SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum,Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sahya dapat menyelesaikan makalah “PELAYANAN KELUARGA
BERENCANA TERHADAP KEPENDUDUK DI INDONESIA”
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri
dan umunya bagi seluruh pihak yang mau membacanya.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun teknis penulisannya. Oleh karena itu
kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun senantiasa
penulis harapkan demi langkah penyempurnaan makalah ini.
Terima kasih…
Raha,05 Maret 2015
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 2
DAFTAR ISI
KOVER/JUDUL……………………………………………………………
KATA PENGANTAR………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………
BAB I . PENDAHULUAN………………………………………………….
A. LATAR BELAKANG………………………………………………
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………
C. TUJUAN……………………………………………………………..
BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………….
A. KONSEP KEPENDUDUKAN DI INDONESIA………………..
B. MASALAH KEPENDUDUKAN DIINDONESIA……………..
C. PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA……………………….
BAB III. PENUTUPAN……………………………………………………
A. KESIMPULAN…………………………………………………….
B. SARAN…………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun 1953. Pada
waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah
mulai membantu masyarakat.
Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah dengan nama
perkumpulan keluarga Berencana Indonesia (PKBI ) dan bergerak secara silent
operation membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara sukarela, jadi
di Indonesia PKBI adalah pelopor pergerakan keluarga Berencana nasional.
Penduduk menurut UU.RI.No. 10 tahun 1992 yaitu orang dalam matranya
sebagai pribadi, anggota keluarga,anggota masyarakat, warganegara dan
himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah
Negara pada waktu tertentu. Orang pertama yang mengemukakan teori mengenai
penduduk adalah Thomas Robert melthus yang hidup pada tahun 1886-1824
dalam edisi pertamanya Essay on population tahun 1798
Sehubung dengan bertambahnya jumlah penduduk tiap tanunnya, maka
diadakanlah program Kb diIndonesia dengan salah satu tujuan mengurangi
kepepadatan penduduk.
Melalui Keppres no. 33 tahun 1972 dilakukan penyempurnaan struktur
organisasi, tugas pokok dan tata kerja BKKBN. Dengan Keppres no 38 tahun
1978 organisasi dan struktur BKKBN disempurnakan lagi, dimana fungsinya
diperluas tidak hanya masalah KB tetapi juga kegiatan-kegiatan lain, yaitu
kependudukan yang mendukung KB (beyond family planning). Sesuai dengan
perkembangan program pembangunan nasional, ditetapkan adanya Menteri
Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH ) dengan Keppres no 25
tahun 1983 yang bergerak langsung dalam bidang kependudukan, maka dilakukan
lagi penyempurnaan organisasi BKKBN dengan keppres no 64 tahun 1983 dengan
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 4
tugas pokok adalah menyiapkan kebijaksanaan umum dan mengkoordinasikan
penyelenggaraan program secara menyeluruh dan terpadu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagamana uraian kependudukan diIndonesia
2. Apa Masalah Kependudukan diIndonesia
3. Jelaskan Perkembangan Kb DiIndonesia
C. Tujuan
1. Menjelaskan uraian kependudukan diindonesia
2. Menjelaskan masalah kependudukan diindonesia
3. Mengientifikasikan perkembanggan kb diindonesia
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 5
BAB II
PEMBAHASAN
A .KONSEP KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
1. Pengertian Penduduk
Penduduk menurut UU.RI.No. 10 tahun 1992 yaitu orang dalam matranya
sebagai pribadi, anggota keluarga,anggota masyarakat, warganegara dan
himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah
Negara pada waktu tertentu.
Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu daerah dalam suatu
waktu / jangka waktu tertentu. Penduduk dipelajari oleh ilmu kependudukan,
fokus perhatian demografi adalah perubahan beserta komposisi dan distribusi
pendukung.
Sering pula demografi didefinisikan sebagai suatu studi kuantitatif dari
suatu proses demografi yaitu fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan
mobilitas sosial. Kelima proses ini terjadi secara terus menerus dan menentukan
besar, komposisi dan distribusi penduduk yang bersangkutan. Perubahan-
perubahan kependudukan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dipelajari
dalam dinamika kependudukan (population dunamics). Studi ini mempelajari
sejarah penduduk, teori-teori mengenai penduduk dan kebijaksanaan penduduk.
2. Dinamika Kependudukan
a. Pengertian
 Dinamika penduduk yaitu suatu proses perubahan penduduk secara terus
menerus yang mempengaruhi jumlah.
 Dinamika kependudukan merupakan perubahan kependudukan untuk suatu
daerah tertentu dari waktu ke waktu.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 6
b. Penyebab perubahan penduduk
Dinamika penduduk dipengaruhi beberapa faktor yaitu kelahiran, kematian,
perpindahan penduduk serta kondisi sosial ekonomi dan budaya yang berkembang
di masyarakat. Dari berbagai penyebab tersebut dapat digolongkan menjadi 2
yaitu :
1). Penyebab langsung
Yang dimaksud dari penyebab langsung dari pertumbuhan penduduk adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk secara langsung tanpa
melalui variabel antara lain kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk.
Hubungan kelahiran, kematian dan migrasi dengan jumlah penduduk
Berdasarkan faktor-faktor diatas, maka pertambahan penduduk secara sederhana
terbagi menjadi :
 Pertumbuhan penduduk alami yaitu pertambahan penduduk karena adanya
selisih antara kelahiran dan kematian.
 Pertambahan penduduk sosial yaitu pertambahan penduduk disebabkan
selisih antara kelahiran kematian dan migrasi.
2) Penyebab tidak langsung
Faktor yang mempengaruhi perubahan penduduk secara tidak langsung
melalui variabel antara yaitu keadaan sosial ekonomi dan budaya. Menurut King
Sley Davis dan Judith Blake, variabel antara yang dapat mempertinggi / menekan
fertilitas suatu masyarakat yaitu :
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 7
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan oleh hubungan kelamin (inter
couse variable)
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan untuk konsepsi (conception
variable)
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran selamat (gestation
variable)
 Usia perkawinan
 Status sosial, pekerjaan dan latar belakang pendidikan sedikit banyak
berpengaruh pada tinggi rendahnya fertilitas maupun mortalitas dalam suatu
masyarakat.
3. Fakator Demografi Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk
Secara umum ada 3 faktor utama yang mempengaruhi laju pertumbuhan
penduduk di Indonesia yaitu ;
1. Kelahiran (Fertilitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Perpindahan (Migrasi)
Dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan
tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam
bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000
penduduk.
Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran Fertilitas :
1). Pengukuran Fertilitas Tahunan Adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun
tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk
melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan
adalah :
a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate ) Adalah banyaknya kelahiran
hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 8
b. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate ) Adalah jumlah kelahiran
hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) )
pada tahun tertentu.
c. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate ) Adalah
perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan
tahun tertentu.
d. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility
Rates Rates) Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi
bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
2. Pengukuran Fertilitas Kumulatif Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata
anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia
suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah :
a. Tingkat Fertilitas Total (TFR)
adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000
penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dg dg
catatan :
 tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum
mengakhiri masa reproduksinya.
 tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode
waktu tertentu.
b. Gross Reproduction Rates (GRR) adalah jumlah kelahiran bayi
perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya
dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum
mengakhiri masa reproduksinya.
c. Net Reproduction Rates (NRR) adalah jumlah kelahiran bayi (pr)
oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan
memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu
sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.
Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :
1. Faktor Demografi, antara lain :
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 9
o Struktur umur
o Struktur perkawinan
o Umur kawin pertama
o Paritas
o Disrupsi perkawinan
o Proporsi yang kawin
2. Faktor Non Demografi, antara lain :
o Keadaan ekonomi penduduk
o Tingkat pendidikan
o Perbaikan status perempuan
o Urbanisasi dan industrialisasi
Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :
1. Crude Death Rate (CDR) Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu,
tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
2. Age Specific Death Rate (ASDR) Adalah jumlah kematian penduduk pd
tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
3. Infant Mortality Rate (IMR) Adalah tingkat kematian bayi
Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) :
1. Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan
2. Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda
3. Penduduk dengan perbedaan pendapatan
4. Perbedaan jenis kelamin
5. Penduduk dengan perbedaan status kawin
Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu
daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya
proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu
tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 10
 Faktor individu
 Faktor yang terdapat di daerah asal
 Faktor yang terdapat di daerah tujuan
 Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan
3. Transisi Demografi
A. Definisi Transisi Demografi
Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortilitas
yang besar. Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah
Demografi. Perubahan atau transisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
 Transisi Demografi Indonesia Tahun 1950-2050 Sumber : World
Population Prospect, Economic and Social Affairs, UN.
 Garis yang berwarna biru itu menggambarkan angka kelahiran.
 Garis yang berwarna merah itu menunjukkan angka kematian.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 11
a). Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaannya
masih alami tingkat kelahiran tinggi/ tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang
rendah, sehingga kesehatan dan gizi lingkungan kurang mendukung. Akibatnya
kelaparan dan kejadian penyakit tinggi sehingga tingkat kematian pun tinggi
(kondisi pra intervensi/pembangunan).
b). Pada keadaan II
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan
teknologi, misalnya dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain.
Kondisi ekonomi makin membaik akibat pembangunan dan pendapatan penduduk
meningkat sehingga kesehatan semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap
tinggi (makin sehat) tetapi angka kematian menurun (akibat kesehatan dan lain-
lain). Pada kondisi ini akan terasa tingginya laju pertumbuhan penduduk alami,
seperti dialami indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980 dengan angka
pertumbuhan 2,32 % per tahun.
c).Pada keadaan III
Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya pengendalian
penduduk, maka sikap terhadap fertilitas berubah menjadi cenderung punya anak
sedikit, maka turunnya tingkat kematian juga diikuti turunnya tingkat kelahiran
sehingga pertumbuhan penduduk menjadi tidak tinggi lagi. Keadaan tersebut
dapat dilihat pada pertumbuhan penduduk indonesia periode 1980 sampai 1990
yang turun menjadi 1,85%.
d. Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus,
maka akan mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah
indonesia sedang menuju/mengharap tercapainya kondisi ini yaitu penduduk
bertambah sangat rendah atau tanpa pertumbuhan. Demikian lah gambaran
transisi demografi yang dapat dipercepat dengan peningkatan pembangunan
terutama bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan Kb.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 12
A.Tahap-tahap Transisi Demografi
Menurut blacker (1947) ada 5 tahap dalam teori transisi demografi,dimana
khususnya phase 2 dan 3 adalah tahap transisi. Tahap-tahap dalam transisi
demografi yaitu :
1). Tahap stasioner tinggi
- Tingkat kelahiran: tinggi
- Tingkat kematian: tinggi
- Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah Contoh: Eropa abad 14.
2). Tahap awal perkembangan
- Tingkat kelahiran: tinggi (ada budaya pro natalis)
- Tingkat kematian: lambat menurun
- Pertumbuhan alami: lambat Contoh: India
3) Tahap akhir perkembangan
- Tingkat kelahiran: menurun
- Tingkat kematian: menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran
- Pertumbuhan alami:cepat Contoh: Australia, selandia baru tahun ‘30an.
4). Tahap stasioner rendah
- Tingkat kelahiran: rendah
- Tingkat kematian: rendah
- Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah Contoh: Perancis
5). Tahap menurun
- Tingkat kelahiran: rendah
- Tingkat kematian: lebih tinggi dari tingkat kelahiran
- Pertumbuhan alami: negatif Contoh: Jerman Timur & Barat tahun ‘75
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 13
Ada beberapa masalah dalam mengaplikasikan teori transisi demografi
bagi negara-negara berkembang. Bila di Eropa, penurunan mortalitas lebih
dikarenakan pembangunan sosio ekonomi, namun penurunan mortalitas dan
fertilitas di negara-negara berkembang lebih karena pengaruh faktor-faktor lain
seperti: peningkatan pemakaian kontrasepsi, peningkatan perhatian pemerintah,
modernisasi, pembangunan, tingkat kesehatan, keadaan geografis, kebijakan
politis, kemajuan iptek, perubahan pola pikir masyarakat dan lainnya.
B. MASALAH KEPENDUDUKAN DIINDONESIA
1. Jumlah dan pertumbuhan penduduk
Orang pertama yang mengemukakan teori mengenai penduduk adalah
Thomas Robert melthus yang hidup pada tahun 1886-1824 dalam edisi
pertamanya Essay on population tahun 1798 Melthus mengemukakan dua pokok
pendapatnya yaitu penduduk seperti bahan makanan adalah penting bagi
kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat tertahan dan tidak terbatas atas
dua hal tersebut dia mengemukakan pendapatnya bahwa pertumbuhan penduduk
jauh lebih cepat dari pertumbuhan bahan makanan. Dalil yang dikemukakan
Malthus yaitu jumlah penduduk meningkat secara geografis (deret ukur)
sedangkan kebutuhan hidup kian meningkat secara alat arit matika (deret hitung),
akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara jumlah
penduduk dan kebutuhan hidup.
Sementara pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15%
pertahun hingga 2,49% pertahun. Tingkat pertumbuhan penduduk seperti itu
dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).
Peristiwa kelahiran di suatu daerah menyebabkan perubahan jumlah dan
komposisi penduduk, sedangkan peristiwa kematian dapat menambah maupun
mengurangi jumlah penduduk di suatu daera yaitu penyebab langsung seperti
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 14
kelahiran, kematian dan migrasi dan penyebab tidak langsung seperti keadaan
social, ekonomi, budaya, lingkungan, politik dsb..
2. Persebaran dan kepadatan penduduk.
a. Stuktur umur penduduk
Umur dan jenis kelamin merupakan karakteristik penduduk utama,
pengelompokan penduduk berdasarkan dua karakteristik tersebut selalu
diperlukan dalam menganalisis data. Melalui analisis komponen penduduk
berdasarkan umur dan jenis kelamin disuatu daerah atau Negara dapat dihitung
berbagi perbandingan atau rasio antara lain rasio jenis kelamin waktu lahir atau
sex rasio birth, rasio ibu dan anak (wild women ratio) dan rasio beban
ketergantungan (dependenty ratio). Komposisi penduduk di Indonesia termasuk
dalam model ekposive atau umur muda mengandung masalah penyediaan
lapangan kerja pendidikan dan beban kelompok produktif.
b. Kelahiran dan kematian
Kelahiran adalah ukuran tingkat kelahiran yang digunakan dalam
perhitungan proyeksi adalah angka kelahiran total atau Total Fertility Rate (TFR)
dan angka kelahiran menurut umur atau Age Specificity Fertility Rate (ASFR) .
Kematian adalah ukuran tingkat kematian yang digunakan dalam perhitungan
proyeksi adalah angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR), Karena
IMR merupakan salah satu indikator yang penting yang mencerminkan derajat
kesehatan masyarakat dan sebagai alat monitoring situasi kependudukan sekarang
dani alat untuk mengidentifikasi kelompok umur penduduk tertentu yang
mempunyai resiko kematian tinggi.
C. PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA
1. Sejarah KB di Indonesia
Keluarga berencana bukanlah hal baru, karena menurut catatan-cacatan
dan tulisan-tulisan yang berasal dari mesir kuno, yunani kuno, Tiongkok kuno dan
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 15
India, hal ini telah mulai dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu. Tetapi pada
waktu itu cara-cara yang dipakai masih kuno dan primitif.
Maka dengan sendirinya cara keluarga berencana yang pertama dilakukan
adalah dengan jalan berdoa dan memakai jimat anti hamil, sambil meminta dan
berharap supaya wanita itu jangan hamil.
Kemudian disangka bahwa wanita menjadi hamil karena kemasukan roh
halus kedalam tubuhnya dan cara kontrasepsi adalah dengan memakai jimat anti
hamil, atau jamu-jamuan untuk mengusir roh dan badan halus tersebut.
Pada zaman Yunani kuno, Soranus dan Ephenus telah membuat tulisan
ilmiah tentang cara menjarangkan kelahiran. Cara waktu itu adalah mengeluarkan
semen (air mani) dengan membersihkan vagina dengan kain dan minyak. Ada
pula yang memakai alat-alat yang dapat menghalangi masuknya sperma ke dalam
rahim, umpamanya dengan memasukkan rumput, daun-daunan, atau sepotong
kain perca ke dalam vagina.
Menurut beberapa ahli, pada zaman mesir kuno, dari relief dan
manuskrip berhuruf hiroglif dijumpai keterangan mengenai cara orang Mesir kuno
menjarangkan kelahiran. Menurut ahli sejarah Avicena (Ibnu Sina), seorang tabib
dan filsuf Arab zaman Persia telah menganjurkan cara-cara menjarangkan
kelahiran.
Pada Zaman Tiongkok kuno dan India kuno telah ada obat dan jamu
yang maksudnya untuk mencegah kehamilan.
Sebenarnya pikiran untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk sudah
timbul sejak lama diantaranya Plato (427-347) mengemukakan bahwa sebaiknya
pranata sosial dan pemerintahan sebaiknya direncanakan keseimbangan antara
kebutuhan dan jumlah penduduk itu. Ibnu Khaldun (1332-1407), telah membahas
tentang kesuburan wanita, kematian ibu dan anak, masalah migrasi yang berkaitan
dengan masalah sosial. Malthus (1766-1834) setelah jaman industri di eropa
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 16
mengeluarkan sebuah buku an Easy on the principle of population (1798) yang
prinsipnya menyatakan bahwa manusia jangan terlalu banyak menghayal dengan
kemampuan ilmu dan teknologi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia
yang pertumbuhannya sangat cepat.
Di Indonesia sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang
maksudnya untuk mencegah kehamilan. Di Irian Jaya telah lama dikenal ramuan
dari daun-daunan yang khasiatnya dapat mencegah kehamilan. Dalam masyarakat
hindu bali sejak dulu hanya ada nama untuk empat orang anak, mungkin suatu
cara untuk menganjurkan supaya pasangan suami istri mengatur kelahiran
anaknya sampai empat.
Di Indonesia keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun 1953.
Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah
mulai membantu masyarakat.
Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah dengan nama
perkumpulan keluarga Berencana Indonesia (PKBI ) dan bergerak secara silent
operation membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara sukarela, jadi
di Indonesia PKBI adalah pelopor pergerakan keluarga Berencana nasional.
Untuk menunjang dalam rangka mencapai tujuan, berdasarkan hasil
penandatanganan Deklarasi Kependudukan PBB 1967 oleh beberapa Kepala
Negara Indonesia, maka dibentuklah suatu lembaga program keluarga Berencana
