumlah migrasi masuk P = jumlah penduduk pertengahan tahun k = konstanta 1000
  • 60. UKURAN MIGRASIUKURAN MIGRASI 5. Angka migrasi bruto: banyaknya5. Angka migrasi bruto: banyaknya kejadian perpindahan (jumlah migrasikejadian perpindahan (jumlah migrasi masuk dan keluar) dibagi jumlahmasuk dan keluar) dibagi jumlah penduduk tempat asal dan jumlahpenduduk tempat asal dan jumlah penduduk tempat tujuan dalam satupenduduk tempat tujuan dalam satu tahun.tahun. Rumus: mg = ---- x kRumus: mg = ---- x k mg = angka migrasi neto O = jumlah migrasi keluar (out migration) I = jumlah migrasi masuk P1 = jumlah penduduk pertengahan tahun di tempat tujuan P2 = jumlah penduduk pertengahan tahun di tempat asal k = konstanta 1000 I + O P1+P2
  • 61. UKURAN MIGRASIUKURAN MIGRASI 6.6. Angka urbanisasi:Angka urbanisasi: Ada 2 indeks yang dipergunakan untukAda 2 indeks yang dipergunakan untuk mengukur derajat urbanisasi:mengukur derajat urbanisasi: a. Persentase penduduk kota: Pu = --- x 100a. Persentase penduduk kota: Pu = --- x 100 Pu = persentase penduduk kotaPu = persentase penduduk kota U = urbanisasi/kotaU = urbanisasi/kota P = Penduduk (kota dan desa)P = Penduduk (kota dan desa) b. Rasio Kota dan Desa UR = ---b. Rasio Kota dan Desa UR = --- U = penduduk kotaU = penduduk kota R = penduduk desaR = penduduk desa U P U R
  • 62. MASALAH URBANISASIMASALAH URBANISASI  Pertumbuhan penduduk yang tinggi di IndonesiaPertumbuhan penduduk yang tinggi di Indonesia menyebabkan bertambahnya penduduk kotamenyebabkan bertambahnya penduduk kota  Keahlian yang dimiliki pendatang sama sekali lainKeahlian yang dimiliki pendatang sama sekali lain dari keahlian yang di butuhkan di kotadari keahlian yang di butuhkan di kota  Walaupun pendatang memiliki motivasi yg tinggiWalaupun pendatang memiliki motivasi yg tinggi untuk mengembangkan dirinya di kota tetapi kotauntuk mengembangkan dirinya di kota tetapi kota belum siap menerima merekabelum siap menerima mereka  Bertumbuhnya usaha informal dan tempat-Bertumbuhnya usaha informal dan tempat- tempat kumuh yang tidak layak ditempatitempat kumuh yang tidak layak ditempati  Munculnya masalah sosial lainnyaMunculnya masalah sosial lainnya
  • 63. SUMBER DATA KEPENDUDUKANSUMBER DATA KEPENDUDUKAN  Sumber data primer yaitu: segala catatanSumber data primer yaitu: segala catatan asli atau terbitan resmi atau tidakasli atau terbitan resmi atau tidak diterbitkan dari badan-badan resmiditerbitkan dari badan-badan resmi pemerintah baik dalam bentuk angkapemerintah baik dalam bentuk angka maupun grafik/gambar.maupun grafik/gambar.  Sumber data sekunder yaitu: data yangSumber data sekunder yaitu: data yang telah diolah dan disajikan baik dalam bukutelah diolah dan disajikan baik dalam buku teks, laporan penelitian, karya tulus,teks, laporan penelitian, karya tulus, terbitan-terbitan periodik dllterbitan-terbitan periodik dll
  • 64. Sumber data kependudukan berasal dari: 1.Sensus (PBB): adalah keseluruha proses pengumpulan (collecting), menghimpun dan menyusun (compilling) dan menerbitkan data-data demografi, ekonomi dan sosial yg menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau suatu wilayah tertentu. Sensus biasanya secara periodik setiap 10 th dengan cara yg standar secara internasional. Sensus Penduduk di Indonesia sudah dilakukan sebanyak 6 kali ( 1930, 1961, 1971, 1980, 1990 dan 2000)
  • 65. Sumber data kependudukan berasal dari: 2. Survey (sampel): prosesnya sama dengan sensus tetapi cakupannya hanya sebagian penduduk (sampel). Topiknya bisa berganti-ganti. Waktunya juga periodik namun lebih pendek dari sensus. mis: Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) survey yang dilakukan antara 2 sensus Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), biasanya setiap 3 tahun (1994, 1997 dan 2000/2003)
  • 66. Sumber data kependudukan berasal dari: 3. Registrasi : merupakan kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa-peristiwa vital al; lahir dan mati serta sgala kejadian penting yg merubah status sipil seseorang sejak dia lahir sampai mati. Kejadian-kejadian tersebut adalah: perkawinan, perceraian, pengangkatan anak (adobsi) dan perpindahan (migrasi). Pencatatan tersebut sering disebut registrasi vital atau statistik vital. Registrasi berlangsung terus menerus sehingga menggambarkan perubahan yg terus menerus pula. Dilakukan oleh instansi yang berbeda-beda dan masalah registrasi yg utama adalah cakupan dan ketelitian
  • 67. EVALUASI DATAEVALUASI DATA  Yg dimaksud evaluasi data adalah: kegiatanYg dimaksud evaluasi data adalah: kegiatan melakukan penilaian atas data yang diperolehmelakukan penilaian atas data yang diperoleh dari sumber-sumber tersebutdari sumber-sumber tersebut  Mengapa perlu di evaluasi?:Mengapa perlu di evaluasi?: Karena diduga data itu tidak terlepas dariKarena diduga data itu tidak terlepas dari kesalahanesalahan (error). Seberapa jauhkesalahanesalahan (error). Seberapa jauh terjadi penyimpangan data tersebut dari yangterjadi penyimpangan data tersebut dari yang sesungguhnya perlu diketahui oleh penggunasesungguhnya perlu diketahui oleh pengguna data.data.
  • 68. FAKTOR-FAKTOR YANGFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETELITIAN DATAMEMPENGARUHI KETELITIAN DATA  Partisipasi dan kerjasama masyarakatPartisipasi dan kerjasama masyarakat dalam memberi keterangan dan jawabandalam memberi keterangan dan jawaban yang benar kepada petugas sensus,yang benar kepada petugas sensus, survey atau registrasi.survey atau registrasi.  Kesulitan geografi: adanya tempat-tempatKesulitan geografi: adanya tempat-tempat yang sulit dijangkau sehingga banyakyang sulit dijangkau sehingga banyak daerah yang tidak tercakup.daerah yang tidak tercakup.  Kinerja petugasKinerja petugas  Apakah pelaksanaan bisa sesuai denganApakah pelaksanaan bisa sesuai dengan ketentuan yg telah dibuat dan apakahketentuan yg telah dibuat dan apakah peralatan yg diperlukan tersedia.peralatan yg diperlukan tersedia.
  • 69. FAKTOR-FAKTOR YGFAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI FERTILITASMEMPENGARUHI FERTILITAS Faktor faktor yang mempengaruhiFaktor faktor yang mempengaruhi fertilitas adalah :fertilitas adalah : 1.1. Struktur umur pendudukStruktur umur penduduk 2.2. Tingkat pendidikanTingkat pendidikan 3.3. Umur pada waktu perkawinan pertamaUmur pada waktu perkawinan pertama 4.4. Banyaknya perkawinanBanyaknya perkawinan 5.5. Pekerjaan wanitaPekerjaan wanita 6.6. Penggunaan alat kontrasepsiPenggunaan alat kontrasepsi 7.7. Tingkat sosial ekonomi (pendapatan)Tingkat sosial ekonomi (pendapatan)
  • 70. FAKTOR PENENTU FERTILITASFAKTOR PENENTU FERTILITAS MENURUT Kingsley Davis & Judith BlakeMENURUT Kingsley Davis & Judith Blake  Tahap hubungan kelamin (intercourse) dengan 6Tahap hubungan kelamin (intercourse) dengan 6 variabel antara yg mempengaruhi sbb:variabel antara yg mempengaruhi sbb: 1.1. Umur mulai hubungan kelaminUmur mulai hubungan kelamin 2.2. Selibat permanen: proporsi wanita yg tidakSelibat permanen: proporsi wanita yg tidak pernah mengadakan hubungan kelaminpernah mengadakan hubungan kelamin 3.3. Lamanya berstatus kawinLamanya berstatus kawin 4.4. Abstinensi (tdk melakukan hubungan kelamin)Abstinensi (tdk melakukan hubungan kelamin) sukarelasukarela 5.5. Abstinensi terpaksa (mis: sakit, berpisahAbstinensi terpaksa (mis: sakit, berpisah sementara)sementara) 6.6. Frekuwensi sanggamaFrekuwensi sanggama
  • 71. FAKTOR PENENTU FERTILITASFAKTOR PENENTU FERTILITAS MENURUT Kingsley Davis & Judith BlakeMENURUT Kingsley Davis & Judith Blake  Tahap konsepsi (conseption) dengan 3Tahap konsepsi (conseption) dengan 3 variabel antara yang mempengaruhi sbb:variabel antara yang mempengaruhi sbb: 1.1. Fekunditas atau infekunditas yg disebabkanFekunditas atau infekunditas yg disebabkan karena hal-hal yang tidak disengajakarena hal-hal yang tidak disengaja 2.2. Pemakaian kontrasepsiPemakaian kontrasepsi 3.3. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkanFekunditas atau infekunditas yang disebabkan karena hal-hal yg disengaja mis: sterilisasikarena hal-hal yg disengaja mis: sterilisasi
  • 72. FAKTOR PENENTU FERTILITASFAKTOR PENENTU FERTILITAS MENURUT Kingsley Davis & Judith BlakeMENURUT Kingsley Davis & Judith Blake  Tahap kehamilan (gestation) denganTahap kehamilan (gestation) dengan 2 variabel antara yg mempengaruhi:2 variabel antara yg mempengaruhi: 1.1. Mortalitas janin karena sebab-sebab ygMortalitas janin karena sebab-sebab yg tidak disengajatidak disengaja 2.2. Mortalitas janin karena sebab-sebabMortalitas janin karena sebab-sebab yang disengaja.yang disengaja.
