Dokumen tersebut membahas tentang antroposfer sebagai lapisan manusia dan kehidupannya di permukaan bumi serta dampak pertumbuhan penduduk yang cepat. Juga dibahas teori kependudukan Thomas Malthus dan pendekatan masalah kependudukan meliputi sensus, registrasi, dan survei penduduk.
2. Antroposfer ?
Anthropos : manusia
Sphaira : Lingkungan
Antroposfer adalah Lapisan manusia dan
kehidupannya di permukaan bumi.
Dampak Pertumbuhan yang cepat :
1. Kekurangan bahan pangan
2. Berkurangnya kesempatan kerja
3. Berkurangnya kesempatan sekolah
4. Berkurangnya tempat tinggal
5. Kekurangan air bersih
3. Teori Kependudukan
TeoriTomas Robet Malthus
Kemelaratan di sebabkan oleh tidak adanya
keseimbangan antara pertambahan
penduduk dengan pertambahan bahan
makanan.
Pertambahan Pertumbuhan Penduduk
= deret ukur (1 - 2 - 4 - 8 - 16 dan seterusnya)
Pertambahan Bahan Makanan
= deret hitung(1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 dan
seterusnya)
4. Kelemahan Teori Thomas Robert Malthus
Ia tidak yakin akan kemampuan tanah untuk
menghasilkan bahan makanan yang lebih
cepat
Adanya kemungkinan kemajuan tingkat
hidup manusia karena adanya
Industrialisasi,transportasi,dan distribusi
yang lebih baik
Adanya kemungkinan pengurangan kelahiran
dengan cara keluarga berencana (family
planning) seperti sekarang ini
5. Pendekatan Masalah Kependudukan
a. Penduduk sebagai lapangan untuk
memperoleh data
b. Penduduk sebagai lapangan untuk
memperoleh penafsiran perilaku
c. Penduduk sebagai untuk melakukan aksi
sosial
6. A. Penduduk sebagai lapangan
untuk memperoleh data
1. Sensus Penduduk
2. Registrasi Penduduk
3. Survei Penduduk
7. 1. Sensus Penduduk
Kegiatan menghitung jumlah penduduk suatu
negara
Teknik melaksanakan sensus penduduk :
1. De facto
Menghitung jumlah penduduk menurut tempat tinggal
mereka pada saat sensus
2. De jure
Menghitung jumlah penduduk menurut tempat tinggal
yang tetap.
8. Metode Sensus
1. Metode House Holder
Pelaksanaan sensus di mana petugas sensus
mengirimkan atau mengantar daftar
pertanyaan/formulir, kemudian diisi oleh
penduduk/kepala keluarga, sesuai pertanyaannya
dan kemudian dikembalikan kepada petugas lagi.
2. Metode CanVasser
Pelaksanaan sensus dimana petugas sensus sendiri
yang mengisi daftar pertanyaan/formulir, sesuai
jawaban yang di peroleh dari penduduk atau
keluarga
9. 2. Registrasi Penduduk
Pencatatan setiap peristiwa yang di alami penduduk
misalnya
kelahiran,kematian,perkawinan,perceraian,pengan
gkatan anak dan migrasi.
3. Survei Penduduk
Kegiatan mengumpulkan data kependudukan
dengan batas-batas yang jelas atau wilayah
tertentu dan dapat di lakukan kapan saja tanpa ada
batasan waktu.
Contoh
Survei Sosial Ekonomi Sosial (SUSENAS)
Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
10. Komposisi Penduduk
Pengelompokkan penduduk atas dasar kriteria
tertentu. Kriteria yang di jadikan pedoman
antara lain umur dan jenis
kelamin,pekerjaan,tingkat
pendidikan,pendapatan,agama dan
kepercayaan, maupun ras dan jenis
kesukuannya.
11. Secara Umum 4 macam Komposisi
penduduk
1. Komposisi penduduk berdasarkan unsur biologi
Pengelompokkan penduduk berdasarkan ciri-
ciri fisik penduduk meliputi menurut umur dan
jenis kelamin
2. Komposisi penduduk berdasarkan unsur Sosial
Pengelompokkan penduduk berdasarkan status
sosial meliputi tingkat pendidikan,ras,agama
dll.