dan dimasukkan dalam program pemerintah sejak pelita 1 (1969) berdasar
instruksi presiden nomor 26 tahun 1968 yang dinamai Lembaga Keluarga
Berencana Nasional (LKBN ) sebagai lembaga semi pemerintah.
Pada tahun 1970 ditingkatkan menjadi Badan pemerintah melalui
Keppres No. 8 tahun 1970 dan diberi nama Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN ) yang bertanggung jawab kepada presiden dan
bertugas mengkoordinasikan perencanaan, pengawasan dan penilaian pelaksanaan
program keluarga Berencana.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 17
Melalui Keppres no. 33 tahun 1972 dilakukan penyempurnaan struktur
organisasi, tugas pokok dan tata kerja BKKBN. Dengan Keppres no 38 tahun
1978 organisasi dan struktur BKKBN disempurnakan lagi, dimana fungsinya
diperluas tidak hanya masalah KB tetapi juga kegiatan-kegiatan lain, yaitu
kependudukan yang mendukung KB (beyond family planning). Sesuai dengan
perkembangan program pembangunan nasional, ditetapkan adanya Menteri
Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH ) dengan Keppres no 25
tahun 1983 yang bergerak langsung dalam bidang kependudukan, maka dilakukan
lagi penyempurnaan organisasi BKKBN dengan keppres no 64 tahun 1983 dengan
tugas pokok adalah menyiapkan kebijaksanaan umum dan mengkoordinasikan
penyelenggaraan program secara menyeluruh dan terpadu.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan KB Di Indonesia
Perluasan dan pengembangan program keluarga berencana nasional
secara bertahap dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan. Serta
dengan meningkatnya daya guna dan hasil guna dari unsur-unsur penunjang
program dengan memberikan kontribusi yang saling mengisi sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
Kebijakan, hukum dan program pemerintah sangat mempengaruhi
methode-methode yang telah tersedia dan cara pelayanannya. Program yang
menyediakan kontrasepsi modern yang didukung oleh kebijakan dan persetujuan
pemerintah, serta pendidikan yang dikombinasi dengan keadaan social yang
kondusif, merupakan program yang paling efektif untuk menurunkan fertilitas
(maudlin dan ross,1991 ) dalam dasa warsa terakhir, sedikitnya lima puluh Negara
telah secara resmi pengumuman kebijakan atau hukum yang mendukung keluarga
Berencana untuk mengurangi pertambahan penduduk, mencapai tujuan pem-
bangunan nasional, mendukung hak setiap orang untuk menentukan ukuran
keluarga dan / atau untuk menjamin pemerataan penyediaan pelayanan (Popilation
report, 1984).
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 18
3. Organisasi-Organisasi KB Di Indonesia
1) PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia)
PKBI merupakan salah satu LSM yang menjadi pelopor keluarga
Berencana dan berkomitmen meningkatkan status kesehatan reproduksi rakyat
Indonesia.
a. Sejarah
PKBI didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 bertempat di gedung IDI
A Dr. Sam Ratulangi 29 Jakarta, yang melibatkan tokoh-tokoh pendiri antara lain
seperti DR R.Soeharto, Ny. Dr. Hurustiati Soebandrio, Ny Nani Soewondo SH,
Ny Untung, Ny H.RABS Samsuridjal, Prof DR. Sarwono, Prawirohardjo , Ny
Pojotomo, Dr. M. Judono, Dr.R.Hanifa Winyosastro, Ny Roem, Dr. Koen S
Martiono. Tokoh seperti Dr Abraham Stone (telah meninggal) dan Mrs Dorathy
Brush (juga telah wafat) bersama Dr. R Soeharto (juga telah wafat) pernah
menghadap Presiden Soekarno yang saat itu tetap tidak membenarkan usaha
keluarga berencana secara luas terbuka atau sebagai unsur politik kependudukan,
meskipun demikian beliau dapat menyetujui keluarga berencana dengan cara
tubektomi sekalipun demi kesehatan dan keselamatan sang ibu.
Pada tahu 1970 PKBI menjadi unit pelaksana dari program nasional yang
dikoordiner oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Pada tahun 1970 PKBI menjadi unit pelaksana dari program nasional
yang dikoordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
b. Filosofi
Perkumpulan percaya bahwa keluarga adalah pilar utama untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Keluarga yang dimaksud ialah keluarga
bertanggung jawab, yaitu keluarga yang menunaikan tanggung jawab dalam
dimensi kelahiran, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan masa depan.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 19
c. Misi
Memperjuangkan penerimaan dan praktek keluarga bertanggung jawab
dalam keluarga Indonesia melalui pengembangan program, pengembangan
jaringan, dan pemberdayaan masyarakat di bidang kependudukan secara umum
dan secara khusus di bidang kesehatan reproduksi.
d. Nilai
Tidak membedakan ras, agama, warna kulit, aliran politik, umur, jenis
kelamin, status ekonomi dan fisik. Melakukan pendekatan pelayanan yang
manusiawi, holistic dan berkelanjutan. Berpegang teguh pada semangat
profesionalisme, kemandirian, kepeloporan, dan kerelawanan, dan tidak semata-
mata untuk mencari keuntungan (not merely to profit) Menjunjung tinggi nilai-
nilai kesetaraan, demokratisasi, dan keadilan social.
e. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PKBI berbentuk vertical dari tingkat pusat,
daerah/propinsi dan cabang/kabupaten. Terdiri dari 2 kelompok pelaku organisasi
yaitu Untuk membantu tugas mengambil kebijakan umum dalam pengambilan
kebijakan umum (Governing Body) dan kelompok staf pelaksana (Executive
Team), Untuk membantu tugas mengambil kebijakan umum dalam pengambilan
kebijakan perkumpulan, dibentuk pula Panitia Ahli yang terdiri dari para pakar
dibidangnya dan sudah memahami PKBI dan dunia LSM.
f. Pengembangan sumber dan organisasi PKBI
 Tujuan
Memperkuat kemampuan organisasi, membangun komunikasi internal
dan eksternal di semua tingkatan, meningkatkan profesionalisme dan memperluas
akses ke sumber-sumber dana dan pendukung lainnya.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 20
2) BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional)
Keputusan Presiden no. 20 tahun 2000 mengatur tentang BKKBN.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya
disingkat BKKBN, adalah lembaga Pemerintah Non-Departemen yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. BKKBN dipimpin oleh
seorang Kepala yang dijabat oleh Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan.
Tugas BKKBN adalah merumuskan kebijakan pengelolaan dan
koordinasi pelaksanaan program keluarga Berencana Nasional dan pembangunan
keluarga sejahtera, mengembangkan dan memantapkan peran serta masyarakat,
meningkatkan kualitas program keluarga berencana nasional dan pembangunan
keluarga sejahtera serta pemberdayaan perempuan secara terpadu bersama instansi
terkait.
Fungsi BKKBN :
(a) Penetapan kebijakan pengelolaan program keluarga berencana nasional dan
pembangunan keluarga sejahtera secara menyeluruh dan terpadu, sesuai dengan
kebijakan umum yang ditetapkan oleh Presiden
(b) Koordinasi dan penyelenggaraan management dan administrasi umum
program keluarga Berencana Nasional dan pembangunan Keluarga sejahtera
(c) Koordinasi dan penyelenggaraan perencanaan program dan bantuan Luar negri
serta mengumpulkan data dan informasi Keluarga
(d) Koordinasi dan penyelenggaraan, peningkatan peran serta, masyarakat dalam
program Keluarga Berencana Nasional dan Pembangunan Keluarga sejahtera
(e) Koordinasi dan penyelenggaraan pembinaan program pembangunan keluarga
sejahtera;
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 21
(f) Koordinasi dan penyelenggaraan dan pembinaan program keluarga berencana
Nasional dan kesehatan Reproduksi,
(g) Koordinasi dan penyelenggaraan pelatihan Nasional dan Internasional,
Pengembangan program keluarga Berencana Nasional dan pembangunan keluarga
sejahtera,
(h) Koordinasi dan penyelenggaraan dan pengawasan fungsional administrasi
umum dan keuangan, ketenagaan dan materiel, serta pengelolaan program
keluarga Berencana Nasional dan Pembangunan Keluarga Sejahtera.
Susunan Organisasi BKKBN
a) Kepala
b) Sekretariat Utama,
c) Deputi bidang perencanaan dan Informasi Keluarga
d) Deputi bidang keluarga sejahtera dan pemberdayaan masyarakat,
e) Deputi bidang keluarga berencana dan kesehatan Reproduksi,
f) Deputi bidang pelatihan dan pengembangan program
g) Inpektorat utama.
Dalam penyelenggaraan program keluarga Berencana Nasional dan
pembangunan keluarga sejahtera, Koordinasi pelaksanaan kegiatankegiatan
dilakukan oleh BKKBN, sedangkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan dilakukan
oleh uni-unit pelaksana, dan pelaksana yaitu :
a) Departemen/instansi Pemerintah pusat maupun Daerah yang atas dasar
fungsional mengadakan usaha-usaha dan mengambil bagian dalam
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 22
penyelenggaraan program keluarga berencana nasional dan pembagunan keluarga
sejahtera
b) Perkumpulan/Organisasi Masyarakat formal maupun informal dan pelaksana-
pelaksana lainnya yang atas dasar sukarela dan kemampuan sendiri menggadakan
usaha-usaha dan mengambil bagian dan penyelenggaraan program keluarga
berencana nasional dan pembagunan keluarga sejahtera.
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu daerah dalam suatu
waktu / jangka waktu tertentu. Penduduk dipelajari oleh ilmu kependudukan,
fokus perhatian demografi adalah perubahan beserta komposisi dan distribusi
pendukung.
Perkembangan kb, Di Indonesia kb modern mulai dikenal pada tahun 1953.
Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah
mulai membantu masyarakat. Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan
wadah PKBI secara sukarela. Pada tahun 1970 ditingkatkan menjadi Badan
pemerintah melalui Keppres No. 8 tahun 1970 dan diberi nama Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN ). Melalui Keppres no. 33 tahun 1972
dilakukan penyempurnaan struktur organisasi, tugas pokok dan tata kerja
BKKBN.
Organisasi Kb di Indonesia yaitu: BKBI dan BKKBN yang mana memiliki
Filisofi, misi, nilai, struktur, tujuan dan fungsi.
B. SARAN
Diharapkan Setelah mempelajari tentang pelayanan Kb, diharapkan agar para
calon bidan jika di lapangan nanti mampu meyakinkan para ibu2 untuk ber Kb,
sesuai program pemerintah,
Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 24
DAFTAR PUSTAKA
Israwati.2013.Pelayanan Keluarga Berencana.Jakarta : IU
Handayani, Sri, S.Si.T.2010.Buku Ajar Pelayanan Keluarga
Berencana.Yogyakarta : Pustaka Rihama
http://www.medikastore.com/med/peritonitis_pyk.php?dktg=7&UID 200705.