  • 73. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHIFAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI FERTILITAS MENURUT Ronald FreedmanFERTILITAS MENURUT Ronald Freedman  Intermediate variabel (variabel antara) sangat eratIntermediate variabel (variabel antara) sangat erat hubungannya dengan norma-norma sosial masyarakat.hubungannya dengan norma-norma sosial masyarakat. Perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh norma yg ada.Perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh norma yg ada. L I N G K U N G A n Norma Ttg Variabel Antara Norma Ttg besar keluarga Tingkat mortalitas Variabel antara F E R T I L I T A S Struktur Sosial ek Prog KB
  • 74. POLA FERTILITAS DI INDONESIAPOLA FERTILITAS DI INDONESIA Dari hasil studi yg pernah dilakukan ternyataDari hasil studi yg pernah dilakukan ternyata ternyata pengaruh beberapa faktor penentuternyata pengaruh beberapa faktor penentu fertilitas tidak seperti pada umumnyafertilitas tidak seperti pada umumnya  Tempat tinggal wanita pada saat pencacahan.Tempat tinggal wanita pada saat pencacahan. 1.1. Fertilitas didaerah kota sedikit lebih tinggi dari padaFertilitas didaerah kota sedikit lebih tinggi dari pada pedesaan. Ini mungkin disebabkan karena tingginyapedesaan. Ini mungkin disebabkan karena tingginya tingkat memory lapse (Gavin Jones) wanita di desa .tingkat memory lapse (Gavin Jones) wanita di desa . 2.2. Temuan lain (Harjati Hatmaji) menemukan fertilitas diTemuan lain (Harjati Hatmaji) menemukan fertilitas di Jawa pedesaan sedikit tinggi dari Jawa kota. Ini mungkinJawa pedesaan sedikit tinggi dari Jawa kota. Ini mungkin disebabkan oleh konsep kota/desa yang dipakai ygdisebabkan oleh konsep kota/desa yang dipakai yg menekankan pada fasilitas fisik di suatu daerah, dari padamenekankan pada fasilitas fisik di suatu daerah, dari pada cara hidup penduduk di daerah itu.cara hidup penduduk di daerah itu.
  • 75.  Tingkat pendidikanTingkat pendidikan 1.1. Studi berdasarkan sensus 1971 menunjukkan gejalaStudi berdasarkan sensus 1971 menunjukkan gejala hubungan pendidikan dengan fertilitas seperti hurufhubungan pendidikan dengan fertilitas seperti huruf “u“ terbalikdimana pada tingkat pendidikan rendah“u“ terbalikdimana pada tingkat pendidikan rendah hingga SLP hubungan nya positif kemudian sesudahhingga SLP hubungan nya positif kemudian sesudah itu hubungannya menjadi negatif.itu hubungannya menjadi negatif. 2.2. Hubungan fertilitas dan pendidikan berbeda antaraHubungan fertilitas dan pendidikan berbeda antara suatu daerah ddengan daerah lain. Di pedesaan disuatu daerah ddengan daerah lain. Di pedesaan di Jawa Barat dan Sulawesi serta daerah kota JawaJawa Barat dan Sulawesi serta daerah kota Jawa Tengah hubungan tersebut berbentuk “U” terbalik.Tengah hubungan tersebut berbentuk “U” terbalik. Hubungan berbentuk “U” terdapat di daerah kotaHubungan berbentuk “U” terdapat di daerah kota Sulawesi dan pedesaan di Jawa Tengah. DaerahSulawesi dan pedesaan di Jawa Tengah. Daerah lainnya cendrung berbentuk positif.lainnya cendrung berbentuk positif.
  • 76.  Umur perkawinan pertamaUmur perkawinan pertama • Hubungan umur perkawinanHubungan umur perkawinan pertama dengan fertilitas negatif.pertama dengan fertilitas negatif. Makin muda seorang wanitaMakin muda seorang wanita menikah, makin tinggi fertilitasnya,menikah, makin tinggi fertilitasnya, karena masa reproduksinya makinkarena masa reproduksinya makin panjang.panjang.
  • 77.  Pengalaman bekerjaPengalaman bekerja • Berdasarkan hasil sensus 1971 ditemukan (Cho et al)Berdasarkan hasil sensus 1971 ditemukan (Cho et al) TFR petani lebih rendah dari TFR pekerja profesional,TFR petani lebih rendah dari TFR pekerja profesional, ahli kepemimpinan, ketatalaksanaan serta pekerjaahli kepemimpinan, ketatalaksanaan serta pekerja administrasi.administrasi. • TFR petani > TFR pekerja penjualan, jasa dan produksiTFR petani > TFR pekerja penjualan, jasa dan produksi • Wanita yg mengurus rumah tangga saja, cendrungWanita yg mengurus rumah tangga saja, cendrung mempunyai jumlah anak lebih banyak, sedangkanmempunyai jumlah anak lebih banyak, sedangkan wanita yg bekerja mempunyai anak lebih sedikitwanita yg bekerja mempunyai anak lebih sedikit (Iskandar berdasarkan sensus 1971, Harjati Hatmaji(Iskandar berdasarkan sensus 1971, Harjati Hatmaji berdasarkan SUPAS II)berdasarkan SUPAS II) • Perbedaan jumlah anak yang dilahirkan antara wanitaPerbedaan jumlah anak yang dilahirkan antara wanita yg mengurus rumah tangga saja dengan yg bekerjayg mengurus rumah tangga saja dengan yg bekerja lebih besar di kota dari di pedesaan.lebih besar di kota dari di pedesaan.
  • 78. PERKAWINAN DAN PERCERAIANPERKAWINAN DAN PERCERAIAN  Perkawinan bukan merupakan komponen yangPerkawinan bukan merupakan komponen yang langsung mempengaruhi pertambahan penduduklangsung mempengaruhi pertambahan penduduk akan tetapi mempunyai pengaruh cukup besarakan tetapi mempunyai pengaruh cukup besar terhadap fertilitas.terhadap fertilitas.  PBB membuat 5 kategori status perkawinan:PBB membuat 5 kategori status perkawinan: belum kawin, kawin, cerai, janda dan berpisahbelum kawin, kawin, cerai, janda dan berpisah (Indonesia hanya mengenal 4 kategori:(Indonesia hanya mengenal 4 kategori: belumbelum kawin, kawin, cerai dan jandakawin, kawin, cerai dan janda))  PerkawinanPerkawinan adalah perubahan dari statusadalah perubahan dari status perkawinan lain menjadi status “kawin”.perkawinan lain menjadi status “kawin”.  PerceraianPerceraian adalah perubahan dari status kawinadalah perubahan dari status kawin menjadi status “cerai”menjadi status “cerai”
  • 79. KONSEP PERKAWINAN DANKONSEP PERKAWINAN DAN PERCERAIAN DI INDONESIAPERCERAIAN DI INDONESIA  4 macam status perkawinan berhubungan4 macam status perkawinan berhubungan dengan tingkah laku manusia dalamdengan tingkah laku manusia dalam hukum, agama dan budaya.hukum, agama dan budaya.  Perkawinan adalah: merupakan hubunganPerkawinan adalah: merupakan hubungan yang sah (berdasarkan hukum perdata ygyang sah (berdasarkan hukum perdata yg berlaku, agama atau peraturan-peraturanberlaku, agama atau peraturan-peraturan lain yg dianggap sah dalam negara yglain yg dianggap sah dalam negara yg bersangkutan) dari dui orang yangbersangkutan) dari dui orang yang berlainan jenis kelaminberlainan jenis kelamin
  • 80.  Ada 2 macam perkawinan:Ada 2 macam perkawinan: 1.1. Perkawinan pertama yaitu perubahan dari status belumPerkawinan pertama yaitu perubahan dari status belum kawin ke dalam status kawin.kawin ke dalam status kawin. 2.2. Kawin kembali yaitu perubahan dari status janda atauKawin kembali yaitu perubahan dari status janda atau cerai menjadi status “kawin” kembali.cerai menjadi status “kawin” kembali. Sumber data perkawinan dan perceraian di Indonesia dariSumber data perkawinan dan perceraian di Indonesia dari Dep.Agama, Catatan Sipil atau gereja dll, namun tidakDep.Agama, Catatan Sipil atau gereja dll, namun tidak lengkap, karena hanya memberikan mengenai jumlah saja.lengkap, karena hanya memberikan mengenai jumlah saja. Sumber lain dari sensus dan survey.Sumber lain dari sensus dan survey.