12. 3. Komposisi penduduk berdasarkan unsur
Geografi
Pengelompokkan penduduk berdasarkan
daerah atau lingkungan tempat tinggal di mana
penduduk tersebut menetap.contohnya
pengelompokkan penduduk menurut desa-kota
,tingkat RT,RW,Kecamatan, atau komposisi
penduduk berdasarkan administrasi tertentu
4. Komposisi penduduk berdasarkan unsur
Ekonomi
Pengelompokkan penduduk berdasarkan jenis
pekerjaan dan tingkat pendapatan.
13. 1. Komposisi penduduk Menurut Umur
Dan Jenis Kelamin
a. Pengelompokkan Menurut Umur
Pengelompokkan menurut umur penduduk pada
umumnya di lakukan menurut selisih umur 1
tahun(0,1,2,3,dst) atau lima tahun
(0-4, 5-9, 10-14, 11-15, dst)
3 golongan utama pengelompokkan penduduk
menurut umur
1. Golongan Muda (0 - 14 tahun)
2. Golongan Dewasa (15 - 64)
3. GolonganTua (64 tahun keatas)
14. Usia Produktif = Usia seseorang yang masih
mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu,
khususnya untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya. Usianya yaitu Golongan Muda (0 - 14
tahun) dan Golongan Dewasa (15 - 64)
UsiaTidak Produktif = Usia seseorang yang
belum atau tidak mampu bekerja dan
menghasilkan sesuatu, khususnya untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya. Usianya yaitu
GolonganTua (64 tahun keatas)
15. Angka Beban Ketergantungan ( Dependency
Ratio)
Angka yang menunjukkan perbandingan antara
banyaknya penduduk yang tidak produktif
dengan penduduk yang produktif
16. b. Pengelempokkan Menurut jenis
kelamin ( Sex Ratio )
Perbandingan antara jumlah penduduk laki-
laki dan jumlah penduduk perempuan.
17. Piramida Penduduk
Bentuk diagram yang menggambarkan
komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin
1. Piramida Penduduk Ekspansif
Piramida yang menggambarkan keadaan
penduduk yang sedang mengalami
pertumbuhan sangat pesat. Piramida penduduk
muda terjadi karena tingkat kelahiran yang
tinggi di bandingkan tingkat kematian
penduduk dan terjadi di Negara-Negara
berkembang seperti
Indonesia,India,Brazil,Argentina.
18. 2. Piramida Statisioner
Piramida yang menggambarkan yang
menggambarkan keadaan penduduk yang
mengalami pertumbuhan relatif stabil atau tingkat
kelahiran dan tingkat kematian yang seimbang.
Terjadi di negara negara maju seperti Amerika
Serikat dan Inggris.
3. Piramida Penduduk Konstriktif
Piramida yang menggambarkan yang
menggambarkan keadaan penduduk yang
cenderung mengalami penurunan atau tingkat
kelahiran yang lebih rendah di bandingkan dengan
tingkat kematian .Terjadi di negara negara
Jerman,Belgia dan Swedia.
19. Pertumbuhan Penduduk
Bertambahnya atau berkurangnya jumlah penduduk dalam suatu
wilayah.