More Related Content

What's hot

Pengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat karsos
Pengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat   karsosPengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat   karsos
Pengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat karsosPamela Sandhya
 
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...Irma Damayanti
 
Solusi permasalahan penduduk indonesia
Solusi permasalahan penduduk indonesiaSolusi permasalahan penduduk indonesia
Solusi permasalahan penduduk indonesiakartika purwandari
 
Bahan tayang 3 mortalitas
Bahan tayang 3   mortalitasBahan tayang 3   mortalitas
Bahan tayang 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...Anindita Dyah Sekarpuri
 
2. fertilitas e learning
2. fertilitas e learning 2. fertilitas e learning
2. fertilitas e learning PusdiklatKKB
 
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Kamus Kependudukan dan Keluarga Berencana
Kamus Kependudukan dan Keluarga BerencanaKamus Kependudukan dan Keluarga Berencana
Kamus Kependudukan dan Keluarga BerencanaRuang Terang
 
Solusi permasalahan penduduk indonesia
Solusi permasalahan penduduk indonesiaSolusi permasalahan penduduk indonesia
Solusi permasalahan penduduk indonesiakartika purwandari
 
Revitalisasi Keluarga Berencana Sebagai Solusi Permasalahan Kemiskinan di Ind...
Revitalisasi Keluarga Berencana Sebagai Solusi Permasalahan Kemiskinan di Ind...Revitalisasi Keluarga Berencana Sebagai Solusi Permasalahan Kemiskinan di Ind...
Revitalisasi Keluarga Berencana Sebagai Solusi Permasalahan Kemiskinan di Ind...Candra Wiguna
 
5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes ri5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes riMuh Saleh
 
2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional f2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional fharry christama
 
1 pengantar kespro3 f.pptx
1 pengantar kespro3 f.pptx1 pengantar kespro3 f.pptx
1 pengantar kespro3 f.pptxharry christama
 
Vedro Kependudukan
Vedro KependudukanVedro Kependudukan
Vedro Kependudukanvedro agasi
 
BUKU INKESRA KABUPATEN PASER TAHUN 2011
BUKU INKESRA KABUPATEN PASER TAHUN 2011BUKU INKESRA KABUPATEN PASER TAHUN 2011
BUKU INKESRA KABUPATEN PASER TAHUN 2011ervinayulianti
 
Angka kematian ibu
Angka kematian ibuAngka kematian ibu
Angka kematian ibuFionna Pohan
 

What's hot (20)

Pengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat karsos
Pengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat   karsosPengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat   karsos
Pengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat karsos
 
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
 
Makalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kbMakalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kb
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Solusi permasalahan penduduk indonesia
Solusi permasalahan penduduk indonesiaSolusi permasalahan penduduk indonesia
Solusi permasalahan penduduk indonesia
 
Bahan tayang 3 mortalitas
Bahan tayang 3   mortalitasBahan tayang 3   mortalitas
Bahan tayang 3 mortalitas
 
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...
 
2. fertilitas e learning
2. fertilitas e learning 2. fertilitas e learning
2. fertilitas e learning
 
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Kamus Kependudukan dan Keluarga Berencana
Kamus Kependudukan dan Keluarga BerencanaKamus Kependudukan dan Keluarga Berencana
Kamus Kependudukan dan Keluarga Berencana
 
Solusi permasalahan penduduk indonesia
Solusi permasalahan penduduk indonesiaSolusi permasalahan penduduk indonesia
Solusi permasalahan penduduk indonesia
 
Revitalisasi Keluarga Berencana Sebagai Solusi Permasalahan Kemiskinan di Ind...
Revitalisasi Keluarga Berencana Sebagai Solusi Permasalahan Kemiskinan di Ind...Revitalisasi Keluarga Berencana Sebagai Solusi Permasalahan Kemiskinan di Ind...
Revitalisasi Keluarga Berencana Sebagai Solusi Permasalahan Kemiskinan di Ind...
 