  • 81. HUBUNGAN ANTARA PERKAWINAN DAN PERCERAIAN DENGAN FERTILITAS (proses biologis) DEWASA Kawin pertama Cerai/janda Kawin lagi konsepsi Aborsi Lahir matiLahir hidup Manopause
  • 82. UKURAN PERKAWINAN DANUKURAN PERKAWINAN DAN PERCERAIANPERCERAIAN  Angka perkawinan kasar:Angka perkawinan kasar: M = ---- x 1000M = ---- x 1000  Angka perkawinan umum:Angka perkawinan umum: Mu = ---- x 1000Mu = ---- x 1000 _ M P M = angka perkawinan kasar M = jumlah perkawinan dalam 1 tahun P = jumlah penduduk pertengahan tahun _ M P15 Mu = angka perkawinan umum M = jumlah perkawinan dalam satu th P15 = jumlah penduduk umur 15 th + Angka perkawinan umum sudah mengikutsertakan status Perkawinan dengan kelompok umur, tetapi perbedaan umur dlm Perkawinan belum diperhitungkan
  • 83. UKURAN PERCERAIANUKURAN PERCERAIAN  Angka perceraian kasar:Angka perceraian kasar: d = ---- xd = ---- x 10001000  Angka perceraian umumAngka perceraian umum du = ----- x 1000du = ----- x 1000 D P D = jumlah perceraian selama 1 th d = angka perceraian kasar P = jumlah penduduk pertengahan tahun D P15 du = angka perceraian umum D = jumlah perceraian dalam 1 th P = jumlah penduduk umur 15 tahun +
  • 84. FAKTOR-FAKTOR YGFAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI MORTALITASMEMPENGARUHI MORTALITAS FAKTOR PENYEBAB FAKTOR PENYEBAB FAKTOR RESIKO SAKIT KEMATIAN FAKTOR RESIKO KECELAKAAN KERACUNAN KEJAHATAN BENCANA Merokok, pola hidup dll Pekerjaan Pola hidup dll
  • 85. FAKTOR PENENTU KEMATIAN BAYIFAKTOR PENENTU KEMATIAN BAYI DAN ANAK DARI MOSLEYDAN ANAK DARI MOSLEY FAKTOR PENENTU SOSIAL EKONOMI FAKTOR MATERNAL FAKTOR NUTRISI FAKTOR LINGKUNGAN FAKTOR KECELAKAAN SEHAT SAKIT MATI FAKTOR PENGENDALIAN PENYAKIT SECARA INDIVIDU PENCEGAHAN PENGOBATAN
  • 86. VARIABEL DALAM FAKTOR PENENTU KEMATIAN BAYI/ANAK FAKTOR PENENTU SOSIAL EKONOMI 1. Faktor individu a. Pengetahuan/ kepercayaab b. Sikap/nilai c. sumberdaya eko 2. Faktor masyarakat a. Kondisi ekologis b. Fasilitas c. struktur ekonomi /politik VARIABEL ANTARA 1. Faktor maternal 1. Usia 2. jumlah anak 3 jarak kelahiran 2. Faktor Nutrisi 4. kalori, 5. protein 6. Vitamin, 7. mineral 3. FaktorLingkungan 8. Udara 9. air/makanan/jari 10. kulit/tanah/muntahan 11. serangga pembawa penyakit 4. Faktor kecelakaan (12) 5. Faktor pengendalian penyakit 13. pencegahan secara individu 14. pengobatan INDIKATOR BIOLOGI Keadaan Kumulatif dan Atau sementara VARIABEL TAK BEBAS KEMATIAN
  • 87. MOSLEY MEMBAGI 14 VARIABELMOSLEY MEMBAGI 14 VARIABEL ANTARA MENJADI 5 KELOMPOKANTARA MENJADI 5 KELOMPOK  FAKTOR MATERNAL (usi, jumlah anak dan jarakFAKTOR MATERNAL (usi, jumlah anak dan jarak kelahiran).kelahiran). • Umur ibu yg terlalu muda (<15) mempunyai resikoUmur ibu yg terlalu muda (<15) mempunyai resiko terbesar mengalami kematian bayi akibat dari kesiapanterbesar mengalami kematian bayi akibat dari kesiapan psikis dan biologispsikis dan biologis • Jumlah anak. Semakin sering melahirkan semakin tinggiJumlah anak. Semakin sering melahirkan semakin tinggi resiko kematian bayi akibat kesehatan ibu yg semakinresiko kematian bayi akibat kesehatan ibu yg semakin menurun dan perhatian si ibu terhadap anaknyamenurun dan perhatian si ibu terhadap anaknya • Seorang ibu dengan jarak kelahiran relatif pendek (<18Seorang ibu dengan jarak kelahiran relatif pendek (<18 bulan) mempunyai resiko mengalami kematian bayibulan) mempunyai resiko mengalami kematian bayi lebih tinggi dibandingkan dengan ibu dengan jaraklebih tinggi dibandingkan dengan ibu dengan jarak kelahiran 2-5 tahunkelahiran 2-5 tahun
  • 88.  Faktor nutrisi. Kelompok ibu yang kurangFaktor nutrisi. Kelompok ibu yang kurang mengkonsumsi kalori, protein, vitamin danmengkonsumsi kalori, protein, vitamin dan mineral yang cukup akan mempunyai resiko yangmineral yang cukup akan mempunyai resiko yang tinggi untuk mengalami kematian bayi.tinggi untuk mengalami kematian bayi.  Faktor lingkungan: polusi dan kontak denganFaktor lingkungan: polusi dan kontak dengan bahan-bahan yang merusak atau pembawabahan-bahan yang merusak atau pembawa penyakit, menjadi faktor penyebab kesakitanpenyakit, menjadi faktor penyebab kesakitan  Faktor kecelakaan: dinyatakan faktor penyebabFaktor kecelakaan: dinyatakan faktor penyebab kematian, bukan faktor resiko, tetapi utkkematian, bukan faktor resiko, tetapi utk kecelakaan tertentu dapat menjadi faktor resikokecelakaan tertentu dapat menjadi faktor resiko mis kecelakaan karena kesalahan individu.mis kecelakaan karena kesalahan individu.  Fator pengendalian penyakit meliputi perilakuFator pengendalian penyakit meliputi perilaku hidup sehat yang dipengaruhi oleh pengetahuanhidup sehat yang dipengaruhi oleh pengetahuan ibuibu
  • 89. FAKTOR – FAKTOR PENYEBABFAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KEMATIAN KARENA PENYAKITKEMATIAN KARENA PENYAKIT  Secara medis dapat di kelompokkanSecara medis dapat di kelompokkan sbb:sbb: • Kematian bayi < 1 tahun: infeksi saluranKematian bayi < 1 tahun: infeksi saluran pernafasan bagian atas, diare, radang paru,pernafasan bagian atas, diare, radang paru, penyakit saluran pencernaan, kejang, infeksipenyakit saluran pencernaan, kejang, infeksi virus, cacat bawaan, difteri, faktor internal dlmvirus, cacat bawaan, difteri, faktor internal dlm kandungan serta faktor eksternal lainnyakandungan serta faktor eksternal lainnya • Kematian anak 1-4 tahun: infeksi saluranKematian anak 1-4 tahun: infeksi saluran pernafasan atas, diare, radang paru, malaria,pernafasan atas, diare, radang paru, malaria, gejala kejang dan difteri, kekurangan nutrisigejala kejang dan difteri, kekurangan nutrisi dan penyakit jantung.dan penyakit jantung.