3 Klasifikasi Pertumbuhan Penduduk
1. Pertumbuhan penduduk termasuk cepat = bila pertumbuhan 2
% lebih dari jumlah penduduk tiap tahun
2. Pertumbuhan penduduk termasuk sedang = bila pertumbuhan
itu antara 1% - 2 %
3. Pertumbuhan penduduk termasuk lambat = bila pertumbuhan
itu antara 1% atau kurang
4 komponen yang mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
1. kelahiran (Natalitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Imigrasi(Masuk)
4. Emigrasi (Keluar)
20. Faktor - faktor Pro
Mortalitas
Faktor- faktor
Anti-Natalitas
1. Kawin Usia Muda
2. Tingkat Kesehatan
3. Anggapan banyak anak
rezeki
4. Anak sebagai sandaran
hari tua
1. Pembatasan Umur
Menikah
2. Program Keluarga
Berencana
3. PembatasanTunjangan
Anak
4. Anak Merupakan Beban
21. Faktor - Faktor
Pro Natalitas
Faktor- faktor
Anti Natalitas
1. Kawin Usia Muda
2. Tingkat Kesehatan
3. Anggapan banyak anak
rezeki
4. Anak sebagai sandaran
hari tua
1. Pembatasan Umur
Menikah
2. Program Keluarga
Berencana
3. PembatasanTunjangan
Anak
4. Anak Merupakan Beban
22. Faktor-faktor
ProMortalitas
Faktor-faktor
Anti Mortalitas
1. Kurangnya kesadaran
masyarakat akan
pentingnya kesehatan
2. Kurangnya Fasilitas
kesehatan yang memadai
3. Seringnya terjadi
kecelakaan lalu lintas
4. Adanya bencana alam
yang memakan korban
5. Terjadinya peperangan
1. Fasilitas kesehatan yang
memadai
2. Lingkungan yang bersih
dan teratur
3. Ajaran agama yang
melarang bunuh diri
4. Tingkat kesehatan
masyarakat yang tinggi
23. Pertumbuhan Penduduk Alami
(Natural Incrase)
Pertumbuhan PendudukTotal
Selisih jumlah kelahiran
dengan jumlah kematian
T = (L – M)
T = Pertumbuhan
Penduduk
L = Jumlah Kelahiran
M = Jumlah Kematian
Berbeda dengan
pertumbuhan penduduk
alami, pertumbuhan
penduduk total
memperhitungkan
Migrasi(Imigrasi Dan
Emigrasi)
T = (L – M ) + (I – E )
T = Pertumbuhan Penduduk
L = Jumlah Kelahiran
M = jumlah Kematian
I = Jumlah Imigrasi
E = Jumlah emigrasi
24. Rumus Menghitung pertumbuhan Penduduk
Persamaan Seimbang (The Balance Equation)
Pt = Jumlah PendudukTotal
Po = Jumlah penduduk pada tahunTertentu
B = Jumlah anak yang lahir hidup
D = Jumlah anak yang lahir mati
Mi = Jumlah Imigran
Mo = Jumlah Emigran
Pt = Po + (B – D) + (Mi – Mo)
25. a. Angka Kelahiran Kasar
(Crude Birth Rate/CBR)
b. Angka KelahiranUmum
( General Fertility Rate/GFR )
Perbandingan antara
jumlah kelahiran selama
satu tahun dan jumlah
penduduk pada
pertengahan tahun tiap
1000 penduduk
B = Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P = Population jumlah penduduk
pada pertengahan tahun
K = Konstanta(umumnya 1000)
Banyaknya kelahiran tiap 1000
wanita yang berumur 15 - 44
tahun atau 15 – 49 tahun
B = Jumlah Kelahiran dalam 1 tahun
Pf 15-44 / Pf 15-49 = Jumlah penduduk
wanita berumur 15-44 atau 15-49
tahun pada pertengahan tahun
K = Konstanta (Umumnya 1000)
CBR = x 1000
atau
27. d. Angka Kematian Kasar
(Crude Death Rate/CDR)
e. Angka kematian menurut kelompok
umur (Age Specific Death Rate/ASDR)
Perbandingan antara jumlah
penduduk yang meninggal
selama 1 tahun dan jumlah
penduduk pada pertengahan
tahun
Dx = Jumlah kematian pada
tahun x
Px = Jumlah penduduk pada
pertengahan tahun x
K = konstanta (Umumnya
1000)
Jumlah kematian tiap 1000
penduduk pada kelompok umur
tertentu
X = kelompok umur tertentu dengan
interval 5 tahun (0-4,5-9,10-14,...)
Dx = Jumlah kematian kelompok
umur x
Px = Jumlah penduduk kelompok
umur x
K = konstanta (umumnya 1000)
28. f. Angka kematian bayi( Infant
Mortality Rate/IMR)
Perbandingan antara jumlah kematian bayi
yang usianya kurang dari satu tahun dan
jumlah kelahiran hidup selama tahun x .