5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes ri5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes ri
 
2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional f2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional f
 
1 pengantar kespro3 f.pptx
1 pengantar kespro3 f.pptx1 pengantar kespro3 f.pptx
1 pengantar kespro3 f.pptx
 
Makalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kbMakalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kb
 
Vedro Kependudukan
Vedro KependudukanVedro Kependudukan
Vedro Kependudukan
 
BUKU INKESRA KABUPATEN PASER TAHUN 2011
BUKU INKESRA KABUPATEN PASER TAHUN 2011BUKU INKESRA KABUPATEN PASER TAHUN 2011
BUKU INKESRA KABUPATEN PASER TAHUN 2011
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Angka kematian ibu
Angka kematian ibuAngka kematian ibu
Angka kematian ibu
 

Viewers also liked

KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga BerencanaKB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencanapjj_kemenkes
 
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaMakalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Tugas makalah ke pendudukan
Tugas makalah ke pendudukanTugas makalah ke pendudukan
Tugas makalah ke pendudukanOpissen Yudisyus
 
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbtMakalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbtKhairunnisa Nazhifah
 
Kriteria penilaian kb lestari
Kriteria penilaian kb lestariKriteria penilaian kb lestari
Kriteria penilaian kb lestariEki Perdana
 
Resume Artikel INDUSTRI KREATIF DAN EKONOMI SOSIAL DI INDONESIA: PERMASALAHAN...
Resume Artikel INDUSTRI KREATIF DAN EKONOMI SOSIAL DI INDONESIA: PERMASALAHAN...Resume Artikel INDUSTRI KREATIF DAN EKONOMI SOSIAL DI INDONESIA: PERMASALAHAN...
Resume Artikel INDUSTRI KREATIF DAN EKONOMI SOSIAL DI INDONESIA: PERMASALAHAN...Sriwijaya University, Indonesia
 
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga BerencanaFaktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencanapjj_kemenkes
 
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamMakalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamYadhi Muqsith
 
PKM-K tentang Pemanfaatan Kulit Buah Naga
PKM-K tentang Pemanfaatan Kulit Buah NagaPKM-K tentang Pemanfaatan Kulit Buah Naga
PKM-K tentang Pemanfaatan Kulit Buah NagaInas Suha
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanamartaagustinasirait
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptmartaagustinasirait
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)sicua050896
 
Jenis- jenis kontrasepsi
Jenis- jenis kontrasepsiJenis- jenis kontrasepsi
Jenis- jenis kontrasepsiDini Harianti
 
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaPenggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaCandra Wiguna
 

Viewers also liked (20)

KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga BerencanaKB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
 
Makalah keluarga berencana
Makalah keluarga berencanaMakalah keluarga berencana
Makalah keluarga berencana
 
Makalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kbMakalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kb
 
makalah kb
makalah kbmakalah kb
makalah kb
 
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaMakalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
 
Tugas makalah ke pendudukan
Tugas makalah ke pendudukanTugas makalah ke pendudukan
Tugas makalah ke pendudukan
 
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbtMakalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
 
Kriteria penilaian kb lestari
Kriteria penilaian kb lestariKriteria penilaian kb lestari
Kriteria penilaian kb lestari
 
Resume Artikel INDUSTRI KREATIF DAN EKONOMI SOSIAL DI INDONESIA: PERMASALAHAN...
Resume Artikel INDUSTRI KREATIF DAN EKONOMI SOSIAL DI INDONESIA: PERMASALAHAN...Resume Artikel INDUSTRI KREATIF DAN EKONOMI SOSIAL DI INDONESIA: PERMASALAHAN...
Resume Artikel INDUSTRI KREATIF DAN EKONOMI SOSIAL DI INDONESIA: PERMASALAHAN...
 
Makalah keluarga berencana 2
Makalah keluarga berencana 2Makalah keluarga berencana 2
Makalah keluarga berencana 2
 
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga BerencanaFaktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
 
Makalah obesitas
Makalah obesitasMakalah obesitas
Makalah obesitas
 
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamMakalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
 
PKM-K tentang Pemanfaatan Kulit Buah Naga
PKM-K tentang Pemanfaatan Kulit Buah NagaPKM-K tentang Pemanfaatan Kulit Buah Naga
PKM-K tentang Pemanfaatan Kulit Buah Naga
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
 
Jenis- jenis kontrasepsi
Jenis- jenis kontrasepsiJenis- jenis kontrasepsi
Jenis- jenis kontrasepsi
 
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaPenggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
 
Buku PIK-Remaja
Buku PIK-RemajaBuku PIK-Remaja
Buku PIK-Remaja
 

Similar to KB Pendudukan

Similar to KB Pendudukan (20)

Dinamika kependudukan.pptx
Dinamika kependudukan.pptxDinamika kependudukan.pptx
Dinamika kependudukan.pptx
 
Makalah kependudukan
Makalah kependudukanMakalah kependudukan
Makalah kependudukan
 
Makalah kependudukan
Makalah kependudukanMakalah kependudukan
Makalah kependudukan
 
pelayanan kb
pelayanan kbpelayanan kb
pelayanan kb
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
 
Catatan antroposfer
Catatan antroposferCatatan antroposfer
Catatan antroposfer
 
Kependudukan dan lingkungan hidup
Kependudukan dan lingkungan hidupKependudukan dan lingkungan hidup
Kependudukan dan lingkungan hidup
 
ppt perekonomian indonesia.pptx
ppt perekonomian indonesia.pptxppt perekonomian indonesia.pptx
ppt perekonomian indonesia.pptx
 
Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indo
 
Karya ilmiah (ESDM)
Karya ilmiah (ESDM)Karya ilmiah (ESDM)
Karya ilmiah (ESDM)
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
IPS
IPS IPS
IPS
 
Dinamika kependudukan
Dinamika kependudukanDinamika kependudukan
Dinamika kependudukan
 
BAB II IPS 8
BAB II IPS 8BAB II IPS 8
BAB II IPS 8
 
Review materi perkuliahan pklh
Review materi perkuliahan pklhReview materi perkuliahan pklh
Review materi perkuliahan pklh
 
kelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukankelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukan
 
NOTULEN Talk Show.docx
NOTULEN Talk Show.docxNOTULEN Talk Show.docx
NOTULEN Talk Show.docx
 
Modul 2 - Fertilitas
Modul  2 - FertilitasModul  2 - Fertilitas
Modul 2 - Fertilitas
 
Modul 2 fertilitas
Modul   2 fertilitasModul   2 fertilitas
Modul 2 fertilitas
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