  • 90. FAKTOR – FAKTOR PENYEBABFAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KEMATIAN KARENA PENYAKITKEMATIAN KARENA PENYAKIT  Secara medis dapat di kelompokkanSecara medis dapat di kelompokkan sbb:sbb: • Kematian maternal: komplikasi kehamilan,Kematian maternal: komplikasi kehamilan, kelahiran dan nifas (3 terlambat dan 4 terlalu)kelahiran dan nifas (3 terlambat dan 4 terlalu) • Secara umum penyaki sebagai faktorSecara umum penyaki sebagai faktor penyebab kematian dapat dikelompokkanpenyebab kematian dapat dikelompokkan menjadi: penyakit infeksi dan non infeksimenjadi: penyakit infeksi dan non infeksi
  • 91. PERTUMBUHAN PENDUDUK ,PERTUMBUHAN PENDUDUK , STRUKTUR DAN PERSEBARANSTRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUKPENDUDUK  Angka pertumbuhan penduduk (r)Angka pertumbuhan penduduk (r) adalah: rata-rata pertumbuhanadalah: rata-rata pertumbuhan penduduk setiap tahun padapenduduk setiap tahun pada periodewaktu tertentu dan biasanyaperiodewaktu tertentu dan biasanya dinyatakan dengan persen.dinyatakan dengan persen.  Ada 2 macam ukuran pertumbuhanAda 2 macam ukuran pertumbuhan penduduk:penduduk: 1.1. Pertumbuhan (linier)Pertumbuhan (linier) 2.2. Pertumbuhan GeometriPertumbuhan Geometri 3.3. Pertumbuhan eksponensialPertumbuhan eksponensial
  • 92. PERTUMBUHAN LINIERPERTUMBUHAN LINIER Perhitungan ini mengasumsikan adanya perubahan Jumlah absolut penduduk yang sama dari satu tahun Ketahun yang lain. Rumus: r = (Pt – Po)/n P R = angka perubahan linier Pt= jumlah penduduk pada akhir periode Po- jumlah penduduk pada awal periode N = jumlah tahun dalam periode tersebut P = jumlah penduduk pada pertengahan periode Contoh: Bila penduduk Indonesi pada th 1971 adalah 119 juta dan tahun tahun 1980 147 juta maka angka pertumbuhan linier tahunan: r = (147-119)/9 x 100% = 2,34% (147+119)/2
  • 93. Pertumbuhan geometriPertumbuhan geometri Pertumbuhan ini mengasumsikan adanya angka pertumbuhan jumlah penduduk yang sama dari tahun ke tahun Rumus : Pt = Po (1+r) Pt = jumlah penduduk pada akhir periode Po = jumlah penduduk pada awal periode n = jumlah tahun dalam periode tersebut r = angka pertumbuhan geometris Contoh: Dengan data yang sama angka pertumbuhan geometris adalah; 147 = 119(1 + r) ln 147 – ln 119 = 9 ln (1+ r) ln (1+r) = 0,0235 1+r = 1,0235 r = 0,0238 = 2,38% n n n n
  • 94. PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL Perhitungan ini sama dengan pertumbuhan Geometri tetapi pertambahan penduduk terjadi setiap saat mengikuti fungsi eksponensial Rumus : Pt = Po. e atau r = ---------- rn Ln Pt - lnPo n Contoh: dari data diatas maka r dapat dihitung sbb: r = -------------------- = 0,0234 r = 2,34% Ln 147 – ln 119 9
  • 95. TEORI TRANSISI DEMOGRAFI  Teori yang menerangkan proses perubahan penduduk dari tingkat pertumbuhan yang stabil tinggi (angka fertilitas dan mortalitas sama-sama tinggi) ke tingkat pertumbuhan yang rendah (angka fertilitas dan mortalitas sama- sama rendah)  Perubahan tersebut berkaitan dengan pembangunan ekonomi
  • 96. Angka Fertilitas dan mortalitas waktu 10 20 50 40 30 Transisi demografi I II III IV Tingkat kelahiran Tingkat kematian I : Kelahiran dan kematian sama sama tinggi, fertilitas tidak terkendali , panen gagal, kelaparan, daya tahan penyakit menular dll, menyebabkan angka kematian tinggi dan pertumbuhan penduduk rendah II: Kematian menurun karena program kesehatan,mulai ada penemuan obat Angka kelahiran tetap tinggi sehingga pertumbuhan penduduk tinggi III:Angka kematian terus menerun tetapi tidak secepat tahap II. Angka kelahiran mulai menurun karena pendidikan, kontrasepsi, kesadaran IV: Kelahiran dan kematian mencapai tingkat yg rendah, pertumbuhan
  • 97. PENGELOMPOKAN (komposisi)PENGELOMPOKAN (komposisi) PENDUDUKPENDUDUK  Lazimnya penduduk dibagi dalam berbagai ciriLazimnya penduduk dibagi dalam berbagai ciri atau karakteristik tertentu baik sosial ekonomiatau karakteristik tertentu baik sosial ekonomi maupun geografis.maupun geografis.  Manfaat pengelompokan ini adalah:Manfaat pengelompokan ini adalah: 1.1. Untuk mengetahui “human resourses” atau sumberUntuk mengetahui “human resourses” atau sumber daya manusia yang ada baik menurut umur maupundaya manusia yang ada baik menurut umur maupun jenis kelaminjenis kelamin 2.2. Untuk mengambil suatu kebijakan yg berhubunganUntuk mengambil suatu kebijakan yg berhubungan dengan kependudukandengan kependudukan 3.3. Untuk membandingkan keadaan suatu pendudukUntuk membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk lainnyadengan penduduk lainnya 4.4. Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diMelalui penggambaran piramida penduduk dapat di ketahui “proses demografi” yang telah terjadi padaketahui “proses demografi” yang telah terjadi pada penduduk tersebutpenduduk tersebut
  • 98. KOMPOSISI PENDUDUKKOMPOSISI PENDUDUK  Biologis:umur dan jenis kelaminBiologis:umur dan jenis kelamin  Sosial: tingkat pendidikan, statusSosial: tingkat pendidikan, status perkawinan dllperkawinan dll  Ekonomi: penduduk yang aktif secaraEkonomi: penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan pekerjaan, jenisekonomi, lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dllpekerjaan, tingkat pendapatan, dll  Geografis, berdasarkan tempat tinggal,Geografis, berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan, propinsi,daerah perkotaan, pedesaan, propinsi, kabupaten dllkabupaten dll
  • 99. PIRAMIDA PENDUDUKPIRAMIDA PENDUDUK • Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin digambarkan dalam bentuk “Piramida penduduk” • Ada 3 jenis piramida penduduk yaitu: 1. Expansive :jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur termuda 2.Constrictive: jika penduduk yang berada dalam kelompok umur termuda jumlahnya sedikit 3. Stationary: jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama kecuali pada kelompok umur tertentu.
  • 100.
  • 101.
  • 102. RASIO JENIS KELAMINRASIO JENIS KELAMIN  Seks rasio adalah banyaknya penduduk laki-lakiSeks rasio adalah banyaknya penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan ( (penduduk laki-per 100 penduduk perempuan ( (penduduk laki- laki) : (penduduk perempuan) x 100laki) : (penduduk perempuan) x 100  Besar kecilnya rasio jenis kelamin ini dipengaruhiBesar kecilnya rasio jenis kelamin ini dipengaruhi oleh:oleh: 1.1. Seks rasio waktu lahir. Di beberapa negara umumnyaSeks rasio waktu lahir. Di beberapa negara umumnya berkisar antara 103 – 105 bayi laki-laki per 100 bayiberkisar antara 103 – 105 bayi laki-laki per 100 bayi perempuanperempuan 2.2. Pola mortalitas antara penduduk laki-laki dan perempuan.Pola mortalitas antara penduduk laki-laki dan perempuan. Jika kematian laki-laki > perempuan maka sex ratioJika kematian laki-laki > perempuan maka sex ratio semakin kecilsemakin kecil 3.3. Pola migrasi antara penduduk laki-laki dan perempuan.Pola migrasi antara penduduk laki-laki dan perempuan. Jika sex ratio>100, berarti di daerah tersebut lebih banyakJika sex ratio>100, berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki dan bila sex ratio<100, maka lebihpenduduk laki-laki dan bila sex ratio<100, maka lebih banyak peempuanbanyak peempuan
  • 103. ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (dependency ratio)  Angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknyaAngka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif (umur <15 tahun danpenduduk yang tidak produktif (umur <15 tahun dan umur> 65 tahun keatas) dengan banyaknya pendudukumur> 65 tahun keatas) dengan banyaknya penduduk yang termasuk usia produktif (umur 15-65 tahun)yang termasuk usia produktif (umur 15-65 tahun) Rumus: ---------------- X 100Rumus: ---------------- X 100 Secara kasar angka ini dapat digunakanSecara kasar angka ini dapat digunakan sebagai indikator ekonomi dari suatu negarasebagai indikator ekonomi dari suatu negara apakah tergolong maju atau bukan.apakah tergolong maju atau bukan. P0-14 + P65 + P15-65
  • 104. PERSEBARAN PENDUDUKPERSEBARAN PENDUDUK  SECARA GEOGRAFIS: persebaranSECARA GEOGRAFIS: persebaran penduduk menurut pulau. Pendudukpenduduk menurut pulau. Penduduk Indonesia tersebar secara tidak merata.Indonesia tersebar secara tidak merata. Sekitar 62% penduduk tinggak di pulauSekitar 62% penduduk tinggak di pulau Jawa yang luas wilayahnya hanya 7 %Jawa yang luas wilayahnya hanya 7 % dari luas daratan Indonesia.dari luas daratan Indonesia.  SECARA ADMINISTRATIF DAN POLITIS:SECARA ADMINISTRATIF DAN POLITIS: persebaran penduduk berdasarkanpersebaran penduduk berdasarkan propinsi, kkabupaten, daerah istimewapropinsi, kkabupaten, daerah istimewa (Aceh, Ygyakarta Jakarta)(Aceh, Ygyakarta Jakarta)
  • 105. KEPENDUDUKAN DANKEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMIPEMBANGUNAN EKONOMI  Aris Ananta menggambarkan hubungan variabelAris Ananta menggambarkan hubungan variabel demografi dengan pembangunan dalam bentukdemografi dengan pembangunan dalam bentuk siklus termasuk pembangunan ekonomi.siklus termasuk pembangunan ekonomi. Jumlah Penduduk Pertumbuhan Penduduk Komposisi penduduk Ekonomi Sosial Budaya Politik Lingkungan alam Kelahiran Kematian perpindahan
  • 106. HUBUNGAN VARIABEL DEMOGRAFI DENGAN PEMBANGUNAN EKONOMI Kelahiran Kematian migrasi Dinamika penduduk Dinamika Tenaga kerja Dinamika Angkatan kerja Tenaga Kerja produktif Pendapatan /produksi nasional Dana utk Investas dlm Modal manusia Mutu Tenaga kerja Kebutuhan Terhadap mutu Modal manusia Kesehatan, pendidi- kan, keamanan Harga mutu Modal manusia
  • 107. • Perubahan dalam angka kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk berdampak langsung pada dinamika kependudukan yaitu perubahan jumlah, pertumbuhan dan komposisi penduduk. • Perubahan dinamika kependudukan mempengaruhi dinamika tenaga kerja (jumlah, pertumbuhan, dan komposisi) karena tenaga kerja adalah bagian dari penduduk. • Perubahan dinamika tenaga kerja akan mempengaruhi dinamika angkatan kerja yaitu mereka yang benar-benar berpotensi untuk bekerja, benar-benar memasuku pasar kerja.