Do = Jumlah Kematian Bayi selama tahun x
B = Jumlah Kelahiran Hidup Salama tahun x
K = konstanta (umumnya 1000)
29. g. Angka Migrasi Masuk(In
Migration/Mi)
H. Angka Migrasi Keluar (Out
Migration/Mo)
Jumlah penduduk pendatang
(imigran) tiap 1000
penduduk tempat tujuan
selama 1 tahun
Mi = Angka Migrasi Masuk
I = Jumlah Migrasi Masuk
P = Jumlah penduduk daerah
tujuan
K = Konstanta(umumnya
1000)
Jumlah penduduk keluar dari
daerah tempat
tinggalnya(emigran) tiap
1000 penduduk selama 1
tahun
Mo = Angka Migrasi Keluar
O = Jumlah Migrasi Keluar
P = Jumlah penduduk daerah
Asal
K = Konstanta(umumnya
1000)
30. i.Angka Migrasi netto(Net
Migration/Mn)
Selisih antara jumlah migrasi masuk dan jumlah
migrasi keluar tiap 1000 penduduk dalam 1
tahun
Mn = Angka Migrasi Netto
Mi = Jumlah Migrati Masuk
Mo = Jumlah Migrasi keluar
P = Jumlah Penduduk
K = Konstanta ( Umumnya 1000 )
31. j. Proyeksi Penduduk
Menghitung jumlah penduduk di masa yang
akan datang
Pt = Jumlah penduduk pada tahun akhir
Po = Jumlah penduduk pada tahun Awal
r = Laju pertumbuhan penduduk per tahun
(dalam %)
t = Jangka tahun (Umumnya 10)
32. k. Laju pertumbuhan Penduduk
Angka yang menunjukkan banyak atau
sedikitnya pertumbuhan penduduk tiap tahun
dalam kurun waktu tertentu, umunya 10 ahun
Cara dalam penghitungan Laju Pertumbuhan
Penduduk
1. Laju Pertumbuhan penduduk geometris
2. Laju Pertumbuhan penduduk eksponensial
33. 1. Laju Pertumbuhan penduduk geometris
Pertumbuhan penduduk secara bertahap. Laju
pertumbuhan penduduk ini hanya
memperhitungkan pertumbuhan penduduk pada
akhir tahun dari satu periode. Pertumbuhan
penduduk geometris di sebut juga pertumbuhan
berganda
Pt = Jumlah penduduk akhir tahun
Po = Jumlah penduduk awal tahun
r = Laju pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu ( umunya 1 tahun )
34. 2. Laju Pertumbuhan Eksponensial
Pertumbuhan penduduk yang berlangsung
secara terus menerus (continue)
Pt = Jumlah penduduk akhir tahun
Po = Jumlah penduduk awal tahun
e = angka eksponensial (2,718282)
r = tingkat pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu ( umunya 1 tahun )
35. L. Persebaran Dan Kepadatan Kepadatan
Penduduk
Persebaran atau distribusi Penduduk adalah Bentuk penyebaran penduduk di suatu
wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak
Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukkan jumlah rata-rata
penduduk setiap km2 pada suatu wilayah.
Faktor – faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk suatu wilayah adalah :
1. Faktor fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, subur,
relief yang baik cukup air dan daerahnya aman
2.Faktor biologis
Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah berbeda. Hal ini
disebabkan oleh tingkat kelahiran, kematian dan angka perkawinan
3.Faktor kebudayaan dan teknologi
Daerah yang masyarakatnya maju, pola berfikirnya bagus, dan
keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat
dibandingkan dengan daerah terbelakang.
36. Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Kepadatan penduduk Aritmetika, yaitu jumlah rata-rata penduduk setiap
km2
2. Kepadatan penduduk Agraris yaitu jumlah rata-rata penduduk petani
setiap satuan luas lahan pertanian. Kepadatan penduduk agraris dapat
dihitung dengan rumus :
43. Kebijakan kependudukan di
Indonesia
3 Aspek kebijakan Kependudukan di Indonesia
1. Kuantitas Penduduk
a. Keluarga Berencana ( KB )
2. Kualitas Penduduk
a. Pendidikan
b. Kesehatan
3. Redistribusi penduduk
44. 1. Kuantitas Penduduk
Program KB ( Keluarga Berencana )
Tujuan KB :
1. Menurunkan laju pertumbuhan penduduk
2. Memperbaiki kesehatan ibu dan anak
3. Mempermudah sikap orang tua dalam bertanggung
jawab terhadap anak-anaknya, baik dalam
pemberian makan, kesehatan,maupun pendidikan
4. Memperbanyak kesempatan atau waktu, khususnya
bagi wanita untuk melakukan kegiatan-kegiatan
yang lain
45. 2. Kualitas Penduduk
a. Pendidikan
Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya
tingkat pendidikan di Indonesia
1) Biaya pendidikan mahal
2) Tingkat pendapatan penduduk rendah
3) Kesadaran masyarakat tentang pendidikan
terutama di daerah pedesaan masih rendah
4) Jumlah fasilitas pendidikan masih sedikit
46. Upaya-upaya pemerintah dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
1. Menggalakkan program wajib belajar 9 tahun
2. Memberikan beasiswa bagi siswa yang
berprestasi tetapi kurang mampu
3. Meningkatkan pembangunan sarana dan
prasana pendidikan
4. Menggalakan program kelompok belajar (kejar)
paket A dan paket B
5. Meningkatkan Kualitas Guru
47. 2. Kesehatan
Indikator Kualitas Kesehatan masyarakat
1. Angka kematian bayi(Infant expentancy rate)
Menunjukkan jumlah bayi yang meninggal dunia
sebelum mencapai usia 1 tahun tiap 1.000 bayi
yang lahir hidup
2. Angka harapan hidup adalah angka yang
menunjukkan batas maksimal usia seseorang yang
dapat di capai sejak lahir sampai meninggal dunia
48. Upaya Untuk meningkatkan kualitas
kesehatan
1. Meningkatkan kualitas gizi keluarga
2. Meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga
medis
3. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
4. Menyediakan prasana kesehatan
5. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat
6. Melaksanakan imunisasi secara gratis
49. 3. Redistribusi Penduduk
Suatu upaya untuk pemerataan jumlah penduduk dalam suatu
wilayah atau negara
TujuanTransmigrasi
1. Pemerataan penyebaran penduduk dan pembangunan ke
seluruh wilayah
2. Peningkatan kesejateraan, khususnya bagi para transmigran
3. Peningkatan produksi dalam mengolah sumber daya alam
yang tersedia di daerah baru
4. Pengurangan kemiskinan dan pengangguran di daerah asal
5. Peningkatan pertahanan dan keamanan nasional
50. Berdasarkan Penyelenggaraannya transmigrasi
di bedakan menjadi 5
1. Transmigrasi Umum adalahTransmigrasi yang di
selenggarakan dan di biayai oleh pemerintah
2. Transmigrasi Spontan (Swakarya) adalahTransmigrasi
yang dilakukan atas biaya sendiri
3. Transmigrasi Bedol Desa adalahTransmigrasi yang
dilakukan oleh seluruh masyarakat desa beserta
perangkat desanya
4. Transmigrasi sektoral adalahTransmigrasi yang
diselenggarakan antardepartemen
5. Transmigrasi lokal adalah Bentuk transmigrasi yang
perpindahannya masih dala satu wilayah yang sempit,
misalnya dalam lingkup Provinsi
51. 3 daerah tujuan transmigrasi
di Indonesia
1. Wilayah I :
Nangroe Aceh Darussalam,Riau,jambi,Sumatra
Barat,Sumatra Selatan dan Bengkulu
2. Wilayah II :
Kalimantan Barat,Kalimantan Tengah,Kalimantan
Timur, dan Kalimantan Selatan
3. Wilayah III :
SulawesiTenggara,Sulawesi Selatan dan Papua