KB Pendudukan

  • 1. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 1 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum,Wr.Wb Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia- Nya, sahya dapat menyelesaikan makalah “PELAYANAN KELUARGA BERENCANA TERHADAP KEPENDUDUK DI INDONESIA” Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri dan umunya bagi seluruh pihak yang mau membacanya. Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan baik materi maupun teknis penulisannya. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi langkah penyempurnaan makalah ini. Terima kasih… Raha,05 Maret 2015
  • 2. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 2 DAFTAR ISI KOVER/JUDUL…………………………………………………………… KATA PENGANTAR……………………………………………………… DAFTAR ISI………………………………………………………………… BAB I . PENDAHULUAN…………………………………………………. A. LATAR BELAKANG……………………………………………… B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………… C. TUJUAN…………………………………………………………….. BAB II. PEMBAHASAN…………………………………………………. A. KONSEP KEPENDUDUKAN DI INDONESIA……………….. B. MASALAH KEPENDUDUKAN DIINDONESIA…………….. C. PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA………………………. BAB III. PENUTUPAN…………………………………………………… A. KESIMPULAN……………………………………………………. B. SARAN……………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
  • 3. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat. Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah dengan nama perkumpulan keluarga Berencana Indonesia (PKBI ) dan bergerak secara silent operation membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara sukarela, jadi di Indonesia PKBI adalah pelopor pergerakan keluarga Berencana nasional. Penduduk menurut UU.RI.No. 10 tahun 1992 yaitu orang dalam matranya sebagai pribadi, anggota keluarga,anggota masyarakat, warganegara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah Negara pada waktu tertentu. Orang pertama yang mengemukakan teori mengenai penduduk adalah Thomas Robert melthus yang hidup pada tahun 1886-1824 dalam edisi pertamanya Essay on population tahun 1798 Sehubung dengan bertambahnya jumlah penduduk tiap tanunnya, maka diadakanlah program Kb diIndonesia dengan salah satu tujuan mengurangi kepepadatan penduduk. Melalui Keppres no. 33 tahun 1972 dilakukan penyempurnaan struktur organisasi, tugas pokok dan tata kerja BKKBN. Dengan Keppres no 38 tahun 1978 organisasi dan struktur BKKBN disempurnakan lagi, dimana fungsinya diperluas tidak hanya masalah KB tetapi juga kegiatan-kegiatan lain, yaitu kependudukan yang mendukung KB (beyond family planning). Sesuai dengan perkembangan program pembangunan nasional, ditetapkan adanya Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH ) dengan Keppres no 25 tahun 1983 yang bergerak langsung dalam bidang kependudukan, maka dilakukan lagi penyempurnaan organisasi BKKBN dengan keppres no 64 tahun 1983 dengan
  • 4. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 4 tugas pokok adalah menyiapkan kebijaksanaan umum dan mengkoordinasikan penyelenggaraan program secara menyeluruh dan terpadu. B. Rumusan Masalah 1. Bagamana uraian kependudukan diIndonesia 2. Apa Masalah Kependudukan diIndonesia 3. Jelaskan Perkembangan Kb DiIndonesia C. Tujuan 1. Menjelaskan uraian kependudukan diindonesia 2. Menjelaskan masalah kependudukan diindonesia 3. Mengientifikasikan perkembanggan kb diindonesia
  • 5. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 5 BAB II PEMBAHASAN A .KONSEP KEPENDUDUKAN DI INDONESIA 1. Pengertian Penduduk Penduduk menurut UU.RI.No. 10 tahun 1992 yaitu orang dalam matranya sebagai pribadi, anggota keluarga,anggota masyarakat, warganegara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah Negara pada waktu tertentu. Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu daerah dalam suatu waktu / jangka waktu tertentu. Penduduk dipelajari oleh ilmu kependudukan, fokus perhatian demografi adalah perubahan beserta komposisi dan distribusi pendukung. Sering pula demografi didefinisikan sebagai suatu studi kuantitatif dari suatu proses demografi yaitu fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial. Kelima proses ini terjadi secara terus menerus dan menentukan besar, komposisi dan distribusi penduduk yang bersangkutan. Perubahan- perubahan kependudukan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dipelajari dalam dinamika kependudukan (population dunamics). Studi ini mempelajari sejarah penduduk, teori-teori mengenai penduduk dan kebijaksanaan penduduk. 2. Dinamika Kependudukan a. Pengertian  Dinamika penduduk yaitu suatu proses perubahan penduduk secara terus menerus yang mempengaruhi jumlah.  Dinamika kependudukan merupakan perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu.
  • 6. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 6 b. Penyebab perubahan penduduk Dinamika penduduk dipengaruhi beberapa faktor yaitu kelahiran, kematian, perpindahan penduduk serta kondisi sosial ekonomi dan budaya yang berkembang di masyarakat. Dari berbagai penyebab tersebut dapat digolongkan menjadi 2 yaitu : 1). Penyebab langsung Yang dimaksud dari penyebab langsung dari pertumbuhan penduduk adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk secara langsung tanpa melalui variabel antara lain kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk. Hubungan kelahiran, kematian dan migrasi dengan jumlah penduduk Berdasarkan faktor-faktor diatas, maka pertambahan penduduk secara sederhana terbagi menjadi :  Pertumbuhan penduduk alami yaitu pertambahan penduduk karena adanya selisih antara kelahiran dan kematian.  Pertambahan penduduk sosial yaitu pertambahan penduduk disebabkan selisih antara kelahiran kematian dan migrasi. 2) Penyebab tidak langsung Faktor yang mempengaruhi perubahan penduduk secara tidak langsung melalui variabel antara yaitu keadaan sosial ekonomi dan budaya. Menurut King Sley Davis dan Judith Blake, variabel antara yang dapat mempertinggi / menekan fertilitas suatu masyarakat yaitu :
  • 7. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 7  Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan oleh hubungan kelamin (inter couse variable)  Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan untuk konsepsi (conception variable)  Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran selamat (gestation variable)  Usia perkawinan  Status sosial, pekerjaan dan latar belakang pendidikan sedikit banyak berpengaruh pada tinggi rendahnya fertilitas maupun mortalitas dalam suatu masyarakat. 3. Fakator Demografi Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk Secara umum ada 3 faktor utama yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk di Indonesia yaitu ; 1. Kelahiran (Fertilitas) 2. Kematian (Mortalitas) 3. Perpindahan (Migrasi) Dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000 penduduk. Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran Fertilitas : 1). Pengukuran Fertilitas Tahunan Adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan adalah : a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate ) Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
  • 8. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 8 b. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate ) Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) ) pada tahun tertentu. c. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate ) Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu. d. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rates Rates) Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu. 2. Pengukuran Fertilitas Kumulatif Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah : a. Tingkat Fertilitas Total (TFR) adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dg dg catatan :  tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.  tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode waktu tertentu. b. Gross Reproduction Rates (GRR) adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya. c. Net Reproduction Rates (NRR) adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya. Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk : 1. Faktor Demografi, antara lain :
  • 9. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 9 o Struktur umur o Struktur perkawinan o Umur kawin pertama o Paritas o Disrupsi perkawinan o Proporsi yang kawin 2. Faktor Non Demografi, antara lain : o Keadaan ekonomi penduduk o Tingkat pendidikan o Perbaikan status perempuan o Urbanisasi dan industrialisasi Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas : 1. Crude Death Rate (CDR) Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun. 2. Age Specific Death Rate (ASDR) Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu. 3. Infant Mortality Rate (IMR) Adalah tingkat kematian bayi Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) : 1. Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan 2. Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda 3. Penduduk dengan perbedaan pendapatan 4. Perbedaan jenis kelamin 5. Penduduk dengan perbedaan status kawin Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu. Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :
  • 10. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 10  Faktor individu  Faktor yang terdapat di daerah asal  Faktor yang terdapat di daerah tujuan  Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan 3. Transisi Demografi A. Definisi Transisi Demografi Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortilitas yang besar. Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi. Perubahan atau transisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :  Transisi Demografi Indonesia Tahun 1950-2050 Sumber : World Population Prospect, Economic and Social Affairs, UN.  Garis yang berwarna biru itu menggambarkan angka kelahiran.  Garis yang berwarna merah itu menunjukkan angka kematian.