  • 108. • Perubahan jumlah, pertumbuhan dan komposisi penduduk mempengaruhi kebutuhan penduduk terhadap mutu modal manusia, yang dicerminkan oleh kesehatan, pendidikan dan keamanan. • Perubahan kebutuhan terhadap mutu modal manusia, bersama dengan harga untuk memperoleh suatu mutu modal manusia dengan dana yang tersedia untuk investasi dlm mutu modal manusia menentukan mutu tenaga kerja. • Mutu tenaga kerja bersama dengan jumlah, komposisi dan (tdk termasuk mutu) dan pertumbuhan angkatan kerja menentukan “productive employment” (tenaga kerja yang produktif atau menghasilkan secara ekonomi).
  • 109. • Perubahan dalam productive employment menentukan jumlah pendapatan/produksi nasional. • Perubahan dalam pendapatan/produksi nasional akan mempengaruhi angka kelahiran, kematian dan perpindahan. • Di pihak lain, perubahan dalam pendapatan/produksi nasional juga mempengaruhi penerimaan pemerintah dan tingkat tabungan nasional. Yang pada gilirannya mempengaruhi dana sosial yang di alokasikan untuk investasi dalam modal manusia (kesehatan, pendidikan dll)
  • 110. • Perubahan dalam pendapatan/produksi nasional juga mempengaruhi permintaan terhadap mutu modal manusia serta harga mutu modal manusia tersebut dan seterusnya mempengaruhi mutu tenaga kerja. • Perubahan dalam mutu tenaga kerja akan mempengaruhi perubahan dalam kelahiran, kematian dan perpindahan. Dari sudut ekonomi penduduk dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu: 1. Economically active population. 2. Economically inactive population.
  • 111.  Economically active population yaitu: paraEconomically active population yaitu: para pekerja yang memproduksi barang dan jasapekerja yang memproduksi barang dan jasa (secara ekonomi) dan mereka yang sedang aktif(secara ekonomi) dan mereka yang sedang aktif mencari nafkah (istilah ini dipakai oleh PBB)mencari nafkah (istilah ini dipakai oleh PBB)  Economically inactive population yaitu:bagiEconomically inactive population yaitu:bagi mereka yang bukan pekerja atau sedang tidakmereka yang bukan pekerja atau sedang tidak mencari pekerjaan, dimana mereka ini hanyamencari pekerjaan, dimana mereka ini hanya mengkonsumsi dan tidak memproduksi sesuatumengkonsumsi dan tidak memproduksi sesuatu barang dan jasa dilihat dari pengertian ekonomibarang dan jasa dilihat dari pengertian ekonomi
  • 112. TENAGA KERJA, ANGKATAN KERJA DAN BUKAN ANGKATAN KERJA  Tenaga kerja (man power) adalah penduduk dalam usia kerja (dalam literatur 15-64 tahun). Di Indonesia dipakai batasan umur 10 tahun.  Definisi tenaga kerja: jumlah seluruh penduduk dalam usia kerja dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa , jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berparisipasi dalam aktifitas tersebut.
  • 113. TENAGA KERJA, ANGKATAN KERJA DAN BUKAN ANGKATAN KERJA  Angkatan kerja (labor force) adalah : bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk terlibat, dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa (biasanya 1 minggu sebelum pencacahan dan paling sedikit 2 hari)  Bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun mencari kerja
  • 114. Penduduk dan Tenaga Kerja penduduk Mencari pekerjaan /menganggur Bukan angkatan kerjaAngkatan kerja Tenaga kerja Pdd diluar Usia kerja Dibawah Usia kerja Diatas Usi kerja sekolah Lain-lain Ibu rumah tangga Bekerja
  • 115. UKURAN DASAR ANGKATAN KERJAUKURAN DASAR ANGKATAN KERJA  Angka partisipasi angkatan kerja: jumlah angkatan kerja dalam suatu kelompok umur sebagai persentasi penduduk dalam kelompok umur tersebut sama dengan tingkat pastisipasi total dari seluruh penduduk dalam usia kerja. angkatan kerja x 100%  Tingkat partisipasi umum : jumlah angkatan kerja dibagi seluruh penduduk berumur 10 tahun keatas.  Tingkat partisipasi angkatan kerja menurut umur dan jenis kelamin: jumlah angkatan kerja menurut umur dan jenis kelamin dibagi jumlah seluruh penduduk menurut jenis kelamin dan umur yang sama kali 100%  Tingkat pengangguran: jumlah angkatan kerja yang mencari pekerjaan dibagi jumlah angkatan kerja Tenaga kerja
  • 116. HUBUNGAN KESEHATAN DENGAN KEPENDUDUKAN  Derajat kesehatan mempunyai dua komponen yaitu komponen status kesehatan dan komponen status lingkungan.  Status kesehatan menggambarkan tingkat sehat, sakit dan matinya penduduk.  Status lingkungan menggambarkan lingkungan sosial budaya, fisik dan biologik yang memberikan pengaruh kepada status kesehatan penduduk.  Untuk mencapai derajat kesehatan mastarakat yang diinginkan, perlu diadakan berbagai upaya kesehatan yg memungkinkan seperti:promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.  Upaya kesehatan bertujuan untuk menekan tingginya angka kesakitan dan angka kematian.
  • 117. UKURAN DASAR KESAKITAN  Angka kesakitan ditunjukkan dengan dengan tingkat insiden dan tingkat prevalen  Angka insiden: banyaknya jumlah kasus baru yang ditemukan dalam periode tertentu dibagi jumlah penduduk pada pertengahantahun dikali 100.  Angka prevalen: jumlah kasus penyakit tertentu pada permulaan tahun di bagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun
  • 118. EKOSISTEM  Ekosisten merupakan perpaduan antara sesama mahkluk hidup serta alam sekitarnya yang saling bergantungan.  Ekosistem merupakan bagian dari sistem. Bila sistem ini terganggu, terjadilah gangguan keseimbangan lingkungan  Daya dukung alam adalah kemampuan alam untuk mendukung jumlah penduduk disuatu daerah pada waktu tertentu.  Daya dukung alam = -----------------------------------------------------  Ketidak serasian hubungan antara manusia baik secara biologis maupun secara kultural dengan alam sekitarnya dapat menimbulkan “eksternalitas”  Eksternalitas terjadi karena ulah manusia, baik sebagai konsumen maupun sebagai produsen, yg menimbulkan manfaat ataupun kerugian bagi pihak lain termasuk alam dan mahkluk hidup lainnya. Jumlah penduduk Kemampuan alam dalam mendukung penduduk
  • 119. TUHAN YME AGAMA HANKAN IDEOLOGI BUDAYA PENDUDUK SOSIAL EKONOMI POLITIK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP tumbuhan hewanair udara tanah EKOSISTEM
  • 120. MASALAH-MASALAH KEPENDUDUKANMASALAH-MASALAH KEPENDUDUKAN 1.1. Pertumbuhan penduduk yang tinggiPertumbuhan penduduk yang tinggi  Dunia dihadapkan kepada jumlah pendudukDunia dihadapkan kepada jumlah penduduk yang besar akibat pertumbuhan yang tinggiyang besar akibat pertumbuhan yang tinggi  Dari 32 % negara di dunia pada th 1976 , naikDari 32 % negara di dunia pada th 1976 , naik menjadi 41 % pada th 2001 merasakanmenjadi 41 % pada th 2001 merasakan pertumbuhan penduduknya sangat tinggi.pertumbuhan penduduknya sangat tinggi.  Di negara berkembang, 41% pada th 1976 naikDi negara berkembang, 41% pada th 1976 naik menjadi 54% pada th 2001 denganmenjadi 54% pada th 2001 dengan pertumbuhan penduduk yang sangat tinggipertumbuhan penduduk yang sangat tinggi
  • 121. MASALAH-MASALAH KEPENDUDUKANMASALAH-MASALAH KEPENDUDUKAN  26 % dari negara kurang berkembang pada th 1976 dan26 % dari negara kurang berkembang pada th 1976 dan 73 % pada th 2001 merasakan pertumbuhan73 % pada th 2001 merasakan pertumbuhan penduduknya sangat tinggipenduduknya sangat tinggi  Di negara maju hanya 3 % negara yg merasaDi negara maju hanya 3 % negara yg merasa pertumbuhan penduduknya sangat tinggi pada th 1976pertumbuhan penduduknya sangat tinggi pada th 1976 maupun th 2001 bahkan pada th 2001 62 % merasamaupun th 2001 bahkan pada th 2001 62 % merasa pertumbuhannya cukup dan 35 % merasa sangat rendah.pertumbuhannya cukup dan 35 % merasa sangat rendah.  Pada th 1950-an jumlah penduduk dunia sekitar 2,5Pada th 1950-an jumlah penduduk dunia sekitar 2,5 milyar, 1970-an menjadi 3,7 milyar, th 1980-an sebesarmilyar, 1970-an menjadi 3,7 milyar, th 1980-an sebesar 5,2 milyar, akhir 1990-an menjadi 6,25 milyar dan pada5,2 milyar, akhir 1990-an menjadi 6,25 milyar dan pada tahun 2025 nanti diperkirakan jumlah penduduk duniatahun 2025 nanti diperkirakan jumlah penduduk dunia menjadi 8,5 milyar.menjadi 8,5 milyar.  Indonesia merupakan negara no 4 terbesar jumlahIndonesia merupakan negara no 4 terbesar jumlah penduduknya, sesudah China, Amerika dan Indiapenduduknya, sesudah China, Amerika dan India
  • 122. 2. Tingkat fertilitas yang tinggi2. Tingkat fertilitas yang tinggi  44 % negara di dunia pada th 2001 masih merasakan44 % negara di dunia pada th 2001 masih merasakan tingkat fertilitasnya sangat tinggitingkat fertilitasnya sangat tinggi  Hanya 2 % negara maju yang masih merasa bahwaHanya 2 % negara maju yang masih merasa bahwa fertilitasnya sangat tinggi, bahkan 50 % merasa sangatfertilitasnya sangat tinggi, bahkan 50 % merasa sangat rendahrendah  58 % negara berkembang merasa tingkat fertilitasnya58 % negara berkembang merasa tingkat fertilitasnya sangat tinggi dan 78 % negara kurang berkembang dansangat tinggi dan 78 % negara kurang berkembang dan hanya 22 % yang merasa cukup.hanya 22 % yang merasa cukup.
  • 123. 3. Angka kematian yang masih tinggi3. Angka kematian yang masih tinggi  Angka kematian yang masih tinggi di sebagian besarAngka kematian yang masih tinggi di sebagian besar negara di dunia (70 %) pada th 2001. 30 % di negaranegara di dunia (70 %) pada th 2001. 30 % di negara maju, 83 % di negara berkembang dan 100 % negaramaju, 83 % di negara berkembang dan 100 % negara kurang berkembang masih mengalami angka kematiankurang berkembang masih mengalami angka kematian yang tinggiIMR, MMR dan kematian anak <5 th)yang tinggiIMR, MMR dan kematian anak <5 th)  Angka harapan hidup juga demikian. Periode 2000-2005Angka harapan hidup juga demikian. Periode 2000-2005 rata-rata angka harapan hidup di negara majurata-rata angka harapan hidup di negara maju diperkirakan 76 th, 64 tahun di negara berkembang dandiperkirakan 76 th, 64 tahun di negara berkembang dan 51 th di negara kurang berkembang51 th di negara kurang berkembang
  • 124. MASALAH KEPENDUDUKAN DIMASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIAINDONESIA  Tingkat pertumbuhan penduduk yg masih tinggiTingkat pertumbuhan penduduk yg masih tinggi walaupun sudah terjadi penurunan dari 2,3 % pada thwalaupun sudah terjadi penurunan dari 2,3 % pada th 1975 menjadi 1,4 pada th 2000.1975 menjadi 1,4 pada th 2000.  Jumlah penduduk naik dari 134,5 juta pada th 1975Jumlah penduduk naik dari 134,5 juta pada th 1975 menjadi 212 juta pada th2000.menjadi 212 juta pada th2000.  Pola persebaran yang tidak merata. 60 % pendudukPola persebaran yang tidak merata. 60 % penduduk tinggal di pulau Jawa yang luasnya hanya 7 %.tinggal di pulau Jawa yang luasnya hanya 7 %.  Tingkat kepadatan penduduk yang tidak berimbang.Tingkat kepadatan penduduk yang tidak berimbang. Pada th 1980, rata-rata penduduk per km2 di pulau JawaPada th 1980, rata-rata penduduk per km2 di pulau Jawa sebesar 690, sedangkan di Sumatera 59, Kalimantan 12,sebesar 690, sedangkan di Sumatera 59, Kalimantan 12, Sulawesi 55 orang dan pulau lainnya 19 orang per km2Sulawesi 55 orang dan pulau lainnya 19 orang per km2
  • 125. MASALAH KEPENDUDUKAN DIMASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIAINDONESIA  Angka fertilitas yang masih tinggi walaupun sudah terjadiAngka fertilitas yang masih tinggi walaupun sudah terjadi penurunan TFR dari 5,2 pada th 1975 menjadi 2,6 padapenurunan TFR dari 5,2 pada th 1975 menjadi 2,6 pada th 2000.th 2000.  Struktur umur yang tidak menguntungkan. ProporsiStruktur umur yang tidak menguntungkan. Proporsi penduduk umur muda 0-14 th sebesar 31 %penduduk umur muda 0-14 th sebesar 31 %  Proporsi penduduk kota meningkat dari 17 % pada thProporsi penduduk kota meningkat dari 17 % pada th 1970-an menjadi 41 % pada th 2000.1970-an menjadi 41 % pada th 2000.  Angka kematian juga masih tinggi terutama angkaAngka kematian juga masih tinggi terutama angka kematian bayi dan kematian ibu walaupun sudah terjadikematian bayi dan kematian ibu walaupun sudah terjadi penurunan IMR dari 126 pada th 1975 menjadi 48 padapenurunan IMR dari 126 pada th 1975 menjadi 48 pada th 2000 dan penurunan MMR dari 470 pada th 1990th 2000 dan penurunan MMR dari 470 pada th 1990 menjadi 334 pada th 1997menjadi 334 pada th 1997
  • 126. KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKANKEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN  Kebijaksanaan kependudukan menurut PBBKebijaksanaan kependudukan menurut PBB adalah:adalah: langkah-langkah dan program-langkah-langkah dan program- program yang membantu tercapainyaprogram yang membantu tercapainya tujuan-tujuan ekonomi, sosial demografistujuan-tujuan ekonomi, sosial demografis dan tujuan-tujuan umum yang lain dengandan tujuan-tujuan umum yang lain dengan jalan mempengaruhi variabel-variabeljalan mempengaruhi variabel-variabel demografi yang utama yaitu; besarnya dandemografi yang utama yaitu; besarnya dan pertumbuhan penduduk serta perubahanpertumbuhan penduduk serta perubahan dan ciri-ciri demografisnyadan ciri-ciri demografisnya  Kebijakan kependudukan berkaitan denganKebijakan kependudukan berkaitan dengan dinamika kependudukan yang menyangkutdinamika kependudukan yang menyangkut perubahan-perubahan, fertilitas, mortalitas danperubahan-perubahan, fertilitas, mortalitas dan migrasi.migrasi.