  • 11. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 11 a). Pada keadaan I Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaannya masih alami tingkat kelahiran tinggi/ tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang rendah, sehingga kesehatan dan gizi lingkungan kurang mendukung. Akibatnya kelaparan dan kejadian penyakit tinggi sehingga tingkat kematian pun tinggi (kondisi pra intervensi/pembangunan). b). Pada keadaan II Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan teknologi, misalnya dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain. Kondisi ekonomi makin membaik akibat pembangunan dan pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap tinggi (makin sehat) tetapi angka kematian menurun (akibat kesehatan dan lain- lain). Pada kondisi ini akan terasa tingginya laju pertumbuhan penduduk alami, seperti dialami indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980 dengan angka pertumbuhan 2,32 % per tahun. c).Pada keadaan III Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya pengendalian penduduk, maka sikap terhadap fertilitas berubah menjadi cenderung punya anak sedikit, maka turunnya tingkat kematian juga diikuti turunnya tingkat kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk menjadi tidak tinggi lagi. Keadaan tersebut dapat dilihat pada pertumbuhan penduduk indonesia periode 1980 sampai 1990 yang turun menjadi 1,85%. d. Pada keadaan IV Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus, maka akan mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah indonesia sedang menuju/mengharap tercapainya kondisi ini yaitu penduduk bertambah sangat rendah atau tanpa pertumbuhan. Demikian lah gambaran transisi demografi yang dapat dipercepat dengan peningkatan pembangunan terutama bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan Kb.
  • 12. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 12 A.Tahap-tahap Transisi Demografi Menurut blacker (1947) ada 5 tahap dalam teori transisi demografi,dimana khususnya phase 2 dan 3 adalah tahap transisi. Tahap-tahap dalam transisi demografi yaitu : 1). Tahap stasioner tinggi - Tingkat kelahiran: tinggi - Tingkat kematian: tinggi - Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah Contoh: Eropa abad 14. 2). Tahap awal perkembangan - Tingkat kelahiran: tinggi (ada budaya pro natalis) - Tingkat kematian: lambat menurun - Pertumbuhan alami: lambat Contoh: India 3) Tahap akhir perkembangan - Tingkat kelahiran: menurun - Tingkat kematian: menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran - Pertumbuhan alami:cepat Contoh: Australia, selandia baru tahun ‘30an. 4). Tahap stasioner rendah - Tingkat kelahiran: rendah - Tingkat kematian: rendah - Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah Contoh: Perancis 5). Tahap menurun - Tingkat kelahiran: rendah - Tingkat kematian: lebih tinggi dari tingkat kelahiran - Pertumbuhan alami: negatif Contoh: Jerman Timur & Barat tahun ‘75
  • 13. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 13 Ada beberapa masalah dalam mengaplikasikan teori transisi demografi bagi negara-negara berkembang. Bila di Eropa, penurunan mortalitas lebih dikarenakan pembangunan sosio ekonomi, namun penurunan mortalitas dan fertilitas di negara-negara berkembang lebih karena pengaruh faktor-faktor lain seperti: peningkatan pemakaian kontrasepsi, peningkatan perhatian pemerintah, modernisasi, pembangunan, tingkat kesehatan, keadaan geografis, kebijakan politis, kemajuan iptek, perubahan pola pikir masyarakat dan lainnya. B. MASALAH KEPENDUDUKAN DIINDONESIA 1. Jumlah dan pertumbuhan penduduk Orang pertama yang mengemukakan teori mengenai penduduk adalah Thomas Robert melthus yang hidup pada tahun 1886-1824 dalam edisi pertamanya Essay on population tahun 1798 Melthus mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu penduduk seperti bahan makanan adalah penting bagi kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat tertahan dan tidak terbatas atas dua hal tersebut dia mengemukakan pendapatnya bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari pertumbuhan bahan makanan. Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu jumlah penduduk meningkat secara geografis (deret ukur) sedangkan kebutuhan hidup kian meningkat secara alat arit matika (deret hitung), akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara jumlah penduduk dan kebutuhan hidup. Sementara pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15% pertahun hingga 2,49% pertahun. Tingkat pertumbuhan penduduk seperti itu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Peristiwa kelahiran di suatu daerah menyebabkan perubahan jumlah dan komposisi penduduk, sedangkan peristiwa kematian dapat menambah maupun mengurangi jumlah penduduk di suatu daera yaitu penyebab langsung seperti
  • 14. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 14 kelahiran, kematian dan migrasi dan penyebab tidak langsung seperti keadaan social, ekonomi, budaya, lingkungan, politik dsb.. 2. Persebaran dan kepadatan penduduk. a. Stuktur umur penduduk Umur dan jenis kelamin merupakan karakteristik penduduk utama, pengelompokan penduduk berdasarkan dua karakteristik tersebut selalu diperlukan dalam menganalisis data. Melalui analisis komponen penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin disuatu daerah atau Negara dapat dihitung berbagi perbandingan atau rasio antara lain rasio jenis kelamin waktu lahir atau sex rasio birth, rasio ibu dan anak (wild women ratio) dan rasio beban ketergantungan (dependenty ratio). Komposisi penduduk di Indonesia termasuk dalam model ekposive atau umur muda mengandung masalah penyediaan lapangan kerja pendidikan dan beban kelompok produktif. b. Kelahiran dan kematian Kelahiran adalah ukuran tingkat kelahiran yang digunakan dalam perhitungan proyeksi adalah angka kelahiran total atau Total Fertility Rate (TFR) dan angka kelahiran menurut umur atau Age Specificity Fertility Rate (ASFR) . Kematian adalah ukuran tingkat kematian yang digunakan dalam perhitungan proyeksi adalah angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR), Karena IMR merupakan salah satu indikator yang penting yang mencerminkan derajat kesehatan masyarakat dan sebagai alat monitoring situasi kependudukan sekarang dani alat untuk mengidentifikasi kelompok umur penduduk tertentu yang mempunyai resiko kematian tinggi. C. PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA 1. Sejarah KB di Indonesia Keluarga berencana bukanlah hal baru, karena menurut catatan-cacatan dan tulisan-tulisan yang berasal dari mesir kuno, yunani kuno, Tiongkok kuno dan
  • 15. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 15 India, hal ini telah mulai dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu. Tetapi pada waktu itu cara-cara yang dipakai masih kuno dan primitif. Maka dengan sendirinya cara keluarga berencana yang pertama dilakukan adalah dengan jalan berdoa dan memakai jimat anti hamil, sambil meminta dan berharap supaya wanita itu jangan hamil. Kemudian disangka bahwa wanita menjadi hamil karena kemasukan roh halus kedalam tubuhnya dan cara kontrasepsi adalah dengan memakai jimat anti hamil, atau jamu-jamuan untuk mengusir roh dan badan halus tersebut. Pada zaman Yunani kuno, Soranus dan Ephenus telah membuat tulisan ilmiah tentang cara menjarangkan kelahiran. Cara waktu itu adalah mengeluarkan semen (air mani) dengan membersihkan vagina dengan kain dan minyak. Ada pula yang memakai alat-alat yang dapat menghalangi masuknya sperma ke dalam rahim, umpamanya dengan memasukkan rumput, daun-daunan, atau sepotong kain perca ke dalam vagina. Menurut beberapa ahli, pada zaman mesir kuno, dari relief dan manuskrip berhuruf hiroglif dijumpai keterangan mengenai cara orang Mesir kuno menjarangkan kelahiran. Menurut ahli sejarah Avicena (Ibnu Sina), seorang tabib dan filsuf Arab zaman Persia telah menganjurkan cara-cara menjarangkan kelahiran. Pada Zaman Tiongkok kuno dan India kuno telah ada obat dan jamu yang maksudnya untuk mencegah kehamilan. Sebenarnya pikiran untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk sudah timbul sejak lama diantaranya Plato (427-347) mengemukakan bahwa sebaiknya pranata sosial dan pemerintahan sebaiknya direncanakan keseimbangan antara kebutuhan dan jumlah penduduk itu. Ibnu Khaldun (1332-1407), telah membahas tentang kesuburan wanita, kematian ibu dan anak, masalah migrasi yang berkaitan dengan masalah sosial. Malthus (1766-1834) setelah jaman industri di eropa
  • 16. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 16 mengeluarkan sebuah buku an Easy on the principle of population (1798) yang prinsipnya menyatakan bahwa manusia jangan terlalu banyak menghayal dengan kemampuan ilmu dan teknologi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia yang pertumbuhannya sangat cepat. Di Indonesia sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang maksudnya untuk mencegah kehamilan. Di Irian Jaya telah lama dikenal ramuan dari daun-daunan yang khasiatnya dapat mencegah kehamilan. Dalam masyarakat hindu bali sejak dulu hanya ada nama untuk empat orang anak, mungkin suatu cara untuk menganjurkan supaya pasangan suami istri mengatur kelahiran anaknya sampai empat. Di Indonesia keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat. Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah dengan nama perkumpulan keluarga Berencana Indonesia (PKBI ) dan bergerak secara silent operation membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara sukarela, jadi di Indonesia PKBI adalah pelopor pergerakan keluarga Berencana nasional. Untuk menunjang dalam rangka mencapai tujuan, berdasarkan hasil penandatanganan Deklarasi Kependudukan PBB 1967 oleh beberapa Kepala Negara Indonesia, maka dibentuklah suatu lembaga program keluarga Berencana dan dimasukkan dalam program pemerintah sejak pelita 1 (1969) berdasar instruksi presiden nomor 26 tahun 1968 yang dinamai Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN ) sebagai lembaga semi pemerintah. Pada tahun 1970 ditingkatkan menjadi Badan pemerintah melalui Keppres No. 8 tahun 1970 dan diberi nama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN ) yang bertanggung jawab kepada presiden dan bertugas mengkoordinasikan perencanaan, pengawasan dan penilaian pelaksanaan program keluarga Berencana.