  • 127. JENIS KEBIJAKAN KEPENDUDUKANJENIS KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN  Pendekatan spasial dapatPendekatan spasial dapat bersifat nasionalbersifat nasional dandan sektoralsektoral.. Kebijaksanaan yang bersifatKebijaksanaan yang bersifat nasionalnasional adalahadalah kebijakan yangkebijakan yang terpadu mencakup segala segi kehidupan dengan tujuanterpadu mencakup segala segi kehidupan dengan tujuan mengenai kependudukdn yang sama. Kebijakan sektoralmengenai kependudukdn yang sama. Kebijakan sektoral adalah menyerahkan maslah kependudukan kepada satuadalah menyerahkan maslah kependudukan kepada satu sektor sajasektor saja  PendekatanPendekatan simptomatissimptomatis yaitu kebijaksanaan yang bertujuanyaitu kebijaksanaan yang bertujuan mengatasi gejala yang timbul akibat masalah kependudukan.mengatasi gejala yang timbul akibat masalah kependudukan.  PendekatanPendekatan kausatifkausatif yaitu; kebijakan yang didasarkan kepadayaitu; kebijakan yang didasarkan kepada penyebab timbulnya masalah kependudukan tersebut.penyebab timbulnya masalah kependudukan tersebut.  PendekatanPendekatan pronatalispronatalis yaitu kebijakan yang bertujuanyaitu kebijakan yang bertujuan meningkatkan angka kelahiranmeningkatkan angka kelahiran  PendekatanPendekatan anti natalisanti natalis yaitu kebijakan yang bertujuanyaitu kebijakan yang bertujuan menurunkan angka kelahiranmenurunkan angka kelahiran
  • 128. KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN DIKEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIAINDONESIA  Pada pemerintahan orde lama (zaman Presiden Sukarno)Pada pemerintahan orde lama (zaman Presiden Sukarno) Indonesia menganut kebijaksanaan kependudukan yangIndonesia menganut kebijaksanaan kependudukan yang pronatalis.pronatalis.  Kebijaksanaan yang anti natalis dikembangkan sejak Orde BaruKebijaksanaan yang anti natalis dikembangkan sejak Orde Baru mulai pada awal Pelita I (1969/70 – 1973/74) dimana Programmulai pada awal Pelita I (1969/70 – 1973/74) dimana Program Keluarga Berencana merupakan kebijakan kependudukan yangKeluarga Berencana merupakan kebijakan kependudukan yang utama sebagai salah satu upaya penurunan fertilitas danutama sebagai salah satu upaya penurunan fertilitas dan transimigrasi untuk mengurangi ketidakseimbangan persebarantransimigrasi untuk mengurangi ketidakseimbangan persebaran penduduk. Kebijaksanaan kependudukan tersebut dimuali dipenduduk. Kebijaksanaan kependudukan tersebut dimuali di propinsi Jawa-Bali.propinsi Jawa-Bali.  Makna strategis maslah kependudukan yang mendasariMakna strategis maslah kependudukan yang mendasari kebijaksanaan pembangunan kependudukan adalah:kebijaksanaan pembangunan kependudukan adalah: kependudukan adalah aset pembangunan.jumlah pendudukkependudukan adalah aset pembangunan.jumlah penduduk yang besar merupakan sumberdaya manusia terpentingyang besar merupakan sumberdaya manusia terpenting bagi keberhasilan pembangunan, karena itu sambilbagi keberhasilan pembangunan, karena itu sambil menekan kelahiran, pemerintah juga merancang berbagaimenekan kelahiran, pemerintah juga merancang berbagai program untuk meningkatkan kualitas pendudukprogram untuk meningkatkan kualitas penduduk
  • 129. PERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKANPERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANADAN KELUARGA BERENCANA  Program KB dimulai sebagai program nasionalProgram KB dimulai sebagai program nasional sejak Pelita I di propinsi Jawa Bali yang padatsejak Pelita I di propinsi Jawa Bali yang padat penduduknya.penduduknya. 1.1. Tujuan utamanya adalah menurunkan kelahiranTujuan utamanya adalah menurunkan kelahiran disamping program lain untuk meningkatkandisamping program lain untuk meningkatkan kualitas penduduk seperti; meningkatkankualitas penduduk seperti; meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, meningkatkankesejahteraan ibu dan anak, meningkatkan kemudahan dan kualitas pelayanan kesehatankemudahan dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, dan meningkatkan gizi dll.masyarakat, dan meningkatkan gizi dll.
  • 130. PERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKANPERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANADAN KELUARGA BERENCANA  Pada Pelita II (1974/75 – 1978/79) target yang inginPada Pelita II (1974/75 – 1978/79) target yang ingin dicapai adalah “menurunkan tingkat fertilitas sebesardicapai adalah “menurunkan tingkat fertilitas sebesar 50% pada tahun 1990 dibandingkan keadaan tahun50% pada tahun 1990 dibandingkan keadaan tahun 1971”. Pada periode ini dicanangkan “norma keluarga1971”. Pada periode ini dicanangkan “norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera” atau NKKBS.kecil yang bahagia dan sejahtera” atau NKKBS. Kebijaksanaan kependudukan diarahkan kepada:Kebijaksanaan kependudukan diarahkan kepada: 1.1. Peningkatan dan intensifikasi pelaksanaan programPeningkatan dan intensifikasi pelaksanaan program KB yang dimaksudkan menurunkan kelahiran melaluiKB yang dimaksudkan menurunkan kelahiran melalui pemakaian kontrasepsipemakaian kontrasepsi 2.2. Pengembangan wilayah jangkauan KB. Program KB kePengembangan wilayah jangkauan KB. Program KB ke Sumatra, NTB, Kalbar, Kalsel, Sulut dan Sulsel.Sumatra, NTB, Kalbar, Kalsel, Sulut dan Sulsel. 3.3. Peningkatan organisasi pelaksanaan program KBPeningkatan organisasi pelaksanaan program KB sebagai konsekwensi dari diperluasnya jangkauansebagai konsekwensi dari diperluasnya jangkauan wilayah.wilayah. 4.4. Meningkatkan keterpaduan program KB dan programMeningkatkan keterpaduan program KB dan program pembangunan lainnya.pembangunan lainnya.
  • 131. PERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKANPERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANADAN KELUARGA BERENCANA  Pada Pelita III (1979/80-1983/84) .tidak ada perubahanPada Pelita III (1979/80-1983/84) .tidak ada perubahan yg berarti dari kebijakan sebelumnya namun adayg berarti dari kebijakan sebelumnya namun ada beberapa hal yang dikembangkan:beberapa hal yang dikembangkan: 1.1. Fokus perhatian terhadap kependudukan semakinFokus perhatian terhadap kependudukan semakin jelas.jelas. 2.2. Selain penurunan fertilitas perhatian juga difokuskanSelain penurunan fertilitas perhatian juga difokuskan kepada peningkatan harapan hidup serta menurunkankepada peningkatan harapan hidup serta menurunkan mortalitas.mortalitas. 3.3. Perhatian kepada masalah tingkat persebaranPerhatian kepada masalah tingkat persebaran penduduk semakin terfokuspenduduk semakin terfokus 4.4. Perluasan jangkauan program ke seluruh propinsiPerluasan jangkauan program ke seluruh propinsi 5.5. Dimualinya program pendidikan kependudukan danDimualinya program pendidikan kependudukan dan peningkatan partisipasi masyarakat.peningkatan partisipasi masyarakat.
  • 132. PERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKANPERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANADAN KELUARGA BERENCANA  Pada Pelita IV (1984/85-1988/1999) . Titik perhatianPada Pelita IV (1984/85-1988/1999) . Titik perhatian diarahkan kepada:diarahkan kepada: 1.1. Penurunan angka kelahiranPenurunan angka kelahiran 2.2. Peningkatan kesejahteraan ibu dan anakPeningkatan kesejahteraan ibu dan anak 3.3. Peningkatan angka harapan hidupPeningkatan angka harapan hidup 4.4. Penurunan mortalitas, terutama bayi dan anak.Penurunan mortalitas, terutama bayi dan anak. Pemerintah lebih meningkatkan program-program yangPemerintah lebih meningkatkan program-program yang Mengarah kepada penyadaran dengan harapan agarMengarah kepada penyadaran dengan harapan agar masyarakat semakin menerima NKKBSmasyarakat semakin menerima NKKBS Agenda lain yang semakin dikembangkan adalah:Agenda lain yang semakin dikembangkan adalah: 1.1. Peningkatan peran wanita dan remaja.Peningkatan peran wanita dan remaja. 2.2. Peningkatan kualitas SDMPeningkatan kualitas SDM
  • 133. PERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKANPERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANADAN KELUARGA BERENCANA  Pada Pelita V (1989/1990-1993/94) . PeriodePada Pelita V (1989/1990-1993/94) . Periode yang merupakan akhir yangka panjang I (PJPyang merupakan akhir yangka panjang I (PJP I).Titik perhatian diarahkan kepada:I).Titik perhatian diarahkan kepada: 1.1. Mengendalikan pertumbuhan penduduk dalamMengendalikan pertumbuhan penduduk dalam rangka meningkatkan SDM.rangka meningkatkan SDM. 2.2. Menurunkan angka kelahiran baik secaraMenurunkan angka kelahiran baik secara langsung maupun tidak langsung melaluilangsung maupun tidak langsung melalui peningkatan kesejahteraan penduduk danpeningkatan kesejahteraan penduduk dan masyarakatmasyarakat 3.3. Menurunkan angka mortalitas, khususnya bayi,Menurunkan angka mortalitas, khususnya bayi, anak dan ibu dan meningkatkan angka harapananak dan ibu dan meningkatkan angka harapan hiduphidup 4.4. Meningkatkan kualitas pendudukMeningkatkan kualitas penduduk
  • 134. PERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKANPERKEMBANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANADAN KELUARGA BERENCANA  Pada Pelita VI (1994/95-1998/1999) . MeskipunPada Pelita VI (1994/95-1998/1999) . Meskipun kebijakan kependudukan hampirsama dengan Pelitakebijakan kependudukan hampirsama dengan Pelita sebelumnya namun adapenekanan kebijakan padasebelumnya namun adapenekanan kebijakan pada periode ini kearah:periode ini kearah: 1.1. Soal jumlah dan penduduk usia muda masih menjadiSoal jumlah dan penduduk usia muda masih menjadi perhatian. Karena itu pemikiran terhadap tatananperhatian. Karena itu pemikiran terhadap tatanan ketenagakerjaan masa mendatang mulai lebihketenagakerjaan masa mendatang mulai lebih dipikirkandipikirkan 2.2. Karena usia sekolah semakin meningkat, makaKarena usia sekolah semakin meningkat, maka pemerintah pada periode ini berupaya meningkatkanpemerintah pada periode ini berupaya meningkatkan dan mempermudah akses ke dunia pendidikan (wajardan mempermudah akses ke dunia pendidikan (wajar 9 tahun)9 tahun) 3.3. Pemerataan dan peningkatan pemerataan pelayananPemerataan dan peningkatan pemerataan pelayanan kesehatan secara lebih terpadu.kesehatan secara lebih terpadu. 4.4. Penyediaan lapangan kerja.Penyediaan lapangan kerja.
  • 135. PELAKSANAAN PROGRAM KBPELAKSANAAN PROGRAM KB  Masa perintisan (1950-1970).Masa perintisan (1950-1970). • Kepedulian sejumlah individu terhadap masalah kependudukanKepedulian sejumlah individu terhadap masalah kependudukan yang tidak terkendali karena tingginya angka kelahiran.yang tidak terkendali karena tingginya angka kelahiran. • Dibentuknya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia atauDibentuknya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia atau PKBI pada akhir 1957.PKBI pada akhir 1957. • Pada th 1968 pemerintah mulai berperan secara aktif denganPada th 1968 pemerintah mulai berperan secara aktif dengan mendirikan LKBN (Lembaga Keluarga Berencana Indonesia),mendirikan LKBN (Lembaga Keluarga Berencana Indonesia), suatu lembaga semi pemerintah. Dibentuknya BKKBN sebagaisuatu lembaga semi pemerintah. Dibentuknya BKKBN sebagai Badan pemerintah yang ditugasi melaksanakan program KBBadan pemerintah yang ditugasi melaksanakan program KB pada tahun 1970 atas dasar bahwa KB bukan terbatas padapada tahun 1970 atas dasar bahwa KB bukan terbatas pada masalah medis saja, akan tetapi juga masalah sosial budaya.KBmasalah medis saja, akan tetapi juga masalah sosial budaya.KB merupakan agenda utama dari pembangunan kependudukanmerupakan agenda utama dari pembangunan kependudukan dan titik perhatian pada penyadaran masyarakat tentangdan titik perhatian pada penyadaran masyarakat tentang pentingnya KB, namun dilakukan secara diam-diam melaluipentingnya KB, namun dilakukan secara diam-diam melalui pendekatan klinis (klinical based)pendekatan klinis (klinical based)
  • 136. PELAKSANAAN PROGRAM KBPELAKSANAAN PROGRAM KB  Masa pembangunan (1970 – 1990)Masa pembangunan (1970 – 1990) • Perhatian difokuskan kepada bagaimana merealisasikan programPerhatian difokuskan kepada bagaimana merealisasikan program kependudukan.kependudukan. • Operasionalisasi program KB diwarnai oleh 2 aspek yang menonjolOperasionalisasi program KB diwarnai oleh 2 aspek yang menonjol yaitu:yaitu: pertama upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti penting dari program KB, kedua pelaksaan program KB melalui pelayanan medis yang tersedia. • Upaya peningkatan kesadaran masyarakat sudah dilakukan secara terbuka melalui kegiatan Komunikasi Edukasi dan Informasi (KIE) dengan memanfaatkan sarana dan media KIE yang ada (radio, TV, video dll) Tujuannya adalah mendorong proses perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap KB sehingga secara mandiri dapat mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera sebagai suatu norma yg melembaga dan membudaya dalam masyarakat. • Pelayanan kontrasepsi sudah digalakkan secara terbuka dan pendekatan program berkembang kepada pendekatan masyarakat (community based)
  • 137. PELAKSANAAN PROGRAM KBPELAKSANAAN PROGRAM KB  Masa pelembagaan (sejak 1990)Masa pelembagaan (sejak 1990) • Pematangan kondisi masyarakat untuk menerima konsepPematangan kondisi masyarakat untuk menerima konsep keluarga kecil bahagia sejahtera.keluarga kecil bahagia sejahtera. • Program KB beralih menjadi gerakan masyarakat melalui “Program KB beralih menjadi gerakan masyarakat melalui “ gerakan Ibu Sehat Sejahtera, Kampanye Keluarga Kecil Mandirigerakan Ibu Sehat Sejahtera, Kampanye Keluarga Kecil Mandiri dll”dll” • Munculnya peran organisasi swasta (IDI, IBI, ISFI dll)Munculnya peran organisasi swasta (IDI, IBI, ISFI dll) • Meningkatnya peran sektor swasta melalui kampanye LingkaranMeningkatnya peran sektor swasta melalui kampanye Lingkaran Biru, Lingkaran Emas.Biru, Lingkaran Emas. • Digalakkannya keterpaduan program KB dengan programDigalakkannya keterpaduan program KB dengan program pembangunan lainnya (beyond family planning).pembangunan lainnya (beyond family planning). • Pada periode ini pendekatan program berkembang denganPada periode ini pendekatan program berkembang dengan peran sektor swasta (private based)peran sektor swasta (private based)
  • 138. ASPEK PELAKSANAAN PROGRAM KBASPEK PELAKSANAAN PROGRAM KB  Aspek penerangan melalui kegiatan KIE berupa kampanye, pemanfaatan sarana dan media penerangan yang ada serta penerangan wawan muka. Pengembangan pelatihan- pelatihan untuk mempercepat proses diterimanya konsep NKKBS dengan mengembangkan bahan-bahan instruksional dll.  Aspek pelayanan kontrasepsi mulai dari pelayanan pada klinik yang statis sampai pengembangan Tim Medis Keliling yang kemudian berkembang menjadi Tim KB Keliling.Dilihat dari substansi masalah, pelayanan kontrasepsi dapat dibagi 3 fase: 1. Fase I: sasarannya untuk menunda kehamilan. 2. Fase II: sasarannya untuk penjarangan kehamilan. 3. Fase III: sasarannya pelayanan diarahkan untuk mengakhiri kesuburan.
  • 139. ASPEK PELAKSANAAN PROGRAM KBASPEK PELAKSANAAN PROGRAM KB  Diversifikasi program KB diluar kegiatan teknis medis. 1. Memadukan program KB dengan kesehatan keluarga melalui peningkatan kesehatan ibu dan anak. 2. Pemaduan program KB dengan pembangunan sektor yang bersifat ekonomis produktif. 3. Pengayoman psikologis bagi para peserta KB dan keluarganya. Operasionalisasi program tersebut diwujudkan dalam bentuk a. Pembangunan keluarga sejahtera melalui program integrasi. b. Bina Keluarga Balita (BKB) c. Usaha Perbaikan Gizi Kelurga (UPGK) d. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) yang kemudian berkembang menjadi Usaha Peningkatan Pendapatan Kelurga Sejahtera (UPPKS) e. Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) f. Kampanya ibu sehat sejahtera (KISS) yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Sayang Ibu (GSI).
  • 140. PROGRAM KB ERA REFORMASIPROGRAM KB ERA REFORMASI  Pendekatan program KB sejak tahun 2000 mengalamiPendekatan program KB sejak tahun 2000 mengalami perkembangan yang disebut Program KB era baru.perkembangan yang disebut Program KB era baru.  Perubahan dari :Perubahan dari : • Program yang didorong oleh pemerintah menjadi program yangProgram yang didorong oleh pemerintah menjadi program yang didorong oleh masyarakatdidorong oleh masyarakat • Pelaksanaan program berdasarkan aturan-aturan menjadi pelaksanaanPelaksanaan program berdasarkan aturan-aturan menjadi pelaksanaan program berdasarkan visi dan misi.program berdasarkan visi dan misi. • Evaluasi terfokus kepada aspek kuantitatif menjadi aspek kualitatifEvaluasi terfokus kepada aspek kuantitatif menjadi aspek kualitatif  Adanya perubahan lingkungan strategis:Adanya perubahan lingkungan strategis: • DesentralisasiDesentralisasi • GlobalisasiGlobalisasi • Keterbukaan dan good governanceKeterbukaan dan good governance • AkuntabilitasAkuntabilitas • Hak-hak azazi manusia – hak-hak reproduksi.Hak-hak azazi manusia – hak-hak reproduksi.
  • 141. VISI DAN MISI PROGRAM KB ERA BARUVISI DAN MISI PROGRAM KB ERA BARU  Visi ; seluruh keluarga ikut KB  MISSI : Mewujudkan Keluarga kecil bahagia sejahtera  Nilai : Cerdas, Ulet Bermitra  Grand strategi ; 1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dalm ber KB  2. Menata kembali pengelolaan Program KB  3. Meningkatkan SDM Operasional ProgramKB  4. Meningkatkan Ketahanan dan Kesjhtraan Klg melalui Prog KB  5. Meningkatkan pembiayaan Program KB