  • 17. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 17 Melalui Keppres no. 33 tahun 1972 dilakukan penyempurnaan struktur organisasi, tugas pokok dan tata kerja BKKBN. Dengan Keppres no 38 tahun 1978 organisasi dan struktur BKKBN disempurnakan lagi, dimana fungsinya diperluas tidak hanya masalah KB tetapi juga kegiatan-kegiatan lain, yaitu kependudukan yang mendukung KB (beyond family planning). Sesuai dengan perkembangan program pembangunan nasional, ditetapkan adanya Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH ) dengan Keppres no 25 tahun 1983 yang bergerak langsung dalam bidang kependudukan, maka dilakukan lagi penyempurnaan organisasi BKKBN dengan keppres no 64 tahun 1983 dengan tugas pokok adalah menyiapkan kebijaksanaan umum dan mengkoordinasikan penyelenggaraan program secara menyeluruh dan terpadu. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan KB Di Indonesia Perluasan dan pengembangan program keluarga berencana nasional secara bertahap dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan. Serta dengan meningkatnya daya guna dan hasil guna dari unsur-unsur penunjang program dengan memberikan kontribusi yang saling mengisi sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kebijakan, hukum dan program pemerintah sangat mempengaruhi methode-methode yang telah tersedia dan cara pelayanannya. Program yang menyediakan kontrasepsi modern yang didukung oleh kebijakan dan persetujuan pemerintah, serta pendidikan yang dikombinasi dengan keadaan social yang kondusif, merupakan program yang paling efektif untuk menurunkan fertilitas (maudlin dan ross,1991 ) dalam dasa warsa terakhir, sedikitnya lima puluh Negara telah secara resmi pengumuman kebijakan atau hukum yang mendukung keluarga Berencana untuk mengurangi pertambahan penduduk, mencapai tujuan pem- bangunan nasional, mendukung hak setiap orang untuk menentukan ukuran keluarga dan / atau untuk menjamin pemerataan penyediaan pelayanan (Popilation report, 1984).
  • 18. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 18 3. Organisasi-Organisasi KB Di Indonesia 1) PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) PKBI merupakan salah satu LSM yang menjadi pelopor keluarga Berencana dan berkomitmen meningkatkan status kesehatan reproduksi rakyat Indonesia. a. Sejarah PKBI didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 bertempat di gedung IDI A Dr. Sam Ratulangi 29 Jakarta, yang melibatkan tokoh-tokoh pendiri antara lain seperti DR R.Soeharto, Ny. Dr. Hurustiati Soebandrio, Ny Nani Soewondo SH, Ny Untung, Ny H.RABS Samsuridjal, Prof DR. Sarwono, Prawirohardjo , Ny Pojotomo, Dr. M. Judono, Dr.R.Hanifa Winyosastro, Ny Roem, Dr. Koen S Martiono. Tokoh seperti Dr Abraham Stone (telah meninggal) dan Mrs Dorathy Brush (juga telah wafat) bersama Dr. R Soeharto (juga telah wafat) pernah menghadap Presiden Soekarno yang saat itu tetap tidak membenarkan usaha keluarga berencana secara luas terbuka atau sebagai unsur politik kependudukan, meskipun demikian beliau dapat menyetujui keluarga berencana dengan cara tubektomi sekalipun demi kesehatan dan keselamatan sang ibu. Pada tahu 1970 PKBI menjadi unit pelaksana dari program nasional yang dikoordiner oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pada tahun 1970 PKBI menjadi unit pelaksana dari program nasional yang dikoordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). b. Filosofi Perkumpulan percaya bahwa keluarga adalah pilar utama untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Keluarga yang dimaksud ialah keluarga bertanggung jawab, yaitu keluarga yang menunaikan tanggung jawab dalam dimensi kelahiran, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan masa depan.
  • 19. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 19 c. Misi Memperjuangkan penerimaan dan praktek keluarga bertanggung jawab dalam keluarga Indonesia melalui pengembangan program, pengembangan jaringan, dan pemberdayaan masyarakat di bidang kependudukan secara umum dan secara khusus di bidang kesehatan reproduksi. d. Nilai Tidak membedakan ras, agama, warna kulit, aliran politik, umur, jenis kelamin, status ekonomi dan fisik. Melakukan pendekatan pelayanan yang manusiawi, holistic dan berkelanjutan. Berpegang teguh pada semangat profesionalisme, kemandirian, kepeloporan, dan kerelawanan, dan tidak semata- mata untuk mencari keuntungan (not merely to profit) Menjunjung tinggi nilai- nilai kesetaraan, demokratisasi, dan keadilan social. e. Struktur Organisasi Struktur organisasi PKBI berbentuk vertical dari tingkat pusat, daerah/propinsi dan cabang/kabupaten. Terdiri dari 2 kelompok pelaku organisasi yaitu Untuk membantu tugas mengambil kebijakan umum dalam pengambilan kebijakan umum (Governing Body) dan kelompok staf pelaksana (Executive Team), Untuk membantu tugas mengambil kebijakan umum dalam pengambilan kebijakan perkumpulan, dibentuk pula Panitia Ahli yang terdiri dari para pakar dibidangnya dan sudah memahami PKBI dan dunia LSM. f. Pengembangan sumber dan organisasi PKBI  Tujuan Memperkuat kemampuan organisasi, membangun komunikasi internal dan eksternal di semua tingkatan, meningkatkan profesionalisme dan memperluas akses ke sumber-sumber dana dan pendukung lainnya.
  • 20. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 20 2) BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) Keputusan Presiden no. 20 tahun 2000 mengatur tentang BKKBN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disingkat BKKBN, adalah lembaga Pemerintah Non-Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. BKKBN dipimpin oleh seorang Kepala yang dijabat oleh Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan. Tugas BKKBN adalah merumuskan kebijakan pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program keluarga Berencana Nasional dan pembangunan keluarga sejahtera, mengembangkan dan memantapkan peran serta masyarakat, meningkatkan kualitas program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera serta pemberdayaan perempuan secara terpadu bersama instansi terkait. Fungsi BKKBN : (a) Penetapan kebijakan pengelolaan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera secara menyeluruh dan terpadu, sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Presiden (b) Koordinasi dan penyelenggaraan management dan administrasi umum program keluarga Berencana Nasional dan pembangunan Keluarga sejahtera (c) Koordinasi dan penyelenggaraan perencanaan program dan bantuan Luar negri serta mengumpulkan data dan informasi Keluarga (d) Koordinasi dan penyelenggaraan, peningkatan peran serta, masyarakat dalam program Keluarga Berencana Nasional dan Pembangunan Keluarga sejahtera (e) Koordinasi dan penyelenggaraan pembinaan program pembangunan keluarga sejahtera;
  • 21. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 21 (f) Koordinasi dan penyelenggaraan dan pembinaan program keluarga berencana Nasional dan kesehatan Reproduksi, (g) Koordinasi dan penyelenggaraan pelatihan Nasional dan Internasional, Pengembangan program keluarga Berencana Nasional dan pembangunan keluarga sejahtera, (h) Koordinasi dan penyelenggaraan dan pengawasan fungsional administrasi umum dan keuangan, ketenagaan dan materiel, serta pengelolaan program keluarga Berencana Nasional dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Susunan Organisasi BKKBN a) Kepala b) Sekretariat Utama, c) Deputi bidang perencanaan dan Informasi Keluarga d) Deputi bidang keluarga sejahtera dan pemberdayaan masyarakat, e) Deputi bidang keluarga berencana dan kesehatan Reproduksi, f) Deputi bidang pelatihan dan pengembangan program g) Inpektorat utama. Dalam penyelenggaraan program keluarga Berencana Nasional dan pembangunan keluarga sejahtera, Koordinasi pelaksanaan kegiatankegiatan dilakukan oleh BKKBN, sedangkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan dilakukan oleh uni-unit pelaksana, dan pelaksana yaitu : a) Departemen/instansi Pemerintah pusat maupun Daerah yang atas dasar fungsional mengadakan usaha-usaha dan mengambil bagian dalam
  • 22. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 22 penyelenggaraan program keluarga berencana nasional dan pembagunan keluarga sejahtera b) Perkumpulan/Organisasi Masyarakat formal maupun informal dan pelaksana- pelaksana lainnya yang atas dasar sukarela dan kemampuan sendiri menggadakan usaha-usaha dan mengambil bagian dan penyelenggaraan program keluarga berencana nasional dan pembagunan keluarga sejahtera.
  • 23. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 23 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu daerah dalam suatu waktu / jangka waktu tertentu. Penduduk dipelajari oleh ilmu kependudukan, fokus perhatian demografi adalah perubahan beserta komposisi dan distribusi pendukung. Perkembangan kb, Di Indonesia kb modern mulai dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat. Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah PKBI secara sukarela. Pada tahun 1970 ditingkatkan menjadi Badan pemerintah melalui Keppres No. 8 tahun 1970 dan diberi nama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN ). Melalui Keppres no. 33 tahun 1972 dilakukan penyempurnaan struktur organisasi, tugas pokok dan tata kerja BKKBN. Organisasi Kb di Indonesia yaitu: BKBI dan BKKBN yang mana memiliki Filisofi, misi, nilai, struktur, tujuan dan fungsi. B. SARAN Diharapkan Setelah mempelajari tentang pelayanan Kb, diharapkan agar para calon bidan jika di lapangan nanti mampu meyakinkan para ibu2 untuk ber Kb, sesuai program pemerintah,
  • 24. Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 24 DAFTAR PUSTAKA Israwati.2013.Pelayanan Keluarga Berencana.Jakarta : IU Handayani, Sri, S.Si.T.2010.Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana.Yogyakarta : Pustaka Rihama http://www.medikastore.com/med/peritonitis_pyk.php?dktg=7&UID 200705.